BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah
B. Latar Belakang
Pada pembangunan sebuah gedung, elemen pelat merupakan bagian dari struktur atas. Gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengantempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya.(KEPPRES No. 28/2002)
Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur, mekanikal dan elektrikal,serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing-masing dalam mewujudkan suatu bangunan.
(KEPPRES No. 19/1999)
Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar utamanya.Plat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban mtimaupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem struktur rangka yang lain.Plat lantai berdasarkan sistem konstruksi materialnya dapat dibedakan menjadi bermacam-macam jenis, antara lain plat lantai kayu, plat lantai beton, plat lantai baja plat bondek dan plat lantai yumen.
C. Profil Proyek
sebagai kawasan terpadu yang bersifat simbiosis dengan pengembangan bandara. Proyek ini akan memenuhi beragam kebutuhan pengembangan bandara, baik untuk bisnis, hunian, hospitality, maupun gaya hidup kota bandara yang lengkap dan modern.
1. Lokasi Proyek
Lokasi proyek pembangunan Apartemen Aeropolis Residence 3 Tangerang dengan batas lokasi proyek sebagai berikut:
Sebelah timur : Jl. Marsekal Surya Dharma
Sebelah barat : Lahan tanah kosong
Sebelah utara : Alfamart Selapajang
Sebelah selatan : SPBU 34-15125 (Kec.Neglasari Kota Tangerang)
Gambar 1. Peta lokasi proyek Sumber : aeropolisbandara.wordpress.com
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari plat lantai itu sendiri? 2. Apa saja fungsi dari plat lantai?
3. Apa saja pengertian Pelat Bondek?
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Pengertian Pelat Lantai
Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak dipermukaan tanah, atau bisa disebut lantai tingkat. Pekerjaan plat lantai ini haruslah kokoh, kaku, mempunyai ketinggian yang sama dan nyaman untuk berpijak. Ketebalan plat lantai ini disesuaikan dengan beberapa hal,diantaranya:
1. Beban yang akan ditumpu 2. Jarak antar balok penumpu 3. Bahan yang digunakan
4. Besar lendutan yang diijinkan.
Pelat lantai atau slab merupakan suatu konstruksi yang menumpang pada balok. Pada proyek ini plat lantai yang digunakan adalah plat lantai bondek dan setelah dipasang/install sesuai dengan yang direncanakan,kemudian pelat tersebut dilapisi lagi dengan topping. Pada bondek yang akan diberikan
topping terdapat besi stek yang bersinggungan dengan shearwall, sehingga
tumpuan pelat diasumsikan sebagai terjepit elastis pada semua sisinya. Pelat lantai direncanakan mampu menahan beban mati dan beban hidup pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pada waktu gedung dioperasikan.
Perencanaan plat lantai harus memasukkan beban mati dan hidup dengan dikalikan koefisien angka keamanan, fungsi plat lantai dalam konstruksi antara lain adalah :
1. Memisahkan ruangan dalam bangunan secara horisontal. 2. Sebagai diafragma untuk kestabilan konstuksi.
3. Menahan beban diatasnya, seperti dinding, partisi atau sekat lainnya. 4. Menyalurkan beban ke balok di bawah.
Spesifikasi beton topping sebagai berikut :
a. Mutu beton : f’c 26,40 Mpa (K-300)
B. Fungsi Plat Lantai
Plat lantai, yang meskipun terbuat dari berbagai macam jenis bahan, mempunyaifungsi yang sama, yaitu:
1. Memisahkan lantai bawah dan lantai yang diatasnya 2. Tempat berpijak di lantai atas
3. Peredam suara dari lantai bawah ke lantai atas maupun sebaliknya 4. Sebagai tempat untuk penempatan kabel listrik dan lampu di lantai
bawah.
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
C. Pengertian Plat Bondex
Pada pembangunan gedung tingkat, atau pembangunan rumah tingkat, sering kali direpotkan dengan bekisting dan steger. Selain biaya bahan untuk kedua pekerjaan lumayan besar, dan juga pekerjaannya membutuhkan waktu. Ditambah lagi akan terhentinya aktivitas pekerjaan yang dipasangi steger. Apabila tidak menginginkan kejadian seperti tersebut, diberikan alternatif pengganti tulangan positif yaitu bondex.
Bondek adalah lembaran-lembaran panjang yang terbuat dari pelat baja dengan ketebalan 0,75 mm sampai dengan 1 mm, dengan lebar 60 cm, sedangkan panjang tergantung permintaan, namun dibatasi hingga maksimum 12 m.
Bondek adalah geladak baja galvanis yang memiliki daya tahan tinggi dan berfungsi ganda dalam konstruksi plat beton, yakni sebagai penyangga permanen juga sebagai penulangan searah positif. Kekuatan tarik leleh minimum pelat baja ini adalah 550 MPa. Tebal pelat standar adalah 0.70 mm BMT dengan pilihan tebal yang lain 1.00 dan 1.2 mm BMT.
maka digunakan penulangan 1 arah dan apabila pelat ditumpu oleh 4 sisi yang saling sejajar, maka digunakan penulangan 2 arah.
Gambar 2. Pelat Bondex
Gambar 3. Baja bergelombang / bondek (steeldeck panels)
D. Keuntungan dan Kekurangan Pelat Bondek
Selain keuntungan, plat bondex memiliki kekurangan, yaitu :
- Tidak bisa diterapkan pada sisi tepi gedung (plat lantai kantilever)
- Perlu pengaturan yang bagus agar tidak banyak sisa material bondex terbuang
- Harga bondex sangat terpengaruh dengan perkembangan baja, jadi perlu dihitung segi efisiensinya jika dibandingkan dengan menggunakan bekisting ply wood.
E. Metode Pelaksanaan Pelat Bondek
Pada bangunan yang menggunakan metode bondek memeliki keunikan tersendiri terutama pada saat pengecoran, pada metode bondek sebelum melakukan topping bondek dibentuk dengan ukuran yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghematan biaya dan efisien waktu.
Proses pekerjaan pelat lantai ini adalah:
a. Merencanakan area mana saja yang akan diberikan pelat berupa pelat bondek, setelah ditentukan bagian mana saja yang akan diberikan pelat bondek lakukan pengukuran pada daerah yang akan dibuat slab dengan menggunakan alat ukur. Sehingga tinggi pada plat lantai yang ada bisa diketahui dan disesuaikan dengan rencana.
b. Mempersiapkan bondek sesuai dengan yang direncanakan.
Gambar 4. Mempersiapkan bondek
c.
Pastikan shearwall dan schafolding sudah terpasang sebagai penyangga sementara bondek sebelum diberi topping.Gambar 5. Pemasangan scafolding
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)
d. Memasang/install bondek yang sebelumnya sudah dipasang
shearwall dan schafolding.
Gambar 6. Pemasangan bondek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)
e. Pemasangan wiremesh setelah bondeksudah terpasang
Gambar 7. Pemasangan wiremesh
f. Pembersihan pada daerah yang akan dicor, hal ini dilakukan dengan tujuan agar cetakan bersih, sehingga kotoran tidak mempengaruhi kekuatan lekat antara wiremesh dan beton. Mengingat kotoran debu, sisa-sisa tanah dan lain-lain dapat mempengaruhi hal itu.
g. Pengecekan (chek list) apakah plat dikerjakan sesuai dengan rencana atau tidak baik dari segi kualitas tulangan, ukuran tulangan, serta bentuknya.
h. Pengerjaan pengecoran dilakukan jika pekerjaan di atas telah selesai dan sesuai dengan rencana, dan telah lulus chek list dari QC dan perwakilan dari pihak owner.
Gambar 8. Pengecekan dari owner
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)
Gambar 9. Pengecoran topping
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)
j. Perawatan (curing) dilakukan untuk bagian struktur yang menggunakan hardener, maka untuk curing menggunakan sistem
curing compound atau membungkus beton dengan bahan yang
dapat menahan penguapan air seperti plastik atau terpal.
Gambar 10.Curingtopping
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)
F. Cara Hitung Volume Bondek
Volume Bondek
V = Luas Bondek (m2) x Luas Pelat (m2)
G. Teknik Pemasangan
Pada tehnik ini biasanya pengecoran dak/lantai dibarengi dengan mengecor balok utama,maka cara pemasangan BONDEK /potongannya disesuaikan dengan pekotak/ruangan, tehnik pembondekan perkotak,kita ambil contoh lebar balok utama misalkan dibuat 20cm, dari kolom A ke B p= 4,20m ,maka potongan panjang bondek menjadi 4,25m,pada tehnik ini pemasangan bondek membutuhkan waktu yang agak lama dibanding dengan tehnik bondek diatas balokan/potongan bondek terpanjang.
2. Tehnik pembondekan diatas balok utama
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak dipermukaan tanah, atau bisa disebut lantai tingkat, dimana lantai ini tidak berada diatas tanah secara langsung.
2. Fungsi utama plat adalah memisahkan lantai yang berasa dibawah dengan lantai yang berada diatasnya
3. Bondek adalah geladak baja galvanis yang memiliki daya tahan tinggi dan berfungsi ganda dalam konstruksi plat beton, yakni sebagai penyangga permanen juga sebagai penulangan searah positif. Kekuatan tarik leleh minimum pelat baja ini adalah 550 MPa. Tebal pelat standar adalah 0.70 mm BMT dengan pilihan tebal yang lain 1.00 dan 1.2 mm BMT.
4. Keuntungan dari penggunaan bahan tersebut adalah :
- Tidak perlu memasang bekisting karena bondex dapat berfungsi sebagai bekisting. Sehingga kebutuhan bekisting dapat berkurang sebesar 60% bila dibandingkan dengan penggunaan besi beton biasa.
Kerugian dari penggunaan bahan tersebut adalah :
- Tidak bisa diterapkan pada sisi tepi gedung (plat lantai kantilever)
5. Urutan pekerjaan pelat bondek
Pasang bekisting kolom, cor kolom, dan bongkar bekisting kolom
Pasang bekisting balok, pasang perancah lantai
Pasang plat lantai bondex
Pasang besi tulangan bagian atas
Cor lantai dan balok
6. Cara Hitung Volume Bondek Volume Bondek
V = Luas Bondek (m2) x Luas Pelat (m2)
7. Teknik Pemasangan
Secara umum pasang bondek ada 2 cara : 1. Teknik perkotak/ruangan
2. Teknik pembondekan diatas balok utama
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan adalah :
1. Saat pengerjaan pelat bondeks usahakan bagian samping bondeks sudah tertutup rapat sebelum dilakukan pengecoran topping, karena kegagalan yang sering terjadi pada metode ini adalah kebocoran saat pengecoran