• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengendalianinternal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengendalianinternal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

A.Sejarah Ringkas

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik

Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera

Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan

perkebunan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada

tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami

beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT. Perkebunan

Nusantara IV (Persero).

Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat

disajikan sebagai berikut :

Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi

Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NV HVA (Namblodse

Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse

Venotschaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959

dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan

Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19.

(2)

Pada tahun 1967 – 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping

menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet

dan PPN Serat.

Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan

(PNP)

Dengan Kepres. No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)

yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX

Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan

Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan

Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero

dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d. IX (Persero).

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI didirikan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero)

PT. Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29

Tahun 1971dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT. Perkebunan VIII

didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.

Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di

Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV dan PT.

PerkebunanNusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang Peleburan

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan

(3)

PT. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan

Nusantara IV.

PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan

(Persero) PT. Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT.

Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek

Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut

diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing Propinsi.

Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki visi dan misi sebagai

berikut:

a. Visi PT. Perkebunan Nusantara IV

PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) “Menjadi Perusahaan Agro

Industri yang Unggul dan Berkelanjutan”.

b. Misi PT. Perkebunan Nusantara IV

Adapun yang menjadi misi perusahaan adalah:

1. Menyelenggarakan usaha agro industri berbasis kelapa sawit dan teh.

2. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

3. Menyelaraskan kegiatan usaha dengan masyarakat dan stakeholders lainnya melalui kemitraan yang menguntungkan serta berwawasan

(4)

4. Ikut menunjang program pemerintah dalam upaya peningkatan lingkungan.

Maksud dan Tujuan PT. Perkebunan Nusantara IV

Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Agro

Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan untuk

menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,

untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan

dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain:

a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disub

sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan

berdasarkan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat.

b. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain :

1.Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan

lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan

kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

2.Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman

sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang

jadi.

3.Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam

hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang

(5)

4.Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.

5.Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai

hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri maupun

bersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Budaya

Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan

perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:

1. Berpikiran positif untuk dapat menangkap setiap peluang.

2. Produktif untuk menghasilkan inovasi dan prestasi.

3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.

4. Menempatkan kepentingan Perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi

setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran Perusahaan.

5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari pencapaian sasaran Perusahaan.

B.Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan

keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melaksanakan

(6)

Struktur Good Corporate Governance (GCG) terdiri dari Organisasi Utama

dan Organisasi Pendukung. Organisasi Utama GCG yaitu Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi sedangkan Organisasi Pendukung

GCG yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan

Komite Lainnya. Bagan struktur GCG PTPN IV dapat dilihat pada Gambar 2.1

(7)

Gambar 2.1

(8)

C. Job Description

Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit

pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai

wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris,

dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan

Anggaran Dasar.

Jenis RUPS :

• RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai

persetujuan Laporan Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan.

• RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu

berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.

Hak Pemegang Saham :

• Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.

• Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan

perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara

lengkap, tepat waktu, dan teratur.

• Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan (dividen).

• Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai

menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta

(9)

Wewenang Pemegang Saham

• Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan

Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)

dan RKAP.

• Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.

• Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.

• Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan

keuangan.

• Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai

ketentuan yang berlaku.

• Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat

Umum Pemegang SahamTahunan RUPS yang diadakan selama tahun

2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk

Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umumatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta

memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV

No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara BUMN

(10)

Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah

sebagai berikut:

Tugas Dewan Komisaris

• Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam

melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada

Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan,

rencana kerja dan anggaran perusahaan serta ketentuan Anggaran

Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

• Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari

masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Perfomance

Indicator (KPI) dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam

rangka pencapaian target yang telah ditetapkan.

• Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang

diterapkan oleh perusahaan.

Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk:

• Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,

memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga

dan memeriksa kekayaan Perusahaan.

• Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh

(11)

• Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai

segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.

• Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan

oleh Direksi.

• Meminta Direksi atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan

sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris

• Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika

dianggap perlu.

• Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar.

• Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap

perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

• Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu

tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.

• Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu

untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

• Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan

terhadap hal-hal yang dibicarakan.

3. Tugas Direktur Utama

• Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan

sasaran Perusahaan.

• Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan

Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud

(12)

maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan,

Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

• Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan

program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum,

Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.

• Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.

• Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota

Direksi.

• Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk

mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing

Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.

• Memberi penjelasan kepada Dewan Komisarisatau Rapat Umum

Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan,

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.

• Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan

terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan

perundang-undangan.

• Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya,

verifikasi dan administrasi aset.

• Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap

(13)

Performance Indicator (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan

yang diperlukan.

• Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran

dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan

Pemegang Saham.

• Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan

Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ).

• Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi

Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko.

• Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing

Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris

Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.

• Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya

untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.

• Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan

pengembangan usaha Perusahaan.

Wewenang Direktur Utama

• Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan

RUPS.

• Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan

dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah

(14)

• Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau

beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama

Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

• Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau

beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun

bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan

didalam dan diluar Pengadilan.

• Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah

mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.

• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka

kebutuhan operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai

ketentuan yang berlaku.

4. Tugas Direktur Produksi

• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat

Produksi.

• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaandibawah

Direktorat Produksi.

• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatandi Bidang

Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS)dan Teknik.

• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, DewanKomisaris dan

RUPS.

• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkaladilingkungan

Direktorat Produksi untuk mengevaluasipelaksanaan program

(15)

• Melakukan evaluasi secara berkala terhadappencapaian target

Indikator Kinerja Kunci (IKK) atauKey Performance Indicator (KPI)

yang berkaitandengan aspek operasional.

• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang

Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).

• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang

berkaitan dengan tugasoperasionalnya.

• Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan

dibidang Tanaman, Teknikdan Pengolahan (termasuk P3TBS).

• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman,

Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada

penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.

• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan

dilingkungan Direktorat Produksidan selanjutnya disampaikan kepada

Direktur Utama untuk ditetapkan.

Wewenang Direktur Produksi

• Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat

Produksi.

• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai

(16)

• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari

Direktur Utama.

• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan

surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan

dengan tugas-tugas Direktur Produksi.

• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka

operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan

yang berlaku.

• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi

dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Produksi

sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

5. Tugas Direktur Keuangan

• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat

Keuangan.

• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah

Direktorat Keuangan.

• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah

dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.

• Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris

dan RUPS.

• Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas

(17)

• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target

Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)

yang berkaitan dengan aspek operasionalnya.

• Melaksanakandan memantau penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang

Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.

• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang

berkaitan dengan tugas operasionalnya.

• Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan

Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama

dengan Anggosta Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan

Komisaris dan Pemegang Saham

• Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi

biaya, verifikasi dan akuntansi aset.

• Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang

keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP,

RJPP dan rencana lainnya secara korporasi.

• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan,

Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan

RJP yang telah disahkan.

• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan

dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan

(18)

• Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualan/pemasaran dan

persediaan produk.

Wewenang Direktur Keuangan

• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat

Keuangan.

• Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai

ketentuan yang berlaku.

• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari

Direktur Utama.

• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan

surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan

dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.

• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka

operasional Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai

ketentuan yang berlaku.

• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi

dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan

sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

6. Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat

(19)

• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah

Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang

Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk

pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL).

• Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam

pengembangan industri hilir dan industri pendukung.

• Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan

Penyertaan (tidak termasuk aspek legal).

• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan

RUPS.

• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan

Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk

mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.

• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target

Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)

yang berkaitan dengan aspek operasional.

• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang

Perencanaan (tersmasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL.

• Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan

di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan

(20)

• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang

berkaitan dengan tugas operasionalnya.

• Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang

Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan program

Kemitraan dan Bina Lingkungan.

• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan

(termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah

disahkan.

• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan

dilingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya

disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.

Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan,

Pengembangan Usaha dan PKBL.

• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai

ketentuan yang berlaku.

• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari

Direktur Utama.

• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan

surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan

(21)

• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka

operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan

batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.

• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi

dan memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan

dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan kepegawaian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Tugas Direktur SDM dan Umum

• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat

SDM dan Umum.

• Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.

• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah

Direktorat SDM dan Umum.

• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM,

Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.

• Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan,

penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.

• Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama

dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.

• Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan

pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.

• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan

(22)

• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM,

Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi

pelaksanaan kegiatannya.

• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target

Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)

yang berkaitan dengan aspek operasional.

• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang

SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.

• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang

berkaitan dengan tugas operasionalnya.

• Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan

di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan.

• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian

Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang

didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.

• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan

dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya

disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.

Wewenang Direktur SDM dan Umum

• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM

dan Umum.

• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai

(23)

• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari

Direktur Utama.

• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan

surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan

dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.

• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka

operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai

ketentuan yang berlaku.

• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi

dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan

Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham

PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro

Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan

pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan

Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Selain

memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi,

yaitu:

1. PT ESW Nusantara Tiga

2. PT Pupuk Agro Nusantara

(24)

Serta penyertaan saham pada :

1. PT Padasa Enam Utama

2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara

3. PT Riset Perkebunan Nusantara

4. Hamburg – Indonesische Import (dalam likuidasi)

D. Jaringan Usaha

PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada

bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas

kelapa sawitdan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit

dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan

baku berbagaiindustri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan

pendukung lainnya.

PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit

dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit

Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9

Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,Serdang Bedagai,

Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,Padang Lawas, Batubara dan Mandailing

Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit

(PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit

Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1

(25)

juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction

yaitu Pabrik MesinTenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS.Laras,

RS. Balimbingan dan RS.Pabatu. Seluruh Unit Usahadan Proyek Pengembangan

PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU). Berikut

penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.

E. Kinerja Usaha Terkini

Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2014 berada diatas

RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19% dan pembelian TBS dibawah RKAP sebesar

72.786 ton atau 30,99%. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar

63.088 ton atau 9,31%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri dan Pembelian

TBS Triwulan I/2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu

masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50% dan 25. 722 ton atau

18,86%. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I/2014

dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61% dan dibandingkan dengan periode

yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90%.

Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2014 sebesar Rp

1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00 milyar

maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91%. Realisasi biaya

secara keseluruhan Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.202,05 milyar. Jika

dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya

berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau 9,73%. Capaian Laba

(26)

kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46

milyar atau 2.114,56%

F. Rencana Usaha

Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang

– bidang sebagai berikut :

1. Melakukan pengembangan industri hilir (Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia

dll.)

2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan

Sulawesi

3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit

4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya

5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir

6. Spin off Rumah Sakit & Sekolah

PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG (Good

Corporate Governance) secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG

sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal

perusahaan seperti mitra bisnis, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu :

1. Transparansi (transparency): yaitu keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan dalam mengungkapkan informasi

(27)

2. Akuntabilitas (accountability): yaitu kejelasan fungsi,pelaksanaan dan

pertanggungjawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana

secara efektif.

3. Pertanggung jawaban (responsibility): yaitu kesesuaian di dalam

pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan

prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

4. Kemandirian (independency): yaitu pengelolaan perusahaan yang

dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan, pengaruh dan

tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan

perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat.

5. Kewajaran (fairness): yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi

hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan

ketentuan yang berlaku.

Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah

membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur

Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam

penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan penerapan

tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh

manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan.. perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku

informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas dalam

yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dalam tim work yanga. solid dan inovatif, serta ditunjang dengan Green Bussines

Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui

1) Dewan direksi, dimana dewan direksi dalam suatu perusahaan akan menentukan kebijakan yang akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun

 Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan yang dilakukan oleh Direksi

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan