BAB II
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN
A.Sejarah Ringkas
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik
Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera
Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara
memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan
perkebunan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada
tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami
beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero).
Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat
disajikan sebagai berikut :
Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NV HVA (Namblodse
Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse
Venotschaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959
dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan
Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19.
Pada tahun 1967 – 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping
menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet
dan PPN Serat.
Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP)
Dengan Kepres. No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX
Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan
Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan
Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero
dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d. IX (Persero).
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1971dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT. Perkebunan VIII
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.
Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di
Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV dan PT.
PerkebunanNusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang Peleburan
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan
PT. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan
Nusantara IV.
PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)
Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan
(Persero) PT. Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek
Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut
diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing Propinsi.
Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki visi dan misi sebagai
berikut:
a. Visi PT. Perkebunan Nusantara IV
PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) “Menjadi Perusahaan Agro
Industri yang Unggul dan Berkelanjutan”.
b. Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
Adapun yang menjadi misi perusahaan adalah:
1. Menyelenggarakan usaha agro industri berbasis kelapa sawit dan teh.
2. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
3. Menyelaraskan kegiatan usaha dengan masyarakat dan stakeholders lainnya melalui kemitraan yang menguntungkan serta berwawasan
4. Ikut menunjang program pemerintah dalam upaya peningkatan lingkungan.
Maksud dan Tujuan PT. Perkebunan Nusantara IV
Maksud dan Tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang Agro
Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan untuk
menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,
untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Maksud dan Tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain:
a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disub
sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat.
b. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain :
1.Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan
lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan
kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut.
2.Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman
sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi.
3.Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam
hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang
4.Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.
5.Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai
hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan badan-badan lainnya sepanjang hal itu tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Budaya
Memberi, membimbing dan mendorong perilaku seluruh karyawan
perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:
1. Berpikiran positif untuk dapat menangkap setiap peluang.
2. Produktif untuk menghasilkan inovasi dan prestasi.
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
4. Menempatkan kepentingan Perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi
setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran Perusahaan.
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari pencapaian sasaran Perusahaan.
B.Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan
keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melaksanakan
Struktur Good Corporate Governance (GCG) terdiri dari Organisasi Utama
dan Organisasi Pendukung. Organisasi Utama GCG yaitu Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi sedangkan Organisasi Pendukung
GCG yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan
Komite Lainnya. Bagan struktur GCG PTPN IV dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1
C. Job Description
Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit
pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris,
dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar.
Jenis RUPS :
• RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai
persetujuan Laporan Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.
• RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Hak Pemegang Saham :
• Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.
• Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan
perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara
lengkap, tepat waktu, dan teratur.
• Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan (dividen).
• Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta
Wewenang Pemegang Saham
• Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
dan RKAP.
• Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.
• Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.
• Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan
keuangan.
• Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang SahamTahunan RUPS yang diadakan selama tahun
2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk
Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umumatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV
No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara BUMN
Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:
Tugas Dewan Komisaris
• Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada
Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
rencana kerja dan anggaran perusahaan serta ketentuan Anggaran
Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari
masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Perfomance
Indicator (KPI) dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam
rangka pencapaian target yang telah ditetapkan.
• Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang
diterapkan oleh perusahaan.
Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk:
• Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,
memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga
dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
• Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh
• Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai
segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.
• Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan
oleh Direksi.
• Meminta Direksi atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris
• Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika
dianggap perlu.
• Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
• Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap
perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.
• Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.
• Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
• Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan.
3. Tugas Direktur Utama
• Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan
sasaran Perusahaan.
• Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud
maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
• Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan
program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum,
Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.
• Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.
• Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota
Direksi.
• Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing
Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.
• Memberi penjelasan kepada Dewan Komisarisatau Rapat Umum
Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.
• Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan
terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan
perundang-undangan.
• Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
verifikasi dan administrasi aset.
• Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap
Performance Indicator (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan
yang diperlukan.
• Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran
dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham.
• Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan
Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ).
• Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi
Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko.
• Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing
Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris
Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.
• Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya
untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
• Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan
pengembangan usaha Perusahaan.
Wewenang Direktur Utama
• Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan
RUPS.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan
dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah
• Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama
Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
• Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan
didalam dan diluar Pengadilan.
• Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah
mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
kebutuhan operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Tugas Direktur Produksi
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat
Produksi.
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaandibawah
Direktorat Produksi.
• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatandi Bidang
Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS)dan Teknik.
• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, DewanKomisaris dan
RUPS.
• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkaladilingkungan
Direktorat Produksi untuk mengevaluasipelaksanaan program
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadappencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atauKey Performance Indicator (KPI)
yang berkaitandengan aspek operasional.
• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).
• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang
berkaitan dengan tugasoperasionalnya.
• Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
dibidang Tanaman, Teknikdan Pengolahan (termasuk P3TBS).
• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman,
Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada
penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Produksidan selanjutnya disampaikan kepada
Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur Produksi
• Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat
Produksi.
• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan
dengan tugas-tugas Direktur Produksi.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan
yang berlaku.
• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Produksi
sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Tugas Direktur Keuangan
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
Keuangan.
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat Keuangan.
• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah
dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
• Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris
dan RUPS.
• Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasionalnya.
• Melaksanakandan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
• Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan
Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama
dengan Anggosta Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham
• Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi
biaya, verifikasi dan akuntansi aset.
• Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP,
RJPP dan rencana lainnya secara korporasi.
• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan,
Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan
RJP yang telah disahkan.
• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan
• Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualan/pemasaran dan
persediaan produk.
Wewenang Direktur Keuangan
• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat
Keuangan.
• Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan
dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan
sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang
Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk
pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
• Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam
pengembangan industri hilir dan industri pendukung.
• Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan
Penyertaan (tidak termasuk aspek legal).
• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS.
• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasional.
• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
Perencanaan (tersmasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL.
• Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan
• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
• Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan
(termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah
disahkan.
• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan,
Pengembangan Usaha dan PKBL.
• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan
batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan
dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan kepegawaian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Tugas Direktur SDM dan Umum
• Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
SDM dan Umum.
• Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.
• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat SDM dan Umum.
• Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM,
Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
• Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan,
penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.
• Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama
dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
• Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan
pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.
• Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
• Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM,
Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatannya.
• Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasional.
• Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.
• Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
• Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan.
• Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian
Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang
didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
• Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
• Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM
dan Umum.
• Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
• Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
• Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan
dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.
• Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
• Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan
Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro
Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan
pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan
Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Selain
memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi,
yaitu:
1. PT ESW Nusantara Tiga
2. PT Pupuk Agro Nusantara
Serta penyertaan saham pada :
1. PT Padasa Enam Utama
2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara
3. PT Riset Perkebunan Nusantara
4. Hamburg – Indonesische Import (dalam likuidasi)
D. Jaringan Usaha
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada
bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas
kelapa sawitdan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit
dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan
baku berbagaiindustri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan
pendukung lainnya.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit
dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit
Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9
Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,Serdang Bedagai,
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,Padang Lawas, Batubara dan Mandailing
Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit
Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1
juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction
yaitu Pabrik MesinTenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS.Laras,
RS. Balimbingan dan RS.Pabatu. Seluruh Unit Usahadan Proyek Pengembangan
PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU). Berikut
penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.
E. Kinerja Usaha Terkini
Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2014 berada diatas
RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19% dan pembelian TBS dibawah RKAP sebesar
72.786 ton atau 30,99%. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar
63.088 ton atau 9,31%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri dan Pembelian
TBS Triwulan I/2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50% dan 25. 722 ton atau
18,86%. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I/2014
dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61% dan dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90%.
Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2014 sebesar Rp
1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00 milyar
maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91%. Realisasi biaya
secara keseluruhan Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.202,05 milyar. Jika
dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya
berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau 9,73%. Capaian Laba
kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46
milyar atau 2.114,56%
F. Rencana Usaha
Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang
– bidang sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan industri hilir (Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia
dll.)
2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan
Sulawesi
3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit
4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya
5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir
6. Spin off Rumah Sakit & Sekolah
PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG (Good
Corporate Governance) secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG
sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal
perusahaan seperti mitra bisnis, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu :
1. Transparansi (transparency): yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan dalam mengungkapkan informasi
2. Akuntabilitas (accountability): yaitu kejelasan fungsi,pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif.
3. Pertanggung jawaban (responsibility): yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
4. Kemandirian (independency): yaitu pengelolaan perusahaan yang
dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan, pengaruh dan
tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan
perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (fairness): yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi
hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
ketentuan yang berlaku.
Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah
membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur
Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam
penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan penerapan
tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh
manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata