BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya
kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Mempunyai kulit wajah dan
tubuh serta memiliki paras yang cantik adalah sangat penting bagi wanita. Hal ini
dapat dibuktikan dengan banyaknya kosmetik yang ditawarkan kepada konsumen.
Saat ini, banyak sekali produk kosmetik yang beredar dari produk kosmetik lokal
sampai produk impor. Ini membuat konsumen sangat mudah memilih produk
mana yang cocok untuk dirinya. Produk kosmetik juga sangat mudah didapatkan,
yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.
Produk dari industri kosmetik merupakan produk yang unik, karena selain
produk ini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar (terutama
wanita) akan kecantikan dirinya. Produk kecantikan ini sesungguhnya memiliki
resiko pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan
kimia tidak selalu memberi efek yang sama untuk setiap konsumen. Jadi
pemilihan kualitas produk biasanya menjadi kriteria utama dalam membeli produk
kecantikan.
Saat ini banyak produk kecantikan seperti kosmetik yang beredar
menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan
para pengguna kosmetik. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan
hidroquinon, asam retrinoat / tretinoin/ retinoic acid, bahan pewarna merah K.3
(CI 15585), merah K.10 (rhodamin B), dan jingga K.1 (CI 12075). Penggunaan
bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat juga
menimbulkan masalah lingkungan (Marhayanie & Sihite, 2008:10). Konsumen
awam terhadap kandungan kosmetik yang dipilihnya sehingga bahan-bahan kimia
yang terdapat pada kosmetik.
Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar produk kosmetik yang
diproduksi secara besar-besaran banyak mengandung parabens, aluminium, atau
zirconium yang menjadi pemicu timbulnya kanker payudara. Belum lagi kosmetik
pemutih wajah yang mengandung racun merkuri. Akibat penggunaan kosmetik
berbahan kimia ini pun bisa bervariasi, mulai dari timbulnya bercak-bercak hitam
di kulit hingga yang terparah kanker kulit, yang terjadi akibat kombinasi kosmetik
berkimia serta paparan sinar ultraviolet. Kesadaran konsumen pada pentingnya
kosmetik yang sehat serta tuntutan hidup yang lebih ramah lingkungan,lalu
menghadirkan apa yang disebut green cosmetic atau kosmetik ramah lingkungan.
Tentu saja,ada beberapa persyaratan bagi sebuah kosmetik untuk disebut sebagai
kosmetik ramah lingkungan.
Menurut Scientific Adviser Nu Skin Enterprises Dr Paul Alan Cox, produk
kosmetik yang ramah lingkungan bukan hanya terbuat dari bahan alami, tapi
pengerjaannya pun harus dilakukan tanpa membahayakan lingkungan. Dr Cox
juga menjelaskan bahwa terdapat dua macam green cosmetic, yakni kosmetik
natural dan organik. Kosmetik natural memakai bahan alami, namun masih
alami yang dikembangbiakkan dalam standar organik. Dalam kosmetik natural,
dosis bahan kimia masih dalam kategori aman. Fungsinya untuk meningkatkan
performa kosmetik itu sendiri. Sementara standar dalam kosmetik organik, berarti
tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik tersebut tidak disemprot
dengan pestisida atau tidak menggunakan pupuk kimia. Karena prosesnya yang
sangat alami, kosmetik organik diklaim lebih berkhasiat dari kosmetik natural
karena mengandung antioksidan 40% lebih banyak. Sementara dibanding
kosmetik dengan senyawa kimia tinggi, green cosmetic lebih cepat diserap tubuh
karena sifat bahan-bahannya yang alami. Keuntungan lainnya, dengan
menggunakan green cosmetic, maka kita bisa mengurangi paparan bahan kimia
pada kulit (lifestyle.okezone.com, 2012).
Penggunaan bahan kosmetik yang mengandung zat berbahaya tidak hanya
merugikan pemakaiannya tetapi juga dapat mencemari lingkungan. Adanya isu
lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk memilih
produk yang alami, aman dan ramah lingkungan. Peluang perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan kosmetik yang aman dapat dilakukan dengan memproduksi
kosmetik hijau/Green Product Cosmetics.
Dewasa ini kebutuhan akan produk kosmetik yang ramah lingkungan baik
dari segi bahan dasar pembuatan kosmetik itu sendiri dan hasil buangannya
sangatlah menjadi anjuran dan juga dicari oleh konsumen yang sadar akan
kesehatan. Untuk itu banyak perusahaan kosmetik yang berlomba - lomba untuk
menghasilkan “Green Cosmetic” yang dapat dijadikan primadona komoditi
Banyak perusahaan-perusahaan yang mulai sadar akan keramahan
lingkungan yaitu dengan saling berupaya menghadirkan produk kosmetik aman
dikarenakan, perusahaan khawatir akan image perusahaan itu sendiri. Image
perusahaan harus di bangun sebaik mungkin guna memberikan keamanan bagi
konsumen yang menggunakan produk kosmetik tersebut. Dengan memberikan
keamanan kepada konsumen, maka dapat mempengaruhi konsumen dari
pemilihan produk kosmetik.
Persaingan sengit yang terjadi pada bisnis produk kosmetik dimana
masing-masing perusahaan terus menerus berusaha memproduksi produk yang
berkualitas tinggi dan bervariasi sehingga dapat bersaing dengan produk-produk
yang ada lainnya. Meskipun adanya usaha untuk meningkatkan kualitas produk,
akan tetapi masih banyak dari perusahaan-perusahaan produk kecantikan yang
tidak bertanggung jawab mengunakan campuran zat-zat kimiawi berbahaya ke
dalam produk kecantikannya guna untuk menghemat biaya produksi. Hal tersebut
dapat membahayakan bagi konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut.
Pada akhirnya, dengan adanya green cosmetic memberikan suatu
tantangan kepada para perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk
kecantikan. Tantangan yang didapatkan yaitu memperhatikan mengenai aspek
keramahan lingkungan apakah produk kosmetik yang di hasilkan oleh
masing-masing perusahaan telah ramah lingkungan sehingga aman untuk digunakan oleh
para konsumen. Perusahaan yang pintar akan tantangan ini bukan sebagai suatu
ancaman melainkan sebagai peluang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
Tabel 1.1
Brand PT. Martha Tilaar
No. Brand Martha Tilaar
1 Sari Ayu Martha Tilaar
2 Biokos Martha Tilaar
3 Belia Martha Tilaar
4 Caring Colours Martha Tilaar
5 Cempaka Martha Tilaar
6 Dewi Sri Spa Martha Tilaar
7 Berto Martha Tilaar
8 Jamu Garden Martha Tilaar
9 Mirabella Martha Tilaar
10 PAC Martha Tilaar
11 Rudi Hadisuwarno
Sumbe
Martha Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang
menghasilkan produk kosmetik yang mengandung bahan alami yaitu Sariayu
(www.indonesia.go.id, 2008
Produk kosmetik Sariayu sudah dikenal sebagai salah satu produk
kosmetik hijau. Sariayu Martha Tilaar juga sebagai pelopor yang merilis produk
kecantikan pertama di Indonesia yang berbasis organik (
). Berdasarkan Tabel 1.1 Sariayu mendapatkan
peringkat pertama brand dari Martha Tilaar. Sariayu adalah brand yang
mempunyai komitmen untuk membuat produk kosmetik dari bahan alami yang
tidak mengandung zat kima.
www.wolipop.detik.com,
2013). Sariayu menghasilkan kosmetik yang ramah lingkungan, menggunakan
bahan-bahan alami, kualitas produk kosmetik yang tahan lama, tidak mudah
rusak, tidak mengandung racun, tidak membahayakan kesehatan bagi manusia
Keseluruhan produk Sariayu mengandung bahan alami organik, tidak
menggunakan pengawet, dan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kulit serta
telah mendapat sertifikat dari Ecocert, sebuah badan sertifikasi organik yang
didirikan tahun 1991 dan telah diakui secara Internasional yang bertanggung
jawab melakukan pemeriksaan produk natural organik termasuk kosmetik
(www.sariayu.com, 2013
Tahun
).
Tabel 1.2
Jumlah Penjualan Sariayu
Total Penjualan (Rp)
2012 24.600.000.000 2013 23.760.000.000 2014 25.200.000.000 Sumber : Survey Kantor Sariayu Martha Tilaar
Seperti dijelaskan pada Tabel 1.2 di atas, terlihat bahwa pada tahun 2013
mengalami penurunan dari tahun 2012, akan tetapi pada tahun 2014 mengalami
kenaikan. Ini membuktikan bahwa produk yang sudah terjamin keamanannya
belum tentu mempengaruhi tingginya permintaan konsumen untuk melakukan
pembelian kosmetik Sariayu setiap tahunnya. Kemungkinan adanya sebuah
kejenuhan dan bermunculan produk baru dengan berbagai variasi.
Untuk dapat mempertahankan konsumen dan menyadari manfaat
kesehatan, kecantikan serta keamanan bagi lingkungan, Sariayu Martha Tilaar
merilis produk kecantikan pertama di Indonesia yang berbasis organik. Pada
tanggal 5 Juni 2013, Sariayu memperkenalkan green cosmetic terbaru, yaitu
mengandung bahan alami organik yang tidak menggunakan pengawet, zat
pewarna dan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kulit. Keuntungan
menggunakan kosmetik organik adalah efek samping dari iritasi kulit lebih
berkurang dan racun yang masuk ke kulit juga berkurang.
Harga produk Sariayu tergolong lebih murah dibandingkan dengan harga
green cosmetics merek lain. Produk Sariayu terbuat dari bahan-bahan organik
sehingga aman bagi kesehatan, tidak mengandung zat kimia berbahaya yang dapat
merusak lingkungan, serta memiliki daya tahan yang lebih lama karena diproses
dengan metode yang ramah lingkungan.
Desain produk Sariayu memiliki ciri khas tersendiri juga mencirikan
sebagai green cosmetic. Kemasan yang dapat didaur ulang (recycle), serta
penggunaan kemasan secara efisien merupakan salah satu bentuk dari
pendukungan bahwa produk tersebut adalah produk hijau.
Sariayu mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produknya adalah
produk natural. Sariayu juga selalu mensosialisasikan dan mengkomunikasikan
green cosmetic dalam beauty workshop untuk turut melestarikan lingkungan
dengan cara memberikan penyuluhan agar mencintai alam, mengenalkan tanaman
sederhana terkait dengan kecantikan dan membagikan goodie bag berbahan daur
ulang yang ramah lingkungan
09/IX/September 2009). Itulah strategi yang dilakukan Sariayu agar dapat
Sumarwan (2011:25) menyatakan bahwa jika perusahaan ingin tetap
bertahan dan terus tumbuh, maka perusahaan harus dapat menarik konsumen baru
dan mempertahankan konsumen yang telah menjadi pelanggannya.
Dengan adanya strategi green cosmetic yang diterapkan Sariayu tersebut
maka seorang konsumen yang mendapatkan kepuasan setelah membeli produk
kosmetik hijau sariayu ini akan melakukan pembelian ulang yang pada akhirnya
akan membuat konsumen tersebut merasa loyal. Konsumen yang loyal karena
dipengaruhi oleh pengetahuan tentang produk secara langsung, atau secara tidak
langsung dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya tentang produk yang
digunakan. Konsumen yang loyal tidak akan mudah terpengaruh atau berpindah
ke kosmetik lain, konsumen yang loyal senantiasa akan melakukan pemakaian
ulang serta merekomendasikan kosmetik tersebut kepada orang lain.
Sariayu menampilkan tulisan HALAL dan No Animal Testing pada setiap
kemasan produk kosmetiknya, ini membuktikan bahwa Sariayu juga merupakan
kosmetik yang mendapatkan Sertifikat Halal MUI menggunakan bahan-bahan
alami yang berkualitas serta aman. Sariayu juga membuktikan bahwa
kosmetiknya bebas dari uji terhadap binatang (no animal testing). Proses produksi
melalui uji pengawasan seksama dari para ahli dan dokter kulit. Karena keamanan
konsumen menjadi prioritas utama. Tujuan seorang wanita menggunakan
kosmetik adalah untuk tampil cantik. Tapi, tak jarang justru kulit mengalami
iritasi, membengkak,dan gangguan organ tubuh yang lain karena kandungan
konsumen yang memastikan bahwa tidak mengandung Hydroquinon, tidak
mengandung Merkuri, tidak menguji cobakan kepada hewan ( no animal testing )
Keamanan produk Sariayu telah dijamin oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM). Jadi,tidak ada keraguan akan keamanan kosmetik.
Berdasarkan paparan di atas, Sariayu merupakan produk kosmetik yang
memerhatikan keamanan pada produknya, produk yang ramah lingkungan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
“Apakah strategi green cosmetic yang diterapkan mempengaruhi loyalitas
konsumen Sariayu di kalangan Mahasiswi Ekonomi dan Bisnis USU ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari
strategi green cosmetic terhadap loyalitas konsumen Sariayu di kalangan
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Merumuskan secara jelas strategi green cosmetic yang sangat
mempengaruhi kelangsungan bisnis Sariayu, untuk dapat dipakai
dan diaplikasikan kedalam bisnis – bisnis lainnya sehingga menjadi
bagian strategi handal bagi para pebisnis baru.
2. Bagi Peneliti
Memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan dibidang
manajemen pemasaran khususnya mengenai green cosmetic
terhadap loyalitas konsumen.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi