TESIS
AKURASI PEMERIKSAAN INTERLEUKIN-6 URIN TERHADAP PEMERIKSAAN KULTUR URIN DALAM MENEGAKKAN
DIAGNOSIS PIELONEFRITIS PADA NEONATUS
NEZMAN NURI 107103033/IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AKURASI PEMERIKSAAN INTERLEUKIN-6 URIN TERHADAP PEMERIKSAAN KULTUR URIN DALAM MENEGAKKAN
DIAGNOSIS PIELONEFRITIS PADA NEONATUS
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak) Dalam Program Magister Kedokteran Klinik
Konsentrasi Kesehatan Anak
Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
NEZMAN NURI 107103033/IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis Akurasi pemeriksaan interleukin-6 urin terhadap pemeriksaan kultur urin dalam menegakkan diagnosis pielonefritis pada neonatus
Nama Mahasiswa Nezman Nuri Nomor Induk Mahasiswa 107103033
Program Magister Magister Kedokteran Klinik
Konsentrasi Kesehatan Anak
Menyetujui Komisi Pembimbing
Ketua
Prof. dr. Hj. Rafita Ramayati, Sp.A(K)
Anggota
dr. Nelly Rosdiana, Sp.A(K)
Ketua Program Magister
Prof. Dr. H. Chairuddin P Lbs,DTM&H,Sp.A(K)
Dekan
NIP : 19540220 198011 1 001 Prof.Dr.H Gontar A Siregar,Sp.PD-KGEH
AKURASI PEMERIKSAAN INTERLEUKIN-6 URIN TERHADAP PEMERIKSAAN KULTUR URIN DALAM MENEGAKKAN
DIAGNOSIS PIELONEFRITIS PADA NEONATUS
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini yang disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2014
Telah diuji pada Tanggal : 18 Juni 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua Prof. dr. Hj. Rafita Ramayati, Sp.A(K) ………...
Anggota 1. dr. Nelly Rosdiana, Sp.A(K) ………...
2. dr. Zulfikar Lubis, Sp.PK(K) ………...
3. dr. Sri Sofyani, Sp.A(K) ………...
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta atas ridhaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan Magister Kedokteran Klinik di bidang Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Prof. dr. Hj. Rafita Ramayati, Sp.A(K) dan dr. Nelly Rosdiana, Sp.A(K) yang memberikan bimbingan, bantuan, serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
3. Prof. dr. H. Munar Lubis, Sp.A(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
4. dr. Zulfikar Lubis, Sp.PK(K), yang telah memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian di laboratorium Patologi Klinik RSHAM.
5. Dr. dr. Hj. Oke Rina Ramayani, Sp.A(K), dr. Rosmayanti Siregar, Sp.A dan dr. Beatrix Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A, selaku staf di Divisi Nefrologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU yang telah memberikan bimbingan dan sumbangan pemikiran sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini.
6. dr. Tina C. L. Tobing, Sp.A(K) dan dr. Sri Soyfani, Sp.A(K), sebagai penguji yang telah meSp.Amberikan sumbangan pemikiran agar tesis ini menjadi lebih baik lagi.
7. Rektor USU, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), Sp.A(K) dan mantan Rektor USU, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Anak di FK USU.
9. Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Magister Kedokteran Klinik di bidang Ilmu Kesehatan Anak dan PPDS Ilmu Kesehatan Anak di FK USU.
10. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan dan Direktur RSUD Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan selama di rumah sakit.
11. Teman sepenelitian, dr.Willy Santoso yang bersama-sama telah melakukan penelitian di Unit Perinatologi RSHAM serta tim jaga Periatologi yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu
12. Teman – teman seangkatan, yang selalu saling menjaga silaturahmi dan mendukung dalam suka dan duka, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.
13. Teman sejawat PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, rezeki, dan karuniaNya untuk kita semua.
Kepada ibunda tercinta Noviatry yang telah memberikan kasih sayang dan semangat untuk terus belajar. Kepada ayahanda Amzen Nuri, serta seluruh keluarga yang selalu mendoakan, memberikan dorongan, motivasi, bantuan moril dan materil selama penulis mengikuti pendidikan ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kasih sayang dan karuniaNya kepada kita semua dan segala budi baik yang telah diberikan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah yang Maha Kuasa.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan, Juli 2014
Nezman Nuri
DAFTAR ISI
Lembar persetujuan pembimbing ii
Pernyataan iii
Daftar singkatan xiv
Abstrak xv
2.1.6 Patofisiologi infeksi terjadinya pielonefritis 6
2.2 Diagnosis 8
2.3 Interleukin-6 (IL-6) 9
2.4 Patofisiologi terjadinya proses inflamasi oleh karena pielonefritis 10
2.5 Sampel urin dan jumlah koloni 14
2.6 Kerangka konsep 16
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 17
3.1. Desain 17
3.2. Tempat dan waktu 17
3.3. Populasi dan sampel 17
3.4. Perkiraan besar sampel 17
3.5.1 Kriteria inklusi 18
3.5.2 Kriteria eksklusi 19
3.6 Persetujuan / informed consent 19
3.7 Etika penelitian 19
3.8 Cara kerja dan alur penelitian 19
3.8.1 Subjek 19
3.8.2 Pengukuran 20
3.9 Pemeriksaan interleukin-6 22
3.10 Alur penelitian 23
3.11 Indentifikasi variabel 23
3.12 Definisi operasional 23
3.13 Rencana pengolahan dan analisa data 24
BAB 4. HASIL PENELITIAN 25
BAB 5. PEMBAHASAN 29
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 33
SUMMARY 34
LAMPIRAN
1. Personil Penelitian 37
2. Biaya penelitian 37
3. Jadwal Penelitian 38
4. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua 39
5. Lembar persetujuan setelah penjelasan 41
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik dasar subjek penelitian 26 Tabel 2. Prevalensi mikroorganisme penyebab pielonefritis pada
Neonatus 26
Tabel 3. Hubungan pemeriksaan kultur urin dengan interleukin-6 urin 28 Tabel 4. Sensitifitas, Spesitifitas, Nilai Prediksi dan Rasio
Kemungkinan pemeriksaan Interleukin-6 urin dalam
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gambar A. Ginjal kanan dengan parut ginjal, Gambar B.
Ginjal dengan hipodisplasia 7
Gambar 2. Struktur interleukin 6 9
Gambar 3. Patofisiologi pielonefritis yang disebabkan oleh E. Coli 11 Gambar 4. Interleukin-6 merupakan sitokin yang mengawali respon
seluler fisiologis secara luas yang berperan dalam proses
inflamasi 12
Gambar 5. Regulasi umpan balik sinyal IL-6 oleh SOCS, IL 13
Gambar 6. Kerangka konsep 16
Gambar 7. Cara melakukan pemasangan infant urin bag collector pada
bayi laki-laki 20
Gambar 8. Cara melakukan pemasangan infant urin bag collector pada
bayi perempuan 20
Gambar 9. Alur penelitian 23
Gambar 10. Profil penelitian 25
DAFTAR SINGKATAN
µl mikro liter
BHI Brain Heart Infusion
CRP C-Reaktif Protein
DMSA Dimercaptosuccinic acid
IFN-γ Interferon-γ
NPP Nilai Prediksi Positif
PIAS Protein Inhibitors of Activated STATs
RK- Rasio Kemungkinan Negatif
RK+ Rasio Kemungkinan Positif
ROC Receivier Operator Curve
SD Simpang Deviasi
SOCS Supressors of Cytokine Signaling
TNF-α Tumor Necrosis Factor -α
AKURASI PEMERIKSAAN INTERLEUKIN 6 URIN
TERHADAP PEMERIKSAAN KULTUR URIN DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS PiELONEFRITIS PADA NEONATUS
ABSTRAK
Latar belakang : Pielonefritis merupakan infeksi yang sering dijumpai pada anak disemua kelompok usia, termasuk masa neonatus. Diagnosis infeksi saluraran
kemih ditegakkan secara pasti dengan biakan urin. Pemeriksaan penunjang lain
dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis seperti Interleukin-6 urin.
Peningkatan jumlah Interleukin-6 urin berguna untuk pemeriksaan cepat telah
terjadinya pielonefritis.
Tujuan : Menilai sensitifitas dan spesitifitas pemeriksaan Interleukin-6 urin untuk mendeteksi pielonefritis pada neonatus dibandingkan dengan kultur urin
Metode : Dilakukan pemeriksaan kultur urin dan Interleukin-6 urin pada 60 neonatus dengan sangkaan pielonefritis
Hasil : Pada penelitian didapatkan, 45 neonatus dengan hasil kultur urin positif dan 15 dengan kultur urin negatif. Usia Neonatus (hari) mean (SD) 8.3(6.8). Berat badan
lahir2530.5 gram (SD 712.7). Jenis persalinan sectio caesaria 27(45%), pervaginam
33(55%). Organisme penyebab terbanyak Klebsiella pneumonia (46.6%),
Streptococcus agalactie (26.6%) dan Chryseomonas luteola (10%). Nilai batas
Interleukin-6 urin adalah >5.584 pg/mL dinyatakan positif dan ≤5.584 pg/mL
dinyatakan negatif berdasarkan kurva ROC. Sensitifitas 53.3%,spesitifitas 53.3%,
Nilai prediksi positif 69.6%, Nilai prediksi negatif 36.6%, Rasio kemungkinan positif
1.14 dan rasio kemungkinan negatif 0.87 pada pemeriksaan Interleukin-6 urin
dibandingkan kultur urin
Kesimpulan : Pemeriksaan Interleukin-6 urin mempunyai akurasi yang rendah dalam mendiagnosis pielonefritis pada neonatus
THE ACCURACY OF INTERLEUKIN-6 URINE COMPARED TO URINE CULTURE
TO DIAGNOSE PYELONEPHRITIS IN NEONATES
Abstract
Background : Pyelonephritis is an infection that is common to all children in all age
groups, including the newborn period. The diagnosis of urinary tract infection is
established with certainty by urine culture. Additional investigations can be done to
help confirm the diagnosis, such as interleukin-6 urine. Increased number of urinary
interleukin-6 is useful to help quickly checks the occurrence of pyelonephritis.
Objective : To assess the sensitivity and specificity of Interleukin-6 examination for
detecting pyelonephritis in neonates compared with urine culture.
Results : During study period, 45 neonates with positive urine cultures and 15 with
negative cultures. Mean of ages was 8.3 days (SD 6.8), Mean birth weight was
2530,5 grams (SD 712.7), sectio caesarean delivery was 27 (45%), vaginam delivery
was 33 (55%). Klebsiella pneumonia was the most common cause (46.6%),
Streptococcus agalactie (26.6%) and Chryseomonas luteola (10%). Urine
Interleukin-6 level >5.584 pg/ml considered as positive and ≤5.584 pg/ml considered negative. Sensitivity 53.3%, Specitifity 53,3%, Positive predictive value 69.5%,
Negative predictive value 36.3%, Likelihood ratio positive 1.14 and Likelihood ratio
negative 0.87 in the examination of Interleukin-6 urine compared to urine culture.
Conclusion : Interleukin-6 urine examination has a low accuracy to diagnose
pyelonephritis in the neonates