27
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam belajar matematika.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014 / 2015, dengan subjek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah 16 siswa.
3.2.1 Setting Waktu
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan atau selama satu semester, yaitu dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Pelaksanaan penelitian tersebut adalah berupa penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus sebagai upaya meningkatkan minat dan hasil belajar matematika bagi siswa kelas IV semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 pada SD Negeri 1 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.Tiap siklus terdapat dua kali pertemuan.Dalam satu siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Alasan mendasar penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari 2014 sampai dengan bulan Juni 2015, karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada semester 2 tahun pelajaran 20014/2015.
Pelaksanaan yang akan dilaksanakan selama 6 bulan tersebut uraiannya adalah:
a. Bulan Januari 2015, digunakan untuk menyusun proposal penelitian b. Bulan Februari 2015, digunakan untuk pelaksanaan siklus I
e. Bulan Mei 2015, digunakan untuk pembahasan hasil analisis
f. Bulan Juni 2015, digunakan untuk menyusun laporan hasil penelitian 3.2.2 Setting Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014 / 2015. 3.2.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu siswa kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014 / 2015, dengan jumlah siswa 16 anak yang terdiri dari 7 ( tujuh ) siswa laki-laki dan 9 ( sembilan ) siswa perempuan.Letak SD Negeri 1 Mrisi kira – kira 7 Km dari kecamatan tanggungharjo.Mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai petani.
3.3 Variabel yang akan diteliti
Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002:96). Jadi, variabel penelitian merupakan suatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pendekatan RME dan teori Bruner.Sedangkan minat dan hasil belajar sebagai variabel dependen/terikat.
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penilitian ini adalah pendekatan RME, Teori bruner dan media visual.
Pendekatan RME adalah pendekatakan dalam pembelajaran yang menghubungkan dunia nyata atau permasalahan dalam sehari hari kedalam pembelajaran.
Teori Bruner adalah teori yang menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan suatu proses interaksi dengan lingkungannya dan pengetahuan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi sebelumnya.Tahap teori bruner ada 3 yaitu tahap Enaktif,Ikonik dan Simbolik
2.Variabel terikat
Variabel terikat pada penilitian ini adalah minat dan hasil belajar.
aktifitas atau sesuatu tanpa ada yang menyuruh.
Hasil belajar adalah kemampuan yang di miliki individu melalui sebuah proses aktivitas belajar untuk mencapai sebuah tujuan. Hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan terdapat faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan eksternal
3.4 Hubungan antar Variabel
Dalam penelitian ini variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pendekatan RME dengan teori Bruner sebagai variabel bebas dan minat serta hasil belajar sebagai variabel dependen/terikat.
Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan:
Gambar 3.1
3.5 Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto, dkk (2009: 16) prosedur penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
3.5.1 Perencanaan
Menurut Arikunto (2006: 17), perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu dilaksanakan. Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan :
a. Menentukan pendekatan yang akan digunakan.
b. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika kelas IV. c. Menyusun RPP dengan materi simetri lipat dan pencerminan menggunakan
pendekatan RME dan teori Bruner. d. Menyiapkan alat peraga berupa gambar.
e. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar observasi perilaku guru, perilaku siswa, dan minat.
3.5.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan perencanaan (Arikunto 2006: 18). Tindakan dilakukan dalam 2 siklus menggunakan pendekatan RME dan teori
Bruner. Materi siklus I adalah simetri lipat dengan media kertas lipat. Materi siklus II adalah pencerminan dengan media cermin datar.
3.5.3 Pengamatan
Tahap pengamatan berjalan bersamaan dengan pelaksanaan. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat dan teman sejawat untuk mengamati perilaku guru, perilaku belajar siswa, dan minat dalam pembelajaran matematika.
3.5.4 Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan data yang terkumpul dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Arikunto dkk, 2009: 80). Setelah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan RME dan teori Bruner, peneliti mengkaji perilaku guru, perilaku belajar siswa, minat, dan hasil belajar serta mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus I, kemudian menggunakannya sebagai acuan dalam membuat perencanaan tindak lanjut siklus berikutnya.
Berikut skema prosedur penelitian tindakan kelas :
Gambar 3.2 Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas (Arikunto, 2009: 16) Perencanaan
Tindakan SIKLUS I
Refleksi
Observasi Perencanaan SIKLUS II
Tindakan Refleksi
Observasi
3.6 PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN
Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas dua pertemuan.
3.6.1 Siklus I 3.6.1.1 Perencanaan
a. Menentukan pendekatan yang akan digunakan.
b. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika kelas IV. c. Menyusun RPP dengan KD mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar
simetris menggunakan pendekatan RME dan teori Bruner.
d. Menyiapkan alat peraga berupa kertas lipat, gunting, buku, dan sendok. e. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar observasi perilaku
guru, perilaku siswa, dan minat. 3.6.1.2 Pelaksanaan Tindakan 3.6.1.2.1 Pertemuan I
Tabel 3.1
Kegiatan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
Langkah RME Dengan Bruner
Kegiatan Pembelajaran
Pra Kegiatan : 1. Salam 2. Persensi
3. Pengkondisian kelas dengan meminta siswa duduk tenang di tempatnya masing-masing
Kegiatan Awal :
1. Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan : “Apakah kalian pernah melihat kupu-kupu?” ; “Berapa jumlah sayapnya?” ; “Apakah kedua sayap kupu-kupu bentuknya sama?”
akan belajar tentang bangun simetris. Setelah akhir
pembelajaran diharapkan kalian bisa menyebutkan
ciri-ciri bangun simetris, menentukan bangun
seimetris dan sumbu simetrinya, serta menentukan benda yang simetris di sekitar.”
Siswa dikenalkan pada hal-hal kontekstual/ situasi konkret
Kegiatan Inti:
1. Siswa menyimak situasi konkret yang disampaikan guru (eksplorasi) : “Coba perhatikan kupu-kupu ini. Kupu-kupu mempunyai 2 sayap yang bentuk dan ukurannya sama persis.”
Gambar 3.3 Kupu-kupu Guru menyampaikan
permasalahan yang harus diselesaikan siswa
2. Guru memberi pertanyaan
a. “Apa yang terjadi bila kedua sayap kupu-kupu dirapatkan satu sama lain?”
b. “Sebutkan bangun yang bila dilipat/ dirapatkan
juga akan menghasilkan 2 bangun yang sama bentuk dan ukurannya?”
c. “Apakah bangun-bangun tersebut mempunyai sumbu simetri?”
Siswa mengotak-atik media untuk menyelesaikan
masalah
3. Siswa berpasangan dengan teman sebangku untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan di atas (elaborasi)
(gambar terlampir.1)
5. Siswa merapatkan kedua sayap kupu-kupu untuk menemukan ciri-ciri bangun simetris (elaborasi) 6. Siswa melipat berbagai bentuk bangun datar di atas
untuk menentukan bangun yang merupakan bangun simetris, dan menemukan sumbu simetrinya (elaborasi)
7. Guru mengamati kerja siswa dan memberi bantuan
seperlunya pada siswa yang kesulitan Siswa menyampaikan
alternatif yang mereka temukan, siswa lain menanggapi
8. Siswa maju menunjukkan hasil kerjanya : a. Menunjukkan hasil lipatan kertas lipat b. Menyebutkan ciri-ciri bangun simetris
c. Menunjukkan bangun yang simetris dan bangun yang asimetris
d. Menggambarkan bangun datar yang simetris beserta garis simetrinya (elaborasi)
8. Siswa lain menanggapi/ menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap jawaban siswa lain (elaborasi) Guru memberi respon
positif terhadap berbagai jawaban siswa
9. Guru menampung semua alternatif jawaban siswa,
baik jawaban yang benar maupun yang salah 10. Guru membimbing siswa menemukan jawaban
yang benar sekaligus mengarahkan siswa untuk memahami konsep tentang bangun simetris (konfirmasi):
a. Bangun simetri merupakan bangun yang bila dilipat/ dirapatkan akan diperoleh 2 bangun yang sama bentuk dan ukurannya.
b. Ciri-ciri bangun simetris :
Bagian atas dan bawah atau kanan dan kiri garis simetri adalah sama.
c. Garis simetri merupakan garis yang membagi bangun menjadi dua bagian yang sama
Guru memperluas permasalahan untuk diselesesaikan siswa dengan cara formal
11. “Setelah kalian memahami tentang ciri-ciri dan contoh bangun simetris, sekarang tunjukkan
bangun mana yang mempunyai simetri lipat dan gambarkan garis simetrinya!” (elaborasi) (gambar terlampir)
Siswa menyelesaikan masalah dengan cara formal
12. Siswa menentukan bangun yang merupakan bangun simetris serta menggambarkan garis simetrinya dari gambar di atas tanpa menggunakan media (elaborasi)
13. Siswa dibimbing guru mencocokkan jawaban yang benar (konfirmasi)
Siswa diberi permasalahan baru untuk diselesaikan
14. a. “Apakah buku tulis mempunyai sumbu simetri lipat?”
b. “Perhatikan benda-benda berikut, apakah benda-benda ini mempunyai sumbu simetri?”
(buku, gunting, sendok)
Siswa mengotak-atik media untuk menyelesaikan
masalah
15. Siswa mengamati benda-benda di atas untuk menentukan benda yang memiliki sumbu simetri (elaborasi)
16. Siswa menuliskan benda-benda di atas yang memiliki sumbu simetri (elaborasi)
jawaban mereka, siswa lain menanggapi
sumbu simetri (elaborasi)
18. Siswa lain menanggapi/ menyatakan setuju atau tidak setuju atas jawaban teman (elaborasi)
Guru memberi respon positif
19. Guru menampung jawaban siswa, baik yang benar maupun yang salah
20. Guru membimbing siswa menemukan jawaban yang benar sekaligus mengarahkan siswa untuk memahami konsep tentang benda yang simetris (konfirmasi) :
Guru menunjukkan bila buku, gunting, sendok bila
dilipat menurut suatu garis tertentu maka
diperoleh dua bagian yang sama bentuk dan
ukurannya.
“sehingga bisa dikatakan benda simetris merupakan benda yang memiliki kesamaan bentuk dan ukuran suatu garis lipatan tertentu”
yaitu benda bagian atas dan bawah atau kanan dan kiri sama terhadap sumbu simetri”
Guru memperluas permasalahan untuk diselesaikan siswa secara formal
21. “Sebutkan benda-benda yang ada di sekolah dan di rumah yang memiliki sumbu simetri!”
Siswa menyelesaikan masalah dengan cara formal
22. Siswa menuliskan benda-benda yang memiliki simetri lipat (elaborasi)
Siswa membuat simpulan tentang konsep yang dipelajari
Penutup :
Siswa mengerjakan
soal dengan
mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
3.6.1.2.2 Pertemuan II
Tabel 3.2
Kegiatan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
Langkah RME Dengan Bruner
Kegiatan Pembelajaran
Pra Kegiatan : 1. Salam 2. Persensi
3. Pengkondisian kelas dengan meminta siswa duduk tenang di tempatnya masing-masing
Kegiatan Awal :
1. Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari sebelumnya yaitu tentang bangun datar simetris: “Diantara dua bangun ini, mana yang merupakan bangun simetris?” (guru menunjukkan dua bangun datar) ; ”Mengapa bangun tersebut disebut bangun simetris?”
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran : “Setelah kemarin kalian belajar tentang ciri-ciri bangun
simetris, hari ini kita akan melanjutkan belajar
satu sumbu simetri, dan juga membuat bangun datar simetris”
Siswa dikenalkan pada hal-hal kontekstual/ situasi konkret
Kegiatan Inti:
1. Siswa menyimak situasi konkret yang disampaikan guru: “Upin dan Ipin bermain kertas lipat. Upin melipat kertas lipat itu secara horisontal. Sedangkan Ipin melipatnya secara vertikal.” (ekslporasi)
Guru menyampaikan permasalahan yang harus diselesaikan siswa
2. Guru memberi pertanyaan :
a. “Selain dilipat secara vertikal dan horisontal, masih adakah cara melipat kertas lipat itu hingga membentuk 2 bangun yang saling menutupi?”
b. “Sebutkan bangun datar yang mempunyai 1 simetri lipat, 2 simetri lipat, 3 simetri lipat, 4 simetri lipat, dan banyak simetri llipat tak terhingga!” Siswa mengotak-atik
media untuk menyelesaikan
masalah
3. Siswa berpasangan dengan teman sebangku untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang disampaikan guru (elaborasi)
4. Masing-masing pasangan mendapat media berupa kertas lipat berbentuk berbagai bangun datar simetris. (gambar terlampir.2) dan lembar kerja tentang bangun simetris untuk membantu menemukan jawaban permasalahan
5. Siswa melipat berbagai bentuk bangun datar di atas dengan berbagai cara untuk menemukan banyaknya simetri lipat suatu bangun datar (elaborasi)
6. Guru mengamati kerja siswa dan memberi bantuan seperlunya pada siswa yang kesulitan
Siswa menyampaikan alternatif yang mereka temukan, siswa lain
menanggapi 8. Siswa menggambarkan cara melipat kertas dengan menggambarkan sumbu simetrinya (elaborasi) 9. Siswa lain menanggapi/ menyatakan setuju atau
tidak setuju terhadap jawaban siswa lain (elaborasi)
Guru memberi respon positif terhadap berbagai jawaban siswa
10. Guru menampung alternatif jawaban siswa, baik yang benar maupun yang salah
11. Guru membimbing siswa mencocokkan jawaban
yang benar sekaligus mengarahkan siswa untuk memahami konsep bahwa ada bangun simetris yang mempunyai simetri lipat lebih dari satu (konfirmasi)
Guru memperluas permasalahan untuk diselesaikan secara formal
12. “Perhatikan bangun-bangun berikut!” (gambar terlampir.3) “Kelompokkan bangun-bangun tersebut berdasarkan banyak simetri lipatnya!”
Siswa menyelesaikan masalah dengan cara formal
13. Siswa menentukan banyak simetri lipat bangun di atas tanpa bantuan media (elaborasi)
14. Siswa menuliskan bangun apa saja yang mempunyai banyak simetri lipat yang sama (elaborasi)
Guru memberi permasalahan baru
15. “Dian ingin membuat sebuah bangun datar Gambar 3.4
16. dengan bentuk . Buatlah bangun datar seperti yang dibuat oleh Dian dengan menggunakan kertas lipat yang telah disediakan!” Siswa mengotak-atik
media untuk menyelesaikan
permasalahan
17. Siswa membuat bangun di atas dengan cara mereka sendiri (elaborasi)
Siswa menyampaikan alternatif jawaban masalah, siswa lain menanggapi
18. Siswa maju menunjukkan bangun yang mereka buat dan menceritakan bagaimana cara mereka membuatnya/ mengguntingnya (elaborasi)
gunakan (elaborasi)
Guru memberi respon positif terhadap jawaban siswa
20. Guru menampung berbagai alternatif cara yang ditempuh siswa untuk membuat bangun di atas 21. Guru membimbing siswa untuk menentukan cara
yang termudah untuk membuat bangun di atas (konfirmasi)
yaitu dengan melipat kertas menjadi 2 bagian, kemudian menggambari satu sisi lipatan, lalu menggunting gambar tersebut
22. Siswa membuat bangun lain dengan cara di atas (elaborasi)
Siswa membat simpulan tentang konsep yang dipelajari
Penutup :
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep bahwa ada benda simetris yang mempunyai simetri lipat lebih dari satu
Siswa mengerjakan
soal dengan
mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
3.6.1.3 Observasi
a. Melakukan pengamatan perilaku pembelajaran guru b. Melakukan pengamatan perilaku belajar siswa c. Melakukan pengamatan minat
3.6.1.4 Refleksi
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I b. Menganalisis evaluasi dan hasil belajar pada siklus I
c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I
d. Menyusun perencanaan untuk siklus II dengan mempertimbangkan kekurangan-kekurangan pada siklus I
3.6.2 Siklus II 3.6.2.1 Perencanaan
a. Menentukan pendekatan yang akan digunakan. b. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar.
c. Menyusun RPP dengan KD menentukan hasil pencerminan bangun datar. d. Menyiapkan alat peraga berupa cermin, kertas berpetak, boneka kertas. f. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar observasi perilaku
guru, dan minat.
3.6.2.2 Pelaksanaan Tindakan 3.6.2.2.1 Pertemuan I
Tabel 3.3
Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1
Langkah RME dan Bruner
Kegiatan Pembelajaran
Pra Kegiatan : 1. Salam
2. Pengkondisian kelas dengan meminta siswa duduk
tenang di tempatnya masing-masing Kegiatan Awal :
1. Apersepsi dengan bertanya pada siswa : “Apa yang kalian lakukan sebelum berangkat ke sekolah?” : “Apakah kalian bercermin dulu?”
akan belajar tentang pencerminan, setelah belajar
tentang pencerminan, kalian diharapkan dapat
menyebutkan sifat-sifat pada pencerminan dan menggambar hasil pencerminan”
Siswa dikenalkan pada hal-hal kontekstual/ situasi konkret
Kegiatan Inti:
1. Siswa menyimak hal-hal kontekstual yang disampaikan guru : “Sebelum berangkat ke sekolah, kalian biasanya bercermin terlebih dahulu. Saat
bercermin, kalian bisa melihat bayangan kalian sendiri di cermin.” (eksplorasi)
Guru menyampaikan permasalahan yang harus diselesaikan siswa
2. Guru memberi pertanyaan :
“Perhatikan keadaan sewaktu kalian bercermin!” “Apakah ukuran badan kalian berubah?”
“Apakah jarak badan kalian ke cermin sama dengan jarak bayangan badan ke cermin?”
Siswa mengotak-atik media untuk menyelesaikan masalah
3. Siswa berpasangan dengan teman sebangku untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan di atas (elaborasi)
4. Masing-masing pasangan mendapat media berupa sebuah cermin dan boneka kertas, serta lembar kerja tentang pencerminan untuk membantu menemukan jawaban permasalahan (elaborasi)
5. Siswa melakukan pencerminan (sesuai dengan langkah-langkah pada lembarkerja) dan menuliskan sifat bayangan hasil pencerminan (elaborasi)
6. Guru mengamati kerja siswa dan memberi bantuan seperlunya pada siswa yang kesulitan
Siswa
menyampaikan alternatif yang
7. Siswa maju menyampaikan sifat bayangan yang dia temukan (elaborasi), meliputi :
mereka temukan,
siswa lain
menanggapi
b. Jarak bayangan dari cermin terhadap jarak benda asli ke cermin
c. Posisi kiri dan kanan bayangan terhadap posisi kiri dan kanan benda asli
8. Siswa maju menyampaikan pasangan gambar dengan hasil pencerminannya (elaborasi)
9. Siswa lain menanggapi/ menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap jawaban siswa lain (elaborasi) Guru memberi
respon positif terhadap berbagai jawaban siswa
10. Guru menampung jawaban siswa, baik jawaban yang benar maupun yang salah
11. Guru membimbing siswa untuk menentukan
jawaban yang benar sekaligus mengarahkan siswa untuk memahami konsep tentang sifat bayangan hasil pencerminan (konfirmasi) :
Gambar 3.5 Pencerminan bangun
Dari hasil pengamatan pada pencerminan tersebut
berlaku :
a. Jarak suatu titik ke cermin = jarak bayangan
titik itu ke cermin
b. Garis penghubung suatu titik dan bayangan
tegak lurus cermin
c. Bangun bayangan kongruen (sama bentuk dan
sama ukuran) dengan bangun asal.
Maka dari itu sifat-sifat bayangan pada
pencerminan adalah :
asal
b. Jarak gambar bayangan dari cermin adalah
sama jauh dengan jarak benda asal dengan
cermin
c. Ukuran bayangan sama besar dengan ukuran
benda asal, hanya gambarnya berlawanan
d. Letak gambar bayangan dan benda asal tegak lurus dengan cermin
Guru memperluas permasalahan untuk diselesaikan siswa dengan cara formal
12. “Kalian sudah memahami sifat bayangan pada pencerminan, sekarang amati gambar di bawah ini,
Manakah yang merupakan hasil pencerminan gambar di atas?
Siswa
menyelesaikan masalah dengan cara formal
13. Siswa memilih gambar yang merupakan hasil pencerminan gambar di atas tanpa menggunakan bantuan cermin (elaborasi)
14. Siswa dibimbing guru menentukan jawaban yang benar (konfirmasi) : yaitu gambar a (berdasarkan sifat-sifat hasil pencerminan)
15. Siswa menyelesaikan tugas pada kegiatan selanjutnya “Rony mempunyai sebuah gambar kapal. Kemudian Rony meletakkan cermin tegak
16. Guru mengamati kerja siswa dan memeriksa hasil pencerminan yang digambar oleh siswa
17. Guru memastikan hasil pencerminan yang digambar siswa sudah benar, bila belum guru mengarahkan siswa untuk menggambar yang benar dengan mengingatkan kembali tentang sifat-sifat hasil pencerminan
Penutup : Siswa membuat
simpulan tentang konsep yang dipelajari
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep tentang sifat-sifat pencerminan
Siswa mengerjakan soal dengan mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3.6.2.2.2 Pertemuan II
Tabel 3.4
Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 Langkah RME
Dengan Bruner
Kegiatan Pembelajaran
Pra Kegiatan : 1. Salam
2. Pengkondisian kelas dengan meminta siswa duduk
tenang di tempatnya masing-masing Kegiatan Awal :
1. Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang
materi yang pernah dipelajari sebelumnya, yaitu sifat bayangan pada pencerminan : “sebutkan sifat-sifat bayangan pada pencerminan!”
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran : “Setelah kemarin kalian belajar tentang sifat-sifat bayangan
pada pencerminan, sekarang kita akan belajar
menggambar hasil pencerminan suatu bangun datar oleh garis tegak, mendatar, dan miring”
Kegiatan Inti : Siswa diberi
permasalahan
kontekstual yang harus
diselesaikannya
1. Siswa menyimak masalah kontekstual/ situasi konkret yang disampaikan guru (eksplorasi) : “Suatu bangun datar dicerminkan terhadap suatu garis tegak,
mendatar, dan miring. Gambarkan hasil pencerminan
bangun datar tersebut dengan bantuan cermin!” Siswa mengotak-atik
media untuk menyelesaikan permasalahan
2. Siswa berpasangan dengan teman sebangku untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan di atas (elaborasi)
cermin. (elaborasi)
4. Siswa menggambar hasil pencerminan (elaborasi) 5. Siswa memeriksa hasil pencerminan dari suatu
bangun datar (kegiatan 2)
6. Guru mengamati kerja siswa dan memberi bantuan seperlunya pada siswa yang kesulitan
Siswa
menyampaikan alternatif yang mereka temukan,
siswa lain
menanggapi
7. Siswa maju untuk :
a. Menunjukkan hasil pencerminan bangun datar oleh garis tegak, mendatar, dan miring (elaborasi) b. Menunjukkan hasil pencerminan yang belum
benar (kegiatan 2 pada LKS)
8. Siswa lain menanggapi/ menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap jawaban siswa lain (elaborasi) Guru memberi
respon positif terhadap berbagai jawaban siswa
9. Guru menampung alternatif jawaban siswa
10. Siswa dibimbing guru menentukan hasil pencerminan yang benar dengan memerhatikan sifat-sifat bayangan hasil pencerminan (konfirmasi) 11. Guru mengarahkan siswa untuk memahami bahwa
sifat-sifat hasil pencerminan pada garis tegak, mendatar, maupun miring adalah sama yaitu :
a) Gambar bayangan sama tegak dengan benda
asal
b) Jarak gambar bayangan dari cermin adalah
sama jauh dengan jarak benda asal dengan
cermin
c) Ukuran bayangan sama besar dengan ukuran
benda asal, hanya gambarnya berlawanan
d) Letak gambar bayangan dan benda asal tegak
lurus dengan cermin
permasalahan untuk diselesaikan siswa dengan cara formal
beserta hasil pencerminannya oleh garis tegak, mendatar, dan garis miring tanpa bantuan cermin.
Siswa
menyelesaikan masalah dengan cara formal
13. Siswa menggambar bangun datar beserta hasil pencerminannya oleh garis tegak, mendatar, dan miring (elaborasi)
14. Guru mengamati kerja tiap-tiap kelompok dan memastikan hasil pencerminan yang digambar siswa benar.
15. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum dipahami (elaborasi)
16. Guru memberi umpan balik dengan memberi pertanyaan seputar pencerminan (konfirmasi)
Penutup : Siswa membuat
simpulan tentang konsep yang dipelajari
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep tentang hasil pencerminan pada garis tegak, garis mendatar, dan garis miring.
Siswa mengerjakan soal dengan mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan berikutnya
3.6.2.3 Observasi
3.6.2.4 Refleksi
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I b. Menganalisis evaluasi dan hasil belajar pada siklus I
c. Membandingkan hasil evaluasi siswa, skor perilaku guru, perilaku belajar siswa, minat dengan tingkatan pada indikator keberhasilan
d. Bila poin (c) dan (d) telah memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian dihentikan, tapi bila belum memenuhi indikator keberhasilan maka penelitian dilakukan ke siklus berikutnya
3.7 TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.7.1.1 Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dalam bentuk tes lisan, tes tulisan atau tes tindakan. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2011: 35 ).
3.7.1.2 Observasi
Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati (Poerwanti, 2008:3-22). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati minat belajar.
3.7.1.3 Dokumentasi
Dokumentasi, dalam hal ini berbentuk visual menjadi perangkat utama untuk merekan peristiwa-peristiwa penting di ruang kelas atau menggambarkan episode pengajaran tertentu (Hopkins, 2011: 200). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk merekam kegiatan guru dan siswa
3.7.1.4 Catatan lapangan
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan oleh peneliti ada dua macam yaitu: 1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran dan bagaimana guru menerapkan pendekatan RME dengan teori bruner berbantuan media visual dalam pembelajaran. Lembar observasi juga digunakan untuk melihat bagaimana siswa mengikuti proses pembelajaran dan untuk memantau perkembangan hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
Tahapan Kegiatan
Aspek yang
diamati Indikator
Kegiatan Awal
Membuka pelajaran
a. Memberikan salam. b. Memberikan persepsi.
c. Penyampaian tujuan pembelajaran. d. Menyiapkan media yang berkaitan
dengan kata kunci konsep-konsep pada materi yang akan diajarkan.
Kegiatan Inti
Penyampaian materi yang akan di ajarkan
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang perlu dicapai. b. Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatanan sesuai silabus.
Penggunaan pendekatan
pembelajaran dan pemanfaatan
sumber belajar
a. Memaparkan materi bangun simetris dengan konsep-konsep kunci dari materi yang akan diajarkan.
b. Menyampaikan masalah kontekstual/ situasi konkret
masalah secara informal
d. Menyampaikan/menjelaskan materi dengan pendekatan RME dan Bruner e. Memberi respon positif terhadap
alternatif jawaban siswa
f. Mengarahkan siswa menyelesaikan masalah secara formal
g. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dengan cara menggali informasi yang dimiliki siswa untuk diasosiasikan dengan materi yang sedang dipelajari.
Penilaian hasil belajar
a. Melakukan penilaian hasil belajar b. Pemberian soal latihan.
Kegiatan akhir
Mengakhiri pelajaran
a. Bersama dengan guru, siswa membahas hasil pembelajaran.
b. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil pebelajaran.
c. Memberikan pemantapan kepada siswa. d. Memberikan tindak lanjut kepada siswa. e. Memberikan tes.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
Tahapan Kegiatan
Aspek yang
diamati Indikator
Kegiatan Awal
Membuka pelajaran
a. Siswa siap menerima pelajaran.
b. Siswa dapat menjawab pertanyaan apersepsi.
c. Siswa memahami tujuan pembelajaran.
Inti materi dan pendekatan
pembelajaran
b. Siswa aktif bertanya tentang menggunakan alat peraga dan menerapkan pendekatan RME dengan teori bruner
c. Siswa mengerti instruksi tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME dengan teori bruner
Penggunaan
pendekatan RME dengan teori bruner
a. Siswa dikenalkan pada hal hal kontekstual.
b. Menggunakan media untuk menyelesaikan
masalah secara informal
c. Siswa menyampaikan alternative jawaban yang mereka temukan
d. Menanggapi alternatif jawaban siswa lain
e. Siswa menyelesaikan masalah tanpa media konkrit
f. Siswa menyimpulkan konsep
g. Siswa mengerjakan soal dengan mengaplikasikan konsep
Penilaian hasil belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil melalui peta konsep tentang materi.
b. Mengerjakan tes.
c. Perubahan hasil belajar per siklus dengan acuan pada KKM.
Kegiatan
b. Membuat kesimpulan.
c. Mengerjakan tugas lanjutan yang diberikan guru.
Tabel 3.7 Kisi-kisi minat belajar Variabel
Penelitian
Indikator Deskriptor Banyaknya
Butir
mengikuti pelajaran matematika
Ketertarikan - Perhatian saat mengikuti pelajaran matematika di sekolah - Konsentrasi siswa saat
mengikuti pelajaran matematika
3
1
4,5,6
7
Perhatian - Keterlibatan siswa saat mengikuti pelajaran matematika
- Kemauan siswa untuk mengerjakan tugas, bertanya kepada yang lebih mampu jika belum memahami materi dan
mencari buku
penunjang yang lain saat menemui kesulitan
3
2
8,9,10
11,12
Keterlibatan - Kesadaran tentang belajar dirumah
- Langkah siswa setelah ia tidak masuk sekolah
2
2
13,14
- Kesadaran siswa untuk mengisi waktu luang - Kesadaran siswa untuk
bertanya
- Kesadaran siswa untuk mengikuti les pelajaran matematika
2
1
1
17,18
19
20
Tabel 3.8 Angket Minat
No. Indikator Skor
SS S TS STS
Kesukaan
1. Saya senang belajar matematika
2. Saya senang membuat laporan tentang materi simetris dan pencerminan.
3. Saya senang mendapatkan pengetahuan tentang simetris dan pencerminan dari presentasi kelompok lain Ketertarikan
4. Saya mencari tahu perbedaan bangun simetris dan yang tidak simetris dan tahu tentang sifat sifat pencerminan. 5. Saya merasa materi simetris dan pencerminan menarik 6. Saya mencari materi tentang simetris dan pencerminan
sebanyak-banyaknya
7. Saya memperhatikan guru saat memberikan materi tentang simetris dan pencerminan.
Perhatian
8. Saya memilah milih gambar – gambar mana saja untuk melengkapi susunan laporan.
10. Saya menyusun laporan bersama kelompok sebaik mungkin agar mendapatkan nilai yang bagus.
11. Saya tidak menanggapi teman yang sedang gojek atau bermain ketika menyelesaiakan soal.
12. . Saya bertanya pada teman tentang materi yang belum di pahami
Keterlibatan
13. Saya belajar dirumah setelah pulang dari sekolah 14. Saya mengerjakan PR yang di berikan oleh guru
15. Saya mencari materi simetris dan pencerminan dari berbagai sumber, yaitu : koran, majalah, internet,dll 16. Saya bekerja kelompok dirumah untuk melengkapi
materi yang sudah di dapat
17. Saya berkerja kelompok dirumah jika ada materi yang
sulit saya pahami
18. Saya berdiskusi dengan kelompok untuk menyelesaikan soal dengan teliti
19. Saya bertanya pada guru tentang materi yang belum saya pahami
20. Saya mengikuti jam tambahan yang di berikan oleh guru.
Tabel 3.9 Penskoran minat
Kategori jawaban Keterangan Skor yang diberikan SS
S TS STS
Sangat Setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
2. Lembar Soal Tes
Soal-soal tes yang berfungi untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk memahami materi pelajaran. Selain itu, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan RME dengan teori bruner. Kisi-kisi soal yang diberikan antara lain:
Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Tes
Sikl
Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.
- Menyebutkan ciri-ciri bangun simetris. - Menggolongkan bangun datar simetris dan bukan simetris
- Menunjukkan sumbu simetri dari bangun simetris - Menentukan benda-benda di sekitar yang merupakan benda simetris
II Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. .
Menentukan hasil
pencermina n suatu bangun datar
-Menyebutkan sifat-sifat bayangan pada pencerminan
-Memasangkan gambar bangun datar dengan hasil pencerminannya -Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
-Menentukan hasil pencerminan oleh garis tegak, mendatar, dan miring
-Memeriksa hasil pencerminan suatu bangun datar yang belum benar
1-6
7-11
12-15
16-18
18-20 6
5
4
3
p =
x 100
3.8 TEKNIK ANALISIS DATA 3.8.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar dilakukan dengan memberi siswa soal tes tertulis pada setiap akhir pertemuan. Analisis ini dihitung menggunakan statistik :
3.8.1.1 Batas minimal nilai ketuntasan
Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan siswa digunakan KKM mata pelajaran matematika di SDN 1 Mrisi.
Tabel 3.11 KKM SDN 1 Mrisi
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
Tuntas
Tidak tuntas
Sumber : KKM SDN 1 Mrisi 3.8.1.2 Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut :
Sumber : Aqib (2010: 41) 3.8.2 Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dari hasil observasi dan refleksi dari setiap siklus. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung dengan cara deskriptif. Selain observasi pelaksanaan pembelajaran matematika, data kualitatif ini juga melaksanakan observasi minat siswa. Observasi minat siswa ini dilakukan dengan angket minat belajar.
3.8.1.3 Penskoran minat
Tabel 3.12 Pertanyaan
Nomor
Kategori Jawaban
Skor yang Diberikan
Skor Maksimal
1
s.d 20
SS S TS STS
4 3 2 1
4
Jumlah Skor Maksimal 80
Menurut Widiyoko (2012) rumus menghitung rentang skor adalah sebagai berikut :
skor tertinggi – skor terendah 80 - 20 Skor kelas interval 4
Setelah jarak interval diketahui kemudian dibuat konvensi skor minat belajar siswa seperti pada tabel 3.12.
Tabel 3.13
Kriteria Nilai Minat Belajar Siswa Rentang Nilai Keterengan 17 – 32 Tidak berminat 33 – 48 Kurang berminat 49 – 64 Berminat 65 – 80 Sangat Berminat
3.9 Indikator Kinerja
1. Indikator keberhasilan penilaian hasil belajar memenuhi ketuntasan 85 % dengan KKM 70 pada mata pelajaran Matematika SDN 1 Mrisi.
2. Indikator keberhasilan minat memenuhi ketuntasan 85 % dengan kategori berminat sampai sangat berminat pada mata pelajaran Matematika SDN 1 Mrisi.
3.10 Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reabilitas merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Maka dapat dikatakan bahwa validi dan reliabel merupakan syarta mutlak mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Pengujian validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dengan menggunakan aplikasi software SPPS 20 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Kemudian untuk mengetahui item soal valid atau tidak dapat
dilihat dengan hanya melihat output saja melainkan membandingkan hasil output dengan r tabel berdasarkan berapa banyak koresponden yang digunakan. Pada penelitian ini koresponden untuk menguji validitas soal sebanyak 30 orang maka melihat nilai r pada tabel yang sesuai dengan N= 30 dan taraf signifikan 5%, maka didapatkan nilai 0,361. Jadi, dapat dikatakan bahwa item soal valid jika nilainya ≥0,361.(Riduan dan Akdon,2010 : 292)
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan teknik Reliability Analysis untuk mengetahui nilai koefisien
Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan menurut pedoman
yang dikemukakan oleh Sekaran (Sulistiyana, 2012) yang didasarkan pada koefisien Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :
α < 0,6 : Kurang Baik 0,6 < α < 0,8 : Diterima α > 0,8 : Baik
3.10.1. Uji Validitas dan reabilitas soal
yang tidak valid nomor 5, 17, 19, 20, dan 24. Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus I:
Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 16,0667 22,340 ,866 ,937
VAR00002 16,0667 23,651 ,400 ,944
VAR00003 16,0667 22,340 ,866 ,937
VAR00004 16,0000 23,931 ,541 ,942
VAR00006 16,0667 22,340 ,866 ,937
VAR00007 16,1000 22,645 ,658 ,940
VAR00008 16,1667 21,592 ,839 ,937
VAR00009 16,1000 22,783 ,614 ,941
VAR00010 16,2000 22,097 ,655 ,940
VAR00011 16,1667 21,592 ,839 ,937
VAR00012 16,1667 21,592 ,839 ,937
VAR00013 16,2000 22,855 ,459 ,944
VAR00014 16,1000 23,334 ,442 ,943
VAR00015 16,1333 23,085 ,467 ,943
VAR00016 16,1667 21,592 ,839 ,937
VAR00018 16,2000 22,097 ,655 ,940
VAR00021 16,0667 22,892 ,666 ,940
VAR00022 16,0667 22,340 ,866 ,937
VAR00023 16,1333 22,809 ,546 ,942
VAR00025 16,1333 23,430 ,370 ,945
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
Pada siklus II melalui uji validitas soal, dengan 25 butir soal didapatkan hasil 20 valid dan 5 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid nomor 8, 10, 11, 18, dan 20. Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus II:
Tabel 3.16 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Tabel 3.17 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
3.10.2. Uji Validitas dan reabilitas angket Minat
Pengujian validitas dan reliabilitas angket minat dengan menggunakan aplikasi software SPPS 20 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Pada siklus I dan II melalui uji validitas angket, dengan 20 butir soal didapatkan hasil 20 yang valid. Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas angket:
Tabel 3.18 Hasil Validitas angket minat
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Tabel 3.19 Hasil Reliabilitas angket minat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items