• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Tingkat Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model SAVI dan CTL pada Siswa Kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Tingkat Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model SAVI dan CTL pada Siswa Kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 107) penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Ini memiliki arti bahwa metode eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam kondisi yang terkendali.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Design. Non Equivalent Control Group Design hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011: 116). Pretest digunakan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (Q1) dan kelompok kontrol (Q3). Secara

homogenitas, hasil pretest yang baik apabila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen (x), dan pengaruh pembelajaran (Q1 dan Q4).

Gambar 5 Desain Eksperimen

Non Equivalent Control Group Design

(2)

Keterangan:

Q1 : pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal

Q2 : posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

dengan model SAVI

Q3 : prestest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal

Q4 : posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran CTL.

X : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan SAVI

3.1.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Gugus Ki Hajar Dewantara yang terletak di wilayah Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Tidak semua SD di Gugus Ki Hajar Dewantara dijadikan objek penelitian, namun hanya mengambil beberapa SD yang sudah mewakili Gugus Ki Hajar Dewantara. SD tersebut terdiri atas SD Negeri 1 Panimbo dan SD Negeri 2 Karanglangu. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-April 2015 pada Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.

3.2 Variabel Penelitian

(3)

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Gugus Ki Hajar Dewantara.

Sugiyono (2011: 118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berikut ini adalah tabel SDN Gugus Ki hajar Dewantara

Tabel 3 Jumlah Siswa Kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara

No SD Status Jumlah siswa

1 SD Negeri 1 Padas Imbas jauh dari inti 18 2 SD Negeri 4 Padas Imbas jauh dari inti 16 3 SD Negeri 1 Kentengsari Imbas jauh dari inti 20 4 SD Negeri 3 Kentengsari Imbas jauh dari inti 22 5 SD Negeri 1 Karanglangu Imbas jauh dari inti 20

6 SD Negeri 2 Karanglangu Inti 20

7 SD Negeri 3 Karanglangu Imbas jauh dari inti 23

8 SD Negeri 1 Panimbo Inti 20

9 SD Negeri 2 Panimbo Imbas jauh dari inti 21

Jumlah 9 SD 180

Pada pengambilan sampel, peneliti mengambil teknik cluster sampling (area sampling) dimana teknik sampling ini digunakan untuk menentukan sampel

bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

(4)

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data berupa hasil belajar IPA dilakukan dengan teknik dan alat pengumpul data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini mengumpulkan data menggunakan lembar observasi, tes dan dokumentasi

a. Lembar Observasi

Lembar observasi ini dibuat untuk mengetahui atau mengamati proses mengajar guru pada saat penelitian. Setiap nomor dalam lembar observasi meliputi sintaks pembelajaran yang sesuai dengan model yang akan diterapkan. Dalam penelitian ini ada dua lembar observasi, pada lembar pertama digunakan untuk mengamati proses mengajar guru dari kelompok eksperimen yaitu guru kelas V SD Negeri 1 Panimbo dan lembar kerja yang kedua digunakan untuk mengamati proses mengajar guru dari kelompok kontrol yaitu guru kelas V SD Negeri 2 Karanglangu. Lembar observasi keduanya disesuaikan dengan sintaks pembelajaran pada masing-masing kelompok. Kelompok eksperimen dengan sintaks SAVI dan kelompok kontrol dengan sintaks CTL. Adapun kisi-kisi lembaran observasi dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4

Tabel 4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Eksperimen

No Kegiatan Aspek yang diamati

1 Awal

pembelajaran

1. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran

2. Melakukan apersepsi pembelajaran 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model SAVI

5. Melakukan motivasi pembelajaran

(5)

6. Membagi kelompok siswa.

7. Menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan praktikum tentang pesawat sederhana.

Somatic (aktivitas gerak)

8. Mengawasi dan mengarahkan siswa melakukan praktikum.

Visualization (aktivitas melihat)

9. Mendampingi siswa mengamati proses praktikum

10. Memberikan lembar kerja kelompok

Intellectual (aktivitas berfikir)

11. Membimbing siswa saat berdiskusi kelompok. 12. Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

pengamatan

13. Mengarahkan siswa lain untuk bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan oleh temannya.

3 Penutup 14. Melakukan refleksi 15. Memberikan soal evaluasi

Tabel 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol

No Kegiatan Aspek yang diamati

1 Awal

pembelajaran

1. Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran

2. Melakukan apersepsi pembelajaran 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model CTL

5. Melakukan motivasi pembelajaran

(6)

6. Memberi permasalahan yang berkaitan dengan materi

Masyarakat belajar (learning community) 7. Guru berkeliling untuk memandu proses

penyelesaian masalah.

Pemodelan (modeling) 8. Mengamati presentasi kelompok.

Penilaian autentik (authentic) 9. Memberikan lembar kerja kelompok

kemudian berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi kerjasama

Inkuiri (inquiry)

10. Mengarahkan siswa lain untuk bertanya atau menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan oleh temannya.

Bertanya (questioning)

11. Membahas cara penyelesaian masalah yang tepat.

Refleksi (reflection)

12. Mengadakan refleksi dengan menanyakan hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pelajaran.

3 Penutup 13. Memberikan soal evaluasi.

b. Tes

(7)

perlakuan. Posttest dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya magnet dari kelas eksperimen dan kontrol setelah masing-masing mengikuti pembelajaran atau memperoleh perlakuan. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen menerapkan model SAVI sedangkan kelas kontrol menerapkan model CTL.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata bahwa peneliti telah melakukan penelitian. Peneliti mengambil foto dalam proses mengajar sebagai bukti penelitian.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar IPA sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Jemis tes adalah pilihan ganda. Adapun langkah-langkah menyusun soal adalah: 1. Penyusunan kisi-kisi, 2. Uji coba instrument, 3. Uji validitas. Instrument yang digunakan adalah kisi-kisi yang disusun berdasarkan SK dan KD, yaitu dengan SK memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan KD mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

(8)

berbagai alat rumah

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrument

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Suharsini Arikunto, 2006: 211). Menurut Sugiyono (2011: 173) bahwa instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurannya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan sebenarnya, validitas item didasarkan pada bersarnya korelasi yang diperoleh.

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument pada setiap item soal pilihan ganda yang akan digunakan dalam tes individual pretest dan posttest untuk siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model SAVI pada kelas eksperimen dan model CTL pada kelas kontrol.

(9)

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Singgih Santoso (2004), suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,1. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

Dari 35 item soal, setelah dilakukan perhitungan uji validitas dapat diperoleh hasil akhir uji validitas seperti pada tabel berikut:

Tabel 7

Hasil Validitas Instrument Butir Soal Bentuk

Dari soal yang tidak valid, maka peneliti memperbaiki atau mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya.

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsini Arikunto, 2006: 221). Menurut Sugiyono (2011: 172), reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau keajegan instrumen tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.

Kaidah menentukan reliabilitas menurut Sutriyono (2004), sebagai berikut: Tabel 8

Kriteria Penafsiran Reliabilitas

(10)

0,61 s/d 0,80 Reliabilitas tinggi 0,41 s/d 0,60 Reliabilitas cukup 0,21 s/d 0,40 Reliabilitas rendah 0,00 s/d 0,20 Reliabilitas rendah sekali

Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 9

Tabel Reliability Statistic Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.680 .670 35

Dari pengujian reliabilitas diatas, dapat diketahui bahwa kolom Cronbach’s Alpha untuk 35 soal piliham ganda memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.670. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa instrument soal pretest dan posttest memiliki tingkat reabilitas yang tinggi. Uji validitas soal dengan jumlah responden 20, maka r tabel 0,444.

3.5.2 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrument

Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkah soal termasuk dalam kategori soal yang sukar, sedang atau mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, digunakan persamaan berikut:

I =

Keterangan:

I= Indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar N= jumlah siswa peserta tes

(11)

Tabel 10

Kategori Tingkat Kesukaran Soal Nilai F Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal, menunjukkan semua item berada pada tingkat kesukaran yang berbeda. Berikut hasil perhitungan tingkat kesukaran soal:

Tabel 11

Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Mudah 2, 3, 5, 7, 8, 18, 27, 30

Sedang 1, 6, 10, 11, 12, 15, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 33, 34

Sulit 4, 9, 13, 14, 16, 17, 20, 29, 32, 35

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas serta analisis tingkat kesukaran butir soal yang telah dilakukan maka dipilih 25 butir soal yang valid dan reliabel. Untuk dipakai sebagai soal pretest dan posttest. Untuk rincian soal dapat dilihat pada lampiran.

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan analisis data, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model SAVI dan nilai siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model CTL, apabila data berdistribusi normal maka digunakan statistic nonparametric.

Uji normalitas data diukur dengan menggunakan One-Sample-Kolmogorov-Smirnov Test, jika hasilnya < 0,05 data dikatakan tidak signifikan

(12)

dengan langkah-langkah analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.

3.5.4 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok memiliki varian yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen. Suatu data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila signifikansi > 0,05. Pengujian homogenitas varians menggunakan bantuan software SPSS 20 yaitu dengan langkah-langkah Analyze-Compare Means-OneWay ANOVA-masukkan variabel pada Dependent

List daFactor-klil Homogeneity of variance test pada options

3.5.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung rata-rata masing-masing kelompok kelas, kemudian diuji perbedaannya menggunakan uji t yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20. Uji t dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model SAVI pada kelas eksperimen dan CTL pada kelas kontrol. Sebelum uji t terlebih

dahulu sudah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan pada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok penelitian. Menurut Sugiyono dalam Priyatno (2010:32), uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang tidak berhubungan. Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levena’s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (Duwi Priyatno, 2010: 35).

(13)

(1) Hipotesis Penelitian

a. Ho : µ1 = µ2 artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat

hasil belajar IPA menggunakan model SAVI dibandingkan dengan model CTL kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantara.

b. Ha : µ1 ≠ µ2 artinya, ada perbedaan yang signifikan pada tingkat hasil

belajar IPA menggunakan model SAVI dibandingkan dengan model CTL kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantara.

(2) Kriteria Pengujian

Ho diterima jika t hitung < t tabel

Ho ditolak jika t hitung > t tabel

Berdasarkan signifikansi:

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Gambar

Gambar 5 Desain Eksperimen
Tabel 3 Jumlah Siswa Kelas V di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
tabel 3.3 dan tabel 3.4
Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tantangan juga bagi dosen untuk dapat mengaktifkan mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) mampu

There are several crucial things that need to be regulated in the future of Indonesian transmigration law: Settlement of transmigration issues in the past;

Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut ILmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia

The sustainability of cocoa production in Tanggamus faced some weaknesses i.e: (1) low availability of high yielding planting materials and that resistant to pest and

[Maksud perkataan di atas: Abu Zar’ suatu saat keluar di pagi hari pada waktu para pembantu dan para budak sedang sibuk bekerja dan diantara mereka ada yang sedang menggoyang-

Hal ini menunjukkan bahwa proporsi neonatus yang mengalami infeksi di RSUD Panembahan Senopati Bantul lebih banyak terjadi pada ibu yang tidak mengalami

Penelitian ini diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan/target penelitian adalah; (1) Menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan

Pemilihan jenis cutting fluid , sesuai dengan material yang dikerjakan 3.. Aspek Affektif, Kecakapan Sosial