Lampiran 1. Gambar Sampel .
Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung
42 Lampiran 1. (Lanjutan)
Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung
Gambar 4. Kemasan Kapsul
Lampiran 1. (Lanjutan)
Gambar 5. Infusa Daun Tempuyung Segar 10%
44 Lampiran 2. Gambar Alat yang Digunakan
Gambar 1. Atomic Absorption Spectrophotometer Hitachi Z-2000
Gambar 2. Gambar Panci Infusa
Lampiran 3. Hasil analisis kualitatif 1. Hasil analisis kualitatif kalsium
Gambar 1. kristal kalsium sulfat (perbesaran 10x40)
2. Hasil analisis kualitatif kalium
Gambar 2. Kristal Kalium Pikrat (Perbesaran 10 x 40)
Kalsium sulfat
46
Lampiran 4. Bagan Alir Proses Pembuatan Sampel 1. Pembuatan Infusa
Daun Tempuyung Segar
Ditimbang 50 gram
Dimasukkan kedalam panci infusa
Dicukupkan dengan 500 mL aqudemineralisata
Diserkai selagi panas dengan kain flanel, ditambahkan air panas hingga diperoleh infusa 500mL
Infusa
Dibersihkan dari pengotoran Dicuci bersih dan ditiriskan Daun tempuyung yang telah
dibersihkan
Dibersihkan dari pengotoran
Dipanaskan dalam penangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu 90˚C sambil sesekali diaduk
Filtrat
Ditampung ke dalam botol
Lampiran 4. (Lanjutan)
2. Penyiapan Infusa (tanpa inkubasi dengan CaC2O4/CaCO3), Inkubasi dengan CaC2O4, dan Inkubasi dengan CaCO3
100 mL Infusa
200 mL Infusa
200 mL Infusa 500 mL
Infusa
Dibagi menjadi 3 bagian
Infusa (tanpa inkubasi)
Infusa setelah inkubasi
dengan CaC2O4
Infusa setelah inkubasi
dengan CaCO3
Dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL. Ditambahkan 500 mg CaCO3. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 4 Jam dan diaduk setiap 10 menit. Dimasukkan ke
dalam beaker glass 250 mL. Ditambahkan 500 mg CaC2O4. Diinkubasi pada suhu 37°C selama 4 Jam dan diaduk setiap 10 menit. Dimasukkan ke
48 Lampiran 4. (Lanjutan)
3. Pembuatan Larutan Serbuk Kapsul
Kapsul Ekstrak Tempuyung
Dimasukkan semua serbuknya ke dalam labu tentukur 500 mL
Dicukupkan dengan aqua demineralisata hingga garis tanda
Dibuka cangkangnya Diambil 2 kapsul
Larutan Serbuk Kapsul
Lampiran 4. (Lanjutan)
4. Penyiapan Larutan Serbuk Kapsul (tanpa inkubasi dengan CaC2O4/CaCO3), Inkubasi dengan CaC2O4, dan Inkubasi dengan CaCO3
100 mL Larutan Serbuk kapsul
200 mL Larutan Serbuk kapsul
200 mL Larutan Serbuk kapsul 500 mL
Larutan Serbuk Kapsul
Dibagi menjadi 3 bagian
Larutan serbuk kapsul (tanpa
inkubasi) Larutan serbuk kapsul setelah inkubasi dengan
CaC2O4
Larutan serbuk kapsul setelah inkubasi dengan
CaCO3
Diinkubasi pada suhu 37°C selama 4 Jam dan diaduk setiap 10 menit. Ditambahkan 500 mg CaCO3. Dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL. Dimasukkan ke
dalam beaker glass 250 mL. Ditambahkan 500 mg CaC2O4.
Diinkubasi pada suhu 37°C selama 4 Jam dan diaduk setiap 10 menit. Dimasukkan ke
50
Lampiran 5. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Uji
Ditambahkan 10 mL asam nitrat pekat Didiamkan selama 24 jam
Dipanaskan di atas hot plate pada sampai jernih
Dimasukkan filtrat ke dalam botol Larutan uji II
Disaring dengan kertas saring Whatman No.42 Dibuang 5 mL untuk menjenuhkan kertas saring
Dilakukan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan atom pada:
- λ 422,7 nm untuk kalsium untuk semua larutan uji
- λ 766,5 nm untuk kalium sampel infusa dan larutan serbuk kapsul (tanpa inkubasi)
Hasil
Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL
Dipipet 0,2 mL ke dalam labu tentukur 25 mL untuk infusa dan 0,1 mL ke dalam labu tentukur 10 mL untuk larutan serbuk kapsul
Diencerkan dengan aqua demineralisata sampai garis tanda Disaring dengan kertas saring whatmann no.42
Diambil 100 mL hasil saringan
Dicukupkan dengan aqua demineralisata sampai garis tanda Dimasukkan ke erlenmeyer 250 mL
Dimasukkan hasil bilasan ke labu tentukur
Dibilas 3 kali erlenmeyer dengan aqua demineralisata Larutan Uji I
Infusa dan Larutan Serbuk Kapsul tanpa inkubasi, setelah
inkubasi dengan CaC2O4, dan setelah inkubasi dengan CaCO3
Lampiran 6. Data Kalibrasi Kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi, dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (µ g/mL)
(X)
Absorbansi (Y) 10,0000
0,0044
6,1322 220,0000 0,17110114
a =
Maka persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,02678X + 0,007957
52 Lampiran 6. (Lanjutan)
=
220,0000 30,0000 /6
0,017110114
0,8514
/6
6/ 8514 , 0 0000 , 30 1322 , 6
2
2
=
876199243 ,
1
8752 , 1
= 0,9995
Lampiran 7. Data Kalibrasi Kalium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi, dan Koefisien Korelasi (r). No. Konsentrasi (µ g/mL)
(X)
Absorbansi (Y)
10,0894 220,0000 0,4628461
a =
54 Lampiran 7. (Lanjutan)
=
220,0000 30,0000 /6
0,4628461
1,3784
/6
6/ 3784 , 1 0000 , 30 0894 , 10
2
2
=
3,19886 1974 , 3
= 0,9995
Lampiran 8. Hasil Analisis Kadar Kalsium Awal, Kalium, Kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4, dan Kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3 pada Infusa
1.Hasil analisis kadar kalsium awal Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,0931 3,1783 397,2910
2 100 0,0939 3,2082 401,0239
3 100 0,0940 3,2119 401,4905
4 100 0,0947 3,2381 404,7568
5 100 0,0929 3,1709 396,3577
6 100 0,0930 3,1776 397,2000
2. Hasil analisis kadar kalium Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,4500 9,8823 1227,7814
2 100 0,4528 9,8836 1235,4439
3 100 0,4549 9,9295 1241,1908
4 100 0,4440 9,6909 1211,3618
5 100 0,4439 9,6690 1208,6252
6 100 0,4527 9,8814 1235,1702
3. Hasil analisis kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,0966 3,3090 413,6226
2 100 0,0973 3,3351 416,8889
3 100 0,0975 3,3426 417,8221
4 100 0,0983 3,3724 421,5550
5 100 0,0964 3,3015 412,6893
56 Lampiran 8. (Lanjutan)
4. Hasil analisis kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3 Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,1589 5,6346 704,3249
2 100 0,1604 5,6906 711,3241
3 100 0,1582 5,6085 701,0586
4 100 0,1578 5,5935 699,1921
5 100 0,1589 5,6346 704,3249
6 100 0,1595 5,6570 707,1246
Lampiran 9. Hasil Analisis Kadar Kalsium Awal, Kalium, Kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4, dan Kalsium setelah Inkubasi dengan CaCO3 pada Larutan Serbuk Kapsul
1.Hasil analisis kadar kalsium awal Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,0244 0,6138 61,3800
2 100 0,0243 0.6101 61,0100
3 100 0,0239 0,5951 59,5100
4 100 0,0241 0,6026 60,2600
5 100 0,0239 0,5951 59,5100
6 100 0,0238 0,5914 59,1400
2. Hasil analisis kadar kalium Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,0651 1,3957 139,5100
2 100 0,0648 1,3891 138,9100
3 100 0,0663 1,4220 142,2000
4 100 0,0665 1,4264 142,6400
5 100 0,0667 1,4307 143,0700
6 100 0,0665 1,4264 142,64
3. Hasil analisis kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,0250 0,6362 63,6200
2 100 0,0248 0,6287 62,8700
3 100 0,0244 0,6183 61,8300
4 100 0,0247 0,6250 62,5000
5 100 0,0245 0,6175 61,7500
58 Lampiran 9. (Lanjutan)
4. Hasil analisis kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3 Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar
(μg/mL)
1 100 0,0359 1,0431 104,3100
2 100 0,0360 1,0468 104,6800
3 100 0,0355 1,0281 102,8100
4 100 0,0361 1,0506 105,0600
5 100 0,0357 1,0356 103,5600
6 100 0,0354 1,0244 102,4400
Lampiran 10. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Awal, Kalium, Kalsium Kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4, dan Kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3 pada Infusa
1. Contoh perhitungan kadar kalsium awal Volume sampel yang ditimbang = 100 mL Absorbansi (Y) = 0,0931
Persamaan Regresi: Y= 0,02678X + 0,007957
X =
Konsentrasi Kalsium = 3,1783 µg/mL
(mL) 2. Contoh perhitungan kadar kalium
Volume sampel yang ditimbang = 100 mL Absorbansi (Y) = 0,4500
Persamaan Regresi: Y= 0,04567X 0,001347
X =
Konsentrasi Kalium = 9,8823 µg/mL
60 Lampiran 10. ( Lanjutan)
3. Contoh perhitungan kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 Volume sampel yang ditimbang = 100 mL
Absorbansi (Y) = 0,0966
Persamaan Regresi: Y= 0,02678X + 0,007957
X =
Konsentrasi Kalsium = 3,3090 µg/mL
(mL)
4. Contoh perhitungan kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3 Volume sampel yang ditimbang = 100 mL
Absorbansi (Y) = 0,1589
Persamaan Regresi: Y= 0,02678X + 0,007957
X =
Konsentrasi Kalsium = 5,6346 µg/mL
(mL)
Lampiran 11. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium Awal, Kalium, Kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4, dan Kalsium setelah Inkubasi dengan CaCO3 pada larutan serbuk kapsul
1. Contoh perhitungan kadar kalsium awal Volume sampel yang ditimbang = 100 mL Absorbansi (Y) = 0,0244
Persamaan Regresi: Y= 0,02678X + 0,007957
X =
Konsentrasi Kalsium = 0,6138 µg (mL) 2. Contoh perhitungan kadar kalium
Volume sampel yang ditimbang = 100 mL Absorbansi (Y) = 0,0651
Persamaan Regresi: Y= 0,04567X 0,001347
X =
Konsentrasi Kalium = 1,3957 µg/mL
62 Lampiran 11. (Lanjutan)
3. Contoh perhitungan kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 Volume sampel yang ditimbang = 100 mL
Absorbansi (Y) = 0,0250
Persamaan Regresi: Y= 0,02678X + 0,007957
X =
Konsentrasi Kalsium = 0,6362 µg/mL
(mL)
4. Contoh perhitungan kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3 Volume sampel yang ditimbang = 1 mL
Absorbansi (Y) = 0,0359
Persamaan Regresi: Y= 0,02678X + 0,007957
X =
Konsentrasi Kalsium = 1,0431 µg/mL
(mL)
Lampiran 12. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dan Kalium pada Sampel 1. Perhitungan statistik kadar kadar kalsium awal pada infusa
No. Xi
53,7533 8,95889
SD =
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
64 Lampiran 12. (Lanjutan)
t hitung5 =
6 / 0704 , 3
3,3289
= 2,4869
t hitung6 =
6 / 0704 , 3
2,4867
= 1,8577
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar kalsium awal pada infusa µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
= 399,6867 ± ( 4,0321 x 3,2788/√6) = (399,6867 ± 4,7026) μg/mL
2. Perhitungan statistik kadar kalium pada infusa
No. Xi
Kadar (μg/mL) (Xi-X) (Xi-X )
2
1. 1227,7814 1,1859 1,4063
2. 1235,4439 8,8483 78,2930
3. 1241,1908 14,5951 213,0196
4. 1211,3618 -15,2337 232,0666
5. 1208,6252 -17,9703 322,9328
6. 1235,1702 8,5747 73,5251
∑ 7359,5734
X=1226,5956
921,2433 153,5406
SD =
1 -n
X
-Xi 2
=
1 6 921,2433
= 13,5738
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel. Lampiran 12. (Lanjutan)
t hitung = tersebut diterima.
Kadar kalium pada infusa
µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
= 1226,5956 ± ( 4,0321 x 13,5738/√6) = (1226,5956 ± 19,4680) μg/mL
3. Perhitungan statistik kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 pada infusa
66
∑ 2491,5342
X= 416,5778
50,3685 8,3948
Lampiran 12. (Lanjutan)
SD =
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung = tersebut diterima.
Lampiran 12. (Lanjutan)
Kadar kalsium oksalat terlarut pada infusa µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
= 416,5778 ± ( 4,0321 x 3,9987/√6) = (416,5778 ± 5,7350) μg/mL
4. Perhitungan statistik kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 pada infusa
No. Xi
Kadar (μg/mL) (Xi-X ) (Xi-X )
2
1. 704,3249 -0,2333 0,0544
2. 711,3241 6,7659 45,7780
3. 701,0586 -3,4996 12,2474
4. 699,1921 -5,3661 28,7950
5. 704,3249 -0,2333 0,0544
6. 707,5582 2,5664 6,5864
∑ 4227,349
X = 704,5582
93,5156 15,5893
SD =
1 -n
X
-Xi 2
=
1 6 93,5156
= 4,3247
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung =
n SD
X Xi
/
t hitung1 =
6 / 7368 , 22
0,2333
68 Lampiran 12. (Lanjutan)
t hitung2 = tersebut diterima.
Kadar kalsium karbonat terlarut pada infusa µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
= 704,5582 ± ( 4,0321 x 4,32471/√6) = (704,5582 ± 6,2026) μg/mL
5. Perhitungan statistik kadar kalsium awal pada larutan serbuk kapsul
No. Xi
Lampiran 12. (Lanjutan)
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung = tersebut diterima.
Kadar kalsium awal pada larutan kapsul µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
70 Lampiran 12. (Lanjutan)
6. Perhitungan statistik kadar kalium pada larutan serbuk kapsul
No. Xi
15,9870 2,6645
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung =
Lampiran 12. (Lanjutan)
t hitung6 =
6 / 7881 , 1
1,16
= 1,5856
Dari hasil perhitungan di atas didapat semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.
Kadar kalium pada larutan kapsul µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
= 141,5100 ± ( 4,0321 x 1,7881/√6) = (141,5100 ± 2,5646) μg/mL
7. Perhitungan statistik kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 pada larutan serbuk kapsul
No. Xi
Kadar (μg/mL) (Xi-X) (Xi-X )
2
1. 63,6200 1,3567 1,8405
2. 62,8700 0,6067 0,3680
3. 61,8300 -0,4333 0,1878
4. 62,5000 0,2367 0.0560
5. 61,7500 -0,5133 0.2635
6. 61,0100 -1,2533 1,5708
∑ 373,8500
X =62,2633
4,1026 0,7145
SD =
1 -n
X
-Xi 2
=
1 6 373,58
= 0,9259
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel.
t hitung =
n SD
X Xi
72 Lampiran 12. (Lanjutan)
t hitung1 = tersebut diterima.
Kadar kalsium setelah ditambahkan kalsium oksalat pada larutan serbuk kapsul µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
= 62,2633 ± ( 4,0321 x 0,9259/√6) = (62,2633 ± 1,3280) μg/mL
8. Perhitungan statistik kadar kalsium setelah Inkubasi dengan CaCO3 pada larutan serbuk kapsul
No. Xi
103,8100
5,5088 0,9181
Lampiran 12. (Lanjutan)
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0.01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α /2 ; dk
= 4,0321
Data diterima jika t hitung< t tabel. t hitung = tersebut diterima.
Kadar kalsium karbonat terlarut larutan serbuk kapsul: µ = X ± (t (α/2, dk) x SD / √n )
74
Lampiran 13. Uji beda nilai rata-rata kadar kalsium awal, kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4, dan kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 pada Infusa
Deskriptif
Kadar Kalsium pada Infusa
Keterangan : A= kadar kalsium awal
B = kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4 C= kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3
One WayANOVA Kadar Kalsium pada Infusa Jumlah
kuadrat
Df Kuadrat nilai
rata-rata
F Signifikansi
Antarkelompok Dalam kelompok
Total
352329,3 197,637 352527,0
2 15 17
176164,667 13,176
13370,289 0,000
Uji Tukey HSD Kadar Kalsium pada Infusa
jenis sampel N Nilai alfa =0,01
1 2 3
Kadar kalsium awal
Kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaC2O4
Kadar kalsium setelah inkubasi dengan CaCO3
399,6867
1.000
416,5887
1.000
704,5581
1.000 Sampel N
Rata-Rata
Standar Deviasi
Standar Kesalahan
Interval kepercayaan 99% untuk nilai
rata-rata
Mini-399,6867 416,5778 704,5582 506,5002
3,2788 3,1739 4,3247 144,0031
1,3385 1,2957 1,7656 33,9419
396,2457 413,2470 700,0197 434.7457
403,1276 419,9086 709,0967 578,2547
396,3577 412,6893 699,1921 396,3577
404,7568 421,5550 711,3241 711,3241
Lampiran 13. (Lanjutan) Kesimpulan hasil tabel:
1. Terdapat perbedaan statistik yang signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,01 antara kadar kalsium setelah dilakukan pengukuran terhadap 3 jenis sampel infusa [F(176164,667)=13370,289, P=0,000]. Oleh karena itu, H0 ditolak, dan H1 diterima.
76
Lampiran 14. Uji beda nilai rata-rata kadar kalsium awal, kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4, dan kalsium setelah Inkubasi dengan CaCO3 pada Larutan Serbuk Kapsul
Deskriptif
Kadar Kalsium pada Larutan Serbuk Kapsul
Keterangan : A= kadar kalsium awal
B = kadar kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4 C= kadar kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4
One WayANOVA
Kadar Kalsium pada Larutan Kapsul Jumlah
kuadrat
Df Kuadrat nilai
rata-rata
F Signifikansi
Antar kelompok Dalam kelompok Total
353769,9 171,111
353941
2 15 17
3638,161 0,927
3926,614 0,000
Uji Tukey HSD
Kadar Kalsium Larutan Kapsul
jenis sampel N Nilai alfa =0,01
1 2 3
kadar kalsium awal 6 60,1350
kadar kalsium setelah inkubasi
dengan CaC2O4 6
62,2633
kadar kalsium setelah inkubasi
dengan CaCO3 6
103,8100
Sig. 1.000 1.000 1.000
Sampel N Rata-Rata
Standar Deviasi
Standar Kesalahan
Interval kepercayaan 99% untuk nilai rata-rata
Mini-60,1350 62,2633 103,8100
75,4028
0,9058 0,9259 1,0496 20,7084
0,3698 0,3780 0,4285 4,8810
59,1844 61,2916 102,70 65,1047
61,0856 63,2350 104,9115
85,7008
59,1400 61,0100 102,4400
59,1400
61,3800 63,6200 105,0600 105,0600
Lampiran 14. (Lanjutan) Kesimpulan hasil tabel:
1. Terdapat perbedaan statistik yang signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,01 antara kadar kalsium setelah dilakukan pengukuran terhadap 3 jenis sampel infusa [F(3638,161) =3926,614, P=0,000]. Oleh karena itu, H0 ditolak, dan H1 diterima.
78
Lampiran 15. Kadar Terlarut dan Persentase Kelarutan CaC2O4 dan CaCO3 setelah inkubasi dengan pada Sampel
1. Kadar Terlarut dan Persentase Kelarutan Kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4 pada Infusa
Kadar Kalsium (Ca) awal adalah 399,6867 μg/mL
Kadar kalsium (Ca) setelah Inkubasi dengan CaC2O4 (kadar akhir) adalah
416,8889 μg/mL
Kadar Ca terlarut = Kenaikan kadar Ca
= kadar Ca terlarut setelah inkubasi – kadar Ca awal = 416,8889 – 399,6867
= 17,8688 μg/mL
Persentase Kelarutan CaC2O4 pada Infusa adalah:
2. Kadar Terlarut dan Persentase Kelarutan Kalsium Inkubasi dengan CaCO3 pada Infusa
Kadar Kalsium (Ca) awal adalah 399,6867 μg/mL
Kadar kalsium (Ca) setelah Inkubasi dengan CaCO3 (kadar akhir) adalah
704,5582 μg/mL
Kadar (Ca) terlarut = Kenaikan kadar Ca
= kadar Ca terlarut setelah inkubasi – kadar Ca awal = 704,5582 – 399,6867
= 304,8175 μg/mL
Persentase Kelarutan CaCO3 pada Infusa
Lampiran 15. (Lanjutan)
3. Kadar Terlarut dan Persentase Kelarutan Kalsium setelah Inkubasi dengan CaC2O4 pada Larutan Serbuk Kapsul
Kadar Kalsium (Ca) awal adalah 60,1350 μg/mL
Kadar Kalsium (Ca) setelah dilarutkan CaC2O4 Suhu 37°C selama 4 Jam
(kadar akhir) adalah 62,2633 μg/mL
Kadar Ca terlarut = Kenaikan kadar Ca
= kadar Ca terlaru setelah inkubasi – kadar Ca awal = 62,2633 – 60,1350
= 2,1283 μg/mL
Persentase Kelarutan CaC2O4 pada Larutan Serbuk Kapsul
% 100 awal
Kadar
terlarut Ca
Kadar
x 100%
g/ml 60,1350
g/ml 2,1283
x
=3,54%
4. Kadar teralarut dan Persentase Kelarutan Kalsium setelah Inkubasi dengan CaCO3 pada Larutan Serbuk Kapsul
Kadar Kalsium (Ca) awal adalah 60,1350 μg/mL
Kadar Kalsium (Ca) setelah dilarutkan CaC2O4 Suhu 37°Cselama 4 Jam
(kadar akhir) adalah 103,8100 μg/mL
Kadar Ca terlarut = Kenaikan kadar Ca
= kadar Ca setelah inkubasi – kadar Ca awal = 103,8100 – 60,1350
= 42,6750 μg/mL
Persentase Kelarutan CaCO3 pada Larutan Serbuk Kapsul %
100 awal
Kadar
terlarut Ca
Kadar
x 100%
g/ml 60,1350
g/ml 42,6750
x
80
Lampiran 16. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi 1. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi logam kalsium Y = 0,02678X + 0,007957
Slope = 0,02678 No. Konsentrasi
(µg/mL) X
Absorbansi Y 10,0000
0,0044
0,007957 -0,003557 0,000012650 0,061517 0,005683 0,000032290 0,115077 0,000877 0,000000769 0,168637 0,000263 0,000000069 0,222197 0,002497 0,000006230 0,275757 0,001243 0,000001545
∑ 0,000053553
X
Batas kuantitasi (LOQ) =
slope
Lampiran 16. (Lanjutan)
2. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi logam kalium Y = 0,0456X 0,0013
Slope = 0,0456 No. Konsentrasi
(µg/mL) X
Absorbansi Y
Yi Y-Yi (Y-Yi)2
1. 0,0000 -0,0003 0,0013 -0,0010 0,00000271
2. 2,0000 0,0919 0,0927 -0,0008 0,00000064
3. 4,0000 0,1913 0,1840 -0,0073 0,00005250
4. 6,0000 0,2741 0,2754 0,0013 0,00001690
5. 8,0000 0,3591 0,3667 0.0076 0,00005867
6. 10,0000 0,4623 0,4581 0,0042 0,00001749
∑ 0,00014891
X
SY =
2
2
n Yi Y
=
4
0,00014891
= 0,0061028
Batas deteksi (LOD) =
slope X SY x
3
=
0456 , 0
0,0061028 3x
= 0,4008 µg/mL
Batas kuantitasi (LOQ) =
slope X SY x 10
=
0456 , 0
0,0061028 10x
82
Lampiran 17. Hasil Analisis Kadar Kalium dan Kalium Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Baku pada Sampel
1.Hasil analisis kadar kalsium setelah ditambahkan larutan baku kalsium
2. Hasil analisis kadar kalium setelah ditambahkan larutan baku kalium Sampel Volume
sampel (mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar (µg/mL)
Persen Perolehan
Kembali
1 100 0,0842 1,8139 181,3900 104,55%
2 100 0,0858 1,8489 184,8900 114,95%
3 100 0,0847 1,8248 182,4800 100,70%
4 100 0,0840 1,8095 180,9500 95,78%
5 100 0,0832 1,7920 179,2000 90,33%
6 100 0,0841 1,8117 181,1700 96,33%
∑ 600 602,64%
X 100 100,44%
Sampel Volume sampel
(mL)
Absorbansi (A)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar (μg/mL)
Persen Perolehan
Kembali
1 100 0,0270 0,7090 70,9000 95,20%
2 100 0,0267 0,6978 69,7800 87,78%
3 100 0,0266 0,6941 69,4100 99,00%
4 100 0,0264 0,6885 68,8500 85,90%
5 100 0,0265 0,6922 69,2200 97,10%
6 100 0.0265 0,6922 69,2200 100,08%
∑ 600 565.06%
X 100 94,18%
Lampiran 18. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium dan Kalium pada Sampel
1. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar kalsium Persamaan regresi : Y = 0,02678X + 0,007957
mL
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 0,7090 µg/mL
CF = volume(ml) x Faktor pengenceran
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 70,9000 μg/mL
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 61,3800 μg/mL Volume sampel rata-rata uji recovery = 100 mL
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A = mLyangditambahkan
Konsentras
=
2. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar kalium Persamaan regresi : Y = 0,04567X + 0,001347
84 Lampiran 18. (Lanjutan)
Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 1,8139 µg/mL
CF = volume(ml) x Faktor pengenceran
Konsentras g ml
00
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 181,3900 μg/mL
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 139,5700 μg/mL Volume sampel rata-rata uji recovery = 100 mL
Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)
C*A = mLyangditambahkan
Konsentras
=
Lampiran 19. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalium dan Kalsium pada Larutan Kapsul
1. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) kadar kalsium No. % Perolehan Kembali
(Xi)
(Xi-X) (Xi-X)2 1.
2. 3. 4. 5. 6.
95,20% 87,70% 99,00% 85,90% 97,10% 100,08%
1,04 -6,46
4,84 -8,26
2,94 5,92
1,0753 41,7703 29.3966 68,2771 8,6260 35.0109
∑ 564,98% 178,1563
X 94,16% 29,6927
SD =
1 -n
X
-Xi 2
=
1 6 178,1563
= 5,6962 RSD =
x
X
SD
_ 100%
= 100%
100,08 5,9692
x
86 Lampiran 19. (Lanjutan)
2. Perhitungan simpangan baku relatif (RSD) kadar kalium No. % Perolehan Kembali
(Xi)
104,5500 114,9500 100,7000 95,7800 90,3300 96,3300
4,1100 14,5100 0.2600 -0,6600 -10,1100 -4,1100
16,8921 210,5401
0,0676 21,7156 102,2121
16,8921
∑ 602,6400 368,3196
88 Lampiran 21. Tabel Distribusi t