• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN JOB TRAINING TIARA DESYANTI RAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN JOB TRAINING TIARA DESYANTI RAHA"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN JOB TRAINING

DISUSUN OLEH:

TIARA DESYANTI RAHARJA 210210120056

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

(2)

Kerja (GLIK), Informasi Kesempatan Kerja Dan Pelestarian Dokumen Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

2.

Penulis

a.

Nama Lengkap : Tiara Desyanti Raharja

b.

NPM : 210210120056

c.

TTL : Bandung, 23 Desember 1993

d.

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

e.

Departemen : Ilmu Informasi dan Perpustakaan

f.

Fakultas : Ilmu Komunikasi

3.

Lokasi Kegiatan

a.

Nama Lembaga/Instansi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

b.

Alamat : Jl. Jalan Soekarno-Hatta 532 Bandung, 40266

Bandung, Desember 2015

Mengetahui,

Kepala/Ketua Lembaga/Instansi Pembimbing Lapangan,

(3)

Menyetujui,

Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Dosen Pembimbing,

( Dr. Pawit M. Yusup, MS. ) (Dr.Hj. Tine Silvana R., Dra.,M.Si) NIP. 19570808 198503 1 001 NIP. 19580828 198503 2 002

LEMBAR EVALUASI DAN PENILAIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan oleh : NPM : Tiara Desyanti Raharja

Universitas : Universitas Padjadjaran Fakultas : Ilmu Komunikasi

Dept./Prodi. : Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Lokasi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Waktu : 15 Juni 2015 – 10 Juli 2015

Berikut ini penilaian yang kami berikan sebagai bentuk evaluasi atas kinerja dan capaian yang diperoleh mahasiswa tersebut.

No .

Item Penilaian Skor Kategori Nilai

1. SIKAP Disiplin Ketaatan Kerajinan Sopan Santun Kesungguhan

(4)

Daya Ingat Inovasi Komunikasi

3. INTELEKTUAL

Kemampuan Analisa Kemampuan Evaluasi Kemampuan Perumusan Masalah

Kemampuan Pelaporan

Catatan :

Skor Kategori Nilai

85 – 100 : Sangat Baik : A

75 – 84 : Baik : B

59 – 74 : Cukup : C

30 – 58 : Kurang : D Bandung, Desember 2015

Pembimbing Lapangan,

( Daryanto, SE. MM. ) NIP. 19670810 198908 1 002

(5)

dalam berpartisipsi di dunia kerja sesungguhnya. Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dipilih penulis sebagai objek untuk melaksanakan praktek kerja lapangan. Ruang lingkup pengamatan mengenai Layanan Informasi di GLIK (Gerai Layanan Info Kerja), Alur Penyebaran Informasi Kesempatan kerja, dan pelestarian dokumen di bidang penempatan tenaga. Metode pengamatan yaitu partisipasi, bimbingan, studi literatur. Layanan informasi yang diberikan oleh Disnakertrans secara gratis kepada masyarakat pencari kerja diantaranya: Info Kerja Dalam dan Luar Negeri, Fasilitas dan Konsultasi Perantaraan Kerja, Bursa Kerja Online (Kabupaten/Kota, Provinsi dan Antar Negara), Bimbingan Jabatan/Karir, Analisis Jabatan, Layanan Konseling Ketenagakerjaan, Mediasi Perselisihan Hubungan Industrial, Jaminan Sosial, Pemutusan Hubungan Kerja , Gaji/upah, Pelatihan dalam dan luar negeri. Perolehan informasi kesempatan kerja cukup mudah dapat langsung datang ke Gerai Layanan Info Kerja. Informasi yang diperoleh bisa dengan bertanya langsung kepada receptionis yang ada di GLIK (Gerai Layanan Info Kerja) atau juga dapat diperoleh secara online melalui website infokerja.depnakertrans.go.id (dalam negeri) serta jobsinfo.bnp2tki.go.id. selain itu juga , penyebaran informasi lowongan kerja/ informasi kesempatan kerja dilakukan dengan mengadakan bursa pasar kerja (job fair ). Pelestarian dokumen yang ada di Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilakukan masing-masing, sesuai dokumen masing-masing.

Kata Kunci : layanan informasi, penempatan, dinas tenaga kerja dan transmigrasi, gerai layanan info kerja, informasi kesempatan kerja, pelestarian dokumen

(6)

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur selalu terlimpah kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan rahmat, inayah, dan kekuatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini yang berjudul “LAYANAN INFORMASI DI GERAI LAYANAN INFO KERJA (GLIK), INFORMASI KESEMPATAN KERJA DAN PELESTARIAN DOKUMEN BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT”

Penyusunan laporan ini tidak luput dari bantuan pihak-pihak yang telah berkontribusi baik moril maupun materil kepada penyusun. Penghargaan yang setinggi-tinginya tidak lupa kami haturkan kepada yang terhormat,

1. Ibu Dr.Hj. Tine Silvana R., Dra.,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membekali penyusun dengan ilmunya.

2. Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

3. Bapak Daryanto Selaku Pembimbing Lapangan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

4. Bapak dan Ibu di Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat yang telah membimbing dan membantu dalam kegiatan program kerja lapangan

5. Orang tua tercinta yang telah memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, kepercayaan dan dukungan sepenuhnya baik moril maupun materil kepada penyusun. Semoga Allah membalasnya dengan surga yang dijanjikan-Nya kelak di yaumil akhir.

6. Semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan tugas ini. Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Dalam penyajian laporan ini kami menyadari akan adanya kekurangan yang terdapat didalamnya, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya kontruktif sangat diharapkan oleh penyusun. Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Allahu yahudzu biaidina ila maa khoiron lil islami wal muslimin Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, Juli 2015

Penyusun

(7)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN JOB TRAINING...i

LEMBAR EVALUASI DAN PENILAIAN ...ii

ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...v

DAFTAR BAGAN...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...6

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENGAMATAN...24

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN...33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...46

DAFTAR PUSTAKA...49

(8)
(9)

Gambar 1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat...24 Gambar 2 Gerai Layanan Info Kerja (GLIK) di Dinas Tenaga Kerja dan

(10)

Lampiran 1 Surat Pengantar Ijin Jobtraining...52

Lampiran 2 Surat Kesediaan Lembaga...53

Lampiran 3 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan...54

Lampiran 4 Dokumentasi...57

(11)

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga, setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa/mahasiswi bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya.

Salah satu program yang dapat ditempuh untuk dapat mewujudkan hal tersebut diatas adalah dengan melaksanakan praktek kerja lapangan (Job Training). Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua aktivitas di lokasi kerja. Kegiatan praktek kerja lapangan (Job Training) ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pelatihan yang dihadapkan langsung pada praktek kerja sebagai pengaplikasian kemampuan pendidikan yang diperoleh mahasiswa/mahasiswi baik dari bangku perkuliahan maupun dari kegiatan lain di luar kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan di lapangan mengenai dunia kerja.

(12)
(13)

lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam perkuliahan berdasarkan kurikulum dan syarat pembuatan tugas akhir, maka praktek kerja lapangan ini diadakan. Praktek kerja lapangan ini juga diadakan agar mahasiswa/mahasiswi mengenal dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu, mahasiswa/mahasiswi dapat langsung mempraktekan ilmu yang di dapatkan di perguruan tinggi.

Praktek Kerja Lapangan di lakukan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat di Bidang Penempatan. Bidang Penempatan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi membawahi Gerai Layanan Info Kerja. Gerai Layanan Info Kerja ini diharapkan dapat memberikan kemudahan baik bagi pencari kerja maupun tenaga kerja dalam memperoleh informasi lowongan kerja. Informasi yang diebrikan pun tidak hanya untuk kesempatan di dalam daerah tapi secara nasional bahkan luar negeri.

Layanan informasi kerja ini merupakan salah satu bentuk layanan informasi. Menurut Winkel layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan.1 Layanan

informasi bertujuan memberikan informasi yang sesuai dan tepat kepada pencari informasi atau pengguna informasi. Oleh karena itu, penulis hendak menulis laporan praktek kerja lapangan yang berjudul “LAYANAN INFORMASI DI GERAI LAYANAN INFO KERJA (GLIK), INFORMASI KESEMPATAN KERJA & PELESTARIAN DOKUMEN BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT.

(14)

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan Praktek Kerja Lapangan meliputi:

1. Mengetahui layanan informasi yang ada di Gerai Layanan Info Kerja Bidang Penempatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

2. Mengetahui pelestarian dokumen di bidang penempatan tenaga kerja 3. Mengetahui proses alur penyebaran informasi kesempatan kerja

kepada masyarakat jawa barat

1.3 Kegunaan Praktek Kerja Lapangan

a. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu pengetahuan perkuliahan 2. Meningkatkan kemampuan dan sosialisasi lingkungan kerja

3. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan di lapangan kerja mengenai dunia kerja khususnya dunia perbankan.

b. Bagi Perguruan Tinggi

1. Sebagai sarana untuk memperoleh informasi mengenai keadaan umum lembaga informasi pada daerah sekitar melalui penerimaan laporan kegiatan yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat 2. Agar terciptanya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara

kedua belah pihak, yaitu dapat menempatkan mahasiswa yang potensial untuk mendapatkan pengalaman di lembaga yang bersangkutan.

(15)

1. untuk mendapatkan masukan-masukan dari peserta Job Training dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut

2. evaluasi kinerja proses sesuai bidang komunikasi, informasi, dan perpustakaan yang dimiliki oleh mahasiswa.

1.4 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan oleh Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, penyusun berharap dapat melaksanakan kegiatan Job Training selama 200 jam. Namun penyusun menyesuaikan ketentuan yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (Job Training) dimulai sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai 10 Juli 2015. Job Training dilaksanakan setiap hari senin-jumat menyesuaikan jam kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

Jam kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada bulan biasa: Senin-kamis: 07.30-16.00 WIB

Istirahat: 12.00-13.00 WIB Jumat: 07.30-16.00 WIB Istirahat: 11.30-13.00 WIB

Jam Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Bulan Ramadhan: Senin-Kamis: 07.30-14.30 WIB

(16)

Tempat kegiatan praktek kerja lapangan (Job Training) dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Jl. Soekarno Hatta No. 532 Bandung, Jawa Barat, Telp. (022) 7511487, Fax. (022) 7511487, Email:

(17)

2.1 Pelayanan

Pelayanan menurut Moenir dalam

http://digilib.undip.ac.id/index.php/weblinks/open-educational-resources/38-lain/

artikel/48-manajemen-layanan-informasi-di-perpustakaan adalah serangkaian kegiatan, karena itu merupakan proses. Pelayanan umum diartikan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan untuk umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat, di daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (Lembaga Administrasi Negara, 1998)2

Menurut Kotler dalam Laksana dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/32311/4/Chapter%20II.pdf pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yanga dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Sedangkan Gronroos dalam Tjiptono dalam

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32311/4/Chapter%20II.pdf

menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasa (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi

2http://digilib.undip.ac.id/index.php/weblinks/open-educational-resources/38-lain/ artikel/48-manajemen-layanan-informasi-di-perpustakaan

(18)

antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau barang, dan sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.

Sementara itu, menurut Lovelock, Petterson & Walker dalam Tjiptono dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32311/4/Chapter%20II.pdf

mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah sistem, dimana setiap bisnis jasa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama: (1) operasai jasa; dan (2) penyampaian jasa.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain, dalam hal ini, kebutuhan pelanggan tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pelayanan yaitu:

a. Adanya rasa cinta dan kasih sayang.

Cinta dan kasih sayang membuat manusia bersedia mengorbankan apa yang ada padanya sesuai kemampuaanya, diwujudkan menjadi layanan dan pengorbanan dalam batas ajaran agama, norma, sopan santun, dan kesusilaan yang hidup dalam masyarakat.

b. Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya.

(19)

c. Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu bentuk amal.

Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan, proses ini disebut pelayanan.3

2.2 Informasi

Menurut McLeod dalam Yakub, informasi (information) adalah data yang di olah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan.4 Menurut Eastabrook dalam Yusup,

Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang.5 Arlene G. Taylor dalam Rohanda

menyatakan bahwa informasi dapat dipandang sebagai komoditas (barang) atau benda yang dapat diperjualbelikan dan ditukar. Audrey Fenner dalam Rohanda menyatakan informasi adalah aset (kekayaan) dalam bentuk data yang telah diolah atau dikemas dalam berbagai media, seperti apa yang disebut sumber informasi (information resources).6

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut

3http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32311/4/Chapter%20II.pdf 4 Yakub.2012.Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

5 Yusup, Pawit M.2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan.Jakarta: Bumi Aksara 6 Rohanda.2013.”Landasan Ilmiah Ilmu Informasi Perpustakaan dalam Perspektif Ilmu

(20)

yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem? Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Misalnya informasi “menabrak” merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana tidak dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya informasi menjadi lebih berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya berbunya : “Ali mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di jalan kaliurang kilometer 5”

Siklus Informasi

(21)

atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya. Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari penjualan tersebut masih belum dapat berceritera banyak kepada manejemen. Untuk keperluan pengambilan keputusan, maka faktur-faktur tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya :

 Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen untukmenetapkan besarnya komisi dan bonus.

 Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi manajemen untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan.

 Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.

 Dan lain sebagainya.

(22)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles).

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa meyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

(23)

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

Nilai Informasi

(24)

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau cost-benefit.7

Menurut Sutarman, Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu: 1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

2. Untuk mendapatkan pengalaman.

3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya. 5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

(25)

Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

(26)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/ keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Jenis Informasi

(27)

ilmiah dan informasi ilmiah. Informasi ilmiah adalah rekaman informasi yang dirancang secara khusus atau yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan (pengembangan) dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Informasi ilmiah dalam dunia perpustakaan dibedakan menjadi informasi primer, sekunder, dan tersier. Informasi primer adalah yang diterbitkan pertama kali dari penerbit atau dari sumbernya secara lengkap dan asli, misalnya tulisan dalam majalah, surat kabar, monografi, kertas kerja, laporan hasil penelitian laporan hasil seminar, buku teks, buku pedoman, tesis, dan disertasi. Informasi sekunder adalah segala jenis keterangan atau tulisan yang dapat digunakan untuk membuka informasi primer. Contohnya ialah buku dan majalah sari atau abstrak, buku dan majalah indeks, kartu katalog, file bibliografi, terjemahan, dan lain-lain. Informasi tersier, yaitu keterangan atau tulisan pada sumber tertentu yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menelusuri jenis informasi sekunder. Contoh jenis informasi tersier adalah yang dimuat dalam katalog bahan referensi dan katalog indeks suatu bidang ilmu tertentu.8

2.3 Layanan Informasi

a. Pengertian Layanan Informasi

Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling yang mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan kegiatan konseling karena layanan ini memberikan informasi yang diperlukan oleh klien atau siswa yang membutuhkannya. Ada beberapa pendapat para ahli dalam pengertian layanan informasi yaitu: Menurut Winkel layanan

(28)

informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Menurut Tohirin layanan informasi bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.

Selanjutnya menurut Zainal Aqib layanan informasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memberikan bekal informasi kepada siswa yang membutuhkannya supaya siswa dapat mengatasi masalah yang dihadapinya. Layanan Penyebaran Informasi Mutakhir

Layanan ini atau yang sering dikenal dengan istilah "Jasa Kesiagaan Informasi" (Current Awareness Service) adalah suatu bentuk layanan yang memungkinkan pengguna mengikuti perkembangan informasi terbaru yang dibutuhkan sesuai dengan bidang ilmu masing-masing secara teratur.9

b. Tujuan Layanan Informasi

Layanan informasi ini mempunyai tujuan untuk dikuasainya informasi tertentu oleh peserta layanan yang akan membantu menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Tohirin, Tujuan layanan informasi adalah agar individu mengetahui, menguasai, informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk

9 Arlinah I. R.2001. “Layanan Jasa Informasi Perpustakaan”. Diakses 10 Juli

(29)

keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan informasi adalah untuk pemecahan masalah, mencegah timbulnya masalah, mengembangkan dan memelihara potensi yang ada dan untuk memungkinkan peserta yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya.

Selain itu tujuan layanan informasi adalah memungkinkan individu mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara objektif, positif, dan dinamis, mengambil keputusan, mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil dan akhirnya mengaktualisasikan diri.

c. Komponen layanan informasi

Dalam layanann informasi terlibat tiga komponen pokok, yaitu konselor, peserta, dan informasi yang menjadi isi layanan.

1) Konselor ( guru pembimbing)

Konselor, ahli dalam pelayanan konseling adalah penyelengara layanan informasi. Konselor menguasai sepenuhnya informasi yang menjadi isi layanan, mengenal dengan baik peserta layanan dan kebutuhannya akan informasi, dan menggunakan cara-cara yang efektif untuk melaksanakan layanan.

2) Peserta

(30)

tentang sistem pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis tertentu.

3) Informasi

Jenis, luas dan kedalaman informasi yang menjadi isi layanann informasi sangat bervariasi. Lebih rinci berbagai informasi dapat digolongkan ke dalam : a) Informasi perkembangan diri

b) Informasi hubungan antar-pribadi, sosial, nilai dan moral c) Informasi pendidikan, kegiatan belajar, dan keilmuan teknologi d) Informasi pekerjaan dan ekonomi

e) Informasi sosial-budaya, politik, dan kewarganegaraan f) Informasi kehidupan berkeluarga

g) Informasi kehidupan beragama d. Isi Layanan Informasi

Dalam layanan informasi banyak sekali jenis-jenis informasi yang menjadi isi layanan ini bervariasi. Demikian juga keluasan dan kedalamannya. Hal itu tergantung kepada kebutuhan para peserta layanan (tergantung kebutuhan siswa). Informasi yang menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang pelayanan bimbingan dan konseling yaitu bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, bimbingan kehidupan berkeluarga, bimbingan kehidupan beragama.

e. Asas –Asas Layanan Informasi

(31)

sejumlah peserta dalam suatu forum terbuka. Dalam hal ini layanan informasi perlu memiliki beberapa asas-asas diantaranya:

1) Asas Kegiatan

Bimbingan dan konseling harus dapat membantu siswa agar berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

2) Asas Kesukarelaan

Pelaksanaan bimbingan dan konseling berlangsung atas dasar sukarela dari kedua belah pihak.

3) Asas Keterbukaan

Bimbingan dan konseling dapat berhasil dengan baik jika siswa yang bermasalah mau menyampaikan masalah yang dihadapi kepada guru pembimbing dan guru pembimbing bersedia membantunya.

4) Asas Kerahasiaan

Segala sesuatu yang dibicarakan siswa kepada guru pembimbing tidak boleh disampaikan kepada orang lain. Asas ini akan mendasari kepercayaan peserta didik kepada guru pembimbing.

f. Teknik Layanan Informasi

(32)

2.4 Pelestarian Dokumen

Preservasi atau pelestarian menurut Sulistyo-Basuki mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip, termasuk di dalamnya kebijakan pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia, metode, dan teknik menyimpannya. Menurut Sulistyo-Basuki tujuan dari pelestarian bahan pustaka dan arsip adalah melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dan arsip dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin untuk dapat digunakan secara optimal.11

Menurut Ninis Agustini Damayani dalam materi perkuliahan preservasi media dan informasi, pelestarian atau preservasi mencakup unsur-unsur pengelolaan dan keuangan, termasuk cara penyimpanan dan alat-alat bantunya taraf tenaga kerja yang diperlukan, kebijaksanaan, teknik dan metode yang diterapkan untuk melestarikan koleksi pustaka dan arsip serta informasi yang dikandungnya.12 Nelly Ballofet dalam Ni putu mendeskripsikan preservasi adalah

kegiatan yang mencakup pemeliharaan fisik dokumen dan informasi yang terkandung didalamnya. Yang meliputi penyusunan kembali, penempatan ulang, dan penggunaan dari wadah atau tempat pelindung yang bertujuan untuk memperluas akses untuk informasi yang mungkin bisa hilang karena halaman yang hilang, atau karena dokumen yang rusak.

11 Sulistyo-Basuki.1991.Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

12 Damayani, Ninis Agustini.2007. Pelestarian Arsip. Jurusan Ilmu Informasi &Perpustakaan,

Fakultas Ilmu Komunikasi, UNPAD Disampaikan pada: Pelatihan Kearsipan-Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, 21 Maret 2007.

(33)

Menurut IFLA dalam Ni putu, preservasi adalah kegiatan yang meliputi pertimbangan manajerial dan finansial mengenai tempat penyimpanan dan akomodasi, tingkat kepegawaian, kebijakan, teknis dan metode yang terlibat di dalam kegiatan preservasi perpustakaan dan arsip dan informasi yang terkandung di dalamnya.13 Pelestarian (Preservation), mencakup unsur-unsur pengelolaan dan

keuangan termasuk cara menyimpan dan alat-alat bantunya, tingkat dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan, kebijaksanaan, teknik dan metode yang diterapkan untuk melestarikan bahan-bahan pustaka dan arsip serta informasi yang dikandungnya .14

Pengertian Preservasi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu dalam Mulia, 2013) adalah suatu proses kerja melestarikan sesuatu.15 Menurut

Dureau dan Clements dalam Febriyanti Bifakhlina, tujuan kebijaksanaan pelestarian dirumuskan sebagai berikut:

a) melestarikan kandungan informasi ilmiah yang direkam dan dialihkan pada media lain,

b) melestarikan bentuk fisik bahan pustaka dan arsip sehingga dapat digunakan dalam bentuk seutuh mungkin.16

13 Widhiandari, Ni Putu Wahyu Candra. 2012. Preservasi Naskah Lontar di Perpustakaan Universitas Indonesia. (Skripsi). Depok: fakultas ilmu pengetahuan budaya, program studi ilmu http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20312695-S%2043159-Preservasi%20%20naskah-full%20text.pdf

14 Darmono.2007.Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.Jakarta: Grasindo

15 Mulia, Yelia.2013.Kegiatan Preservasi Preventif Arsip Rekaman Suara di Yayasan Tikar Media Budaya Nusantara (Skripsi), Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

(34)

Feilden dalam Sedana,dkk menyatakan preservasi sangatlah penting dilakukan pada bahan pustaka atau naskah kuno mengingat preservation memiliki hubungan yang kuat untuk penanganan pada benda budaya. Adapun kerusakan terhadap benda budaya tersebut adalah karena udara, lembab, faktor kimia, serangga, mikroorganisme yang harus dilakukan pencegahan serta mampu menghentikan agar terhindar dari kerusakan. Menurut Durean dan Clement dalam Sedana,dkk menyebutkan bahwa preservasi bahan pustaka ini menyangkit usaha bersifat preventif, kuratif dan juga mempermasalahkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelestarian bahan pustaka tersebut.17

17 Sedana, I Nyoman, dkk.2013.”Preservasi Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus Mengenai

(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENGAMATAN

3.1 Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

Gambar 1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

Salah satu perwujudan dari pelaksanaan Otonomi Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom, maka telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentangDinas Daerah Propinsi Jawa Barat, salah satu diantaranya telah terbentuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat yang merupakan penggabungan dari 3 (tiga) instansi yaitu eks Dinas Tenaga Kerja, Kanwil Departemen Tenaga Kerja dan Kanwil Departemen Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Setelah terbentuk Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000, ditetapkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

(36)

Jawa Barat merupakan instansi teknis yang melaksanakan sebagaian urusan pemerintahan dan pembangunan dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, serta untuk melaksanakan fungsinyatelah di susun Struktur Organisasi danTata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Barat. Selanjutnya dengan berdasarkan Peraturan DaerahNomor 15 Tahun 2000, maka dalam upaya meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas dinas telah diatur Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 55 Tahun 2001 tanggal 4 Desember 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.18

3.1.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

Visi: Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang maju dan sejahtera Misi:

1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

2. Meningkatkan fasilitasi penempatan dan perluasan kesempatan kerja 3. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan pengawasan

ketenagakerjaan

4. Meningkatkan fasilitasi ketransmigrasian dan kemandirian transmigran 5. Meningkatkan profesionalisme sumber daya aparatur dan kualitas

pelayanan publik

(37)

3.2 Struktur Organisasi

Bagan 1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

http://disnakertrans.jabarprov.go.id/struktur_organisasi

3.3 Kegiatan Lembaga

Kegiatan yang dilakukan oleh Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat disesuai dengan TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi), yaitu:

(38)

1. Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penempatan tenaga kerja.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis penempatan tenaga kerja;

2. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penempatan tenaga kerja;

3. Penyelenggaraan fasilitasi penempatan tenaga kerja. 3. Rincian Tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja;

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi penempatan tenaga kerja;

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan pasar kerja;

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi perluasan kesempatan kerja;

5. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyaluran tenaga kerja;

6. Menyelenggarakan fasilitasi penempatan tenaga kerja;

(39)

8. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanana kegiatan di Kabupaten/Kota;

9. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

10. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Penempatan Tenaga Kerja;

11. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

12. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja membawahkan :

1. Seksi Pengembangan Pasar Kerja; 2. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja; 3. Seksi Penyaluran Tenaga Kerja.19

Bidang Penempatan Tenaga Kerja, membawahkan:

1) Seksi Pengembangan Pasar Kerja mempunyai tugas:

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Pasar Kerja;

b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan sistem dan pedoman pembinaan informasi persediaan dan kebutuhan tenaga kerja;

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman pembinaan informasi pasar kerja;

(40)

d. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan sistem dan pedoman pembinaan bursa kerja di lembaga pendidikan formal dan lembaga pelatihan kerja dan penempatan tenaga kerja swasta;

e. Melaksanakan penyiapan pengumpulan, pengolahan data jabatan, penyajian dan penyebarluasan informasi jabatan;

f. Melaksanakan penyiapan sistem, metode dan teknik penggunaan analisis jabatan ketenagakerjaan;

g. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman penyuluhan jabatan dan bimbingan jabatan;

h. Melaksankan bimbingan analisis jabatan dan penyuluhan jabatan;

i. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan sarana penyuluhan dan bimbingan jabatan;

j. Melaksanakan penyuluhan jabatan pada instansi pemerintah, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta, pencari kerja dan calon pencari kerja; k. Melaksanakan bursa pasar kerja (job market fair)

l. Melaksanakan pemberian saran pertimbangan kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja (job fair) berskala Provinsi;

m. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

n. Melaksanakan pembinaan analisis jabatan, penyuluhan dan bimbingan jabatan ke instansi-instansi pemerintah di Daerah maupun perusahaan, lembaga pendidikan formal dan lembaga pelatihan kerja;

(41)

q. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 2) Seksi Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Perluasan Kesempatan Kerja;

b. Melaksanakan pembinaan dan pengaturan perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi tenaga kerja mandiri profesional di pedesaan dan perkotaan;

c. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadap tenaga kerja mandiri;

d. Melaksanakan bimbingan dan bantuan kepada masyarakat, instansi pemerintah atau lembaga swasta yang akan atau sedang melaksanakan usaha mandiri;

e. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman bimbingan panduan dan peningkatan kemampuan tenaga kerja mandiri SLTA dan Sarjana;

f. Melaksanakan penyiapan bahan kerjasama instansi pemerintah maupun swasta untuk pengembangan/ percontohan usaha mandiri; g. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan sistem dan perangkat

lunak beserta bahan pembinaan terapan teknologi tepat guna;

h. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan sistem serta pembinaan perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja perkotaan dan pedesaan;

(42)

j. Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis perijinan tenaga kerja sukarela luar negeri, TKS Indonesia yang akan beroperasi di Kabupaten/ Kota;

k. Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pendayagunaan TKS dan lembaga sukarela skala Provinsi;

l. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, evaluasi dan monitoring pelaksanaan program usaha mandiri dan sektor infromal serta program padat karya di Provinsi;

m. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

n. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Perluasan Kesempatan Kerja;

o. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

p. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. 3) Seksi Penyaluran Tenaga Kerja mempunyai tugas:

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyaluran Tenaga Kerja;

b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan sistem dan bahan pedoman pembinaan tenaga kerja;

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan bahan pedoman pembinaan tenaga kerja;

(43)

e. Melaksanan penyusunan bahan pembinaan terhadap pelaksanaan penempatan tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN);

f. Melaksanakan penyusunan bahan pertimbangan teknik rekruitmen, AKL, dan AKAD;

g. Melaksanakan pengadaan penjagaan/ optimalisasi penempatan tenaga kerja melalui AKL, AKAD, dan AKAN;

h. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

i. Melaksanakan pembinaan penempatan tenaga kerja antar kerja khusus (wanita, pemuda, lansia dan penyandang cacat);

j. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Penyaluran Tenaga Kerja;

k. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

l. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.20

(44)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Kerja yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat memandatkan tugas dan program kerja yang berhubungan dengan ketenagakerjaan kepada kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat. Lalu, kepala dinas menurunkan tugas dan program ke kepala bidang masing-masing. Sesudah itu, kepala bidang masing-masing menurunkan tugas dan program kerja kepada kepala seksi masing-masing. Dan terakhir, kepala seksi membagi tugas kepada staf masing-masing.

Khususnya untuk bidang penempatan terdapat 1 kepala bidang dan 3 kepala seksi, yang terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Pasar Kerja; 2. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja; 3. Seksi Penyaluran Tenaga Kerja

Penyusun melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Bagian Bidang Penempatan. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (Job Training) dimulai sejak tanggal 15 Juni 2015 sampai 10 Juli 2015. Job Training dilaksanakan setiap hari senin-jumat menyesuaikan jam kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

(45)

Jam kerja di dinas tenaga kerja dan transmigrasi pada bulan biasa: Senin-kamis: 07.30-16.00 WIB

Istirahat: 12.00-13.00 WIB Jumat: 07.30-16.00 WIB Istirahat: 11.30-13.00 WIB

Jam Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Bulan Ramadhan: Senin-Kamis: 07.30-14.30 WIB

Istirahat: 12.00-12.30 WIB Jumat: 07.30-15.00 WIB Istirahat: 11.30-12.30 WIB

4.2 Hasil Identifikasi permasalahan

Bidang Penempatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan pihak yang berperan memberikan pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan. Bidang penempatan membawahi Gerai Layanan Info Kerja. Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan, penyusun membantu mengelola data Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), membantu mengolah data tenaga kerja badan Usaha, membantu menyusun Juklak, membuat surat, membantu menyusun informasi jabatan, membuat daftar SPK/Kontrak Pengadaaan Barang/ Jasa dan pengamatan mengenai Layanan Informasi Di Gerai Layanan Info Kerja (GLIK).

(46)
(47)

Dan diolah menjadi data Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)

(48)

c. Menyusun JUKLAK

(49)

e. Membuat daftar SPK/Kontark Pengadaan Barang/Jasa f.

(50)

Gambar 2 Gerai Layanan Info Kerja (GLIK) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa

Barat

Menurut pegawai GLIK, saudari Venti Oktaviana, Gerai Layanan Info Kerja diresmikan sejak Desember 2013. Gerai layanan info kerja ini berada di bawah naungan bidang penempatan tenaga kerja dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat. Jenis layanan yang diberikan diantaranya:

1. Info Kerja Dalam dan Luar Negeri

2. Fasilitas dan Konsultasi Perantaraan Kerja 3. Bursa Kerja Online

 Kabupaten/Kota, Provinsi dan Antar Negara

4. Bimbingan Jabatan/Karir 5. Analisis Jabatan

6. Layanan Konseling Ketenagakerjaan

 Mediasi Perselisihan Hubungan Industrial

 Jaminan Sosial

 Pemutusan Hubungan Kerja

 Gaji/upah

 Pelatihan dalam dan luar negeri

(51)

kerja juga dapat diperoleh melalui online yaitu di website: infokerja.depnakertrans.go.id (dalam negeri) serta jobsinfo.bnp2tki.go.id.

Informasi yang diberikan merupakan informasi terupdate. Menurut venti informasi yang diberikan selalu update sebulan 1x.

Gambar 3 Contoh Pelayanan info kerja di GLIK

Informasi kesempatan kerja:

(52)

tenaga kerja. Data perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja diserahkan kepada gerai layanan info kerja.

4.3 Layanan Informasi Di Gerai Layanan Info Kerja (GLIK), Informasi Kesempatan Kerja Dan Pelestarian Dokumen Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

4.3.1 Layanan Informasi Di Gerai Layanan Info Kerja (GLIK)

Gerai Layanan Info Kerja memberikan pelayanan secara gratis kepada seluruh masyarakat Provinsi Jawa Barat. Jenis layanan yang diberikan diantaranya:

1) Info Kerja Dalam dan Luar Negeri

2) Fasilitas dan Konsultasi Perantaraan Kerja 3) Bursa Kerja Online

 Kabupaten/Kota, Provinsi dan Antar Negara

4) Bimbingan Jabatan/Karir 5) Analisis Jabatan

6) Layanan Konseling Ketenagakerjaan

 Mediasi Perselisihan Hubungan Industrial

 Jaminan Sosial

 Pemutusan Hubungan Kerja

 Gaji/upah

(53)

Proses Layanan Antar Kerja di Gerai Layanan Info Kerja:

(54)

Selain informasi kerja dari gerai layanan info kerja pejabat fungsional juga melaksanakan Job Vacation yaitu mendatangi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh perusahan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Data perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja diserahkan kepada gerai layanan info kerja. Selain itu, Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi juga sering mengadakan bursa pasar kerja atau job fair yang dikelola oleh Bidang penempatan tenaga kerja khususnya seksi pengembangan pasar kerja. Hal ini juga dilakukan supaya dapat menurunkan angka pengangguran di Provinsi Jawa Barat.

4.3.2 Informasi Kesempatan Kerja

Informasi Kesempatan Kerja atau informasi lowongan kerja merupakan salah satu produk yang dikelola oleh bidang penempatan tenaga kerja. Informasi lowongan kerja ini diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang datang ke gerai layanan info kerja mencari dan meminta data pencari kerja dengan syarat memberikan surat ijin usaha dan surat ijin menginformasikan lowongan kerja kepada kepala dinas. Selain itu, informasi kesempatan kerja juga diperoleh dari pejabat fungsional yang masih dibawah naungan bidang penempatan yang melakukan job vacation (mendatangi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh

(55)

dengan datang langsung ke Gerai Layanan Info Kerja, Receptionis akan memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh pencari kerja. Selain itu, informasi lowongan kerja juga dapat diperoleh secara online di infokerja.depnakertrans.go.id (dalam negeri) serta jobsinfo.bnp2tki.go.id. Informasi kesempatan kerja juga dapat diperoleh dari kegiatan bursa kerja (job fair) yang sering diadakan oleh dinas tenaga kerja dan transmigrasi.

4.3.3 Pelestarian Dokumen Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

(56)

5.1 Kesimpulan

Selama melakukan kegiatan Job Training di Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat penulis menarik beberapa kesimpulan, diantaranya :

1. Layanan Informasi yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat melalui Gerai Layanan Info Kerja sudah cukup baik. Layanan informasi yang diberikan secara gratis kepada masyarakat pencari kerja diantaranya:

1) Info Kerja Dalam dan Luar Negeri

2) Fasilitas dan Konsultasi Perantaraan Kerja 3) Bursa Kerja Online

 Kabupaten/Kota, Provinsi dan Antar Negara

4) Bimbingan Jabatan/Karir 5) Analisis Jabatan

6) Layanan Konseling Ketenagakerjaan

 Mediasi Perselisihan Hubungan Industrial

 Jaminan Sosial

 Pemutusan Hubungan Kerja

 Gaji/upah

 Pelatihan dalam dan luar negeri

(57)
(58)

kesempatan kerja cukup mudah dapat langsung datang ke Gerai Layanan Info Kerja. Informasi yang diperoleh bisa dengan bertanya langsung kepada receptionis yang ada di GLIK (Gerai Layanan Info Kerja) atau juga dapat diperoleh secara online melalui website infokerja.depnakertrans.go.id (dalam negeri) serta jobsinfo.bnp2tki.go.id. selain itu juga , penyebaran informasi lowongan kerja/ informasi kesempatan kerja dilakukan dengan mengadakan bursa pasar kerja (job fair ). Kualitas informasi yang diberikan sudah cukup baik karena

divalidasi terlebih dahulu perusahan yang ingin menginformasikan lowongan pekerjaan harus membawa surat ijin usaha dan surat ijin menginformasikan lowongan kerja kepada kepala dinas. Selain itu, informasi yang diberikan merupakan informasi terbaru atau terupdate, karena informasi yang ada di GLIK update 1 bulan 1x.

(59)

5.2 Saran

Setelah penulis melaksanakan Job Training di Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat ada beberapa hal yang penulis sarankan untuk menjadi lebih baik lagi , yaitu:

1. Menginformasikan keberadaan Gerai Layanan Info Kerja (GLIK) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat karena melihat adanya beberapa orang yang belum mengetahui keberadaan GLIK. Supaya layanan informasi yang diberikan dapat digunakan secara optimal dan maksimal oleh masyarakat Jawa Barat yang membutuhkannya.

(60)

http://pcucamel.petra.ac.id/downloadfile.php?id=87

Bifakhlina, Febriyanti.2014.Kegiatan Preservasi Arsip Non Book di Arsip Nasional Republik Indonesia. (Skripsi), Departemen Ilmu Informasi dan

Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Damayani, Ninis Agustini.2007. Pelestarian Arsip. Jurusan Ilmu Informasi &Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, UNPAD Disampaikan pada: Pelatihan Kearsipan-Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, 21 Maret 2007. Diakses pada tanggal 10 juli 2015.

http://sufi36ipa4.files.wordpress.com/2009/12/pelestarian-arsip2.ppt

Darmono.2007.Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.Jakarta: Grasindo

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. 2015. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Diakses pada tanggal 8

Juli 2015. http://disnakertrans.jabarprov.go.id/pages/id/2

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. 2015. Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

Diakses pada tanggal 8 Juli 2015.

http://disnakertrans.jabarprov.go.id/struktur_organisasi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. 2015. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

Diakses pada tanggal 8 Juli 2015.

http://disnakertrans.jabarprov.go.id/tupoksi#sthash.8cYWmhFG.dpuf

(61)

Mulia, Yelia.2013.Kegiatan Preservasi Preventif Arsip Rekaman Suara di Yayasan Tikar Media Budaya Nusantara (Skripsi), Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Pangestu, danu wira. 2008.Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Diakses pada tanggal 8 juli 2015.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sim.pdf

Perdanacom.2015.BAB II KAJIAN TEORI. .diakses pada tanggal 7 Juli 2015.

http://repository.uin-suska.ac.id/2345/3/BAB%20II.pdf

Rohanda.2013.”Landasan Ilmiah Ilmu Informasi Perpustakaan dalam Perspektif Ilmu Komunikasi”.Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan.No 1,Vol.1 , Juni 2013: 9-20

Sedana, I Nyoman, dkk.2013.”Preservasi Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus Mengenai Preservasi Preventif dan Kuratif Manuskrip Lontar sebagai Warisan Budaya di Kabupaten Klungkung Bali)”.Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan.No.1 Vol.1 Juni 2013: 91-105

Sukaesih, Apong.2010.Pemerintah Provinsi Jawa Barat DISNAKERTRANS Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.Bandung: Perpustakaan Disnakertrans

Sulistyo-Basuki.1991.Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

User.2012.BAB II TINJAUAN PUSTAKA.Diakses pada tanggal 15 juli 2015 http:// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32311/4/Chapter%20II.pdf

(62)

pengetahuan budaya, program studi ilmu. Diakses pada tanggal 10 juli 2015

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20312695-S%2043159-Preservasi

%20%20naskah-full%20text.pdf

Yakub.2012.Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Yusup, Pawit M.1988.Pedoman Mencari Sumber Informasi.Bandung: Remadja Karya

Yusup, Pawit M.2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan.Jakarta: Bumi Aksara

(63)
(64)
(65)

Lampiran 3 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No. Tanggal Kegiatan Bagian/Unit

Kegiatan 1. Senin, 15 Juni 2015 Mengelola Data Izin

Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Provinsi Jawa Barat

Bidang Penempatan

2. Selasa, 16 Juni 2015 Mengelola Data Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Provinsi Jawa Barat

Bidang Penempatan

3. Rabu, 17 Juni 2015 Mengelola Data Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Provinsi Jawa Barat

Bidang 6. Senin, 22 Juni 2015 Menyusun Petunjung Pelaksanaan

(JUKLAK) Kerjasama Bidang Penempatan

Bidang Penempatan

7. Selasa, 23 Juni 2015 Menyusun Petunjung Pelaksanaan (JUKLAK) Kerjasama Bidang Penempatan

Bidang Penempatan

8. Rabu, 24 Juni 2015 Menyusun lembar informasi jabatan pegawai Bidang

9. Kamis, 25 Juni 2015 Menyusun lembar informasi jabatan pegawai Bidang

(66)

Tenaga Kerja untuk setiap perwakilan daerah Provinsi Jawa Barat

Penempatan

11. Senin, 29 Juni 2015 Membuat Daftar SPK/Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

Bidang Penempatan

12. Selasa, 30 Juni 2015 Menginput data pada bagan Daftar SPK/kontrak Pengadaan

13. Rabu, 01 Juli 2015 Menginput data pada bagan Daftar SPK/kontrak Pengadaan

14. Kamis, 02 Juli 2015 Menginput data pada bagan Daftar SPK/kontrak Pengadaan

15. Jumat, 03 Juli 2015 Mengunjungi Perpustakaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mengetahui data perpustakaan mengenai layanan, pengelolaan, dan sebainya

Bidang Penempatan

16. Senin, 06 Juli 2015 Mengirim surat undangan Pelatihan Tenaga Kerja via fax kepada perwakilan kantor tenaga kerja di setiap daerah Provinsi Jawa Barat

Bidang Penempatan

17. Selasa, 07 Juli 2015 Membuat laporan hasil kegiatan pelatihan tenaga kerja

Bidang Penempatan 18. Rabu, 08 Juli 2015 Mengunjungi layanan informasi di

Gerai Layanan Info Kerja (GLIK)

(67)

untuk mengetahui bagaimana proses layanan informasi kerja kepada pencari kerja

(GLIK)

19. Kamis, 09 Juli 2015 Menyusun daftar SPK/Kontark Pengadaan Barng/Jasa

Bidang Penempatan 20. Jumat. 10 Juli 2015 Menyusun daftar SPK/Kontark

Pengadaan Barng/Jasa

Bidang Penempatan

Pembimbing Lapangan,

( Daryanto, SE, MM ) NIP. 196708101989081002

Lampiran 4 Dokumentasi

(68)
(69)

Proses Layanan Antar Kerja

(70)
(71)

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup Mahasiswa

Curriculum Vitae

Data Pribadi

1. Nama Lengkap : Tiara Desyanti Raharja

2. Tempat Dan Tanggal Lahir : Bandung, 23

Desember 1993

3. Jenis Kelamin : Wanita

4. Alamat : Kp Cibogo RT/RW

003/010 Desa Cangkuang Kulon Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung 40239

5. Alamat Kost : Pondok Nirwana

Ciseke Dalam

6. Agama : Islam

7. Status Perkawinan : Belum Menikah

8. Kewarganegaraan : Indonesia

9. No Handphone :

08812038094/08986101467

10.

E-Mail :tiaradesyantiraharja@gmail.com

/t_desyanti@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL NO

.

JENJANG PENDIDIKAN

NAMA INSTITUSI PENDIDIKAN

(72)

1 SD SD Negeri Cangkuang

4 Perguruan Tinggi Universitas

Padjadjaran

1 SD Kursus Sempoa 2002

2 SMA Bimbingan Belajar

(73)
(74)

Universitas

9 IYCCA Staf Social

(75)

Mahasiswa

(76)

2015-Protokoler

(77)

kegiatan dana

(78)

Operator

9 Tribute To

Kartini Acara Time Keeper 2014

(79)
(80)

15

(81)

Nasional

Mahasiswa DIIP Peserta 2012

(82)

Tulis Ilmiah

KPM UNPAD Peserta 2012

(83)

Mahasiswa

(84)

Beauty to

Scio Kompas Kompas Peserta 2015

PRESTASI

1 TELMINAS Juara 3 Lomba Karya

Tulis Ilmiah dalam acara Temu Ilmiah Mahasiswa Nasional

(85)

“Pelestarian Ilmu Pengetahuan” (Kelompok)

B. NONAKADEMIS NO

.

KEGIATAN PRESTASI YANG

DIRAIH

TAHUN

KETERAMPILAN YANG DIMILIKI NO

.

KETERAMPILAN

1

Mengedit Video menggunakan Movie Maker, Corel Video Studio, dan Sony Vegas pro 10 (tahap

pembelajaran)

2 Microsoft Ofce

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Desember 2015 Yang Menyatakan,

Gambar

Gambar 1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat
Gambar 3 Contoh Pelayanan info kerja di GLIK

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi yang senantiasa berseberangan tersebut membuat kedua belah pihak selalu terseret ke dalam pusaran konflik keagamaan yang memisahkan keduanya dalam posisi yang saling

Membuat Template Web Responsive Denga n HTML dan CSS  n HTML dan CSS   – Pada tutorial ini kita akan membuat sebuah template web  – Pada tutorial ini kita akan membuat

Pendekatan kuantitatif dipergunakan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kontribusi pendapatan dan pengeluaran dalam rumahtangga pekerja di perkebunan, dan hubungannya

Berdasarkan hasil penelitian, teori serta penelitian terkait maka peneliti berasumsi bahwa motivasi yang baik dari pasien akan membangkitkan keinginan untuk sembuh secara

Setelah dilakukan penghitungan terhadap kuisioner, didapatkan hasil bahwa uji validitas variabel Kampanye “Jadilah Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan

Triad ialah gabungan tiga not secara berselang yang diambil daripada satu skel. Triad / kord digunakan untuk memberi harmoni kepada melodi... 2. Ada empat kualiti triad iaitu

Dengan mendengar gosip tentang kesalahan orang lain, maka kita akan tahu bahwa tindakan itu tidak benar, sehingga kita sebaiknya tidak menirunya.. Sikap yang

Anggota Kepolisian Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dalam proses penangkapan yang menyebabkan kematian dengan melakukan penembakan kepada