• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar PPKN KelaS 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Tahun Pelajaran 2017/2018 Menggunakan Penerapan Model Pem"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Proses pembelajaran yang diterapkan guru terhadap materi yang diajarkan

kurang maksimal, maka hasil belajar siswa masih ada yang di bawah KKM (70)

karena siswa masih kurang dalam memahami materi yang diajarkan tetapi sudah

ada kegiatan memberikan soal evaluasi terhadap siswa. Hal ini berdampak pada

hasil belajar siswa. Hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil belajar PPKn Pra Siklus Pra Siklus

Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

40-54 5 16.13

55-69 9 16.13

70-84 15 32.26

85-100 2 29.03

Jumlah 31 100

Nilai rata-rata 66,45

Nilai tertinggi 85

Nilai Terendah 40

Dilihat dari tabel hasil belajar PPKn pra siklus kelas 4 SD Negeri Tingkir

Tengah 02 dari seluruh siswa yang berjumlah 31 siswa terdapat 14 siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang

memahami materi yang diajarkan namun kurang ada perbaikan guru terhadap hal

tersebut dan guru tetap memberikan soal evaluasi. Rendahnya hasil belajar siswa

pada pelajaran PPKn pada tes pra siklus ini menjadi suatu permasalahan yang

mestinya dilakukan perbaikan. Rendahnya hasil belajar siswa pada pra siklus ini

dapat dilaksanakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

(2)

belajar pada muatan PPKn melalui penelitian yang dilaksanakan sebanyak dua

siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 4.2.1 Perencanaan Tindakan

Satu siklus terdiri dari 3 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 28

februari , 1 dan 2 maret 2018. Sebelum dilakukan siklus I, peneliti melakukan

diskusi dengan guru kelas 4 untuk menentukan materi yang akan diajarkan dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah materi yang akan diajarkan diperoleh

sesuai silabus maka peneliti menyiapkan siklus I dengan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan muatan PPKn materi keragaman suku

bangsa, sosial dan budaya di Indonesia yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. RPP yang telah dibuat lalu dikonsultasikan kepada guru kelas yang nantinya akan

mengajarkan materi yang telah dibuat.

Selain RPP, peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan guru serta

lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi akan diisi oleh guru sebegai

observer. Lembar observasi ini akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana

siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru, mengetahui penguasaan guru

dalam menerapkan model dan materi yang diajarkan, serta sejauh mana siswa

dapat melakukan diskusi kelompok dalam pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. Peneliti menyusun soal evaluasi dengan soal bentuk uraian untuk mengetahui

kemampuan siswa tentang materi yang diajarkan guru.

Perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan di atas akan menjadi pedoman

yang sistematis bagi guru dan observer dalam kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan. Kegiatan pembelajaran telah dirancang dan disusun secara sistematis

(3)

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan 1. Tindakan

A. Pertemuan 1

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam pelajaran pertama, untuk

mengawali pembelajaran ini guru menanyakan kabar siswa,mengecek kabar siswa

serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa terlebih dahulu. Guru

menyampaikan tema, sub tema dan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

disertai dengan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengajak siswa menyanyikan lagu

“Dari Sabang Sampai Merauke” untuk memberikan semangat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan yang dilakukan guru untuk masuk pada pembahasan materi

menggunakan langkah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

berbasis kurikulum 2013 yang di awali dengan guru memberikan teks bacaan

“Sikap Toleransi terhadap Keberagaman” dan setelah itu guru bertanya kepada siswa “menceritakan apa teks bacaan yang sudah kalian baca tadi?”, siswa

menjawab pertanyaan tersebut lalu guru merangkum jawaban siswa secara lisan

dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru bertanya lagi kepada

siswa “apakah kalian pernah melakukan sikap toleransi seperti yang ada pada teks bacaan ?” “jika sudah pernah, sebutkan sikap tersebut!”. Siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut dan guru merangkum jawaban

siswa secara lisan dan meluruskan jawaban siswa. Siswa masih asing dengan

langkah-langkah model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga masih

kelihatan bingung dengan kegiatan pembelajaran sehingga siswa belum bisa

menyesuaikan apa yang diperintahkan guru dan dampaknya siswa masih ramai

sendiri ketika diminta mengikuti kegiatan pembelajaran dan menjawab pertanyaan

(4)

Guru membentuk kelompok sesuai jumlah siswa yang ada di dalam kelas dan

membagikan nomor kepada siswa yang akan di pasang di kepala sebagai tanda

pengenal. Guru memberikan tugas berdiskusi dan masing-masing kelompok

mengerjakannya dengan cara merangkum dan mencatat hal-hal penting. Siswa

bersama kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. Siswa didalam

kelompok mendiskusikan materi dan diminta memberikan contoh lain. Guru

memanggil salah satu nomor siswa lalu nomor yang dipanggil mempresentasikan

hasil kerjasama mereka. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap

hasil presentasi siswa yang maju. Mempresentasikan secara lisan/ berbantu

dengan PPT. Guru menunjuk nomor kepala sebagai tanda pengenal yang lain

secara acak untuk membandingkan antara jawaban siswa satu dengan siswa yang

lain. Disini, guru belum menjelaskan apa saja yang harus dilakukan siswa ketika

mereka sedang melakukan kegiatan berdiskusi sehingga pada saat kegiatan

diskusi selesai dan guru ingin menunjuk siswa secara acak mereka belum siap

karena mereka belum paham apa yang dilakukan pada kegiatan kelompok saat itu.

3) Kegiatan Akhir

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai

oleh siswa. Kemudian guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan hasil

pembelajaran hari ini. Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa

dilanjutkan berdoa untuk pulang/istirahat. Guru dan siswa disini belum melakukan

tanya jawab tentang materi yang belum dipahami oleh siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan dan hanya menyimpulkan hasil belajar secara

bersama.

B. Pertemuan 2

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis 1 Maret 2018 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Sebelum masuk pada materi, guru mengawalinya dengan menanyakan kabar

siswa, mengecek kabar siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa

(5)

dilakukan hari ini disertai dengan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengajak siswa

menyanyikan lagu “Indonesia Raya” untuk memberikan semangat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Kegiatan Inti

Guru menayangkan vidio tentang keragaman budaya (tarian) di Indonesia.

kemudian guru bertanya kepada siswa “siapa yang sudah pernah melakukan tarian

seperti vidio tadi? Apa saja tarian yang sudah pernah kalian lakukan?”, siswa

kemudian menjawab dan guru merangkum jawaban siswa secara lisan dan

meluruskan jawaban siswa. Guru bertanya lagi kepada siswa “apakah kalian

pernah melakukan kegiatan untuk menghormati keragaman budaya Indonesia?” “jika sudah pernah, kegiatan apa yang sudah kalian lakukan?”, siswa diberikan kesempatan untuk menjawab dan guru merangkum jawaban siswa secara lisan dan

meluruskan jawaban siswa. Disini, siswa sudah memahami apa yang diinginkan

guru pada saat kegiatan pembelajaran tetapi masih ada siswa yang belum

memahami apa yang harus mereka lakukan sehingga masih banyak siswa yang

ramai sendiri dan belum begitu antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru.

Guru membentuk kelompok sesuai jumlah siswa yang ada di dalam kelas dan

guru membagikan nomor kepada siswa yang akan di pasang di kepala sebagai

tanda pengenal. Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan bersama kelompok dan memberikan tugas lalu masing-masing

kelompok mengerjakannya. Disini siswa bersama kelompok mendiskusikan gerakan apa yang akan dilakukan dan bagian apa yang akan mereka peragakan.

Semua siswa sudah selesai mengerjakan dan selanjutnya siswa bersama

kelompok maju ke depan dan memperagakan masing – masing gerakan yang

mereka tampilkan untuk melestarikan keragaman budaya di Indonesia dan siswa

lain mengamati apa yang ditampilkan temannya bersama kelompok dan

mencatat hal – hal penting. Guru menunjuk kelompok lain untuk maju ke depan dan seterusnya sampai kelompok terakhir. Semua kelompok maju ke depan,

(6)

sudah di tampilkan. Kegiatan selanjutnya siswa bersama kelompok diminta

mendiskusikan gerakan dan asal tarian apa saja yang sudah mereka catat sesudah

melihat apa yang diperagakan teman mereka. Kelompok mendiskusikan

jawabannya yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Sesudah semua kelompok selesai mendiskusikannya, guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil kerjasama

mereka. Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi

siswa yang maju. Mempresentasikan secara lisan/ berbantu dengan PPT.

Selanjutnya guru menunjuk nomor yang lain. Untuk membandingkan antara

jawaban siswa satu dengan siswa yang lain. Disini, guru sudah menjelaskan apa

saja yang harus dilakukan siswa ketika mereka sedang melakukan kegiatan

berdiskusi sehingga pada saat kegiatan diskusi selesai dan guru ingin menunjuk

siswa secara acak mereka sudah siap, tetapi masih ada siswa yang belum juga

siap ketika guru memanggilnya secara acak untuk maju ke depan kelas.

3) Kegiatan akhir

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai

oleh siswa. Kemudian guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan hasil

pembelajaran hari ini. Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa

dilanjutkan berdoa untuk pulang/istirahat. Guru dan siswa disini sudah melakukan

tanya jawab tentang materi yang belum dipahami oleh siswa selama proses

pembelajaran yang dilakukan dan menyimpulkan hasil belajar secara bersama.

C. Pertemuan 3

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Maret 2018 dengan kegiatan

mengulang kembali materi “Toleransi terhadap keberagaman di Indonesia” dan

pelaksanaan tes akhir siklus I sebagai penilaian hasil.

2. Observasi

Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I kegiatan siswa dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) berbasis kurikulum 2013 diamati oleh observer. Pengamatan yang

(7)

kegiatan belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegaiatn

siswa dalam menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran PPKn. Hasil aktifitas siswa dalam

pelajaran PPKn yang dapat dilihat pada Tabel 4. 2 di bawah ini .

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

Pertemuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria

Siklus I

Pertemuan 1

Toleransi

terhadap

keberagaman

di Indonesia

75% Baik

Siklus I

Pertemuan 2

80% Baik

Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua dengan menerapkan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian tetapi masih ada

kekurangan yang terjadi pada kriteria penilaian tersebut atau bisa di anggap belum

100% baik, kesulitan terjadi pada saat mengikuti langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan, karena siswa masih asing dengan model

pembelajaran yang diterapkan. Terutama saat siswa bersama kelompok harus

menentukan jawaban yang paling benar untuk di presentasikan ke depan dan saat

siswa harus menyiapkan diri karena guru memanggil siswa maju ke depan secara

acak, hal ini masih terlihat pada pertemuan pertama. Pertemuan kedua siswa

sudah dapat mengikutinya dengan baik sesuai pelaksanaan yang diinginkan guru.

Hasil aktifitas guru dalam pelajaran PPKn selengkapnya dapat dilihat pada

(8)

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria

Siklus I

Pertemuan 1

Toleransi

terhadap

keberagaman

di Indonesia

77,7% Baik

Siklus I

Pertemuan 2

83% Baik

Hasil analisis data diperoleh dari lembar observasi aktifitas guru pada siklus

I pertemuan pertama dan kedua dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dilaksanakan guru dengan baik sesuai kriteria penilaian. Namun, pada saat pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh

observer ada beberapa kegiatan yang belum dilakukan guru. Diantaranya kegiatan

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 belum begitu mengikuti langkah-langkah yang sesuai tetapi pada saat pertemuan kedua

guru sudah bisa melaksanakannya dengan baik.

Adapun rekap lembar observasi guru dan siswa pada kegiatan

pembelajaran siklus I mulai dari peretemuan 1 dan pertemuan 2 adalah sebagai

(9)

Tabel 4.4 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa siklus I

No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, alat tulis, dll).

2. Memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru serta mampu melakukan komunikasi dengan guru saat apersepsi.

3. Memperhatikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan.

4. Menyimak penyajian masalah yang disampaikan guru yang akan dipelajari siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together

6. Terjalinnya komunikasi dengan guru terkait permasalahan yang diberikan melalui tanya jawab.

7. Siswa menunjukkan sikap baik dalam kegiatan diskusi kelompok.

8. Membentuk kelompok di dalam kelas sesuai arahan guru

9. Menyimak penjelasan tujuan pembentukan kelompok

10. Melaksanakan diskusi sesuai peraturan serta langkah – langkah yang telah dibuat.

11. Siswa dalam kelompok menunjukkan sikap saling bekerja sama.

12. Anggota kelompok harus menerima semua jawaban yang akan diberikan masing- masing pendapat dari anggotanya.

13. Anggota yang sudah bisa dapat membantu anggota kelompok apabila kurang jelas.

14. Siswa mampu menguasai materi dengan mendengarkan pendapat dari semua anggota yang ada di dalam kelompok.

15. Semua siswa memanfaatkan waktu untuk memikirkan jawaban.

16. Setiap anggota kelompok menyampaikan jawabannya masing – masing dan memutuskan jawaban yang dianggap paling benar.

17. Terlibat aktif dalam menyampaikan jawaban.

18. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru.

19. Terlibat aktif dalam kegiatan refleksi kegiatan.

(10)

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I

pertemuan pertama yaitu terdapat item yang kurang memuaskan. Hal tersebut

seperti siswa yang belum menunjukkan sikap baik dalam kegiatan diskusi

kelompok, siswa belum menunjukkan sikap saling bekerja sama dalam kelompok,

siswa belum mampu menguasai materi dengan mendengarkan pendapat dari

semua anggota yang ada di dalam kelompok, siswa belum terlibat aktif dalam

menyampaikan jawaban, serta siswa belum mengerjakan soal evaluasi yang

diberikan guru. Kekurangan tersebut tentu saja bukan berasal dari diri siswa

sendiri akan tetapi juga terdapat pengaruh lain seperti kurang memahami apa yang

diajarkan guru. Sehingga pada pertemuan kedua, guru telah mengajarkan dengan

lebih baik lagi sehingga penilaian tersebut juga menjadi lebih baik yaitu dari

penilaian yang sebelumnya belum dilaksanakan menjadi sudah dilaksanakan.

Pertemuan ketiga guru mengulas kembali materi yang telah diajarkan kemudian

(11)

Tabel 4.5 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru siklus I

Berdasarkan tabel 4.5 pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan

pembelajaran misalnya pada saat memberikan penjelasan kelompok sesuai alur

model Numbered Head Together berbasis kurikulum 2013, belum melaksanakan

pembelajaran sesuai alur model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013, belum melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan

penugasan, serta belum melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran

dengan metode tanya jawab. Sehingga pada setiap akhir pembelajaran guru dan

peneliti melakukan evaluasi terkait pembelajaran sehingga pada pertemuan kedua

dan ketiga pembelajaran menjadi lebih baik.

No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Memberikan kesempatan belajar siswa (Pra Pembelajaran) meliputi kesiapan ruang, alat dan media, berdo’a, presensi, serta kesiapan siswa untuk belajar

2. Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Menggali konsep awal peserta didik dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi

5. Terjalinnya interaksi antara guru dan siswa pada saat proses pembelajaran

6. Membentuk kelompok dalam kegiatan belajar dengan model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

7. Membagikan siswa nomor kepala

8. Menyebut tujuan pembentukan kelompok

9. Memberikan penjelasan kelompok sesuai alur model Numbered Head Together berbasis kurikulum 2013

10. Memberikan tugas pada siswa berkaitan dengan materi

11. Melaksanakan pembelajaran sesuai alur model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

12. Membimbing siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok

13. Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan diskusi

14. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil jawaban berdasarkan diskusi kelompok.

15. Melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dengan tanya jawab

16. Melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan penugasan

17. Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran dengan metode tanya jawab

(12)

3. Hasil Tindakan

1. Hasil Belajar Psikomotor

Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 pada pertemuan pertama dan keduapada siklus I melakukan kegiatan praktik

dan membuat tarian. Kegiatan kelompok membuat gerakan tarian dan

mempraktikkannya merupakan suatu kegiatan dengan menggunakan keterampilan

siswa. Keterampilan tersebut adalah keterampilan membuat beberapa gerakan

yang berbeda. Untuk itu setelah penelitian dilaksanakan, diperoleh hasil penilaian

keterampilan atau disebut juga penilaian psikomotor dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I

Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

40-54 4 12.90

55-69 5 16.13

70-84 12 38.71

85-100 10 32.26

Jumlah 31 100

Nilai rata-rata 73.79

Nilai tertinggi 87.5

Nilai Terendah 50

Hasil penilaian keterampilan siklus selama dua kali pembelajaran diperoleh

hasil sebanyak 9 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM dengan presentase

29.03%. Adapun siswa yang telah tuntas sebanyak 22 dengan presentase 70.97.

Setelah nilai siswa dijumlahkan dan dilakukan penghitungan rata-rata diperoleh

hasil yaitu 73.79% dengan nilai tertinggi 87.5 dan nilai terendah 50. Dilihat dari

hasil penilaian tersebut maka akan dilakukan upaya perbaikan pada siklus II

(13)

2. Hasil Belajar Afektif

Melalui catatan penilaian sikap pada saat proses pembelajaran maka

diperoleh catatan penilaian sikap siswa. Adapun penilaian sikap/hasil belajar

afektif yang digunakan yaitu dalam bentuk catatan dengan kriteria penilaian

seperti bertanggung jawab, peduli, percaya diri, disiplin, jujur, dan santun. Catatan

harian yang ditulis guru selama proses pembelajaran pertama dan kedua disajkan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Catatan Penilaian Sikap Siklus I Data Disiplin Tanggu

terdapat beberapa siswa yang memiliki sikap lebih menonjol dibandingkan

dengan sikap siswa yang lain. Pada pembelajaran siklus I terdapat siswa yang

masih mengobrol sendiri pada saat guru menjelaskan, bermain sendiri dengan

bolpoin, dll. Kegiatan tersebut terjadi saat pembelajaran dikelas, baik ketika ada

guru maupun tidak ada guru. Selain kejadian tersebut, siswa yang lain juga masih

ada yang asik sendiri menggambari nomor kepala yang diberikan guru, tetapi pada

saat ditegur atau diingatkan siswa tersebut langsung memperhatikan guru lagi dan

mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada saat melakukan kegiatan diskusi masih

ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan berdiskusi bersama teman kelompoknya.

Masih ada siswa yang tidak mau mengikuti jalannya diskusi sehingga pada saat

(14)

Untuk mengatasi hal tersebut guru menegur siswa untuk fokus mengerjakan

kegiatan yang diperintahkan guru.

Penilaian sikap di atas yang dirasa kurang baik, guru juga menilai sikap

yang baik. Sikap tersebut diantaranya adalah terdapat siswa yang sangat fokus dan

aktif mengikuti semua jalannya kegiatan pembelajaran, mendengarkan arahan

guru, serta melakukan diskusi bersama teman kelompok dengan sangat baik dan

disiplin. Pada saat guru memanggil siswa secara acak ada beberapa siswa yang

sangat siap dalam menjawab, hal tersebut dapat dilihat ketika siswa sangat tenang

dan fokus melihat guru. Siswa pada saat kegiatan diskusi ada yang serius mencari

jawaban yang benar dan ada beberapa siswa mencari jawaban yang dianggap

paling benar dengan sangat baik bersama teman kelompoknya. Beberapa siswa

yang kurang paham dengan tugas dari guru dibantu siswa lainnya yang merasa

bisa dengan tugas tersebut. Hal ini memperlihatkan sikap saling peduli antar

teman dan bertanggung jawab atas semua kelompoknya.

Dilihat dari tabel penilaian sikap diatas maka dapat disimpulkan beberapa

siswa sudah melakukan hal-hal yang baik, namun beberapa siswa juga

menunjukkan sikap yang kurang baik. Sikap kurang baik disini ditunjukkan

kepada guru maupun kepada temannya. Namun dari keseluruhan siswa banyak

yang melakukan hal-hal wajar dalam kelas saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Sikap siswa saat pembelajarn berlangsung masih dalam kategori

wajar karena tidak menimbulkan hal-hal yang bersifat membahayakan. Semua

siswa juga sangat menghargai guru dengan bersikap sopan santun dengan guru.

3. Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan pengamatan nilai tes formatif diperoleh data siswa,

(15)

Tabel 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I Siklus I

Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

40-54 1 3.23

55-69 7 22.58

70-84 14 45.16

85-100 9 29.03

Jumlah 31 100

Nilai rata-rata 74

Nilai tertinggi 95

Nilai Terendah 50

Berdasarkan tabel 4.8 nilai tes siklus I dapat diketahui bahwa dari 31 siswa,

23 siswa telah mendapat nilai diatas KKM. Dengan demikian banyaknnya siswa

yang telah tuntas lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas.

Maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% siswa sudah banyak yang

memahami materi. Hasil observasi pada siklus I akan digunakan sebagai bahan

refleksi untuk merencanakan pada siklus II.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dan hasil tes pada siklus I dapat

dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa dari sebelum tindakan dan

setelah tindakan siklus I. Adapun perbandingan hasil ketuntasan belajar pra siklus

(16)

Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus I

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Pra Siklus Siklus I

didapatkan peningkatan pada ketuntasan belajar siswa sebanyak 19.35 %. Selain

peningkatan presentase ketuntasan juga terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar

yaitu sebanyak 6. Walaupun sudah terjadi peningkatan pada nilai rata-rata kelas,

namun hasil tersebut kurang maksimal karena peningkatan tersebut belum dirasa

memuaskan oleh peneliti. Peningkatan tersebut masih belum maksimal untuk

sekolah yang mempunyai banyak prestasi.

Hasil observasi telah dilakukan pada siklus I, tetapi masih terdapat

kekurangan-kekurangan pada proses pembelajaran. Kekurangan tersebut

diantaranya:

1. Guru belum memberikan penjelasan kelompok sesuai alur model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 2. Guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai alur model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 secara menyeluruh

3. Guru belum melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan

penugasan

4. Guru belum melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran

(17)

Berdasarkan refleksi pada siklus I, kekurangan yang terjadi pada

pembelajaran akan dilakukan perbaikan pada saat dilakukan tindakan pada siklus

II. Perbaikan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Guru akan memberikan penjelasan kelompok sesuai alur model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 2. Guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai alur model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 secara menyeluruh

3. Guru akan melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan

penugasan

4. Guru akan melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran

dengan metode tanya jawab

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Perbaikan Siklus II 4.3.1 Perencanaan Tindakan

Siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 20,21,

dan 22 Maret 2018. Sebelum pelaksanaan siklus II, peneliti serta guru kelas

membahas kekurangan yang terjadi pada siklus I untuk dilakukan pada siklus II.

Peneliti serta guru kelas juga membahas materi yang akan diajarkan pada siklus

II. Perencanaan pada siklus II hampir sama dengan perancanaan siklus I. Peneliti

juga mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat kepada guru kelas yang akan

mengajarkan guna mengetahui lebih lanjut kesesuaian materi dengan pelaksanaan.

Dalam pelaksanaan siklus II peneliti juga tetap sama menggunakan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013.

Dengan adanya perencanaan yang matang, hal tersebut akan menjadikan

pedoman pelaksanaan pembelajaran yang lebih sistematis mulai dari urutan,

mempermudah penyampaian materi, kelancaran pembelajaran, dll. Untuk itu

dalam perencaan siklus II ini, peneliti berusaha merancang pembelajaran dengan

(18)

4.3.2Pelaksanaan Tindakan 1. Tindakan

A. Pertemuan pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret 2018 melalui

beberapa tahap kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam pelajaran pertama, untuk

mengawali pembelajaran ini guru menanyakan kabar siswa,mengecek kabar siswa

serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa terlebih dahulu. Guru

menyampaikan tema, sub tema dan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

disertai dengan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mengajak siswa menyanyikan lagu

“Garuda Pancasila” untuk memberikan semangat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan yang dilakukan guru untuk masuk pada pembahasan materi

menggunakan langkah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

berbasis kurikulum 2013 yang di awali dengan guru memberikan teks bacaan

“Melaksanakan Sikap Toleransi” dan setelah itu guru bertanya kepada siswa

“berisi tentang apa teks bacaan yang sudah kalian baca tadi?”, siswa menjawab pertanyaan tersebut lalu guru merangkum jawaban siswa secara lisan dan

meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru bertanya lagi kepada siswa

“sudahkan kalian melakukan toleransi seperti pada teks bacaan?” “jika sudah pernah, sebutkan sikap toleransi yang pernah kalian lakukan, sebutkan salah satu

saja!”. Siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut dan guru

merangkum jawaban siswa secara lisan dan meluruskan jawaban siswa. Disini,

siswa sudah sangat memahami apa yang diinginkan guru pada saat kegiatan

pembelajaran dan siswa sudah sangat antusias mengikuti arahan guru sehingga

kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.

Guru membentuk kelompok sesuai jumlah siswa yang ada di dalam kelas dan

(19)

pengenal. Guru memberikan tugas berdiskusi dan masing-masing kelompok

mengerjakannya dengan cara merangkum dan mencatat hal-hal penting. Siswa

bersama kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. Siswa

didalam kelompok mendiskusikan materi dan diminta memberikan contoh lain.

Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil

mempresentasikan hasil kerjasama mereka. Kelompok yang lain memberikan

tanggapan terhadap hasil presentasi siswa yang maju. Mempresentasikan secara

lisan/ berbantu dengan PPT. Guru menunjuk nomor sebagai tanda pengenal yang

lain secara acaak untuk membandingkan antara jawaban siswa satu dengan siswa

yang lain. Disini, guru sudah memberikan penjelasan secara baik dan sesuai

langkah-langkah yang diinginkan sehingga siswa benar-benar memahami

kegiatan pembelajaran dan pada saat selesai melakukan diskusi bersama

kelompok mereka sudah menyiapkan diri secara maksimal, meskipun ada

beberapa siswa yang masih belum siap.

3) Kegiatan Akhir

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai

oleh siswa. Guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari

ini. Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa dilanjutkan berdoa untuk

pulang/istirahat. Disini, guru sudah melakukan semua kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan langkah-langkah yang ada.

B. Pertemuan 2

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu 21 Maret 2018 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Sebelum masuk pada materi, guru mengawalinya dengan menanyakan kabar

siswa, mengecek kabar siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa

terlebih dahulu. Guru menyampaikan tema, sub tema dan pembelajaran yang akan

dilakukan hari ini disertai dengan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan

(20)

menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar” untuk memberikan semangat sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan yang dilakukan guru untuk masuk pada pembahasan materi

menggunakan langkah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

berbasis kurikulum 2013 yang di awali dengan guru menunjukkan

gambar-gambar tentang toleransi di lingkungan keluarga sebagai contoh memberikan dan

setelah itu guru bertanya kepada siswa “siapa yang sudah pernah melakukan kegiatan toleransi seperti contoh yang ibu guru tunjukkan?”, siswa menjawab pertanyaan tersebut lalu guru merangkum jawaban siswa secara lisan dan

meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru menjelaskan materi yang

akan dibahas sesuai contoh yang diberikan. Disini, siswa sudah benar-benar

menguasai langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai model pembelajaran

yang digunakan guru dan siswa juga merasa sangat senang mengikuti setiap

proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Guru membentuk kelompok sesuai jumlah siswa yang ada di dalam kelas

dan membagikan nomor kepada siswa yang akan di pasang di kepala sebagai

tanda pengenal. Guru memberikan tugas berdiskusi dan masing-masing kelompok

mengerjakannya dengan cara merangkum dan mencatat hal-hal penting. Siswa

bersama kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. Siswa didalam

kelompok mendiskusikan materi dan diminta memberikan contoh lain.

Selanjutnya guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil

mempresentasikan hasil kerjasama mereka. Kelompok yang lain memberikan

tanggapan terhadap hasil presentasi siswa yang maju. Mempresentasikan secara

lisan/ berbantu dengan PPT. Guru menunjuk nomor sebagai tanda pengenal yang

lain secara acaak untuk membandingkan antara jawaban siswa satu dengan siswa

yang lain. Disini, guru dan siswa sudah sangat baik dalam kegiatan pembelajaran

(21)

3. Kegiatan Akhir

Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai

oleh siswa. Kemudian guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan hasil

pembelajaran hari ini. Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa

dilanjutkan berdoa untuk pulang/istirahat. Guru dan siswa sudah melakukan

semua kegiatan dengan baik sesuai langkah-langkah yang ada.

C. Pertemuan 3

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 dengan kegiatan

mengulang kembali materi “Melaksanakan Sikap Toleransi” dan pelaksanaan tes

akhir siklus II sebagai penilaian hasil.

2. Observasi

Pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II kegiatan siswa dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) berbasis kurikulum 2013 juga diamati oleh observer seperti pada siklus I.

Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan

pada kegaiatn siswa dalam menerapkan model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran PPKn. Hasil

aktifitas siswa dalam pelajaran PPKn yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah

ini .

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria

Siklus II

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 siswa sudah tidak merasa asing dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga

(22)

lembar observasi penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran sesuai kriteria yang diinginkan. Pada pertemuan kedua berdasarkan

lembar observasi terlihat bahwa semua kriteria sudah meningkat secara

keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 telah berjalan dengan sangat baik dan telah mencapai kriteria

yang diinginkan.

Hasil aktifitas guru dalam pelajaran PPKn selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II

Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria

Siklus II

Pertemuan 1

Melaksanakan

Sikap

Toleransi

89% Baik

Siklus II

Pertemuan 2

94.4% Baik

Hasil analisis data diperoleh dari lembar observasi aktifitas guru pada siklus

II pertemuan pertama dan kedua dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dilaksanakan guru dengan sangat baik sesuai kriteria penilaian yang diiinginkan, sehingga pada saat kegiatan

pembelajaran guru sudah sangat menguasai langkah-langkah model pembelajaran

yang digunakan yaitu Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013, sehingga persentasenya mengalami peningkatan yang signifikan.

Adapun rekap lembar observasi guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran

(23)

Tabel 4.12 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa siklus II

No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, alat tulis, dll).

2. Memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru serta mampu melakukan komunikasi dengan guru saat apersepsi.

3. Memperhatikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan.

4. Menyimak penyajian masalah yang disampaikan guru yang akan dipelajari siswa menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

5. Menggunakan waktu untuk memberikan jawaban.

6. Terjalinnya komunikasi dengan guru terkait permasalahan yang diberikan melalui tanya jawab.

7. Siswa menunjukkan sikap baik dalam kegiatan diskusi kelompok.

8. Membentuk kelompok di dalam kelas sesuai arahan guru

9. Menyimak penjelasan tujuan pembentukan kelompok

10. Melaksanakan diskusi sesuai peraturan serta langkah – langkah yang telah dibuat.

11. Siswa dalam kelompok menunjukkan sikap saling bekerja sama.

12. Anggota kelompok harus menerima semua jawaban yang akan diberikan masing- masing pendapat dari anggotanya.

13. Anggota yang sudah bisa dapat membantu anggota kelompok apabila kurang jelas.

14. Siswa mampu menguasai materi dengan mendengarkan pendapat dari semua anggota yang ada di dalam kelompok.

15. Semua siswa memanfaatkan waktu untuk memikirkan jawaban.

16. Setiap anggota kelompok menyampaikan jawabannya masing – masing dan memutuskan jawaban yang dianggap paling benar.

17. Terlibat aktif dalam menyampaikan jawaban.

18. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru.

19. Terlibat aktif dalam kegiatan refleksi kegiatan.

(24)

Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II

pertemuan pertama yaitu terdapat item yang kurang memuaskan. Hal tersebut

seperti, siswa belum mampu menguasai materi dengan mendengarkan pendapat

dari semua anggota yang ada di dalam kelompok, siswa belum terlibat aktif dalam

menyampaikan jawaban, serta siswa belum mengerjakan soal evaluasi yang

diberikan guru. Kekurangan tersebut tentu saja bukan berasal dari diri siswa

sendiri akan tetapi juga terdapat pengaruh lain seperti kurang memahami apa yang

diajarkan guru. Sehingga pada pertemuan kedua, guru telah mengajarkan dengan

lebih baik lagi sehingga penilaian tersebut juga menjadi lebih baik yaitu dari

penilaian yang sebelumnya belum dilaksanakan menjadi sudah dilaksanakan.

Pertemuan ketiga guru mengulas kembali materi yang telah diajarkan kemudian

(25)

Tabel 4.13 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru siklus II

Berdasarkan tabel 4.13 pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan

pembelajaran misalnya belum melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa

dengan penugasan, serta belum melibatkan siswa dalam melakukan refleksi

pembelajaran dengan metode tanya jawab. Sehingga pada setiap akhir

pembelajaran guru dan peneliti melakukan evaluasi terkait pembelajaran sehingga

pada pertemuan kedua dan ketiga pembelajaran menjadi lebih baik.

3. Hasil Tindakan

a) Hasil Belajar Psikomotor

Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus II melakukan kegiatan

mengisi peta konsep dan melakukan presentasi . Kegiatan kelompok mengisi peta

konsep dan melakukan presentasi merupakan suatu kegiatan dengan

menggunakan keterampilan siswa. Keterampilan tersebut adalah keterampilan

No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak Ya Tidak

1. Memberikan kesempatan belajar siswa (Pra Pembelajaran) meliputi kesiapan ruang, alat dan media, berdo’a, presensi, serta kesiapan siswa untuk belajar

2. Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Menggali konsep awal peserta didik dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi

5. Terjalinnya interaksi antara guru dan siswa pada saat proses pembelajaran

6. Membentuk kelompok dalam kegiatan belajar dengan model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

7. Membagikan siswa nomor kepala

8. Menyebut tujuan pembentukan kelompok

9. Memberikan penjelasan kelompok sesuai alur model Numbered Head Together berbasis kurikulum 2013

10. Memberikan tugas pada siswa berkaitan dengan materi

11. Melaksanakan pembelajaran sesuai alur model Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013

12. Membimbing siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok

13. Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan diskusi

14. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil jawaban berdasarkan diskusi kelompok.

15. Melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dengan tanya jawab

16. Melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan penugasan

17. Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran dengan metode tanya jawab

(26)

dalam mengisi peta konsep secara lengkap dan mampu membacakan apa yang

sudah dikerjakan secara baik. Untuk itu setelah penelitian dilaksanakan, diperoleh

hasil penilaian keterampilan atau disebut juga penilaian psikomotor dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II

Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

40-54 0 0.00

55-69 1 3.22

70-84 10 32.26

85-100 20 64.52

Jumlah 31 100

Nilai rata-rata 86.69

Nilai tertinggi 100

Nilai Terendah 62.5

Dari hasil penilaian keterampilan siklus selama dua kali pembelajaran

diperoleh hasil sebanyak 1 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM dengan

presentase 3.22%. Adapun siswa yang telah tuntas sebanyak 30 dengan presentase

96.78%. Setelah nilai siswa dijumlahkan dan dilakukan penghitungan rata-rata

diperoleh hasil yaitu 86.69% dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 62.5.

Dibandingkan dengan siklus I maka terjadi peingkatan rata-rata beserta presentase

ketuntasan siswa.

b) Hasil Belajar Afektif

Berikut ini merupakan hasil rekap dari catatan harian penilaian sikap selama

dua kali pertemuan pada siklus II. Adapun penilaian sikap/hasil belajar afektif

yang digunakan yaitu dalam bentuk catatan dengan kriteria penilaian seperti

bertanggung jawab, peduli, percaya diri, disiplin, jujur, dan santun. Catatan harian

yang ditulis guru selama proses pembelajaran pertama dan kedua disajkan dalam

(27)

Tabel 4.15 Catatan Penilaian Sikap Siklus II Data Disipli

n

Tanggu ng jawab

Percaya diri

Jujur Santun Peduli

T BT T BT T BT T BT T BT T BT

Siklus II

29 2 27 4 26 5 26 5 31 0 27 4

Keterangan

T: Terlihat

BT: Belum Terlihat

Dilihat dari tabel penilaian sikap diatas maka dapat disimpulkan bahwa

terjadi peningkatan apabila dilihat dari catatan siklus I yaitu hal-hal yang kurang

baik menjadi baik. Penilaian siklus II ini lebih banyak mengarah pada tanggung

jawab dan rasa percaya diri siswa. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I yang

awalnya kurang bertanggung jawab terhadap tugas dan kurang percaya diri saat

melakukan kegiatan praktik maupun presentasi pada siklus II siswa banyak

mengalami perubahan yang lebih baik.

c) Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan pengamatan nilai tes formatif diperoleh data siswa,

(28)

Tabel 4.16 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II Siklus II

Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

40-54 0 0.00

55-69 4 12.91

70-84 11 35.48

85-100 16 51.61

Jumlah 31 100%

Nilai rata-rata 83.39

Nilai tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Berdasarkan tabel 4.16 nilai tes siklus II dapat diketahui bahwa dari 31

siswa, 27 siswa telah mendapat nilai diatas KKM. Demikian banyaknnya siswa

yang telah tuntas lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas.

Maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari 80% siswa sudah banyak yang

memahami materi.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dan hasil tes pada siklus II dapat

dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa dari siklus I dengan tindakan

siklus II. Adapun perbandingan hasil ketuntasan siklus I dan hasil ketuntasan

(29)

Tabel 4.17 Perbandingan Nilai Tes Siklus I dan Siklus II

No Rentang Nilai Siklus I Siklus II Keterangan

1. 40-54 1 0 Belum tuntas

2. 55-69 7 4 Belum tuntas

3. 70-84 14 11 Tuntas

4. 85-100 9 16 Tuntas

Jumlah 31 31

Apabila diamati dari tabel 4.17 perbandingan nilai tes siklus I dan siklus II

terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada muatan PPKn menggunakan model

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. Apabila dilihat dari segi ketuntasan silus I terdapat 8 siswa yang belum mampu

mendapat nilai diatas KKM dan 23 siswa mampu memenuhi KKM, sedangkan

pada siklus II, 4 siswa belum mampu mendapatkan nilai KKM dan 27 siswa telah

mampu mendapatkan nilai memenuhi KKM.

Tabel 4.18 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Belajar

Jumlah Siswa

Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

1. Tuntas 23 74.19% 27 87.10%

menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 pada muatan PPKn dapat meningkatkan hasil belajar PPKn. Nilai

rata-rata kelas pun mengalami kenaikan dari 74 menjadi 83.39 dengan ketuntasan

siswa mencapai 87.10%. Presentase kenaikan yaitu sebesar 12.91% . Selain

(30)

serta banyaknya siswa yang tuntas, meskipun masih terdapat 4 siswa yang belum

tuntas tapi nilai masing-masing siswa juga mengalami peningkatan. Adapun

perbandingan nilai dari pra siklus, siklus I serta siklus II hasil belajar siswa

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.19 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1. Nilai Tertinggi 85 95 100

2. Nilai Terendah 40 50 60

3. Nilai Rata-Rata 66.45 74 83.39

4. Ketuntasan Belajar 54.84% 74.19% 87.10%

4.4 Pembahasan Hasil Belajar

Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan

observasi serta wawancara terhadap proses pembelajaran pada siswa kelas 4 SD

Negeri Tingkir Tengah 02. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,

siswa dalam proses pembelajaran sudah aktif, guru juga sudah menggunakan

berbagai cara yang menarik tetapi belum menggunakan model pembelajaran

sesuai tuntutan kurikulum 2013, sehingga hasil belajar beberapa siswa masih

kurang maksimal dan perlu adanya perbaikan. Hasil belajar sering disajikan dalam

bentuk perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap

(afektif) (Santiana , Sudana & Garminah , 2014).

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus

yang dibantu oleh guru kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar PPKn kelas

4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 dengan menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dapat meningkaatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah tersebut diimplementasikan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sehingga pembelajaran menjadi lebih bervariasi dari

pembelajaran sebelumnya. Langkah-langkah yang peneliti terapkan dalam

(31)

dijadikan tempat penelitian sudah menerapkan kurikulum 2013 pada kelas 4 tetapi

belum mengintegrasikan model pembelajaran yang sesuai kurikulum 2013

sehingga perlu dilakukan penelitian supaya kegiatan pembelajaran menjadi lebih

maksimal.

Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 ini dilaksanakan dengan memberikan nomor kepala kepada semua siswa

untuk dijadikan tanda pengenal yang nantinya guru akan menunjuk siswa secara

acak dan siswa yang ditunjuk sesuai nomor kepalanya akan maju ke depan kelas.

Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 pada saat melakukan kegiatan diskusi mereka diminta mencari jawaban dan

kemudian jawaban tersebut didiskusikan bersama teman kelompoknya kemudian

mereka secara bersama memutuskan jawaban mana yang di anggap paling benar.

Pada saat diskusi, semua kelompok harus mengetahui semua jawaban dan materi

sehingga pada saat guru akan menunjuk siswa sesuai tanda pengenal di kepalanya

mereka sudah siap untuk memberikan jawaban, siswa di dalam kelompok yang

belum mengetahui jawabannya akan dibantu teman sekelompoknya sehingga

mereka akan saling membantu di dalam kelompok.

Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari persiapan yang matang dari

langkah-langkah membuat RPP serta soal yang digunakan. Model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 merupakan model pembelajaran yang dilakukan bersama kelompok dan nomor kepala sebagai tanda

pengenalnya. Pembelajaran ini siswa diberikan tugas untuk dikerjakan, kemudian

di diskusikan secara bersama dan memilih jawaban yang di anggap paling benar.

Proses pembelajaran ini guru hanya memfasilitasi kebutuhan dalam proses belajar

mengajar sehingga siswa mendapatkan jawaban dari materi yang diajarkan. Guru

dalam hal ini bukanlah satu-satunya sumber informasi, tetapi siswa pada saat

melakukan kegiatan diskusi akan menentukan jawaban yang di anggap paling

benar sesuai dengan pemikiran mereka sendiri.

Melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 membuat siswa menjadi lebih memahami materi. Siswa juga

(32)

memahami jawaban yang di anggap paling benar akan dibantu teman

kelompoknya sehingga mereka semua mengerti dan siap ketika guru ingin

menunjuk secara acak. Siswa di dalam kelompok menunjukkan sikap yang baik

ketika temannya belum mengerti akan jawaban yang dipilih, anggota lainnya

membantu menjelaskan dan membantunya sehingga di dalam kelompok terjalin

ikatan yang bagus.

Kegiatan pembelajaran model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 selesai dilanjutkan dengan penunjukkan siswa yang dilakukan oleh guru. Guru menunjuk siswa secara acak kemudian siswa

tersebut diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya

bersama kelompok sesuai tugas yang diberikan guru tadi. Kegiatan menunjuk

secara acak sesuai nomer kepala yang diberikan guru sebelumnya bertujuan untuk

melatih kesiapan siswa supaya pada saat melakukan diskusi siswa tidak ramai

sendiri dan fokus pada tugas sehingga siswa juga akan memahami materi dengan

baik. Guru menunjuk nomor kepala lain untuk mempresentasikan hasil yang

sudah didiskusikan tadi untuk membandingkan antara jawaban siswa yang satu

dengan yang lainnya untuk di komunikasikan di depan kelas untuk melatih

keterampilan bicara, praktik dan sebagainya agar siswa lebih percaya diri. Siswa

yang belum maju ke depan kelas juga sudah memiliki sikap yang baik yaitu

menunggu dengan penuh kesiapan dan juga tidak ramai serta disiplin.

Hasil belajar pada siklus I terdapat peningkatan mulai dari pra siklus, siklus

I, maupun siklus II. Siklus I merupakan uapaya perbaikan dari pra siklus,

begitupun siklus II merupakan perbaikan dari refleksi siklus I. Siklus II terdapat

kenaikan hasil belajar apabila diandingkan dengan pra siklus dan siklus I. Hasil

penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dari hasil belajar siswa pada pra

siklus hanya terdapat 17 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan (54.84%), siklus

I naik menjadi 23 siswa yang mendapat nilai ketuntasn ( 74.19%), dan siklus II

mencapai 27 siswa mendapat nilai ketuntasan (87.10%). Presentase hasil belajar

siswa yang belum tuntas pada pra siklus adalah 14 siswa (45.16%), siklus I

terdapat 8 siswa (25.81%) dan siklus II terdapat 4 siswa (12.90%). Pada siklus II

(33)

mengalami kenaikan dari siklus I. Siswa yang belum mendapatkan nilai tuntas

tersebut disebabkan siswa masih cenderung ramai dengan kegiatannya sendiri dan

belum memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran. Siswa yang

mempunyai kebiasaan tersebut harus diarahkan lagi supaya kedepannya lebih bisa

konsentrasi dan ikut dalam semua kegiatan pembelajaran sehingga nilainya lebih

meningkat dan akan mendapatkan ketuntasan hasil belajar.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain yaitu terletak pada kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

hanya menggunakan langkah-langkah model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) tanpa disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang telah berlaku yaitu menggunakan 6M. Dalam penyusunan RPP juga disesuaikan dengan

langkah-langkah yang telah dibuat dengan berbasis kurikulum 2013 yaitu tahapan

saintifik (6M) yang terdiri dari mengamati, menanya, menalar,

mengkomunikasikan, dan mencoba. Pada saat kegiatan pembelajaran siswa juga

dilihat bagaimana karakter yang ditunjukkan supaya pemahaman materi mereka

juga lebih baik ketika karakter siswa dibentuk melalui kegaiatan pembelajaran.

Soal yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan soal-soal high order thinking

skill (HOTS). Kemampuan siswa juga tidak diragukan lagi, siswa sudah

memahami materi dan karakter yang ditunjukkan juga baik sehingga bisa

dibuktikan dengan hasil belajar beberapa siswa yang sudah maksimal. Dengan

adanya penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoristis maupun praktis

diantaranya:

1. Teorestis

Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) setelah

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya terdapat perbedaan. Perbedaan

penelitian ini dengan yang terdahulu adalah penerapan model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT) ini telah disesuaikan dengan langkah-langkah kurikulum 2013 sehingga langkah-langkah ini berbasis kurikulum 2013 dan

menjadi model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis

(34)

model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) mengalami perubahan akan tetapi tetap disesuaikan dengan karakter siswa, untuk itu pembelajaran ini

dapat meningkatkan pemahaman siswa serta meningatkan hasil belajar siswa.

Penelitian model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 ini sudah berprinsip pada pendidikan abad 21 yaitu diwujudkan

melalui strategi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dilihat pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran sangat diperhatikan

dan pada saat siswa sedang melakukan aktivitasnya sendiri diluar materi atau

sibuk mengobrol akan di tegur oleh guru sehingga akan merubah karakter siswa.

Siswa harus aktif dalam pembelajaran sehingga penelitian ini dirancang dengan

siswa belajar mandiri tidak hanya dengan menerima materi yang diajarkan guru.

2. Praktis

1) Bagi Siswa

Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

PPKn dimana siswa yang sebelumnnya mendapatkan nilai dibawah KKM (70)

setelah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 dilihat melalui karakter siswa pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung mengalami kenaikan hasil belajar melalui pembelajaran siklus I dan

II.

2) Bagi Guru

Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013 akan memberikan pengalaman bagi guru karena model

pembelajaran ini sudah diintegrasikan pada kurikulum 2013, menambah wawasan

guru untuk menggunakan model pembelajaran yang menarik, inovatif, efektif, dan

tentu juga menyenangkan dan menambah pengalaman bahwa pengumpulan data

yang di dapat sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pelajaran PPKn.

3) Bagi Kepala Sekolah

(35)

belum mengetahui sehingga model ini dapat dijadikan sebagai referensi kepala

sekolah untuk menginformasikan kepada seluruh guru bahwa model ini dapat

meingkatkan hasil belajar siswa tetapi dengan catatan melihat kondisi siswa dan

sekolah itu sendiri.

4) Bagi Sekolah

Penerapan dan penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) berbasis kurikulum 2013 dapat memberikan dorongan kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia dan tentu juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran PPKn kelas 4 SD Negeri Tingkir Tengah 02 semester II

tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat

diketahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa (nilai tes) setelah mengikuti

proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbasis kurikulum 2013. Hasil belajar siswa berdasarkan nilai ulangan harian pra siklus, nilai tes akhir siklus I dan siklus II selalu

mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11

di bawah ini:

Tabel 4.20 Rekapitulasi Pengelompokan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1. Tuntas 17 54.84 23 74.19 27 87.10

2. Tidak

Tuntas

14 45.16 8 25.81 4 12.90

Jumlah 31 100 31 100 31 100

Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.11 dapat dilihat

adanya peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas belajar. Terbukti dari

klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 17 siswa,

sedangkan setelah dilaksanakan siklus I jumlah siswa yang tuntas ada 23 siswa

dan setelah dilaksanakan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 27 siswa. Ini

(36)

Gambar

Tabel 4.1 Hasil belajar PPKn Pra Siklus
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Tabel 4.4 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumen yang secara

Paus Fransiskus mengundang setiap manusia agar bersikap positif dan murah hati terhadap tetangga sekitarnya, agar sekalipun hidup dalam lingkungan yang bisa jadi

Untuk mendapatkan hasil yang signifikan, peneliti menyebarkan kuisioner kepada 40 responden, sehingga hasil yang didapat dengan menggunakan alat uji SPSS yaitu,

Penelitian ini bertopik Total Quality Management (TQM) dan Kinerja Perusahaan yang Berkelanjutan : Kajian Hubungan Di Perusahaan Malaysia. Tujuan penelitian ini

baseline (Columns 1 and 2) and the Raskin price at endline in our control areas (Column 3-5) various corruption metrics, controlling for local characteristics that proxy for

Pada hasil penelitian, setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam secara signifikan menurunkan intensitas nyeri sesuai dengan teori Priharjo (2003, dalam Jayanthi,

Pada awal tahun cadangan netto sama dengan nol karena terjadi keseimbangan antara benefit yang dibayarkan dengan premi yang masuk, berbeda dengan cadangan Zillmer yang diawal

Interactive use of performance measurement systems and the organization’s customers-focused strategy: the mediating role of organizational learning, Problems and Perspectives