• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KARAKTERISTIK SPASIAL PENGGUNAAN LAHAN DAN TINGKAT KERUSAKAN AKIBAT GEMPA MELALUI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KARAKTERISTIK SPASIAL PENGGUNAAN LAHAN DAN TINGKAT KERUSAKAN AKIBAT GEMPA MELALUI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KARAKTERISTIK SPASIAL

PENGGUNAAN LAHAN DAN TINGKAT KERUSAKAN

AKIBAT GEMPA MELALUI PENGGUNAAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

(Studi Kasus Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut

Sebelum dan Setelah Gempa)

Oleh

HENDRA ARYADI

A24101066

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SUMMARY

HENDRA ARYADI. The Spatial Characteristic Analysis of Land Use and

Damage Level by Earthquake Using Geographic Information System (GIS). A Case Study of Pasirwangi Subdistrict, Garut Regency Before and After Earthquake. Baba Barus and Iskandar as advisors.

In general, land use types are differentiated as agriculture and non agriculture. Land use potency can be influenced by soil types , mineral resources, vegetation, topography, climate and location. There are three groups of factor that can affect dynamic of land use characteristic : (a) Physical factor, (b) Socio economic factors, and (c) Both. The physical factor that may change land use suddenly, especially from natural disaster, are volcanic eruption, earthquake, etc.

Few weeks ago, there was an earthquake in Pasirwangi Subdistrict, Garut Regency. The occurence of this earthquake caused damages to land and settlements. Garut Regency which has specific land use pattern, beside influenced by natural factors, influenced also by non natural factors. However, various relations between causal factor and specific land use types has not yet known clearly.

The aims of this research were : (a) Understanding the relation between some land physical factors such as elevation, slope, and soil type to land use; (b) Understanding the relation between distance of building from earthquake center (fault line/lineament) and some physical factor such as slope and soil type to damage level by earthquake; and (c) Identifying people perception about earthquake disaster effect.

Materials which used in this research were primary data and secondary data. Those data were : land unit map; imagery of SPOT year 2004; topographic map scale of 1 : 25,000; damage level data from Pasirwangi Subdistrict; and data of the result of interview. Spatial analysis between land use and damage level by earthquake to land characteristics were conducted using Geographic Information System (GIS) by overlay between land characteristics to land use and damage level by earthquake in Arc View software.

The result of this research indicated that the land use pattern in Pasirwangi subdistric related to elevation and soil type. While slope related only to some land use types. Paddy field was commonly located at elevation less than 1,000 meter above sea level with slope less than 8 percent, and soil type was Inceptisols. Dry land, currently as high land vegetable crops, commonly was located at elevation

(3)

1,200-1,500 meter above sea level in Andisols, and distributed on all slope classes.

The land damages by earthquake had no relevancy with the land use pattern and its change. However, the building damages by earthquake were related to the distance from the earthquake center and soil type. So far, the people perception about earthquake occured temporarely and there was no willingness of the people moves to other place.

Key words : Land use, causal factor, spatial pattern, elevation, soil type, damage level.

(4)

RINGKASAN

HENDRA ARYADI. Analisis Karakteristik Spasial Penggunaan Lahan dan

Tingkat Kerusakan Akibat Gempa Melalui Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG). Studi Kasus Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut Sebelum dan Setelah Gempa. Dibawah bimbingan Baba Barus dan Iskandar.

Secara umum, penggunaan lahan dibedakan atas penggunaan lahan pertanian dan bukan pertanian. Potensi penggunaan lahan dipengaruhi oleh jenis tanah, sumberdaya mineral, vegetasi, topografi, iklim dan lokasi. Faktor yang mempengaruhi dinamika karakteristik penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yakni : (a) Faktor Fisik, (b) Sosial Ekonomi, dan (c) Kombinasi keduanya. Pengaruh faktor fisik terhadap perubahan penggunaan lahan dapat berlangsung lama dan cepat. Perubahan akibat faktor fisik yang berlangsung cepat dapat disebabkan oleh kejadian bencana alam seperti : letusan gunung berapi, gempa bumi, dan lain-lain.

Beberapa waktu yang lalu (2 Februari 2005) terjadi gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut. Kejadian bencana alam gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan pada sebagian pemukiman dan lahan. Kabupaten Garut memiliki pola penggunaan lahan yang khas, yang selain dipengaruhi oleh faktor alami, juga dipengaruhi oleh non-alami. Berbagai hubungan antara faktor penyebab dan penggunaan lahan yang spesifik tersebut belum diketahui dengan jelas.

Penelitian ini bertujuan untuk (a) Memahami hubungan antara beberapa faktor sifat fisik lahan seperti elevasi, kemiringan lereng dan jenis tanah terhadap penggunaan lahan; (b) Memahami hubungan antara jarak dari pusat gempa (sesar/patahan) serta beberapa faktor sifat fisik lahan seperti kemiringan lereng dan jenis tanah terhadap tingkat kerusakan akibat gempa; dan (c) Mengidentifikasi persepsi masyarakat mengenai dampak bencana alam gempa bumi.

Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data tersebut adalah : peta satuan lahan hasil studi terdahulu, citra SPOT tahun 2004, peta rupabumi skala 1 : 25.000, data tingkat kerusakan bangunan dari kantor Kecamatan Pasirwangi dan wawancara kepada masyarakat di lokasi penelitian. Analisis spasial hubungan antara penggunaan lahan dan tingkat kerusakan gempa dengan karakteristik lahan dilakukan melalui

(5)

penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan cara tumpang tindih antara karakteristik lahan dengan penggunaan lahan dan tingkat kerusakan bangunan akibat gempa menggunakan perangkat lunak Arc View.

Hasil penelitian menunjukkan pola spasial penggunaan lahan di Kecamatan Pasirwangi terkait dengan elevasi dan jenis tanah. Sedangkan kemiringan lereng hanya berpengaruh pada beberapa tipe penggunaan lahan. Lahan sawah umumnya berada pada ketinggian kurang dari 1.000 m dpl dengan kemiringan lereng kurang dari 8% dan tanah Inceptisols. Lahan tegalan yang digunakan untuk tanaman sayuran umumnya berada pada daerah dengan elevasi 1.200-1.500 m dpl berupa sayuran dataran tinggi pada tanah Andisols pada berbagai kemiringan lereng.

Tingkat kerusakan lahan akibat gempa tidak mempengaruhi terhadap penggunaan lahan dan perubahannya. Namun tingkat kerusakan bangunan akibat gempa dipengaruhi oleh jarak dari pusat gempa dan jenis tanah. Sampai saat penelitian ini, persepsi masyarakat terhadap kekhawatiran akibat kejadian gempa hanya berlangsung sesaat dan tidak ada keinginan masyarakat untuk pindah ke tempat lain.

Kata kunci : Penggunaan lahan, faktor penyebab, pola spasial, elevasi, tipe tanah, tingkat kerusakan.

(6)

ANALISIS KARAKTERISTIK SPASIAL

PENGGUNAAN LAHAN DAN TINGKAT KERUSAKAN

AKIBAT GEMPA MELALUI PENGGUNAAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

(Studi Kasus Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut

Sebelum dan Setelah Gempa)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh

HENDRA ARYADI

A24101066

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)

Judul Skripsi : Analisis Karakteristik Spasial Penggunaan Lahan dan Tingkat Kerusakan Akibat Gempa Melalui Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG). Studi Kasus Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut Sebelum dan Setelah Gempa.

Nama Mahasiswa : HENDRA ARYADI Nomor Pokok : A24101066

Menyetujui,

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M. Agr. NIP. 130 422 698

Tanggal Lulus : Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc NIP. 131 667 780

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Iskandar NIP. 131 664 406

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 13 April 1983 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, putra dari pasangan Sofyan Ritung dan Sri Hartati. Penulis memulai pendidikan formal di SD N Polisi 5 pada tahun 1989-1995.

Selepas sekolah dasar, penulis melanjutkan sekolah ke SLTP N 1 Bogor hingga lulus tahun 1998. Pada tahun 1998-2001 penulis melanjutkan ke SMU N 1 Bogor. Di tahun 2001, setelah lulus dari SMU, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Di tahun 2003 penulis menjabat sebagai Dewan Komisi Kedisplinan pada kegiatan penerimaan mahasiswa baru IPB. Di tahun 2004-2005 penulis aktif di organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) pada biro informasi dan komunikasi. Di tahun 2005 penulis pernah magang di Kementrian Lingkungan Hidup pada posko kebakaran hutan dan lahan.

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah…. Puji dan syukur hanya bagi Allah S.W.T. atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.

Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian dari Depertemen Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Analisis Karakteristik Spasial Penggunaan Lahan dan Tingkat Kerusakan Akibat Gempa Melalui Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG)-(Studi Kasus Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut Sebelum dan Setelah Gempa)”.

Selama melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga yang selalu mendukung penulis, terlebih ayahanda atas bimbingan, saran dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc dan Bapak Dr. Ir. Iskandar selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini. Serta Bapak Dr. Ir. Suwardi, M.Agr yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji saya.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Rykson Situmorang, M.Sc selaku pembimbing akademik penulis yang telah membantu kelancaran studi penulis.

4. Pihak Pemerintah Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut atas informasi yang diberikan menyangkut penelitian penulis..

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Mbak Reni, Mas Manijo, Rahmad dan nyonya, Shafiq dan nyonya, Setyo dan nyonya, Ricky dan nyonya, Iyan, Eli, Al Farabi Guys, kawan-kawan Tanah’38 lainnya atas segala bantuan dan kebersamaannya selama ini serta sendal dan sepatu bututku yang setia menemani ke mana pun angin berhembus.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat meskipun masih banyak hal yang perlu dikaji lebih dalam. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Bogor, Januari 2006 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v I. PENDAHULUAN... 1 1. 1. Latar Belakang... 1 1. 2. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2. 1. Penggunaan Lahan... 3

2. 2. Bencana Alam ... 4

2. 3. Sistem Informasi Geografi ... 4

III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN ... 6

3. 1. Letak dan Lokasi Kecamatan Pasirwangi ... 6

3. 2. Kondisi Fisik ... 7

3.2.1. Topografi ... 7

3.2.2. Iklim ... 7

3.2.3. Tutupan/Penggunaan Lahan ... 8

3.2.4. Keadaan Geologi ... 8

3.2.5. Fisiografi dan Bentuk Wilayah ... 10

3.2.6. Tanah... 11

3. 3. Sosial dan Ekonomi ... 14

3.3.1. Jumlah Penduduk ... 14

3.3.2. Mata Pencaharian dan Penggunaan Lahan ... 14

IV. BAHAN DAN METODE... 15

4. 1. Waktu Penelitian... 15

4. 2. Bahan dan Alat... 15

4. 3. Metodologi... 16

4.3.1. Tahap Persiapan/Pengumpulan Data ... 16

Referensi

Dokumen terkait

htrsurg jald

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada umur yang semestinya, dengan ketertinggalan

Sedangkan hasil analisa faktor-faktor strategi internal dan eksternal menggunakan matriks SWOT menghasilkan prioritas strategi berupa 5 strategi WO ( Weakness – Opportunities )

41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan

Nah, karena tidak setiap anak memiliki pola yang persis sama, maka umumnya seorang bayi atau anak akan dianggap mengalami sembelit, jika ia tidak BAB hingga 2 minggu atau lebih..

2)Biasanya, nilai dari koefisien DC lebih besar daripada nilai dari koefisien AC, karena itu koefisien DC dapat dengan mudah dikenali bahkan setelah permutasi. Dengan

Setelah saraf perifer mengalami cedera, terjadi suatu rangkaian proses yang kompleks dan teratur untuk membuang jaringan yang rusak dan memulai proses perbaikan dan respons