ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG
(Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)
Oleh
JOHANSYAH
Individual characteristic merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mewujudkan kinerja yang tinggi. Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk melihat, “apakah ada pengaruh yang signifikan antara individual characteristics terhadap kinerja kepala kampung, Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian terdapat 94 responden dari populasi survei yaitu 1547 masyarakat dengan menggunakan teknik probability sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individual characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kepala kampung dengan nilai F-hitung yaitu 29.401 lebih besar dari pada F-tabel yaitu 2.76 dan nilai probabilitas yaitu 0.000 lebih kecil dari pada alpha 0.10. Hasil regresi linear sederhana menunjukkan persamaa Y (Kinerja) = 19.099+1.090+e. Nilai tersebut mempunyai arti nilai konstanta Kinerja jika tidak ada variabel independen yaitu invidivual characteristics adalah sebesar 19.099, sementara nilai koefisien variabel
individual characteristics yaitu sebesar 1.090. Kontribusi pengaruh individual characteristics terhadap kinerja kepala kampung yaitu 0.242 atau 24.2%, sedangkan sisanya yaitu 75.8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan.
ABSTRACT
ANALYSIS THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL CHARACTERISTICS ON HEADMAN’S PERFORMANCE
(Study In Negeri Besar Village, Subdistrict of Negeri Besar, Way Kanan Regency)
By
JOHANSYAH
The individual characteristic is one of the factors that determine the success or the failure of the organization in realizing the high performance. The problem formulation of this research is to see “if there a significant influence between the individual characteristics on headmad’s performance, Study in Negeri Besar Village, Subdistrict of Negeri Besar, Way Kanan regency”. The purpose of this research to determine, describe, and analyze the influence of individual characteristics on headman’s performance. Type of this research is explanatory research by using quantitative methods. The samples used were 94 respondents from the population of 1574 people by using probability sampling techniques. The data collection techniques used in this research a questionnaire. The data analysis technique used in this research is simple regression test. The results of this research show that individual characteristics have a significant influence on headman’s performance with value F-Count is 29.401 bigger than F-Table is 2.76 and probability value is 0.000 smaller than alpha 0.10. Results of simple linear regression showed the equation Y (Performance) = 19.099+1.090+e. This value has meaning constant value of peformance if there’s not independent variabel is individual characteristics is equal to 19.099, while the value of variable coefficients are 1.090. The contribution influence of individual characteristics on headmad’s performance is equal to 0.242 or 24.2%, while the remaining is 75.8% (100-24.2%) influenced by other factors that was not examined in this research such as the organizational characteristics and work characterictics
ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG
(Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)
Oleh Johansyah
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ADMINISTRASI NEGARA
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Johansyah, lahir di Kabupaten
Way Kanan pada tanggal 03 September 1993. Penulis
merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Zainabun dan
Ibu Rohana. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
N 1 Negeri Besar dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis terdaftar sebagai siswa di SMP N 2 Negeri Besar dan lulus tahun 2009,
serta menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA N 1 Negeri Besar pada
tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2012, penulis diterima di jurusan Ilmu
Administrasi Negara FISIP UNILA. Kegiatan ekstra kulikuler dimulai sejak
duduk dibangku SMP saat menjadi anggota Osis dan terasah dibangku SMA
menjadi anggota Pramuka dan Paskibraka. Ketertarikan akan dunia organisasi
dilanjutkan penulis hingga jenjang perkuliahan dengan menjadi, anggota
HIMAGARA, Laskar Muda FSPI, Korps Muda BEM U KBM UNILA pada tahun
2012-2013. Kemudian menjadi Staff Ahli Kementerian Sosial Politik BEM U
KBM UNILA, dan Kepala Kaderisasi Ikatan Mahasiswa Way Kanan pada tahun
2013-2014, anggota DPM U KBM UNILA dan DPM F FISIP UNILA periode
2014-2015. Selama kuliah penulis mendapatkan beasiswa pendidikan berupa,
beasiswa PPA pada tahun 2012-2013, beasiswa LIPPO GROUP pada tahun 2014
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati ku ucapkan syukur kepada Allah
SWT dan dengan Segenap Cinta, Ku dedikasikan karya sederhana
ini kepada:
Kedua orang tua ku
Bapak Zainabun dan Ibu Rohana
Kakak ku
Liyana
Adik-adik ku
Nila Wati
Lena
Yunda
Desi
Terimakasih atas segala cinta, kasih sayang, pengorbanan, kesabaran,
motivasi, keikhlasan dan doa yang tiada hentinya kalian berikan dalam
menanti keberhasilan ku.
Seluruh keluarga besar ku, Sahabat, Teman, Kakak dan adik
tingkat ku yang selalu mendukung dan memberikan warna dalam
hidup ku.
MOTTO
“
Aturan emas dalam pelayanan adalah posisikan diri Anda pada posisi
pelanggan
”
(OS Marden)
“
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
”
(Q.S Al-Insyirah: 5-6)
“Orang hebat
tidak dilahirkan dan ditempa dalam waktu sekejap,
namun telah melalui proses panjang yang mengorbankan banyak hal
dalam dirinya”
(Johansyah)
“
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah
”
SANWACANA
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta yang menguasai ilmu seluas langit dan bumi, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Individual Characteristics Terhadap Kinerja Kepala Kampung (Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara (SAN) pada Jurusan Ilmu Administasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki maka selama penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengakui dan menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan Skripsi ini sangatlah sederhana dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yaitu:
1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNILA.
3. Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, M.AP., selaku Sekretaris Jurusan S-I Ilmu Administrasi Negara yang telah banyak membantu dan mendukung serta memotivasi penulis selama menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unila.
Skripsi ini.
5. Ibu Dewie Brima Atika, S.IP, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama penulis. Terimakasih ibu untuk semua arahan, kritik, saran ataupun masukan yang sangat berarti, dan waktu, kesabaran, ketulusan, keikhlasan hati serta bimbingannya yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Bambang Utoyo S., M.Si., selaku Dosen Pembahas penulis. Terimakasih bapak atas semua arahan, saran, nasehat serta waktu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Meiliyana, S.IP, M.A., sekalu Dosen yang selalu memberikan semangat, masukan dan saran, arahan kepada penulis yang berguna demi kemajuan dan kesuksesan penulis kedepan.
8. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara, terima kasih atas ilmu dan pengalaman hidup yang berharga yang telah peneliti peroleh selama proses perkuliahan, semoga dapat selalu menjadi bekal yang sangat berharga dalam kehidupan peneliti kedepannya terutama dalam menggapai cita-cita penulis. 9. Ibu Nur selaku Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang banyak
membantu kelancaran administrasi skripsi ini.
10.Segenap aparatur Pemerintah Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan yang telah banyak membantu penulis dalam kelancaran penelitian ini. Terkhusus pada Kepala Kampung Negeri Besar dan Sekretaris Kampung dan jajarannya serta segenap warga yang sudah ikut berpartisipasi dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
12.Kakak dan Adik-adikku: Mbak Liyana yang kini sudah duluan mendapatkan gelar S.AB, beliau adalah sosok yang selalu menyebalkan namun tetap menjadi teladan yang baik untuk ku, Adik ku Nila Wati yang sangat rajin dalam keluarga dan selalu sabar mendengarkan segala wejangan ku, dan Adik ku Lena, Yunda serta Desi yang kadang-kadang membuat emosi tapi tetap menyenangkan dan tetap selalu ku banggakan. Kita adalah inventaris berharga dikeluarga yang selalu mengemban banyak harapan terutama dari Ibu dan Ayah agar menjadi anak yang soleh dan solehah.
13.Sepupu dan saudara-saudara ku: Adop Sudirman, Suparyani, Joni Saputra, Elvi, Andi Yulizar (Wanni), Chandra Tri Putra, Fitri, Prengki, Milda, Kelvin, Rendi, Billy, Aliansyah, yang selalu menjadi penyemangat ku dalam menyelesaikan skripsi ini.
14.Sahabat seperjuangan ku: Kiyay Muhammad Eko Prasetyo yang sudah tiga tahun berturut-turut menemani dan membantu ku dalam setiap kesulitan ku. Kiyay Solehuddin Ridlwan yang selalu menjadi kawan dalam meningkatkan ibadah kepada Allah SWT serta Kiyay Nadiril Syah yang selalu asyik untuk diajak ngobrol dan tempat terbaik untuk menghibur diri dengan sifatnya yang sangat humoris. Terimakasih untuk kebersamaan Kita. Entah karena unsur ketidak sengajaan, atau mungkin karena kesamaan prinsip hidup atau bahkan karena kecocokan hati, tapi kini Kita masih bisa terus bersama, walaupun kadang harus berjauhan karena sudah mulai sibuk dengan Skripsi masing-masing. Semoga cepat menyusul sahabat, kalian adalah keluarga dalam perantauan ku!!.
wanita yang sangat calm tapi kadang suka leletan. Herlina, wanita tenang dan penuh prinsip tapi kadang menyebalkan juga. Dewi Kartika Rini, wanita yang sangat baik hati namun kadang bikin ilpil. Melisa Mandasari, wanita melankolis yang unik dengan suara valsetnya, dan Siti Muslimah yang selalu belajar untuk terus istiqomah), terimakasih untuk kebersamaan dan kebahagiaan yang sudah Kita bangun selama ini. Awalnya Kita tidak saling mengenal namun mungkin karena keseringan ngerjain tugas bareng dengan Gengs (Johan, Eko, Sholeh, Nadiril) akhirnya banyak hari telah dilalu oleh Kita secara bersama-sama. Meskipun Kita punya kekurangan satu dengan yang lainnya tetapi hal tersebut tak berarti saat Kita sangat menghargai atas nama perbedaan.. .
17.Teman-teman ku yang membanggakan: Yeen Gustiance si gadis Lahat yang menginspirasi, Ridha si cewek Kandis yang selalu tegar, Antonia si gadis ringkih penuh semangat, Anisa si cewek ringkih namun Idealis, Erna si gadis Lampung berwajah jawa, Chairani Salamah wanita pendiam namun sedikit jutek, Kirana si cewek amatir penuh kekuatan, Stefani yang selalu ramah namun kadang rewel, Novita waghey si cewek perkasa, Yuyun si cewek perkasa penuh keriangan, Kholifatul Munawaroh (Mona) yang easy going, Melda si cewek kreatif namun menyebalkan, Oliva Valerin yang selalu ramah dan begitu tenang, Guruh si pria bewok, Ageng si laki-laki akademik, Kiyay Alan pria ringkih sok camdik, Bang Ihsan yang unyu-unyu, Alfajar teman bersaing di kelas, Putu yang sedikit membingungkan, Qugila yang bikin gregetan, Taupik yang hobby Hunting, Iyaji yang sibuk dengan para wanita-wanitanya, Rifki/Cibi yang selalu banyak modusnya.
selfy (Hanbul, Emi Marta, Ayu Sanita, Tiara, Syela, Aliza), Anisa Rahma yang sibuk dengan lipstiknya, Fadila si cewek menyebalkan namun tetap asyik, Intan yang selalu tampil tidak berlebihan, Novaria yang sibuk dengan Alis matanya, Betty dan Silvia yang sulit untuk dipisahkan, Imam dan Saipul simanusia kembar yang labil. Terima kasih atas kekompakan untuk terus mengharumkan nama jurusan terbaik kita di FISIP Unila, semoga kalian tetap menjadi keluarga yang membanggakan karena kalian adalah insan yang luar biasa. Tetap semangat merancang masa depan untuk menjadi pemuda-pemudi kebanggaan bangsa ya !!!.
19.Keluarga Besar BEM U KBM UNILA: Mbak Ani Dahlia, Mbak Maya, Mbak Evi, Yona, Ning, Nurul Chaniago, Oci, Herda, Boy, Lintang, Nahdia, Marwan, Raisya, Desma, Renata, Adis, Desi, Ratih, Erika, Haves, Damanta, Inang, Aldino, Agung, Agung Ardiansyah, Fendi, Husen, Purna, Jeck, Bang Ridwan, Bang Hendi, Kak Nanda, Kak Amin, Kak Pimal, Kak Arjun, Kak Andi Kusnadi, Kak Rudi, Mbak Eli, Mbak Qyoko, Mbak Diah Rodiati, Mbak Diah Palupi, Bang Eza, dan lain-lainnya. Terimakasih untuk semua cinta, perjuangan, dan ilmu serta pengalaman yang telah kalian bagikan, semoga akan selalu menjadi bekal ku untuk menggapai segala mimpi ku, Amiin. 20.Keluarga Besar DPM U KBM UNILA: Mbak Yuliana, Mbak Bertha, Mbok
Ncha, Mbak Bayu Suci, Mbak Eva, Kak Ari Susanto, Kak Ulek, Kak Isnaini, Kak Virgi, Kak Anggi, Kak Oka, Kak Abdurahman, Ridwan Syaleh, dan lain-lainnya. Trimakasih untuk kebersamaan Kita yang begitu singkat, namun dibalik singkatnya moment kebersamaan Kita, telah banyak llmu pengetahuan yang sudah ku dapatkan dan telah bertambah pula saudara-saudaraku.
melengkapi cerita dalam hidup ku, selalu menyemangati serta setia menemani ku hingga saat ini, semoga kita bisa selalu bersama dan selalu dijalan Allah SWT. Amiin.. Semoga cepat menyusul juga ya dan raih mimpi-mimpi Kita,,. 23.Mbak-mbak dan Abang-abang ANE: Bang Yori, Bang Rendy, Bang Uyung,
Bang Toto, Bang Resky, Bang Fredy, Bang Fauzi, Bang David, Mbak Laras, Mbak Mut, Mbak Jenny, Mbak Esa, Mbak Amanda, Mbak Novilia, Mbak Tami, Mbak I’id, Mbak Kristi, Mbak Vike. Terimakasih atas seluruh dukungan dan motivasi serta doa yang kalian berikan sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini.
24. Adik-Adik ANE dan kawan-kawan ku lainnya: Desti, Rindu, Tiara, Mahdalia dan Ayu, Faizal, Roihan, Arif Fianto, Renda Fitriayani, Utari, Nekroma, Popi, Elsa,Yeni, Suci, yang selalu memberikan semangat dan motivasi. Terimakasih karena telah menjadi teman dan adik-adik yang terbaik. Semangat ya untuk menggapai mimpi-mimpi kalian, doa ku selalu menyertai kalian...!!.
25.Almamater ku tercinta, Universitas Lampung dan Indonesia. Semoga ku bisa mengabdi kepada mu #Allahuakbar #Save Indonesia.
26.Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun sedikit harapan semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin
Bandar Lampung, 1 Januari 2016 Penulis
JOHANSYAH
DAFTAR ISI
A.Teori Individual Characteristics (Karakteristik Individu) ... 12
1. Pengertian Individual Characteristics (Karakteristik Individu) ... 12
2. Dimensi Dalam Individual Characteristics (Karakteristik Individu) ... 13
3. Indikator Individual Characteristics ... 30
B. Teori Tentang Kinerja ... 31
1. Pengertian Kinerja ... 31
2. Pengukuran Kinerja ... 32
3. Indikator Kinerja ... 35
C. Pengaruh Individual Characteristics Terhadap Kinerja ... 37
D. Kerangka Pemikiran ... 39
E. Hipotesis ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
A. Tipe Penelitian... 42
B. Lokasi Penelitian ... 42
C. Definisi Konseptual dan Operasional ... 43
1. Definisi Konseptual ... 43
2. Definisi Operasional ... 44
1. Populasi ... 46
H. Uji Instrumen Penelitian... 54
1. Uji Validitas ... 54
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 65
A.Sejarah Kampung Negeri Besar ... 65
B.Keadaan Umum Wilayah Kampung Negeri Besar ... 65
1. Luas dan Batas Wilayah Kampung Negeri Besar ... 65
2. Orbitrasi Kampung Negeri Besar ... 65
C.Keadaan Penduduk Kampung Negeri Besar ... 66
1. Keadaan Umum Penduduk ... 66
2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ... 67
3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Golongan Umur ... 68
4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 68
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70
A.Karakteristik Responden ... 70
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 70
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 71
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 72
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 72
B.Hasil Analisis Data Deskriptif ... 73
1. Deskripsi Variabel X (Individual Characteristics) ... 74
2. Deskripsi Variabel Y (Kinerja Kepala Kampung) ... 84
C.Analisis Regresi Linear ... 102
D.Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik ... 104
1. Uji Normalitas ... 104
2. Uji Heteroskedastisitas ... 106
E. Uji Hipotesis ... 108
1. Uji F-Statistik ... 108
F. Pembahasan ... 111
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 115
A. Kesimpulan ... 115
B. Saran ... 115
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Enam kriteria utama yang digunakan menilai kinerja ... 35
Tabel 2: Variabel penelitian dan definisi operasional ... 45
Tabel 3: Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 47
Tabel 4: Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur tahun 2014 ... 48
Tabel 5: Klasifikasi nilai kategorisasi rata-rata ... 52
Tabel 6: Hasil uji validitas instrumen ... 56
Tabel 7: Hasil uji reliabilitas instrumen ... 58
Tabel 8: Jumlah penduduk menurut jenis kelamin ... 67
Tabel 9: Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut ... 67
Tabel 10: Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur ... 68
Tabel 11: Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ... 69
Tabel 12: Responden berdasarkan jenis kelamin ... 70
Tabel 13: Karakteristik responden berdasarkan umur ... 71
Tabel 14: Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir 72
Tabel 15: Karakteristik responde berdasarkan pekerjaan ... 73
Tabel 16: Deskripsi variabel individual characteristics ... 74
Tabel 17: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung memberikan sanksi tegas bagi perangkat kampung yang tidak melayani kepentingan masyarakat. ... 75
Tabel 20: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung ramah saat sedang melayani masyarakat ... 77
Tabel 21: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung sopan saat sedang melayani masyarakat ... 78
Tabel 22: Distribusi responden mengenai kepala kampung santun saat sedang melayani masyarakat ... 79
Tabel 23: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung berbuat adil di tengah-tengah kehidupan masyarakat... 80
Tabel 24: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung dalam merencanakan program-program pembangunan infrastruktur kampung ... 80
Tabel 25: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung saat berbicara didepan masyarakat. ... 81
Tabel 26: Distribusi jawaban responden mengenai komitmen kepala kampung sebagai aparatur pemerintah kampung dalam menjalankan tugas-tugasnnya ... 82
Tabel 27: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung terbuka perihal informasi pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan dikampung. ... 82
Tabel 28: Distribusi jawaban responden mengenai tingkat pengalaman kepala kampung dalam melaksanakan tugas pemerintahan kampung ... 83
Tabel 29: Distribusi jawaban responden mengenai pengalaman kerja kepala kampung sebelum menjadi kepala kampung. ... 84
Tabel 30: Deskripsi variabel kinerja kepala kampung ... 85
Tabel 31: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai pemerintahan kampung mengikutsertakan perwakilan dari masyarakat ... 86
Tabel 34: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyiapkan informasi program-program pembangunan kampung dalam bentuk laporan ... 88
Tabel 35: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung mengumpulkan informasi kegiatan-kegiatan pembangunan kampung dalam bentuk pengumuman ... 89
Tabel 36: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung bertukar pemikiran dengan perangkat kampung dalam menyusun program-program pembangunan kampung. ... 90
Tabel 37: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung bertukar pemikiran dengan masyarakat dalam menyusun program-program pembangunan kampung ... 90
Tabel 38: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung mengevaluasi proposal kegiatan-kegiatan kerja pemerintahan kampung ... 91
Tabel 39: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menilai laporan program-program kerja pemerintahan kampung . 92
Tabel 40: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung mengevaluasi kinerja perangkat kampung ... 93
Tabel 41: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung mengarahkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program pemberdayaan kampung ... 94
Tabel 42: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung mengembangkan kemampuan perangkat pemerintah kampung .... 95
Tabel 43: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menjaga perangkat kampung yang berkinerja baik ... 95
Tabel 44: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung mempertahankan perangkat kampung yang berkinerja baik ... 96
Tabel 47: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyampaikan visi dan misi pemerintahan kampung dengan cara pidato... 98
Tabel 48: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyampaikan visi dan misi pemerintahan kampung dengan cara konsultasi. ... 99
Tabel 49: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyampaikan kegiatan-kegiatan pemerintahan kampung dengan cara berpidato ... 100
Tabel 50: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyampaikan kegiatan-kegiatan pemerintahan kampung dengan cara konsultasi ... 101
Tabel 51: Hasil koefisien regresi ... 102
Tabel 52: Hasil uji F-statistik ... 108
Tabel 53: Model summary ... 109
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak disahkannya Rancangan Undang Desa menjadi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pada tanggal
18 Desember 2013 yang telah masuk dalam Lembaran Negara Nomor 7
Tahun 2014 pada tanggal 15 Januari 2014. Akhirnya menempatkan desa
memiliki otonominya sendiri dan telah membentuk tatanan desa sebagai
masyarakat self-governing community dengan local-self goverment. Sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang diharapkan mampu mengakomodasi
kesatuan dan persatuan masyarakat hukum adat sebagai konstruksi
kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demi menciptakan kondisi desa yang sangat kuat, maju, mandiri, dan
demokratis, tidak terlepas dari peran seluruh elemen desa terutama peran
pemerintah desa. Adanya pemerintah desa akan mempermudah tercapainya
tujuan pengaturan desa terutama dalam proses akselerasi percepatan
Sebagai organisasi yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat dan
daerah, pemerintahan desa memiliki kewajiban untuk tampil sebagai
organisasi yang melayani masyarakat, menjadi mitra kerja (partner) masyarakat dan mampu menciptakan situasi maupun kondisi desa yang
kondusif. Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa).
Pemerintahan desa sebagai sistem organisasi yang tersusun dari
individu-individu yang bekerja didalamnya dituntut untuk memiliki performance
(kinerja) yang tinggi. Adapun ciri-ciri individu yang berkinerja tinggi adalah
adanya tanggung jawab masing-masing individu yang tinggi, berani
mengambil dan menanggung risiko yang dihadapi, dan memiliki tujuan yang
realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh serta berjuang untuk
merealisasi tujuannya, memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkret dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya, mencari kesempatan untuk
merealisasikan rencana yang telah diprogramkan (Mangkunegara,2002).
Dalam organisasi pemerintahan desa, apabila kinerja pemerintah desa sangat
baik, maka akan berdampak positif bagi proses percepatan pembangunan desa
dan pelayanan masyarakat. Seperti halnya ketersediaan infrastruktur desa
yang cukup dan pelayanan prima (excelent service) yang tidak sekedar formalitas. Begitu pula sebaliknya, apabila kinerja pemerintah desa buruk
maka berdampak pula pada proses akselerasi pembangunan desa dan
Pemerintah desa yang tersusun dari individu-individu, mereka akan
menyumbangkan kinerjanya kepada kelompok, selanjutnya kelompok akan
menyumbangan kinerja mereka kepada organisasi atau masyarakat. Kinerja
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
dan etika (Prawirosentono dalam Sinambela, 2012:5). Menurut Rivai dan
Basri dalam Sinambela (2012:6), kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Pada dasarnya, tingkat kinerja aparatur pemerintah desa yang tinggi hanya
mungkin terjadi apabila individu-individu yang ada di dalam organisasi ini
tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara mereka
melakukannya. Begitu pula dalam mewujudkan kondisi desa yang kondusif
dan sejahtera tidak terlepas dari banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas kinerja pemerintah desa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja seseorang diantaranya adalah karakteristik individu (individual characteristic), karakteristik organisasi (organizational charasteristic), dan karakteristik pekerjaan (work characteristic) (Kopelman dalam Rojuaniah, 2015:6). Selaras dengan pendapat tersebut Panggabean dalam (Prasetyo,
adalah karakteristik individual, karakteristik organisasi dan karakteristik
pekerjaan. Hal yang tidak jauh berbeda juga disebutkan Castetter dalam Peoni
(2014:3) menyatakan bahwa, secara umum terdapat tiga sumber utama yang
mempengaruhi efektif tidaknya kinerja seseorang yaitu faktor individu, faktor
organisasi dan faktor lingkungan.
Pendapat beberapa ahli ini juga selaras dengan yang disampaikan Gibson dkk
(1985:52) yang menyatakan bahwa, ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja diantaranya yaitu: 1) Faktor individu yang meliputi;
kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat
sosial dan demografi seseorang. 2) Faktor psikologis yang meliputi; persepsi,
peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja, dan 3) Faktor
organisasi yang meliputi; struktur organisasi, desain pekerjaan,
kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system). Jika individu-individu dalam pemerintahan desa memiliki karakteristik-karakteristik diatas dengan
baik, maka hal ini akan membuat kinerja aparatur pemerintah desa terutama
kondisi pembangunan dan pelayanan desa akan jauh lebih baik.
Menciptakan performance (kinerja) pemerintahan desa yang tinggi, tentunya faktor kepemimpinan juga sangat penting dan tidak bisa dilepaskan terutama
dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Kepemimpinan dalam
pemerintahan desa memainkan peranan yang dominan dan krusial dalam
individu, pada tingkat kelompok, maupun pada tingkat organisasi
pemerintahan desa.
Kehadiran figur pemimpin dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sangat
penting dan bahkan kadang-kadang menjadi kunci keberhasilan pemerintahan
desa dalam mencapai tujuan-tujuan maupun sasaran-sasaran yang telah
direncanakan. Pemimpin (leader) adalah orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut
bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Syafiie, 2003:11).
Adanya pemimpin dalam penyelenggaraan pemerintahan desa akan
membantu meningkatkan kinerja terutama proses akselerasi pembangunan
infrastruktur dan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Kemampuannya
dalam memanajemen dan memimpin perangkat desa serta masyarakat sangat
diperlukan, terutama dalam menghilangkan berbagai bentuk ancaman yang
dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan mencapai tujuan dan berbagai
sasaran-sasaran pemerintahan desa. Oleh sebab itu, pemimpin dimanapun
letaknya akan selalu memiliki beban untuk mempertanggungjawabkan
kepemimpinannya.
Sebagai aktor utama yang menggerakkan roda organisasi, pemimpin memiliki
pengaruh yang sangat besar. Pengaruh ini bisa dilihat dari fungsi atau tugas
pokok pemimpin sebagai pengambil keputusan (decision making), mengorganisasikan dan menempatkan pekerjaan anggota, menetapkan
sasaran dan menyusun kebijaksanaan organisasi, mengkoordinasikan
serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari seluruh perangkat yang
tergabung dalam struktur pemerintahan desa. Tugas pemimpin yang
mengarahkan, mengatur, dan membina orang-orang yang dipimpinnya agar
selalu senang, sehaluan serta terbina dalam menuruti kehendak dan tujuan
dari pemimpin maupun tujuan organisasi. Melalui peran atau fungsinya ini
diharapkan akan tercipta suasana pemerintahan desa yang kondusif.
Pemimpin sebagai bagian dari individu dalam organisasi, untuk menampilkan
kinerja yang baik tentu dipengaruhi oleh kondis-kondisi tertentu. Kondisi
tersebut salah satunya adalah kondisi yang berasal dari dalam diri pemimpin
yang disebut dengan karakteristik individu (individual characteristics). Pemimpin akan membawa karakteristik yang ada pada dirinya baik dalam
organisasi maupun dalam kehidupan masyarakat.
Meskipun setiap orang memiliki karakteristik individu yang berbeda-beda,
namun karakteristik individu (individual characteristics) yang ada pada diri seorang pemimpin akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
organisasi yang dipimpin dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah
direncanakan. Karakteristik individu merupakan karakter seorang individu
yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu (Panggabean
dalam Prasetyo, 2008:29). Menurut Robbins dalam Prasetyo (2008:29),
karakteristik individu adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba
menafsirkan apa yang dilihatnya.
Setiap individu memiliki karakteristik individu (individual caracteristics)
(individual characteristics) mencakup sejumlah sifat dasar yang melekat pada individu tertentu. Menurut Winardi dalam Rahman (2013:77), karakteristik
individu (individual characteristics) mencakup sifat-sifat berupa kemampuan dan ketrampilan, latar belakang keluarga, sosial, dan pengalaman, umur,
bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis
tertentu serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap,
kepribadian, belajar, dan motivasi. Cakupan sifat-sifat tersebut membentuk
suatu nuansa budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi suatu organisasi
tertentu pula. Menurut Thoha (2012:34), individu membawa ke dalam tatanan
organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan
pengalaman masa lalunya. Ini semuanya adalah karakteristik yang dimiliki
individu, dan karakteristik ini akan dibawa olehnya ketika memasuki
lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya. Menurut Ivancevich
(2006:11), adanya variabel individu seperti kepribadian, kemampuan dan
keterampilan, persepsi, dan sikap, semua variabel tersebut mempengaruhi
perilaku kerja utama seperti produktivitas karyawan, kreativitas, dan kinerja.
Dalam kaitannya dengan konsep kinerja terlihat bahwa individual characteristics seperti kepribadian, sikap, kemampuan, kepercayaan, pengalaman kerja akan menentukan kinerja, baik pada tingkat individu
maupun organisasi sehingga hal tersebut akan menimbulkan kepuasan bagi
seluruh masyarakat. Karakteristik individu (individual characteristics) yang dimiliki pemimpin organisasi khususnya dalam pemerintahan desa dapat
menunjang kinerjanya saat sedang melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini
akan memberikan pengetahuan dan membuat pekerjaan yang sedang
dijalankan menjadi lebih baik bagi pemegang pekerjaan tersebut.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, aktor yang paling dominan
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan desa terutama dalam
melaksanakan pembangunan infrastruktur dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat adalah kepala desa. Kepala desa yang bertanggung jawab
terhadap seluruh keamanan dan kenyamanan desa, termasuk pemerintahan
desa yang dipimpin olehnya. Seperti halnya di Kampung Negeri Besar yang
terletak di Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan, kepala desa
disebut kepala kampung karena berbentuk kampung.
Dalam struktur pemerintahan Kampung Negeri Besar, kepala kampung
adalah pemimpin dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan
kampung. Adapun tugas-tugas yang harus dijalankan oleh kepala desa adalah
menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa (UU RI
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa). Setiap tugas-tugas tersebut harus di
jalankan demi menjaga kondisi kampung Negeri Besar agar selalu tetap
kondusif.
Kepala kampung yang berkedudukan sebagai pemimpin organisasi dalam
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan kampung, harus mampu tampil
profesional, memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki disiplin kerja yang baik
dan memiliki keunggulan yang kompetitif serta memiliki kemampuan
kampung melebihi anggota-anggota atau perangkat kampung lainnya. Kepala
kampung dituntut untuk mampu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan
kampung dengan baik. Sebagai bukti kepala kampung telah melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan kampung adalah adanya prestasi kerja (kinerja)
yang dihasilkan seperti terdapat kemajuan yang signifikan dalam bidang
ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya masyarakat kampung Negeri
Besar.
Seiring dengan semakin kompleksnya perkembangan dan pertumbuhan
masyarakat Kampung Negeri Besar, kebutuhan akan pelayanan yang cepat,
tepat dan baik (excelent service) sangat diharapkan oleh seluruh element masyarakat. Kepala kampung sebagai pemimpin dan bagian terpenting dari
aparatur pemerintah Kampung Negeri Besar yang tinggal ditengah-tengah
masyarakat tidak boleh tinggal diam, tetapi harus memberikan prestasi kerja
(kinerja) yang terbaik terutama dalam memberikan pelayanan yang sesuai
dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
individu (individual characteristics) yang dimiliki kepala kampung akan menentukan keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan
kampung. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh
karakteristik individu (individual characteristics) terhadap kinerja kepala kampung dengan judul “Analisis Pengaruh Individual Characteristics
Terhadap Kinerja Kepala Kampung” (Studi di Kampung Negeri Besar,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas penulis diatas, maka tujuan
yang dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui,
mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung”.
D. Manfaat Penelitian
Terkait dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat :
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan sebagai sarana pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam
memperkaya informasi tentang pengaruh Individual Characteristics
terhadap Kinerja Kepala Kampung terutama dalam pengembangan
2) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapakan menjadi sumber acuan atau referensi dan
memberikan sumbangan pemikiran bagi aparatur pemerintah kampung,
terutama Kepala Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar,
Kabupaten Way Kanan sebagai pemimpin organisasi pemerintahan
kampung, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraaan pemerintahan
kampung terutama dalam proses akselerasi pembangunan dan pelayanan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Individual Characteristics (Karakteristik individu)
1. Pengertian Individual Characteristics(Karakteristik Individu)
Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan karakteristik adalah ciri atau
sifat yang berkemampuan untuk memperbaiki kualitas hidup. Sedangkan
individu adalah perorangan; orang seorang.
Berikut adalah pengertian-pengertian individual characteristics
(karakteristik individu) menurut para ahli yaitu:
a. Menurut Panggabean dalam Prasetyo (2008:29), karakteristik
individu merupakan karakter seorang individu yang mempunyai sifat
khas sesuai dengan perwatakan tertentu.
b. Menurut Robbins dalam Prasetyo (2008:29), karakteristik individu
adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan
c. Menurut Rahman (2013:77), karakteristik individu adalah ciri khas
yang menunjukkan perbedaan seseorang tentang motivasi, inisiatif,
kemampuan untuk tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau
memecahkan masalah atau bagaimana menyesuaikan perubahan
yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi kinerja
individu.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
individu atau individual characteristics (karakteristik individu) adalah karakter seorang individu atau ciri-ciri seseorang yang menggambarkan
keadaan individu tersebut yang sebenarnya dan membedakannya dari
individu yang lain.
2. Dimensi Dalam Individual Characteristics (Karakteristik Individu)
Karakteristik individu mencakup sejumlah sifat dasar yang melekat pada
individu tertentu. Menurut Winardi dalam Rahman (2013:77),
karakteristik individu mencakup sifat-sifat berupa kemampuan dan
keterampilan; latar belakang keluarga, sosial, dan pengalaman, umur,
bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis
tertentu; serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap,
kepribadian, belajar, dan motivasi. Lanjutnya, cakupan sifat-sifat tersebut
membentuk suatu nuansa budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi
Menurut Gibson dkk (1985:52) variabel yang melekat pada individu
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu:
a. Kemampuan dan keterampilan baik mental maupun fisik.
b. Demografis meliputi umur, asal-usul, jenis kelamin.
c. Latar belakang yaitu keluarga, tingkat sosial dan pengalaman serta
variabel psikologis individu yang meliputi persepsi, sikap dan
kepribadian, belajar, dan motivasi.
Menurut Ardana dkk (2009:31) karakteristik individu meliputi sebagai
berikut:
a. Minat.
b. Sikap tehadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan.
c. Kebutuhan individual.
d. Kemampuan dan kompetensi.
e. Pengetahuan tentang pekerjaan.
f. Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai.
Menurut Nimran dalam Kurniawati (2007:17-18) karakteristik individual
meliputi sebagai berikut:
1. Kepribadian
Menurut Nimran dalam Kurniawati (2007:17) kepribadian dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi
dan berinteraksi dengan orang lain. Menurut Robbins (2008:127),
kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seseorang individu
dan Garniwa (2007:74), kepribadian seseorang ialah seperangkat
karakteristik yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang
sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor
sosial, kebudayaan, dan lingkungan. Menurut Gibson dkk (1985:70),
kepribadian ialah pola perilaku dan proses mental yang unik, yang
mencirikan seseorang. Dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa, kepribadian adalah seperangkat karakteristik yang relatif
mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk
oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan, dan
lingkungan.
Menurut John, Donahue, dan Kentle dalam Purnomo dan Lestari
(2010:146-147) membagi dimensi kepribadian menjadi lima yaitu:
openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness dan neuroticism (OCEAN).
a. Kepribadian openness to experience atau keterbukaan terhadap
pengalaman hidup antara lain penuh dengan ide baru, imajinasi
yang aktif, cerdik dan mendalam, suka refleksi diri, penasaran
dengan banyak hal, inovatif, dan artistik. Individu dengan
openness to experience yang rendah atau closed to experience
memiliki kepribadian yang berkebalikan dari karakter tersebut di
atas seperti: tidak inovatif, suka sesuatu yang rutin, praktis, dan
b. Kepribadian conscientiousness atau keterbukaan mata dan
telinga antara lain: suka bekerja keras, bekerja sesuai dengan
rencana, dapat diandalkan, teratur, melakukan pekerjaan dengan
cermat dan terperinci, dan cenderung rajin. Individu dengan
kepribadian ini disebut memiliki conscientiousness yang tinggi. Sedangkan individu dengan conscientiousness yang rendah memiliki kepribadian: ceroboh, malas, tidak teratur, dan tidak
dapat diandalkan.
c. Kepribadian extraversion atau keterbukaan terhadap orang lain antara lain: aktif berbicara, penuh dengan energi, antusias,
kepribadian yang tegas dan pasti, ramah dan suka bergaul.
Individu dengan kepribadian ini disebut memiliki extaversion
yang tinggi.
d. Agreeableness atau keterbukaan terhadap kesepakatan memiliki kepribadian antara lain: suka bekerja sama, dapat dipercaya,
penuh perhatian dan baik pada orang lain, suka menolong, tidak
mementingkan diri sendiri, pemaaf, dan tidak suka berselisih
dengan orang lain. Individu dengan kepribadian tersebut
dikatakan memiliki agreeableness yang tinggi.
e. Neoriticism atau keterbukaan terhadap tekanan memiliki
kepribadian antara lain: sering merasa tertekan, penuh
ketegangan dan kekhawatiran, mudah murung dan sedih, dan
mudah gelisah. Individu dengan kepribadian ini dikatakan
emosi yang stabil memiliki kepribadian antara lain: dapat
mengatasi stress dengan baik, tidak mudah kecewa, tenang
dalam situasi menegangkan, dan tidak mudah tertekan.
2. Persepsi
Menurut Thoha (2012:141-142), persepsi pada hakikatnya adalah
proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami
informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Menurut
Robbins (2008:175), persepsi adalah sebuah proses dimana individu
mengatur dan menginterpretasikan kesan sensori mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Menurut Gibson dkk
(1985:56), persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh
seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya.
persepsi mencakup kognisi (pengetahuan). Persepsi mencakup
penafsiran obyek, tanda, dan orang dari sudut pengalaman yang
bersangkutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupaka proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti,
gambaran, atau menginterpretasikan terhadap apa yang dilihat,
didengar, atau dirasakan oleh indra yang dapat mempengaruhi
Menurut Thoha (2012:145-146), ada beberapa subproses dalam
persepsi dan dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa sifat persepsi
itu merupakan hal yang kompleks dan interaktif diantaranya adalah:
a. Stimulus atau situasi yang hadir. Mula terjadi persepsi diawali
ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu
stimulus. Situasi yang dihadapi ini mungkin bisa berupa
stimulus penginderaan dekat dan langusung atau berupa
lingkungan sosial-kultur dan fisik yang menyeluruh.
b. Registrasi, dan interpretasi. Dalam masa registrasi suatu gejala
yang nampak ialah mekanisme fisik yang berupa penginderaan
dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk
mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Setelah
terdaftarnya semua informasi yang sampai kepada seseorang
subproses berikut yang bekerja adalah interpretasi. Interpretasi
merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting.
c. Umpan balik (feedback). Sub proses ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
3. Sikap
Menurut Sigit dalam Kurniawati (2007:18), sikap adalah tanggapan
(response) yang mengandung komponen-komponen kognitif, afektif, dan konaktif yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu obyek
atau stimulasi dari lingkungan. Menurut Robbins (2008:92), sikap
Menurut Gibson dkk (1985:63), sikap adalah kesiap-siagaan mental,
yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman, dan
mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap
orang lain, obyek, dan situasi yang berhubungan dengannya.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap
adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak
yang mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu
tentang sebuah objek, orang atau peristiwa.
Menurut Robbins (2008:93), ada tiga komponen sikap yaitu: afektif
(keharuan), kognitif (pengertian), dan psikomotorik.
a. Komponen afektif berkenaan dengan komponen emosional atau
perasaan seseorang.
b. Komponen kognitif berkaitan dengan proses berpikir yang
menekankan pada rasionalitas dan logika.
c. Komponen psikomotorik merupakan kecenderungan seseorang
dalam bertindak terhadap lingkungannya.
Sikap dalam hal ini mempunyai arti penting dalam perilaku
organisasi, karena anggota yang sikapnya positif terhadap
tugas/pekerjaannya cenderung menghasilkan prestasi kerja (kinerja)
yang lebih baik dari pada individu yang sikapnya negatif terhadap
Sedangkan Thoha (2012:35) menyatakan bahwa, karakteristik individu
meliputi kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengalaman,
pengharapan, dan lain-lain.
1. Kemampuan
Menurut Wahjono (2010:56), kemampuan adalah suatu kapasitas
individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Menurut Gibson dkk (1985:54), kemampuan adalah sifat yang
dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang
menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Robbins (2008:57)
kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya Sofyandi dan
Garniwa, (2007:53) menyatakan bahwa, kemampuan adalah sifat
yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang
menyelesaikan pekerjaannya. Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa, kemampuan adalah suatu kapasitas yang
dimiliki seseorang untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam
suatu pekerjaan.
Menurut Wahjono (2010:56-58), seluruh kemampuan seorang
individu pada hakikatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu:
a. Kemampuan intelektual yaitu, kemampuan yang dibutuhkan
untuk melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar,
dan memecahkan masalah. Tujuan dimensi yang paling sering
dikutip yang membentuk kemampuan intelektual adalah
kecepatan perseptual, penalaran induktif, visualisasi ruang, dan
ingatan (memori).
b. Kemampuan fisik, yaitu kemampuan melakukan tugas yang
menuntut stamina (daya tahan), ketangkasan fisik, dan kekuatan.
Menurut Wibowo (2007:91-92), tipe kompetensi yang berbeda
dikaitkan dengan aspek perilaku manusia dan dengan
kemampuannya mendemonstrasikan kemampuan perilaku tersebut.
Ada beberapa tipe kompetensi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Planning competency, dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan tujuan, menilai resiko dan mengembangkan urutan
tindakan untuk mencapai tujuan.
b) Influence competency, dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai dampak pada orang lain, memaksa melakukan
tindakan tertentu atau membuat keputusan tertentu, dan
memberi aspirasi untuk bekerja menuju tujuan organsasional.
c) Communication competency, dalam bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan
nonverbal.
d) Interpersonal competency, meliputi: emapati, membangun konsensus, networking, persuasi, negosiasi, diplomasi, manajemen konflik, menghargai orang lain, dan menjadi team player.
kemampuan kognitif, mengidentifikasi mata rantai dan
membangkitkan, gagasan kreatif.
f) Organizational competency, meliputi kemampuan: merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya,
mendapatkan pekerjaan dilakukan, mengukur kemajuan dan
mengambil resiko yang diperhitungkan.
g) Human resources management competency, merupakan kemampuan dalam bidang: team building, mendorong
partisipasi, mengembangkan bakat, mengusahakan umpan balik
kinerja, dan menghargai keberagaman.
h) Leadership competency, merupakan kompetensi, meliputi kecakapan memosisikan diri, pengembangan organisasional,
mengelola transisi, orientasi strategis, membangun visi,
merencanakan masa depan, menguasai perubahan dan
mempelopori kesehatan tempat kerja.
i) Client service competency, merupakan kompetensi berupa: mengindentifikasi dan menganalisis pelanggan, orientasi
pelayanan dan pengiriman, bekerja dengan pelangga, tidak
lanjut dengan pelanggan, membangun partnership dan
berkomitmen terhadap kualitas.
j) Business competency, merupakan kompetensi yang meliputi: manajemen finasial, keterampalin pengambilan keputusan
bisnis, membuat keputusan bisnis dan membangkitkan
k) Self management competency, kompetensi berkaitan dengan menjadi motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola
pembelajaran sendiri, mendemonstrasikan fleksibilitas dan
berinisiatif.
l) Technical/operational competency, berkaitan dengan mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi komputer,
menggunakan peralatan lain, mendemonstrasikan keahlian
teknis dan profesional serta membiasakan bekerja dengan data
dan angka.
2. Kebutuhan
Menurut Sukwiaty dkk (2006:2), kebutuhan ialah keinginan manusia
terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada
manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani.
Menurut Mangkunegara dalam Kurniawati (2007:19), kebutuhan
dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertanganan yang
dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada didalam
diri. Setiap pekerjaan pasti memiliki motiv tertentu, salah satunya
adalah terpenuhinya kebutuhan individu. Apabila kebutuhannya
terpenuhi maka individu tersebut akan menunjukkan kinerja yang
baik sebagai manifestasi rasa puasnya, dan begitu pula sebaliknya.
Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan adalah hasrat atau
keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan barang
atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani
Dalam teori kebutuhan Maslow dikemukakan bahwa hirarki
kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
seseorang, seperti makan, minum, udara, perumahan dan
lain-lainnya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini
merangsang seseorang berperilaku dan bekerja giat.
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety and securty needs), yaitu kebutuhan akan keamanan dan ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam
melakukan pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah pada dua bentuk,
yaitu:
1) Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwa ditempat
pekerjaan pada saat mengerjakan pekerjaan di waktu
jam-jam kerja.
2) Kebutuhan akan keamanan harta ditempat pekerjaan pada
waktu jam-jam kerja.
c. Kebutuhan untuk merasa memiliki (affiliation or acceptance needs), adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan
lingkungannya. Karena manusia adalah makhluk sosial, sudah
jelas ia menginginkan kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri
1) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain
dilingkungan ia hidup dan bekerja (sense of belonging). 2) Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia
merasa dirinya penting (sense of importance).
3) Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak seorang pun
yang menyenangi kegagalan.
4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation). d. Kebutuhan akan penghargaan diri (esteem or status or needs),
yaitu kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta
penghargaan prestise dari karyawan dan masyrakat
lingkungannya.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization), yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal
untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuasan atau luar
biasa yang sulit dicapai orang lain.
3. Kepercayaan
Menurut Prasetyo dalam Kurniawati (2007:21), berasa dari kata-kata
percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
dan keyakinan dan kebenaran. Menurut Robbins (2002:139), tim
yang berkinerja tinggi dicirikan dengan adanya kepercayaan yang
integritas, karakter dan kemampuan satu sama lain. Lanjutnya, ada
lima dimensi yang mendasari konsep dari kepercayaan yaitu :
1. Integritas: Kejujuran dan kepercayaan.
2. Kompetensi: Pengetahuan, keterampilan interpersonal dan teknis.
3. Konsistensi: Dapat diandalkan, mudah diprediksi, dan penilaian
yang baik dalam mengendalikan situasi.
4. Loyalitas: Keinginan untuk melindungi dan menutupi aib orang
lain.
5. Keterbukaan: Keinginan untuk membagi ide dan informasi
dengan bebas.
Lebih jauh lagi, integritas dan kompetensi merupakan karakteristik
yang paling penting yang dicari oleh para individu dalam
menentukan kepercayaan orang lain. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepercayaan adalah derajat dimana seseorang
menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang
lain yang dipercayainya dalam situasi yang berubah-ubah dan
beresiko.
4. Pengalaman kerja
Pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam
penempatan tenaga kerja. Kenyataan menunjukkan makin lama
tenaga kerja bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki
tenaga kerja yang bersangkutan. Sebaliknya, makin singkat masa
Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan keterampilan
kerja. Sebaliknya, terbatasnya pengalaman kerja mengakibatkan
tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki makin rendah.
Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang, kadang-kadang lebih
dihargai dari pada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi.
Pepatah klasik mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling
baik (experience is the best of teacher). Menurut Sastrohadiwiryo dalam Rofi (2012:2), pengalaman bekerja merupakan modal utama
seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu. Menurut Nitisemito
dalam Rofi (2012:5-6), pengalaman kerja adalah sesuatu atau
kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengalaman kerja adalah kemampuan yang
dimiliki oleh individu baik dari pendidikan formal atau non formal
yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya.
Pengalaman kerja merupakan suatu bagian yang penting dalam
proses pengembangan keahlian seseorang, tetapi hal tersebut juga
tergantung pada pendidikan serta latihan. Melalui pengalaman kerja
tersebut seseorang secara sadar atau tidak sadar belajar, sehingga
akhirnya dia akan memiliki kecakapan teknis, serta keterampilan
dalam menghadapi pekerjaan. Selain itu dengan pengalaman dan
latihan kerja yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan akan
dibebankan. Pengalaman kerja sangat penting dalam menjalankan
usaha suatu organisasi. Dengan memperoleh pengalaman kerja,
maka tugas yang dibebankan dapat dikerjakan dengan baik.
Menurut Nitisemito dalam Rofi (2012:6) menyebutkan bahwa ada
berbagai macam tujuan seseorang dalam memperoleh pengalaman
kerja. Adapun tujuan pengalaman kerja adalah sebagai beriku:
1. Mendapat rekan kerja sebanyak mungkin dan menambah
pengalaman kerja dalam berbagai bidang.
2. Mencegah dan mengurangi persaingan kerja yang sering muncul
dikalangan tenaga kerja.
Pengalaman kerja sangat penting dalam menjalankan usaha suatu
organisasi. Dengan memperoleh pengalaman kerja, maka tugas yang
dibebankan dapat dikerjakan dengan baik. Sedangkan pengalaman
kerja jelas sangat mempengaruhi kinerja, karena dengan mempunyai
pengalaman kerja, maka prestasi kerja dan kinerja pun akan
meningkat.
Menurut Bill (2001:33) indikator pengalaman kerja adalah sebagai
berikut:
a. Lama waktu masa kerja.
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh
seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan
telah melaksanakannya dengan baik.
Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan
atau formasi lain yang dibutuhkan oleh pegawai. pengetahuan
juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan
informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan
keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan
untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.
Tingkat penguasaan seseorang dalam aspek-aspek tehnik
peralatan dan tehnik pekerjaan.
5. Pengharapan
Menurut Gitosudirmo dan Sudita dalam Kurniawati (2007:20),
pengharapan adalah suatu keyakinan atau kemungkinan bahwa suatu
usaha atau tindakan tertentu akan menghasilkan suatu tingkat
prestasi tertentu. Menurut Davis dan Newstrom (1996:91), harapan
adalah kadar kuatnya keyakinan bahwa upaya kerja akan
menghasilkan penyelesaian suatu tugas. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengharapan adalah suatu keyakinan bahwa usaha/tindakan
yang sudah dilakukan akan menghasilkan prestasi tertentu.
Seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan sangat dipengaruhi oleh
besar kecilnya harapan yang ia inginkan. Jika seseorang melakukan
pekerjaan dengan dipengaruhi oleh harapan yang tinggi, maka
membuat orang tersebut akan bekerja keras dan menghasilkan
produktivitas tinggi. Oleh sebab itu, tingginya harapan seseorang
prestasi kerjanya dan rendahnya harapan seseorang akan
menimbulkan perilaku yang negatif dan akan berdampak pada
kinerjanya.
3. Indikator Individual Characteristics
Dari indikator-indikator yang dikemukakan oleh beberapa pendapat
diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator individual characteristics
yang sesuai dengan lokasi penelitian penulis yaitu:
a. Kepribadian
Kepribadian digunakan untuk mengukur bagaimana kepribadian
Kepala Kampung sebagai pemimpin didalam kehidupan masyarakat
Kampung Negeri Besar.
b. Sikap
Sikap digunakan untuk mengukur bagaimana sikap kepala kampung
selama memimpin dan melayani masyarakat di kampung Negeri
Besar.
c. Kemampuan
Kemampuan digunakan untuk mengukur bagaimana kapasitas
Kepala Kampung Negeri Besar dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan kampung.
d. Kepercayaan
Indikator kepercayaan digunakan untuk mengukur bagaimana
Kepala Kampung Negeri Besar dalam menjaga kepercayaan yang
e. Pengalaman kerja
Pengalaman kerja digunakan untuk mengukur seberapa tinggi dan
lamanya pengalaman kerja yang telah dimiliki Kepala Kampung
Negeri Besar selama menjadi abdi masyarakat.
B. Teori Tentang Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja bisa mempengaruhi berlangsungnya kegiatan suatu organisasi,
semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh seseorang akan semakin
membantu dalam perkembangan organisasi tersebut. Berikut adalah
pengertian-pengertian kinerja menurut para ahli diantaranya:
a. Menurut Wibowo (2007:7), kinerja berasal dari pengertian
performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance
sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja
mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut. Kinerja menyangkut tentang apa yang dikerjakan dan
bagaimana cara mengerjakannya.
b. Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:7), kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan