• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklan di Radio dan Minat Beli (Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Iklan di Radio dan Minat Beli (Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori.

Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti

menyoroti masalah yang akan diteliti.

Menurut Singarimbun (1995:57), teori merupakan serangkaian asumsi, defenisi dan

proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara

merumuskan hubungan antar konsep. Adapun teori yang dianggap relevan untuk penelitian

ini adalah:

2.1.1 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin

communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya

adalah sama makna (Effendy, 2002:9).

Komunikasi menurut Berlson dan Steiner (1964) adalah penyampaian informasi, ide,

emosi, keterampilan dan seterusnya, melalui penggunaan simbol, angka, grafik dan lain-lain

(Arifin, 1998:25). Shannon dan Weaver (1949) mendefenisikan bahwa komunikasi adalah

bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja

atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal,

tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Cangara, 2000:20).

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif,

pada peminat komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold D.

(2)

What Effect”. Formula tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Effendy, 2002:10) :

1. Who (komunikator), merupakan pihak yang menyampaikan pesan

2. Says What (pesan), merupakan pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang

3. In which Channel (media), merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan

yang disampaikan.

4. To Whom (komunikan), merupakan pihak yang menerima pesan.

5. With What Effect (efek yang ditimbulkan), merupakan suatu dampak yang timbul

sebagai pengaruh pesan.

Inti defenisi yang dibuat Harold D. Lasswell “Siapa yang menyampaikan, apa yang

disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya” (Cangara, 2004:18).

2.1.2 Radio

Sebagai sebuah media untuk beriklan, radio mempunyai kekuatan dan juga

kelemahan. Tentu saja hal ini perlu diperhatikan agar pengiklan maupun biro iklan dapat

memilih media dengan tepat untuk program pemasarannya (Widoyo Nugroho, 2010:7).

1) Radio bersifat Audience Selectivity, artinya radio mempunyai pendengar yang

spesifik. Dengan demikian pengiklan dapat memilih radio yang programnya cocok

dengan pesan iklan yang akan disampaikan.

2) Radio merupakan media intrusif, artinya iklan dapat hadir di tengah siaran tanpa

mengakibatkan orang beralih ke siaran lain. Hal ini menyebabkan radio memiliki

efektivitas untuk menyela perhatian pendengar dan menciptakan minat.

3) Biaya produksi iklan radio rendah dibandingkan iklan di media lain.

4) Radio dapat mendukung kampanye iklan di media yang lain.

5) Radio merupakan media yang fleksibel dibandingkan media cetak karena dapat

dinikmati sambil melakukan kegiatan lain.

(3)

7) Radio menawarkan peluang kreatif yang unik bagi pembuat iklan karena tidak

menyajikan gambar. Radio bermain dalam theater ofthe mind.

8) Radio bersifat bersifat mobile, artinya dapat dibawa dengan mudah.

9) Radio memiliki jangkauan yang baik di kalangan pedesaan yang umumnya tidak

dapat dijangkau oleh kabar.

2.1.3 Pemasaran dan Komunikasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Berdasarkan

defenisi tersebut dapat diketahui beberapa istilah seperti: kebutuhan (needs), keinginan

(wants), permintaan (demands), produk (product), pertukaran (exchange), transaksi

(transactions) dan pasar (markets) (Angipora, 1999:3).

Konsep dasar yang melandasai pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan

manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi fisik dasar akan

makanan, pakaian, kehangatan, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang, serta

kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri. Pemasaran terjadi ketika manusia

memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran, transaksi dan

hubungan.

Secara umum pengertian pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan

bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan, atau jasa

menetapkan harga, mendistribusikan serta mempromosikannya melalui proses pertukaran

agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Fungsinya adalah pembelian,

penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi, dan klasifikasi, pembungkusan,

penanggungan resiko, pendanaan, dan pengendalian informasi pemasaran misalnya

periklanan. Kegiatan tersebut merupakan fungsi yang universal. Artinya, setiap pemasar akan

(4)

tersebut secara independen untuk kepentingan perusahaan, misalnya fungsi pengiriman tidak

dilakukan sendiri tetapi lewat biro perjalanan, fungsi periklanan oleh biro iklan, dan

sebagainya.

Dari defenisi di atas dapat dipahami bahwa unsur pokok dalam pemasaran adalah

terdiri dari produsen, organisasi, pemerintah, barang dan jasa, pemerintah, pasar dan proses

pertukaran. Iklan dan periklanan sendiri termasuk dalam proses pertukaran.

Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada konsumen

dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat

dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu: perubahan

pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki (Soemanagara,

2006:3). Komunikasi pemasaran dilakukan untuk memberikan informasi kepada audiens

tentang suatu produk barang ataupun jasa, selain itu komunikasi pemasaran bertujuan untuk

mempersuasi audiens untuk melakukan tindakan sesuai keinginan produsen. Informasi yang

didapat oleh audiens merupakan informasi yang dilakukan oleh produsen melalui iklan

diberbagai macam media seperti media cetak, televisi, radio, internet, serta melalui kegiatan

atau event yang diselenggarakan.

Definisi lain untuk komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran dengan

menggunakan teknik-teknik komunikasi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada

orang banyak dengan harapan agar tujuan perusahaan tercapai (Soemanagara, 2006:4).

2.1.4 Iklan dan Efektifitas Iklan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, iklan berarti berita pesanan yang mendorong,

membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan,

pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam

media massa.

(5)

pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif.

Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang

saling memuaskan. Dimana inisiatif periklanan tidak selalu datang dari pihak penjual, tetapi

pembeli pun juga sering menggunakan iklan untuk kepentingannya sehingga memungkinkan

berlangsungnya pembicaraan kedua pihak.

Kotler (1997: 236) mengartikan periklanan sebagai berikut: Periklanan adalah segala

bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu

yang memerlukan pembiayaan (seperti radio, surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.

Beberapa fungsi periklanan yang dibahas di sini antara lain: (1) Memberikan

informasi (2) Membujuk atau mempengaruhi (3) Menciptakan kesan (4) Memuaskan

keinginan, (5) Sebagai alat komunikasi (Swastha, 1996:246-252).

Iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk

memberikan informasi dari komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya suatu produk baik

berupa barang, jasa dan ide. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam beriklan adalah

sebagai berikut (Bram, 2005:3):

a. Pemilihan waktu

Ini selalu penting dan dapat dibagi menjadi beberapa segi :

1) Kapan konsep pemasaran harus siap

2) Kapan iklan tersebut akan berjalan

3) Berapa lama iklan tersebut akan berjalan

Pemilihan waktu pada setiap tahap akan sangat mempengaruhi apa yang dapat dan

tidak dapat tercapai.

b. Pasar sasaran

Pasar sasaran menentukan ciri kelompok yang dituju : umur, lokasi, kelas sosial, jenis

(6)

besarnya perusahaan dan jenis usahanya.

c. Perubahan-perubahan dalam pasar

Adalah menentukan hal-hal penting dari apa yang sedang terjadi dalam pasar, apakah

pasar membaik atau memburuk, apa yang sedang dilakukan para pesaing, apakah

dampak musiman dan lain-lain. Umumnya informasi ini tersedia banyak sekali dan

karenanya kita harus selektif.

d. Nilai produk atau jasa

Bagaimana atau apa yang dimiliki oleh produk atau jasa yang ditawarkan apakah

rasanya sangat menyenangkan atau kasar.

e. Pengalaman masa lalu

Hindari pemborosan waktu dengan tidak menggunakan yang dulu ternyata gagal,

gagasan yang dibuang atau bonus yang dapat diterima secara etis.

Kelima faktor pertimbangan dalam beriklan akan menentukan target yang akan

dicapai oleh pelaku usaha yang beriklan.

Sedangkan Prof. Neil H. Borden menonjolkan lima ukuran yang dapat digunakan

sebagai petunjuk untuk menentukan advertensibilitas (dapat diiklankannya) produk. Jika

kelima ukuran ini dipenuhi, biasanya ada kesempatan baik untuk mengiklankan produk.

Kelima ukuran itu adalah:

1. Gerak permintaan primer akan produk menguntungkan. Periklanan tidak dapat

menyebabkan lakunya suatu produk yang memang tidak dikehendaki oleh khalayak.

Periklanan juga tidak dapat mengubah arah gerak menurunnya permintaan primer

akan produk itu.

2. Harus ada kesempatan banyak untuk mendiferensiasikan produk. Akan lebih mudah

untuk mengiklankan produk bila perusahaan dapat menonjolkan sifat – sifat

(7)

mengiklankan garam.

3. Produk harus mempunyai sifat – sifat terpendam. Keadaan ini memberi kesempatan

kepada penjual untuk mendidik khalayak lewat periklanan. Atas dasar ini, sofa atau

peralatan mekanis lebih mudah diklankan daripada kartu – kartu ucapan selamat.

4. Dorongan atau motif emosional kuat untuk membeli produk harus ada. Jika motif

dan tindakan membeli dapat dipacu dengan mengadakan imbauan, karenanya lebih

mudah membuat kampanye periklanan yangefektif untuk Jamu Singset daripada

untuk barang seperti paku atau kawat jemuran.

5. Perusahaan harus punya cukup danauntukmenyelenggarakanprogramperiklanan

cukup memadai.Iklan memiliki unsur – unsur.SuatuIklantidak bisa hanya

menggunakan satu unsur, tetapi harus merupakan gabungan dari beberapa unsur –

unsur sebagai berikut: ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, gerakan,

kebauran, isolasi, stimulus yang disengaja, pemberi pesan yang menarik, dan

perubahan gambar yang cepat.

Pengukuran efektivitas sangat penting dilakukan. Tanpa dilakukannya pengukuran

efektivitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.

Menurut Cannon, el al (2009) efektivitas bergantung pada sebaik apa medium tersebut sesuai

dengan sebuah strategi pemasaran yaitu, pada tujuan promosi, pasar target yang ingin

dijangkau, dana yang tersedia untuk pengiklanan, serta sifat dari media, termasuk siapa yang

akan dijangkau, dengan frekuensi seberapa sering, dengan dampak apa, dan pada biaya

berapa besar. Kemudahan pemahaman merupakan indikator yang penting dalam efektivitas

pesan. Laskey et al (dalam Indriarto, 2006) menyatakan bahwa efektivitas suatu iklan

bergantung pada apakah konsumen mengingat pesan yag disampaikan, memahami pesan

tersebut, terpengaruh oleh pesan dan tentu saja pada akhirnya membeli produk yang

(8)

2005). Epic Model mencakup empat dimensi kritis yaitu empati (empathy), persuasi

(persuasion), dampak (impact) dan komunikasi (communications). Indikator yang

mempengaruhi efektivitas iklan dengan menggunakan Epic Model yaitu:

1. Empati (empathy): pendapat tentang kita dan menyukai.

2. Persuasi (persuasion): tertarik dan keinginan membeli.

3. Dampak (impact): tahu betul dan membandingkan.

4. Komunikasi (communications): informasi jelas dan slogan.

Shimp (2003) menyatakan iklan disebut efektif bila mencapai tujuantujuan yang ingin

dicapai oleh pengiklan. Pada taraf minimum, iklan yang efektif memiliki beberapa

pertimbangan berikut:

1. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif hanya

bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan

dengan baik dan terintegrasi.

2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para

konsumen membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut. Oleh karena itu iklan

harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan, keinginan,

serta apa yang dinilai oleh konsumen.

3. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuasi biasanya terjadi ketika produk

yang diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen.

4. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan iklan. Para

pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam menarik

(9)

2.1.5 Media Iklan

Pernyataan tentang keberhasilan suatu iklan yang dilakukan tergantung dari media

mana yang digunakan untuk mencapai sasaran, oleh karenanya masalah pemilihan media

iklan tidak hanya didasarkan pada perkiraan saja, melainkan harus diperhatikan sifat-sifat

iklan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kegiatan iklan yang dilakukan. Faktor-faktor

yang perlu diperhatikan dalam memilih media iklan adalah (Tjiptono, 1997:240):

a. Dana yang digunakan untuk iklan

Jumlah dana tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran iklan,

perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar kegiatan iklannya akan lebih efektif

dibanding dengan perusahaan yang memiliki dana yang terbatas.

b. Sifat Pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi: luas pasar secara

geografis, konsentrasi pasar, macam pembeli.

c. Jenis Produk

Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh jenis

produksinya, apakah barang konsumsi atau barang industri.

d. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

Strategi yang diambil untuk mengiklankan barang dipengaruhi oleh tahap-tahap

siklus kehidupan barang yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan tahap

kejenuhan.

Tercapainya suatu perusahaan dalam melakukan pemasaran dapat dari tingkat

penjualan dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut dapat tercapai jika perusahaan melakukan

pengenalan produk kepada masyarakat atau konsumen. Ada beberapa hal yang dapat

(10)

atau iklan. Salah satu media iklan adalah radio yang dapat menayangkan iklan pada program

acara radio tersebut, segmen pendengar radio akan merespon iklan yang ditayangkan.

2.1.6 Radio Sebagai Salah Satu Media Iklan

Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar

tertentu. Wilayah Indonesia begitu luas sehingga kemunculan radio menjadi salah satu

jawaban untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat.

Berbeda dengan media cetak, radio merupakan media auditif yang bersifat atraktif.

Apa yang dilakukan radio ialah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan

sesuatu. Karena radio memiliki karakteristik khusus, maka copywriting yang disiapkan harus

memperhatikan karakteristik tersebut. Karakteristik dari iklan radio adalah sebagai berikut

(Agustrijanto, 2002:40) :

2.2Theater of the mind, artinya iklan yang didengar harus mampumenghasilkan

pesan yang "bermain-main” di benak pendengar. Dengan kata lain, iklan itu

harus mampu menyebabkan pendengar berimajinasi mengenai pesan iklan yang

disampaikan.

2.3Pribadi, artinya media yang paling intim dengan khalayak sasaran. Iklan di radio

seperti tidak berjarak. Pesannya seperti orang yang berbicara langsung.

2.4Radio kurang menjadi perhatian penuh pendengarnya. Dengan demikian, iklan di

radio didengarkan sambil melakukan pekerjaan lain.

2.5Iklan ditayangkan hanya sekelebat, sekali dengar.

Karakteristik dari iklan radio menentukan segmen pasar dari orang-orang yangsering

mendengarkan radio sehingga akan membidik pasar untuk produk yang diiklankan. Sebagai

sebuah media untuk beriklan, radio mempunyai kekuatan dan juga kelemahan. Tentu saja

hal ini perlu diperhatikan agar pengiklan maupun biro iklan dapatmemilih media dengan

(11)

 Kekuatan Iklan

1. Radio bersifat Audience Selectivity, artinya radio mempunyai pendengar yang

spesifik. Dengan demikian pengiklan dapat memilih radio yang programnya cocok

dengan pesan iklan yang akan disampaikan.

2. Radio merupakan media intrusif, artinya iklan dapat hadir di tengah siaran tanpa

mengakibatkan orang beralih ke siaran lain. Hal ini menyebabkan radio memiliki

efektivitas untuk menyela perhatian pendengar dan menciptakan minat.

3. Biaya produksi iklan radio rendah dibandingkan iklan di media lain.

4. Radio dapat mendukung kampanye iklan di media yang lain.

5. Radio merupakan media yang fleksibel dibandingkan media cetak karena dapat

dinikmati sambil melakukan kegiatan lain.

6. Radio merupakan media yang tidak musiman.

7. Radio menawarkan peluang kreatif yang unik bagi pembuat iklan karena tidak

menyajikan gambar. Radio bermain dalam theater ofthe mind.

8. Radio bersifat bersifat mobil, artinya dapat dibawa dengan mudah.

9. Radio memiliki jangkauan yang baik di kalangan pedesaan yang umumnya tidak

dapat dijangkau oleh kabar.

Kekuatan iklan radio sangat dipengaruhi oleh variable-variabel yang terkandung pada

iklan tersebut, variable-variabel yang umum digunakan dalam pembuatan iklan radio adalah

sebagai berikut (Ibrahim, 2007:49):

2.4 Isi berita/pesan iklan

pesan iklan adalah ide atau berita yang dikomunikasikan atau yang disampaikan

kepada audience melalui media iklan. Isi pesan harus memperhitungkan apa yang

harus disampaikan kepada khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang

(12)

2.5 Kualitas pembawa iklan

Kualitas pembawa iklan akan menentukan kualitas iklan yang akan ditayangkan,

unsur yang perlu diperhatikan adalah keahlian dan kepercayaan masyarakat terhadap

pembawa iklan akan berpengaruh besar terhadap tujuan iklan yang akan

ditayangkan.

2.6 Tema iklan

Tema atau konsep yang berfungsi sebagai pengorganisasian berpikir iklan. Ide

digunakan untuk menunjukan informasi produk terkait disampaikan dalam iklan.

2.7 Latar belakang iklan

Latar belakang iklan adalah suatu urutan proses hingga memunculkan iklan yang

ditayangkan. Latar belakang ini sangat erat dengan karakteristik produk yang akan

ditawarkan sehingga akan menjadikan iklan lebih menarik.

2.8 Musik/lagu pengiring (jingle)

Sebuah jingle adalah nada pendek yang mengesankan dengan sebuah lirik siaran

yang digunakan dalam radio dan iklan-iklan televisi, yang biasanya dimaksudkan

untuk menyampaikan sebuah iklan slogan.

2.9 Bintang iklan

Bintang iklan adalah tokoh yang mengisi dan membawakan iklan, sehingga

dibutuhkan seorang figure yang dikenal oleh masyarakat.

2.10 Slogan/brand

Slogan adalah perkataan atau kalimat yang menarik, mencolok, dan mudah diingat

untuk menyampaikan sesuatu. Dalam iklan, slogan adalah pernyataan atau susunan

kata tertentu yangmenjelaskan singkat suatu produk atau jasa layanan yang diulang-

(13)

2.11 Waktu/jam keluarnya iklan

Waktu keluarnya iklan biasanya berada ditengah-tengah sebuah acara sehingga

pemilihan waktu keluarnya iklan aka berpengaruh pada kesuksesan iklan dalam

mempromosikan produk yang ditawarkan.

2.12 Lama waktu pembacaan iklan

Lama pembacaan iklan (durasi) akan berpengaruh pada konsumen yang

mendengarkan iklan tersebut. Jika iklan terlalu lama biasanya pesan yang ingin

disampaikan kakan menjadi samar sehingga waktu yang lama bukanlah strategi yang

bagus buat penayangan iklan, namun lebih ditekankan adalah karakteristik iklan

yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen

2.13 Periode/frekuensi waktu keluarnya iklan

Frekuensi keluarnya iklan menjadi salah satu strategi khusus dalam dunia periklanan

karena dengan frekuensi yang tinggi akan dapat mencapai taerget pemasaran.

2.1.7 Persepsi Merek

Persepsi seringkali berbicara lebih kuat daripada fakta. Jadi menimbulkankesan

bahwa persepsi konsumen terlihat lebih bermanfaat daripada menunjukan fakta yang belum

tentu dapat diterima oleh konsumen. Persepsi dapat jugadiartikan sebagai suatu proses yang

dilewati seseorang untuk menyeleksi,mengorganisasikan dan menginterprestasikan

informasi-informasi tertentu dalamrangka membentuk makna tertentu mengenai produk atau

merek tertentu. Menurutpendapat ahli, Persepsi adalah proses dimana seseorang

memilih,mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan

suatugambaran yang berarti di dunia ini ( Kotler, 1997 : 240). Dalam persepsi

banyakmenggunakan panca indera untuk menangkap stimulus dari objek-objek yang

(14)

Merek adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi hal-hal tersebutyang

ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendiferensiasi (membedakan) barangatau layanan

suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. Memangberdasarkan definisi diatas,

fungsi merek hanya untuk mengidentifikasi sertamembedakan suatu produk dari produk lain.

“Kenapa perlu merek?” Keberadaanmerek bermanfaat bagi pembeli, merek bermanfaat untuk

menceritakan mutu danmembentuk perhatian terhadap produk-produk baru yang mungkin

bermanfaatbagi mereka.

Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam tiga hal. Pertama pemberianmerek

memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten. Kedua,meningkatkan

efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasitentang produk dan tempat

membelinya. Ketiga, meningkatnya inovasi-inovasiproduk baru karena produsen terdorong

menciptakan keunikan-keunikan baruguna mencegah peniruan dari pesaing.Bagi penjual,

merek bermanfaat dalam empat hal. Pertama, memudahkanpenjual, mengolah pesanan dan

menelusuri masalah-masalah yang timbul. Kedua,memberikan perlindungan hukuman atas

keistimewaan atau ciri khas produk.Ketiga, memungkinkan untuk menarik sekelompok

pembeli yang setia danmenguntungkan. Keempat, membantu penjual melakukan segmentasi

pasar(Simamora, 2002 : 3).

2.1.8 Teori AIDDA

Mengingat iklan merupakan suatu proses atau kegiatan komunikasi yangmelibatkan

pihak perusahaan dan masyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwaAIDDA adalah teori yang

sesuai untuk melihat tahapan iklan tersebut. AIDDAadalah singkatan dari Attention, Interest,

Desire, Decision, dan Action. Prosespentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa

komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian atau attention (Kasali,

(15)

A - Attention - Perhatian

I - Interest - Minat

D - Desire - Hasrat

D - Desicion - Keputusan

A - Action - Tindakan

Ketertarikan merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi

timbulnya suatu hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan

komunikator, jika hanya ada hasrat saja pada diri komunikasi, maka bagi komunikator ini

belum bararti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (desicion), yakni

keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana yang diharapkan oleh

komunikator (khasali, 1995:83).

2.1.9 Minat Beli

Minat (interest) digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum melakukan

suatu tindakan tersebut. Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap

objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ( Kotler 2002 :

15). Beberapa pengertian dari minat sebagai berikut :

i. Minat dianggap sebagai sebuah perangkap atau perantara antarafaktor-faktor

motivasional yang mempengaruhi perilaku.

ii. Minat juga mengindikasikan seberapa jauh seseorangmempunyai kemampuan

untuk mencoba.

iii. Minat menunjukan pengukuran kehendak seseorang.

(16)

Minat beli merupakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen setelahmereka

melakukan pembelian yang pertama kali. Ada 2 cara untuk mengukurminat perilaku membeli

yang paling mudah adalah dengan menanyakankonsumen. Dimana salah satu tipe minat

konsumen adalah minat pembelianmengantisipasi yang merefleksikan apakah konsumen

mengantifikasikanpembelian produk atau merek yang sama lagi ( Engel, Blockwell dan

Miniard,2001 : 283).

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis

dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan didapat mengantarkan

penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi,

1987:40).

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti dan definisi

yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau

individu yang yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1987:57).

Maka kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan

rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji

kebenarannya.

Gambar 1.1

Kerangka Konsep Iklan Radio

Prambors Mengenai Dealmedan

Minat Beli Voucher Dealmedan

(17)

Kerangka konsep di atas menjelaskan mengenai hubungan antar teoriyang digunakan

dalam penelitian ini. Teori dasar yang digunakan dalam penelitianini adalah teori AIDDA

yang menjelaskan adanya promosi padaDealmedan melalui iklan radio Prambors FM Medan

yang merupakan bentuk stimulus. Denganadanya stimulus tersebut nantinya akan membentuk

suatu persepsi terhadaporganisme yang menerima terpaan iklan radio diharapkan akan

membentukkesadaran merek yang kuat di benak organisme tersebut sehingga

dapatmemunculkan persepsi secara positif terhadap Dealmedan tersebut.Seseorang yang telah

memiliki bentuk persepsi merek akan menimbulkan minatbeli suatu produk, dalam hal ini

adalah voucher belanja Dealmedan. Minat beli ini lah yangdisebut sebagai respon dari

stimulus yaitu terpaan iklan radioPrambors FM Medan dengan diperkuatterbentuknya

persepsi merek di benak organisme tersebut sebelumnya.

2.3 Hipotesis

Menurut Hadari Nawawi (1998:43), hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pendapat

atau teori yang masih kurang sempurna.

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat hubungan antara penayangan iklan Dealmedan di radio Prambors FM

Medan dengan minat beli mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Ho : Tidak terdapat hubungan antara penayangan iklan Dealmedan di radio

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya halaman a.html memanggil halaman b.html Agar halaman b.html tidak bisa memanggil halaman a.html melalui tombol back di browser masukan kode di page a.html

Universitas Negeri

Universitas Negeri

DRAFT.. menggambar, atau memberikan contoh gambar untuk yang harus ditiru peserta didik, tetapi lebih terfokus kepada penciptaan iklim belajar yang menunjang untuk

(Beautifikasi) Gerbang Tol Pada Jalan Tol Jakar{a-Cikampek Tahun 2017, bersama ini kami sampaikan Undangan Penawaran Ulang, dengan jadwal sebagai berikut :. Demikian

The first strategy is conducting self-drilling to improve speaking skill such as practicing English speaking as much as possible, listening to English song, watching

Referring to the problems identification on the previous section, this research focuses on introvert students only in relation to the problems in speaking English, the

Perancangan sistem pada proses kenaikkan golongan ataupun pengambilan data akan menghasilkan output yang sangat berguna baik bagi perusahaan ataupun pegawai yang akan