PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL
BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID KELAS XI SMA METHODIST LUBUK
PAKAM TA. 2011/2012
Oleh:
Neeta Sri Debora Simangunsong
409631015
Program Pendidikan Kimia
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil
Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam
TA. 2011/2012
Nama Mahasiswa : Neeta Sri Debora Simangunsong
NIM : 409631015
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui:
Dosen pembimbing skirpsi,
Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si
NIP. 197607192003122002
Mengetahui:
FMIPA UNIMED JURUSAN KIMIA
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan,M.Sc,Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si
NIP. 195908051986011001 NIP. 196412071991031002
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan, skripsi yang berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Kimia
Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam
TA. 2011/2012” disususun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu
Lisnawaty, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran- saran kepada penulis. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada bapak Drs. Eddyanto, Ph.D; Drs. Bajoka Nainggolan,
M.S; dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si yang telah berkenan menguji penulis dalam
mempertahankan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.
Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang
telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada selaku guru
kimia yang telah membantu selama penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda E. J. M.
Simangunsong dan Ibunda tercinta R. Pasaribu yang telah mencurahkan kasih
sayang yang berlimpah, perhatian, dan dorongan kepada penulis untuk terus
berusaha, berjuang demi terselesaikannya skripsi ini. Serta abang tercinta yaitu :
Anugrah Haris Simangunsong, Joel Hamonangan Simangunsong dan adik tercinta
Abet Daniel Simangunsong, serta sanak keluarga yang banyak berdoa dan
memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di unimed,
teristimewa/terkhusus penulis ucapkan terima kasih kepada SS yang telah
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis untuk selalu
semangat menyelesaikan studi di Unimed, serta teman-teman khususnya di
v
Rea Gultom, Redia, k’Koes Indirawati, b’Fino Yoharde, k’helena dan teman yang lainnya yang tidak bisa penulis paparkan satu persatu serta adik-adik kelas yang
tak bosan-bosannya memberikan semangat, yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2012
Penulis,
Neeta Sri Debora Simangunsong
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID
KELAS XI SMA METHODIST LUBUK PAKAM TA. 2011/2012
NEETA SRI DEBORA SIMANGUNSONG (NIM : 409631015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar kimia kelas XI SMA dalam pembelajaran kimia pada pokok bahasan Koloid. Kelas sampel diberikan perlakuan dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini dilakukan di SMA Methodist Lubuk Pakam. Data yang diamati adalah hasil belajar kimia yang dikumpulkan dengan pemberian post – test berupa soal pilihan berganda sebanyak 20 item yang terdiri dari 5 pilihan jawaban yang sudah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas serta di ujicobakan tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Soal tersebut juga sudah sesuai dengan indikator belajar yang harus tercapai. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji beda atau uji t yang sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitasnya. Rata – rata hasil belajar kelas sampel untuk pretest sebesar (16,25) dan rata – rata postest (76,39). Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan siswa berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil analisis uji beda atau uji t diperoleh thitung > ttabel (6,34> 1,6905) pada α = 0,05 yang berarti H0
vi
1.2Identifikasi Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Tujuan Penelitian 4
1.6 Manfaat Penelitian 4
1.7Defenisi Operasional 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Pengertian Belajar 6
2.1.1 Pengertian Belajar 6
2.1.2 Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran 8
2.1.3 Hasil Belajar 9
2.2 Pendekatan Kontekstual 12
2.2.1 Hakekat Pendekatan Kontekstual 12 2.2.2 Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas 13
2.3 Komponen Pendekatan Kontekstual 14
2.4 Metode Demonstrasi 18
2.4.1 Pengertian Metode Demonstrasi 18 2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi 19 2.5 Meningkatakan hasil Belajar Kimia Dengan Pendekatan 20
2.8 Kerangka Konseptual 25
vii
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 27
3.2 Populasi dan Sampel 27
3.2.1 Populasi Penelitian 27
3.2.2 Sampel Penelitian 27
3.3 Variabel Penelitian 27
3.3.1 Variabel Bebas 27
3.3.2 Variabel Terikat 27
3.3.3 Variabel Kontrol 27
3.4 Rancangan Penelitian 28
3.5 Prosedur Penelitian 28
3.6 Teknik Pengolahan Data 29
3.6.1 Validitas Soal 29
3.7.2 Pengujian Hipotesis 32
3.7.3 Uji Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34
4.1. Hasil Penelitian 34
4.1.1. Validitas Test 34
4.1.2. Reliabilitas Test 35
4.1.3. Tingkat Kesukaran Test 35
4.1.4. Daya Beda Test 35
4.2. Analisis Data 35
4.2.1 Uji Normalitas 36
4.2.2 Keberhasilan Belajar 36
4.2.3 Uji Hipotesis 37
4.3. Pembahasan 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
5.1 Kesimpulan 40
5.2 Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 41
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 43
Lampiran 2. Kisi-Kisi Penelitian 50
Lampiran 3. Instrumen Uji Coba 53
Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen 62
Lampiran 5. Lembar Kerja Kelompok 63
Lampiran 6. Kunci Jawaban Kerja Kelompok 65
Lampiran 7. Jadwal Kegiatan Penelitian 67
Lampiran 8. PerhitunganValiditas Test 68
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Test 70
Lampiran 10. PerhitunganTaraf Kesukaran Test 71
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Test 72
Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrument Penelitian Setelah Divalidasi 73
Lampiran 13. Instrumen Penelitian 74
Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen 78
Lampiran 15. Deskripsi Data Penelitian 79
Lampiran 16. Tabulasi Hasil Sampel 84
Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas 85
Lampiran 18. Perhitungan Gain 88
Lampiran 19. Pengujian Hipotesis 90
Lampiran 20. Lembar observasi Aktivitas Siswa 92
Lampiran 21. Daftar Nama Kelompok 96
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu masalah pembelajaran di pendidikan dasar dan menengah
adalah masih adanya pola pembelajaran yang sangat teoritis dan kurang
bervariasi. Kegiatan pembelajaran di kelas sering textbook oriented dan kurang
dikaitkan dengan lingkungan dan situasi dimana siswa berada. Seringkali kegiatan
kelas melalui metode ceramah dan diikuti dengan latihan mengerjakan soal-soal
atau pemberian tugas rumah. Hal ini dapat membuat siswa sering merasa bosan
dan motivasi belajarnya juga menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
ada kegiatan pelatihan atau penyegaran bagi guru-guru agar lebih mendalami
berbagai metode dan teknik yang nantinya dapat mereka terapkan di kelas
masing-masing. Melalui pelatihan yang bersifat “learning by doing”, yaitu antara lain
lebih banyak berupa kegiatan praktek diharapkan guru akan lebih kreatif, dan
mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna. Pola
pembelajaran dengan teknik yang bervariasi diharapkan dapat membuat
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Untuk dapat memahami dan melaksanakan dengan benar, guru perlu
memiliki latar belakang pengetahuan tentang beberapa teori pembelajaran. Teori
ini merupakan dasar pemikiran untuk dikembangkan dalam bentuk kegiatan atau
teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kelas. Proses belajar mengajar
merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa dengan guru dalam
kegiatan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung sendiri-sendiri,
melainkan berlangsung secara bersama-sama pada waktu yang sama. Proses
belajar mengajar yang berkembang di kelas umumnya ditentukan olehperan guru
dan siswa yang terlibat langsung di dalam proses pembelajaran (Arifin, dkk,
2003).
Pada kegiatan belajar yang dilakukan ini, dimungkinkan siswa mengalami
kesulitan. Dalam proses pembelajaran kimia perlu diperhatikan karakteristik siswa
yang dihadapi dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan. Salah satu materi
2
pelajaran kimia SMA adalah Sistem Koloid. Sistem Koloid merupakan materi
pelajaran yang sangat penting diajarkan kepada siswa karena merupakan pokok
bahasan kimia di SMA yang membahas jenis-jenis campuran. Sistem Koloid
adalah materi pelajaran yang bersifat teoritis dan hafalan, dan pada umumnya
disampaikan guru dengan metode ceramah. Hal ini mengakibatkan kebosanan
pada siswa terhadap materi pelajaran sehingga mengurangi minat siswa dalam
belajar. Untuk mengatasi hal tersebut guru hendaknya menerapkan metode dan
pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan, minat dan
partisipasi aktif siswa dalam menerima suatu materi pelajaran.
Salah satu masalah dalam dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi, otak anak dipaksa
untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu serta menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2006). Berdasarkan hasil penelitan yg dilakukan
oleh Siregar, Z (2011) pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) dengan menggunakan media Power Point pada pokok
bahasan Koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Binjai mempunyai pengaruh
peningkatkan hasil belajar kimia siswa yaitu sebesar 71,20% dan oleh Suyanto
Penerapan Metode pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk
Meningkatkan Prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri 1 Sukarame
mempunyai pengaruh peningkatkan hasil belajar matematika siswa yaitu sebesar
76,54%.
Menurut teori pembelajaran kontekstual, bahwa belajar hanya terjadi
ketika murid (anak didik) memproses informasi atau pengetahuan baru
sedemikian sehingga informasi atau pengetahuan tersebut dipahami mereka dalam
kerangka acuan (memori, pengalaman, dan respon) mereka sendiri. Pada
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual atau yang dikenal dengan CTL
3
„mengalami‟ bukan „menghapal‟. Pendekatan kontekstual merupakan suatu cara
untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. Pendekatan kontekstual
merupakan merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Proses pembelajaran berlangsung alamiah
dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan
dari guru ke siswa (Johnson, 2010). Pada pokok bahasan Sistem Koloid, guru
harus dapat mengaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid
Kelas XI SMA Methodist Lubuk Pakam TA. 2011/2012.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman siswa akan konsep kimia karena pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat
2. Kurangnya pengalaman belajar kimia siswa yang langsung berhubungan
dengan kehidupan nyata
3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) belum diterapkan
sesungguhnya dalam pembelajaran kimia
1.3Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap
hasil belajar kimia siswa SMA Methodist Lubuk Pakam pada pokok bahasan
4
1.4Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and
learning (CTL)
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester II SMA Methodist
Lubuk Pakam Medan T.P 2011/2012.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan sistem koloid.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) terhadap hasil belajar kimia siswa SMA Methodist Lubuk
Pakam pada pokok bahasan Sistem Koloid.
1.6Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar dalam mengekspresikan agar
termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya
2. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan mengenai strategi-strategi
pembelajaran baru dalam berbagai materi pembelajaran kimia
3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dan pengalaman berharga bagi
peneliti dalam memecahkan permasalahan belajar dan mengajar nantinya
sebagai guru
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan
model pembelajaran dimana membantu guru SMA Methodist Lubuk
Pakam mengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
memotivasi siswa SMA Methodist Lubuk Pakam membuat hubungan
antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari
5
pembelajaran CTL yang akan diterapkan di SMA Methodist Lubuk
Pakam, yaitu
a. Kontruktivisme (Contructivism)
Kontruktivisme adalah pengetahuan yang dibangun oleh siswa SMA
Methodist Lubuk Pakam sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
b. Inkuiri (Inquiry)
Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa SMA
Methodist Lubuk Pakam diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
c. Bertanya (Questioning)
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk
mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa.
Dimana siswa SMA Methodist Lubuk Pakam menggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar merupakan proses komunikasi dua arah, dimana
jika setiap orang mau belajar dari orang lain, maka setiap orang lain
bisa menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan sangat
kaya dengan pengetahuan dan pengalaman.
2. Materi Sistem Koloid
Materi Sistem Koloid merupakan materi kimia yang terdapat pada kelas XI
IPA semester genap. Topik Sistem Koloid mencakup bahasan seperti
perbedaan dari larutan, suspensi, dan koloid, pengelompokan sistem koloid
beserta contohnya, sifat dan penerapan sistem koloid dalam kehidupan
sehari-hari beserta contohnya. Materi Sistem Koloid ini merupakan materi
kimia yang bersifat teoritis dan hafalan, dan pada umumnya disampaikan
guru dengan metode ceramah sehingga diperlukan suatu upaya untuk
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data penelitian, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari rata-rata pretest adalah 16,25 dan postest adalah 76,39.
Keberhasilan belajar juga dapat dilihat dari rata-rata gain kelas sampel adalah
72%. Berdasarkan pengamatan peneliti ketika melaksanakan penelitian diperoleh,
siswa yang diajar dengan model pembelajaran CTL sebesar 74,77% lebih aktif
dan tertarik selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari
aktivitas siswa, sedangkan siswa dengan nilai akhir tinggi yaitu 75 ke atas
berjumlah 26 orang atau 72,22% dari seluruh siswa pada kelas sampel. Hal ini
berarti pengetahuan siswa pada kelas sampel setelah diberi pengajaran lebih
tinggi.
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa calon guru, sebaiknya menerapkan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) karena model pembelajaran ini
mengajak siswa untuk lebih aktif.
2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar dengan baik saja tetapi
mencari metode pelajaran yang lebih variatif yang dapat mengaktifkan
siswa didalam kelas dan sesuai dengan materi yang diajarkan dan
menggunakan media menarik agar peningkatan hasil belajar siswa dapat
terus meningkat.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda
yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu
40
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2006), Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Bandono, (2008), Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL), http://bandono.web.id/2008/03/07/menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning-ctl.php (diakses pada 15-02-2012).
Ety Tejo Dwi Cahyowati., (2007), Penerapan Pembelajaran Matematika Secara Kontekstual dengan Setting Koperatif di SD Laboratorium Universitas Negeri Malang, Jurnal Penelitian Pendidikan : 37-45 (diakses pada 15-02-2012).
Depdiknas., (2002), Pendekatan Kontekstual; Contextual Teaching And Learning, Direktorat Pendidikan Nasional, Jakarta.
Dimyati., dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA UNIMED.
Hamalik, O, (2001) Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Husnul Chotimah., (2007) Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam Pendekatan Kontekstual melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Peserta Didik Kelas X-6 SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang, Jurnal Penelitian Pendidikan : 103-119 (diakses pada 15-02-2012).
Indramunawar., (2009), Pengertian Hasil Belajar,
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html (diakses pada 15-02-2012).
Nurdin, (2009), Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar, IX 109 -122.
Nurhadi., dan Senduk, A., (2003), Pembelajaran (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK, Universitas Negeri Malang, Malang.
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Edisi I, Prenada Media Group, Jakarta.
41
Siregar., Z, (2011), Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan Menggunakan Media Power Point terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI SMA.
Siti Sundari Miswadi, Nanik Wijayati, Laily Isni Farikhati, Pengaruh Penggunaan Metode preview, question, read, summarize, and test melalui Pendekatan contextual teaching and learning terhadap Hasil Belajar Kimia siswa SMA
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gunungpati Semarang 50229 (diakses pada 15-02-2012).
Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta Jakarta, Jakarta.
Sudarmo, U., (2004) Kimia Sma 2, Erlangga, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Sutresna, N., (2007), Cerdas Belajar kimia untuk Kelas XI, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Suyanti, D. R., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.
Suyanto, (2008) Model Pembelajaran,
http://wyw1d.wordpress.com/2008/10/14/model-pembelajaran-yang-efektif/( diakses pada 12-02-2012).
Trianto., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Prestasi, Pustaka Publisher, Jakarta.
Usman, H. & Akbar, S. P, (2006), Pengantar Statistika, Edisi kedua, Bumi Aksara, Jakarta.