• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN PROTEIN LEBAH PEKERJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI

TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH

RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN

PROTEIN LEBAH PEKERJA

(Apis mellifera L.)

SKRIPSI HAPSARI ARIANNE

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

(2)

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI

TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH

RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN

PROTEIN LEBAH PEKERJA

(Apis mellifera L.)

HAPSARI ARIANNE D14102041

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

(3)

PENGARUH OLAHAN KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI

TEPUNGSARI TERHADAP PRODUKTIVITAS LEBAH

RATU, BOBOT BADAN, DAN KANDUNGAN

PROTEIN LEBAH PEKERJA

(Apis mellifera L.)

Oleh

HAPSARI ARIANNE D14102041

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 12 Februari 2007

Pembimbing Utama

Ir. Salundik, M.Si. NIP. 131 839 217 Pembimbing Anggota Drs. Kuntadi, M.Agr. NIP. 710 006 096 Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc NIP. 131 624 188

(4)

RINGKASAN

HAPSARI ARIANNE. D14102041. 2007. Pengaruh Olahan Kedelai sebagai Pengganti Tepungsari terhadap Produktivitas Lebah Ratu, Bobot Badan, dan Kandungan Protein Lebah Pekerja (Apis mellifera L.). Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Ir. Salundik M.Si. Pembimbing Anggota : Drs. Kuntadi M.Agr.

Tepungsari adalah sumber utama untuk memenuhi kebutuhan akan protein, lemak, vitamin, dan mineral bagi lebah madu. Kekurangan tepungsari menyebabkan pengeraman anakan menurun, perkembangan lebah yang tidak normal, dan sebagainya. Oleh karena tepungsari hanya dihasilkan oleh bunga sehingga tidak selalu tersedia sepanjang tahun, sumber protein alternatif sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebah madu pada saat musim paceklik. Kedelai adalah salah satu bahan pangan nabati yang kaya protein dan lemak sehingga potensial untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakan pengganti tepungsari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kedelai dengan berbagai proses olahan terhadap produktivitas lebah ratu, bobot badan, dan kandungan protein lebah pekerja Apis mellifera L., dengan maksud untuk mendapatkan cara pengolahan kedelai terbaik untuk digunakan sebagai bahan dasar pakan buatan. Penelitian dilakukan di peternakan lebah MADU ”SARI BUNGA”, Desa Titisan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, propinsi Jawa Barat.

Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan tiga perlakuan dan kontrol serta tiga ulangan. Sebanyak 12 koloni A. mellifera dengan jumlah populasi lebah pekerja relatif sama yaitu sekitar 12.000 – 15.000 ekor dan masing-masing memiliki ratu berumur 4 bulan disiapkan untuk penelitian ini. Perlakuan yang diberikan berupa tiga jenis pakan buatan berbentuk pasta, masing-masing terdiri dari campuran sebagai berikut: (1) 70 gram tepung tempe + 130 gram air gula (KF), (2) 70 gram tepung kedelai rebus + 130 gram air gula (KR), dan (3) 70 gram tepung kedelai sangrai + 130 gram air gula (KS). Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA). Dalam hal perlakuan diketahui berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati, analisa data dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan tersebut.

Hasil penelitian menujukkan adanya perbedaan yang sangat nyata pada jumlah konsumsi (P<0,01) untuk ketiga perlakuan jenis pakan buatan, namun tidak ada perbedaan pada jumlah produksi telur ratu (P=0,276), bobot lebah pekerja (P =0,649), dan kadar protein lebah pekerja (P=0,217), baik antara perlakuan dengan kontrol, maupun antar perlakuan.

Jumlah rataan konsumsi pakan kedelai sangrai lebih kecil daripada kedelai rebus dan kedelai fermentasi, berturut-turut yaitu sebesar 81,26±21,42; 140,55±12,68; dan 147,69±18,72 gram/koloni/minggu. Antara kedelai fermentasi dan kedelai sangrai tidak berbeda nyata jumlah rataan konsumsinya. Jumlah rata-rata produksi telur ratu untuk perlakuan KF, KR, KS, dan kontrol berturut-turut yaitu 1143,6±451,5; 873,89±569,4; 653,22±384,3; dan 1096,78±826,1 butir/hari. Rataan bobot badan lebah pekerja umur satu hari untuk perlakuan yang sama berturut-turut

(5)

yaitu 98,09±6,36; 96,08±7,67; 93,57±7,47; dan 97,11±9,53 gram. Sedangkan prosentase kadar protein kasar lebah pekerja umur satu hari sebesar 28,08±3,76%; 31,20±2,05%; 34,02±2,62%; dan 28,89±4,56% untuk pemberian perlakuan KF, KR, KS, dan kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis pakan buatan menghasilkan respon yang sama dengan kontrol yang koloninya mengkonsumsi pakan alami pada tiga parameter yang diamati yaitu produktifitas ratu, bobot badan, dan kadar protein kasar lebah pekerja umur sehari. Hal ini mengindikasikan bahwa tepungsari buatan berbahan dasar kedelai memang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat koloni dalam keadaan kekurangan sumber pakan alami. Adapun proses olahan kedelai yang terbaik untuk penyiapan bahan dasar pakan buatan sebelum diolah lebih lanjut menjadi tepung halus yaitu perebusan dan fermentasi.

Kata-kata kunci: Apis mellifera L., Kedelai, Tepungsari pengganti, Produktifitas lebah ratu, Bobot badan, Protein tubuh lebah pekerja.

(6)

ABSTRACT

The Effect of Soybean Processed as Pollen Substitute on the Queen Productivity, Body Weight and Crude Protein of Worker Honey Bee Apis

mellifera L.

Arianne, H., Salundik, and Kuntadi

Pollen is the main source of protein, lipids, vitamins, and minerals for honey bees. Shortage of pollen causes the decrease of brood rearing, developmental abnormalities, etc. Since pollen is collected exclusively from flowers which are not always available all the year round, other sources of protein are needed to feed honey bee colonies during the dearth period. Soybean, rich in protein and oil, was studied as a basic component of pollen substitutes to find out the best processing method of the bean prior to flouring mill.

The study was conducted from March 2006 up to April 2006 at the Apiary of Madu “Sari Bunga”, Titisan village, Sukaraja, Sukabumi. Twelve colonies of Apis

mellifera honey bees containing 12.000 – 15.000 workers were used in the study. All

colonies headed by queens of about the same age. Nine colonies assigning to feed on pollen substitutes were given pollen trap to avoid fresh pollen entering the hives. The purpose of this study was to find out the effects of pollen substitutes of three different soybean processing methods i.e. fermented soybean, boiled soybean, and fried soybean, on the queen productivity, body weight, and crude protein of worker honey bee A. mellifera L.

A Completely Randomized Design with three treatments, control, and three replications was used in the experiment. The treatments were: 70 gram fermented-soybean flour + 130 ml sugar syrup (KF), 70 gram boiled-fermented-soybean flour + 130 ml sugar syrup (KR), and 70 gram fried-soybean flour + 130 ml sugar syrup (KS). Analysis of Variance (ANOVA) was assigned to test the differences among treatments.

The results showed that colony consumption on KS was significantly lower than the other food supplements. No differences were found among the number of egg production (P=0,276), the worker body weight (P=0,649), and the worker crude protein (P=0,217) of all treatments and control. The results showed that the treatments were not affected the queen productivity, body weight, and crude protein of honey bee workers one day old.

Key words: Apis mellifera L., soybean, pollen substitute, egg production, body

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 25 Juli 1985. Lahir sebagai putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Purwanto Srirahardjo dan Ibu Hermien Rimbyastuti.

Pada tahun 1989 masuk pendidikan prasekolah TK PGRI Semarang, setahun kemudian masuk SD Srondol II Semarang sampai tahun 1996 dan pada tahun yang sama melanjutkan ke SMPN 21 Semarang sampai tahun 1999. Pendidikan menengah lanjutannya di SMUN 5 Semarang dan diselesaikan pada tahun 2002.

Penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan Ilmu Produksi Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama duduk di jenjang perguruan tinggi penulis pernah menjadi anggota Forum Aktivitas Mahasiswa Muslim (FAMM) Al-An’aam pada tahun 2003-2005. Pada tahun 2004 menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan (BEM-D). Penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada tahun 2004 dan 2005.

(8)

KATA PENGANTAR

Ba’da Tahmid wa Sholawat. Berawal dari ajakan teman untuk meneliti lebah

madu walaupun saat itu penulis belum mengambil mata kuliah budidaya lebah madu. Penulis tertarik meneliti karena lebah termasuk salah satu hewan yang diabadikan di Al Qur’an -QS An Nahl-. Banyak ibroh yang diambil pada serangga ini umpamanya dengan menari lebah dapat mengadakan komunikasi di antara mereka, dengan perantaraan tarian juga lebah dapat memberi pengarahan kepada lebah lain atau memberitahukan letak bunga yang mereka hisap, kemudian adanya pembagian kerja yang terorganisir di antara lebah pekerja, lebah ratu, dan pejantan, lalu yang disenangi peternak lebah adalah hewan ternak ini dapat membersihkan sarangnya sendiri.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini. Akan tetapi penulis sangat berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kalangan peneliti, peternak lebah maupun masyarakat secara umum terutama dalam pengembangan pakan buatan, baik sebagai suplemen (pollen supplement) maupun pengganti tepungsari (pollen substitute), untuk mengatasi masalah penurunan populasi koloni lebah madu yang sering terjadi akibat kekurangan pasokan tepungsari alami pada saat kondisi langka bunga.

Penulis

“Dan Rabb kamu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di rumah-rumah yang didirikan manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat-obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan”

(9)

DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN ... i ABSTRACT ... iii RIWAYAT HIDUP ... iv KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 2 Tujuan Penelitian ... 3 Manfaat Penelitian ... 3 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

Biologi Lebah Madu ... 4

Klasifikasi ... 4 Habitat ... 4 Karakteristik Fisik ... 5 Siklus Hidup ... 5 Telur ... 6 Larva ... 6 Pupa ... 7 Dewasa ... 7

Nutrisi dan Perkembangan Lebah Madu ... 8

Pakan lebah madu ... 10

Nektar ... 10

Tepungsari ... 10

Pakan tambahan ... 11

Kedelai (Glycine max) ... 11

Tempe ... 13

METODE ... 15

Lokasi dan Waktu ... 15

Materi ... 15

Ternak ... 15

Pakan ... 15

Peralatan ... 15

(10)

Perlakuan ... 15 Model percobaan ... 16 Analisa data ... 16 Prosedur ... 16 Persiapan materi ... 16 Pelaksanaan percobaan ... 17 Pengambilan data ... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

Bahan Tepungsari Pengganti ... 19

Konsumsi Pakan ... 21

Produktivitas Lebah Ratu ... 23

Bobot Badan Lebah Pekerja Umur Sehari ... 24

Kandungan Protein Lebah Pekerja Umur Sehari ... 25

KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

Kesimpulan ... 27

Saran ... 27

UCAPAN TERIMAKASIH ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 29

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman jagung merupakan tanaman yang tahan terhadap cekaman air. Di Kecamatan Kemusu tanaman jagung ditanam pada sawah tadah hujan yang hanya mengandalkan air hujan untuk

Karst merupakan suatu medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan memiliki porositas sekunder yang berkembang baik (Ford dan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SD Negeri Tegalpanggung berlangsung mulai tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014. Dengan kegiatan

Jadi dalam penelitian ini akan membahas dampak hidup bertetangga dengan lokalisasi Gang Sadar terhadap keutuhan rumah tangga warga Desa Karangmangu yang

Komponen dipilih agar mendapat kesesuaian antara karakteristik dan spesifikasi komponen yang dipilih dengan kebutuhan alat sehinngga alat yang dibuat dapat bekerja

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2017

•Penjelasan Informasi Tahap I •Time Schedule Pengerjaan •Survey Lokasi •Penandatangan MOU •Pembayaran investasi 70 % •Penyerahan SOP •Pembayaran investasi 70 % •Penyerahan

Proses Proses pembuatan natrium alginat menggunakan metode ekstraksi, dimana rumput laut coklat dari genus Sargassum sebelumnya direndam dengan dua tahap, yakni