• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : RATIH INDRI HAPSARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : RATIH INDRI HAPSARI"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)Oleh : RATIH INDRI HAPSARI 2507100098.

(2) I. PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan Manfaat. II.TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidup Proyek Peranan LPM Dalam Proyek Macam waste Dalam Proyek Konstruksi. Prinsip LPM. III. METODOLOGI PENELITIAN TERKAIT. IV.PENGOLAHAN DATA Struktur organisasi proyek Gambaran umum proyek Work Breakdown Structure. Identifikasi waste Matriks Evaluasi Managing variation Identifikasi resiko. V.ANALISA & INTERPRETASI Aktifitas Proyek Analisa waste. Analisa Resiko Penghematan Biaya Analisa SDM Pengaruh waste dan resiko terhadap penjadwalan.

(3) I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. KENDALA.

(4) cont'd Tingkat Keberhasilan pengerjaan proyek CV. Chandra Setya Karya 25 %. 75 %. Berhasil Gagal.

(5) Peniliti ingin mengajukan perbaikan dalam perencanaan dalam proyek pembangunan gedung SDN Bektiharjo 2 Semanding Tuban yang akan dikerjakan oleh CV Chandra Setya Karya dengan menggunakan metode Lean Project Management.

(6) Rumusan Masalah Menyusun perencanaan proyek konstruksi pada pembangunan SDN Bektiharjo 2 Semanding Tuban, dengan mengidentifikasi dan menganilisa kendala dan waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek.

(7) Ruang Lingkup Penelitian — Penelitian dilakukan pada perencanaan pembangunan. gedung SDN Bektiharjo 2 di kecamatan Semanding kabupaten Tuban yang akan dikerjakan oleh CV. Chandra Setya. — waste yang diidentifikasi adalah waste yang berpotensi terjadi selama pelaksanaan proyek berdasarkan 8 macam waste menurut Womark and Jones (1996) — Prinsip Lean Project Management yang diterapkan hanya yang sesuai dengan skala dan karakteristik proyek. — Detail proyek tidak ada perubahan, sesuai dengan surat kontrak. — Hari kerja selama 1 minggu yaitu 7 hari (tidak ada hari libur)..

(8) Tujuan Penelitian — Mengidentifikasi waste yang berpotensi terjadi dan. memberikan langkah prefentif atau korektif. — Mengidentifikasi risiko yang berpotensi muncul selama pelaksanaan proyek. — Mengestimasi biaya, sumber daya manusia, dan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. — Mengaplikasikan metode Critical chain Project Management (CCPM) untuk perencanaan penjadwalan proyek (membandingkan dengan jadwal eksisting)..

(9) Manfaat Penelitian • Pihak manajemen dapat melakukan perencanaan proyek lebih terstrukur dengan menerapkan prinsip Lean Project Management, sehingga Bagi Perusahaan pelaksanaan proyek lebih efektif dan efisien.. Bagi Penulis. • Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dari hasil penelitian dalam merencanakan pelaksanaan proyek..

(10) II. TINJAUAN PUSTAKA SIKLUS HIDUP PROYEK. INSIASI. PERENCANAAN. EKSEKUSI. PENUTUPAN.

(11) Peranan Lean Project Managament (LPM) pada proyek konstruksi. Mengidentifikasi waste (Non Value-Adding Activities ) dan kendala (resiko) yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek, serta mengestimasi kebutuhan pelaksanaan proyek (waktu, biaya, sumber daya)..

(12) Macam-macam waste yang terjadi dalam konstruksi menurut Womack dan Jones (1996) 1. Cacat pada produk (defects) 2. Overproduction 3. Waiting 4. Unappropriate Processing 5. Unnecessary motion 6. Excessive transportasion 7. Unnecessary inventory 8. Desain barang atau jasa yang tidak memuaskan.

(13) Perbandingan bentuk 8 waste dalam aktivitas produksi dan konstruksi.

(14)

(15) PRINSIP-PRINSIP LPM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. PROJECT SYSTEM LEADING PEOPLE CHATERING RIGHT SOLUTION MANAGING VARIATION MANAGING RISK PROJECT PLAN EKSEKUSI.

(16) 1. Project System Identifikasi waste dengan menggunakan Fish bone diagram dan formulasi if then.

(17) Identifikasi detail pekerjaan dengan Work Breakdown Structure (WBS), berikut ini merupakan herarki dari WBS :.

(18) 2. Leading People - Identifikasi Stakeholder yang berkaitan - Mengelola Stakeholder, dengan pendefinisian roles tiap-tiap. stakeholder, dengan menggunakan matriks RICA, digunakan untuk proyek yang berhubungan dengan banyak pihak (bisanya hingga ratusan). Keterangan : R : Responsible I : Inform C : Consulted A : Accountable.

(19) 3. Chartering Chartering merupakan suatu tahap pendefinisian visi dan tujuan proyek, dan menempatkan otoritas kepada pemimpin proyek untuk rencana proyek. Untuk memudahkan tahap chartering, maka manajer proyek dapat menggunakan form charter seperti berikut , sehingga satkeholder yang berkaitan dapat memperoleh informasi dari proyek yang berkaitan.

(20)

(21) 4. Right Solution Pengambilan solusi ini digunakan dalam pemilihan solusi untuk menangani waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek Design Solution.

(22) — Contoh matriks evaluasi yang digunakan dalam. pemilihan solusi :.

(23) 5. Managing Variation — Estimasi Jadwal. Perencanaan penjadwalan menggunakan metode Critical Chain Project Management (CCPM), untuk menghindari Student Sydrom dan Parkinson’s Law Effects. CCPM merupakan pengembangan dari CPM (Critical Path Method).

(24)

(25) Perbedaan CCPM dan CPM. — Untuk menentukan panjang buffer digunakan metode SSQ (square. Root of the Sum of Square ) ,dengan persamaan :. B= 2.

(26) 6. Project Risk Management Langkah 1 identifikasi rsiko Analisis proyek untuk mengidentifikasi resiko. Resiko diketahui. Langkah 2 Penilaian resiko Resiko baru. Menilai resiko dalam hal : 1. Tingkat keparahan 2. Kemungkinan terjadi 3. Kemampuannya untuk dapat dikontrol Oenilaian resiko. Rsiko baru. Langkah 3 Menyusun Respon 1. Mengembangkan strategi untuk mengurangi kerusakan yang mungkin terjadi 2. Menyusun rencana kontingensi. Rencana manajemen resiko. Langkah 4 Mengendalikan respon resiko Resiko baru. 1. Implementasi strategi resiko 2. Memonitor dan menyesuaikan rencana untuk resiko baru 3. Manajemen perubahan. Pembobotan dilakukan dengan metode FMEA (Dampak x Kemungkinan x Deteksi = Nilai Resiko).

(27) 7. Project Plan Merupakan intgrasi dari prinsip Lean Project Management sebelumnya, keterkaitan tersebut dapat dilihat dari, herarki Project Plan seperti berikut :.

(28)

(29) 8. Eksekusi — Proses pengendalian proyek — Memonitor kinerja waktu — Mengembangkan sistem biaya atau jadwal terintegrasi.

(30) Dari kedelapan prinsip LPM yang telah dipaparkan, maka, maka prinsip LPM yang sesuai dengan karakteristik proyek yang akan digunakan dalam penelitian yaitu : 1. Project System 2. Right Solution 3. Managing variation 4. Managing Risk 5. Project Plan.

(31) PENELITIAN TERKAIT H. Steyn , dalam penelitian dengan judul “Project Management Application Of the Theory Of Constraintts Beyond Critical Chain Schedulling”. Penilitain ini menerapkan Theory of constraint (TOC) untuk mengembangkan berbagai teknik manajemen. Penerapan pendekatan TOC untuk proyek penjadwalan mengarah pada pengembangan teknik Critical Chain . Aplikasi kedua dari TOC digunakan untuk untuk mengelola sumber daya dan biaya.. Nyoman Yuni Anggaraini (2009) dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Penjadwalan Critical Chain Dan Lean Construction Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Proyek Konstruksi”. Dalam penilitiannya dilakukan perencanaan dan pengendalian proyek dengan menggunakan metode penjadwalan Critical Chain Project Management (CCPM) dan menggunakan pendekatan Lean Constructiom untuk meminimasi waste yang ada dalam pelaksanaan proyek. Penilitian dilakukan saat proyek berlangsung.. Posisi Penulis, Menggunakan metode Lean Project Management, yang didalamnya terdapat prinsipprinsip yang dapat diterapkan. Penulis melakukan perencanaan proyek dengan mengidentidentifikasi waste, kendala (resiko), estimasi biaya, sumber daya dan penjadwalan dengan metode CCPM.

(32) METODOLOGI.

(33)

(34)

(35)

(36) III. Pengumpulan dan Pengolah Data. Proyek pembangunan gedung SDN Bektiharjo II ini merupakan proyek pemerintah daerah kota Tuban, yang bernilai Rp. 900.000.000. Sempat dikhawatirkan adanya perubahan peraturan pemerintah daerah yang mempengaruhi tata aturan proyek ini karena adanya pergantian kepala daerah, namun sejauh ini dari pengumuman pemenang hingga menjelang pelaksanaan tidak ada perubahan yang mempengaruhi.

(37)

(38)

(39) Work Breakdown Structure.

(40)

(41) Details aktivitas proyek.

(42)

(43)

(44) Identifikasi waste Fish Bone Diagram Formulasi If then Identifikasi dilakukan berdasarkan kondisi lapangan dan proyek melalui wawancara dengan pihak CV. Chandra Setya Karya. Didapatkan bahwa waste yang berpotensi terjadi yaitu.

(45) Material. Method. Material hilang. Waiting Keterlambatan penurunan anggaran proyek. Cuaca buruk / bencana alam Peralatan hilang. Environment. Man. Machine.

(46) Method. Material. Defects. Cuaca buruk/Bencana alam. Environment. Man. Machine.

(47) If Material/Peralatan hilang. Cuaca buruk/bencana alam. CONTROLING waste Then. When. Menempatkan staff keamanan di tempat Saat pelaksanaan penyimpanan material dan peralatan (gudang) Menitipakan kepada warga sekitar dengan memberi imbalan. Saat pelaksanaan. Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pengerjaan. Saat pelaksanaan. Melakukan percepatan pekerjaan saat kondisi cuaca sudah kembali normal. Saat pelaksanaan. Keterlambatan penurunan anggaran proyek Menggunakan dana talangan. Saat pelaksanaan.

(48) Matrik Evaluasi Kriteria. Cuaca Buruk. Weight factor. Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pengerjaan Weighted score. Biaya Waktu Dampak terhadap hasil Resiko TOTAL GO/NOT GO. 8 8 7 6. Ranking 9 6 8 7. Melakukan percepatan pekerjaan saat kondisi cuaca kembali normal Ranking Weighted score. 72 48 56 42. 3 4 5 5. 24 32 35 30. 218. 121. GO. NOT GO (GO II). Peralatan / Material Hilang Kriteria. Weight factor. Biaya Waktu Dampak terhadap hasil Resiko TOTAL GO/NOT GO. Menempatkan staff keamanan di tempat penyimpanan material 8 8 7 6. Ranking. Weighted score. 6 7 6 7. 48 56 42 42. Menitipkan ke masyarakat sekitar dengan memberi biaya yang pantas Ranking Weighted score 7 7 7 7. 56 56 49 42. 188 NOT GO (GO II). 203 GO. Keterangan : Scoring Ranking, jika semakin besar artinya semakin baik (sesuai dengan makna tiap-tiap kriteria) Scoring pada weight factor, jika semakin besar maka dianggap semakin penting.

(49) Jadwal Eksisting Proyek. Total durasi proyek eksisting = 50 hari.

(50) Kurva S. Bobot = Total biaya tiap pekerjaan/Total biaya proyek.

(51) Estimasi penjadwalan dengan CCPM.

(52)

(53) Pekerjaan pondasi. Optimistic (A) Most Likely (S) (S-A)/2 7 8 1. Jenis Pekerjaan PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PEKERJAAN PONDASI PEKERJAAN PASANG DINDING DAN PLESTER PEKERJAAN BETON PEKERJAAN KAYU (BENGKERAI) PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PEKERJAAN PENUTUP ATAP PEKERJAAN PLITURAN DAN PENGECATAN PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING PEKERJAAN KUNCI DAN KACA PEKERJAAN SANITASI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN PAVING KELILING GEDUNG PEKERJAAN BAK AIR PEKERJAAN LAIN-LAIN. Optimistic (A) Most Likely (S) 3 3 2 3 7 8 6 8 2 2 4 6 4 6 5 5 3 4 5 5 1 1 1 2 1 1 4 4 1 1 1 1. (S-A)/2 x (S-A)/2 Project buffer. 1. (S-A)/2 0 1 1 2 0 2 2 0 1 0 0 1 0 0 0 0. 2. (S-A)/2 x (S-A)/2. 0 1 1 4 0 4 4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 16. Project buffer. Jenis Pekerjaan. 8.

(54) Estimasi jumlah tenaga kerja rata-rata perhari Jenis Pekerjaan. PEKERJAAN PERSIAPAN. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN. PEKERJAAN PONDASI. PEKERJAAN PASANG DINDING DAN PLESTERAN. PEKERJAAN BETON. PEKERJAAN KAYU (BENGKERAI). PEKERJAAN LANGIT-LANGIT. PEKERJAAN PENUTUP ATAP. Jenis Pekerja. Jumlah. Pekerja. 4. Tukang kayu. 4. Kepala tukang kayu. 1. Mandor. 1. Pekerja. 15. Mandor. 2. Tukang batu. 10. Kepala tukang batu. 1. Mandor. 1. Pekerja. 26. Tukang batu. 6. Kepala tukang batu. 1. Mandor. 1. Pekerja. 11. Pekerja. 4. Kepala tukang batu. 1. Tukang batu. 1. Mandor. 1. Pekerja. 7. Tukang kayu. 14. Kepala tukang kayu. 1. Mandor. 1. Pekerja. 9. Tukang kayu. 9. Kepala tukang kayu. 3. Mandor. 1. Pekerja. 9. Tukang kayu. 8. Kepala tukang kayu. 1. Mandor. 1. Tukang batu. 1. Jumlah pekerja = Kec. Kerja per hari/(Luas:panjang waktu penyelesaian). Kec. Kerja per hari = Gaji. perhari/(gaji perhari x koefisien).

(55) Jenis Pekerjaan. Jenis Pekerja. Tukang cat Kepala tukang cat PEKERJAAN PLITURAN DAN Pekerja PENGECATAN Mandor Kepala tukang batu Tukang batu Kepala tukang PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN batu DINDING Pekerja Mandor PEKERJAAN KUNCI DAN KACA Tukang kayu Pekerja Kepala tukang kayu PEKERJAAN SANITASI Pekerja Tukang batu Kepala tukang kayu Tukang batu PEKERJAAN PAVING KELILING GEDUNG Pekerja Pekerja PEKERJAAN BAK AIR Mandor. Jumlah 9 1 4 1 2 11 1 17 1 7 1 1 5 2 1 7 14 3 1.

(56) Konsep. Sumber. Indikator. Ekternal tidak dapat diprediksi. R e s i k o. Identifikasi risiko. Acts of God dan natural hazard Masalah dalam penyediaan sumberdaya (material; tenaga kerja; alat). Eksternal dapat diprediksi. Kondisi keuangan proyek yang buruk. Internal non-teknis. Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk K3 Pencurian; kelalaian; ketidakjujuran Kerusakan alat; properti; fisik proyek. Indikator (peristiwa) resiko. Kemungkinan. Dampak. Deteksi kesulitan. FMEA. Kapan. Acts of God dan natural hazar d. 2. 5. 5. 50. Setiap saat. Masalah dalam penyediaan sumberdaya (material; tenaga kerja; alat). 3. 4. 2. 24. Sebelum dan saat pelaksanaan. Kondisi keuangan proyek yang buruk. 2. 4. 2. 16. Sebelum dan saat pelaksanaan. Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk. 2. 4. 3. 24. Saat pelaksanaan. K3. 1. 4. 4. 16. Saat pelaksanaan. Pencurian; kelalaian; ketidakjujuran. 3. 4. 3. 36. Setiap saat. Kerusakan alat; properti; fisik proyek. 1. 4. 2. 8. Saat pelaksanaan.

(57) 5. K E M U N G K I N A N. 4. 3. Pencurian; kelalaian; ketidakjujuran. Masalah dalam penyediaan sumberdaya. 2. Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk Kondisi keuangan proyek yang buruk. 1. Acts of God and natural hazzard. Kerusakan alat properti; fisik proyek. K3 1. 2. 3. D A M P A K. 4. 5.

(58) Analisa dan Interpretasi Data — Aktifitas Proyek. Aktifitas Proyek terdapat 5 paket kerja utama dimana 2 dari 5 paket kerja tersebut sebagian besar mempunya aktivitas proyek yang sama, sehingga untuk aktivitas yang sama bisa dikerjakan secara bersama-sama dengan membentuk 2 tim kerja. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu penyelesaian, lebih efektif dan efisien, sehingga peluang keterlambatan kecil..

(59) — Analisa waste, berdasarkan hasil identifikasi waste. yang berpotensi muncul yaitu waiting dan defects yang di akibatkan oleh beberapa hal. CONTROLING WASTE If. Then. When. Material / peralatan hilang. Menitipkan ke masyarakat sekitar dengan memberi biaya yang pantas. Saat pelaksanaan. Cuaca buruk / Bencana Alam. Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pengerjaan. Saat pelaksanaan. Keterlambatan penurunan anggaran proyek. Menggunakan dana talangang.. Saat pelaksanaan.

(60) — Analisa Risiko Kemungkinan. Rencana Kontingensi. Pemicu. Acts of God dan natural hazard. Mengurangi. Mengajukan surat keterlambatan pengerjaan. Cuaca buruk (tidak menentu). Masalah dalam penyediaan sumberdaya (material; tenaga kerja; alat). Penghindaran. Menganalisa kebutuhan sumber daya pra pelaksanaan. Kurang persiapan dari pihak pelaksana. Kondisi keuangan proyek yang buruk. Penghindaran. Menganalisa kebutuhan biaya proyek dengan menyertakan dana kontingensi / Memakai dana talangan. Penurunan anggaran proyek terlambat. Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk. Penghindaran. Membuat penjadwalan dengan memberikan Kurang persiapan dan salah menganalisa buffer time. K3. Asuransi. Asuransi. K3 tidak sesuai dengan standarisasi. Kecurangan; kelalaian; ketidakjujuran (pencurian material). Penghindaran. Menitipkan ke warga sekitar. Lokasi proyek, bulan ramadhan. Kerusakan alat; properti; fisik proyek. Penghindaran. Maintenance secara berkala (sesuai jadwal). Cuaca buruk (tidak menentu). Matriks respon resiko. Indikator (peristiwa) resiko.

(61) Analisa FMEA perisitwa risiko : Acts of God dan natural hazard dengan bobot 50 dengan rincian kemungkinan 2, dampak 5, dan deteksi 5, peristiwa risiko tersebut dapat diartikan sebagai risiko yang mustahil (tidak mungkin) untuk diditeksi dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan proyek, dan kecil kemungkinannya untuk terjadi, namun tetap pihak pelaksana harus waspada karena cuaca buruk atau bencana alam bisa kapanpun terjadi tanpa diduga-duga..

(62) — Analisa Matriks tingkat keparahan risiko. Dari hasil pengeplotan pada matriks tingkat keparahan risiko, didapatkan bahwa peristiwa risiko yang terletak pada zona hijau tidak ada, sedangkan yang terletak pada zona kuning antara lain, Pencurian, kelalaian, pencurian, kerusakan properti, fisik proyek, kondisi keuangan yang buruk, dan K3. Peristiwa risiko yang terletak pada zona merah atau risiko utama yaitum acts of God and natural hazard.

(63) — Analisa Biaya dengan waste dan risiko Dana kontingensi proyek Cadangan anggran. Biaya. Biaya penitipan kepada warga sekitar. Rp. Dana talangan. Rp. Asuransi (jamsostek) SDM. Rp. Cadangan manajemen TOTAL. Pemegang kendali. 1,000,000.00Pelaksana 169,600,000.00Pelaksana (hanya sementara) 184,000.00Pelaksana. Rp. 84,800,000.00Pelaksana dan pemilik proyek. Rp. 255,584,000.00. Jenis Pekerja Jumlah rata-rata yang dibutuhkan/hariHarga satuan tenaga kerjaBiaya tenaga kerja perhari Pekerja. 9. 28500 Rp. 256,500. Tukang Kayu. 3. 42500 Rp. 130,076. Kepala Tukang Kayu Tukang Batu. 1 3. 48000 Rp 37500 Rp. 26,834 100,149. Kepala Tukang Batu. 1. 39500 Rp. 39,500. Tukang Cat. 1. 35000 Rp. 22,500. Kepala Tukang Cat. 1 1. 38500 Rp 45000 Rp. 38,500 31,157. Rp. 645,216. Mandor. HEMAT!. 11 x Rp. 645.216 = Rp. 7.097.374.

(64) — Analisa Pengaruh waste dan Risiko terhadap Penjadwalan. JENIS Waste (Waiting dan Defects) Waiting Material Waiting Peralatan Waiting karena Cuaca Rework karena defects akibat cuaca. Prosentase pemakaian durasi. Waktu yang dibutuhkan (hari). Panjang durasi untuk tiap-tiap waste. 1 1 1 -- 2 1 -- 3. Zona pemakaian Project Buffer. Project Buffer (hari). Durasi yang telah terpakai (hari). 0%-33% 34%-67% 68%-100%. 8 8 8. <3 3 sampai 6 >6.

(65) KESIMPULAN — Waste yang berpotensi berdasarkan kondisi eksisting lapangan dan proyek, yaitu waiting dan defects. — Berdasarkan hasil identifikasi, peristiwa resiko yang berpotensi terjadi yaitu acts of God and natural hazard (resiko utama), sedangkan pencurian, K3, kerusakan alat/property, kondisi keuangan proyek yang buruk, masalah dalam penyedian sumber daya, waktu pelaksanaan (resiko sedang) — Dana tambahan yang bisa disimpan dari hasil penerapan metode Lean Project Management adalah Rp. 7.097.374 – Rp 1.184.000 = Rp. 5.913.374 — Percepatan jadwal yang didapatkan dengan melakukan CCPM sebesar 11 hari dibandingkan jadwal eksising..

(66) SARAN. — Pihak pelaksana dihimbau membuat perencanaan dengan. mengimplemenetasikan Lean Project Management. Agar proyek dapat secara terstruktur dan siap dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan — Pada penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan studi kasus Proyek yang lebih kompleks, agar dampak implementasi metode ini dapat memberikan nilai yang lebih banyak bagi proyek — Penelitian ini belum membahas pengalokasian sumber daya manusia secara detail perharinya, dan pengaruh penjadwalan CCPM jika terjadi keterbatasan sumber daya manusia.

(67) TERIMA KASIH.

(68)

Referensi

Dokumen terkait

Pemegang Unit Penyertaan tidak perlu melakukan tindakan apapun karena Manajer Investasi wajib membeli kembali seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dalam

Tidak adanya penurunan skor HAI Knodell yang bermakna pada semua kelompok menunjukkan bahwa efek anti hepatotoksik Nigella sativa dosis 0,008 ml maupun 0,08 ml terhadap kerusakan

Hasil uji signifikansi pengaruh kualitas pelayanan terhadap ke- puasan pelanggan menghasilkan nilai t hitung sebesar 5,493 de- ngan nilai p (0,000) &lt; 0,05 yang

CONDONG CAMPUR, salah satu dapur keris lurus, panjang bilah sedang dengan kembang kacang, lambe gajah satu, sogokan hanya satu didepan dan ukuran panjang sampai ujung bilah,

Gerakan yang diusung oleh tiga tokoh pembaharu, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha, dikenal dengan gerakan Salafiyah yaitu suatu aliran keagamaan

Proposal usaha ini kami ajukan sebagai permohonan dana untuk usaha yang akan baru kami dirikan.Adapun nama usaha yang akan kami dirikan adalah Sugema Komputer, IT SUPPORT

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perhitungan dana pensiun berdasarkan Usia pegawai saat diangkat menjadi PNS (y),Usia pegawai saat perhitungan dilakukan