• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Konsumen Summary Chapter 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perilaku Konsumen Summary Chapter 8"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Perilaku

Konsumen

Summary

Chapter 8

by: Deya Putra

Errid Hadisyah Putra

Kemal Aditya

Naufalia

Tria Lestari Putri

(2)

1. Apa yang dimaksud dengan overt consumer behavior? Dan jelaskan mengapa overt consumer behavior itu penting!

Overt Consumer Behavior adalah suatu hal atau perilaku yang dapat di observasi atau diamati. Dalam arti lain OCB merujuk pada hal yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan dan hal apapun yang mempengaruhi konsumen. Dalam arti spesifik merujuk pada respons dan tindakan konsumen yang teramati dan terukur. Jadi, OCB berbeda dengan afeksi dan kognisi karena behavior bersifat eksternal dan dapat diamati secara langsung, bukan merupakan proses psikologis internal yang harus disimpulkan.

Mengapa OCB itu penting? Didalam OCB, kesuksesan strategi pemasaran

bergantung pada cara mengelola dan mengubah OCB. Terdapat 3 alasan penting:

1. Walaupun banyak kasus yang memengaruhi afeksi dan kognisi untuk menghasilkan perilaku, namun hal tersebut bukanlah jaminan. Konsumen sering memiliki sikap positif mengenai produk namun tidak membelinya, dan sikap positif mengenai toko namun tidak belanja disitu. 2. Kadang perilaku terjadi sebelum afeksi dan kognisi. Disini konsumen

mencoba produk terlebih dahulu, kemudian memutuskan untuk menyukainya atau tidak, dan akan membelinya lagi untuk produk berharga murah dan keterlibatan rendah seperti permen batangan baru.

 Contoh: Errid mencoba stick golf milik Deya saat dilapangan golf, saat dicoba ternyata pukulannya terlihat bagus sekali sehingga Errid tertarik dan membelinya. 

3. Membuat strategi pemasaran untuk mempertahankan atau meningkatkan penjualan produk atau jasa. Dapat dicapai dengan cara:

a. Meningkatkan frekuensi pembelian dan penggunaan konsumen lama

b. Mempertahankan pembelian dan penggunaan konsumen lama dan konsumen baru

c. Meningkatkan pembelian dan penggunaan konsumen lama dan konsumen bar

(3)

3. Jelaskan tahapan perilaku beserta contoh perilakunya pada toko retail untuk pembelian consumer goods!

Jadi terdapat 3 tahapan yang terjadi di tahapan OCB, yaitu:

1. Pra Purchase : Di tahap ini terdapat jenis-jenis perilaku seperti

information contact dan funds access.

a. Information contact : Dapat terjadi dengan sengaja atau tidak sengaja. Disini konsumen bertemu dengan informasi tentang produk, merk atau toko. Dan disini informasinya didapatkan melalui iklan koran, iklan majalah, billboard, radio, tv dan sebagainya.

Terdapat factor-factor yang mempengaruhi perilaku pencarian konsumen, sbb:

(4)

b. Funds access : intinya di tahap ini bagaimana

marketer memberi kemudahan kepada konsumen dalam pembayaran suatu produk yang dibeli. Seperti menerima pembayaran tunai, kredit card, cek, dan sebagainya. Dan dari tiap kemudahan diberikan promosi yang menginsentifkan para konsumen, seperti jika membayar tunai maka akan cashback, jika menggunakan kredit card akan dapat cicilan 0% dan sebagainya.

2. Purchase : Di tahap ini terdapat jenis-jenis perilaku seperti store

contact, product contact dan transaction.

(5)

agar konsumen mau masuk ke dalam toko kita hingga akhirnya

(6)

melakukan transaksi pembelian. Store contact meliputi 3 proses.

i. Locate outlet : Disini marketer harus membuat

konsumen mengetahui adanya toko tersebut dan berlokasi di tempat tersebut. Jadi marketer harus menempatkan tokonya di tempat yang strategis, yang mana menjadi akses lalu lalang para konsumen. Kemudian juga memiliki tempat parkir yang luas sehingga membuat para konsumen tidak males untuk kesana.

Contoh : 7eleven

ii. Travel to otlet : Disini marketer mencoba

membuat strategi agar konsumen tertarik datang ke toko seperti adanya karnaval di halaman depan toko, peragaan busana gratis, hiburan gratis, dan diadakan jumpa artis di suatu mall agar konsumen pergi ke mall. iii. Enter outlet : Disini posisi konsumen sudah berada di

depan toko dan tugas marketer ialah membuat konsumen tersebut tertarik perhatiannya dengan apa yang ada dibagian depan toko, seperti adanya info discount up to 70% (dipasang di jendela toko), undian berhadiah, music yang menarik perhatian, dan bau-bauan yang membuat konsumen tergoda seperti Roti Boy yang dari radius 10 meter aroma roti tersebut sudah tercium dan membuat konsumen jadi pengen beli. b. Product Contact : Terdapat 2 strategi yang digunakan

untuk mendapatkan product contact, yaitu push strategies dan pull strategies.

i. Push Strategies : Memberi diskon dan insentif

dalam meningkatkan usaha penjualan. Strategi ini biasanya diberikankepada retailer. Contoh: menawarkan ke retailer akan mendapat 1 blackberry jika dapat menjual 100 blackberry, sehingga membuat retailer memasang iklan di Koran terus-terusan dan menaruh blackberry di display utama toko retailer. ii. Pull Strategies : Memberikan kupon diskon kepada

konsumen akhir untuk membeli produk produsen melalui retailer, hingga akhirnya retailer datang ke produsen dan memesan produk tersebut.

Ada 3 perilaku yang biasanya dibutuhkan agar transaksi terjadi:

1. Locate product in store : Produk haruslah mudah ditemukan didalam suatu toko. Oleh karena itu perlu

(7)

adanya tanda-tanda dan arahan di toko, information center dan petugas toko yang standby. Konsumen akan lebih terstimulus untuk membeli suatu produk apabila konsumen dapat melihat langsung dan

(8)

memegang produk tersebut. Ada hal yang memungkinkan ketika konsumen ingin membeli produk A namun sulit untuk ditemukan karena tidak tahu ada di rak mana, akhirnya konsumen membeli produk B yang sebelumnya tidak pernah diketahui namun karena dia berkontak langsung dengan produk B.

2. Obtain product : Marketer harus membuat konsumen untuk mengambil dan membeli produk itu, dapat dilakukan dengan pembuatan packaging yang menarik dan mencolok, atau dengan pemberian tester yang menstimulus konsumen untuk membelinya. Dapat juga dilakukan dengan cara petugas toko menggunakan taktik yang penuh tekanan atau dengan mengatakan “jika ibu beli sekarang harganya saya kasih Rp 100.000, namun jika ibu pulang dan kembali lagi harganya akan kembali normal menjadi Rp

150.000”, hal tersebut dapat mengubah pikiran dan perilaku konsumen.

3. Take out product to checkout counter : Sejumah taktik juga digunakan untuk mendatangkan pembeli potensial ke kasir, misalnya kasir ditempatkan di pintu keluar, selain itu petugas toko mengantarkan pembeli ke kasir dan membantu proses pembayaran.

c. Trasaction :

i. Merupakan tahap dimana konsumen telah memilih produk yang telah diupayakan marketer melalui berbagai strategi, jangan sampai ketika konsumen telah memilih produk tersebut namun tidak jadi membeli karena antrian kasir terlalu panjang. Hampir mirip dengan “ funds access”, namun di “transaction” lebih membicarakan saat konsumen ingin membayara produk yang diambil.

ii. Marketer harus melakukan bagaimana caranya agar banyak konsumen yang membeli namun antrian tidak panjang, dapat dilakukan dengan melatih kasir untuk melayani transaksi tiap pelanggan dengan cepat dan efisien namun tetap ramah. Apabila penjual melayani dengan ramah akan memungkinkan terjadi pembelian ulang disuatu hari.

iii. Kemudian marketer juga mencoba membuat beberapa kasir dengan fungsi yang berbeda, seperti adanya kasir yang khusus melayani pembelian tanpa

(9)

trolley dan membayar secara tunai. Dan ada kasir yang khusus melayani pembelian dengan menggunakan kartu kredit ataupun debit.

(10)

3. Post Purchase : Tahap ini merupakan tahap dimana pembelian sudah terjadi dan marketer tetap melakukan tindakan-tindakan agar tetap mendapatkan keuntungan dan menjaga hubungan dengan customer. Terdapat 2 jenis perilaku, yaitu:

a. Consumption and disposition

i. Produk memiliki 2 jenis yaitu produk yang tahan lama dan produk yang tidak tahan lama. Produk tahan lama seperti mobil, handphone dan sebagainya. Sedangkan produk yang tidak tahan lama seperti makanan dan minuman.

ii. Tentunya marketer memperlakukan konsumen yang membeli produk tahan lama dengan konsumen yang membeli produk tidak tahan lama dengan perlakuan yang berbeda. Dan fokus utama dari marketer ialah bagaimana konsumen tetap membeli produk marketer. iii. Untuk produk yang tahan lama seperti pembelian mobil,

proses konsumsi dan penggunaan mobil tentunya akan bertahun-tahun. Taktik yang dilakukan marketer ialah menawarkan service berkala dan pembelian sparepart di dealer resminya, guna menjaga mobil tersebut akan terus bagus. Jadi tidak harus konsumen membeli produk itu lagi, namun memberi tawaran kepada konsumen yang berhubungan dengan produk tersebut. iv. Untuk produk yang tidak tahan lama seperti makanan,

proses konsumsi makanan sangatlah cepat. Jadi, marketer harus membuat konsumen membeli makanan itu lagi dengan cara memberikan kupon diluar atau didalam kemasan (banyak konsumen yang senang jika mendapatkan kupon karena lebih hemat), atau dengan cara memberi tahu konsumen untuk menyimpan struk pembayaran akan makanan tersebut hingga 10 struk lalu ditukarkan dan akan mendapatkan makanan itu secara gratis.

b. Komunikasi :

i. Marketer menginginkan adanya 2 jenis komunikasi yang dilakukan oleh konsumen, yaitu dari konsumen ke marketer dan dari konsumen ke konsumen.

Konsumen ke marketer : Marketer menginginkan adanya 3 jenis informasi dari konsumen.

Marketer ingin informasi dari konsumen mengenai stategi marketing yang sudah dijalankan oleh marketer berhasil dan

berkualitas atau tidak.

(11)

Konsumen memberikan beberapa identitas pembeli yang potensial dan 

(12)

konsumen yang memberi identitas akan diberikan hadiah, dan apabila pembeli potensial tersebut benar membeli produk marketer, maka konsumen pemberi identitas akan mendapatkan hadiah yang lebih besar.

Konsumen membantu marketer untuk mencari konsumen yang telah membeli produk tersebut namun produk tersebut cacat, dan bagaimana caranya agar konsumen yang membeli produk tersebut menghubungi toko marketer, guna menhindari resiko kerugian konsumen.

Konsumen ke konsumen :  

Marketer menginginkan adanya Word of Mouth dari konsumen. Marketer ingin konsumen A memberi tahu ke konsumen B bahwa produk tersebut sangat bagus dan baik untuk dibeli. Namun Word of Mouth yang natural akan terjadi apabila produk tersebut sangat menarik dan unik, hingga akhirnya dibicarakan oleh para konsumen dan membuat konsumen yang baru tahu ingin membelinya.

Atau dapat dilakukan dengan cara yang diterapkan oleh Golds Gym, jika member A mengajak temannya untuk menjadi member disitu maka akan ada harga khusus untuk member A dan temannya.

Contoh lainnya, terdapat bar yang memberikan minuman gratis kepada pengunjungnya, guna pengunjung tersebut datang kembali dan memberi tahu ke temannya akan hal tersebut dan mengajaknya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Nilai dan Tipe Konsumen Rumah Tangga Kaitannya dengan Perilaku Pembelian Produk Makanan Kemasan di Wilayah

Dari sikap konsumen yang akan mencari ke tempat lain atau sikap tidak jadi membeli jika merek shampo antiketombe yang disukainya tidak ada di tempat pembelian menunjukkan

Jadi kesimpulan dari pengertian niat untuk melakukan komplain adalah tahap dimana perilaku membeli dari konsumen suatu produk baik barang maupun jasa yang dipicu oleh

disertakan pada wadah pangan baik itu didalam maupun diluar kemasan pangan sebagaimana sesuai dengan aturan yang terdapat dalam Pasal 2 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun

Indikator yang memiliki nilai skor tertinggi dalam keputusan konsumen untuk membeli tanaman hias adalah indikator hobby dan yang paling terendah adalah kebiasaan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Nilai dan Tipe Konsumen Rumah Tangga Kaitannya dengan Perilaku Pembelian Produk Makanan Kemasan di Wilayah

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,