• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAISAL FAHMI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAISAL FAHMI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH DUKUNGAN PIMPINAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN AUDIT INTERNAL

(Survei pada Kantor Cabang Bank Umum di Kota Tasikmalaya) FAISAL FAHMI

113403025

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

ABSTRACT

The purpose of this research to know : (1) support the leadership, independence of internal auditors, and the quality of the internal audit report; (2) relationships leadership support and the independence of the internal auditor; (3) the effect of partially support the leadership and independence of the internal auditor of the quality of the internal audit report at commercial banks in Tasikmalaya; (4) the effect of simultaneous support of the leadership and independence of the internal auditor of the quality of internal audit reports at commercial banks in Tasikmalaya. The method used in this research is descriptive analytical survey approach. The analytical tool used is path analysis (path analysis) with a scale of measurement intervals. Testing the hypothesis partially to make use of the t test and simultaneously using F test with a significance level (α) used 0.05. The results showed that: (1) support the leadership, independence of internal auditors, and the quality of internal audit reports at commercial banks in Tasikmalaya, have been carried out properly; (2) there is a relationship of support and the leadership of the independence of the internal auditor; (3) support the leadership of partially no significant effect on the quality of the internal audit report, the independence of the internal auditor is partially significant effect on the quality of the internal audit reports; (4) support the leadership and independence of the internal auditor simultaneously significant effect on the quality of internal audit reports at commercial banks in Tasikmalaya.

Keywords: leadership support, the independence of the internal auditor, the quality of internal audit reports

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) dukungan pimpinan, independensi auditor internal, dan kualitas laporan audit internal (2) hubungan dukungan pimpinan dan independensi auditor internal (3) pengaruh secara parsial dukungan pimpinan dan independensi auditor internal terhadap kualitas laporan audit internal pada bank umum di Kota Tasikmalaya (4) pengaruh secara simultan dukungan pimpinan dan independensi auditor internal terhadap kualitas laporan audit internal pada bank umum di Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan survei. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunaka uji t dan secara simultan dengan menggunakan uji F dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dukungan pimpinan, independensi auditor internal, dan kualitas laporan audit internal pada bank umum di Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik; (2) terdapat hubungan dukungan pimpinan dan independensi auditor internal; (3) dukungan pimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

(2)

2

kualitas laporan audit internal, independensi auditor internal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit internal; (4) dukungan pimpinan dan independensi auditor internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit internal pada bank umum di Kota Tasikmalaya.

Kata kunci: dukungan pimpinan, independensi auditor internal, kualitas laporan audit internal

1. Pendahuluan

Pembentukan fungsi audit internal merupakan keharusan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank dan Lembaga Pemerintah. Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk komite audit, dan agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, komite audit itu memerlukan fungsi audit internal. Pemeriksaan internal (audit internal) merupakan suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Laporan pemeriksaan internal dapat berupa berbagai temuan, kesimpulan, pendapat, dan rekomendasi. Laporan audit yang berkualitas sangat bermanfaat bagi manajemen puncak untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan (Tugiman, 2006).

Fungsi pemeriksaan internal dapat dilakukan oleh auditor intern, mengingat auditor intern lebih mengenal dan menguasai situasi dan kondisi dari perusahaan tersebut. Manajemen puncak mengandalkan pemeriksaan internal sebagai alat penyaji hasil analisis yang objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran, dan informasi dalam pengendalian serta pelaksanaan kegiatan organisasi (Arens dan Loebbecke, 2003:438).

Dalam laporan audit yang dihasilkan auditor internal, manajemen dapat melihat evaluasi aktivitas yang dilakukan organisasi, sehingga selanjutnya dapat memberikan keputusan terhadap penyimpangan yang terjadi dengan mengelola resiko, pengendalian intern yang memadai serta tata kelola perusahaan bagi kelangsungan dimasa mendatang. Maka dari itu laporan audit sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh dalam melakukan audit internal. Adapun laporan audit yang berkualitas tidak terlepas dari kemampuan, sikap, dan

temuan auditor. Berbagai macam bentuk penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan tentu tidak akan dikelola dengan baik apabila auditor internal tidak adanya dukungan pimpinan dan sikap independensi. Dengan dukungan pimpinan dapat membantu auditor menyelesaikan pekerjaannya secara bebas dari berbagai campu tangan pihak lain. Sedangkan, dengan independensi auditor mampu mengumpulkan potensi kecurangan dan resiko yaang terjadi yang mana sangat diperlukan pengelolaan lebih lanjut.

Auditor internal haruslah memperoleh dukungan pimpinan dan dewan, sehingga mereka akan mendapatkan kerja sama dari pihak yang diperiksa dan dapat menyelesaikan pekerjaanya secara bebas dari berbagai campur tangan pihak lain. Dukungan yang dimiliki berupa wewenang dan tanggung jawab, mekanisme intruksi dan pelaporan langsung, pengukuhan, serta mengajukan persetujuan mengenai rangkuman.

Selain dukungan pimpinan, sikap yang penting diperhatikan adalah independensi. Independensi merupakan sikap mental yang harus diperhatikan oleh auditor. Dalam melaksanakan tugasnya auditor internal harus memiliki sikap mental yang objektif, status organisasi yang tinggi tidak memihak dan menghindari situasi yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Audit internal dikatakan independen apabila dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun. Dengan kebebasannya memungkinkan auditor internal untuk melaksanakan tugasnya dengan maksimal.

Jadi dalam upaya peningkatkan kualitas laporan audit yang akan menyajikan analisis, penilaian, dan rekomendasi perbaikan kegiatan operasional perusahaan sehingga

(3)

3 dapat melahirkan pengawasan dan pengendalian yang baik perlu adanya dukungan pimpinan dan sikap independensi yang tinggi dalam diri auditor sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan terhindar dari kemungkinan terjadinya kecurangan dalam perusahaan. Pada perusahaan maupun perbankan yang lebih besar permasalahan yang dihadapi akan semakin kompleks. Hal ini mengakibatkan pihak manajemen tidak dapat lagi terlibat secara langsung didalam setiap aspek kegiatan organisai. Manajemen memerlukan penambahan sumber daya baik dalam segi kuantitas maupun dalam segi kualitas. Hal ini sangat beralasan karena semakin berkembangnya suatu organisasi ruang lingkupnya juga akan semakin luas dan kompleks. Sehingga pemimpin, dewan, dan karyawan telah terpisah menurut fungsinya masing-masing dan bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar struktur pengawasan internal yang ada dilaksanakan dengan semestinya, diperlukan suatu bagian khusus dalam organisasi yang disebut auditor internal. Dalam lingkungan yang berubah, dimana dalam banyak ketentuan perundang-undangan dan regulasi serta kebutuhan yang ada telah mendorong suasana semakin kondusif bagi audit internal.

Kasus yang terjadi pada dunia perbankan kota Tasikmalaya pada tahun 2009, bank swasta terkenal Bank Permata cabang Tasikmalaya mengalami kerugian akibat dari perbuatan karyawannya yang menggelapkan dana bank senilai satu milyar dalam bentuk 65 lembar bilyet giro. Kedua karyawan ini melakukan kejahatan dengan cara mencairkan dana bilyet giro milik salah seorang nasabah ke rekening teman kedua pelaku. Tentunya hal ini sangat merugikan nasabah yang memiliki bilyet giro dan berdampak pada kepercayaan nasabah lainnya, padahal kepercayaan merupakan salah satu aspek yang senantiasa menjadi andalan untuk menarik perhatian para

stakeholder. Hal inilah yang harus menjadi

perhatian betapa besarnya dampak yang ditimbulkan akibat kegagalan dalam

pengelolaan terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan bank itu sendiri baik bagi pihak investor, nasabah, manajemen,

shareholder dan tentunya bagi pemerintah.

Penyebab terjadinya fraud tersebut adalah akibat lemahnya pengawasan internal. Maka dari itu harus adanya dukungan pimpinan dan sikap independensi auditor internal untuk mencapai tujuan perbankan secara efektif dan efisien.

Seiring dengan perkembangan perusahaan maupun perbankan, pihak pemilik perusahaan biasanya tidak terjun langsung dalam aktivitas operasi perusahaan, melainkan didelegasikan kepada pihak profesional yang dalam hal ini disebut manajemen. Dalam kondisi seperti ini dengan dukungan pimpinan dan independensi auditor internal diperlukan sehingga dapat seksama mengawasi seluruh organisasi serta pasti bahwa perusahaan yang dipimpinnya berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Dukungan Pimpinan,

Independensi Auditor Internal, dan Kualitas Laporan Audit Internal pada perbankan di Kota Tasikmalaya?

2. Bagaimana hubungan Dukungan Pimpinan dengan Independensi Auditor Internal?

3. Bagaimana pengaruh Dukungan Pimpinan dan Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Audit Internal baik secara parsial maupun simultan pada perbankan di Kota Tasikmalaya?

2. Kerangka Pemikiran

Pergerakan kualitas perusahaan maupun perbankan dari tahun ke tahun tidak bisa dipastikan seiring dengan pergerakan jaman. Perusahaan terus berusaha mengembangkan organisasinya masing-masing dengan mengembangkan kualitasnya. Kinerja perusahaan dinilai sebagai fokus utama dalam menilai kualitas organisasi. Segala hal dilakukan organisasi dalam memajukan perusahaannya. Semakin luas ruang lingkup

(4)

4 perusahan menjadi semakin kompleks pula perusahaan, dan mengakibatkan munculnya permasalahan awal dalam tata kelola perusahaan. Maka dari itu perlu dibutuhkan pengawas khusus perusahaan untuk mengawasi segala macam kegiatan/aktivitas organisasi atau disebut auditor intern.

Masalah yang sering timbul dan berdampak besar sebenarnya bersumber atas internal perusahaan itu sendiri. Seperti tindak kecurangan yang terjadi, penggelapan atas aktiva, sehingga tindak korupsi yang terjadi akibat kurangnya pengendalian serta pengawasan dari manajemen menjadi satu hal yang memperkuat auditor intern untuk bertindak lebih fokus dan bebas bergerak dalam kinerja auditnya untuk membantu mencari solusi atas masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan sistematis dan terarah.

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, serta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya. Tujuannya untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut (Sukrisno, 2004:3).

Pemeriksaan internal pada dasarnya memberikan jasa keyakinan kepada manajemen untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dengan menggunakan disiplin ilmu yang tinggi dan bertanggung jawab bertujuan memberi saran perbaikan perusahaan di masa mendatang. Institute of Internal Auditor (IIA)

mendefinisikan Audit Intern sebagai aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing intern membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen resiko, pengendalian, dan pengelolaan.

Kedudukan internal audit dalam struktur organisasi perusahaan merupakan komitmen

manajemen puncak terhadap fungsi internal audit yang independent. Kedudukan internal audit dalam struktur organisasi harus didukung dengan pernyataan mengenai kewenangannya. Oleh karena itu, komitmen manajemen puncak terhadap kedudukan internal audit dalam struktur organisasi perusahaan harus didukung dengan pernyataan tertulis mengenai wewenang dan independensi yang diberikan kepada internal auditor. Pernyataan ini disebut dengan

Internal Audit Charter. Dengan demikian,

langkah awal dalam membangun independensi internal audit adalah komitmen serta dukungan dari komisaris dan direksi sebagai manajemen puncak terhadap wewenang dan independensi internal audit yang tercermin dalam struktur organisasi dan

Internal Audit Charter.

Komitmen terhadap independensi juga harus diimplementasikan oleh internal auditor dalam menetapkan metode, cara, teknik, dan pendekatan audit yang dilaksanakan. Kebebasan dan sikap mental internal auditor ini akan tercermin dari laporan internal audit yang lengkap, obyektif, serta berdasarkan analisa yang cermat, dan tidak memihak. Untuk mendukung independensi dan sikap mental obyektif ini, 2 hal utama yang perlu dilaksanakan adalah rotasi secara berkala penugasan pekerjaan internal audit dan review secara cermat terhadap kualitas laporan audit internal serta prosesnya.

Kedua variabel ini, dukungan pimpinan dan independensi auditor internal memiliki keterkaitan, keduanya sangat penting, dan berpengaruh. Karena kedudukan internal audit dalam struktur organisasi perusahaan merupakan komitmen manajemen puncak terhadap fungsi internal audit yang independent.

Laporan audit merupakan satu-satunya dari produk unit audit internal yang secara teratur dilaporkan kepada manajemen senior, dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit.

Sedangkan menurut Lawrence B. Sawyer, dkk. (2006:2662) yang diterjemahkan oleh Desi Adhariani menjelaskan bahwa: “laporan

(5)

5 audit senaiknya akurat, objektif, jelas, singkat, konstruktif, lengkap dan tepat waktu.”

Laporan yang baik mencerminkan pekerjaan auditor yang sistematis dan efektif. Sebaliknya laporan dengan kualitas jelek sering dikonotasikan dengan proses audit dan pengelolaan audit internal yang tidak sistematis dan tidak terencana. Kemampuan profesional auditor internal menjadi salah satu faktor pendukung dalam penyusunan laporan audit yang berkualitas.

Pada uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas laporan audit internal dapat dilihat dari laporan tersebut tidak boleh memihak pada kepentingan pihak tertentu dan adanya komitmen serta dukungan pimpinan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan profesional berupa dukungan pimpinan dan independensi auditor intern yang dijadikan sebagai alat kontrol untuk mengukur dan mengevaluasi sistem tersebut.

Kerangka pemikiran dapat diuraikan seperti pada Gambar 1.

` 

Gambar 1 Kerangka Pemikiran 3. Hipotesis

Dari penjelasan kerangka pemikiran tersebut dan alur kerangkanya penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1: Terdapat hubungan antara Dukungan

Pimpinan dengan Independensi Auditor Internal.

H2: Dukungan Pimpinan dan Independensi Auditor Internal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Audit Internal.

H3: Dukungan Pimpinan dan Independensi Auditor Internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Audit Internal.

4. Objek Penelitian

Tempat penulis melakukan penelitian serta mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini dijadikan sebagai unit analisis atau subjek penelitian. Penulis melakukan penelitian pada bank

umum di wilayah Kota Tasikmalaya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu terdiri dari : 1). Dukungan Pimpinan; 2). Independensi Auditor Internal; 3). Kualitas Laporan Audit Internal.

5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan survey. Metode deskriptif adalah mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau pada masa sekarang. Metode yang digunakan survey, menurut (Sugiono, 2009:11) menyatakan bahwa metode survey digunakan untuk mendapatkan data-data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi penelitian ini melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan Independensi

Auditor Internal

Kualitas Laporan Audit Internal Dukungan

(6)

6 mengadakan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebaagainya.

Jenis investigasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dan kausal. Tujuan utama riset kausal ini adalah untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat (cause-and-effect relationships)

diantara variabel-variabel penelitian. Penelitian deskriptif biasanya lebih dahulu dilakukan sebelum penelitian kaausal (Sugiman, 2008:40).

Berdasarkan perspektif dimensi/horizon waktu, penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross Sectional yaitu, tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu. Cross sectional adalah salah satu tipe untuk mengumpulkan data/informaasi dari berbagai sampel yang ditarik dari suatu elemen-elemen populasi (Sarwono, 2010:22). Studi Cross sectional berbeda dengan studi time series yang menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu.

6. Hasil Penelitian dan Pembahasan 6.1 Dukungan Pimpinan pada Perbankan

Wilayah Kota Tasikmalaya

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai dukungan pimpinan pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya, maka pimpinan pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya mendukung baik terhadap apa yang dikerjakan audit internal. Hal ini dapat dilihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dukungan pimpinan menunjukaan nilai yang sangat baik. Artinya secara keseluruhan dukungan pimpinan perbankan wilayah Kota Tasikmalaya memiliki tanggung jawab dan kewenangan, mekanisme dan pelaporan langsung, pengukuhan, dan mengajukan persetujuan mengenai rangkuman.

6.2 Independensi Auditor Internal pada

Perbankan Wilayah Kota

Tasikmalaya

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai independensi auditor internal pada

perbankan wilayah Kota Tasikmalaya, maka auditor internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya sudah berjalan secara independen. Hal ini dapat terlihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator independensi auditor internal menunjukan nilai yang sangat baik. Artinya secara keseluruhan auditor intern perbankan wilayah Kota Tasikmalaya sudah berjalan secara independen, dengan memiliki status organisasi yang tinggi, sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan pihak lain dan melakukan pertimbangan secara objektif dalam melakukan penilaian. 6.3 Kualitas Laporan Audit Internal pada Perbankan Wilayah Kota Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai kualitas laporan audit internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya, maka auditor internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya dapat menghasilkan kualitas laporan audit internal yang sangat baik. Hal ini terlihat dari klasifikasi penilaian untuk setiap indikator kualitas laporan audit internal menunjukan nilai yang sangat baik. Artinya kualitas laporan audit internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya, telah melakukan laporannya sesuai dengan kriteria akurat, objektif, jelas, singkat, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu.

6.4 Hubungan Dukungan Pimpinan dengan Independensi Auditor Internal pada Perbankan Wilayah Kota Tasikmalaya

Untuk mengetahui hubungan dukungan pimpinan dengan independensi auditor intern pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya maka dilakukan uji statistik koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel dukungan pimpinan dengan independensi auditor intern. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 diperoleh seperti nampak pada Gambar 2.

(7)

7 = 0,948

rX1X2 Gambar 2

Struktur Hubungan Dukungan Pimpinan dengan Independensi Auditor Internal Hasil analisis (hasil perhitungan terlampir)

menunjukan bahwa koefisian jalur hubungan variabel dukungan pimpinan dengan independensi auditor internal adalah sebesar 0,948 atau 94,8% Hal ini berarti bahwa antara variabel X1 (Dukungan Pimpinan) dengan variabel X2 (Independensi Auditor Internal) mempunyai hubungan yang positif yaitu sebesar 0,948 dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,00. Karena 0,00 < 0,05 berarti tolak Ho dan terima Ha yang artinya bahwa terdapat hubungan antara dukungan pimpinan dengan independensi auditor internal. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan pimpinan akan mempengaruhi independensi auditor internal begitu juga sebaliknya.

Hasil pengujian hipotesis tersebut menyatakan bahwa kedudukan internal audit

dalam struktur organisasi

perusahaan/perbankan merupakan komitmen manajemen puncak terhadap fungsi internal audit yang independen. Kedudukan internal audit dalam struktur organisasi harus didukung dengan pernyataan mengenai kewenangannya. Oleh karena itu, komitmen manajemen puncak terhadap kedudukan internal audit dalam struktur organisasi perusahaan harus didukung dengan pernyataan tertulis mengenai wewenang dan independensi yang diberikan kepada internal auditor. Pernyataan ini disebut dengan

Internal Audit Charter. Dengan demikian,

langkah awal dalam membangun independensi internal audit adalah komitmen serta dukungan dari komisaris dan direksi sebagai manajemen puncak terhadap wewenang dan independensi internal audit yang tercermin dalam struktur organisasi dan

Internal Audit Charter.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu dari Yuki Kurniawan (2008) yang berjudul dukungan pimpinan

dan audit operasional terhadap kinerja bagian pemasaran studi kasus pada perusahaan asuransi di Tasikmalaya dengan hasil penelitian dukungan pimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit operasional.

6.5 Pengaruh Dukungan Pimpinan Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Audit Internal pada

Perbankan Wilayah Kota

Tasikmalaya

Untuk mengetahui pengaruh dukungan pimpinan secara parsial terhadap kualitas laporan audit intern pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya, maka dilakukan uji atas hipotesis. Dimana hipotesis tersebut sebagai berikut: “Dukungan Pimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Audit Intern”, artinya apabila pimpinan mendukung apa yang dikerjakan audit intern maka akan menghasilkan kualitas laporan audit intern yang baik. Untuk menguji hipotesis diatas maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan (hasil perhitungan terlampir) didapat nilai koefisien jalur (ρyx1) sebesar 0,282 dengan kategori rendah (Sugiyono, 2009:248).

Berdasarkan hasil koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruh dukungan pimpinan terhadap kualitas laporan audit intern (0,282)2 sebesar 0,080 atau sebesar 8,0%. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel variabel X1 terhadap Y melalui X2 adalah sebesar 0,192 atau sebesar 19,2% (hasil perhitungan terlampir). Ini artinya bahwa apabila pimpinan mendukung apa yang dikerjakan audit intern maka auditor intern akan berjalan secara independen yang pada akhirnya akan memberi pengaruh terhadap kualitas laporan audit intern.

Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh dukungan pimpinan secara parsial

(8)

8 terhadap kualitas laporan audit intern dilakukan uji t. Dari hasil analisis (hasil perhitungan terlampir) diperoleh thitung sebesar 1.959 dengan ttabel sebesar 2,228 dengan demikian thitung < ttabel dan tingkat signifikan sebesar 0,82 yang berarti lebih dari tingkat α = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Hal tersebut menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis nol ditolak berarti bahwa dukungan pimpinan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit intern pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya.

Salah satu peran dari pimpinan bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pokoknya, yaitu untuk memotivasi dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan termasuk berkaitan dengan kualitas laporan audit internal. Akan tetapi dukungan pimpinan pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit internal, hal ini kemungkinan karena kurangnya data penelitian yang menjadi satuan pengamatan penulis. Kemungkinan lainnya adalah terdapatnya pertanyaan yang tidak valid yang menyebabkan beberapa indikator penelitian hanya diwakili satu pertanyaan saja.

6.6 Pengaruh Independensi Auditor Internal Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Audit Internal pada

Perbankan Wilayah Kota

Tasikmalaya

Untuk mengetahui pengaruh independensi auditor intern secara parsial terhadap kualitas laporan audit intern pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya, maka dilakukan uji atas hipotesis. Dimana hipotesis tersebut sebagai berikut: “Independensi Auditor Intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Audit Intern”, artinya apabila auditor intern berjalan secara independensi dengan memiliki status organisai yang tinggi maka akan menghasilkan kualitas laporan audit intern yang baik.

Untuk menguji hipotesis diatas maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan (hasil perhitungan terlampir) didapat nilai koefisien jalur (ρyx2) sebesar 0,719 dengan kategori tinggi (Sugiyono, 2009:248).

Berdasarkan hasil koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruh independensi auditor intern terhadap kualitas laporan audit intern (0,719)2 sebesar 0,517 atau sebesar 51,7%. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel variabel X2 terhadap Y melalui X1 adalah sebesar 0,192 atau sebesar 19,2% (hasil perhitungan terlampir). Ini artinya bahwa apabila auditor intern berjalan secara independen maka pimpinan akan mendukung apa yang dikerjakan audit intern yang pada akhirnya akan memberi pengaruh terhadap kualitas laporan audit intern.

Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh independensi audit intern secara parsial terhadap kualitas laporan audit intern dilakukan uji t. Dari hasil analisis (hasil perhitungan terlampir) diperoleh thitung sebesar 4,997 dengan ttabel sebesar 2,228 dengan demikian thitung > ttabel dan tingkat signifikan sebesar 0,01 yang berarti kurang dari tingkat α = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal tersebut menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis nol diterima berarti bahwa independensi auditor intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit intern pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan telah teruji (dapat diterima) kebenarannya.

Dengan demikian independensi yang dimiliki auditor intern merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas laporan audit intern bahwa hasil yang diperoleh benar-benar dapat diandalkan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan Ni Putu Eka Desyanti (2007) yang mengkaji bahwa independensi, keahlian, profesional, dan pengalaman kerja pengawasan intern

(9)

9 berpengaruh besar terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern. 6.7 Pengaruh Dukungan Pimpinan dan

Independensi Auditor Internal Secara Simultan Terhadap Kualitas Laporan Audit Internal pada Perbankan Wilayah Kota Tasikmalaya

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara dukungan pimpinan dan independensi auditor internal terhadap kualitas laporan audit internal, maka dilakukan uji atas hipotesis. Dimana hipotesis tersebut sebagai berikut “Dukungan Pimpinan dan Independensi Auditor Internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Audit internal”, yang berarti dengan adanya dukungan pimpinan dan independensi auditor internal maka dapat meningkatkan kualitas laporan audit internal.

Untuk menguji hipotesis di atas maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan pada (hasil perhitungan terlampir) didapat nilai koefisien jalur (ρyx1.ρyx2) sebesar 0,991 dan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh dukungan pimpinan dan independensi auditor internal secara simultan terhadap kualitas laporan audit internal (0,991)2 sebesar 0,982 atau sebesar 98,2%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dukungan pimpinan dan independensi auditor internal secara simultan

terhadap kualitas laporan audit internal sebesar 98,2%.

Untuk pengujian signifikansi pengaruh dukungan pimpinan dan independensi auditor internal secara simultan terhadap kualitas laporan audit internal dilakukan uji F. Dari hasil analisis (hasil perhitungan terlampir) diketahui Fhitung adalah sebesar 234,9 dan F tabel sebesar 4,26 dengan demikian bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (234,9 > 4,26) dengan tingkat signifikan sebesar 0,00 yang berarti kurang dari tingkat α = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternatif diterima, artinya bahwa dukungan pimpinan dan independensi auditor internal secara simultan terhadap kualitas laporan audit internal. Maka apabila perbankan adanya dukungan pimpinan dan independensi auditor internal dengan baik serta dilakukan secara bersamaan, maka kualitas laporan audit internal yang dihasilkan perbankan akan semakin meningkat.

Secara lengkap pengaruh antara variabel Dukungan Pimpinan (X1) dan variabel Independensi Auditor Internal (X2) terhadap variabel Kualitas Laporan Audit Internal (Y) dapat dilihat dalam gambar 2.

Dari Gambar 3 dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam Tabel 1.

= 0,019

= 0,216

Gambar 3

Nilai Koefisien Jalur Antara Dukungan Pimpinan Dan Independensi Auditor Internal Dengan Kualitas Laporan Audit Internal

X1 X2 ε rx1x2 = 0,948 ρYX1 = 0,282 ρYX2 = 0,719 Y

(10)

10 Tabel 1

Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian

No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak

Langsung Total Pengaruh

1 Y ←X1→ Y= (ρyx1) 2 (0,282) 2 0,080 (ρyx1. rx1x2. ρyx2) (0,282) (0,948) (0,719) 0,192 Total Pengaruh X1 0,080+0,192 0,272 2 Y ←X2→ Y= (ρyx2) 2 (0,719) 2 0,517 (ρyx2. rx1x2. ρyx1) (0,719) (0,948) (0,282) 0,192 Total pengaruh X2 0,517+0,192 0,709

3 Total pengaruh X1 dan X2

terhadap Y 0,272 + 0,709 0,981

4 Pengaruh Residu 1 – 0,981 0,019

5 Total pengaruh X1 X2 dan ε

terhadap Y 1,000

Dari hasil analisis berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa koefisien korelasi jalur variabel Dukungan Pimpinan (X1) terhadap Kualitas Laporan Audit Internal (Y) adalah sebesar 0,282. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 0,080 yang artinya bahwa pengaruh langsung dukungan pimpinan terhadap peningkatan kualitas laporan audit internal perbankan wilayah Kota Tasikmalaya sebesar 8,0%. Koefisien jalur variabel Independensi Auditor Internal (X2) terhadap Kualitas Laporan Audit Internal (Y) adalah sebesar 0,719. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y adalah sebesar 0,517 yang artinya bahwa pengaruh langsung independensi auditor internal terhadap kualitas laporan audit internal perbankan wilayah Kota Tasikmalaya sebesar 51,7%. Koefisien korelasi variabel X1 (Dukungan Pimpinan) dengan X2 (Independensi Auditor Internal) adalah sebesar 0,948 artinya hubungan antara dukungan pimpinan dan independensi auditor internal sangat kuat.

Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y yang merupakan pengaruh secara simultan antara variabel X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar 0,981 atau sebesar 98,1%. Sedangkan faktor residu atau faktor lain

yang mempengaruhi kualitas laporan audit internal perbankan wilayah Kota Tasikmalaya yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,019 atau sebesar 1,9%. Faktor lain tersebut kemungkinan adalah kemampuan manajemen, audit intern dan kualitas jasa audit eksternal perusahaan/perbankan.

Berdasarkan hasil penelitian, kecilnya faktor lain (faktor residu) yang mempengaruhi kualitas laporan audit internal adalah dukungan pimpinan dan independensi auditor internal yang dilaksanakan oleh perbankan wilayah Kota Tasikmalaya merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan kualitas laporan audit internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya.

Dengan adanya dukungan pimpinan dan independensi auditor internal akan menghasilkan hasil audit yang akurat, objektif, jelas, singkat, konstruktif, lengkap, dan tepat waktu. Sehingga laporan audit yang dihasilkan oleh auditor intern perbankan dapat diandalkan. Pengendalian intern berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan melalui perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peranan dukungan pimpinan dan independensi auditor internal selain dalam

(11)

11 melakukan kinerjanya juga memiliki peranan sangat penting dalam kelangsungan perusahaan/perbankan, hasil audit yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar mengevaluasi kinerja perusahaan/perbankan sehingga dapat dengan mudah bagi manajemen untuk mengeluarkan dan menerapkan kebijakan-kebijakan, prosedur, standar atau struktur pengendalian intern perusahaan /perbankan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ni Putu Eka Desyanti (2007) yang menyimpulkan bahwa independensi, keahlian, profesional dan pengalaman kerja pengawasan intern berpengaruh besar terhadap efektifitas penerapan struktur pengendalian intern.

7 Penutup 7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh dukungan pimpinan dan independensi auditor internal terhadap kualitas laporan audit internal, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1.Dukungan pimpinan, independensi auditor internal, dan kualitas laporan audit internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian telah berjalan dengan baik. Pimpinan pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya mendukung terhadap apa yang dikerjakan auditor internal untuk menghasilkan kualitas laporan audit intern yang baik.

2.Dukungan pimpinan dan independensi auditor internal pada perbankan wilayah Kota Tasikmalaya berdasarkan hasil analisis memiliki hubungan yang sangat kuat. Ini artinya bahwa jika dukungan pimpinan kuat maka independensi auditor internal akan semakin meningkay begitu sebaliknya. 3.Dari hasil uji hipotesis pada tingkat keyakinan 95% dapat ditarik kesimpulan bahwa, dukungan pimpinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan audit internal. Sedangkan hasil uji hipotesis pada tingkat keyakinan 95% dapat ditarik kesimpulan bahwa, independensi audit internal secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan audit internal.

4.Dukungan pimpinan dan independensi auditor internal secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan audit internal. Hal ini berdasarkan hasil uji hipotesis pada tingkat keyakinan 95% dapat ditarik kesimpulan bahwa, dukungan pimpinan dan independensi audit internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan audit internal.

7.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Perbankan

Diharapkan dapat melaksanakan dukungan pimpinan dan independensi auditor internal dengan sebaik mungkin sesuai dengan peraturan dan prosedur yang ada. Termasuk dalam pencapaian kualitas laporan audit internal yang dihasilkan. Hal ini dapat dibentuk dengan meningkatkan teknik dan prosedur dalam melakukan audit, dukungan pimpinan terhadap auditor untuk melakukan pengawasan dengan leluasa dan independensi melalui status organisasi dan objektivitas. Sehingga kepercayaan terhadap kinerja dan tanggung jawab auditor internal dalam suatu organisasi tidak menurun. Serta dengan adanya dukungan pimpinan dan independensi auditor intern harap perusahaan /perbankan yang ada di Kota Tasikmalaya agar pelaksanaan audit dapat terlaksana dan membantu dari waktu ke waktu secara efektif dan efisien.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

- Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama, disarankan memperluas ukuran sampel untuk memperoleh hasil penelitian dan dasar justifikasi yang optimal.

- Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan audit internal karena dalam penelitian ini hanya variabel dukungan pimpinan dan independensi auditor internal yang masuk dalam model

(12)

12 analisis penelitian. Sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Jilid Dua Edisi Tiga. Jakarta: FE UI.

Akmal. 2006. Sistem Pengendalian Intern. Jakarta: Percetakan Penebar Swadaya. Amirullah dan Haris Budiyono. 2004.

Pengantar Manajemen Cetakan

Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arens, Alvin A dan Elder, ranjal J dan Beasley, Mark S. 2003. Auditing dan

Pelayanan Verifikasi Edisi

Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Boynton, Johnson dan Kell. 2001. Modern

Auditing Edisi Tujuh. Jakarta: Erlangga.

. 2003. Modern Auditing Jilid Dua

Edisi Tujuh. Jakarta: Erlangga.

Desyanti, Ni Putu Eka. 2007. Pengaruh

Independensi, Keahlian, Profesional dan Pengalaman Kerja Pengawasan Intern Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern, (Survei

pada BPR Kab.Bandung).

http//iejournal.UNPAS.ac.id

Gima, Sugiama. 2008. Metode Penelitian

Bisnis dan Manajemen. Bandung:

Guardaya Intimarta.

Halim, Abdul. 2003. Auditing 1

(Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan).

Yogyakarta: AMP YPKN.

Hery. 2010. Potret Profesi Audit Internal di

Perusahaan Swasta dan BUMN.

Bandung: Alfabeta.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesi Audit

Internal. Yogyakarta: Kanisius.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit

Internal. Jakarta.

Kurniawan, Yuki. 2008. Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Audit Operasional Terhadap Kinerja Bagian Pemasaran, (Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya). Tasikmalaya: UNSIL.

Mulyadi. 2002. Auditing Buku Satu.

Yogyakarta: YPKN.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian

Cetakan Keenam. Bogor: Gahlia Indonesia.

Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta : Ghalia Indonesia

Rofique. 15, Februari, 2010. Membangun

Independensi Internal Audit.

http//internalaudit-karmacon.blogspot.in

Saifuddin Anwar. 2011. Sikap Manusia:

Teori dan Pengukurannya. Edisi Kedua. Yogyakarta: Pusaka Pelajar. Sawyers, Lawrence B. 2005. Sawyers

Internal Audit Buku Satu Edisi Lima.

Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta.

Tunggal, Amin W. 2010. Audit Mutu

(Quality Auditing). Jakarta: Rineka

Cipta.

Willy Susilo. 2002. Audit SDM. Jakarta: PT. Vorgistama Bina Mega.

Referensi

Dokumen terkait

Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan penting dalam

dalam Kamus Ilmu Falak karangan Muhyiddin Khazin kiblat adalah arah Ka’bah di Mekkah yang harus dituju oleh orang yang sedang melakukan shalat, sehingga semua gerakan shalat,

37 Hasil penelitian di daerah endemis GAKI dan Kabupaten Magelang menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan asap rokok dengan kejadian hipertiroid,

significant impact, the positive sign of the coefficient indicates that higher remuneration will increase firm productivity and vice versa.. The structural model can

[r]

Dari delapan kecamatan yang ada di Kota Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Utara II memiliki jumlah penduduk paling ba nyak (16,12 persen), kemud ian diikuti oleh Kecamatan

Berdasarkan tabel 4 Hasil analisis dengan uji Chi Square hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan diperoleh bahwa ada sebanyak 27 dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di Desa Pattiroang berpandangan bahwa pendidikan ekonomi keluarga sangat penting diterapkan kepada anak mereka terutama