• Tidak ada hasil yang ditemukan

2013 TIFFANY DINOVITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2013 TIFFANY DINOVITA"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TEH BACAN (DAUN BUNGUR, KAYU SECANG DAN DAUN PANDAN) MINUMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

RISSA FAJARINI I8313054/Angkatan 2013 TIFFANY DINOVITA I8313061/Angkatan 2013 HESTU BAGUS PANUNTUN I8312024/Angkatan 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

(2)
(3)

HALAMAN KULIT MUKA ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI DAN DAFTAR GAMBAR ... iii

RINGKASAN ... iv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan masalah ... 2

1.3 Tujuan program ... 2

1.4 Luaran yang diharapkan ... 2

1.5 Keguanaan produk ... 2

BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Gambaran Usaha ... 3

2.2 Pangsa pasar ... 4

2.3 Diferesiasi ... 4

2.4 Kompetitior ... 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN 3.1 . Perancangan Produk ... 6 3.2 Pengadaan Bahan ... 6 3.3 Produksi ... 6 3.4 Quality Control ... 7 3.5 Pemasaran ... 7 3.6 Penyusunan Kesimpulan ... 7 3.7 Laporan Akhir ... 7

BAB VI. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ... 7

4.2 Jadwal Kegiatan ... 8

LAMPIRAN 1. Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 2. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 3. Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 4. Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan 5. Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Metode Pelaksanaan ... 5

Gambar 2. Gambar Rancangan Produk ... 6

Gambar 3. Rancangan Anggaran Biaya ... 7

Gambar 4. Jadwal Kegiatan Program... 8

(4)

RINGKASAN

Teh Herbal merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering yang dibuat menjadi sebuah minuman. Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan sejenis pohon atau perdu yang di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. daun Bungur memiliki kandungan kimia seperti saponin, flovanoid, dan tannin sehingga berguna untuk menurunkan tekanan darah, kadar glukosa pada penderita diabetes serta kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Tujuan dari kegiatan PKM-Kewirausahaan ini yaitu membuat Teh Bacan dalam kemasan celup yang mudah diseduh dan bermanfaat bagi kesehatan. Produk teh herbal ini berisi daun Bungur, kayu Secang dan daun Pandan. Pembuatan Teh Bacan dilakukan dengan cara mengeringkan bahan-bahan, menghaluskan dan mengemasnya dalam kantong teh. Dengan cara tersebut masyarakat dengan mudah melakukannya dirumah-rumah. Perhitungan analisis ekonomi dari produk ini, untuk kapasitas produksi 30 Kg dibutuhkan daun Bungur kering sebanyak 15 Kg, kayu Secang kering 7.5 Kg, dan daun Pandan segar 37.5 Kg. Untuk pengenalan produk ini, dilakukan dengan menjual produk Teh Bacan kepada masyarakat disekitar wilayah Solo. Produk dipasarkan melalui media sosial, leaflet dan brosur.

Kata kunci: Teh Herbal, Daun Bungur, Kayu Secang, Daun Pandan, Diabetes, Kolesterol

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan kimia yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat di negara Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup, masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis terhadap konsumsi pangan untuk menunjang kesehatan. Tuntutan akan minuman yang bermutu tinggi serta bermanfaat bagi kesehatan manusia saat ini sangat dibutuhkan.

Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfatkan sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Remah-rempah sudah terbukti dapat menghambat proses terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive oxygen species (ROS), serta kandungan antioksidannya dapat menangkal radikal bebas. Teh merupakan minuman yang tidak asing dan sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia. Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.

Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan yang ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan teh. Namun kurangnya pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber daya alam potensial pada sector ini belum maksimal.

Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan sejenis pohon atau perdu yang di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak indah. Bijinya berbentuk bulat berwarna cokelat sebesar kelereng. (Anonim, 2010). Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai obat, contohnya obat tradisional untuk penderita Diabetes Militus, kencing manis, tekanan darah tinggi serta mengurangi kadar kolesterol jahat. Obat tradisional ini biasanya di konsumsi dalam bentuk rebusan. Daun Bungur memiliki kandungan kimia seperti saponin, flovanoid, dan tannin.

Selain daun Bungur yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini bahan tambahan juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh hernbal ini antara lain daun Pandan dan serutan kayu Secang, serutan kayu Secang memiliki banyak zat yang terkandung dalamnya antara lain brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid. Selain khasiatnya yang banyak, zat warna yang ditimbulkan oleh kayu secang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai visual dari teh ini.

Pemanfaat daun Pandan untuk produksi teh ini lebih pada pengambilan aromanya selain itu daun Pandan juga memiliki kandungan zat antara lain

(6)

alkaloid, saponin, flavoida, tanin, polifenol dan zat warna yang dapat dijadikan obat untuk penurunan tekanan darah, rematik serta penenang.

Banyaknya tanaman Bungur yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia yang tersebar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan untuk pembuatan teh. Kami sebagai mahasiswa Universitas Sebelas Maret mencoba mengusulkan ide kami untuk membuat teh dari campuran daun Bungur, serutan kayu Secang, dan daun Pandan yang belum dimanfaatkan secara optimal menjadi produk baru yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan. 1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara membuat Teh Bacan yang murah dan praktis dengan daya saing tinggi?

b. Apakah daun Bungur dapat digunakan sebagai alternative bahan utama pembuatan teh untuk kesehatan?

c. Apakah Teh Bacan dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas?

1.3 Tujuan Program

a.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan variasi produk yang lebih bermanfaat, ekonomis, dan praktis berbahan daun Bungur.

b. Memanfaatkan daun Bungur sebagai alternatif bahan pembuatan teh.

c.

Mengembangkan peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi

enterpreneur muda. 1.4 Luaran yang Diharapkan

a. Terciptanya ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.

b. Terciptanya alternatif Teh Bacan yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai penganti teh yang selama ini dikonsumsi masyarakat.

c. Terciptannya produk unggulan dalam negeri yang berdaya saing global. 1.5 Kegunaan Produk

a. Memberikan solusi permasalahan kekurangan minuman kesehatan tradisional dalam negeri.

b. Sebagai sarana pengembangan jiwa enterpreneur.

c. Memberikan inovasi produk dan membuka lapangan usaha yang sederhana.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Kegiatan ini adalah usaha yang bergerak di bidang pengolahan minuman berupa inovasi teh dari bahan aun Bungur, serutan kayu Secang, dan daun Pandan. Teh dari daun Bungur ini kaya akan brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid yang berfungsi sebagai obat diabetes militus. Daun bungur belum termanfaatkan secara optimal, sehingga dapat menjadi usaha 2

(7)

optimalisasi. Dalam hal ini, daun Bungur akan dikemas sebagai minuman fungsionalis berbentuk teh yang nantinya dapat dinikmati disela-sela istirahat maupun beraktivitas. Selain rasanya enak dan segar, Teh Bacan juga menyehatkan.

1. Prospek pengembangan usaha: Teh Bacan saat ini belum dioptimalkan dengan baik sehingga tidak banyak diminati pula untuk dikonsumsi. Padahal, Teh Bacan mengandung banyat zat bermanfaat pencegah dan penyembuh diabetes militus juga penurun tekanan darah. Oleh karena itu, peluang yang ada untuk memasarkan manfaat yang terkandung dalam daun bungur menginspirasi kami mengolahnya menjadi teh.

2. Target penjualan: Target kami adalah seluruh masyarakat Indonesia, walaupun dari masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau produk kami ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam proses pemerataan kualitas hidup di Indonesia. Setelah itu, merambah ke luar Indonesia. Entah itu pada negara maju ataupun negara berkembang lainnya yang sangat membutuhkan keseimbangan gizi. Targetan untuk produksi tiap harinya yang terjual adalah 10 box.

2.1 Harga Unit produksi Analisis biaya produksi

Jika basis produksi adalah 10.000 gram/bulan, maka:

Dalam Teh Bacan tiap kantong seberat 2 gram, memiliki komposisi 50% Daun Bungur kering, 25% Kayu Secang kering, dan 25% Daun Pandan kering.

Jika

No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Harga Total 1. Daun Bungur Kering 5 Kg Rp. 5.000 Rp. 25.000 2. Kayu Secang Kering 2.5Kg Rp. 40.000 Rp. 100.000 3. Daun Pandan Segar

(setiap 100 gram daun pandan segar akan menghasilkan 20 gram pandan kering)

12.5 Kg (2.5 kg × 20% rendemen daun pandan) Rp. 7.000 Rp. 87.500 4. Kantong Teh 5000 kantong Rp. 100 Rp. 500.000 5. Benang Food Grade 1 rol Rp. 150.000 Rp. 150.000 6. Kotak Teh 250 Rp. 1.000 Rp. 250.000 Total Biaya Produksi Awal/10.000 gram Rp. 1.112.500 Total Biaya Analisa

a. Uji Cemaran Logam b. Uji Cemaran Mikroba c. Uji Komponen

(8)

Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi dengan total unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi dan harga jual tiap unit 20 kantong/ box sebagai berikut:

Harga unit produksi = Rp 1.112.500/ 250 box = Rp 4.450/box

Harga jual tiap unit = Rp 9.000,00/box 2.2 Perolehan Profit

Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara harga jual produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi dengan 400 botol produk yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar : Profit usaha = (Rp 9.000,00 – Rp 4.450,00) x 250

= Rp 1.137.500,00 2.3 Perhitungan BEP

Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan harga jualnya:

BEP (Break Event Point) = Rp 1.137.500,00/ Rp 10.000,00 = 113 box

Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 113 box. 2.4 Strategi Pemasaran

 Tingkat persaingan: Untuk usaha teh saat ini sudah lumayan banyak tetapi untuk teh dengan bahan dasar daun Bungur dan serutan kayu Secang ini masih jarang sekali dikarenakan masyarakat belum menguasai teknik pembuatan Teh Bacan ini. Sehingga tingkat persaingan antar produsen bisa dibilang kecil.

 Sasaran konsumen: Bidikan kami adalah masyarakat sekitar Solo mahasiswa, birokrat sekitar, orang lansia, dan anak-anak.

 Analisa pasar sasaran: Target penjualan tiap minggu adalah sekitar 70 box. Untuk memenuhi targetan ini, produk di distribusikan ke swalayan-swalayan skala besar ataupun kecil serta membuka stand di acara-acara sekitar Solo. Selain itu, promosi dapat kita tampilkan lewat media elektronik seperti jejaring sosial, internet, atau pun media cetak seperti pamflet, leafleat, ataupun brosur.

 Bauran pemasaran

Produk: Teh Bacan komoditas produk lokal yang multi-manfaat bagi kesehatan.

Harga Jual: harga jual disesuaikan dengan harga pasar Rp. 9.000,-/box

Tempat: swalayan-swalayan skala kecil maupun besar, stand-stand promosi, toko-toko, dan kantin-kantin disekitar lingkungan UNS.

(9)

Promosi: Promosi dapat kita tampilkan lewat media elektronik seperti jejaring sosial, internet, atau pun media cetak seperti pamphlet, leafleat, ataupun brosur.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh Bacan dari daun Bungur dengan membuat beberapa sampel percobaan dan memilih sampel yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual, kemudian melakukan proses produksi. Seiring dengan berjalannya proses produksi kami melakukan rancangan produk kemasan, setelah itu kami menjalankan sistem pemasaran dengan menjual produk kepada konsumen. Adapun alur pembuatan Teh Bacan meliputi: persiapan bahan dan alat, proses pembuatan/produksi.

Gambar III.1 Proses Pembuatan Teh Bacan. Daun Bungur, serutan

kayu Secang dan daun Pandan.

Dikeringkan dimesin pengering pelaksanaameliputi Dicuci dan

dipotong-potong

Diblender sampai halus Campuran bahan dimasukkan dalam

kantong teh Teh dimasukkan dalam

kemasan Segel kemasan

(10)

3.1 Perancangan Produk

Bentuk rancangan produk yang dibuat sebagai berikut:

3.2 Pengadaan Bahan

Bahan-bahan pembuatan Teh Bacan seperti daun Bungur, serutan Kayu Secang, daun Pandan, dan bahan-bahan herbal lainnya didapatkan dari sekitar kampus UNS dan pasar-pasar di wilayah Solo.

3.3 Produksi

Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita melakukan serangkaian kegiatan persiapan untuk pendirian usaha, persiapan alat bahan yan digunakan dalam proses produksi, dan pembuatan.

Adapun alat dan bahan, serta cara kerja pembuatan the bungur antara sebagai berikut:

a. Alat: Pisau, pengering daun bungur, oven, tatakan, baskom, ember, dll b. Bahan: Daun bungur segar, serutan kayu secang, dan daun pandan. c. Cara kerja:

Pengelohan daun bungur menjadi the antara lain sebagai berikut: 1. Mencuci daun bungur sampai bersih

2. Memotong daun bungur menjadi bagian-bagian kecil

3. Memasukkan potongan daun bungur pada alat pengering agar kandungan air dapat berkurang

4. Menjemur potongan daun bungur pada udara terbuka sampai kering 5. Setelah kering daun Bungur di blender hingga menjadi serbukan

kering

6. Pengolahan serbuk kayu secang dan daun pandan perlakuannya sama seperti pada pengolahan daun bungur.

Tahap kedua, pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah mempengaruhi hasil produk yang dihasilkan dari segi penampilan pada suatu produk itu. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan pembungkus teh yang berupa filter

2. Masukan teh dalam kemasan filter hingga pada ukuran batas maksimum, lalu pasang tali dan rekatkan

3. Setelah itu sortir satu persatu the yang sudah dibungkus

(11)

4. Teh yang telah tersortir sebanyak 30 buah, masukan kedalam kotak kemasan.

5. Setelah itu kotak kemasan diberi plastik pembungkus kotak dengan cara dipanaskan dengan herdayer

6. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan hingga produk the dimasukan kedalam kotak pembungkus

3.4 Quallity Control

Menguji Teh Bacang pada keadaan yang sebenarnya agar diketahui apakah Teh Bacang yang dihasilkan sesuai harapan atau tidak.

3.5 Pemasaran

Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk melalui sampel dan edukasi kepada konsumen.

3.6 Penyusunan Kesimpulan

Penyusunan kesimpulan dan saran dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan pengaplikasian Teh Bacan pada kondisi sebenarnya (real condition).

3.7 Laporan Akhir

Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk dari pertanggung-jawaban kami atas kegiatan yang telah kami laksanakan.

BAB VI

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya PKM-K

No. Jenis Pengeluaran Biaya

1. Bahan habis pakai Rp. 4.737.500

2. Perlengkapan Rp. 2.890.000

3. Perjalanan Rp. 470.000

4. Lain-lain Rp. 246.000

(12)

4.2 Jadwal Kegiatan

4.5 Tabel Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN BULAN Ke I Ke II Ke III 1 Pembelian bahan 2 Proses produksi 3 Quality control 4 Promosi 5 Pemasaran 6 Penyusunan laporan akhir 7 Penyerahan laporan akhir 8

(13)

Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Agromedia Pustaka.

Ayuningtyastuty, Hilda. 2009. Quality Control pada Pengolahan The Hijau. Tugas Akhir. Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Herdianan D.D, Utami Rohula, Anandito R.B.K. 2014. Kinetika Degradasi Termal Aktivitas Antioksidan pada Minuman tradisional Wedang Uwuh Siap Minum. Jurnal Teknosains Pangan Vol. 3 No. 3.

Hernawan U.E, Sutarno, Setyawan A.D. 2004. Aktivitas Hipoglikemik dan Hipolipidemik Ekstrak Air Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa [l.] pers.) terhadap tikus Diabetik. Jurnal BioFarmasi Vol. 2 No.1.

Setyamidjaja, Djoehana. 2000. The Budi Daya dan Pengolahan Pacapanen. Kanisius. Jogjakarta.

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Uraian biaya kegiatan secara rinci, antara lain meliputi : a. Bahan habis pakai

Tabel rincian bahan habis pakai 3 bulan produksi

No Nama Bahan Justifikasi Jumlah Harga Satuan Harga Total 1. Daun Bungur Kering Bahan Baku The 15 Kg Rp. 5.000 Rp. 75.000 2. Kayu Secang Kering Penyumbang warna alami 7.5 Kg Rp. 40.000 Rp. 300.000 3. Daun Pandan Segar Pemberi aroma 37.5 kg Rp. 7.000 Rp. 262.500 4. Kantong The Pengemasan 15000

kantong Rp. 100 Rp. 1.500.000 5. Benang Food Grade Pengemasan 1 rol Rp. 150.000 Rp. 150.000 6. Kotak The Pengemasan 450 Rp. 1.000 Rp. 450.000

Sub Total Rp. 2.737.500

Total Biaya Analisa a. Uji Cemaran Logam b. Uji Cemaran Mikroba c. Uji Komponen

Rp. 2.000.000

b. Perlengkapan

Tabel rincian perlengkapan

No. Nama Barang Justifikasi Jumlah Harga Satuan Harga Total 1. Mesin Perekat Perekat

kertas the 1 buah Rp. 250.000 Rp. 250.000 2. Ember Wadah

pengumpulan bahan

3 buah Rp. 20.000 Rp. 60.000 3. Mesin Pencacah Pemotong

1 buah Rp.1.400.000 Rp.1.400.000 4. Baskom Wadah

pencucian bahan

3 buah Rp. 10.000 Rp. 30.000 5. Tatakan Media untuk

memotong 3 buah Rp. 10.000 Rp. 30.000 6. Loyang Wadah

pengering

dalam oven 3 buah Rp. 25.000 Rp. 75.000 7. Blender Penghalus

(26)

8. Timbangan Digital

Pengukuran

berat bahan 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000 8. Buku Nota Pemasaran 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000 10. Buku Keuangan Arsip 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000 11. Stempel Pemasaran 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000 12. Label Produk Pemasaran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000 13. Pamflet

Promosi

Pemasaran

1 rim Rp. 200.000 Rp. 200.000 13. Listrik & Air Penunjang

proses produksi Rp. 300.000 Rp. 300.000 Sub Total Rp.2.890.000 c. Perjalanan

No. Uraian Justifikasi Jumlah Harga Satuan Harga Total 1. UNS – Pasar Gede Pembelian Bahan baku 6 Rp. 15.000 Rp. 90.000 2. UNS – Ngawi Pembelian

bahan penunjang

8 Rp. 10.000 Rp. 80.000 3. UNS – UGM Perjalanan

untuk Analisis Sampel 6 Rp. 50.000 Rp. 300.000 Sub Total Rp. 470.000 d. Lain-lain

No. Nama Barang Justifikasi Jumlah Harga Satuan Harga Total 1. Pengadaan Proposal Administrasi 6 eks Rp. 10.000 Rp. 60.000 2. Alat Tulis Administrasi 2 set Rp. 5.000 Rp. 10.000 3. Kertas HVS Administrasi 2 rim Rp. 35.000 Rp. 70.000 4. Tinta Printer Administrasi 2 set Rp. 28.000 Rp. 56.000 5. Dokumentasi+CD Arsip 1 set Rp. 50.000 Rp. 50.000

(27)

No Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu AlokasiWaktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Rissa Fajarini / I8313054

Diploma III Teknik Kimia

21 Penyediaan Bahan dan Alat Produksi 2 Tiffany

Dinovita /I8313061

Diploma III Teknik Kimia 21 Produksi, Pemasaran dan Penyusunan Laporan 3 Hestu Bagus Panuntun/ I8314024

Diploma III Teknik Kimia

21 Administrasi dan

(28)
(29)

ffffffffffffnnfMitra.

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA USAHA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Yang Bertandatangan di bawah ini,

Nama :

Pemimpin Mitra Usaha : Bidang Usaha :

Alamat :

Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan pelaksanaan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan

Nama Ketua Tim Pengusul : Rissa Fajarini Nomor Induk Mahasiswa : I 8313054

Program Studi : Diploma Teknik Kimia

Nama Dosen Pembimbing : Ir. Endah Retno Dyartanti, M.T. Perguruaan Tinggi : Sebelas Maret Surakarta

Guna menerapkan dan/atau mengembangkan IPTEKS pada tempat usaha kami. Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra Usaha Pelaksanaan Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan usaha dalam wujud apapun.

Demikian Surat Peryataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur paksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, September 2015

Gambar

Gambar III.1 Proses Pembuatan Teh Bacan.
Tabel rincian bahan habis pakai 3 bulan produksi

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dapat disimpulkan semakin besar berat beban yang dipakai dikedua sisi jungkat-jungkit, maka semakin besar pula osilasi yang dihasilkan tetapi

I could have gone home on time but the bus was late last night.. 

Pada bagian yang sebelumnya sudah dipaparkan dalam tulisan ini, baik yang telah diuraikan dalam pembahasan secara umum, maupun tentang pelaksanaan sewa menyawa

1) Memorandum of understanding yang bersifat nasional, merupakan memorandum of understanding yang kedua belah pihaknya adalah warga negara atau badan hukum Indonesia. 2)

Dalam penelitian ini dapat diharapkan akan menghasilkan rekomendasi manajemen risiko pada pondok pesantren luhur Al-Husna berdasarkan ISO 31000 sebagai framework

Maraknya aktivitas pertambangan tersebut tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga menjadi penyebab terjadinya banjir, tercemarnya sumber air kebutuhan

Nanun jika dilihat dari pendidikan anak nelayan cukup memprihatinkan.ada beberapa fenomena yang penulis amati waktu observasi lapangan pada umumnya anak nelayan

This software allow s the user to visu- alize m easurem ents and status as w ell as the relay’s tim e synchro- nization... INITIATE TRIP 2 TRIP 1 INTERNAL ARC SYSTEM READY