• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

614

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP HASIL DAN DAYA TUMBUH BENIH KEDELAI DALAM KEMASAN SIMPAN

EFFECT OF FERTILIZATION ON THE YIELD AND ABILITY TO GROW SOYBEAN SEEDS IN STORE PACKAGING

Zainal Arifin, Indriana Ratna Dewi dan Dwi Setyorini BPTP Jawa Timur

Jl. Raya Karangploso KM 4, Malang E-mail : arifin_bptpjatim@yahoo.co.id

ABSTRACT

Fertilization is one factor to consider in an increase in soybean production. This study aimed to determine the effect of fertilizer on soybean yield and ability to grow during storage in soybean seed packaging store. The experiment was conducted in upland at the Experimental Station BPTP East Java, Malang district on DS1 2012. Experiment using a randomized block design with 5 treatments and 5 replicates fertilization in experimental plots measuring 2,5 m x 3,0 m. Fertilization treatments include: (1) 100 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 100 kg KCl/ha, (2) 100 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha, (3) 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha, (4) 100 kg SP36/ha + 100 kg KCl/ha, and (5) 100 kg Urea/ha + 1000 kg organic fertilizer/ha. Each harvest seed dried until the moisture content of 10% and stored in the storage packaging for testing ability grows. Treatment of the growing seed consists of 5 fertilizer mentioned above, which are stored in a 6 packs store, namely: (1) plastic coated sack, (2) sacks plus 10% charcoal, (3) bags of cement, (4) plastic barrel, (5) tin, and (6) plastic bag of thickness of 0.08 mm, then seed in the package put in place to keep the room temperature at seed Laboratory of BPTP East Java. The results showed that fertilization of 100 kg Urea/ha + 1000 kg organic fertilizer/ha obtained increased soybean seed yield and efficient in the use of inorganic fertilizers. Seed yields of fertilizer treatment with a variety of packaging obtained ability grow > 80% until the fifth month, except fertilizer treatment of 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha in packaging plastic bags, plastic sacks plus 10% charcoal and tin has ability to grow > 80% only up to three months observation until the fourth month.

Keywords: Fertilization, soybeans seed, ability to grow, store packaging, upland PENDAHULUAN

Peningkatan kualiatas dan produksi kedelai dapat dilakukan dengan pemupukan guna mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Menurut Adisarwanto et al. (2007) bahwa peningkatan produktivitas kedelai dapat dicapai diantaranya dengan menggunakan benih VUB berkualitas dan pemupukan spesifik lokasi, penyiapan lahan, pemeliharaan dan proteksi tanaman serta pasca panen yang tepat. Pemupukan spesifik lokasi pada dasarnya memberikan pupuk berupa unsur hara makro maupun hara mikro dalam

(2)

615

saat pemberian yang tepat sesuai kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman kedelai. Kelebihan pemberian pupuk selain merupakan pemborosan dana, juga mengganggu keseimbangan unsur-unsur hara dalam tanah dan pencemaran lingkungan (Adiningsih et al., 1989; Moersidi et al., 1991; Rochayati et al., 1991), sedangkan pemberian pupuk yang terlalu sedikit tidak dapat memberikan tingkat produksi kedelai yang optimal. Tisdale et al. (1985 ) dan Bastari (1996) menambahkan bahwa pemberian pupuk yang melebihi kebutuhan tanaman yang dilakukan untuk meningkatkan produksi apabila dilakukan secara terus-menerus dan tanpa upaya pengembalian unsur-unsur yang diserap tanaman akan berakibat merugikan kesuburan tanah dan merusak sifat fisik dan kimia tanah.

Selama ini stok benih bermutu di tingkat penangkar sangat terbatas karena daya tumbuh benih kedelai sangat rendah ketika disimpan lebih dari 3 bulan. Setelah melewati 3 bulan, rata-rata daya tumbuh kedelai menurun hingga 50%. Kebanyakan para penangkar benih kedelai belum mempunyai fasilitas penyimpanan benih yang dapat mempertahankan daya tumbuhnya. Tersedianya benih berkualitas tinggi dari varietas unggul merupakan salah satu faktor penting untuk tercapainya peningkatan produksi kedelai. Kedelai di panen pada berbagai tingkat kadar air, tergantung pada tingkat kematangan dan musim. Apabila terjadi penundaan pengeringan brangkasan kedelai lebih dari empat hari mengakibatkan daya kecambah benih menurun (Harnowo dan Adie, 1988). Kadar air benih dan kondisi ruang simpan merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap daya simpan. Semakin tinggi kadar air benih maka kerusakan benih bertambah. Jika kadar air terlalu rendah benihpun mudah mengalami kerusakan karena pengaruh mekanis. Untuk menghindari terjadinya perubahan kadar air kedelai yang disimpan perlu digunakan alat pengemas yang rapat misalnya kaleng bertutup rapat dengan kapasitas 10-15 kg atau kantong plastik yang dirangkap dengan karung plastik atau karung goni (Setyono dan Sudaryono, 1990; Harnowo et al., 2008), serta kertas coklat pembungkus semen dan karung plastik ditambahkan abu sekam 10% (Arifin et al., 2012). Lebih lanjut Harnowo dan Adie (1998) menambahkan, untuk mengurangi penurunan daya tumbuh benih selama penyimpanan adalah melalui pengeringan benih hingga kadar air mencapai 9%, disimpan dalam ruang bersuhu dengan kemasan karung goni atau karung plastik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan terhadap hasil kedelai dan daya tumbuh selama penyimpanan dalam kemasan simpan benih kedelai.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di lahan kering Kebun Percobaan BPTP Jawa Timur, Kabupaten Malang pada MK1 2012. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan pemupukan dan 5 ulangan dalam petak percobaan berukuran 2,5 m x 3 m. Perlakuan pemupukan meliputi : (1) 100 kg Urea/ha + 100 kg

(3)

616

100 kg KCl/ha, (4) 100 kg SP36/ha + 100 kg KCl/ha, dan (5) 100 kg Urea/ha + 1000 kg pupuk organik/ha.

Kedelai yang digunakan adalah varietas Argomulyo dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm, dengan 1-2 biji per lubang. Waktu pemupukan sesuai perlakuan yaitu pemupukan dasar yaitu pupuk organik diberikan sehari sebelum tanam bersamaan dengan pengolahan tanah dalam barisan tanam, kemudian pemupukan pertama setelah tanaman berumur 7 hari, seluruh perlakuan diberi pupuk Urea, SP-36 dan KCl di sekitar tanaman kedelai.

Hasil panen masing-masing varietas kedelai dijemur sampai kadar air 10% dan disimpan dalam media simpan untuk pengujian daya tumbuh. Pelakuan daya tumbuh benih terdiri dari 5 pemupukan, yaitu (1) 100 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 100 kg KCl/ha, (2) 100 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha, (3) 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha, (4) 100 kg SP36/ha + 100 kg KCl/ha, dan (5) 100 kg Urea/ha + 1000 kg pupuk organik/ha, serta 6 kemasan simpan, yaitu : (1) karung yang dilapisi plastik (kapasitas 25 kg), (2) karung yang ditambah arang 10% (kapasitas 25 kg), (3) kantong semen (kapasitas 25 kg), (4) jerigen plastik (kapasitas 25 kg), (5) kaleng/blek (kapasitas 5 kg), dan (6) kantong plastik ketebalan 0,08 mm (kapasitas 25 kg), kemudian benih dalam kemasan simpan diletakkan di tempat dengan suhu ruangan di Laboratorium Benih BPTP Jawa Timur.

Pengamatan meliputi pertumbuhan dan produksi, kadar air awal penyimpanan, daya tumbuh benih selama penyimpanan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bulan. Data diolah dengan tabulasi dan grafik sederhana, sedangkan data pertumbuhan dan hasil biji kedelai berdasarkan rancangan percobaan menggunakan DMRT taraf 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pemupukan pada kedelai di lahan kering berada di ketinggian tempat 450 m dpl dan mempunyai tingkat kesuburan tanah tergolong rendah dengan tekstur tanah lempung liat berpasir. Berdasarkan analisis kimia tanah sebelum percobaan, mempunyai kandungan C-organik, N-total, P2O5 tergolong rendah dan K

tergolong sedang (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil analisis unsur hara tanah sebelum percobaan di lahan kering KP. BPTP Jawa Timur, Kabupaten Malang.

Analisis Kandungan Harkat

Tekstur : Pasir % Debu % Liat % Kelas 50 17 33 - - - -

Lempung liat berpasir

(4)

617

Analisis Kandungan Harkat

C-organik (%) 1,46 Rendah N-Total (%) 0,1 Rendah Nisbah C/N 14,6 Sedang P-Olsen (ppm) 67 Rendah K (cmol(+) kg-1) 0,50 Sedang Na (cmol(+) kg-1) 0,17 Rendah Ca (cmol(+) kg-1) 18,28 Tinggi Mg (cmol(+) kg-1) 7,44 Tinggi KTK (cmol(+) kg-1) 39,59 Tinggi

* Hasil analisis Laboratorium Tanah BPTP Jawa Timur, 2012

Pertumbuhan dan Hasil

Tinggi tanaman dan jumlah polong per tanaman kedelai dengan perlakuan pemupukan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 2).

Tabel 2. Pengaruh pemupukan kedelai terhadap tinggi tanaman dan jumlah polong di lahan kering pada MK1 2012, KP. BPTP Jawa Timur, Kabupaten Malang

Pemupukan (kg/ha)

Tinggi tanaman (cm)

Jumlah polong per tanaman 100 Urea+100 SP36+100 KCl 51,05 a 45,82 a 100 Urea+100 SP36 50,23 a 50,23 a 100 Urea+100 KCl 52,03 a 46,75 a 100 SP36+100 KCl 48,22 a 46,97 a 100 Urea+1000 ppk organik 50,98 a 46,22 a C V (%) 5,48 5,42

Angka-angka yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan DMRT taraf 0,05

Penggunaan pupuk Urea yang dikombinasi dengan pupuk lainnya memperlihatkan adanya peningkatan tinggi tanaman dibandingkan tanpa menggunakan pupuk Urea pada tanaman kedelai. Bobot 100 biji dan hasil biji dengan perlakuan pemupukan pada tanaman kedelai memperlihatkan perbedaan yang nyata (Tabel 3) Tabel 3. Pengaruh pemupukan kedelai terhadap bobot 100 biji dan hasil biji di lahan

kering pada MK1 2012, KP. BPTP Jawa Timur, Kabupaten Malang Pemupukan (kg/ha) Bobot 100 biji (g) Hasil biji (t/ha) 100 Urea+100 SP36+100 KCl 14,52 a 2,10 a 100 Urea+100 SP36 13,42 b 2,00 ab 100 Urea+100 KCl 13,29 b 1,97 ab 100 SP36+100 KCl 13,37 b 1,86 b 100 Urea+1000 ppk organik 13,65 b 2,02 ab C V (%) 1,58 4,03

Angka-angka yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan DMRT taraf 0,05

Bobot 100 biji kering tertinggi secara nyata dijumpai pada pemupukan lengkap yaitu 100 kg Urea/ha + 100 kg SP-36/ha + 100 kg KCl/ha . Hasil biji kering tertinggi

(5)

618

36/ha + 100 kg KCl/ha (2,10 t/ha), namun tidak berbeda nyata dengan pemupukan 100 kg Urea/ha + 1000 kg pupuk organik/ha (2,02 t/ha), dan pemupukan 100 kg Urea/ha + 100 kg SP-36/ha (2,00 t/ha) serta 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha (1,97 t/ha). Dengan demikian pemberian pupuk 100 kg Urea/ha + 1000 kg pupuk organik/ha sudah mampu meningkatkan hasil biji kedelai serta efisien dalam penggunaan pupuk anorganik.

Benih kedelai hasil panen dari perlakuan pemupukan disimpan selama 6 bulan dalam kemasan simpan benih menggunakan karung plastik, karung yang ditambah arang 10%, kantong semen, jerigen plastik, kaleng/blek, dan kantong plastik ketebalan 0,08 mm, kemudian dilakukan uji daya tumbuh.

Penyimpanan benih dalam kemasan simpan karung plastik selama 5 bulan dengan berbagai perlakuan pemupukan diperoleh daya tumbuh benih > 80%, kecuali perlakuan pemupukan 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha hanya diperoleh daya tumbuh benih > 80% sampai bulan ke empat. Pada bulan ke enam, benih kedelai dari semua perlakuan pemupukan yang disimpan dalam kemasan karung plastik mengalami penurunan daya tumbuh yang sangat tajam (< 50%) (Gambar 1).

Gambar 1. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan karung plastik selamapenyimpanan dari perlakuan pemupukan

Benih kedelai hasil panen dari perlakuan pemupukan dengan penyimpanan dalam kemasan simpan karung plastik ditambah arang 10% selama 5 bulan diperoleh daya tumbuh benih > 80%, kecuali perlakuan pemupukan 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha hanya diperoleh daya tumbuh benih > 80% sampai bulan ke tiga. Pada bulan ke enam, benih kedelai dari semua perlakuan pemupukan yang disimpan dalam kemasan

(6)

619 tajam (< 45%) (Gambar 2).

Gambar 2. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan karung ditambah arang 10% selama penyimpanan dari perlakuan pemupukan

Benih kedelai yang disimpan dalam kemasan kantong semen selama 5 bulan diperoleh daya tumbuh benih > 80%. Pada bulan ke enam, benih kedelai dari semua perlakuan pemupukan yang disimpan dalam kemasan kantong semen mengalami penurunan daya tumbuh yang sangat tajam (< 45%) (Gambar 3).

Gambar 3. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan kantong semen selama penyimpanan dari perlakuan pemupukan

(7)

620

daya tumbuh benih > 80%. Pada bulan ke enam, benih kedelai dari semua perlakuan pemupukan yang disimpan dalam kemasan botol aqua mengalami penurunan daya tumbuh yang sangat tajam (< 45%) (Gambar 4).

Gambar 4. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan botol aqua selama penyimpanan dari perlakuan pemupukan

Benih kedelai yang disimpan dalam kemasan kaleng/blek selama 5 bulan diperoleh daya tumbuh benih > 80%. Pada bulan ke enam, benih kedelai dari semua perlakuan pemupukan yang disimpan dalam kemasan kaleng/blek mengalami penurunan daya tumbuh yang sangat tajam (< 50%) (Gambar 5).

Gambar 5. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan kaleng/blek selama penyimpanan dari perlakuan pemupukan

(8)

621

selama 5 bulan diperoleh daya tumbuh benih > 80%. Pada bulan ke enam, benih kedelai dari semua perlakuan pemupukan yang disimpan dalam kemasan kantong plastik ketebalan 0,08 mm mengalami penurunan daya tumbuh yang sangat tajam (< 45%) (Gambar 6).

Gambar 6. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan kantong ketebalan 0,08 mm selama penyimpanan dari perlakuan pemupukan

KESIMPULAN

1. Pemupukan 100 kg Urea/ha + 1000 kg pupuk organik/ha diperoleh peningkatan hasil biji kedelai serta efisien dalam penggunaan pupuk anorganik

2. Benih hasil panen dari perlakuan pemupukan dengan berbagai kemasan simpan diperoleh daya tumbuh > 80% sampai bulan kelima, kecuali perlakuan pemupukan 100 kg Urea/ha + 100 kg KCl/ha dalam kemasan karung plastik, karung plastik ditambah arang 10% dan kaleng/blek mempunyai daya tumbuh > 80% hanya sampai pengamatan bulan ke tiga sampai bulan ke empat.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, S., J. S. Moersidi, M. Sudjadi, dan A.M. Fagi. 1989. Evaluasi Keperluan Fosfat pada Lahan Sawah Intensifikasi di Jawa. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

(9)

622

Sumarno et al. (eds.). Kedelai. Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. p : 229- 252.

Arifin, Z.,, I.R. Dewi, S. Yuniastuti dan D. Harnowo, 2012c. Teknologi produksi dan penyimpanan benih kedelai. Proceeding National Conference on Green Tchnology 3. Fakultas Sain dan Teknologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. p : 496-502.

Bastari,T. 1996. Penerapan Anjuran Teknologi Untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian Deptan. p : 7 – 36.

Harnowo, D., dan M.M. Adie, 1988. Evaluasi mutu benih kedelai akibat penundaan pengeringan brangkasan. Penelitian Palawija. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang. 3(1) : 12-17.

---, 1998. Teknologi pengolahan dan penyimpanan benih kedelai. Dalam Roesmiyanto et al (eds.). Prosiding Lokakarya Sistem Produksi dan Peningkatan Mutu Benih Kedelai di Jawa Timur. p : 80-93. ---, Sudaryono dan N. Prasetyawati, 2008. Sistem penyediaan benih

bermutu, peran kelembagaan tani dan tata niaga kedelai di Kabupaten Lampung Tengah. Dalam Harsono et al. (eds.). Inovasi Teknologi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Mendukung Kemandirian Pangan dan Kecukupan Energi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. p : 302-312.

Moersidi, S., J. Prawirasumantri, W. Hartatik, A. Pramudia, dan M. Sudjadi. 1991. Evaluasi kedua keperluan fosfat pada lahan sawah intensifikasi di Jawa. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Rochayati, S., Muljadi dan J.S. Sri Adiningsih. 1991. Penelitian Efisiensi Penggunaan Pupuk di Lahan Sawah. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V : 107-143. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Setyono, A. dan Sudaryono, 1990. Pengaruh kadar air awal terhadap daya simpan kedelai. . Dalam Kumpulan Makalah Seminar Hasil Penelitian Pasca Panen Tanaman Pangan. 10 Februari 1990. Laboratorium Karawang, Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi. 13p.

Tisdale, S.L., W.I. Nelson, and J.D. Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. Macmillan Publishing Co. New York. 754 p.

Gambar

Tabel  1.      Hasil  analisis  unsur  hara  tanah  sebelum  percobaan  di  lahan  kering            KP
Tabel 2.   Pengaruh pemupukan kedelai terhadap tinggi tanaman dan jumlah polong di  lahan kering pada MK1 2012,  KP
Gambar 1. Daya tumbuh benih kedelai dengan kemasan karung plastik  selamapenyimpanan dari perlakuan pemupukan
Gambar  2.  Daya  tumbuh  benih  kedelai  dengan  kemasan  karung  ditambah                                 arang 10% selama penyimpanan dari perlakuan pemupukan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan persentase kenaikan kemampuan, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen dapat dilihat dari selisih rata-ratanya. Hasil uji perbandingan menunjukkan bahwa:

Danang

Jika proses pendataan telah dilakukan maka akan diberikan kepada tim analis untuk mengetahui apakah data peserta tersebut aktif serta rencana dan manfaat yang diajukan dalam

Karakteristik termohidrolika reaktor TRIGA berbahan bakar silinder dan TRIGA Konversi Untuk memberikan ilustrasi mengenai perbedaan karakteristik termohidrolika reaktor

Kondisi pembebanan awal adalah kondisi pembebanan pada saat gaya prategang mulai bekerja (ditransfer pada beton) dimana pada saat tersebut beban beban yang terjadi

Para guru SMA Negeri 1 Talang Kelapa dalam hal ini dituntut untuk tidak terjadi batasan-batasan komunikasi antar paraguru agar dapat memenuhi tujuan yang telah

Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, “jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif” yang diukur dengan jumlah

(2) Penerapan fungsi evaluasi terhadap kegiatan dakwah masjid Agung Kendal yaitu dengan mempelajari segala bentuk kegiatan dakwah yang diselenggarakan di Masjid