• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 32 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah.

Penyusunan RENSTRA atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014 berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664 ).

RENSTRA Pemerintah Provinsi Jawa Timur merupakan perencanaan jangka menengah dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro, operasional, dan berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur.

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 - 2014

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun 2009 – 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Mei 2009 nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014.

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 33 1. V i s i

Visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 adalah sebagaimana berikut :

“Terwujudnya Jawa Timur Yang Makmur dan Berakhlak Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”,

bahwa Jawa Timur dicita-citakan sebagai provinsi yang aman, bersatu, rukun, damai, makmur dan sejahtera merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dilaksanakan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai penegasan komitmen terhadap konsep negara kebangsaan Indonesia yang telah menjadi ketetapan seluruh rakyat Indonesia ketika mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan Jawa Timur diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

2. M i s i

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 sebagaimana berikut :

“Mewujudkan Makmur Bersama Wong Cilik Melalui APBD Untuk Rakyat“, bahwa pelaksanaan pembangunan Provinsi

Jawa Timur diarahkan pada Agenda dan Prioritas Pembangunan.

3. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 34

visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.

Tujuan Pembangunan terdapat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk segelintir orang tertentu. Kemakmuran Jawa Timur yang ingin diwujudkan adalah kemakmuran bersama, terutama

wong cilik. Wong cilik atau rakyat kecil merupakan subjek

pembangunan, dan tidak boleh terpinggirkan, apalagi dipinggirkan, dari proses dan hasil pembangunan.

Yang dimaksud rakyat dan wong cilik dalam rumusan misi pembangunan Jawa Timur 2009 – 2014 ini adalah mereka yang mengalami ketidakberdayaan (powerless) akibat termarginalisasi (marginalized), terdevaluasi (devalued), dan mengalami keterampasan (deprivation), serta pembungkaman (silencing). Mereka yang karena berbagai alasan terlempar ke luar dari struktur sosial, ekonomi, politik dan budaya.

Untuk itu, APBD Provinsi Jawa Timur harus ditujukan sebesar-besarnya untuk belanja pelayanan dasar terutama pelayanan pendidikan, kesehatan, sarana air bersih, dan perluasan lapangan kerja yang berorientasi pada rakyat miskin, sebagai upaya penanggulangan kemiskinan, dengan tujuan akhir, dijabarkan ke kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur.

Tujuan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang terdapat dalam RPJMDProvinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 mendatang adalah sebagai berikut :

a) Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin.

b) Keberdayaan ekonomi rakyat, meningkatnya efektivitas penanggulangan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat.

(4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 35

c) Meningkatnya percepatan pemerataan & pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.

d) Meningkatnya kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatnya perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.

e) Terwujudnya percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatnya pelayanan publik.

f) Meningkatnya kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial.

g) Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatnya peran pemuda, serta berkembangnya dan memasyarakatnya olahraga.

h) Meningkatnya keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia.

i) Terwujudnya percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo.

Tabel : 2.1

Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan

MISI TUJUAN INDIKATOR

Mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat I Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi Masyarakat Miskin

1 2 3

4

Angka Rata-Rata Lama Sekolah Angka Usia Harapan Hidup (AHH) Persentase Peningkatan Anak Miskin Usia 7-18 Tahun yang Bisa Mengakses Pendidikan ( Sekolah) Persentase Peningkatan Penduduk Miskin Yang Berobat Gratis melalui JAMKESDA

II Keberdayaan Ekonomi Rakyat, meningkatnya efektivitas penanggulangan kemiskinan, , dan meningkatnya

kesejahteraan sosial rakyat

1 2 3

Persentase Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Persentase Penurunan Penduduk Miskin

Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index )

III Meningkatnya percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan

1 2

Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian

Persentase Kontribusi UKM pada PDRB

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 36

3 4

Pertumbuhan Ekonomi ADHK Tahun 2000

Indeks Disparitas Wilayah Inflasi (%)

IV Meningkatnya kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatnya perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.

1

2 3 4

Persentase Luas Kawasan Yang Peruntukannya sesuai dengan Tata Ruang

Persentase penurunan beban pencemaran Sungai Brantas

Persentase Penurunan Luas Lahan kritis Tahura R. Soeryo

Persentase Penurunan Lahan Kritis di Jawa Timur

V Terwujudnya percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatnya pelayanan publik.

1 2

3

Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Pembayaran Pajak

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Intern dan Ekstern

Nilai SAKIP VI Meningkatnya kualitas

kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial

1 2

Rasio tempat Ibadah Persatuan Penduduk

Jumlah Lembaga/Organisasi Sosial Keagamaan

VII Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran

perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatnya peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga 1 2 3 4 5 6

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jumlah korban kasus KDRT, Non KDRT dan trafiking yang melapor, ditangani dan diselesaikan. Persentase Peningkatan

Pengembangan Pemuda Pelopor Persentase Peningkatan Pembuda Olahraga

Peringkat PON XVIII VIII Meningkatnya keamanan dan

ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia

1 2 3

Persentase Penyelesaian Gugatan Perkara

Persentase Kasus pelanggaran HAM Rasio Aparat Keamanan per 10.000 jumlah Penduduk

IX Terwujudnya percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo.

1

2

Jumlah Penduduk Terkena Dampak Lumpur Lapindo yang Mendapatkan Pemulihan

Pesertase KK yang telah mendapatkan ganti rugi

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 37 4. S a s a r a n

Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2009 – 2014), dapat dirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu :

Tujuan-1 : Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan

kesehatan dan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin. Sasarannya adalah :

a. Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan.

b. Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan.

Tujuan-2 : Keberdayaan Ekonomi Rakyat, meningkatnya

efektivitas penanggulangan kemiskinan, dan meningkatnya kesejahteraan sosial rakyat. Sasarannya adalah Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat.

Tujuan-3 : Meningkatnya percepatan pemerataan dan

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Sasarannya adalah :

a. Terwujudnya Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis.

b. Meningkatnya Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

c. Meningkatnya Investasi, Ekspor Non Migas, dan Pariwisata. d. Meningkatnya Daya Saing Industri Manufaktur.

e. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur.

Tujuan-4 : Meningkatnya kualitas dan fungsi lingkungan hidup,

serta meningkatnya perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang. Sasarannya adalah Meningkatnya Kualitas

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 38

dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang.

Tujuan-5 : Terwujudnya percepatan reformasi birokrasi, dan

meningkatnya pelayanan publik. Sasarannya adalah Terwujudnya Reformasi Birokrasi, dan Meningkatnya Pelayanan Publik.

Tujuan-6 : Meningkatnya kualitas kesalehan sosial demi

terjaganya harmoni sosial. Sasarannya adalah Meningkatnya Kualitas Kesalehan Sosial Demi Terjaganya Harmoni Sosial.

Tujuan-7 : Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran

perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatnya peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga. Sasarannya adalah :

a. Meningkatnya Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di Semua Bidang, dan Terjaminnya Kesetaraan Gender.

b. Meningkatnya Peran Pemuda dan Berkembangnya Olahraga.

Tujuan-8 : Meningkatnya keamanan dan ketertiban, supremasi

hukum, dan penghormatan hak asasi manusia. Sasarannya adalah :

a. Meningkatnya Penghormatan, Pengakuan dan Pene-gakan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

b. Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban, dan Penanggulangan Kriminalitas.

Tujuan-9 : Mewujudkan percepatan penanganan rehabilitasi

dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo. Sasarannya adalah Terwujudnya Percepatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dampak Lumpur Panas Lapindo.

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 39

Tabel : 2.2

Matriks Hubungan antara Tujuan, dan Sasaran

TUJUAN SASARAN

Uraian Indikator Uraian Indikator

1 Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin

Angka Rata-Rata Lama Sekolah.

Persentase

Peningkatan Anak Miskin Usia 7-18 Tahun yang Bisa Mengakses Pendidikan ( Sekolah).

Persentase

Angka Usia Harapan Hidup (AHH).

Persentase Peningkatan

Penduduk Miskin Yang Berobat Gratis melalui JAMKESDA

1 Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

Angka Partisipasi Murni ( APM) SD/MI

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi Murni ( APM) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA

Angka Partisipasi Murni ( APM) SMA/MA Angka Melek Huruf Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Persentase Anak Miskin Usia 7-18 tahun Yang Bisa Mengakses Pendidikan (Sekolah) 2 Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Persentase Penurunan Balita Bergizi Buruk

Rasio Posyandu per 1.000 Balita

Rasio Dokter per 1.000 penduduk

Rasio Tenaga Medis per 1.000 Penduduk

Persentase Penduduk Miskin Yang Berobat Gratis melalui JAMKESDA II Keberdayaan ekonomi rakyat, meningkatnya efektivitas penanggulangan kemiskinan, dan meningkatnya kesejahteraan sosial rakyat. Persentase Penurunan Tingkat Penganguguran Terbuka (TPT) Jawa Timur. Persentase Penurunan penduduk miskin Jawa Timur. Indek Keparahan Kemiskinan (Peverty Saverity Index) 3 Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Persentase Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Jumlah Penduduk yang bekerja di sektor formal

Jumah Penduduk yang bekerja disektor Informal

Persentase Penduduk Yang Bekerja

Persentase Penduduk Miskin

Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index)

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 40 III Meningkatnya percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Pertumbuhan Ekonomi ADHK Tahun 2000 Indeks Disparitas Wilayah 4 Terwujudnya Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/ Agrobisnis Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian 5 Meningkatnya Kemampuan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Persentase Kontribusi UKM pada PDRB

6 Meningkatnya Investasi, Ekspor Non Migas, dan Pariwisata

Jumlah Persetujuan Ijin Prinsip PMA & PMDN

Realisasi Inventasi PMA & PMDN

Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara

Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca Negara

Persentase Pertumbuhan Ekspor Non Migas

Persentase Pertumbuhan Sub Sektor Perdagangan

Persentase Kontribusi Sub Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Inflasi ( %)

Persentase Pertumbuhan Perdagangan antar Wilayah/antar Pulau, antar Provinsi

7 Meningkatnya Daya Saing Industri Manufaktur

Persentase Pertumbuhan sektor Industri Pengolahan Persentase Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB

8 Meningkatnya Kualitas Infrastruktur

Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap Persentase Penyelesaian Jalan Lintas Selatan

Persentase Penyelesaian Jembatan Lintas Selatan Jumlah KK Yang Menggunakan Listrik dari Non PLN,(PLTS & PLTMH ) Pemenuhan Kebutuhan Listrik PLN

Persentase Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Gas Persentase Intensitas Tanam/ Scopping intensity(CI) Rasio Ketersediaan Air Baku dengan Kebutuhan Air ( Neraca Air)

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 41

Persentase Penurunan Luas Genangan Banjir

Persentase Hunian Rusanawa Terbangun

Persentase Perumahan Yang Terbangun PSU

Persentase RTLH Yang Direnovasi

Persentase Pelayanan Air Bersih di Perkotaan

Persentase Pelayanan Air Bersih di Pedesaan

Persentase Tingkat Pelayanan Air Limbah di Perkotaan

Persentase Tigkat Pelayanan Air Limbah di Pedesaan Persentase Pelayanan Drainase Perkotaan

Persentase Pelayanan Persampahan Perkotaan

IV Meningkatnya kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatnya perbaikan

pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.

Persentase Penurunan Beban Pencemaran air parameter kunci BOD

Penurunan Lahan Kritis Tahura R. Soeryo Penurunan Lahan Kritis di Jawa Timur

9 Meningkatnya Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang Persentase Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis Provinsi

Persentase Pengendalian Pemanfaatan Taung Kab/Kota Persentase Penurunan Beban Pencemaran air parameter kunci BOD

Persentase Penurunan Beban Pencemaran air parameter kunci COD

Luas Reboisasi Lahan Kritis Tahura R. Soeryo

Luas Lahan Kritis di Jawa Timur V Terwujudnya percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatnya pelayanan publik. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 10 Terwujudnya Reformasi Birokrasi, dan Meningkatnya Pelayanan Publik Jumlah Penerimaan Pendapatan (Revenue) Lebih Meningkat dengan Mengembangkan Sumber-Sumber Penerimaan ( Juta Rp)

Jumlah Nilai Aset Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan Intern dan Ekstern ( % BPK , % Itjen KDN dan Teknis , serta % Inspektorat).

Nilai SAKIP Prov Jatim Persentase Penyelesaian Ijin Usaha Yang Diproses melalui P2T Jatim VI Meningkatnya kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial.

Rasio tempat Ibadah Persatuan Penduduk (per 1.000 penduduk)

Jumlah Ormas/LSM di Jatim yang terdaftar

11 Meningkatnya Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial

Rasio tempat Ibadah Persatuan Penduduk (per 1.000 penduduk)

Jumlah Ormas/ LSM Keagamaan Yang Terdaftar Jumlah Muzzaqi melalui BAZ Jatim

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 42 VII Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatnya peran pemuda, serta berkembang dan memasyarakatnya olahraga Indeks Pembangunan Gender ( IPG) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jumlah Organisasi Pembudaya Olahraga

Peringkat PON XVIII

12 Meningkatnya Kualitas Kehidupan dan Peran

Perempuan di Semua Bidang, dan Terjaminnya Kesetaraan Gender Indeks Pembanguna Gender(IPG) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Jumlah korban kasus KDRT,Non KDRT dan trafiking yang ditangani dan diselesaikan.

13 Meningkatnya Peran Pemuda dan Berkembangnya Olahraga Jumlah Pembudaya Olahraga Jumlah Pengembangan Pemuda Pelopor

Peringkat PON XVIII ( Perolehan Medali ) VIII Meningkatnya keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia

Penyelesaian Gugatan Perkara Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Jumlah Aparat Keamanan Dibanding Jumlah Penduduk 14 Meningkatnya Penghormatan, Pengakuan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia

Persentase Penyelesaian Gugatan Perkara

Persentase bantuan/ pertimbangan Hukum

Jumlah Desa Yang Mendapatkan Penyuluhan Hukum

Jumlah Pengaduan Kasus HAM Yang Tertangani 15 Meningkatnya

Keamanan dan Ketertiban, dan Penanggulangan Kriminalitas

Rasio Aparat Keamanan per 10.000 Jumlah Penduduk IX Terwujudnya percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo. Jumlah Realisasi Pembayaran Berkas Jual Beli Tanah dan Bangunan

Persentase KK Yang Telah Mendapat ganti Rugi 16 Terwujudnya Percepatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dampak Lumpur Panas Lapindo

Jumlah Penduduk Terkena Dampak Lumpur Lapindo yang mendapat Pemulihan Psikologis.

Persentase KK Yang Telah Mendapat ganti Rugi

A.5. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa Timur 2009-2014 tersebut dilakukan melalui empat pokok pembangunan :

a. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people

centered development), yang mengedepankan partisipasi

rakyat (participatory based development) dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri. b. Keberpihakan kepada masyarakat miskin (pro-poor).

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 43

d. Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, melalui, terutama, pengembangan agroindustri/ agrobisnis.

Pembangunan berpusat pada rakyat menempatkan individu bukan sebagai obyek, melainkan sebagai pelaku yang menetapkan tujuan, mengendaliakan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Pembangunan berpusat pada rakyat menghargai dan mempertimbangkan prakarsa rakyat dan kekhasan setempat. Prakarsa dan kreativitas rakyat merupakan sumber daya pembangunan yang utama. Kesejahteraan material dan spiritual mereka merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh proses pembangunan.

Strategi pembangunan Jawa Timur menekankan pada pemberdayaan rakyat, sekaligus partisipasi rakyat. Partisipasi merupakan proses aktif, dimana inisiatif diambil oleh masyarakat sendiri, dibimbing oleh cara berpikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme)dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif.

Upaya pembangunan diarahkan langsung pada akar persoalannya, yaitu meingkatkan kemampuan rakyat. Bagian yang tertinggal dalam masyarakat harus ditingkatkan kemampuannya dengan mengembangkan & mendinamisasikan potensinya, atau memberdayakannya. Secara praktis, upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi ekonomi rakyat ini akan meningkatkan produktivitas rakyat, sehingga baik sumber daya manusia naupun sumber daya alam disekitar keberadaan rakyat dapat ditingkatkan produktivitasnya.

Dengan demikian, rakyat dan lingkungannya mampu secara secara partisipatif menghasilkan dan menumbuhkan

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 44

nilai tambah ekonomi. Rakyat miskin atau yang berada pada posisi belum termanfaatkan secara penuh potensinya akan meningkat, bukan hanya ekonominya, tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri, dan harga diri mereka, serta terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat (nguwongke-uwong).

Pemberdayaan sebagai konsep sosial budaya yang implementatif dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat, tidak saja menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah ekonomis, tetapi nilai tambah sosial dan budaya, sehingga partisipasi rakyat meningkatkan emansipasi rakyat.

Pola kebijakan yang selama ini dialksanakan, umumnya lebih kuat datang dari atas kebawah daripada dari bawah keatas, karena itu perlu adanya pergeseran peran pemerintah, dari peran sebagai penyelenggara pelayanan sosial menjadi fasilitator, mediator, motivator, koordnator, edukator, mobilisator, sistem pendukung, dan peran-peran lainnya yang lebih mengarah pada pelayanan tak langsung. Pada saat yang bersamaan, peran organisasi lokal, organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat, dan kelompokmasyarakat lainnya, didorong sebagai agen pelaksana perubahan dan pelayanan sosial kepada kelompok rentan atau masyarakat pada umumnya. Dalam posisi sedemikian, maka permasalahan pembangunan ditangani oleh masyarakat sendiri atas fasilitasi dari pemerintah.Kebijakan pembangunan di Jawa Timur adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk : (a)

mewujudkan pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua, tanpa diskriminasi, terutama masyarakat miskin; dan (b) menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta efisiensi, efektivitas, dan relevansi manajemen pendidikan untuk

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 45

menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, maupun global.

2. Peningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: (a)

mewujudkan pelayanan kesehatan yang murah dan memadai, terutama bagi masyarakat miskin, untuk meningkatkan produktivitas masyarakat; (b) meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat; (c) mengembangkan pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana, prasarana, dan tenaga kesehatan; (d) mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat dan sanitasi yang layak; dan (e) terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih.

3. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat, dengan kebijakan yang diarahkan untuk: (a) mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja di sektor informal maupun formal; (b) meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; (c) menciptakan fleksibilitas pasar kerja dengan memperbaiki aturanmain ketenagakerjaan yang berkaitan rekrutmen,

outsourcing, pengupahan, PHK, serta memperbaiki aturan

main yang mengakibatkan perlindungan yang berlebihan.

Meningkatnya upaya dan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di wilayah pedesaan maupun perkotaan dengan menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin yang meliputi hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, tanah, lingkungan hidup dan sumber daya alam, rasa aman, serta hak untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan publik.

Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk anak-anak telantar, fakir miskin,

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 46

manusia lanjut usia (manula/lansia), penyandang cacat, masyarakat miskin, dan masyarakat di wilayah terpencil, tertinggal dan wilayah rawan bencana.

4. Terwujdunya Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis dengan kebijakan yang diarahkan

untuk: (a) meningkatkan pemberdayaan petani dan lembaga-lembaga pendukungnya; (b) meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan; (c) meningkatkan pengembangan agroindustri dan agrobisnis untuk memberdayakan perekonomian rakyat; dan (e) meningkatkan pengamanan ketahanan pangan.

5. Meningkatnya Kemampuan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dengan kebijakan yang diarahkan

untuk: (a) mengembangkan UKM agar memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing; (b) mengembangkan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah; (c) memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance) dan berwawasan gender; (d)memperbaiki

lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan; (e) memperluas akses kepada sumber permodalan; (f) memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan, termasuk mendorong peningkatan ekspor; (g) meningkatkan UMKM sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik; dan (h) meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 47 6. Meningkatnya Investasi, Ekspor Non-Migas, dan Pariwisata, dengan kebijakan yang diarahkan untuk :

(a) menyederhanakan prosedur perijinan investasi; (b) menciptakan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha, termasuk mengurangi tumpang tindih kebijakan antar pusat dan daerah serta antar sektor; (c) menyempurnakan kelembagaan investasi yang berdaya saing, efisien, transparan, dan non-diskriminatif; (d) menyederhanakan administrasi perpajakan dan kepabeanan melalui reformasi perpajakan dan kepabeanan;(e) meningkatkan penyediaan infrastruktur, dan (f) meningkatkan pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata, serta meningkatkan investasi di bidang pariwisata daerah.

7. Meningkatnya Daya Saing Industri Manufaktur, dengan

kebijakan yang diarahkan untuk: (a) meningkatkan utilitas kapasitas terpasang; (b) memperkuat struktur industri; (c) memperkuat basis produksi; dan (d) meningkatkan daya saing industri agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

8. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur, dengan kebijakan

yang diarahkan untuk: (a) meningkatkan dan mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak, terutama infrastruktur pertanian dan pedesaan, serta infrastruktur ekonomi strategis; dan (b) meningkatkan perluasan kapasitas infrastruktur, terutama di daerah pedesaan, dan daerah tertinggal, serta infrastruktur yang melayani masyarakat miskin, dan infrastruktur yang menghubungkan dan/atau melayani antar daerah.

9. Meningkatnya Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:(a)

menciptakan keseimbangan antara pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan pemeliharaan kualitas

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 48

dan fungsi lingkungan hidup; (b) mencegah terjadinya atau berlanjutnya pencemaran lingkungan melalui medium air, udara, maupun tanah; (c) mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan; (d) mencegah terjadinya atau berlanjutnya perusakan hutan akibat kegiatan-kegiatan ilegal, serta mencegah meluasnya areal lahan kritis; (e) memulihkan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang rusak; (f) mengembangkan manajemen dan mekanisme penanggulangan bencana alam, terutama di wilayah rawan banjir dan tanah longsor; (g) membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup, dan berperan aktif melakukan kontrol sosial terhadap kualitas lingkungan hidup; (h) mewujudkan keserasian pemanfaatan ruang dan penatagunaan tanah; (i) mengendalikan pemanfaatan ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan pembangunan antar-fungsi; dan (j) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

10.Terwujudnya Reformasi Birokrasi, dan Meningkatnya Pelayanan Publik, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:

(a) mempercepat perwujudan perubahan pola berpikir dan orientasi birokrasi dari dilayani menjadimelayanimasyarakat; (b) mempercepat perwujudan birokrasi yang efisien, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan profesional untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance), yang bebas dari korupsi, kolusi, dan

nepotisme; (c) meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur pada semua tingkat dan lini pemerintahan; (d) meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi pelayanan prima; dan (e) mendorong partisipasi masyarakat untuk turut merumuskan program dan kebijakan layanan publik.

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 49 11.Meningkatnya Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial, dengan kebijakan yang

diarahkan untuk: (a) memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, budi pekerti, memupuk etos kerja, menghargai kemajemukan sosial budaya, dan menjadi kekuatan pendorong mencapai Jawa Timur makmur dan berakhlak; (b) meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai agama dan budi pekerti dalam kehidupan masyarakat sehari-hari; dan (c) mendorong terciptanya kehidupan intra dan antar-umat beragama yang saling menghormati untuk mewujudkan suasana yang aman dan damai; (d) menyelesaikan dan mencegah konflik antar-umat beragama; dan (e) meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat agar dapat memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya.

12. Meningkatnya Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di Semua Bidang, dan Terjaminnya Kesetaraan Gender, dengan kebijakan yang diarahkan

untuk: (a) menciptakan keadilan dan kesetaraan gender dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan; (b) meningkatkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Gender (Gender-related

Development Index, GDI), dan angka Indeks Pemberdayaan

Gender (Gender Empowerment Measurement, GEM); (c) terjaminnya perlindungan dan kesejahteraan anak dan perempuan; dan (d) meningkatkan pelayanan keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi yang berkualitas sebagai upaya pengendalian pertambahan penduduk.

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 50 13. Meningkatnya Peran Pemuda dan Berkembangnya Olahraga, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:

(a)meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama; (b) meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat terhadap kesehatan dan kebugaran jasmani dalam upaya pembentukan watak bangsa; (c) meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan.

14. Meningkatnya Penghormatan, Pengakuan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan

kebijakan yang diarahkan untuk: (a) meningkatkan penegakan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif; (b) terjaminnya konsistensi peraturan perundang-undangan; dan (c) meningkatkan pemahaman dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

15. Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban, dan Penanggulangan Kriminalitas, dengan kebijakan yang

diarahkan untuk: (a) meningkatkan peran serta masyarakat untuk mencegah kriminalitas dan gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing; (b) meningkatkan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran narkoba; dan (c) mendorong peningkatan perlindungan dan pengayoman masyarakat.

16. Terwujudnya Percepatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dampak Lumpur Panas Lapindo, dengan kebijakan yang diarahkan untuk :

(a) Mengurangi keresahan social politik, social ekonomi, dan social budaya masyarakat akibat semburan lumpur Lapindo; dan (b) mempercepat revitalisasi infrastruktur fisik untuk stabilisasi dan normalisasi aktivitas investasi, ekonomi dan perdagangan.

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 51 B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan perencanaan yang global dengan penjabaran hanya sampai kepada Program hingga perlu dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang lebih mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-kegiatan namun masih dalam satu rangkuman dari seluruh perencanaan pembangunan baik untuk Kementrian / Lembaga di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Daerah, perencanaan yang lebih mikro tadi disebut dengan Rencana Kerja Perangkat (RKP) di Pusat dan RKPD di Daerah.

Sehingga pada akhirnya RKP yang diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 dirancang untuk Pemerintah Pusat, dan RKPD yang diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dirancang untuk Pemerintah Daerah, di Jawa Timur telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 39 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014.

Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Adapun Rencana Kinerja Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 52

Tabel : 2.3

Rencana Kinerja Tahun 2014 Pemprov Jatim

TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET

1 Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan. kesehatan dan pendidikan, Terutama Bagi Masyarakat Miskin 1 Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan

1 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SD/MI

118,20

2 Angka Partisipasi Murni

( APM) SD/MI

97,75

3 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMP/MTs

103,15

4 Angka Partisipasi Murni

( APM) SMP/MTs

90,00

5 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMA/MA

80,00

6 Angka Partisipasi Murni

( APM) SMA/MA

56,57

7 Angka Melek Huruf 89,00

8 Angka Rata-Rata Lama Sekolah 8,00

9 Persentase anak miskin usia 7-18

tahun yang bisa mengakses

pendidikan (sekolah) 38,50 2 Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

1 Angka Kematian Bayi Per 1000

Kelahiran Hidup

29,50

2 Angka Kematian Ibu per 100.000

Kelahiran Hidup

80,00

3 Persentase Balita Bergizi Buruk 2,00

4

Rasio Posyandu per satuan Balita

(per 1.000 balita) 0,80

5 Rasio Dokter per satuan

Penduduk (per 1.000 penduduk)

0,22

6 Rasio Tenaga Medis per satuan

Penduduk (1.000 Penduduk)

0,26

7 Persentase Penduduk Miskin

Yang Berobat Gratis Melalui

JAMKESDA 28,50 2 Keberdayaan Ekonomi Rakyat, Meningkatkan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan, dan Meningkatnya Kualitas Kesejahteraan Sosial Rakyat. 3 Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat

1 Persentase Tingkat Penganguran

Terbuka (TPT) 5,20

2 Jumlah Penduduk yang bekerja di

Sektor Formal

7.000.000

3 Jumlah Penduduk yang bekerja di

Sektor In Formal

12.800.000

4 Persentase Penduduk yang

bekerja

96,75

5 Persentase Penduduk Miskin 14,30

6 Indeks Keparahan Kemiskinan

(Poverty Severity Index)

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 53 3. Meningkatnya Percepatan Pemerataan dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas dan Berkelanjutan 4 Terwujudnya Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri dan Agrobisnis 1 Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian . 4,50 5 Meningkatnya Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

1 Persentase Kontribusi UKM pada

PDRB 53,40 6 Meningkatnya Inventasi, Ekspor Non-Migas dan Pariwisata

1 Jumlah Persetujuan Ijinj Prinsip

PMA & PMDN ( Triliun) 95,00

2 Realisasi Nilai Inventasi PMA &

PMDN (Triliun) 175,00

3 Jumlah Kunjungan Wisatawan

Nusantara (orang)

30.550.250

4 Jumlah Kunjungan Wisatawan

Manca Negara (orang)

257.500

5 Persentase Pertumbuhan Ekspor

Non Migas

20,00

6 Persentase Pertumbuhan Sub

Sektor Perdagangan

10.00

7 Persentase Kontribusi Sub Sektor

Perdagangan terhadap PDRB

ADHB Jatim

24,00

8 Inflasi (%) 5,00

9 Persentase Pertumbuhan

Perdagangan antar Wilayah/antar Pulau, antar Provinsi

1 177,,0000 7 Meningkatnya daya Saing Industri Manufaktur

1 Persentase Pertumbuhan sektor

Industri Pengolahan 77,,0000

2 Persentase Kontribusi Sektor

Industri Pengolahan Terhadap

PDRB/ADHB Jatim 2 277,,0000 8 Meningkatnya Kualitas Infrastruktur

1 Persentase Jalan Provinsi Dalam

Kondisi Mantap 9900,,0000

2 Persentase Penyelesaian Jalan

Lintas Selatan

1 133,,3366

3 Persentase Penyelesaian

Jembatan Lintas Selatan

1 100,,7711

4 Jumlah KK Yang Menggunakan

Listrik Non PLN, (PLTS &

PLTMH) 990000

5 Pemenuhan Kebutuhan Listrik

PLN (KWH) 2299..990066..995522

6 Pemenuhan Kebutuhan Gas

(MMSCFD) 11..118844

7 Persentase Intensitas Tanam/

Scopping intensity( CI )

2 22255

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 54

8 Rasio Ketersediaan Air Baku

dengan Kebutuhan Air

1 199,,3344

9 Penurunan Luas Genangan Banjir

(Ha)

1 1..220000

10 Persentase Hunian Rusanawa

Terbangun

3 333,,3366

11 Persentase Perumahan Yang

Terbangun PSU 3 377,,6633 12 Persentase RTLH Yang Direnovasi 3 300,,8866

13 Persentase Pelayanan Air Bersih

Diperkotaan

7 700,,4499

14 Persentase Pelayanan Air Bersih

Dipedesaan

6 655,,1188

15 Persentase Pelayanan Air Limbah

Diperkotaan

7 788,,9977

16 Persentase Pelayanan Air Limbah

Dipedesaan

5 577,,7733

17 Persentase Pelayanan Drainase

Diperkotaan 8 855,,3377 18 Persentase Layanan Persampahan Perkotaan 8866,,5577 4. Meningkatnya Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Penataan Ruang 9 Meningkatnya Kualitas dan Fungsi Ling kungan Hidup, serta Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang. 1 Persentase Pengendalian

Pemanfaatan Ruang Kawasan

Strategis Provinsi

2 255,,5500

2 Persentase Pengendalian

Pemanfaatan Ruang Kawasan

Strategis Kab/Kota

7 755,,0000

3 Persentase Penurunan beban

Pencemaran Air (Paremeter Kunci BOD )

2 211,,0000

4 Persentase Penurunan beban

Pencemaran Air (Paremeter Kunci COD )

2 211,,0000

5 Luas Reboisasi Lahan Kritis

Tahura R. Suryo (Ha)

5 50000

6 Luas Reboisasi Lahan Kritis di

Jawa Timur (Ha)

3 399..660055 5 Terwujudnya Percepatan Reformasi Birokrasi dan Meningkatnya Pelayanan publik 10 Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan Meningkatnya Pelayanan Publik

1 Jumlah Penerimaan Pendapatan

(Revenue) Lebih Meningkat

dengan Mengembangkan

Sumber-Sumber Penerimaan

(Juta Rp)

8

8..990044..994499

2 Jumlah Nilai Aset Pemerintah

Provinsi Jawa Timur (Triliun)

4 422,,0022

3 Persentase Penyelesaian Tindak

Lanjut Rekomendasi Hasil

Pengawasan Intern dan Ekstern :

- BPK (% ) 8800

- Itjen KDN dan Teknis (%) 8800

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 55

4 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur

7 755,,0011

5 Persentase Penyelesaian Ijin

Usaha Yang Diproses Melalui P2T Jatim 1 10000 6 Meningkatnya Kualitas Kesalehan Sosial Demi Terjaganya Harmonisasi Sosial 11 Meningkatnya Kualitas Kesalehan Sosial Demi Terjaganya Harmonisasi Sosial

1 Rasio tempat Ibadah Persatuan

penduduk ( per 1.000 penduduk)

5 5,,4400

2 Jumlah Ormas/LSM Keagamaan

yang terdaftar 889933

3 Jumlah Muzzaqi melaui BAZ Prov

Jatim 3 3..000000 7 Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perem-puan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatnya peran pemuda, serta berkembangnya serta memasyarakat nya olahraga 12 Meningkatnya Kualitas Kehidupan dan Peran Serta Perempuan di Semua Bidang dan Terjaminnya Kesetaraan Gender

1 Indeks Pembangunan Gender

(IPG)

6 677,,8800

2 Indeks Pemberdayaan Gender

(IDG)

70,50

3 Jumlah Korban Kasus KDRT, Non

KDRT dan Trafiking yang

ditanganin dan diselesakan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov Jatim

3 35500

13 Meningkatnya Peran Pemuda & Berkembang nya Olah Raga

1 Jumlah Pembudaya Olahraga 3333..000000

2 Jumlah Pengembangan Pemuda

Pelopor

3 3..000000

3 Peringkat PON XVIII (Perolehan

Medali Emas ) -8 Meningkatnya keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia. 14 Meningkatnya Penghormatan Hukum, Pengakuan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia 1 Persentase Penyelesaian Gugatan Perkara 110000 2 Persentase Bantuan/Pertimbangan Hukum 1 10000

3 Jumlah Desa Yang Mendapat

Penyuluhan Hukum

2 255

4 Jumlah Penyelesaian Perkara

HAM Yang Tertangani

1 100 15 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan an Kriminalitas

1 Rasio Jumlah Aparat Keamanan

dibanding Jumlah Penduduk ( per 1.000 penduduk )

1 100,,8800

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 56 9 Terwujudnya Percepatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dapmpak Lumpur Panas Lapindo 16 Terwujudnya Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dampak Lumpur Lapindo

1 Jumlah KK Terkena Dampak

Lumpur Lapindo yang mendapat Pemulihan Psikologis

1 199..000000

2 Persentase KK Yang Telah

Mendapatkan Ganti Rugi

1 10000,,0000

C. PERJANJIAN KINERJA

Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program dan sasaran di tahun 2014 menjadi tumpuan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.

Pada tanggal 31 Desember 2010 muncul Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan pada tanggal 21 April 2014 diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai gantinya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 serta ditindaklanjuti oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja.

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 II - 57

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada tanggal 20 Nopember 2014, yang menjadikan Perjanjian Kinerja sebagai Komitmen Kinerja Gubernur Jawa Timur. Sebagaimana

dapat dilihat pada lampiran Penetapan (Perjanjian) Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014.

Penetapan (Perjanjian) Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP).

Gambar

Tabel  : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi  dan Tujuan
Tabel  : 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan, dan Sasaran
Tabel  :  2.3 Rencana Kinerja Tahun 2014 Pemprov  Jatim

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pernyataan tugas akhir mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember, saya akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Kejadian Nyeri Dada

Apakah area yang diberi warna merah, pada gambar area di atas, bisa dipakai untuk Site Management?. A: Yes, contractor could use

Menurut Puspitasari dan Rimbawanto (2010) Keragaman genetik yang terjadi dalam satu spesies ini terjadi karena adanya persebaran basidiospora yang berasal dari tubuh buah

Pad a penelitian sebelumnya telah dilakukan pemisahan fosfat dengan cara dekomposisi menggunakan NaOH, diperoleh kondisi dekomposisi optimal perbandingan bijih : Air: NaOH = 1 :

Berdasarkan hasil uji koefisien Determinasi (R 2 ) dapat dijelaskan bahwa, besarnya pengaruh antara independen variabel yaitu, penggunaan peralatan navigasi elektronik (X1) dan

Bagi Guru dan kepala sekolah, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui dan memperjelas faktor-faktor yang memperngaruhi komitmen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bengkel Shop and Drive dapat memuaskan konsumennya apabila sebagian besar atribut (lima dimensi pengembangan mutu pelayanan) yang

Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model)