STASIUN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Asmar1, Yassir2 dan Teuku Hasanuddin2
1
Jurusan Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung, 2
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseuma we
Abstrak
Kenaikan harga bahan bakar thermal menyebabkan kenaikan harga listrik. Untuk menekan kenaikan harga listrik diperlukan optimisasi produksi energy listrik. Operasi Ekonomis atau economic dispatch (ED) adalah salah satu solusi optimisasi biaya pada proses produksi energi listrik. ED mengatur kombinasi daya aktif setiap pembangkit untuk memenuhi kebutuhan daya beban tertentu sehingga diperoleh harga paling ekonomis. Pembuatan aplikasi ED pada penelitian ini dilakukan menggunakan visual basic 6.0. Aplikasi ini memudahkan operasional setiap pembangkit dengan mendapatkan daya setiap pembangkit pada keadaan beban tertentu. Efektifitas simulasi diuji pada kasus sistem IEEE 26 bus.
Kata kunci- Economic Dispatch; Optimisasi; Visual Basic 6.0
1. Pendahuluan
Agar suatu system tenaga dapat memberikan keuntungan pada modal yang ditanamkan, pengoperasian yang baik adalah sangat penting. Kebutuhan untuk penyedian tenaga listrik dimana harga dan biaya jam untuk bahan bakar dan lainnya yang terus meningkat. Komsumsi bahan bakar pembangkitan menjadi suatu masalah dan perlu mendapatkan perhatian yang serius mengingat komponen biaya penyediaan tenaga listrik terbesar adalah biaya bahan bakar yaitu sekitar 60 % dari biaya total. Dari 60 % biaya bahan bakar tersebut, 85 % diantaranya adalah biaya bahan bakar untuk pembangkit
thermal. Oleh karena itu, penghematan biaya bahan bakar
dalam presentase yang kecil mampu memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penghematan biaya operasi. Untuk memproduksi tenaga listrik pada suatu sistem tenaga dibutuhkan cara bagaimana membuat biaya komsumsi bahan bakar generator atau biaya operasi dari
keseluruhan sistem seminimal mungkin dengan
menentukan kombinasi daya output dari masing-masing unit pembangkit di bawah batasan dari tuntutan beban sistem dan batas kemampuan pembangkitan masing-
Gradient, dan Newton-Raphson [2,3]. Metode lainnya
digunakan beberapa metode alternatif yang telah dikembangkan seperti Dynamic Programming (DP) [4,5],
Particle Swarm Optimization (PSO) [6-9], Neural Network (NN) [10-11], dan Algoritma Genetika[12-14].
Aplikasi economic dispatch digunakan untuk
memudahkan pengaturan batasan daya aktif pembangkit, beban, dan fungsi biaya setiap pembangkit. Simulasi dapat digunakan pada setiap perubahan permintaan beban dan perubahan fungsi biaya pembangkitan setiap pembangkit.
Pada penelitian ini pembuatan aplikasi ED
menggunakan visual basic 6.0. Keunggulan aplikasi ini dapat mudah dijalankan yang dilengkapi dengan petunjuk penggunaan program. Pengujian efektifitas aplikasi dilakukan pada kasus sistem IEEE 26 bus.
2. Metode
2.1. Model Persamaan Economic Dispatch
Untuk memperoleh operasi yang ekonomis, daya yang dibangkitkan oleh unit-unit pembangkit harus dihitung berdasarkan biaya bahan bakar masing-masing unit.
2 masing unit pembangkit. Cara ini dikenal dengan istilah
Economic Dispatch (ED) [1].
Fi (Pi ) ai .Pi bi .Pi ci
Beberapa metode dapat digunakan untuk menyelesaikan
1 2 N FT
Fi ( Pi ) i 1 Unit 1Ft = total biaya bahan bakar
Fi = biaya bahan bakar unit i
i = unit pembangkit
ai, bi, dan ci = koofisien fungsi biaya bahan bakar
Pi = daya keluaran untuk unit i
Perubahan biaya bahan bakar setiap unit adalah :
st as iun 4 Unit 2 Unit 3 Unit 4 dF1
2a .P b P1 P2 P3 P4 dP1 dF2
dP2 . . . 1 1 1 2a2 .P2 b2Beban Stasiun Pembangkit = P1 + P2 + P3 + P4
Gambar 1. Hubungan antara dan daya yang dibangkitkan
oleh setiap unit pembangkit
2.2. Tahapan Penelitian
dFN
dPN 2aN.PN bN 1. Memasukkan data batasan maksimum & minimum Tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut:
pembangkit, koefisien bahan bakar, pembangkit Agar diperoleh biaya minimum, unit-unit pembangkit
harus bekerja pada nilai sama (stasiun)
pembangkit yang beroperasi dan jumlah total beban. 2. Menghitung lamda
3. Menghitung daya setiap unit.
1
2 ...
N
sta siu n 4. Maksimumkan daya unit yang dayanya > daya maksHitung lamda
5. Minimumkan daya unit yang dayanya < daya min Jika suatu unit harus bekerja pada daya minimum atau
maksimum, maka aturan berikut harus dipenuhi :
i
sta siun maka Pi Pmin
i
stasiun maka Pi PmaksBila terjadi perubahan beban maka akan dilayani oleh unit-unit yang bekerja pada stasiun. Gambar 1 dibawah menunjukkan hubungan antara dan besaran daya yang harus dibangkitkan setiap pembangkit pada suatu stasiun pembangkit yang terdiri dari 4 unit pembangkit agar diperoleh pembangkitan ekonomis.
Hitung lamda
6. Ulangi langkah 4 - 5 sampai daya total sama dengan beban.
7. Ulangi langkah 4 – 5 sampai lamda setiap unit memenuhi syarat.
8. Menghitung daya pembangkit, biaya setiap unit dan biaya total pembangkit.
Flow chart tahapan penelitian ditunjukkan pada
Mulai
Baca dat a : Jumlah unit Koof biaya b ahan ba kar Da ya min & ma ks Unit yang beroperasi & tida k
beropea si Beba n
Hitung lamda & d aya setiap unit
Ada unit ya ng da yan ya diluar bata s da ya min &
maks ?
Jumlah da ya ma ks & min =
daya maksimum unit ya ng da yam ya > da ya ma ks + da ya minimum u nit yan g da yan ya < da ya min
Gambar 3. Tampilan awal simulasi
Dalam simulasi operasi ekonomis stasiun pembangkit ini
ya Jumlah daya maks & min > beba n
tidak
ditampilkan juga penjelasan aplikasi untuk memudahkan pengguna menggunakan aplikasi seperti ditunjukkan pada
Maksimum kan d aya unit yang da yan ya > da ya ma ks Hitung lamda
Minimumkan day a unit yang da yan ya < da ya min Hitung lamda
Minimumkan day a unit yang da yan ya < da ya min Hitung lamda
Maksimum kan d aya unit yang da yan ya > da ya m aks Hitung lamda
Hitung da ya total
gambar 4.
Simpan nilai daya unit minimum
Daya total > b eban Da ya tot al < beba n Daya total
Daya total = be ban
Lamda setiap unit memenuhi syarat ?
Hitung - biaya se tiap unit - Biaya total
selesai
Simpan nilai daya unit maksimum
Gambar 4. Penjelasan aplikasi
Gambar 5 menunjukkan tampilan untuk mengisi data yang dibutuhkan dalam perhitungan operasi ekonomis.
Gambar 2. Flow chart tahapan penelitian
2.3. Model Aplikasi
Pembuatan aplikasi ED menggunakan visual basic 6.0 dengan tampilan awal seperti pada gambar 3.
Gambar 5. Tampilan untuk mengisi data yang dibutuhkan
G B P P P P Pembangkit Hadi Saadat[1] Hasil Simulasi PG1 450 450 PG2 325 325 PG3 200 200 Total Biaya ($/Jam) 8236,25 8236,25 1 2 3
3. Hasil dan Pe mbahasan
Untuk mengetahui efektifitas aplikasi operasi ekonomis stasiun pembangkit tenaga listrik diuji dengan hasil penelitian sebelumnya[1] dan sistem IEEE 26 bus.
A. Kasus 1
Kasus ini diambil dari penelitian economic dispatch menggunakan metode lagrange yang mengabaikan rugi- rugi transmisi[1]. Dalam kasus ini mempunyai 3 pembangkit dengan fungsi biaya pembangkitan sebagai berikut :
B. Kasus 2: System IEEE 26 Bus
Sistem IEEE 26 bus mempunyai 6 pembangkit thermal, 26 bus dan 46 saluran dengan total beban sebesar 1263 MW. Gambar 7 menunjukkan single line diagram system IEEE 26 bus.
F(P1) = 500 + 5,3P1 + 0,004P
2
F(P2) = 400 + 5,5P2 + 0,006P 2
F(P3) = 200 + 5,8P3 + 0,009P 2
Batasan daya tiap pembangkit sebagai berikut :
Pembangkit 1 : 200 ≤ P1 ≤ 450 (MW)
Pembangkit 2 : 150 ≤ P2 ≤ 350 (MW)
Pembangkit 3 : 100 ≤ P3 ≤ 225 (MW)
Hasil perhitungan dengan aplikasi ED dengan total beban 975 MW ditunjukkan pada Gambar 6. Perbandingan dengan hasil penelitian [1] ditunjukkan pada Table 1.
Gambar 6. Hasil simulasi kasus 1
TABEL 1. Perbandingan hasil simulasi kasus 1 dengan penelitan sebelumnya
ambar 7. Single line diagram sistem 26 Bus atasan daya tiap pembangkit sebagai berikut :
embangkit 1 : 100 ≤ P1 ≤ 500 embangkit 2 : 50 ≤ P2 ≤ 200 embangkit 3 : 80 ≤ P3 ≤ 300 embangkit 4 : 50 ≤ P4 ≤ 150 Pembangkit 5 : 50 ≤ P5 ≤ 200 Pembangkit 6 : 50 ≤ P6 ≤ 120
Funsi biaya pembangkitan setiap pembangkit adalah :
F(P1) = 240 + 7P1 + 0,0070P12 F(P2) = 200 + 10P2 + 0,0095P22 F(P3) = 220 + 8.5P3 + 0,0090P32 F(P4) = 200 + 11P4 + 0,0090P42 F(P5) = 220 + 10.5P5 + 0,0080P52 F(P6) = 190 + 12P6 + 0,0075P62
Gambar 8 menunjukkan tampilan aplikasi setelah dimasukkan data sesuai dengan system IEEE 26 bus. Total beban sebesar 1263 MW.
Dari table 1 memperlihatkan bahwa hasil dari aplikasi ED penelitiaan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya. Total biaya hasil simulasi operasi ekonomis penelitian ini adalah sebesar 8236,25 $/jam.
t p p d d p d p s y 4 Pembangkit Hadi Saadat[1] Hasil Simulasi PG1 447,61 446,71 PG2 173,09 171,26 PG3 263,36 264,11 PG4 138,71 125,22 PG5 166,10 172,12 PG6 86,94 83,59 Total Biaya ($/Jam) 15,447,72 15.275,95
Gambar 8. Tampilan aplikasi dengan data IEEE 26 bus
Setelah aplikasi dijalankan dengan data yang telah dimasukkan maka aplikasi menampilkan hasil perhitungan seperti ditunjukkan pada Gambar 9.
able 2. Total biaya hasil simulasi operasi ekonomis enelitian ini adalah sebesar 15.275,95 $/jam.
TABEL 2. Perbandingan hasil simulasi sistem IEEE 26 bus, dengan penelitan sebelumnya
Dari tabel 2 diatas menunjukkan perbedaan daya embangkitan setiap pembangkit antara hasil simulasi engan penelitian sebelumnya [1]. Perbedaan daya yang ibangkitkan dari tabel 2 diatas mengakibatkan erbedaan total biaya pembangkitan. Perbedaan ini isebabkan aplikasi ED pada penelitian ini tidak
memperhitungkan rugi-rugi jaringan. Daya setiap
embangkit jika dibandingkan antar setiap unit
menunjukkan perbedaan yang tidak jauh berbeda ehingga aplikasi ini dapat dipergunakan untuk kasus ang lain dengan mengabaikan rugi-rugi transmisi.
Gambar 9. Tampilan aplikasi hasil perhitungan system IEEE 26 bus
Hasil simulasi ED system tenaga listrik dapat langsung dicetak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan cetak hasil perhitungan system IEEE 26 bus
Dari hasil yang ditunjukkan di atas bila dibandingkan dengan hasil dari penelitian sebelumnya ditunjukkan pada
. Kesimpulan
Dalam penelitian ini pembuatan aplikasi economic dispatch system tenaga listrik menggunakan bantuan software visual basic 6.0. Simulasi dilakukan terhadap system IEEE 26 bus sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil menunjukkan kesesuaian dengan penelitian sebelumnya sehingga aplikasi ini dapat dipergunakan untuk kasus-kasus yang lain.
2. Aplikasi dapat dengan mudah digunakan karena dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya. 3. Untuk pengembangan aplikasi ini dapat
dilakukan dengan memperhitungkan rugi-rugi transmisi
Daftar Pustaka
[1] Hadi Saadat, “Power System Analysis,” WCB
McGraw-Hil, New York, 1999.
[2] Allen J. Wood and Bruce F, Wollenberg. “Power Generation, Operation and Control”. John Wiley & Sons, Inc., 1996. Pp. 514-518.
WA, USA, IEEE series of Power Engineering. 2009. [4] Z.X. Liang, J. D. Glover. A Zoom Feature For a
Dynamic Programming Solution to Economic Dispatch Including Transmission Losses. IEEE
Transactions on Power Systems, 1992; page 544-
550.
[5] Hardiansyah, Junaidi, MS. Yohannes. Solving
Economic Load Dispatch Problem Using Particle Swarm Optimization Technigue. I.J. Intelligent
Sistem and Application. 2012; page: 12-18.
[6] Kwang Y. Lee, Fellow, Jong-Bae Park. Application of Particle Swarm Optimization to Economic Dispatch Problem Advantages and Disadvantages.
Journal IEEE. 2006; seri 142440178X
[7] Zwe-Lee Gaing. Particle Swarm Optimization to
Solving The Economic Dispatch Considering The Generator Constraints. IEEE Transaction on Power
Sistem. August 2003; Vol. 18, No. 3.
[8] Andi Muh. Ilyas, M. Natsir Rahman. Economic
Dispatch Thermal Generator Using Modified
Improved Particle Swarm Optimization. Jurnal
Telkomnika. July 2012; Vol. 10, No.3, pp 459-470.
[9] AM. Ilyas, Ontoseno Panangsang, Adi Soeprijanto. Optimisasi Pembangkit Thermal Sistem 500 kV Jawa-Bali Menggunakan Modified Particle Swarm
Optimization (MIPSO). National Conference :
Design and Application of Technology, 2010.
[10] J. Kennedy, R. C. Eberhart. Particle Swarm
Optimization. Proceedings of IEEE International
Conference on Neural Networks (ICNN’95). 1995; 1942-1948
[11] M Mohatram, S Kumar. Application of Artificial
Neural Network in Economic Generation Scheduling of Thermal Power Plants. Proceedings of the
National Conference. 2006.
[12] Adrianti. Penjadwalan Ekonomis Pembangkit
Thermal dengan Memperhitungkan Rugi-rugi
Saluran Transmisi Menggunakan Metode Algoritma Genetik. Jurnal TeknikA Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Andalas. April 2010; page 33 vol. 1.
[13] Z. L. Gaing dan R. F. Chang, “Security-Constrained Optimal Power Flow by Mixed-Integer Genetic Algorithm with Arithmatic Operators,” IEEE, 2006. [14] G. Bakirtzis dan E. Zaumas, “Optimal Power Flow