• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JASA MAKLON (STUDI KASUS PADA PT EFG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JASA MAKLON (STUDI KASUS PADA PT EFG)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNAL ATAS SIKLUS PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JASA

MAKLON

(STUDI KASUS PADA PT EFG)

Muhammad Iqbal Nurrahman, Desti Fitriani

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Email: m.iqbalnurrahman@gmail.com

Abstrak

Setiap perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang berbeda. Pada penulisan ini, penulis membahas sistem informasi akuntansi atas siklus produksi pada perusahaan manufaktur jasa maklon di PT.EFG. Penulis membahas dari segi siklus produksi karena siklus produksi merupakan inti kegiatan perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menemukan bahwa siklus produksi pada perusahaan manufaktur jasa maklon memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan manufaktur pada umumnya. Penulisan ini juga membahas bagaimana pengendalian internal yang dilakukan pada PT.EFG. Hasil penelitian menemukan PT.EFG masih perlu memperbaiki pengendalian internalnya di beberapa bagian.

Kata kunci; Sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, siklus produksi, jasa maklon

Analysis of Accounting Information System and Internal Control over Production Cycle in Subcontractor Manufacturing Company

(case study in PT.EFG)

Abstract

Each company has different accounting information system. In this thesis, author analyzes accounting information system over production cylcle in subcontractor manufacturing company with the case study at PT.EFG. The focus of this thesis is production cycle because it is the core activity of every manufacturing company. The result finds that the production cycle in subcontractor manufacturing in PT.EFG has some uniqueness compare to other manufacturing companies. This thesis also analyzes internal control in PT.EFG. The result finds that PT.EFG still need to improve their internal control in some aspects.

(2)

2 Pendahuluan

Bagi perusahaan manufaktur, siklus produksi dan siklus konversi produk merupakan inti dari kegiatan bisnis. Untuk melakukan kegiatan produksi yang efektif dan efisien tentunya dibutuhkan pengendalian internal yang baik. Salah satu komponen yang mendukung agar pengendalian internal dapat berjalan dengan baik adalah sistem informasi akuntansi perusahaan.

Hal yang menarik untuk ditelusuri oleh penulis adalah pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi perusahaan pada perusahaan manufaktur penyedia jasa maklon. Perusahaan jasa maklon hanya memproduksi barang yang diminta oleh pihak pengguna jasa. Hal ini tentunya menyebabkan barang yang diproduksi oleh perusahaan jasa maklon haruslah sesuai dengan kriteria dan standar kualitas barang dari pihak pengguna jasa. Perusahaan jasa maklon juga tentunya tidak hanya memiliki satu pihak pengguna jasa sehingga dalam memproduksi suatu barang, perusahaan jasa maklon harus dapat memenuhi kriteria dan standar kualitas masing-masing pihak pengguna jasa. Oleh karena kompleksitas produksi yang dimiliki perusahaan jasa maklon inilah, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengendalian internal serta sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa maklon.

Landasan Teori

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur di dalam suatu entitas, contohnya perusahaan, yang menggunakan sumber daya fisik, dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para penggunanya (Wilkinson, 2004).

Teknik Dokumentasi

1. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) menjelaskan secara grafis mengenai aliran data dalam sebuah

entitas (Romney, 2009). DFD terdiri dari empat simbol dan beberapa tingkatan. Empat simbol terdiri dari Simbol kotak, garis panah, lingkaran dan dua garis lurus.

(3)

2. Simbol flowcharts terdiri dari empat kategori, yaitu:

 Simbol masukan/keluaran merepresentasikan perangkat atau media yang menyediakan masukan atau keluaran dari proses operasi.

 Simbol proses menunjukan tipe dari perangkat yang digunakan dalam memproses data atau mengindikasikan bahwa proses data dilakukan secara manual.

 Simbol penyimpanan merepresentasikan perangkat yang digunakan dalam menyimpan data.

Simbol alur dan simbol lainnya mengindikasikan alur data, dimana flowcharts dimulai dan berakhir, dimana keputusan dibuat, dan kapan menambahkan catatan penjelasan pada flowcharts.

Pengendalian Internal

Penulis menggunakan kerangka berpikir dari COSO framework 2013. Berikut gambar aspek-aspek pengendalian internal menurut COSO framework 2013;

COSO’s CUBE

(4)

4 Gambaran Umum Perusahaan

Pada penulisan ini, penulis merahasiakan identitas perusahaan. Hal ini dilakukan atas dasar permintaan dari pihak perusahaan. Oleh karenanya, penulis akan menggantikan nama asli perusahaan dengan nama PT.EFG.

PT.EFG merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang jasa maklon dan merupakan perusahaan business to business. PT.EFG didirikan sejak 1 Oktober 1972. Perusahaan ini merupakan perusahaan penanaman modal asing yang telah go public di Hongkong. PT.EFG dapat menghasilkan berbagai macam produk seperti;

1. Hair Care : Merupakan produk-produk untuk perawatan rambut. 2. Personal Care : Merupakan produk-produk untuk perawatan tubuh dan wajah.

3. Home Care : Merupakan produk-produk untuk alat kebersihan rumah. 4. Specialty Chemical: Merupakan produk-produk untuk bahan bahan kimia tertentu.

Hasil Penelitian

Aktivitas siklus produksi umumnya terdiri dari dua aktivitas yaitu aktivitas pra produksi dan aktivitas produksi. Berikut ini aktivitas pra produksi dan aktivitas siklus produksi pada PT.EFG:

1. Aktivitas Pra Produksi

Aktivitas pra produksi pada PT.EFG sedikit berbeda dengan aktivitas pra produksi pada umumnya. Pada aktivitas pra produksi PT.EFG, terdapat dua aktivitas, yaitu contract

approval & akuntansi biaya, serta perencanaan produksi. PT.EFG tidak memiliki aktivitas

desain produk. Hal ini dikarenakan desain produk disediakan langsung oleh klien. Akuntansi biaya juga dilakukan pada tahapan pra produksi. Hal ini dilakukan agar klien mengetahui biaya yang akan dikenakan atas produknya.

2. Aktivitas Produksi

Aktivitas produksi pada PT.EFG umumnya sama saja dengan perusahaan manufaktur lainnya. Hanya saja, pada aktivitas produksi di PT.EFG tidak ada aktivitas akuntansi biaya, hal ini dikarenakan aktivitas akuntansi biaya telah dilakukan pada saat aktivitas pra produksi.

(5)

Untuk memberikan gambaran mengenai aktivitas siklus produksi PT.EFG, penulis akan menyajikannya dalam bentuk diagram konteks. Berikut ini merupakan diagram konteks siklus produksi PT.EFG:

Diagram Konteks Siklus Produksi PT.EFG

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Kemudian, dengan diagram konteks diturunkan menjadi DFD level 0, penulis akan memberikan gambaran secara meyeluruh mengenai tahapan-tahapan yang terjadi saat proses produksi pada PT.EFG. Berikut ini DFD level 0 siklus produksi pada PT.EFG:

(6)

6

DFD Level 0 Siklus Produksi PT.EFG

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Dari gambar 4.5 diatas, terdapat tiga aktivitas utama dalam siklus produksi PT.EFG, yaitu proses contract approval dan akuntansi biaya, perencanaan produksi, dan operasi. Untuk masing-masing aktivitas tersebut, penulis akan menjelaskanya satu persatu dengan bantuan

flowchart. Penulis lebih memilih menggunakan flowchart dibandingkan DFD level 1

dikarenakan siklus produksi PT.EFG yang terlalu kompleks. Oleh karenanya, penulis lebih memilih menggunakan flowchart dengan harapan dapat memberikan gambaran yang lebih baik dalam menjelaskan siklus produksi PT.EFG. Berikut ini flowchart dari masing-masing aktivitas tersebut:

(7)

Flowchart pada aktivitas contract approval dan akuntansi biaya di PT.EFG terdiri dari dua

bentuk yaitu flowchart untuk klien baru dan klien lama. Berikut ini merupakan flowchart untuk klien baru PT.EFG:

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Sistem informasi akuntansi (SIA) siklus produksi PT.EFG dimulai dari klien memberikan data formula produk mereka kepada Divisi Business Development (BD). Divisi BD nantinya akan memberikan data formula produk tersebut kepada Technical Screening Team yang akan menentukan apakah produk klien dapat diproduksi oleh PT.EFG atau tidak. Kalo dapat diproduksi, data produk approve akan diberikan lagi kepada Divisi BD yang nantinya akan dibuat menjadi data akuntansi biaya. Data akuntansi biaya ini lalu diberikan kepada Divisi

Finance. Divisi Finance lalu akan meninjau ulang. Setelah ditinjau ulang, Divisi Finance

(8)

8

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Data perkiraan akuntansi biaya final akan diberikan kepada Divisi BD. Divisi BD lalu akan membuat kontrak trial (berisi perjanjian trial) dan confidential (berisi perjanjian yang menyatakan PT.EFG akan menjaga rahasia produk klien) yang nantinya akan ditandatangani oleh klien. Setelah ditandatangani oleh klien, Technical Screening Team akan memberikan data produk approve kepada Divisi Produksi. Divisi Produksi lalu melalukan trial produk klien. Setelah trial dilakukan, Divisi Produksi akan membuat data hasil trial yang nantinya akan disetujui oleh klien bila produk trial yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar klien. Setelah data hasil trial disetujui, Divisi Finance akan membuat data akuntansi biaya final.

(9)

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Divisi BD lalu membuat kontrak yang berisi biaya, perjanjian termin pembayaran, pengaturan kerjasama, dan sebagainya berdasarkan data akuntansi biaya final dan data hasil trial. Setelah kontrak disetujui oleh klien, Divisi BD akan membuat Sales order (SO) dan bill of material (BOM) berdasarkan data hasil trial yang telah disetujui. SO dan BOM ini nantinya akan dimasukan kedalam Database Mfgee oleh divisi BD.

(10)

10

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Berikutnya, Divisi finance akan memasukan data akuntansi biaya final kedalam Database Mfgee dan Divisi Produksi akan membuat batch card berdasarkan data trial sebelumnya.

(11)

Berikut ini flowchart aktivitas contract approval dan akuntansi biaya di PT.EFG untuk klien lama:

Flowchart Aktivitas Contract Approval dan Akuntansi Biaya

Narasi

SIA pada klien lama dimulai dengan klien memberikan data permintaan mereka kepada Divisi BD. Divisi BD lalu akan membuat SO dan BOM yang nantinya akan dimasukan kedalam

(12)

12 Berikut ini flowchart aktivitas perencanaan produksi di PT.EFG:

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Aktivitas perencanaan produksi dimulai dari SO oleh Divisi PPIC (Production Planner

Internal Control) diubah menjadi MPS (master production schedule), dengan melihat

ketersediaan MRP (material requirement planning) dan ketersediaan CRP (capacity resource

planning). Setelah membuat MPS, Divisi PPIC akan membuat work order (WO). Data WO

ini nantinya akan dimasukan kedalam Database Mfgee. Disisi lain data bill of material oleh Bagian Procurement akan dibuat menjadi purchase order (PO). Purchase order ini nantinya akan dimasukan kedalam Database oleh Bagian Procurement. Setelah bahan material datang, Bagian Warehouse akan mengklarifikasi kesusaian barang material yang datang dengan PO. Setelah barang yang datang sesuai dengan PO, Divisi Warehouse akan memperbarui data MRP terbaru.

(13)

Berikut ini flowchart aktivitas proses produksi di PT.EFG:

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Aktivitas proses produksi dimulai dari diterimanya work order (WO) oleh Divisi Produksi. Setelah menerima WO, Divisi Produksi akan membuat work order picklist yang digunakan untuk meminta kepada Divisi Warehouse bahan material apa saja yang dibutuhkan. Work

order picklist ini nantinya akan ditandatangani oleh Bagian Warehouse dan Divisi Produksi.

Setelah bahan material diberikan kepada Divisi Produksi, Bagian Warehouse akan memperbaharui data MRP.

(14)

14

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Narasi

Setelah barang material diterima oleh Divisi Produksi, Divisi Produksi akan memulai proses produksi. Divisi Produksi memulai proses produksi dengan cara melihat batch card. Disetiap tahapan produksi, Divisi Produksi akan mencatat hasil produksinya kedalam batch card. Setelah semua tahapan produksi dilakukan, Divisi Produksi akan memberikan batch card ke pada Divisi Quality. Divisi Quality lalu akan klarifikasi apakah hasil produksi sudah sesuai dengan standar klien. Bila sudah maka batch card completeness akan diberikan lagi kepada Divisi Produksi. Selanjutnya dengan WO dan batch card completeness, Divisi Produksi akan memperbaharui WO menjadi WO closed yang menandakan bahwa WO telah dilakukan.

(15)

Pengendalian internal PT.EFG

Pada tabel berikut ini akan dijelaskan pengendalian internal yang dilakukan oleh PT.EFG, pengendalian yang seharusnya dimiliki oleh PT.EFG, serta analisis dan saran atas pengendalian internal yang telah dilakukan oleh PT.EFG:

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

Siklus produksi secara keseluruhan 1. Pengendalian atas informasi

sensitif perusahaan - Formula produk klien

Soft Copy

Hard Copy

Batch Card

- Informasi keunggulan perusahaan

 Disimpan dalam sistem M-share dilengkapi password.

 Disimpan dalam lemari yang dilengkapi oleh kunci. Kunci hanya dimiliki manager produksi

 Item- item yang terdapat dalam batch card diubah dalam bentuk kode-kode

PT.EFG melakukan kontrak perjanjian dengan karyawan untuk menjaga kerahasian perusahaan

PT.EFG perlu melakukan pengendalian dokumentasi atas soft copy, hard copy dan batch card agar informasi sensitif

perusahaaan tidak tersebar

Pengendalian yang dilakukan PT.EFG atas informasi sensitif perusahaan sudah cukup memadai.

(16)

16 No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian

yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

2. Perlindungan data dari bencana PT.EFG melakukan aktivitas

preventive controls dengan

memiliki vendor PT.MMI untuk menyimpan data terbaru PT.EFG.

PT.EFG perlu melakukan aktivitas pengendalian

preventive control terhadap

bencana.

Untuk menambah aktivitas pengendalian, penulis menyarankan agar PT.EFG melakukan aktivitas pelatihan divisi IT mengenai apa yang perlu dilakukan setelah terjadi bencana.

3. Akurasi master data - Pengendalian akses

- Pengendalian terhadap sistem

-

Pengendalian otorisasi

- PT.EFG melakukan aktivitas pembatasan akses ke sistem dengan menggunakan password.

- PT.EFG melakukan corrective

controls dengan bantuan bagian

IT.

- PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi di setiap divisi selain divisi finance. Contoh: cost

manager memasukan data dan

juga meng-otorisasinya.

- PT.EFG perlu memiliki aktivitas pengendalian akses agar hanya pihak tertentu yang dapat mengakses suatu data. - PT.EFG perlu memiliki

aktivitas corrective

control agar sistem yang

rusak dapat segera diperbaiki.

- Perusahaan seharusnya melakukan pengendalian otorisasi disetiap divisi agar master data selalu akurat.

- Pengendalian akses yang dimiliki oleh PT.EFG sudah memadai.

- Aktivitas corrective control yang dimilik PT.EFG sudah memadai.

-

Penulis menyarankan untuk merekrut staf untuk memasukan data kedalam sistem yang nantinya akan diotorisasi manajer.

(17)

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

Aktivitas contract approval dan akuntansi biaya 4. Desain produk

- Operation list PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi pihak technical screening team dan klien.

PT.EFG perlu melakukan aktivitas pengendalian otorisasi agar operation list yang dimiliki PT.EFG dapat menghasilkan produk sesuai standar klien.

Aktivitas pengendalian otorisasi yang dimilki oleh PT.EFG sudah cukup memadai

5. Alokasi manufacturing

overhead

PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi dengan cost manager serta

finance controller.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi agar alokasi manufacturing overhead yang dibuat selalu benar.

Aktivitas pengendalian otorisasi yang dimiliki oleh PT.EFG sudah memadai.

6.

Data biaya aktual

- Data bahan material - Staf purchasing akan memperbaharui data aktual bahan material dan diotorisasi oleh supervisor.

- PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi agar data bahan material yang masuk kedalam sistem selalu benar.

- Pengendalian otorisasi yang dimiliki oleh PT.EFG sudah memadai.

(18)

18 No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian

yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

-

Data biaya direct labor dan MOH

-

PT.EFG tidak memiliki aktivitas pengendalian agar data aktual biaya direct labor dan MOH selalu akurat.t

-

Seharusnya data biaya aktual direct labor dan MOH juga diperbaharui.

- Penulis menyarankan agar dibuat sistem untuk

memperbaharui data aktual

direct labor dan mengadakan

rapat setahun tahun sekali untuk membicarakan kenaikan harga listrik, air, peraturan baru, dan sebagainya.

7. Kontrak perjanjian dengan klien PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi dengan tanda tangan dari

general manager dan senior manager business development.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi serta kontrak yang dibuat perlu ditinjau ulang oleh divisi-divisi terkait.

Penulis menyarankan dalam pembuatan agreement perlu tanda tangan dari General Manager, senior manager business

development serta kontrak yang

dimiliki harus ditinjau ulang oleh divisi finance, quality, dan produksi.

Aktivitas perencanaan produksi

8. Kedatangan bahan material PT.EFG melakukan corrective

control dengan memproduksi

barang klien yang lain.

PT.EFG perlu melakukan aktivitas corrective control agar bahan material yang datang terlambat tidak menghambat proses produksi.

Aktivitas corrective control yang dimiliki oleh PT.EFG sudah memadai.

(19)

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

9. Standar bahan material PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi divisi quality setiap bahan material tiba.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi agar setiap bahan material yang masuk sudah sesuai standar.

Pengendalian sudah cukup baik namun penulis menyarankan agar truk bahan material diperbolehkan kembali ke perusahaan vendor apabila telah dilakukan otorisasi oleh divisi quality.

10. Pembelian bahan material PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi oleh bagian purchasing dan pihak supply chain.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi agar setiap pembelian bahan material hanya dilakukan oleh pihak yang berwenang.

Pengendalian otorisasi atas bahan material yang dimiliki oleh PT.EFG sudah memadai.

11. Batch card PT.EFG melakukan pengendalian

otorisasi oleh manajer dari divisi produksi.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi agar

batch card yang dibuat

dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan standar klien.

Pengendalian otorisasi atas batch

card yang dilakukan oleh PT.EFG

sudah memadai.

Aktivitas proses produksi 12. Perlindungan persediaan

terhadap pencurian

PT.EFG melakukan aktivitas pengendalian dokumentasi persediaan perusahaan dan

preventive controls dengan

mempekerjakan security.

Untuk melindungi persediaan dari ancaman pencurian, PT.EFG perlu memiliki pengendalian dokumentasi dan aktivitas

preventive control.

Pengendalian dokumnetasi dan aktivitas corrective control yang dimiliki PT.EFG sudah memadai.

(20)

20 No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian

yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

13 Perlindungan aset tetap

perusahaan terhadap pencurian

PT.EFG melakukan pengendalian akuntabilitas asset namun jarang dilakukan audit asset.

Perusahaan sebaiknya meng-audit asset secara rutin agar tingkat pengendalian internal meningkat.

Penulis menyarankan agar melakukan audit asset secara rutin.

14. Kinerja produksi PT.EFG telah melakukan aktivitas pengendalian organisasi dengan menggunakan key performance

indicator.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian organisasi untuk meninjau kinerja karyawan serta buruh.

Pengendalian organisasi yang dimiliki PT.EFG sudah memadai.

15. Akses data barang jadi PT.EFG melakukan pengendalian akses dengan menggunakan

password.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian akses agar data bahan jadi hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.

Pengendalian kases yang dimiliki PT.EFG sudah memadai.

16. Kualitas barang jadi PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi dari divisi produksi dan

quality sebelum barang jadi dikirim

ke klien.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otoriasasi agar setiap bahan jadi yang dikirim kepada klien sudah sesuai dengan standar.

Pengendalian otorisasi yang dimiliki PT.EFG sudah memadai.

17. Perlindungan aset tetap dan persediaan terhadap bencana

PT.EFG melakukan preventive control dengan adanya alat pemadam kebakaran serta asuransi.

PT.EFG perlu melakukan aktivitas preventive control seperti asuransi dan alat pemadam kebakaran.

Aktivitas preventive control yang dimilik PT.EFG sudah memadai.

(21)

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian yang seharusnya dimiliki

Analisis dan Saran

18. Investasi terhadap aset tetap PT.EFG melakukan pengendalian otorisasi oleh project manager,

general manager dan direktur pusat

yang berada di Hongkong.

PT.EFG perlu melakukan pengendalian otorisasi agar investasi terhadap aset tetap dapat optimal.

Pengendalian otorisasi yang dimiliki PT.EFG sudah memadai.

19. Ancaman lainnya:

Penulis menemukan lokasi produksi tidak terhubung langsung dengan warehouse sehingga barang yang telah jadi diletakan diluar sebelum

dimasukan ke gudang

Tidak ada pengendalian yang dilakukan PT.EFG.

Sebaiknya barang yang telah jadi jangan ditaruh luar gedung karena dapat terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan contohnya tertabrak forklift.

Penulis menyarnankan agar lokasi proses produksi dapat langsung terhubung dengan warehouse.

(22)

22 Kesimpulan

1. Sistem Informasi Akuntansi PT.EFG

Sistem informasi akuntansi pada siklus produksi PT.EFG memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan manufaktur lainnya. PT.EFG juga telah menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer untuk mendukung proses produksinya. Untuk mendukung agar sistem selalu berjalan dengan baik, PT.EFG memiliki divisi IT.

2. Pengendalian Internal

Aktivitas pengendalian organisasi, dokumentasi, akuntabilitas aset, dan otorisasi yang dimiliki PT.EFG sudah cukup memadai walaupun di beberapa bagian masih perlu dilakukan perbaikan.

Daftar Referensi

COSO (2012). Internal Control-Integrated Framework, Executive summary http://www.coso.org/documents/COSO%202014%20ICFR%21Executive_Summary.pdf

Departemen Akuntansi, (2008). Bahan- Laboratorium Sistem Informasi akuntansi. Depok:

Departemen akuntasi

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesi Akuntan Publik: 31 Maret 2011. Salemba Empat: Jakarta

Jones, F & Rama,D. (2008). Accounting Information System: A Business Process Approach. Cengage- South Western

KEP-170/PJ/2002 (2002). Definisi dan Karakteristik Jasa Maklon http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=420

Modul perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi Departemen Akuntansi FEUI, (2003), Terj, Gelinas et al. (1993) Accounting Information Systems. South western: Cincinnati

(23)

Pedoman teknis penulisan tugas akhir mahasiswa universitas Indonesia. (2008). Depok:

Universitas Indonesia

Romney, M.B. & Steinbart, P.J. (2012). Accounting Information System; Twelfth Edition. Pearson Education: England

Romney, M.B. & Steinbart, P.J. (2009). Accounting Information System; Eleventh Edition. Pearson Education: England

Wilkinson, et. Al. (2004). Accounting Information System: Essential Concepts and Application; Fourth Edition. John Wiley & Sons Inc

Gambar

Diagram Konteks Siklus Produksi PT.EFG

Referensi

Dokumen terkait

Amar putusan MK yang menafsirkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) UUP yang menyatakan tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai

Jadi bisa dikatakan dalam teori Skinner ini bahwasanya hal terpenting dalam belajar adalah penguatan, pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus dengan

Pendapatan yang didapatkan oleh Home Industry “Bunda Arum” diperoleh dari pengurangan dari besarnya penerimaan (Jumlah produksi kurma salak dikalikan dengan harga kurma

Kenyataan ini berarti bahwa Perpustakaan Unhas sebagai sebuah tempat yang dapat dimanfaatkan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan bagi pemustaka mempunyai

S. HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, KEDEWASAAN DAN KEDISIPLINAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIDOHARJO

KUTOVA-työkalun avulla voidaan muodostaa vesien- hoidon yleissuunnittelua tukevia arvioita vesiensuoje- lutoimenpiteiden kustannustehokkuudesta ja vaiku- tuksesta kuormitukseen.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang kurikulum SMP dijelaskan bahwa kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:.. 1) Pola

Akan tetapi seperti yang sudah diketahui bahwa nilai siswa untuk pokok bahasan bangun ruang tidak lepas dari kemampuan siswa pada pokok bahasan bangun