• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geladi merupakan mata kuliah wajib non akademik yang dirancang untuk menciptakan pengalaman kerja tertentu bagi setiap mahasiswa Telkom University yang mengikuti geladi ini . Geladi ini menjadi kegiatan yang sangat penting karena mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman di dunia kerja serta wawasan lebih luas tantang dunia kerja sehingga di harapkan dengan pelaksanaan geladi ini Telkom University mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang terampil, professional, dan siap untuk berkecimbung dalam dunia kerja baik menjadi tenaga pendidik maupun sebagai pegawai perusahaan.

Untuk menghadapi perkembangan global yang sangat pesat, dunia industri membutuhkan lulusan yang tidak hanya mendalami kemampuan akademik namun juga memiliki keterampilan di dunia kerja. Dengan adanya kegiatan Geladi, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan baru dan motivasi baru dalam belajar, motivasi tersebut tidak hanya di bidang produktif,namun juga dibidang normative dan adaptif. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan bisa mengetahui langsung teori dan praktiknya di dunia kerja sehingga dapat menyerap pengetahuan dari tempat geladi dan mengikuti perkembangan pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi saat ini.

Pengetahuan akademik yang diperoleh oleh mahasiswa khususnya mahasiswa program studi S1 Teknik Telekomunikasi tidak lepas dari perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan pelaksanaan geladi ini dilakukan di PT. Telkom Indonesia, karena PT. Telkom Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industry telekomunikasi. Sehingga diharapkan dengan pelaksanaan geladi di

(2)

2 perusahaan ini, maka setiap peserta geladi dapat memperoleh ilmu dan wawasan mengenai dunia telekomunikasi. Dengan pelaksanaan geladi ini mahasiswa juga dapat memperolah pengetahuan yang lebih dalam mengenai perangkat komunikasi dan informasi. Pada geladi ini juga peserta gelada di Divisi Engineering and Deployment akan diajarkan bagaimana perancangan skema suatu jaringan pada lapangan, dan skema jaringan ini dapat dibuat di Google Earth dan Autocad.

1.2 Profil Perusahaan PT. Telkom Indonesia

Gambar 1.1 Logo PT. Telkom Indonesia

1.2.1 Sejarah PT. Telkom Indonesia

Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI,

NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (“POWL”) di

(3)

3 Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

(4)

4 (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

1.2.2 Bidang Usaha PT. Telkom Indonesia

PT. Telkom Indonesia Tbk. Merupakan satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dangan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak, telepon nirkabel tidak bergerak,komunikasi seluler, layanan

(5)

5 jaringan dan interkoneksi sart alayanan interner dan komunikasi data. Tetapi pada saat ini Telkom Group melakukan terobosan baru yaitu dengan menyediakan jasa layanan 3P, yaitu layanan internet, telepon rumah,dan USeTV. Layanan 3P ini sering disebut Indihome.

Telkom Group juga menyediakan layanan di berbagai bidang, seperti :

Telecommunication : merupakan bisnis legacy Telkom, yang melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service(POTS), telepon nirkabel tidak bergerak.

Beberapa layanan telekomunikasi Telkom ; Data, telepon, dan internet :

o Telepon tetap (PSTN) : layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia

o Flexi : layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA

o TelkomNet Instan : layanan akses internet dial up

o TelkomNet Astinet : layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan

o Speedy : layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL

o e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)

o Solusi Enterprise - INFONET o TELKOMLink DINAccess

o TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.

(6)

6 o TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.

o TELKOM ISDN : jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.

Satelit :

o TELKOMSatelit (Sewa Transponder) o TELKOMVSAT (VSAT) Televisi berlangganan : o Groovia TV o TelkomVision o USeeTV o YesTV

Information : layanan informasi merupakan model bsinis yang dikembangkan Tekom dalam ranah New Economy Business(NEB).

Media : layanan yang menawarkan Free to Air(FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital dengan modem

Edutainment : layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan diantaranya Ring Back Tone(RBT), SMS Content Portal.

(7)

7

Service : model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan.

1.2.3 Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia Visi

“To become a leading telecommunication, information, media, Edutaintment and Service (TIME) Player in the region”

Menjadi infocom Player mempunyai arti bahwa Telkom bergerak dalam bisnis informasi dan telekomunikasi yang secara kongkrit diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa atau layanan.

Misi

Menjadi layanan “more for less”TIMES

 Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia 1.3 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia

(8)

8 1.4 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam pelaksaan gelada ini di divisi Engineering and Deployment adalah :

1. Apa itu TeNOSS ?

2. Apa perbedaan FTTH dengan Node-B ? 3. Apa itu Google Earth dan Autocad ?

4. Bagaimana perancangan skema FTTH pada Google Earth dan Node-B pada Autocad ?

1.5 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Divisi Regional IV :

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Telkom DIVRE IV

Struktur Organisasi Divisi Engineering & Deployment :

(9)

9 1.6 Batasan Masalah

Penulis membatasi pembahasan masalah untuk menjaga agar laporan gelada ini tetap spesifik . Jadi pada pelaksanaan geladi ini, penulis ditempatkan di Divisi Engineering and Deployment Telkom DIVRE IV, Semarang, Jawa Tengah. Di divisi ini penulis diberikan pekerjaan yaitu untuk membuat skema kabel FTTH dan Node-B pada Google Earth dan Autocad. Penulis juga melakukan penginputan data ke aplikasi database dari Telkom yang disebut TeNOSS.

1.7 Tujuan pelaksanaan Geladi

Geladi merupakan suatu program yang dirancang untuk membantu setiap mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja dan wawasan yang lebih luas mengenai dunia kerja, sekaligus untuk memperkenalkan dunia kerja kepada setiap mahasiswa yang mengikutinya. Program gelada ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa semester IV dengan bobot 2 sks. Program geladi ini diadakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memperkenalkan dunia kerja khususnya di bidang telekomunikasi sejak dini 2. Untuk membantu mahasiswa dalam mendapatkan pengalaman praktek kerja

dan memperkenalkan dunia kerja kepada setiap peserta geladi. Geladi ini sekaligus untuk mengukur implementasi keilmuan dna keterampilan di dunia kerja.

3. Untuk meningkatakan keterampilan dan wawasan dari peserta galadi, baik itu hardskill maupun softskill.

4. Sebagai salah satu persyaratan mata kuliah Geladi pada prodi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University Bandung.

5. Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan di kampus pada dunia kerja.

(10)

10 1.8 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi

Penulis mengikuti program geladi ini di :

Tempat : Kantor Pusat Divisi Regional IV Telkom Semarang

Divisi Engineering and Deployment, lantai 5

Jl. Pahlawan No. 10, Semarang, Jawa Tengah

(11)

11

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 TeNOSS(Telkom Nasional OSS)

TeNOSS (Telkom National Operation Support System ) merupakan aplikasi OSS yang berorientasi pada peningkatan layanan pelanggan. TeNOSS berfungsi sebagai manajemen inventory, fulfilment, dan assurance.

Gambar 2.1 Tampilan Awal TeNOSS

TeNOSS merupakan aplikasi yang berbasis TAM(Telecom Applications Map) dengan produk clarity. PT. Telkom Indonesia mengimplementasikan TeNOSS sebagai bagian dari implementasi TAM(Telecom Applications Map), dimana focus pada penyediaan aplikasi penegelolaan service, resources dan alat produksi. Implementasi TeNOSS ini minimal memenuhi 2 fungsional ;

Aplikasi horizontal plane TAM yaitu :

(12)

12

Resources Management Applications Aplikasi vertical plane yaitu :

Inventory : kebutuhan akan data alat produksi yang tersentralisasi yang nantinya akan memudahkan dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan. Alat produksi yang dimaksud disini adalah alat produksi milik Telkom yang tersebar di berbagai system database.

Fulfillment : merupakan pemenuhan kebutuhan pelanggan, seperti modifikasi alat perangkat(rehoming BTS) sesuai dengan tingkat occupancy pelanggan, dan ini sangan tergantung dengan proses inventory.

Assurance : merupakan jaminan layanan dayta yang diberikan. Hal ini juga bergantung dengan inventory.

(13)

13 2.2 FTTH (Fiber To The Home)

Fiber To The Home atau yang biasa disingkata dengan FTTH merupakan suatu format penghatar isyarat optik dari pusat penyediaan(provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantarnya. Perkembangan teknologi ini merupakan suatu kemajuan dari perkembangan teknologi serat optik dan perkembangan teknologi serat optik ini yang menghentikan penggunaan kabel konvensional.

FTTH ini juga merujuk pada koneksi internet broadband yang menggunakan kabel serat optik untuk penggunaan personal atau rumahan. Hal ini juga didorong oleh adanya keinginan akan layanan yang dikenal dengan Tripel Play Service yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara, video dalam satu infrastructure pada unit pelanggan. Dengan adanya FTTH yang merupakan sistem berbasis optik yang lebih efektif dibandingkan dengan kabel tembaga coaxial maka setiap keinginan pelanggan tersebut akan semakin besar kemungkinannya untuk diwujudakan.

(14)

14 Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari suatu jaringan FTTH. Penghantar dengan menggunakan jaringan FTTH ini dapat menghemat biaya, mengurangi biaya operasi, dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Gambar 2.4 Typical Jaringan FTTH

Komponen utama dari jaringan FTTH ini adalah :

Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik agregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium penghantaran.

Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan.

(15)

15 1. Jaringan titik ke titik

2. Jaringan serat optik aktif 3. Jaringan serat optik pasif

2.2.1 Jaringan Titik ke Titik

Jaringan titik ke titik (P2P) merupakan rancangan jaringan FTTH yang paling ringkas dan sederhana, dimana isyarat dihantar terus dari CO kepada setiap pelanggan dengan satu serat optik dan laser yang terpisah berdasarkan IEEE 802.3ah. Serat optik bentuk tunggal digunakan untuk isyarat bolak-balik dengan satu kabel serat optik sampai pertukaran setempat (Local Exchange) dan kemudian dipisah untuk masing-masing pelanggan pengguna akhir (End User).

2.2.2 Jaringan Serat Optik Aktif

Jaringan serat optik aktif atau Active Optical Network (AON) merupakan rangkaian titik ke banyak titik (Point to Multi Point), penggunaan teknologi ini terbatas karena biayanya sangat tinggi. Peralatan-peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON termasuk optical switch, memerlukan tenaga listrik.

(16)

16 2.2.3 Jaringan Serat Optik Pasif

Jaringan serat optik pasif atau Passive Optical Network (PON) juga merupakan jaringan yang hampir sama dengan AON. Perbedaannya dimana pada titik komponen aktif digantikan oleh pencerai optik pasif (passive optical splitter). Jika dibandingkan dengan jaringan jenis AON, pemasangan jaringan jenis PON adalah lebih mudah dan murah serta tidak menggunakan komponen elektronik aktif sehingga mengurangi biaya pemeliharaan peralatan.

Gambar 2.6 Konfigurasi Topologi PON

Perceraian Optik Pasif

Perceraian optik pasif sering disebut juga dengan splitter. Splitter ini digunakan dalam jaringan Point to Multipoint. Jaringan Point to Multipoint merupakan jaringan yang memilki saru masukan tetapi namyak keluaran dan bersifat pasif karena tidak memerlukan energy eksterna. Pada saat melakukan perceraian serat optik maka akan terjadi rugi-rugi atau kehilangan daya optik, rugi-rugi atau kehilangan daya optik ini disebut splitter rasio, biasanya dinyatakan dalam decibel(dB).

(17)

17 Teknologi Akses PON

Dalam pembangunan jaringan dengan teknologi PON, dimana isyarat hilir dari OLT dikirim ke pencerai serat optik untuk digunakan oleh setiap ONU. Semakin panjang jarak feeder maka akan semakin tinggi pelemahan optik, namun split rasio berkurang. Terdapat 4 jenis teknologi berbagai akses penghantaran isyarat untuk digunakan secara bersama pada suatu teknologi jaringan PON tunggal diantaranya adalah :

1. Akses Berbagai Pembahagian Waktu (Time Division Multiple Access, TDMA)

2. Akses Berbagai Pembahagian Pembawa Sub (Subcarrier Division Multiple Access, SCMA)

3. Akses Berbagai Pembahagian Panjang Gelombang (Wavelength Division Multiple Access, WDMA) dan

4. Akses Berbagai Pembahagian Kode Optik (Optical Code Division Multiple Access, OCDMA)

2.3 Node-B

Node-B merupakan suatu instilah yang ada dalam teknologi telepon genggam UMTS untuk menandakan suatu BTS(Base Transceiver Station,stasiun penerima untuk 3G,3.5G ataupun 4G ) yang berbeda dengan BTS untuk GSM. Node-B menggunakan WCDMA unutk teknologi transportasi udara seperti di semua seluler UMTS dan GSM. Node-B mempunyai suatu pemancar radio frekuansi dan penerima yang digunaan untuk hubungan secara langsung dengan telepon genggam yang bergerak dengan bebas di sekitarnya. Pada tipe ini telepon genggam tidak dapat berhubungan secara langsung, tetapi hubungan antar telepon genggam dapat dilakukan melalui BTS yang ada di sekitar tersebut. Node-B ini hasil perkembangan teknologi terbaru yang menggunakan BTS 3G. Node-B dapat melayani akses paket

(18)

18 data maupun suara. Layanan ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknolodi WCDMA dengan megirimkan paket data.

Gambar 2.7 Node-B

2.4 Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara, dan globe GIS 3D. Dengan Google Earth ini maka kita dapat mengetahui seluruh kondisi morfologi dan kontur permukaan bumi secara real yaitu foto tampak atas dari permukaan bumi dengan resolusi gambar yang cukup bagus serta keterangan derajat lintang dan bujur untuk setiap daerah di muka bumi ini.Selain itu Google Earth ini dapat digunakan untuk mencari alat, GPS, dan mengetahui tempat-tempat penting di suatu wilayah, dan memetakan rute serta mengkalkulasi jarak suatu tempat melalui fitur tools(tools > ruler).

(19)

19 Gambar 2.8 Tampilan Google Earth

2.5 Autocad

Autocad merupakan perangkat lunak computer CAD yang dapat digunakan untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk.

(20)

20 2.6Perancangan Jaringan FTTH pada Google Earth dan Node-B pada Autocad

2.6.1 Perancangan Jaringan FTTH pada Google Earth

Perancangan jaringan FTTH di Google Earth ini dilakukan untuk mengetahui secara real kondisi jaringan yang ada di lapangan. Perancangan menggunakan Google Earth ini diantaranya yaitu dengan penempatan perangkat-perangkat jaringan Fiber To The Home(FTTH), diantaranya Optical Distribution Center (ODC), Optical Distribution Point(ODP), kabel feeder, kabel distribusi, kabel drop, dan tiang. Perangkat-perangkat jaringan FTTH ini ditempatkan sesuai dengan koordinat yang dimiliki perangkat di lapangan.

Gambar 2.10 Skema Jaringan FTTH pada Google Earth

2.6.2 Perancangan Jaringan Node-B pada Autocad

Perancangan jaringan Node-B pada autocad hampir sama saja dengan perancangan jaringan FTTH di Google Earth. Perancangan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana skema jaringan sebenarnya. Pembuatan skema pada autocad ini dilakukan untuk mempermudah penginputan data ke Google Earth nantinya.

(21)

21 Gambar 2.11 Skema Node-B di Autocad

(22)

22

BAB III

PELAKSANAAN GELADI

3.1 Rencana Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan geladi ini dilakukan pada :

Tanggal 3 Juni 2015 s/d 10 Juli 2015

Tempat Kantor Pusat Divisi Regional IV Telkom Semarang Divisi Engineering and Deployment, lantai 5 Jl. Pahlawan No. 10, Semarang, Jawa Tengah

Jam 08.00 – 17.00 WIB

Divisi Engineering and Deployment

Tabel 3.1 Tabel Pelaksanaan Geladi

3.2 Pelaksanaan

Selama penulis melaksanakan kegiatan geladi di PT. Telkom Indonesia, khususnya divisi Engineering and Deployment, penulis telah mengerjakan banyak hal yang dilakukan di Kantor Telkom DIVRE IV Divisi Engineering and Deployment, lantai 5. Pekerjaan yang dilakukan penulis selama kegiatan gelada yaitu :

(23)

23 3.2.1 Pembukaan Geladi

Pembukaan geladi dilakukan pada :

Tanggal : 3 Juni 2015

Tempat : Kantor Telkom DIVRE IV, Semarang

Aula Borobudur, Lantai 8

Pada pembukaan ini, peserta geladi diberikan sedikit penjelasan mengenai PT, Telkom Indonesia. Selain memberikan penjelasan, pembicara yang merupakan salah satu karyawan Telkom juga sekaligus membuka acara geladi ini, dan pembicara menjelaskan mengenai struktur organisasi dari PT. Telkom Indonesia.

3.2.2 Pembagian Kelompok

Setelah pembukaan geladi untuk seluruh peserta geladi selesai dilakukan, maka pegawai Telkom melakukan pembagian wilayah tempat geladi untuk para peserta geladi. Pembagian kelompok ini dibantu juga oleh pembimbing akademik dari kampus.

3.2.3 Pemberian Materi

Pemberian materi ini dilakukan di ruang pembimbing lapangan yaitu Pak Joko Budiarto di lantai 5 divisi Engineering and Deployment. Pada pemberian materi ini Pak Joko Budiarto menjelaskan sedikit mengenai manajemen proyek dan apa saja yang dilakukan di divisi ini. Pada kesempatan ini juga, penulis diberikan bagaimana suatu proyek dapat diselesaikan dengan sukses.

(24)

24 3.2.4 Kegiatan pada saat Geladi

Minggu Kegiatan

Minggu ke-1 - Pembukaan geladi dan pembagian divisi - Penginputan data ke TeNOSS

Minggu ke-2 - Penggabungan database pelanggan Telkom - Pembuatan skema FTTH di Google Earth Minggu ke-3 - Pembuatan skema Node-B di Autocad Minggu ke-4 - Pembuatan skema Node-B di Autocad

Minggu ke-5 - Membuat Pivot Table dari data pengguna IndiHome

Minggu ke-6 - Pembuatan laporan gelada Tabel 3.2 Tabel Kegiatan geladi

Penjelasan mengenai kegiatan yang dilakukan selama geladi, sebagai berikut :

1. Menjalankan TeNOSS

Menjalankan program TeNOSS untuk melakukan penginputan data-data Network Elemen ke TeNOSS. Semua inventory yang dimiliki oleh Telkom akan diinput ke TeNOSS agar dapat dimonitor dengan baik. Penginputan ini dilakukan untuk menyimpan dan mengetahui daerah-daerah mana saja yang memerlukan service.

2. Membuat skema jaringan FTTH di Google Earth

Pembuatan skema jaringan ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti bagaimana kondisi dari suatu jaringan di FFTH. Pembuatan skema ini dilakuakan sesuai dengan data-data dari lapangan. Untuk pembuatan skema jaringan FTTH maka

(25)

25 diperlukan beberapa data, yaitu : koordinat dari setiap elemen yang ada di jaringan tersebut, misalnya ODC,ODP,tiang,dll. 3. Membuat skema jaringan Node-B di Autocad

Pembuatan skema jaringan Node-B ini hampir sama saja dengan pembuatan skema jaringan FTTH. Yang membedakan keduanya pada saat penulis mengerjakan tugas ini adalah skema Node-B dibuat pada Autocad sedangkan Jaringan FTTH di Google Earth. Untuk membuat skema jaringan Node-B ini maka penulis membutuhkan file kmz, yaitu file skema yang sudah dibuat di Google Earth.

4. Menggabungkan data pelanggan Telkom

Penggabungan data dari pelanggan Telkom ini dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel.

5. Membuat Pivot Tabel dari pengguna IndiHome

Pembuatan Pivot Tabel dari pengguna IndiHome ini juga dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel. Sebelum membuat Pivot Tabel maka harus memastikan terlebih dahulu bahwa data-data dari pengguna IndiHome sudah ada. Pivot Tabel dari pengguna IndiHome ini dilakukan untuk mempermudah pembacaan tabel. Dengan Pivot Table ini maka dapat diketahui berapa jumlah jaringan yang harus disediakan oleh pihak Telkom untuk memunuhi permintaan pelanggan akan jaringan IndiHome.

6. Mengikuti Sosialisas iBrite dan TeNOSS

Pada kegiatan geladi ini, penulis diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi iBrite dan TeNOSS. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh Telkom dengan pembicara dari tim Desain Center Jakarta. Sosialisasi ini dilakukan untuk

(26)

26 memberikan penjelasan mengenai iBrite dan TeNOSS bagi pegawai Telkom.

3.3 Hasil

3.3.1 Pembagian Kelompok

Setelah melakukan pembagian kelompok dan penempatan geladi, maka penulis ditempatkan di divisi Engineering and Deployment. Peserta geladi yang masuk ke divisi ini, antara lain :

1. Rizka Kaamtsaalil (1101130065) 2. Vivi Oktaviani Damanik (1101130233) 3. Yaumil Chairiani (1101130239) 4. Rizka Falisha Haryanto (1103134386) 3.3.2 Pemberian Materi

Pada pemberian materi ini, pembimbing lapangan menjelaskan sedikit mengenai manajemen proyek sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Untuk mencapai sebuah proyek yang sukses makan dibutuhkan penyelarasan antara kebutuhan Stakeholder dengan factor utama proyek. Faktor utama proyek adalah :

C = f(Q,R,S,T) Dimana :

C = Cost (Biaya) Q = Quality (Kualitas) R = Risk (Risiko)

S = Scope (Ruang Lingkup) T = Time (Waktu)

(27)

27 3.3.3 Kegiatan pada saat Geladi

Setelah mengikuti kegiatan geladi di Kantor Telkon DIVRE IV, Semarang, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hasil yang diperoleh penulis, antara lain :

 TeNOSS merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk menyimpa semua data-data Network Elemen yang dipakai oleh Telkom dilapangan.

Perancangan skema jaringan FTTH dapat dilakukan di Google Earth, dan perancangan ini membutuhkan data-data koordinat dari setiap elemen jaringan yang dipakai dilapangan agar hasil dari skema yang dibuat di Google Earth menyerupai kondisi jaringan yang ada dilapangan.

 Perancangan skema jaringan Node-B dapat dilakukan di Autocad. Sebelum melakuakn perancangan di Autocad, maka skema jaringan di Google Earth harus dimiliki terlebih dahulu.

 Pivot Tabel digunakan untuk mempermudah pembacaan suatu table yang memiliki banyak data.

(28)

28

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti kegiatan geladi di Kantor Telkon DIVRE IV, Semarang, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hasil yang diperoleh penulis, antara lain :

 TeNOSS merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk menyimpa semua data-data Network Elemen yang dipakai oleh Telkom dilapangan.

Perancangan skema jaringan FTTH dapat dilakukan di Google Earth, dan perancangan ini membutuhkan data-data koordinat dari setiap elemen jaringan yang dipakai dilapangan agar hasil dari skema yang dibuat di Google Earth menyerupai kondisi jaringan yang ada dilapangan.

 Perancangan skema jaringan Node-B dapat dilakukan di Autocad. Sebelum melakuakn perancangan di Autocad, maka skema jaringan di Google Earth harus dimiliki terlebih dahulu.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Pihak Kampus

Adapun saran-saran yang ingin diberikan penulis bagi pihak kampus adalah :

1. Pembimbing akademik yang sudah ditetapkan hendaknya selalu memantau mahasiswa yang menjadi bimbingannya, agar pembimbing dapat selalu mengetahui permasalan yang sedang dialami mahasiswa dan mambantu memberikan solusi.

(29)

29 2. Pelaksanaan geladi yang sudah diselenggarakan selama ini oleh kampus, hendaknya selalu diselenggarakan, agar mahasiswa mempunya gambaran mengenai dunia kerja dan bisa mempersiapkan diri sejak dini.

3. Hendaknya pelaksanaan geladi lebih terstruktur dan informasi yang diberikan kepada mahasiswa jelas, agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan kampus membangun hubungan yang baik dengan pihak perusahaan/ instansi tempat mahasiswa geladi.

4.2.2 Bagi Pihak Divisi Engineering & Deployment

Adapun saran-saran yang ingin penulis berikan kepada pihak divisi Engneering & Deployment adalah :

1. Pembimbing lapangan yang sudah ditetapkan hendaknya lebih memperhatikan dan mengarahkan peserta geladi yang menjadi bimbingannya, agar peserta gelada lebih paham apa yang harus dikerjakan pada saat mereka geladi.

2. Hendaknya mutu dan kualitas dari layanan Telkom tetap terjaga.

4.2.3 Bagi rekan-rekan Mahasiswa

Adapun saran-saran yang ingin diberikan penulis kepada rekan-rekan mahasiswa adalah :

1. Hendaknya mahasiswa yang menjadi peserta geladi lebih aktif lagi ketika mengikuti kegiatan geladi dan bersunguh-sungguh ketika melakukan suatu pekerjaan yang diberikan pegawai agar benar-benar mendapat ilmu dari pelaksanaan geladi ini.

(30)

30 2. Mahasiswa yang melakukan kegiatan geladi di suatu kantor, hendaknya mematuhi setiap aturan yang ada di kantor tersebut dan lebih ramah kepada pegawai-pegawai yang ada di kantor tersebut.

Gambar

Gambar 1.2  Struktur Organisasi Telkom Group
Gambar 1.3  Struktur Organisasi Telkom DIVRE IV  Struktur Organisasi Divisi Engineering & Deployment :
Gambar 2.1 Tampilan Awal TeNOSS
Gambar 2.2 Tampilan Halaman Kerja TeNOSS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mayoritas warga kampung nelayan pesisir Muara Angke memiliki keberanian menjadi wirausahawan karena tekanan ekonomi yang mendesak. Selain itu, mereka memiliki minat

Apakah KPU Kabupaten Nunukan sudah melaksanakan sosialisasi tentang Peraturan KPU Nomor 04 tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan daftar Pemilih kepada masyarakat sebelum PPS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

[r]

[r]

Berdasarkan permasalahan yang ada dari adanya dana masjid yang dipertanggungjawabkan agar dapat memenuhi syarat amanah maka perlu sebuah langkah untuk dapat merealisasikannya

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..