• Tidak ada hasil yang ditemukan

: PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMAN KUPU KUPU GITA PERSADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMAN KUPU KUPU GITA PERSADA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN POLA PELETAKKAN TELUR DAN PERKEMBANGAN LARVA KUPU–KUPU Eurema blanda

(LEPIDOPTERA : PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMAN KUPU–KUPU GITA PERSADA

(Skripsi)

Oleh

Erika Oktavia Gindhi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016

(2)

PERBANDINGAN POLA PELETAKAN TELUR DAN PERKEMBANGAN LARVA KUPU–KUPU Eurema blanda (LEPIDOPTERA : PIERIDAE)

PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMAN KUPU–KUPU GITA PERSADA

ABSTRAK Oleh

Erika Oktavia Gindhi

Eurema blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae yang bersifat

oligofagus atau dapat memakan beberapa spesies tanaman pakan larva dari famili yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pola peletakan telur dan perkembangan larva kupu-kupu E.blanda pada dua macam tanaman pakan larva. Dua spesies tanaman pakan yang digunakan yaitu tanaman kaliandra (Calliandra surinamensis) dan tanaman ketepeng (Cassia alata). Penelitian ini dilakukan di Taman Kupu–kupu Gita Persada yang terletak di Gunung Betung, Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen dengan mengamati pola peletakkan telur dan perkembangan larva yang menggunakan dua macam tanaman pakan larva pada kandang penangkaran. Analisis data di lakukan dengan cara deskriptif kuantitatif, korelasi, dan uji independent samples test. Hasil penelitian menunjukkan kupu-kupu E. blanda meletakkan telur-telurnya secara berkelompok di daun termuda pada kedua tanaman pakan larvanya. Kelompok telur yang terdapat pada tanaman kaliandra dan tanaman ketepeng berbeda nyata (p = 0,007) setelah di uji menggunakan uji T. kelompok telur pada kaliandra yaitu 1-3 kelompok dengan rata-rata jumlah telur per kelompok yaitu 31,50 ± 6,85 butir sedangkan pada tanaman ketepeng 1-2 kelompok dengan rata-rata jumlah telurnya yaitu 40,84 ± 11,02 butir. Rata-rata-rata panjang telur berbeda nyata (p = 0,005) pada tanaman kaliandra yaitu 1,31 ± 0,06 mm sedangkan pada tanaman ketepeng 1,28 ± 0,03 mm. Rata-rata diameter telur tidak berbeda nyata (p = 0,569) pada tanaman kaliandra yaitu 0,75 ± 0,11 mm dan pada tanaman ketepeng yaitu 0,76 ± 0,09 mm. Lama rata-rata perkembangan larva kupu-kupu E. blanda hingga menjadi pupa berbeda nyata (p = 0,001) pada tanaman kaliandra selama 8,92 ± 1,04 hari sedangkan pada tanaman ketepeng selama 11,08 ± 0,72 hari. Rata-rata fekunditas induk betina E. blanda tidak berbeda nyata (p = 0,84) pada tanaman kaliandra yaitu 113,40 ± 54,86 butir sedangkan pada tanaman ketepeng yaitu 106,20 ± 54,04 butir. Hubungan korelasi antara panjang larva dan lebar kepala larva pada kedua tanaman pakan larva memiliki hubungan yang kuat dengan nilai r = 0,617–0,714.

(3)

PERBANDINGAN POLA PELETAKKAN TELUR DAN PERKEMBANGAN LARVA KUPU–KUPU Eurema blanda

(LEPIDOPTERA : PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMAN KUPU–KUPU GITA PERSADA

Oleh

Erika Oktavia Gindhi

SKRIPSI

Sebagai syarat untuk mencapai gelar SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016

(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang beragama islam ini dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung. Pada tanggal 14 Oktober 1995 yang merupakan anak pertama dari lima bersaudara, buah kasih dari pasangan Bapak Kusdiono dan Ibu Ernawati.

Jenjang pendidikan formal yang telah dilalaui penulis yaitu Sekolah Dasar di SD N 1 Jatimulyo Lampung Selatan yang selesai pada tahun 2006, Selanjutnya menempuh pendidikan pada SMP N 1 Jati Agung Lampung Selatan dan selesai pada tahun 2009, kemudian dilanjutkan ke SMA N 4 Bandar Lampung yang selesai pada tahun 2012 dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Lampung yang selesai pada tahun 2016.

Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada tahun 2012 melalui jalur SMNPTN. Selama melaksanakan perkuliahan penulis juga aktif didalam organisasi kampus yaitu HIMBIO sebagai anggota bidang Kalog pada kepengurusan 2012/2013 dan sebagai anggota Bidang 2 (Sainstek) pada kepengurusan 2013/2014. Selama perkuliahan penulis juga pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah Biologi Umum, Biologi Dasar, Bryologi, Ekologi, dan Sains Dasar.

(7)

Pada tahun 2015 penulis melakukan kerja praktik di Taman Kupu-Kupu Gita Persada dengan Judul Populasi Larva dan Penangkaran Troides helena di Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Tahun 2016 penulis melakukan penelitian di Taman Kupu-Kupu Gita Persada dengan Judul Perbandingan Pola Peletakkan Telur dan Perkembangan Larva Kupu-Kupu Eurema blanda (Lepidoptera : Pieridae) pada Dua Spesies Tanaman Pakan Larva di Taman Kupu-Kupu Gita Persada.

(8)

Bismillahirohmannirohim

Alhamdulillahirobilalamin

Dengan rasa hormat dan bangga

Kupersembahkan hasil karya kecil ku ini sebagai langkah

awal dan tanggung jawab ku, bakti serta mimpiku kepada

keluargaku tercinta atas segala kasih sayang yang telah

diberikan selama ini.

Tak lupa karya ku ini kupersembahkan kepada orang-orang

yang selama ini menjadi teman sekaligus sahabat yang selalu

memberikan motivasi serta pelajaran hidup yang sangat

berharga.

(9)

MOTTO

“MAN JADDA WAJADA”

(Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil)

“MAN SHABARA ZHAFIRA”

(Siapa yang bersabar pasti beruntung)

“MAN SARA ALA DARBI WASHALA”

(Siapa yang menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan)

“The big or small the problem is depends on how we

handle it”

(10)

SANWACANA

Syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Skripsi dengan judul “Perbandingan Pola Peletakkan Telur dan

Perkembangan Larva Kupu-Kupu Eurema blanda (Lepidoptera : Pieridae) pada Dua Spesies Tanaman Pakan Larva di Taman Kupu-Kupu Gita Persada”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan Strata Satu (S1) Jurusan Biologi Faklultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Dalam penyusunan Skripsi tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, tetapi berkat bantuan semua pihak, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, rasa hormat serta rasa bangga, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yaitu Ayah Kusdiono dan Ibu Ernawati yang selalu memberikan kasih sayang, cinta, dan nasihat kepada penulis selama melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi. Terimakasih untuk semua dukungan dan semangat yang telah diberikan setiap harinya kepada penulis.

(11)

2. Bapak Rahmat Rianto dan Mama Darmini yang selalu memberikan kasih sayang dan cinta dari penulis kecil hingga sekarang serta kedua kakak penulis yaitu M. Rendi dan M. Ronaldi yang selalu ada buat penulis.

3. Adik-adik yang selalu memberikan canda tawa setiap harinya kepada penulis yaitu Reno Prayoga, Dendi Koesandi, Refi Andrea Febrianti, dan Dechika Eriana.

4. Keluarga besar ayah Kusdiono dan ibu Ernawati yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

5. Ibu Dr. Herawati Soekardi,. M.S selaku Pembimbing I, dan Pembimbing Akademik yang telah dengan sabar memberikan, saran, nasehat, kritik, dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

6. Ibu Nismah Nukmal, Ph.D Selaku Pembimbing II atas bimbingan, saran, dan pengarahanya dalam penyelesain Skripsi.

7. Bapak Dr. Emantis Rosa, M. Biomed selaku pembahas yang telah memberikan masukan dan arahanya selama penyusunan Skripsi ini.

8. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

9. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

10. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya tanpa pamrih serta laboran yang telah membantu selama perkuliahan.

11. Seluruh staff Taman Kupu-Kupu Gita Persada Bandar Lampung yang telah membantu serta memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

(12)

12. Teman-teman satu penelitian yaitu Emilia Apriyanti, Dwi Nurkinasih, Aska Intan Mariadi, Nikken Fallupi, dan Luna Lukvitasari yang membantu penulis dalam melakukan penelitian.

13. Sahabat sekaligus keluarga penulis yaitu Amanda Amalia Putri, Welmi Nopia Ningsih, Putri Minggar Oktaviani, Santi Naumi Simangunsong, Nora

Rukmana, Icsni poppy Resta, Henny Indah Pertiwi, Lutfi Kurniati Barokah, dan Mustika Dwi Handayani yang selalu memberikan nasihat, solusi, canda tawa, sedih, dan semuanya telah kita lewati bersama-sama.

14. Teman-teman angkatan 2012 yaitu Huda, Agung, Apri, Marli, Kadek, Abdi, Fahmi, Sheila, Jevika, Arum, Dewi, Nisa, Amal, Sayu, Lia, Mitha, Aul, Asri, Lu’lu’, Imamah, Afrisa, Linda, Reni, Nindya, Agustina, Propal, Putri rahayu, Wina, Sabrina, Laras, Rahma, Yelbi, Oline, Etika, Faizatin, Puty, Riza, Della, Pepti, Bebi, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih telah memberikan warna baru kepada penulis dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.

15. Kakak dan adik tingkat 2010, 2011, 2013, dan 2014 yang selalu memberikan semangat kepada penulis. Teman-teman SMPN 1 Jatiagung dan SMAN 4 Bandar Lampung yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. 16. Keluarga besar Himbio Fmipa Unila atas kekompakan dan keakraban yang

telah ada selama kepengurusan hingga akhir.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

(13)

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam

penyusunan skripsi ini dan jauh dari kesempurnaan, tetapi sedikit harapan skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2016 Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ... ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ... ii

DAFTAR ISI... ... ... ... iii

DAFTAR GAMBAR ... ... ... iv DAFTAR TABEL ... ... ...v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... ... ...1 B. Tujuan Penelitian ... ... ...3 C. Manfaat Penelitian ... ... ...3 D. Kerangka Pemikiran ... ... ...3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Kupu-kupu Eurema blanda... ...5

B. Morfologi Kupu-Kupu Eurema blanda... ...5

C. Siklus Hidup Kupu-Kupu Eurema blanda ... ...6

a.. Telur... ... ...6

b. Larva ... ... ...7

c. Pupa ... ... ...9

d. Imago ... ... ...10

D. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Kaliandra (Calliandra surinamensis)... ... ...11

E. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Ketepeng (Cassia alata) ... ...13

F. Kupu-Kupu Eurema blanda di TamanKupu-Kupu Gita Persada...14

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... ... ...15

B. Alat dan Bahan ... ... ...15

C. Tahapan Penelitian ... ... ...16

1. Penelitian di Kandang Penangkaran ... ...16

2. Jumlah Telur dan Posisi Telur ... ...16

3. Perkembangan Larva ... ... ...17

D. Analisis Data... ... ...17

E. Bagan Alir Penelitian... ... ...18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pola Peletakkan Telur pada Tanaman Pakan Larva ... 19

1. Posisi Peletakkan Telur pada Tanaman Pakan Larva... 19

2. Jumlah Kelompok Telur pada Tanaman Pakan Larva ... 22

(15)

C. Perkembangan Larva pada Tanaman Pakan Larva... 25

1. Pola Komunal Larva Eurema blanda pada Tanaman Pakan Larva... 25

2. Ukuran Panjang Larva dan Lebar Kepala Larva pada Kedua Tanaman Pakan ... 26

3. Cara Makan Larva dan Posisi Kepala Larva pada Daun ... 27

4. Posisi Akhir Larva Memasuki Prepupa dan Pupa pada Tangkai Daun ... 29

5. Tahapan Perkembangan Larva dan Lama Waktu yang dibutuhkan Larva Untuk Menjadi Pupa pada Kedua Tanaman Pakan ... 30

E. Fekunditas Induk Eurema blanda pada Kedua Tanaman Pakan Larva ... 32

V. KESIMPULAN ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Rata-rata (butir ± sd) jumlah kelompok telur yang

di letakkan pada 2 jenis tanaman pakan ...23

Tabel 2. Rata-rata (mm ± sd) pengukuran panjang dan diameter telur pada tanaman kaliandra dan tanaman ketepeng...24

Tabel 3. Tahapan pekembangan larva pada kedua tanaman pakan larva...31

Tabel 4. Rata-rata (jam ± sd) waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadi pupa ...32

Tabel 5. Rata-rata (butir ± sd) fekunditas induk betina E. blanda pada kedua tanaman pakan...33

Tabel 6. Rata-rata (% ± sd) kelulushidupan larva pada kedua tanaman pakan...33

Tabel 7. Rata-rata (butir ± sd) jumlah telur yang diletakkan oleh induk pada setiap polybag dari kedua jenis tanaman pakan...34

Tabel 8. Jumlah telur yang dihasilkan oleh kupu-kupu Eurema blanda pada kedua tanaman pakan larva ...41

Tabel 9. Uji desktiptif jumlah telur yang dihasilkan oleh kupu-kupu E. blanda pada kedua tanaman pakan larva ...42

Tabel 10. Uji T jumlah telur yang di hasilkan oleh kupu-kupu E. blanda pada kedua tanaman pakan larva ...42

Tabel 11. Jumlah kelompok telur pada kedua tanaman pakan...43

Tabel 12. Uji T jumlah kelompok telur pada kedua tanaman pakan...44

Tabel 13. Panjang dan diameter telur pada kedua tanaman pakan larva...44

Tabel 14. Uji deskriptif pengukuran panjang dan diameter telur di tanaman kaliandra ...46

(17)

Tabel 15. Uji deskriptif pengukuran panjang dan diameter telur

di tanaman ketepeng... ...46

Tabel 16. Uji T pengukuran panjang dan diameter telur di tanaman ketepeng...47

Tabel 17. Lama waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadi pupa ...48

Tabel 18. Uji deskriptif lama waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadi pupa pada tanaman kaliandra ...49

Tabel 19. Uji deskriptif lama waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadi pupa pada tanaman ketepeng...50

Tabel 20. Uji T lama waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadi pupa pada kedua tanaman pakan ...50

Tabel 21. Fekunditas induk betina E. blanda pada kedua tanaman pakan ...51

Tabel 22. Uji T fekunditas induk betina E. blanda pada kedua tanaman pakan ...52

Tabel 23. Kelulushidupan (% kematian) larva pada tanaman pakan kaliandra ...52

Tabel 24. Kelulushidupan (% kematian) larva pada tanaman pakan ketepeng ...53

Tabel 25. Uji T Kelulushidupan larva pada kedua tanaman pakan...53

Tabel 26. Panjang larva pada kedua tanaman pakan larva...56

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Telur Eurema blanda... ... 6

Gambar 2. Larva Eurema blanda pada stadium instar1... ... 7

Gambar 3. Larva Eurema blanda pada stadium instar 2... ... 8

Gambar 4. Larva Eurema blanda pada stadium instar 3 ... ... 8

Gambar 5. Larva Eurema blanda pada stadium instar 4 ... ... 9

Gambar 6. Larva Eurema blanda pada stadium instar 5 ... 9

Gambar 7. Pupa Eurema blanda ...10

Gambar 8. Kupu-kupu Eurema blanda ...11

Gambar 9. Tanaman kaliandra (C.surinamensis)...12

Gambar 10. Tanaman ketepeng (Cassia alata) ...14

Gambar 11. Bagan alir penelitian...18

Gambar 12. Telur pada tanaman pakan larva yang diletakkan dipermukaan bawah daun (A. Kaliandra, B. Ketepeng)...20

Gambar 13. Posisi telur yang di letakkan pada daun tanaman pakan (A. Ketepeng (2 f dan g), B. Kaliandra (1 j dan k)...21

Gambar 14. Jumlah kelompok telur pada daun tanaman pakan larva yang berada dipermukaan bawah daun perbesaran 5 x (A. Kaliandra (1. Daun yang menguncup, 2. Daun ke 5), B. Ketepeng (1. Petiolus daun, 2. Permukaan bawah daun ke 6) ...22

Gambar 15. Telur pada tanaman pakan larva yang diamati di mikroskop stereo dengan perbesaran 40 x (A. Kaliandra, B. Ketepeng)...24

(19)

Gambar 16. Pola komunal pada tanaman pakan larva

(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...25 Gambar 17. Korelasi panjang larva dan lebar kepala pada tanaman

Kaliandra ...27 Gambar 18. Korelasi panjang larva dan lebar kepala pada tanaman

Ketepeng...27 Gambar 19. Cara makan dan posisi kepala larva terhadap daun

(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...28 Gambar 20. Posisi akhir larva dan perubahan warna larva pada kedua

tanaman pakan (A. Kaliandra, B. Ketepeng)...29 Gambar 21. Tanaman inang yang digunakan untuk Eurema blanda

(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...58 Gambar 22. Kandang penangkaran yang digunakan untuk meletakkan

larva ...58

Gambar 23. Pengukuran panjang tubuh dan lebar kepala pada larva

(20)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keragaman kupu-kupu yang ada di Indonesia terdapat 4.000-5.000 spesies (Endarwati,2005). Di pulau Bali dan Jawa kupu-kupu yang ada sudah tercatat sebanyak 600 spesies (Shalihah dkk, 2012). Di Sumatera belum terdapat data yang lengkap. Diperkirakan kupu-kupu yang terdapat di pulau Sumatera sekitar 1.000 spesies (Soekardi dkk, 2001).

Kupu-kupu dari famili Pieridae tersebar pada daerah yang memiliki iklim tropis. Famili Pieridae yang tersebar didunia mencapai 1.275 spesies yang terdapat pada Indo-Australia. Iklim tropis yang dimiliki Indonesia sangat cocok untuk habitat kupu-kupu Eurema blanda dari famili Pieridae (Happner, 2008).

E. blanda yang memiliki warna terang dengan corak kekuning–kuningan dan memiliki bintik coklat pada bagian sayapnya. Kupu-kupu ini memiliki ciri khas pada sayapnya yaitu tiga spot bercak yang ada pada bagian pangkal sayap depan, oleh karena itu kupu-kupu ini sering disebut Three Spot Grass Yellow (Putri, 2004).

(21)

2

Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup E. blanda yaitu ketersediaan pakan dan keadaan habitat yang sesuai pada suatu wilayah (Judarwanto, 2011). Larva kupu-kupu E. blanda dijadikan sumber makanan oleh predator. Pada daerah tropis predator utama kupu-kupu E. blanda adalah semut

(Schreiner dan Nafus, 1997).

Tanaman kaliandra dan tanaman ketepeng merupakan tanaman pakan larva untuk E. blanda, kedua tanaman tersebut ditemukan pada hutan konservasi Taman Kupu-kupu Gita Persada (Soekardi, 2008). Tanaman kaliandra merupakan pohon kecil berbentuk semak dengan ketinggian 4-6 m (Tangendjaja, 1992). Tanaman ketepeng merupakan tanaman perdu yang mempunyai ketinggian sampai 5 m (Rosdiana, 2015).

Penelitian tentang E. blanda telah dilakukan oleh Mariadi (2015) yaitu Identifikasi predator telur dan larva lupu-kupu Eurema blanda pada tanaman ketepeng dan dilakukan juga oleh Fallupi (2015) yaitu Siklus hidup dan perkembangan kupu-kupu Eurema blanda pada tanaman ketepeng. Sedangkan penelitian tentang perbandingan pola peletakkan telur dan perkembangan larva E. blanda pada dua spesies tanaman pakan larva belum pernah diteliti. Hasil yang diharapkan akan berguna dalam informasi

(22)

3

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perbandingan pola peletakan telur dan jumlah telur yang di letakkan kupu-kupu E. blanda pada tanaman kaliandra (Calliandra surinamensis) dan tanaman ketepeng (Cassia alata).

2. Mengetahui perkembangan larva kupu–kupu E. blanda pada tanaman kaliandra (C. surinamensis) dan tanaman ketepeng (C. alata).

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perbandingan pola peletakan telur dan perkembangan larva kupu–kupu E. blanda pada dua spesies tanaman pakan larva dan bermanfaat dalam pengembangan ekowisata.

D. Kerangka Pemikiran

E.blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae yang memiliki warna kuning dan bintik coklat pada sayapnya. E. blanda bersifat oligofagus atau dapat memakan beberapa tanaman pakan larva dari famili yang sama. Penurunan populasi yang terjadi dialam dikarenakan tumbuhan pakan larva dan tumbuhan pakan untuk imago/dewasa sudah mulai berkurang. Untuk mempertahankan E.blanda agar tetap ada adalah dengan cara konservasi.

(23)

4

Untuk menunjang pelaksanaan konservasi perlu dipelajari bioekologi organisme yang akan dikonservasi.

Perbandingan pola peletakan telur dan perkembangan larva dari E. blanda pada dua spesies tanaman pakan yang merupakan aspek biologi yang akan diamati pada penelitian ini.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen dengan menggunakan dua macam tanaman pakan larva yang masing-masing 10 polybag yang akan diletakkan berkelompok pada kandang penangkaran.

Parameter yang akan diamati meliputi posisi telur pada daun muda tanaman pakan, waktu yang dibutuhkan untuk meletakkan telur, dan jumlah telur dalam kelompok yang diletakkan pada tanaman pakan. Pengamatan pada larva meliputi posisi larva yang ada pada tanaman pakan,perkembangan larva pada tanaman pakan,posisi akhir larva memasuki prepupa,dan waktu yang dibutuhkan untuk menjadi pupa.

Pengamatan telur yang akan dilakukan meliputi morfologi, warna, dan

diameternya. Sedangkan pengamatan larva dilakukan setiap dua hari meliputi panjang tubuh dan lebar kepala.

Hasil penelitian ini akan mengetahuiperbandingan pola peletakan telur dan perkembangan larva E. blanda pada tanaman pakan kaliandra dan tanaman pakan ketepeng yang akan digunakan sebagai dasar untuk membudidayakan E. blanda guna menunjang ekowisata dan konservasinya.

(24)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Kupu–kupu Eurema blanda

Menurut Borror dkk., (1992), klasifikasi kupu–kupu E. blanda yaitu : Kingdom : Animalia Phyllum : Arthropoda Class : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Pieridae Genus : Eurema

Species : Eurema blanda

B. Morfologi Kupu–kupu Eurema blanda

Ciri khas kupu-kupu E. blanda yaitu memiliki tiga spot bercak pada bagian pangkal sayap depan. Di ujung atas sayap terdapat warna coklat sebagai ciri utama. Karena ciri khas yang dimiliki oleh E. blanda maka kupu-kupu ini sering disebut Three Spot Grass Yellow(Putri, 2004).

(25)

6

C. Siklus Hidup Kupu-kupu Eurema blanda

Kupu–kupu termasuk serangga holometabola atau serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Kupu–kupu memiliki empat fase hidup yang berbeda yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa (Preston-Mafham,1988). Telur pada kupu-kupu memiliki warna yang berbeda-beda setiap jenisnya. Menurut Tan (2015), siklus hidup kupu-kupu E. blanda stadium telur, larva, pupa, dan dewasa dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Telur

Telur kupu–kupu Eurema blanda memiliki ukuran 1,3-1,4 mm dengan bentuk tabung lonjong dan berwarna putih. Telur diletakkan pada bagian bawah tanaman pakannya (Gambar 1). Masa stadium telur berbeda–beda setiap jenisnya, E. blanda akan menetas menjadi larva membutuhkan waktu 2-3 hari (Tan, 2015). Menurut Anggaraeni (2014) telur yang dihasilkan kupu-kupu E. blanda mencapai 100 butir.

A B

Gambar 1. Telur E. blanda dengan pola berkelompok (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

(26)

7

b. Larva

Larva memiliki ukuran sekitar 2–3 mm. Fase larva merupakan fase dimana kupu–kupu sangat intensif untuk makan dan akan mengalami fase pergantian kulit. E. blanda mempunyai 5 instar pada stadium larva, pada instar larva 1 E. blanda memiliki warna putih pada bagian tubuhnya dan warna coklat gelap pada bagian kepala (Gambar 2) (Tan, 2015).

A B

Gambar 2. Larva E. blanda instar 1 perbesaran 6 x (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

Pada tahap instar 2, larva E. blanda mempunyai warna kekuningan dengan bagian kepala bewarna coklat gelap. Panjang larva pada tahap instar 2 yaitu 7-8 mm (Gambar 3) (Tan, 2015).

(27)

8

A B

Gambar 3. Larva E. blanda instar 2 dengan perbesaran 4 x (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

Instar 3 memiliki warna pada bagian kepala coklat tua dan warna pada tubuhnya yaitu kekuningan. Panjang tubuh pada instar 3 yaitu 10-11 mm (Gambar 4) (Tan,2015).

A B

Gambar 4. Larva E. blanda instar 3 dengan perbesaran 3 x (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

Larva instar 4 memiliki bagian tubuh bewarna hijau kekuningan dengan kapsul kepala bewarna hitam. Panjang tubuh dari larva instar 4 yaitu 17 mm (Gambar 5) (Tan,2015).

(28)

9

A B

Gambar 5. Larva E. blanda instar 4 dengan perbesaran 2 x (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

Instar 5 mempunyai panjang 25-26 mm dengan warna bagian tubuhnya hijau gelap dan bagian kepala agak kebiruan (Gambar 6) (Tan, 2015).

A B

Gambar 6. Larva E. blanda instar 5 dengan perbesaran 2 x (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

c. Pupa

Jika larva sudah tumbuh secara sempurna maka larva akan berhenti makan dan mulai akan memasuki fase pupa atau kepompong (Gambar 7). Pada fase ini larva akan beristirahat karena pada fase ini akan

membentuk sel–sel yang menjadi imago. Pupa Eurema blanda memiliki kepala yang runcing dengan tanduk yang bewarna putih

(29)

kekuning-10

kuningan. Panjang pupa Eurema blanda yaitu sekitar 18-19 mm (Tan, 2015).

A B

Gambar 7. Pupa E. blanda dengan perbesaran 2 x (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)

d. Imago

Dari fase pupa akan keluar kupu–kupu dewasa yang memiliki warna dan bentuk yang sangat indah (Gambar 8). Kupu–kupu E. blanda memiliki warna kuning dengan bintik coklat pada sayapnya. Setelah keluar dari pupa, kupu–kupu tidak langsung terbang. Kupu–kupu harus menunggu sampai sayapnya benar–benar kering dan siap untuk terbang (Achmad, 2002;Salmah dkk.,2002). E. blanda memiliki tanda marjinal hitam bagian sayapnya (Anggraeni dkk, 2014).

(30)

11

Gambar 8. Kupu-kupu E. blanda (Dokumen pribadi, 2016)

D. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Kaliandra (Calliandra surinamensis)

Menurut Heyne (1987) tanaman kaliandra memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta Classis (Kelas) : Magnoliopsida Ordo (Bangsa) : Fabales

Famili (Suku) : Fabaceae Genus (Marga) : Calliandra

Spesies (Jenis) : Calliandra surinamensis, Hassk

Tanaman kaliandra berasal dari Amerika tengah dan banyak ditemukan mulai dari Mexico Selatan sampai negara bagian barat laut. Terdapat sekitar 50 jenis tanaman kaliandra yang ada di Indonesia salah satu contohnya

C. surinamensis. Tanaman kaliandra merupakan tumbuhan liar yang biasanya dapat ditemukan dipinggiran jalan. Tanaman kaliandra dapat dimanfaatkan untuk biopestisida (Tangendjaja et al, 1992).

(31)

12

Tanaman kaliandra merupakan pohon kecil, berbentuk semak dengan ketinggian sekitar 4-6 m (Gambar 9). Pada habitat yang sesuai kaliandra dapat tumbuh sampai 12 m dengan diameter batang 30 cm. Daun berwarna hijau gelap, kanopi melebar kesamping dan sangat padat, tipe daun

merupakan daun majemuk yang berpasangan, bunga berwarna merah dengan panjang 4-6 cm, sedangkan buahnya berwarna coklat kehitaman dengan panjang 8-11 cm dan lebar 12 cm, biji kaliandra berbentuk elips dan piph (Tangendjaja et al, 1992).

Kandungan yang ada pada tanaman kaliandra yaitu protein, tanin, saponin, flavonoid, dan glikosida (Nurahmadhan, 2010).

Gambar 9. Tanaman kaliandra (Calliandra surinamensis) (Dokumen pribadi, 2016)

(32)

13

E. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Ketepeng (Cassia alata)

Tanaman ketepeng tumbuh liar pada daerah yang lembab dan merupakan tanaman perdu yang berukuran besar. Tanaman ketepeng (C. alata) memiliki batang berwarna coklat kotor dengan tinggi mencapai 5 meter. Daun ketepeng cina merupakan daun majemuk, menyirip genap, anak daun berjumlah antara 8 hingga 24 pasang. Bentuk daun bulat panjang dengan ujung tumpul. Tepi daun rata, dan pangkal daun membulat. Panjang daun antara 3,5-15 cm, dan lebar 2,5-9 cm. Pertulangan daun menyirip, tangkai pendek dan warna daun hijau. Ketepeng cina memiliki daun dengan ukuran yang besar-besar. Bunga tanaman ketepeng memiliki warna pada bagian bawahnya kuning dan ujung kuncup pada tandan bewarna coklat muda (Gambar 10).

Menurut Plantamor (2015) klasifikasi Tanaman Ketepeng (Cassia alata) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Cassia

(33)

14

Gambar 10. Tanaman ketepeng (Cassia alata) (Dokumen pribadi, 2016)

F. Kupu-Kupu Eurema blanda di Taman Kupu–Kupu Gita Persada

Eurema blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae. E. blanda salah satu jenis kupu-kupu Sumatera yang telah dikonservasi di Taman Kupu-kupu Gita Persada. Tanaman pakan E. blanda yang ada di Taman Kupu-kupu Gita Persada yaitu tanaman kaliandra dan ketepeng. Penanaman tanaman pakan telah dibudidayakan di Taman Kupu-kupu Gita Persada untuk proses keberlangsungan hidup kupu-kupu Eurema blanda (Soekardi, 2008).

(34)

15

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Kupu–kupu Gita Persada yang terletak di Desa Tanjung Gedong, Kelurahan Kedaung, Gunung Betung, Kecamatan Kemiling, Kotamadya Bandar lampung, Provinsi Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2016.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi kamera yang berfungsi untuk mendokumentasikan kupu–kupu. Polybag yang berfungsi untuk menanam tanaman pakan larva. Penggaris untuk mengukur panjang tubuh larva. Mikrometer untuk mengukur panjang dan diameter telur. Mikroskop stereo untuk melihat telur dengan perbesaran yang ditentukan. Kandang penangkaran yang berfungsi untuk tempat kupu-kupu melakukan aktivitas harian dan aktivitas peletakan telur. Kotak penangkaran berfungsi untuk penangkaran larva dari stadium awal sampai memasuki prepupa.

Bahan yang digunakan meliputi kupu–kupu Eurema blanda, tanaman ketepeng, dan tanamankaliandra yang akan diletakkan pada dua kelompok tanaman pakan larva.

(35)

16

C. Tahapan Penelitian

1. Penelitian di Kandang Penangkaran

E. blanda dimasukkan kedalam kandang penangkaran sebanyak lima kupu-kupu betina dan lima kupu-kupu jantan dan dibiarkan untuk melakukan perkawinan. Setelah kawin, kupu betina meletakkan telurnya pada tanaman pakan larva kaliandra atau pada tanaman pakan larva ketepeng yang sudah disiapkan pada kandang penangkaran. Penelitian ini meliputi pengamatan posisi telur pada daun muda tanaman pakan larva, waktu yang dibutuhkan untuk meletakkan telurnya, jumlah telur yang diletakkan pada daun tanaman pakan larva, posisi larva yang ada pada tanaman pakan, perkembangan larva pada tanaman pakan, posisi akhir larva memasuki prepupa, dan waktu yang dibutuhkan untuk menjadi pupa.

2. Jumlah Telur dan Posisi Telur

Posisi telur pada saat diletakkan oleh induk betina akan

didokumentasikan untuk hasil penelitian. Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk betina pada setiap daun kaliandra dan daun ketepeng dihitung dan didokumentasikan. Telur yang ada diukur menggunakan mikrometer dan dilihat dibawah mikroskop stereo.

(36)

17

3. Perkembangan Larva

Perkembangan larva yang diamati adalah pola larva pada daun tanaman pakan larva, mengukur panjang tubuh E. blanda yang ada pada daun tanaman pakan larva, cara makan larva, posisi kepala terhadap daun pada saat makan, posisi akhir dari larva untuk memasuki tahap prepupa, dan lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi pupa.

D. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif kuantitatif, korelasi, dan uji Independent samples test untuk mengetahui berapa banyak telur yang dihasilkan. Pola peletakkan telur dan perkembangan larva akan disajikan dalam bentuk tabel. Posisi telur dan jumlah telur akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar.

(37)

18

E. Bagan Alir Penelitian

Bagan alir penelitian akan digambarkan pada bagan dibawah ini :

Gambar 11. Bagan alir penelitian Persiapan penelitian :

 Menyediakan tanaman pakan Eurema blanda yaitu tanaman kaliandra (Calliandra

surinamensis) dan tanaman ketepeng (Cassia alata) masing-masing 10 polybag  Melepaskan 5 pasang

kupu-kupu Eurema blanda

dikandang penangkaran untuk dikawinkan

Pengamatan pola peletakan telur pada tanaman pakan:

 Jumlah kelompok telur pada tanaman pakan

 Posisi telur pada daun tanaman pakan larva

Morfologi dari telur :

 Diamati dengan mikroskop stereo

 Mengukur panjang dan diameter telur menggunakan mikrometer  Dokumentasikan

Pengamatan perkembangan larva pada dua spesies tanaman pakan larva :  Pola komunal dari larva

Eurema blanda

 Ukuran panjang larva dan lebar kepala

 Cara makan larva pada daun  Posisi kepala larva terhadap daun

pada saat makan

 Posisi akhir larva memasuki prepupa pada tangkai daun  Lama waktu yang dibutuhkan

untuk menjadi pupa

Perbandingan pola peletakan telur dan perkembangan larva kupu-kupu

Eurema blanda (Lepidoptera : Pieridae) pada dua spesies tanaman pakan di Taman Kupu-kupu Gita Persada Morfologi daun :

 Luas daun tanaman pakan  Warna daun tanaman pakan  Perbedaan daun muda dan daun

tua

Pengamatan fekunditas induk betina E. blanda pada tanaman pakan :  Fekunditas pada kedua tanaman

pakan

 Kelulushidupan larva

 Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk

(38)

35

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah :

1. Kupu-kupu Eurema blanda meletakkan telurnya secara berkelompok di daun termuda pada kedua tanaman pakan larvanya dengan rata-rata jumlah kelompok telur yang berbeda nyata (p = 0,007) pada tanaman kaliandra yaitu 31,50 ± 6,85 butir sedangkan pada tanaman ketepeng yaitu 40,84 ± 11,02 butir.

2. Lama rata-rata perkembangan larva kupu-kupu E. blanda hingga menjadi pupa berbeda nyata (p = 0,001) pada tanaman kaliandra selama 8,92 ± 1,04 hari sedangkan pada tanaman ketepeng selama 11,08 ± 0,72 hari.

3. Korelasi antara panjang larva dan lebar kepala larva pada kedua tanaman pakan larva memiliki hubungan yang kuat dengan nilai r = 0,617 – 0,714

4. Rata-rata fekunditas induk betina E. blanda tidak berbeda nyata

(p = 0,84) pada tanaman kaliandra yaitu 113,40 ± 54,86 butir sedangkan pada tanaman ketepeng yaitu 106,20 ± 54,04 butir.

(39)

36

B. Saran

Tanaman pakan larva kupu-kupu E. blanda memiliki beberapa jenis tanaman pakan dua di antaranya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tanaman kaliandra dan ketepeng. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada tanaman pakan larva kupu-kupu E. blanday ang lainnya untuk mengetahui perbandingan pola peletakkan telur dan perkembangan larva pada setiap tanaman pakan yang berbeda.

(40)

37

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. 2002. Potensi dan Sebaran Kupu – kupu di Kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung.

http://labkonbiodend.blogspot.com/2002/kupu-kupu2.html. (Internet). (Diakses tanggal 11 Mei 2015).

Anggaraeni, R. D., Sarwiyono, dan N. D. Kusumawardani., 2014. Studi

Keanekargaman Kupu-kupu (Lepidoptera) di Ranu Regulo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Institut Pertanian Malang. Malang

Borror, D.J., C.A. Triplehon dan N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh setiyono Partosoedjono. UGM Press. Yogyakarta.

Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell., 2006. Biologi. Campbell edisi kelima jilid 2. Erlangga. Jakarta

Endarwati. 2005. Keanekaragaman hayati dan konservasinya di Indonesia. Diunduh athttp://endarwati.blogspot.com/2005/09/keanekaragaman-hayati-dan.html (accessed 07 Juni 2010).

Fitriana, N. 2008. Serangga Penyerbuk Pada Bunga Berbunga di Kawasan

Kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Biologi Lingkungan, vol.2, No.1, p.46 -52.

Fallupi, N. 2015. Siklus Hidup dan Perkembangan Kupu-kupu Eurema blanda pada Tanaman Ketepeng. Laporan Kerja Praktik Universitas Lampung. Happner, J., B, 2008. Butterflies (Lepidoptera:Rhopalaceae) Encyclopedia of

Entomology 632-626 dalam Second Edition (Editor Capinera) Usa. SPRINGER.

Heyne. 1987. Taksanomi Tumbuhan ( Spermatophyta). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Irianto, Agus. 2006. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasi. Kencana. Jakarta. Judarwanto, 2011. Biodiversitas Indonesia. {Internet}. Diunduh pada Senin 2

November 2015. Tersedia pada: www. Academia.edu/1346470/Biodiversitas-Indonesia-Edisi 1-2-2011..

(41)

38

Mariadi, A. I. 2015. Identifikasi Predator Telur dan Larva Kupu-kupu Eurema blanda pada Tanaman Ketepeng. Laporan Kerja Praktik Universitas Lampung.

Nurahmadhan. 2010. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Preston-Mafham, K. Dan Preston-Mafham, R. 1988. Butterfly of The World. Facts on File, Inc. New York.

Putri, W, E. 2004. Keanekaragaman Kupu – kupu Coliadinae (Lepidoptera : Pieridae) Di Taman Nasional Siberut, Mentawai. Skripsi Jurusan Biologi. Universitas Andalas, Padang.

Plantamor, 2015. Klasifikasi Tanaman Ketepeng. Diunduh pada 24 Agustus 2015. Tersedia pada :http://www.plantamor.com/index.php?plant=283.

Rosdiana, 2015. Ketepeng Cina Ciri-ciri Khasiat dan Manfaatnya {Internet}. Diunduh pada 24 Agustus 2015. Tersedia pada:

http://www.tanobat.com/ketepeng-cina-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan- manfaatnya.html.

Schreiner, L., Nafus, D.1997. Butterfly of Micronesia. Manglion Guam. College of Agriculture and Life Ciences University of Guam.

Salmah, S., I. Abbas dan Dahelmi. 2002. Kupu – kupu Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat. Kehati. Padang.

Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di Kampus Unila Universitas Lampung. Lampung. Soekardi, H. 2008. Kemelimpahan Populasi Kupu-Kupu Pieridae Di Hutan

Konservasi Kupu-Kupu Gunung Betung, Lampung. Laporan Penelitian Jurusan Biologi FMIPA Unila.

Soekardi, H.,Djausal.A.,Sastrodihardjo.S.2001.Taman Kupu-kupu Terbuka Di Desa Tanjung Manis Gunung Betung Lampung Sebagai Suatu Model Konservasi Kupu-kupu. Makalah disajikan dalam seminar hasil Penelitian Dosen Unila Tahun 2001.

Shalihah, A., Pamula, G.,Cindy, R., Rizkawati, W., Anwar, Z.I. 2012. Kupu-Kupu DiKampus Universitas Padjajaran Jatinangor. HMDP Unpad.

Tan, H.2015. Life History of the Three Spot Grass Yellow (Eurema blanda snelleni). {Internet}. Diunduh pada Rabu 21 Oktober 2015.

Tersedia pada :http://butterflycircle.blogspot.co.id/2015/01/life- history-of-three-spot-grass-yellow.html.

Tangendjaja, B. 1992. Kaliandra Dan Manfaatnya. Balai Penelitian Ternak dan The Australian Centre For International Agricultural Research (ACIAR).

(42)

39

Tangendjaja, B. E. Wina, T. M. Ibrahim, dan B. Palmer. 1992. Kaliandra (Calliandra calothyrsus) Dan Manfaatnya. Balai Penelitian Ternak dan The Australian Centre For International Agricultural Research. P 13-42.s

Gambar

Gambar 1. Telur E. blanda dengan pola berkelompok  (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Gambar 4. Larva E. blanda instar 3 dengan perbesaran 3 x   (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Gambar 5. Larva E. blanda instar 4 dengan perbesaran 2 x  (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Gambar 7. Pupa E. blanda dengan perbesaran 2 x  (A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil implementasi dari aplikasi yang digunakan, berhasil menyajikan tampilan halaman login, halaman home, halaman data guru, halaman tambah data guru, halaman ubah

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang berjudul

Secara simultan bauran pemasaran jasa yang terdiri dari dimensi variabel yaitu : produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik secara serempak

Bu araştırmanın amacı; özgün doğal ve kültürel miras değerlerine sahip Bodrum Yarıma - dası kuzeybatısındaki Sandıma köyü kırsal miras varlığının,

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan ruang dimensi tiga serta transformasi sistem koordinat di R 2 dan

Hasil analisis tersebut tidak konsisten dengan Syafitri (2012) dan Liestiani (2008) yang menyatakan bahwa dana dana perimbangan, baik DAU, DAK, dan DBH memiliki

berikut: a) tingginya angka kejadian penyakit Demam Berdarah, sehingga berdampak pada kualitas hidup sehat masyarakat desa Purwosari, b) tingginya angka perokok

Selain itu Borland Delphi memiliki komponen-komponen visual maupun non visual berintegrasi yang akan menghemat penulisan program, mendukung GUI (Graphical User Interface).