• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGESAHAN SKRIPSI. Skripsi dengan judul : Hubungan Umur Pertama Terjadinya Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup Pasien Epilepsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGESAHAN SKRIPSI. Skripsi dengan judul : Hubungan Umur Pertama Terjadinya Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup Pasien Epilepsi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Hubungan Umur Pertama Terjadinya Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup Pasien Epilepsi

Amalia Fitri Pupitasari, NIM: G0011016, Tahun: 2014 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Pada Hari Senin, Tanggal 8 Desember 2014

Pembimbing Utama

Nama : Diah Kurnia Mirawati, dr., Sp.S (K)

NIP : 19680707 200312 2 001 ...

Pembimbing Pendamping

Nama : Bagus Wicaksono, Drs., M.Si

NIP : 19620901 198903 1 003 ...

Penguji Utama

Nama : Agus Soedomo, dr., Sp.S (K)

NIP : 19490516 197603 1 002 ...

Penguji Pendamping

Nama : FX. Bambang Sukilarso S., dr., M.Sc

NIP : 19510306 197903 1 002 ... Surakarta, ...

Ketua Tim Skripsi

Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D

NIP 19751221 200501 2 001

Ketua Program Studi

Maryani, dr., M.Si., Sp.MK

(2)
(3)

commit to user iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 8 Desember 2014

Amalia Fitri Puspitasari NIM. G001016

(4)

commit to user iv

ABSTRAK

Amalia Fitri Puspitasari, G0011016, 2014. Hubungan Umur Pertama Terjadinya

Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup Pasien Epilepsi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang : Epilepsi merupakan penyakit kronis yang paling sering

menimbulkan permasalahan medik dan kualitas hidup yang buruk bagi penderitanya yang meliputi fungsi fisik, mental, dan psikososial. Umur pertama terjadinya bangkitan epilepsi saat otak imatur dapat memengaruhi proses maturasi. Sedangkan umur pertama terjadinya bangkitan epilepsi saat otak matur dapat menyebabkan masalah depersonalisasi. Permasalahan ini memengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur pertama terjadinya bangkitan epilepsi dengan skor kualitas hidup pasien epilepsi.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional yang dilakukan Agustus – September 2014 di Poliklinik Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling setelah diseleksi menggunakan metode restriksi. Pengambilan data menggunakan kuesioner QOLIE – 31 dan data rekam medik. Umur pertama terjadinya bangkitan epilepsi dan skor kualitas hidup dianalisis dengan uji Chi – Square (X2) menggunakan SPSS 17.0 for Windows.

Hasil Penelitian : Dari 30 sampel penelitian, keseluruhan sampel tersebut

menderita epilepsi primer. Terdapat 19 orang dengan umur pertama bangkitan pada usia dini, 11 orang memiliki skor kualitas hidup buruk dan 8 orang memiliki skor kualitas hidup baik. Sedangkan 11 orang dengan umur bangkitan pertama pada usia lanjut, 7 orang memiliki skor kualitas hidup buruk dan 4 orang memiliki skor kualitas hidup baik. Uji Chi – Square (X2) menunjukkan hasil X2 hitung (0,096) < X2 tabel (3,841) dan p value = 0,757 (p > 0,05).

Simpulan Penelitian : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur

pertama terjadinya bangkitan epilepsi dengan skor kualitas hidup pasien epilepsi.

(5)

commit to user v

ABSTRACT

Amalia Fitri Puspitasari, G0011016, 2014. Correlation between Age of First

Epileptic Seizures with Quality of Life Scores in People with Epilepsy. Mini Thesis. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Background: Epilepsy is a chronic disease that most often cause medical

problems and poor quality of life for patient which includes physical, mental, and psychosocial. First epileptic seizures that occured in immature brain could affected maturation proccess. While first epileptic seizures that occured in mature brain could caused depersonalization problems. Those problems play a role in quality of life. This study aimed to determine the correlation between age of first epileptic seizures with quality of life scores in people with epilepsy.

Methods: This was an observational analytic study with cross – sectional

approach which was conducted from August to September 2014 at Neurology Outpatient Clinic RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Samples were taken by purposive sampling and selected based on restriction methods. The data were retrieved by using QOLIE – 31 questionnaire and from medical record. Age of first epileptic seizures and quality of life scores were analyzed with Chi - square (X2) test using SPSS 17.0 for Windows.

Results: We collected 30 samples for this study, all of them were primary

epilepsy patients. There were 19 samples who had first seizure in early age. Among them, 11 samples had poor quality of life scores and 8 samples had good quality of life scores. While 11 samples had first seizure in advanced age, 7 samples had poor quality of life scores and 4 samples had good quality of life scores. Chi - Square (X2) test showed X2 count (0.096) <X2 table (3.841) and p value = 0.757 (p> 0.05).

Conclusions: There is no significant correlation between age of first epileptic

seizures with quality of life scores in people with epilepsy.

(6)

commit to user vi

PRAKATA

Alhamdulillah hirobbil’aalamin, segala puja dan puji penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Hubungan Umur

Pertama Terjadinya Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup Pasien Epilepsi”. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat ucapan terima kasih yang dalam penulis berikan kepada:

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Diah Kurnia Mirawati, dr., Sp.S (K) selaku Pembimbing Utama yang telah menyediakan waktu, memberikan bantuan pemikiran dan pengarahan serta memberi motivasi hingga terselesainya skripsi ini.

3. Bagus Wicaksono, Drs. M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang tak henti-hentinya bersedia meluangkan waktu dan memberikan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.

4. Agus Soedomo, dr., Sp.S (K) selaku Penguji Utama yang telah memberikan banyak saran dan masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

5. FX. Bambang Sukilarso S., dr., M.Sc selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan, koreksi dan perhatian yang sangat besar sehingga terselesainya skripsi ini.

7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Bapak Pujo Suwarno dan Ibu Feni Nur’aini, serta adik saya, Arif Syaifurrachman dan Rizqi Karima, seluruh keluarga besar yang senantiasa mendoakan tiada henti, dan memberikan dukungan dalam segala hal sehingga terselesaikannya penelitian ini.

8. Astridia sebagai partner skripsi saya, sahabat-sahabat terdekat (Elisabeth dan Safitri), teman-teman kelompok 13 (Beri, Dewi, Gemala, Mumtaz, Ave, Zakia, Arifin, Hernowo, Diva, dan Nova) dan angkatan 2011 atas semangat dan bantuan yang tak henti-henti dan waktu yang selalu tersedia.

9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 8 Desember 2014 Amalia Fitri Puspitasari

(7)

commit to user vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 5

A. Tinjauan Pustaka ... ... 5

1. Epilepsi... ... 5

2. Kualitas Hidup... ... 17

3. Hubungan Umur Pertama terjadinya Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup Pasien Epilepsi ... 20

B. Kerangka Pemikiran ... 23

C. Hipotesis ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Subjek Penelitian ... 25

C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 26

D. Teknik Sampling ... 26

E. Identifikasi Variabel Penelitian ... 26

F. Definisi Operasional Varibel Penelitian ... 27

G. Rancangan Penelitian ... 29

(8)

commit to user viii

I. Cara Kerja Penelitian ……… ... 30

J. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 32

A. Keadaan Umum Subyek ... 32

B. Umur Pertama Terjadinya Bangkitan Epilepsi ... 33

C. Skor Kualitas Hidup ... 34

D. Hubungan Umur Pertama terjadinya Bangkitan Epilepsi dengan Skor Kualitas Hidup ... 35

E. Analisis Data ... 35

BABV. PEMBAHASAN ... 37

BABVI. SIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Simpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN

(9)

commit to user ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Subyek Berdasarkan Karakteristik Subyek ... 32

Tabel 4.2 Distribusi Subyek Berdasarkan Umur Pertama Terjadinya Bangkitan

Epilepsi ... 34

Tabel 4.3 Distribusi Subyek Berdasarkan Skor Kualitas Hidup ... 34

(10)

commit to user x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 23

(11)

commit to user xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran

Lampiran 2. Surat Pengantar Penelitian dari Bagian Diklat RSUD Dr. Moewardi Lampiran 3. Ethical Clearance

Lampiran 4. Lembar Informed Consent dan Lembar Persetujuan menjadi

Responden

Lampiran 5. Kuesioner Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory

(L-MMPI)

Lampiran 6. Kuesioner Quality of Life in Epilepsy – 31 (QOLIE – 31) Lampiran 7. Data Mentah Hasil Penelitian

(12)

commit to user xii

DAFTAR SINGKATAN

CT Scan : Computerized Tomography Scanner EEG : Elektroensefalografi

EORTC : The European Organization for Research and Treatment of Cancer Scale

FACT : The Functional Assessment of Cancer Therapy GABA : Gama Amino Butirat

HSS : Harris Hip Score

HRQoL : Health Related Quality of Life

ILAE : The International League Against Epilepsy IQ : Inteligence Quotient

L – MMPI : Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory KSS : Knee Society Score

MRI : Magnetic Resonance Imaging

PERDOSSI : Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia QOLIE – 31 : Quality of Life in Epilepsy 31

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SF – 36 : Short Form 36

SPSS : Statistical Program for Social Science VAS : Visual Analog Scale

WHO : World Health Organization

Gambar

Tabel 4.1    Distribusi Subyek Berdasarkan Karakteristik Subyek ..........................
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Tingkat Kontrol Asma Dengan Kualitas Hidup Pasien Asma Umur Delapan Belas Sampai Dengan Lima Puluh Lima Tahun Di BBKPM Surakarta. Latar Belakang : Asma

Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan skor kualitas hidup pasien asma terhadap tingkat kontrol asma pada pasien usia delapan belas sampai dengan lima puluh lima.. tahun di

Tujuan : Menganalisis pengaruh cognitive behavioral therapy terhadap kadar serotonin, skor depresi dan kualitas hidup pasien kanker serviks stadium lanjut. Metode Penelitian

pasien kanker serviks stadium lanjut yang mendapat cognitive behavioral therapy dan variabel terikat kadar serotonin, skor depresi dan skor kualitas hidup.. Hasil : 15 subyek

KEEFEKTIFAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN, MENINGKATKAN SKOR KONTROL ASMA DAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN.. ASMA

HUBUNGAN ANTARA SKOR KERAPUHAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN LANJUT USIA Studi pada Bangsal Rawat Inap Geriatri RSUP Dr. Kariadi Semarang.. LAPORAN HASIL KARYA

THERAPY TERHADAP KADAR SEROTONIN, SKOR DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER SERVIKS ” ini merupakan karya penelitian yang dibuat berdasarkan pemikiran penulis sendiri dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tekanan darah dengan skor kualitas hidup terkait kesehatan pasien pasca stroke iskemik di RSUD Dr.. Metode