• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak—Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara faktor demografi dengan profil risiko. setelah mengetahui hubungan keduanya dicari kembali hubungan antara profil risiko dengan jenis investasi keluarga. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat merencanakan investasi yang sesuai dengan profil risikonya dan mencocokan jenis investasi yang sudah terjadi dengan profil risiko. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel demografi, profil risiko dan jenis investasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel demografi yang berhubungan dengan profil risiko dan hanya kelompok jenis investasi kas, deposito, reksadana pasar uang yang berhubungan dengan profil risiko.

Kata kunci—Demografi, Profil Risiko dan Jenis Investasi. Abstract— This study was conducted to find the correlation between demographic factors and risk profile. After knowing the both correlation sought again the correlation between risk profile and family’s investment portfolio. It is aimed to make society could plan investment in accordance with the risk profile and match the type of investment that has occurred with the risk profile. Analysis techniques that used in this research is descriptive with the chi-square method to determine the relationship between demographic variables, risk profile and investment types. The results showed that most of the demographic variables associated with type of risk profile and only group of investment cash, deposits and money market mutual funds is associated with the risk profile.

Keywords—Demographic, Risk Profile,Type of Investment

1. PENDAHULUAN

SETIAP orang atau keluarga memiliki tujuan keuangan di masa depan yang berbeda-beda, dimana untuk memenuhi tujuan keuangan diperlukan perencanaan investasi. Pencapaian tujuan keuangan disesuaikan dengan periode jangka waktu yaitu jangka pendek maupun jangka panjang serta besaran dana yang dapat disisihkan, dimana dengan hasil yang diharapkan terkait dengan besarnya tingkat imbal hasil (return). Imbal hasil yang diharapkan akan terkait dengan tingkat risiko yang harus ditanggung. Seseorang juga harus mempertimbangkan toleransinya terhadap risiko. Menurut Redja (2007) risiko adalah suatu ketidakpastian yang menimbulkan lahirnya peristiwa kerugian (loss) yang tidak diinginkan, apabila toleransinya terhadap risiko tersebut diabaikan, maka perencanaan serta pelaksanaannya dapat membuat hidup menjadi tidak tenang akibat risiko yang tidak sesuai dengan profil risikonya.

Profil risiko merupakan hal awal yang seharusnya diketahui seseorang untuk mendapatkan jenis investasi yang cocok untuk diri sendiri terutama yang menyangkut dengan harta pribadi. Hal ini seringkali dianggap remeh dan ketika portofolio investasi keluarga sudah terlanjur terbentuk, terjadilah keresahan karena jenis investasi yang tidak cocok dengan profil risiko kepala keluarga. Menetapkan jangka waktu untuk mencapai tujuan keuangan yang dimiliki merupakan faktor penting untuk menentukan jenis investasi

yang sesuai. Tujuan harus diurutkan berdasarkan prioritasnya, dengan mengenal profil risiko pribadi sebagai investor keluarga, maka akan lebih mudah menetapkan urutan prioritas diantara beberapa tujuan keuangan seseorang. Dengan mempertimbangkan jangka waktu pencapaiannya, seseorang perlu mengutamakan perencanaan dan usaha pencapaian tujuan keuangan yang memiliki prioritas tertinggi.

Menurut Sunariyah (2004), Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan return di masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Halim (2005, p.2) Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu

return dan risiko. Dalam berinvestasi berlaku hukum bahwa

semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa tidak semua investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang menawarkan

return yang tinggi. Disimpulkan bahwa dalam berinvestasi

ada berbagai macam tingkat imbal hasil yang diikuti pula dengan tingkat risikonya, maka sebelum berinvestasi sebaiknya diukur terlebih dahulu profil risiko seseorang untuk dapat memilih jenis investasi yang cocok. Setelah profil risiko kepala keluarga sudah diketahui, disusunlah portofolio jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko.

Profil risiko kepala keluarga juga dipengaruhi oleh beberapa faktor demografi, dan yang biasanya digunakan antara lain adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, jenis pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan suku bangsa. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Wanita mempunyai toleran risiko yang lebih rendah daripada laki-laki; (2) Risiko toleransi menurun dengan umur; (3) Individu tidak kawin lebih toleran risiko daripada individu menikah; (4) Orang-orang yang bekerja di bidang pekerjaan profesional cenderung lebih toleransi risiko daripada yang di non-profesional pekerjaan; (5) Individu bekerja mandiri lebih toleran risiko dari mereka yang dipekerjakan oleh orang lain; (6) Toleransi risiko meningkat seiring dengan pendapatan; (7) Toleransi risiko meningkat seiring dengan pendidikan. Dalam pengelompokan profil risiko umumnya terbagi atas 5 (tiga) jenis. Menurut Danareksa yaitu profil risiko defensive (low tolerance), conservative (below

average), balanced (moderate), moderately aggressive (above average), aggressive. Apapun profil risiko

seseorang, harus dipahami bahwa risiko tidak dapat dihilangkan sama sekali. Seharusnya mengimbangi risiko ini dengan melakukan diversifikasi produk investasi dan mengukur berapa lama perlu berinvestasi.

Meski profil risiko kepala keluarga sudah diketahui, seringkali terjadi kesenjangan antara profil risiko kepala keluarga dengan jenis investasinya dan kesenjangan antara

Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko

Herwono Indra Saputra dan Njo Anastasia

Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

(2)

keluarga yang satu dengan yang lain dalam menginvestasikan kekayaannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi peneliti dan ingin mengetahui lebih lanjut hubungan faktor demografi dan profil risiko dengan jenis produk investasi keluarga.

2. TEORIPENUNJANG

Definisi demografi menurut Bogue (1973) “Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan”.

Setiap keluarga pasti memiliki Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.

Selanjutnya profil risiko merupakan langkah awal untuk menentukan instrumen investasi yang akan dipilih dan menyusun strategi investasi, karena setiap orang memiliki profil risiko berinvestasi yang berbeda-beda. Menurut

Danareksa yaitu profil risiko defensive (low tolerance), conservative (below average), balanced (moderate), moderately aggressive (above average), aggressive.

Tujuan seseorang dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi seseorang berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian seseorang menanggung risiko atas investasi yang dilakukan.

Menurut Bank Mandiri, Pengertian risiko adalah peristiwa atau kejadian dikemudian hari yang berhubungan dengan nilai aktiva atau aset yang dimiliki pemodal/investor yang dapat menyebabkan penurunan dari nilai aktiva/kekayaan yang dimiliki investor bahkan mungkin tidak hanya penurunan nilai aktiva, tetapi dapat menjadi nihil (nol) atau tidak ada nilainya lagi.

Perencanaan keuangan individu merupakan salah satu wujud nyata dari baiknya kecerdasan finansial seseorang dalam mengumpulkan aset kekayaaannya. Membicarakan tentang perencanaan keuangan, erat kaitannya dengan investasi. Setiap melakukan investasi, berarti seseorang sedang mengorbankan nilai saat ini, dan mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dari hasil pengorbanan tersebut.

Alhempi & Yani (2012) membahas tentang adanya keterkaitan atau hubungan antara karakteristik demografi terhadap perilaku investor dalam menghadapi risiko dengan jenis investasi yang dipilihnya dan besarnya dana yang diinvestasikan. Selanjutnya variabel demografi yang digunakan meliputi : jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, penghasilan yang dapat membentuk perilaku investor lalu dicari hubungannya dengan preferensi risiko investor yang terdiri dari 3 kelompok, yaitu Preferensi Risiko Rendah, Preferensi Risiko Netral, dan Preferensi Risiko Tinggi. Dalam pembahasan jurnal tersebut faktor demografi yang terdapat hubungan dengan profil risiko adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Setelah diketahui hubungan antara faktor demografi dan profil risiko, lalu profil risiko tiap responden dihubungkan kembali dengan jenis-jenis investasi yang ada seperti bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham, reksadana saham, kas, deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan investasi lainnya. Agar dapat diketahui apakah ada hubungan antara profil risiko dan jenis investasi.

Hipotesa penelitian:

a. Terdapat hubungan antara faktor demografi dengan profil risiko keluarga

b. Terdapat hubungan profil risiko dengan jenis investasi keluarga di Surabaya

3. METODOLOGIPENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan teknik analisa deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di wilayah Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria/wanita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak usia sekolah di Surabaya. Sampel yang diambil merupakan nonprobability sample (sampel tidak acak) menggunakan metode purposive sampling.

Bedasarkan rumus penarikan sampel, maka kuisioner akan diolah sebanyak 100.

Untuk mengukur faktor demografi digunakan indikator empirik jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan. Untuk mengukur profil risiko menggunakan lima jenis profil yaitu defensive (low

tolerance), conservative (below average), balanced (moderate), moderately aggressive (above average), aggressive. Sedangkan untuk jenis investasinya adalah

bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham/reksadana saham, kas, deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan lainnya.

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa chi square. Uji chi square digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel (baris dan kolom) dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya (Santoso, 2006). Kriteria pengujian chi square dengan melihat taraf signifikansi (α), yaitu: Jika p ≤ 0,05, maka Ho ditolak

Jika p ≥ 0,05, maka Ho diterima

Uji chi square dilakukan untuk menguji hubungan antara faktor demografi dan profil risiko serta profil risiko dan jenis investasi.

4. ANALISADANPEMBAHASAN

Demografi

Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui faktor demografi responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan.

(3)

Tabel 1 Profil Responden

Variabel Demografi Kode Total

Jenis Kelamin Laki-Laki 54

Perempuan 46

Usia 17-25 Tahun 6

26-35 Tahun 23

36-45 Tahun 35

46-55 Tahun 36

Tingkat Pendidikan Pasca Sarjana 7

Sarjana 39 Diploma 12 SMA 37 <SMA 5 Jumlah Anak 1 32 2 37 3 22 >3 9

Pekerjaan Pegawai Negeri 1

Karyawan Swasta 19 Wiraswasta 72 Karyawan BUMN 1 Profesional 3 Lainnya 4 Penghasilan <Rp10.000.000 32 Rp10.000.001-Rp20.000.000 39 Rp20.000.001-Rp30.000.000 22 >Rp30.000.000 7

Jenis kelamin didominasi oleh laki-laki yang seluruhnya melakukan tabungan tiap bulan sebanyak 54 responden dan hanya 2 responden perempuan yang tidak menabung per bulannya yang berasal dari kelompok usia 36-45 tahun dan 46-55 tahun, yang bekerja sebagai pegawai negeri dan seorang profesional dengan jumlah anak 2 dan 3 anak, dengan tingkat penghasilan yang sama yaitu dibawah Rp10.000.000,-.

Demografi didominasi oleh responden yang tingkat pendidikannya sarjana sebanyak 38 responden dan lulusan SMA sebanyak 37 responden dan pekerjaan responden didominasi oleh wiraswasta sebanyak 72 responden.

Berikut adalah gambar profil risiko responden terhadap demografi:

Gambar 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada profil risiko aggressive tidak terdapat responden perempuan, hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan lebih cenderung menjauhi risiko dan responden laki-laki lebih menyukai risiko.

Gambar 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Profil risiko low tolerance didominasi oleh kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 7 responden dan profil risiko

aggressive didominasi 46-55 tahun sebanyak 5 responden

yang artinya semakin tua usia responden maka profil risiko nya cenderung semakin aggressive.

Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Profil risiko aggressive didominasi oleh responden yang lulusan SMA yang artinya responden yang tingkat pendidikannya lebih kecil yaitu SMA cenderung lebih

aggressive dibandingkan dengan responden yang memiliki

tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu lulusan sarjana yang cenderung lebih conservative atau low tolerance.

Gambar 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Responden yang low tolerance lebih cenderung untuk memiliki 1 anak saja sebanyak 12 responden dan yang memiliki jumlah anak lebih dari tiga didominasi oleh responden dengan kelompok profil risiko moderate. Artinya responden yang memiliki jumlah anak yang lebih sedikit cenderung memiliki profil risiko low tolerance dan sebaliknya.

(4)

Gambar 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Responden yang memiliki profil risiko aggressive adalah yang berwirausaha sebanyak 10 responden dari total 72 responden yang berwirausaha. Berarti responden yang bekerja sendiri cenderung lebih aggressive daripada responden yang bekerja pada suatu perusahaan.

Gambar 6. Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan

Responden yang berpenghasilan rendah cenderung memiliki profil risiko low tolerance jika dibandingkan dengan yang berpenghasilan di atas Rp30.000.000,- per bulan.

Dapat diketahui bahwa setiap variabel demografi memiliki macam-macam profil risikonya masing-masing dan akan diuji lebih lanjut menggunakan uji chi square. Berikut adalah tabel profil risiko terhadap jenis investasi:

Tabel 2

Profil Risiko Terhadap Jenis Investasi Bisnis/Real Estate

% Low tolerance Below-average Moderate Above-average Aggressive Bisnis/Real Estate 10 1 0 2 0 0 3 15 0 0 1 0 0 1 20 4 3 9 1 4 21 25 1 0 4 2 0 7 30 1 6 8 2 3 20 35 0 0 2 0 0 2 40 0 1 6 5 2 14 50 0 1 2 3 1 7 60 2 0 2 2 0 6 65 0 0 0 0 1 1 70 1 0 0 0 0 1 80 0 0 1 0 0 1 90 0 1 0 0 0 1 T otal 10 12 37 15 11 85

Jenis Investasi T otal

Profil Risiko

Profil risiko yang dominan pada jenis investasi bisnis/real

estate adalah profil risiko moderate sebanyak 37 responden

dan terbanyak adalah 9 responden berinvestasi 20% dan diikuti 8 responden berinvestasi sebesar 30%.

Tabel 3

Profil Risiko Terhadap Jenis Investasi Emas, Perak, Berlian, Koleksi % Low tolerance Below-average Moderate Above-average Aggressive

Emas, Perak, Berlian, Koleksi 10 3 2 6 2 1 14

15 0 0 2 1 1 4 20 2 5 12 6 4 29 25 2 0 3 2 0 7 30 2 3 10 4 4 23 35 1 0 2 0 0 3 40 4 0 3 1 1 9 50 1 1 2 0 1 5 Total 15 11 40 16 12 94

Jenis Investasi Total

Profil Risiko

Jenis investasi emas, perak, berlian, koleksi dari 91 responden yang memiliki jenis investasi ini, kebanyakan dimiliki oleh responden yang berprofil risiko moderate sebanyak 40 reesponden dan sebanyak 12 responden memiliki 20% investasi ini diikuti 10 responden yang memiliki investasi ini sebesar 30%.

Tabel 4

Profil Risiko Terhadap Jenis Investasi Saham dan Reksadana

% Moderate

Above-average Aggressive

Saham, Reksadana Saham 10 9 5 1 15

15 0 1 1 2

20 2 1 5 8

30 0 0 2 2

40 0 0 1 1

Total 11 7 10 28

Jenis Investasi Total

Profil Risiko

Jenis investasi saham dan reksadana saham dimiliki hanya oleh responden yang memiliki profil risiko moderate,

above-average, aggressive. Pada profil risiko moderate

terbanyak 9 responden memiliki 10% investasi saham/reksadana saham, sama dengan profil risiko

above-average 5 responden memilii 10% jenis investasi ini, tetapi

pada profil risiko aggressive sebanyak 5 responden terbanyak memiliki 20% jenis investasi ini karena profil risiko aggressive lebih berani menghadapi risiko semacam saham dan reksadana saham.

Tabel 5

Profil Risiko Terhadap Jenis Investasi Kas, Deposito, Reksadana Pasar Uang % Low tolerance Below-average Moderate Above-average Aggressive

Kas, Deposito, RDPU 10 0 1 3 5 6 15

15 0 0 1 1 0 2 20 2 3 10 4 2 21 25 0 0 1 3 1 5 30 3 3 12 3 2 23 40 8 3 6 0 0 17 50 1 1 8 0 0 10 60 1 1 0 0 0 2 70 0 0 1 0 0 1 80 0 0 1 0 0 1 Total 15 12 43 16 11 97

Jenis Investasi Total

Profil Risiko

Sebanyak 97 responden memiliki tabungan kas, deposito, reksadana pasar uang. Pada profil risiko low tolerance paling banyak 8 responden memiliki 40% jenis investasi ini yang artinya mereka lebih suka investasi yang aman maka portofolionya didominasi oleh jenis investasi yang minim risiko semacam deposito dan reksadana pasar uang,

(5)

sedangkan pada profil risiko aggressive sebanyak 6 orang hanya memiliki 10% jenis investasi ini.

Tabel 6

Profil Risiko Terhadap Jenis Investasi Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Campuran, Obligasi

% Low tolerance Below-average Moderate Above-average Aggressive RDPT, RDPC, Obligasi 10 1 3 7 3 3 17 15 1 0 0 2 0 3 20 1 4 10 2 2 19 25 1 0 2 2 0 5 30 1 1 4 1 0 7 40 0 1 1 0 0 2 Total 5 9 24 10 5 53

Jenis Investasi Total

Profil Risiko

Distribusi investasi kategori reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan obligasi didominasi oleh profil risiko moderate sebanyak 24 orang dan terbanyak 10 responden memiliki 20% jenis investasi ini.

Tabel 7

Profil Risiko Terhadap Jenis Investasi Lainnya

% Low tolerance Below-average Moderate Above-average Aggressive Lainnya 10 1 1 5 1 4 12 20 2 2 4 0 0 8 30 1 0 1 0 0 2 50 0 0 1 1 0 2 Total 4 3 11 2 4 24

Jenis Investasi Total

Profil Risiko

Sebanyak 24 responden memiliki investasi yang tidak termasuk kategori yang disediakan dan hanya 1 responden yang mengisi jenis investasi yang dimiliki selain yang disediakan yaitu jenis investasi option.

Uji Chi Square

Uji Chi Square dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat asosiasi antara faktor demografi dan profil risiko. Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial.

Berikut adalah rangkuman hasil uji Chi square pada faktor demografi dan profil risiko:

Tabel 8

Uji Chi Square Pada Faktor Demografi dan Profil Risiko

Variabel Demogarafi Chi-Square α<0.05 Jenis Kelamin*Profil Risiko 0,000 H

0 Ditolak

Usia*Profil Risiko 0.314 H

0 Diterima

Tingkat Pendidikan*Profil Risiko 0.344 H

0 Diterima

Jumlah Anak*Profil Risiko 0.22 H

0 Ditolak

Pekerjaan*Profil Risiko 0,004 H

0 Ditolak

Penghasilan*Profil Risiko 0.032 H

0 Ditolak

Berdasarkan tabel 4 H0 ditolak berarti H1 diterima artinya faktor demografi berhubungan dengan profil risiko responden, Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, jumlah anak, pekerjaan dan tingkat penghasilan responden dengan profil risikonya. Tetapi tidak terdapat hubungan antara usia dan pendidikan terhadap profil risiko.

Berikut adalah rangkuman hasil uji Chi square pada faktor demografi dan profil risiko:

Tabel 9

Uji Chi Square Pada Profil Risiko dan Jenis Investasi

Variabel Demografi Chi-Square α<0.05

Profil Risiko*Bisnis/Real estate 0,281 H

0 Diterima

Profil Risiko*Emas Perak berlian 0,903 H

0 Diterima

Profil Risiko*Saham/RD saham 0,061 H

0 Diterima

Profil Risiko*Kas Deposito RDPU 0,007 H

0 Ditolak

Profil Risiko*RDPT, RDC, Obligasi 0,656 H

0 Diterima

Profil Risiko*Lainnya 0,351 H

0 Diterima

H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara profil risiko dengan jenis investasi bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham/reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan jenis investasi lainnya. Sedangkan jika H0 ditolak, H1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara profil risiko dengan jenis investasi kas, deposito dan reksadana pasar uang. berarti dari semua jenis investasi yang diketahui apapun profil risikonya, responden kebanyakan memiliki jenis investasi kas, deposito, dan reksadana pasar uang pada portofolionya.

5. KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kepala keluarga yang bertempat tinggal di Surabaya yang sudah menikah dan memiliki anak yang sedang sekolah, tentang faktor-faktor demografi yang mempengaruhi profil risiko dan jenis investasi berdasarkan profil risiko, maka dapat disimpulkan bahwa dari 6 variabel demografi yang diuji terdapat 4 variabel yang memiliki hubungan dengan pengelompokan profil risiko responden yaitu jenis kelamin yang mengelompokkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih aggressive dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan, responden dengan jumlah anak yang lebih sedikit cenderung lebih low tolerance, responden yang memiliki pekerjaan mandiri atau wiraswasta cenderung lebih aggressive jika dibandingkan dengan responden yang bekerja sebagai karyawan tetap dan responden yang memiliki penghasilan tinggi cenderung lebih aggressive jika dibandingkan dengan responden yang berpenghasilan lebih rendah yang lebih

conservative atau low tolerance. Sisanya faktor usia dan

tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan pengelompokan faktor demografi

Selanjutnya rumusan masalah kedua mencari hubungan antara profil risiko dengan jenis investasi responden yang sudah ditentukan yaitu bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham/reksadana saham, kas, deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan lainnya. Dari semua jenis investasi yang disediakan hanya kelompok jenis investasi kas, deposito, reksadana pasar uang yang memiliki hubungan dengan profil risiko responden yang artinya dari semua profil risiko responden, pilihan utama untuk portofolionya adalah kelompok jenis investasi kas, deposito dan reksadana pasar uang

Disarankan agar setiap individu memiliki perencanaan keuangan yang sesuai dengan profil risikonya agar tidak terjadi keresahan di masa mendatang dan banyak mempelajari ilmu untuk perencanaan keuangan yang baik

(6)

agar dapat membentuk portofolio investasi yang sesuai dengan pribadi masing-masing.

DAFTARPUSTAKA (n.d.). Retrieved from www.bankmandiri.com. (n.d.). Retrieved from www.danareksa.com

Alhempi, R. R. &

&

Yani, S. K. (2012). Penentu Preferensi

Risiko Investor. FE Universitas Trisakti Jakarta

Bogue, D. J. (1973). principle of demography. New York: John Wiley and Sons Inc.

Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Edisi dua (Edisi kedua ed.). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Redja, G. (2007). Risk management and insurance.

(International edition). USA: Pearson Education Inc.

Sunariyah. (2004). pengantar pengetahuan pasar modal.

Gambar

Tabel 1  Profil Responden
Gambar 6.  Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan durasi yang digambarkan di atas, maka 3 tahapan awal perkembangan keluarga (pasangan yang menikah, memiliki anak 3o bulan, dan anak tertua usia preschool)

penyebab seorang anak menjadi pekerja seks komersial, sehingga dapat dilakukan. langkah-langkah preventif di keluarga, lingkungan tempat tinggal, sekolah,

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kuschitawati, Magetsari dan Ng (2007) tentang faktor risiko terjadinya cedera pada anak usia sekolah dasar didapatkan hasil bahwa

Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden III, dalam anggota keluarga yang memiliki 2 anak ada yang putus sekolah yaitu anak pertamanya berhenti tidak melanjutkan

Lansia wanita yang sudah tidak memiliki pasangan dan memilih tinggal bersama anak atau keluarga, merupakan alternatif tempat tinggal yang paling banyak ditemukan.. Hasil

Hasil pengolahan CFA dengan menggunakan LISREL untuk variabel kualitas pelayanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.. Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa

Dari segi wilayah tempat tinggal yaitu di desa dan kota, hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan motorik kasar pada anak yang tinggal di desa dan

Faktor Prestasi akademik: hasil wawancara yang dilakukan dengan wakil Kepala Sekolah Bidang akademik, bahawa anak anak yang terlibat tawuran umumnya memiliki nilai akademik yang rendah,