• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL- EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK PADU ANNISA KECAMATAN KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL- EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK PADU ANNISA KECAMATAN KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

RISNA 105451101117

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021/2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jikaku benar saya akan pertahankan dan jikaku salah maka saya akan luruskan

RISNA

PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang yang paling berharga dalam hidupku, yaitu ayah dan ibu yang selalu menberikan dukungan dan doanya dalam penyelesaian skripsi ini. Sebaik-baik skripsi adalah skripsi yang selesai, baik itu tepat waktu ataupun tidak tepat waktu.begitupun terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukanlah sebuah kejahatan atau aib, alangkah kerdilnya ketika kepintaran hanya di ukur dari siapa yang paling cepat lulus.

(7)

vii ABSTRAK

Risna 2021. Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia Dini Di Tk Padu Annisa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr.Syamsuardi S.Pd.M,Pd dan Pembimbing II Nur Alim Amri S.Pd.M,Pd.

Masalah utama dalam penelitian yaitu bagaimana dampak penggunaan gadged terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini di TK Padu Annisa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan gadged terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini di TK Padu Annisa di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan jenis kualitatif deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pengumpulan data dilakukan dengan teknis observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional Anak Usia Dini di TK Padu Annisa. Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer yaitu para masyarakat (lingkungan) dan data sekunder yaitu berupa yang dilakukan dalam dampak Penggunan Gadget terhadap perkembangan sosial emosional Anak Usia Dini di TK Padu Annisa. subjek penelitian ini adalah orang tua dan anak di Tk Padu Annisa sebagai objek yang di teliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak penggunaan Gadget Terhadap Perkermbangan Sosial Emosional Anak ada dampak positif maupun negatif yang mampu mempengaruhi tingkat perkembangan anak.

Kata kunci : Gadget, Sosial Emosional Anak Usia Dini

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat, dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan maksimal. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Kemudian kepada kedua orang tuaku bapak basri dan ibu ramlah yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya, kepada bapak Dr.Syamsuardi S.Pd M.Pd dan bapak Nur Alim Amri S.Pd M.Pd pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M,Ag , Erwin Akib, M.Pd., P.h.D., Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu pendidikan universitas muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian, dan Tasrif Akib, S.Pd.,M.Pd., ketua program studi

(9)

ix

pendidikan guru pendidik anak usia dini serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Mulammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Ibu Rampe S.Pd AUD selaku Kepala Sekolah TK Padu Annisa dan ibu nurcaya selaku guru kelas A TK Padu Annisa yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat dan teman-teman seperjuanganku angkatan 2017 terlebih dahulu kelas 17 A PG-PAUD terkhususnya indriani arini, widhya astuti, dan novi ajeng atas kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi pelangi dalam hidupku. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karna penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi bahwa tugas akhir skripsi ini masih jauh darI manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin

Makassar, Oktober 2021 Penyusun

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PEGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Iatilah ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Gadget ... 7

2. Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini ... 19

3. Dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emsional Anak Usia Dini ... 26

B. Kerangka Fikir ... 21

C. Penelitian Relevan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Desain Penelitian ... 26

B. Sumber Data ... 27

C. Tempat Dan Lokasi Penelitian ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 30

(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 37

1. Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia Dini Di Tk Padu Annisa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba ... 45

2. Faktor-faktor yang menyebabkan anak cendrung menggunakan gadget di TK Padu Annisa Malleleng Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba ... 58

B. PEMBAHASAN ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

C. Kesimpulan ... 65

D. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tabel klasfikasi pengumpulan tabel ... 38

2.2 Tabel Indikator ... 43

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Karangka Pikir... 33

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

1. Surat Izin Penelitian Pemerintahan Kabupaten Bulukumba Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Surat Izin Penelitian Pemerintahan Kabupaten Bulukumba Kantor Kesatuan Bangsaa Dan Politik

3. Surat izin Peneltian Dari LP3M 4. Surat Keterangan Validasi

5. Surat Keterangan Selesai Penelitian 6. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Lampiran II

1. Data Sampel Penelitian 2. Instrumen Wawancara

3. Lembar Observasi Istrumen Perkembangan Posial Emosional Anak Usia Dini

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. pengantar Latar

Belakang Anak usia dini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, disebut juga lompatan dalam perkembangan.

Karena masa bayi merupakan usia yang baruproses pertumbuhan dan perkembangan anak saat bayi dan tidak normal jika dibandingkan dengan masa selanjutnya, maka masa ini disebut juga masa sensitif anak.

Berbicara tentang anak usia sudah pasti proses pertumbuhan dan perkembangan anak dan tidak lepas juga dengan perkembangan sosial emosional anak dan anak-anak kita harus bimbing mulai dari kanak-kanak agar proses pertumbuhan ya berkembang dengan baik.Perlu kita ketahui bahwa perkembangan anak usia dini mudah terpengaruh karna proses perkembangan sosial emosional anak usia dini mudah emosi, marah sehingga anak mengalami ketermalasan.

Anak yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan sangat terpengaruh karna anak yang bergantunga dengan gadged akan berdapat buruk pada anak bahkan terpengaruh dengan kosa katanya dan itu lebih menkhawatirkan orang tua karna anak mengalami gangguan perkembangan sosial emosional ini berdampak buruk di karnakan kecanduan bermain gadged. didalam gadged terdapat banyaknya permainan dan salah satunya anak yang sering di mainkan yaitu nonton you tube dan ini salah satu kecanduan anak

1

(16)

Faktor kecanduan anak dalam bermain gadged kerna orang tua serdiri yang menberikan gadged pada anaknya karna orang tua ini hanya mementingkan diri sendiri akan tetapi gedged bukan untuk anak usia dini dan seharusnya orang tua yang akan manasehati anak agar anak tidak bermain gadged agar anak bisa saja merubah sikapnya.

Anak yang selalu marah dan terbuka dan emosinya anak ini sering kali dilihat oleh teman sebayanya dan anak ini senang bermain atau belajar bersama teman nya dan tingkat perkembangan sosial anak ini dalam sistem pembelajaran sangat menperhatikan pelajaran, anak ini fokus dan tidak menberatkan siapa pun, contoh ketika anak bermain dengan teman sebanya anak ini tidak perlu meminta bantuan oleh siapa saja hanya anak yang fokus apa yang di kerjakan.

Proses anak yang dapat kita nilai dari segi faktor pertumbuhan dan perkembangan anak dan apabila orang tua yang selalu menjaga anaknya dengan baik dan tidak kecanduan bermain gadged maka pertumbuhan anak semakin menbaik

Perkembangan yang dapat di nilai dari anak prasekolah yaitu sikap anak yang selalu beradaptasi di lingkungan masyarakat ataupun di sekolah dan apabila anak mengalami gangguan kesulitan untuk beradaptasi pada dirinya sendiri ini sangat berdampak apabila faktor pencetusnya tidak cepat di amankan.

Pertumbuhan anak yang menjadi faktor yang dapat menpengaruhi perkembangan anak karna anak ini keterbiasaan bermain gadged dan secara lansung anak mengalami dampak buruk seperti periku, pola fikir anak dalam

(17)

sehari-hari karna ini sering kali menggunakan gadged dan jika terus-menerus anak bermain gadged akan semakin berdampak.

Pada saat ini anak belum saatnya bermain gadged karna anak masih di bawah umur dan akan berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan anak dan bisa saja anak mengalami gangguan akibat kecanduan sehingga kita perluh

untuk menbatasi anak bermain gadged.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti temui di tk padu annisa dan tempat tinggal anak bertempat di desa malleleng kecamatanm kajang kabupaten bulukumba provinsi sulawesi selatan dan pelaksanaan penelitian pada tanggal 29 jini 2021 dan subjek yang harus di teliti sebanya 14 orang anak dan peneliti menemukan bahwa banyak nya anak-anak yang menggunakan gadged bahkan ada salah satu siswa yang ketergantunga bermain gadged dan anak yang biasa di mainkan seperti bermain game, nonton you tobe ,tik tok dan segala macam permainan bahkan anak terlalu semangat jika anak memegang gadged serta anak bisa menceritakan ke gurunya atau orang tuanya tentang gadged dan bahkan anak ini selalu emosi,marah yang tidak jelas dan ini dampat pengaruh anak kecanduaan gadged karna orang tua anak tidak secepanya di amankan.

Ada banyak hal yang menimpa anak-anak mengalami dampak seperti anak ketergantungan bermain game karna ini faktor orang tua yang selalu menberikan gadged pada anaknya dan orang tua hanya mengandalkan gadged untuk anaknya dan sebagian orang tua hanya mementingkan dirinya sendiri .

(18)

Untuk mengurangi dampak yang terjadi pada anak maka kita sebagai orang tua harus menberitahukan kepada anak atau pun di masyarakat bahwa gadged itu sangat berpengaru pada anak ketika sudah kecanduan karna ini bisa saja mengakibatkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak berkembang dan ini bisa juga berpegaruh terhadap perilaku atau pola fikir anak yang sangat menkhawatirkan.

Uraian peneliti yang harus diadakan penelitian dengan judul: “Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia Dini TK Padu Annisa Malleleng Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba”

B. Rumusan Masalah

uraian rumusan masalah pada penelitian yaitu: Bagaimana dampak penggunaan gadged terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini di TK Padu Annisa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba?

C. Tujuan Penelitian

uraian rumusan masalah yang menjadi pnelitian adalah: Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan gadged terhadap perkembangan sosial emosional anak usia dini di TK Padu Annisa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba

(19)

D. manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

a) Penelitian ini hanya menperdalam kajian-kajian teori dan menhubungkan apa yang kita pernah teliti dan menperjelas apa topik permasalahan

b) peneliti harus memahami isi teori-teori yang menjadi permasalahan 2) manfaat praktis

a) bagi masyarakat: proses pembelajaran dan pengetahuan kita harus menberikan saran terhadap anak bahwa gadged sangat berpengaruh

b) bagi orang tua: orang tua yang benberikan pemahaman anak adar anak tidak terlalu bermain gadged

c) guru: guru yang menberikan saran untuk anak adar tidak bermain gadged E Batasan Istilah

1). Menurut pendapat saya gadjed yaitu perangkat alat dan memiliki fungsi tertentu untuk saling berkemunikasi satu dan lainya , serta gadjed juga mudah di bawah kemana-mana dan dapat juga menbantu manusia lebih mudah untuk berkemunikasi dan gadjed menjadi kebutuhan seseorang.

Kesimpulan, gadjed salah satu perangkat yang dapat memiliki tujuan dan fungsi untuk saling berkemunikasi yang lebih mudah.

2). Menurut pendapat saya fungsi gadjed yaitu menperlancar kemunikasi sebagai media yang menpermudah seseorang untuk berkemunikasi dengan pengguna gadjed meski tidak dalam satu tempat yang sama dan gadjed juga dapat mengakses informasi yang bias kita dapatkan saat kita memegang gadjed.

(20)

Kesimpulan, gadjed sebagai media yang menpermudah seseorang untuk berkemunikasi dan dapat mengakses informasi disaat memegang gadjed.

3). Menurut pendapat saya dampak penggunaan gadjed yaitu salah satu hal yang merupakan suatu kondisi dimana ketika terkena banyak gelombang sinyal yang di perlancarkan dalam prekuensi gelombang yang terbatas dan dapat diketahui dengan penerimaan pemancar hal ini akan terjadi karna adanya jaringan kecil yang sangat rapat sehingga dapat memungkinkang gadjed dapat melakukan kemunikasi dengan jelas.

Kesimpulan, gadjed merupakan suatu kondisi ketika banyak sinyal maka jaringan yang sangat memungkinkan kemunikasi akan lancar.

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Gadget

a. Pegertian Gadget

Gadget berasal dari istilah bahasa Inggris khusus untuk perangkat atau perangkat elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi tertentu yang membantu orang melakukan tugas. Hana Pebriana, 2012: 3 bahwa Gadgets adalah perangkat elektronik kecil dengan fitur khusus. Ini termasuk smartphone seperti iPhone dan Blackberry, dan netbook (kombinasi laptop dan gadget seperti Internet dan komputer laptop dengan fungsi terkait). Hana Pebriana 2012: 3 mengatakan bahwa Gadget adalah “perangkat elektronik kecil yang mempunyai fungsi khusus.

Diantaranya, smartphone seperti iPhone dan Blackberry serta produk netbook (laptop, Internet, gadget, dll) yang memenuhi kebutuhan).

Lebih lanjut Ivana, 2016: 88 Gadget adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris dan mengacu pada perangkat elektronik kecil yang melakukan fungsi khusus. Salah satu faktor yang membedakan gadget dengan gadget elektronik lainnya adalah kebaruan bahwa gadget sehari- hari selalu bermunculan untuk menghadirkan teknologi terkini yang membuat hidup manusia lebih praktis. Contoh gadget adalah smartphone seperti iPhone dan netbook (kombinasi laptop dan komputer jinjing like internet).

7

(22)

Gadget merupakan inovasi berbasis teknologi terkini, menghadirkan fitur-fitur yang lebih baik dan fitur-fitur baru yang lebih praktis dan bermanfaat. Dengan kemajuan muncul konsep gadget yang menganggap smartphone sebagai gadget, dan ketika produk baru dirilis, komputer atau teknologi portabel juga dianggap sebagai gadget. Intan Trivena, 2017: 88

Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa gadget adalah perangkat elektronik dengan fungsi khusus, dengan banyak fitur dan aplikasi yang menghadirkan teknologi terkini yang membantu membuat hidup manusia lebih mudah dan praktis.

b. Fungsi Gadget

Menurut Shofiah, 2017: 87 “Gadget (Smartphone) memiliki beberapa fungsi Smart phone merupakan cell phone yang menggabungkan fungsi-fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti Klender, Personal Schedule, Adress book, dan memiliki kemampuan untuk mengakses internet, membuka E-mail, membuat Dokumen, bermain Game, serta membuka aplikasi lainya”. Fungsi penggunaan gadget memiliki fungsi yang relatif sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai berikut:

1) Komunikasi

Pengetahuan manusia menjadi lebih luas dan canggih. Dulu komunikasi lewat surat (komunikasi), tapi sekarang gadget sangat sederhana dan praktis. Mendapatkan informasi kapan saja, di mana saja

(23)

dalam waktu yang bersamaan hanya masalah waktu, dan jarak tidak lagi membuat siapapun tidak bisa mendapatkan informasi.

2) Gadget Social

Memiliki banyak fitur dan aplikasi yang cocok untuk berbagi berita, berita dan cerita. Oleh karena itu, penggunaan ini memungkinkan Anda untuk menambah teman dan menjalin komunikasi bahkan di lokasi yang jauh.

3) Pendidikan

Pendidikan Seiring berjalannya waktu, belajar tidak lagi sebatas buku. Namun, gadget memberi Anda akses ke banyak pengetahuan yang Anda butuhkan. Menurut Nurhaeda, (2017:120)

a. Bentuk Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini

Gadget dapat digunakan oleh siapa saja, tergantung kebutuhan pemilik gadget. Saat itu, penggunaan gadget sudah digunakan sejak usia dini hingga dewasa. Dewasa. Biasa digunakan pada alat komunikasi, temu kembali informasi atau browsing, youtube, games, dll. Penggunaannya umumnya terbatas pada masa bayi dan hanya berfungsi sebagai alat untuk mengajar, bermain, dan melihat animasi. Ini tersedia pada waktu, durasi dan intensitas yang berbeda untuk orang dewasa dan anak-anak. Pada dasarnya, sekarang bukan saatnya bagi anak-anak untuk menyewa ponsel karena dapat meningkat menjadi perilaku belanja yang berlebihan.

Bahkan, siswa SD dan SMA masih dilarang keras atau perlu kehati-hatian

(24)

saat menggunakan perangkat dalam kehidupan sehari-hari.. Desmita, (2019: 150)

Penggunaan gadget, bahkan untuk orang dewasa, biasanya memakan waktu 14 jam per aplikasi dan digunakan beberapa kali sehari.

Hal ini berbeda karena bayi dan balita memiliki batasan waktu tertentu, serta durasi dan intensitas gadget berbeda dengan orang dewasa. Jenis- jenis penggunaan yang dapat berdampak negatif, seperti kecanduan gadget, segera muncul dengan terus menggunakan. Batasan ini harus ditetapkan untuk menghindari masalah akibat penggunaan awal perangkat, yaitu keracunan yang sulit diobati. Maya & Wido 2006: 65.

Penggunaan gadget pada masa bayi dapat diberikan dalam bentuk reward. Artinya, ketika seorang anak melakukan tugas seperti belajar berulang atau berimajinasi dalam bentuk gambar, ketika orang tua menarik diri, atau ketika anak baru dalam suasana hati yang positif, orang tua memuji anak dengan senang hati. Saya bisa. Perangkat. Di sisi lain, jika anak Anda melakukan kesalahan, mereka dapat dihukum karena tidak bermain di perangkat tersebut. Hukuman seperti itu tidak akan membahayakan anak, tetapi akan memberinya alasan untuk melakukan sesuatu yang positif dan bermanfaat. Riyanti Imron, 2017: 191

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan perangkat pada anak usia dini memerlukan aturan, bimbingan, dan pengawasan orang tua.

Aturan yang dimaksud, misalnya, memberikan batasan waktu bagi

(25)

anakanak yang diperbolehkan menggunakan perangkat tersebut. Misalnya, 15 menit setelah belajar atau melakukan apa yang perlu dipahami anak.

b. Dampak Penggunaan Gadget

Penggunaan gadget yang terlalu berlebihan dan tidak tepat akan membuat seseorang kurang peduli terhadap lingkungan, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Ketidaktahuan akan lingkungannya dapat membuatnya menghindari bahkan mengasingkan lingkungannya. Salah satunya, perangkat yang menggunakan telepon seluler, telah membawa inovasi yang sangat besar dan mengesankan bagi industri telekomunikasi dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan dan aktivitas pribadi mengingat semakin banyak pengguna di seluruh dunia kenyataan yang tak terbantahkan.

Menggunakan ponsel sendiri juga memiliki efek yang agak menakutkan. Ini karena radiasi lolos di dekat kepala pengguna saat berbicara, bersamaan dengan mengaktifkan telepon itu sendiri. Ini adalah kondisi di mana kepala pengguna terkena banyak gelombang dan radiasi.

Darut Tharieq, 2003: 88 Tindakan anak saat menggunakan gadget memiliki dampak positif dan negatif, antara lain:

1) Anak-anak mungkin menganggap gadget sebagai inovasi teknologi. Anda dapat mengambil pelajaran dalam bentuk pelajaran dalam hal mengikuti petunjuk dan bermain dengan gadget.

2) Permainan bisa menyenangkan dan mengasyikkan bagi orang tua dan anak..

Bahaya, 2013: 25

(26)

Efek Positif Penggunaan gadget pada anak usia dini juga memiliki dampak negatif, antara lain:

a. Ketergantungan. Penggunaan gadget untuk bermain online dan offline pada masa bayi dapat menimbulkan sifat kepribadian negatif pada anak karena tingkat kecanduan yang tinggi.

b. Kurangnya interaksi sosial. Akibat kecanduan, penggunaan alat anak mempengaruhi hubungan sosial.

c. Anak enggan bermain dengan teman sebayanya karena kebiasaan menggunakan alat terlalu lama.

d. Konsekuensi dari perilaku buruk. Menonton video yang mengandung nilai kekerasan mempengaruhi perilaku anak. Nugroho, 2008: 49

Kebiasaan anak-anak yang menghabiskan waktunya untuk bermain sangat berpengaruh pada psikisnya. Dia menemukan bahwa anak-anak yang bermain game lebih dari dua jam sehari meningkatkan kesulitan psikologis sebesar 60%, memperjelas bahwa anak-anak yang bermain game lebih dari dua jam sehari rentan terhadap berbagai masalah psikologis anak, Kesal, kesal, mudah tersinggung, kurang bersosialisasi dan emosional. Anak-anak yang menggunakan gadget sering kali melupakan lingkungan sekitar dan lebih memilih bermain dengan lingkungan sekitar daripada dengan teman-temannya..Darmawan, (2012:7-8)

Orang tua berperan besar dalam membimbing dan mencegah dampak negatif teknologi gadget pada anak. Dilihat dari tahapan perkembangan dan usia anak, pengenalan dan penggunaan gadget dapat dibagi menjadi beberapa

(27)

tahapan usia. Anak di bawah usia 5 tahun hanya perlu dibekali alat untuk mengenal warna, bentuk, dan suara. Juga, hal terpenting di zaman kita bukanlah gadget, tetapi fungsi orang tua.

2. Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini a. Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

Masyarakat terdiri dari dua istilah: sosial dan emosional. Menurut Plato, manusia berpotensi (fitra) terlahir sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Syamsuddin (1995:105) menggambarkan sosialisasi sebagai

“proses belajar untuk menjadi makhluk sosial” dan menurut Loree, 1970:86, sosialisasi adalah “seorang anak (khususnya) dan belajar bergaul dengan bertindak seperti orang lain di dalam lingkungan sosial.

Masyarakat memiliki bagian sosial dan bagian emosional. Menurut Plato, manusia berpotensi dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon) (fitra). Syamsuddin (1995: 105) menjelaskan sosialisasi sebagai

“proses belajar menjadi sosial,” dan menurut Loree, 1970: 86, sosialisasi adalah “(terutama) seorang anak dan belajar bergaul dengan bertindak seperti orang lain.” Sosial ."lingkungan sosial:

1) Berempati dengan menunjukkan minat pada orang lain dalam kesulitan atau dengan mengungkapkan perasaan orang lain dalam konflik.

2) Kedermawanan, yaitu berbagi sesuatu dengan orang lain atau berbagi harta.

3) Gembira saat menggunakannya secara bergantian.Susanto, 2013: 145

(28)

Rahmawati, (2013: 3) mendefinisikan emosi sebagai “berbagai emosi yang kuat seperti benci, takut, marah, cinta, senang, dan sedih”. Emosi ini mencerminkan aspek emosional. Goleman (1995: 98) mengacu pada berbagai perasaan atau pikiran khas, keadaan biologis dan psikologis, dan kecenderungan perilaku. Dia berada dalam situasi yang penting baginya. Emosi adalah tindakan yang mengungkapkan kenyamanan atau ketidaknyamanan sehubungan dengan situasi atau interaksi yang dialami. Emosi dapat berbentuk senang, takut, marah, dll.Santrock N, 2015: 98

Di sisi lain, menurut Nurmitasari, 2015: 88 dikemukakan bahwa karakteristik emosional anak-anak, termasuk anak-anak, tidak sesuai dengan karakteristik orang dewasa.

a. Tidak berlangsung lama dan berakhir tiba-tiba b. Membuatnya terlihat lebih besar atau lebih kuat c. Karakteristik air sedang atau dangkal

d. lebih sering terjadi

e. dapat diketahui dengan menggunakan yang jelas dalam tindakannya f. Reaksi mencerminkan kepribadian

Dalam beberapa komentar di atas, penulis meyimpulkan bahwa kemampuan sosial dan emosional yang lebih tinggi adalah dua faktor yang saling mempengaruhi. Kemampuan emosional yang dominan berkontribusi pada aktivitas sosial individu. Kompetensi sosial didefinisikan sebagai kompetensi emosional. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki kompetensi sosial.

(29)

b. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional Anak Berikut aktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional pada anak usia dini :

1) Faktor Genetik

Faktor genetik adalah bawaan biologis yang diwariskan sejak lahir kepada keturunannya. Sejak abad XIV, Islam bahkan telah menunjukkan pentingnya faktor genetik dalam perkembangan anak, dan faktor keturunan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini, termasuk perkembangan sosial dan emosional.

2) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan didefinisikan sebagai kekuatan kompleks dunia fisik dan sosial yang mempengaruhi pengalaman psikologis anak sebelum dan sesudah lahir termasuk pengalaman sosial emosional anak, Faktor lingkungan mencakup semua dampak lingkungan, termasuk dampak terhadap keluarga, sekolah dan masyarakat.

3) Factor Umum

Faktor umum di sini adalah faktor yang dapat dibagi menjadi dua faktor di atas (faktor genetik dan lingkungan). Secara sederhana, faktor umum adalah campuran dari faktor genetik dan faktor perkembangan kecerdasan ekososial. Faktor umum dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini adalah jenis kelamin, kelenjar gondok, dan kesehatan.Inarah Huwaida 2018: 57

(30)

c. Ciri-ciri perkembangan sosial-emosional anak usia dini

Perkembangan sosial datang melalui pematangan dan kesempatan belajar dalam berbagai pengaturan, dan anak-anak dan anak-anak prasekolah harus dapat belajar dan beradaptasi dengan berbagai orang, baik itu anggota keluarga, guru, atau teman sebaya. Ada empat tahap dalam perkembangan sosial anakCiri Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini:

1) Mulai dari 0 pada langkah pertama. 4/6; Karena anak usia 0 tahun mendengar suara orang lain, mereka mulai merespons orang lain secara positif, termasuk tertawa. Angka menyapa sosok orang lain dengan tatapan dari depan ke belakang.

2) Tingkat kedua adalah harga diri dan euforia (yang terpancar dari gerakan dan mimikri jika anak mampu mengulangi hal lain. Misalnya, seorang anak yang berjuang dengan suatu benda atau mainan akan menikmati gerakan dan ekspresi saat bahagia. Tingkat ini biasanya dimulai pada anak di atas usia ± 2 tahun.

3) Pada tahap 3, ketika anak mencapai usia ± 2 tahun, empati (persetujuan) dan tidak suka (tidak suka) mulai berkembang dalam hubungannya dengan orang lain terlepas dari apakah dia menyadarinya.

4) Pada tingkat keempat, tahun kedua kehidupan, anak sadar akan komunikasi dengan keluarga dan memiliki keinginan untuk mengganggu gerak dan tindakannya. Munawar Sholeh, 2015: 118

Selain itu, anak-anak memiliki pengalaman sosial yang kaya yang terkadang menyulitkan orang tua untuk mengatasinya. Anak-anak mulai

(31)

memberontak untuk melawan (perselisihan). Suatu saat anak Anda akan mudah menjadi bandel dan cemburuan. Karena periode ini termasuk periode syok pertama dari anak, atau ± 34 tahun.

d. Fungsi Emosi anak

Fungsi atau, berikut disebutkan untuk peran emosi dalam perkembangan anak:

1) Emosi adalah bentuk komunikasi yang memungkinkan anak untuk mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya kepada orang lain. Misalnya, anak yang sedang tidak enak badan atau marah biasanya mengungkapkan perasaannya dengan menangis. Menangis adalah bentuk komunikasi antara anak dengan lingkungan dimana anak tidak dapat mengungkapkan perasaannya dalam bentuk cair. Begitu juga dengan senyum cerah atau pelukan hangat seorang ibu, contoh bentuk komunikasi anak yang bermuatan emosi.

2) Emosi adalah bentuk komunikasi yang memungkinkan anak untuk mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya kepada orang lain. Misalnya, anak yang sedang tidak enak badan atau sedang marah biasanya mengungkapkan perasaannya dengan menangis. Menangis merupakan bentuk komunikasi antara anak dengan lingkungan dimana anak tidak dapat mengungkapkan perasaannya dalam bentuk cair. Begitu juga dengan senyuman cerah atau pelukan hangat seorang ibu. Ini adalah contoh bentuk komunikasi anak yang bermuatan emosi.

(32)

3) Emosi yang tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi sosial.

Anak-anak dapat belajar bagaimana membentuk perilaku emosional yang dapat diterima di lingkungan mereka melalui reaksi mereka terhadap lingkungan sosial mereka. Jika anak marah dan melempar mainan, lingkungan tidak menyukai atau menolaknya. Reaksi yang tidak menyenangkan ini mendorong anak untuk meningkatkan ekspresi emosinya agar dapat diterima di masyarakat. Begitu juga dengan ekspresi perasaan yang menyenangkan lingkungan.

4) Emosi dapat mempengaruhi suasana psikologis lingkungan. Perilaku emosional seorang anak dapat menentukan mood psikologis dari lingkungannya. Dengan kata lain, memiliki anak yang marah dalam kelompok dapat mempengaruhi keadaan psikologis lingkungan saat ini.

Misalnya, permainan menjadi tidak menyenangkan, pertengkaran terjadi, atau bahkan putus.

5) Stres emosional yang dialami anak dapat mengganggu atau mengganggu kinerja motorik dan mental anak. Anak yang stres atau takut menghadapi situasi dapat mengganggu perilakunya. Misalnya, seorang anak menolak bermain dengan jarinya karena takut bajunya kotor dan dimarahi orang tuanya.. Masganti 2015: 13-18

e. Bentuk-Bentuk Emosi

Beriku bentuk-bentuk emosi adalah sebagai berikut:

1) Senang

(33)

Orang-orang dari segala usia, dari bayi hingga orang dewasa, tahu perasaan bahagia. Emosi suka dan duka diekspresikan melalui senyuman atau tawa. Emosi yang menyenangkan dapat membuat Anda merasakan cinta dan kepercayaan diri.

2) Marah

Marah terjadi ketika seseorang tertekan atau frustrasi karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, ketika terluka atau khawatir, atau ketika dihadapkan pada tuntutan yang bertentangan dengan keinginannya.

Perasaan marah membuat orang merasa seperti sedang menyerang

"musuh" mereka. Kemarahan membuat seseorang menjadi sangat energik dan impulsif (mengikuti keinginan/keinginan)

4) Takut Emosi

Takut adalah bentuk emosi yang menunjukkan bahaya. Perasaan takut merupakan emosi yang penting dan berkaitan erat dengan pertahanan diri. Ketakutan ditandai dengan perubahan fisiologis seperti mata terbuka lebar, gairah, penghentian gerak, tremor, menangis, bersembunyi, berlari, atau bersembunyi di belakang orang lain.

5) Sedih

Dalam hidup, seseorang akan sedih ketika berpisah dengan orang lain, terutama orang yang dicintai. Perasaan ditinggalkan, ditinggalkan, ditolak atau tidak terlihat bisa membuat orang Taufik Amrilla kesal.

2017: 76

(34)

3. Dampak Penggunaan Gadget Pada Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

Sangat sulit dan tidak mungkin untuk melindungi anak-anak dari gadget saat ini. Masalahnya, orang tua tidak bisa lepas dari gadget ini. Tugas yang berhubungan dengan gadget, menggunakan gadget untuk berkomunikasi dengan kerabat, menggunakan gadget untuk menyelesaikan banyak kasus. Di sisi lain, anak-anak tentu saja bersama kita. Oleh karena itu, menjauhkan anak dari gadget adalah tugas yang membutuhkan banyak energi dan kerumitan.

Tindakan seorang anak saat menggunakan gadget memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positif penggunaan gadget adalah membantu anak mengembangkan kreativitas dan kecerdasannya, misalnya dalam aplikasi mewarnai, membaca dan menulis yang kaya multimedia. Anak tidak membutuhkan tenaga dan waktu lebih untuk belajar membaca dan menulis dengan buku kertas. Penggunaan gadget dalam waktu lama adalah kebiasaan buruk dan mempengaruhi kesehatan anak, termasuk makan dan duduk lebih sering dengan makanan cepat saji, yang meningkatkan risiko kinerja yang buruk, obesitas dan depresi.

Dampak negatif lain dari penggunaan gadget adalah lebih berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak tersebut. Anak-anak ini kurang berinteraksi dengan orang lain karena mereka meniru kartun yang mereka lihat, menyetujui penggunaan alat, dan lebih suka berinteraksi dengan anak- anak yang kecanduan game dan tidak menyukai hal lain, Orang tua harus

(35)

mengatasi masalah ini dengan memberikan pengawasan dan bimbingan sehingga anak-anak mereka dapat berinteraksi secara sosial dan emosional tanpa menggunakan Gedgt.

Pada usia dini, anak mengalami masa keemasan kepekaan terhadap berbagai rangsangan. “Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral”. Oleh karena itu, penggunaan gadget pada anak harus dalam pengawasan orang tua dalam jangka waktu tertentu.

Peran orang tua sebagai orang yang mendampingi, mengawasi, dan mengarahkan penggunaan gadget untuk mendukung tumbuh kembang anak sangatlah penting. Penggunaan gadget pada akhirnya tidak mempengaruhi perilaku anak hingga dewasa, dapat mempengaruhi perilaku hingga dewasa, dan dapat menjadi sarana belajar yang bermanfaat dan komunikatif bagi anak.

B. Kerangka Fikir

Anak merupakan generasi yang sangat dinanti keberadaannya dan diharapkan dapat meneruskan kehidupan generasi sebelumnya. Setiap orang tua akan berusaha untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Anak- anak biasanya tumbuh dan berkembang lebih baik ketika mereka dirawat oleh orang tua yang lengkap, seperti seorang ibu.

Perkembangan usia anak merupakan tahapan perkembangan yang mempersiapkan anak untuk kelangsungan hidupnya di masa depan. Menurut

(36)

Amin Ridwan 2017:2 mengatakan bahwa “Anak atau peserta didik adalah pribadi yang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaannya”.

Pembangunan sosial adalah pencapaian pematangan hubungan sosial. Ia mendefinisikan perkembangan sosial sebagai proses pembelajaran yang menyesuaikan dengan norma, moral dan tradisi. Mereka terintegrasi menjadi satu kesatuan yang koheren yang berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain. Pertama, perilaku sosial anak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.

Kemudian sekolah dan lingkungan mempengaruhi perkembangan sekolah.

Di sisi lain, dari segi perkembangan emosi, anak sangat dipengaruhi oleh interaksinya dengan lingkungannya baik dari lingkungan keluarga maupun orang-orang di sekitarnya. Perasaan yang mereka kembangkan akan sesuai dengan impuls emosional yang mereka terima. Perkembangan emosi anak prasekolah adalah anak cenderung mengungkapkan perasaannya secara bebas dan terbuka.

Beberapa contoh dampak negatif gadget yang sering dialami anak-anak.

Mulai dari kecanduan internet, game, dan pornografi. Karena itu, Anda harus selalu bertindak sebagai orang tua dalam hal anak-anak Anda. Jangan biarkan orang tua bergantung pada perangkat dengan anak-anak mereka. Orang tua tidak menggertak anak-anak mereka dengan membiarkan mereka memilih perangkat mereka. Kelola semua konten di gadget anak Anda. Orang tua harus bisa mengajak anaknya berdiskusi dengan menanyakan apa saja yang mereka miliki di perangkat apapun. Ini berarti kesenangan adalah kesenangan.

(37)

Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan perangkat elektronik oleh anak usia dini, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat, khususnya orang tua dari anak-anak, melalui kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya perangkat elektronik pada bayi. Orang tua berperan penting dalam mendukung perkembangan psikologis dan fisik anak agar terhindar dari akibat negatif.

Suhandi, 2003: 88.

Maka dengan itu, orang tua, guru dan masyarakat perlu kiranya mengetahui tentang sosial emosional anak usia dini, karakteristik dari perkembangan emosional dan banyak hal lainnya tentang emosional anak yang akan menjadi pedoman dalam mengembangkan emosional anak.

(38)

Berikut ini gambar 2.1 bangan kerngka Pikir

C. Penelitian Relevan

Kajian berisi uraian tentang temuan-temuan penelitian sebelumnya tentang masalah yang diteliti. Studi ini menunjukkan dan dengan jelas menunjukkan bahwa pertanyaan yang dibahas tidak pernah dipelajari atau berbeda dari studi sebelumnya. Penelitian yang relevan dalam konteks tesis adalah penelitian tentang topik penelitian atau karya orang lain yang secara substansial terkait dengan topik penelitian.

1. Dalam artikel berjudul “Pengaruh Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini” (Universitas Lampang), M. Hafiz Al-Ayoubi. Dalam karya M. Hafiz, ini merupakan pembahasan perangkat oleh dua peneliti. Studi ini juga

Penggunaan Gadget anak usia Dini

Dampak negatif dari gadget 1. Penurunan konsentrasi saat belajar 2. Malas menulis dan membaca 3. Penurunan dalam kemampuan

bersosialisasi 4. Kecanduan

5. Dapat menimbulkan gangguan kesehatan 6. Perkembangan kognitif anak usia dini

terhambat

7. Menghambat kemampuan berbahasa 8. Dapat mempengaruhi perilaku anak 9. Menjadi pribadi yang tertutup Dampak positif dari gadget

1. Melatih imajinasi 2. Melatih kepekaan 3. Melatih kecerdasan anak

Kemampuan Sosial Emoasional

(39)

membahas dampak positif dan negatif serta risiko penggunaan gadget pada anak.

2. Trinik, 2014 Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial dan emosional anak prasekolah 3-6 tahun. Immanuel menjelaskan waktu yang habiskan di perangkat dari 30 menit hingga 5 jam sehari di pusat penitipan anak Kristen swasta. Akibatnya, 170 anak, hingga 61 anak, dibesarkan di rumah. Orang tua telah memperhatikan bahwa anak-anak mereka lebih suka bermain alat musik daripada bermain dengan teman sebayanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan psikososial anak prasekolah.

Berdasarkan kutipan dari penelitian di atas, setiap peserta diskusi terkait erat. Kesamaan dalam penelitian ini fokus pada perkembangan emosional dan sosial pada masa bayi, karena lebih fokus pada penggunaan gadget, yaitu pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional pada anak usia dini. Namun, ada perbedaan yang penulis telusuri. Perbedaan ditemukan di lokasi penelitian, pengasuhan, atau bimbingan orang tua sehubungan dengan masa anak dan faktor bawaan.

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

Desain Studi penelitian kualitatif. Menurut Zainal Arifin, 2012: 140 jenis penelitian kualitatif adalah “suatu proses penelitian yang dilakukan secara jujur dan wajar, tanpa adanya manipulasi, sesuai dengan kondisi objektif bidang tertentu dan jenis data yang dikumpulkan dan khususnya jenis penelitiannya. data kualitatif."Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan, memahami, dan menjelaskan secara rinci fenomena unik

Tergantung pada sifat penelitian kualitatif, prosedur dan metode khusus digunakan. Penelitian yang dilakukan untuk mencari data penting agar peneliti mudah memahami dan menggunakan metode kerja yang metodis, terarah dan bertanggung jawab agar tidak esensi atau serangkaian langkah cerdas da;am proses pengumpulan data atau informasi. penelitian tk Padu Annisa Mallelen.

Karena subjek kajiannya adalah perkembangan emosi dan sosial anak.

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dalam kondisi yang wajar dengan menggunakan metode kerja yang sistematis, terarah dan bertanggung jawab agar tidak esensi dalam kegiatan pengumpulan data atau informasi yang wajar penelitian TK Padu Annisa Malleleng. Hal ini dikarenakan subjek penelitian adalah perkembangan sosial emsional anak dan subjek penelitian adalah masa bayi TK Padu Annisa Malleleng.

26

(41)

B Sumber Data

Mestika 2004: 69 mengunkapkan bahwa data ini merupakan hasil hasil dari catatan Pebeliti, baik berupa fakta maupun angka. Sedangakan menurut Zed:

87 mengatakan sumber “data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan. Sumber yang penulis gunakan untuk menulis skripsi ini diklasifikasikan menjadi dua kategori 1. data primer

Sugiyono mengunkapkan data Primer yaitu data yang diperoleh dari peneliti dengan tanya jawab yang bersifat pertanyaan yang umum . Data primer yng di kuasai berupa data ekspresi lisan atau verbal, gerak tubuh atau perilaku subjek dalam penelitian ini yaitu subjek studi informal seperti berkepentingan untuk mencari informasi dan subjek penelitian yaitu orang dewasa dan anak-anak di bersekolah di TK Padu Annisa Malleleng Kabupaten bulukumba kecematan 2. Data Sekunder

data sekunder juga bisa di katakan sebagai data pelengkap atau sekunder.

data sekunder yaitu data yang menyediakan untuk mengumpulkan data seperti data dalam bentuk file. Data sekunder yan di telt dalam adalah link kerabat, lima tetangga, dan buku tentang perkembangan emosi dan sosial pada masa anak usia dini.

C. Tehnik Pegumpulan Data

Penelitian kualitatif pada dasarnya adalah proses investigasi yang mirip dengan pekerjaan detektif. Suharsimi Arikunto, 2002: 133 mengatakan “data penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks, foto, cerita, gambar, artifacts dan

(42)

bukan angka hitungan”. Jika data diberikan sebagai teks, maka harus dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Dalam hal ini peneliti berfungsi sebagai alat pengumpulan data, yang membutuhkan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan peneliti.

Dengan kata lain, kepercayaan terhadap peneliti sangat tinggi.

Dalam hal ini penulis menggunakan berbagai proses untuk mengumpulkan dan mencari permasalahan data agar mendapatkan data-data alami dan objektif dari lapangan penelitian. data yang ini di gunakan untuk megumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Wawancara

Berkenaan dengan tujuan wawancara, sebagaimana ditegaskan oleh Lincoln dan Lip (Lexie J. Moleong, 2009:186), wawancara secara khusus meliputi orang, peristiwa, organisasi, emosi, motif, kebutuhan, masalah, dan kesepakatan lainnya. Merekonstruksi prototipe yang telah diuji sebelumnya dan membangun prototipe diharapkan memungkinkan peneliti di masa depan untuk menguji, memodifikasi, memperluas, memvalidasi, dan merevisi informasi yang diperoleh orang lain, termasuk manusia proyek dan non-manusia (triangulasi).

Mengonfirmasi metode wawancara dapat berguna dalam

penelitian ini, dapat memperdalam informasi yang diperoleh, peneliti dapat menerima lebih banyak informasi tambahan dari informan, metode wawancara dapat berguna dalam peneliti pengaruh penggunaan gadget untuk membantu memahami

Perkembangan sosial-emosional anal berlangsung di TK Anisa. Data diperoleh dari wawancara dengan guru dan peneliti yang mendukung wawancara

(43)

orang tua, dan peneliti menggunakan serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada informan tugas diatur sesuai dengan pengaturan tugas Karena peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan jawaban yang dapat dipercaya dari informan, maka sebaiknya mereka bertemu langsung agar saling percaya. Dalam hal ini kemungkinan responden adalah orang tua dan pendidik di TK Annisa

2. Metode Observasi

pendapat sugiono (2018: 88)mengungkapkan bahwa dari segala Ilmuwan yang kita dapatkan yaitu bukti nyata dari pengamatan. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. sumber data melalui observasi agar terlibat dalam apa yang mereka lakukan dan berbagi suka dan duka.

Data yang diperoleh pada peneliti ini lebih lengkap dan akurat, serta dapat dilihat dari segi pemahaman dan tindakan data ditampilkan seperti peroses mencari data penting yang perlu kita observasikan di dalam tingkah laku siswa pada proses belajar, dan siswa mencerminkan tingkah laku yang baik dengan guru satu dan lain dengan pekerja di Supervisor selama bekerja.

3. Dokumentasi

pendapat suharsimi 2002: 206 mengungkapkan bahwa dokumentasi yaitu proses melihat data-data yang penting untuk mencar nformasi seperti mencari data bentuk gambar. Lebih lanjut menurut Hadari 2005:133 mengatakan: “studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama arsip yang termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan apa

(44)

yang terjadi.

menurut meleong 2010:145-146 dokumen yang pasti dapat dibagi dalam dua bagain. Pertama, dokumen internal dapat berupa memo, seperti memo, pemberitahuan, pedoman, aturan kelembagaan, sistem penggunaan, hasil risalah, keputusan manajemen, dll. Kedua, dokumen eksternal dapat berupa materi informasi yang dihasilkan oleh lembaga sosial, seperti mencari gambar dalam penggunaan gadged anak usia dini.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang dipakai untuk menelah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Matew B. Meles 1993:16 mengunkapkan Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

.1. Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yakni:

a. Analisis Pra Lapangan

Penelitian Kualitatif Sebelum memasuki lapangan, peneliti melakukan analisis data yang di dapatkan sebelum memasuki lapangan. penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang seiring para peneliti bergerak ke bidang ini.

b. Analisis pasca lapangan

Setelah peneliti menyelesaikan pengumpulan data selama pengumpulan data dan selama wawancara, peneliti menganalisis data penelitian yang akan

(45)

dilakukan dan kemudian menganalisis jawaban wawancara, terus mengajukan pertanyaan sampai tingkat tertentu

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut Zed Mestika, 2004: 67 reduksi data bisa dikatakan prosesi pengolahan, pengorganisasian, pemusatan yang muncul dari catatan-catatan tertulis sehingga dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi. Dari lokasi penelitian, data lapangan diungkapan didalam penguraian pelaporan yang lengkap serta terperinci. pada penelitian berlangsung, reduksi data dikerjakan secara menerus.

Setelah itu data di pilah setelah itu disederhana dan data yang tidak perlu di sortir supaya mendapat kemudahan didalam penampilan, penyajian, dan juga berguna menarik kesimpulan sementara.

Data yang tersedia di lapangan cukup banyak, peneliti harus secara hati- hati dan teliti mendaftar. Seperti yang telah disebutkan, semakin lama seorang peneliti berada di lapangan, semakin banyak data yang dimilikinya, dan ini membutuhkan segera menganalisis data dan mereduksi data yang bermakna untuk menggeneralisasi dan memilih yang paling penting. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan menberikan gambaran yang lebih jelas dan menpermudah juga peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

3.Penyajian Data

menurut Saifuddin Anwar mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif penyajian data yang dapat dikategorikan, dipilahpilah dan disisipkan disesuaikan berdasarkan kategori masalah yang di hadapi, termasuk simpulan

(46)

sementara yang didapat . Sesudah data yang direduksi, maka langkah selanjutnya yakni mendisplay data hingga mudah di pahami berdasarkan data tersebut.

Setelah mengecilkan data, langkah selanjutnya menampilkan data dari penelitian kualitatif. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkaT dan menampilkan data memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dalam rencana kerja.

4. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi (Conclusion Drawing)

Setelah penyajian data, maka langkah selanjutnya yakni menarik simpulan. Penarikam kesimpulan adalah untuk menelusuri penemuan makna, penjelasan, pola, penjelasan, konstruksi, arus sebab akibat, dan asumsi sesuatu. Sebuah kesimpulan yang jelas dapat dicapai dengan selalu memeriksa validitas kesimpulan: kebenaran, konsistensi, dan konsistensi.

Selama proses ini, peneliti mencatat data penelitian berdasarkan wawancara mendalam dengan informan dan observasi mendalam pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak Padu annisa . Data ini dianalisis lebih lanjut untuk memberikan gambaran tentang isu-isu terkait penggunaan gadget pada anak usia dini. Langkah untuk menginterpretasikan termasuk temuan dan temuan penelitian secara utuh.

Kesimpulan awal yang ditarik atau diterima masih bersifat tentatif, dan akan berubah jika pada awalnya ditemukan bukti kuat yang mendukung untuk mengumpulkan data

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Terbentuknya Taman Kanak-kanak Padu Annisa Taman Kanak-kanak Padu Annisa beralamat di Tupare Desa Malleleng Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba di dirikan pada tahun 2002 oleh bank dunia bekerja sama dengan pemerintah setempat, dan dikepalai oleh Ibu Rampe,S.Pd AUD dan dua orang guru. Pada tahun itu juga di terbitkan surat izin oprasional dari dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Bulukumba.

2. Visi dan Misi Taman Kanak-kanak Padu Annisa

Adapun Visi Taman Kanak-kanak Padu Annisa adalah sebagai berikut:

a. Menbentuk generasi penerus yang berprestasi dan berakhlak mulia b. Terwujudnya anak usia dini yang semat cerdas dan ceria serta

memiliki kesiapan maupun mental dalam memasuki pendidikan tahap terbuka.

Sedangkan Misi Taman Kanak-kanak Padu Annisa adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan pemerataan pelayanan peningkatan mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dini

b. Peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menberikan pelayanan pendidikan dini

33

(48)

3. Profil Sekolah

Nama Sekolah : TK Padu Annisa

NPSN : 69829223

Jenjang Pendidikan : TK Status Sekolah : Swasta Alamat Sekolah : Malleleng

RT/RW : 1

Kode Pos : 92574

Kelurahan : Malleleng

Kecamatan : kecamatan Kajang Kabupaten/ Kota : kabupaten Bulukumba Provinsi : Selawesi Selatan

Negara : Indonesia

Posisi Geografis : 5-32438

: 120-320206 : Lintang : Bujur SK Pendirian Sekolah : 858/4567/08,01,01/x/2015 Tanggal Sk Pendirian : 2015-10-07

Status Kepemilikan : Yayasan

SK Izin Operasional : 858/4567/08,01,01/x/2015 Nomor Rekening : 0402100000036961

Nama Bank : BPD Sulsel

Cabang KCP/Unit : Cabang Utama Bulukumba Rekening Atas Nama : TK Padu Annisa

MBS : Ya

Memungut Lurang : Tidak

(49)

4. Sarana Dan Prasarana Taman Kanak-kanak Padu Annisa

Taman Kanak-kanak Padu Annisa memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien sekolah ini memiliki fasilitas seperti:

NO Fasilitas sekolah jumlah Keterangan

1 Ruang kelas A 1 1 Baik

2 Ruang kelas A 2 1 Baik

3 Ruang kelas A 3 1 Baik

4 Ruang kelas B 1 1 Baik

5 Ruang kelas B 2 1 Baik

6 Ruang kelas B 3 1 Baik

7 Ruang kelas B 4 1 Baik

8 Ruang kantor 1 Baik

9 Ruang guru 1 Baik

10 Toilet guru 1 Baik

11 Toilet siswa 1 Baik

12 Mushollah 1 Baik

13 Meja Baik

14 Kursi Baik

15 Papan tulis Baik

16 Lemari Baik

17 Mainan balok Baik

18 Rak buku 2 Baik

19 Rak sepatu 2 Baik

20 Ruang ayun-ayunan 1 Baik

21 Ruang panjat-panjat 1 Baik

22 Ruang locon-locon 1 Baik

(50)

5. Jumlah Guru Sekolah Guru TK Padu Annisa

Guru-guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak Padu Annisa secara umum memiliki titel strata satu, berikut nama-nama yang ada guru yang ada di Taman Kanak-kanak Padu Annisa.

NO Nama Jabatan Alamat

1 Rampe, S.Pd, AUD Kepala Sekolah Jl.Tupare

2 Nurcaya, S.Pi Guru Kelas Jl. Tupare

3 Asmarani, S.Pd Guru Kelas Jl. Kenari

4 Rahmatia, S.Pd. MM Pengawas Jl. Tupare

5 ABD.Hamid Bujang Jl. Tupare

B. Hasil Penelitian

Sub-bab berikut ini tentang analisis data dan pembahasan temuan penelitian. Seperti yang telah di kemukakan di bab III, data yang terkumpul dalam penelitian ini di peroleh dengan menggunakan tehnik pengumpulan data observasi dan wawancara.

Teknik observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap apa yang dilakukan anak ketika bermain gadged. Berdasarkan hasil observasi di temukan oleh peneliti menunjukan bahwa dampak Penggunaan alat untuk perkembangan sosial dan emosional anak memiliki konsekuensi positif dan negatif. yang mampu mempengaruhi tingkat perkembangan anak.

Data penelitian yang di peroleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2021di Tk Padu Annisa di kecamatan kajang kabupaten bulukumba dan di mulai pada saat melakukan

(51)

obsevasi untuk mendapatkan data-data yang dapat di peroleh dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang telah tersususn dan jawaban yang di berikan sejumlah pertanyaan maka hasil wawancara akan di catat.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis orang tua anak dan kerabat dekat mereka menemukan bahwa hingga empat. orang di TK Padu Annisa Malleleng Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba Tentang

“Penggunaan Gadget Pada Perkembangan Sosial emosional Anak Usia Dini”

Melalui wawancara, observasi dan dokumentasi:

1. Tehnik pengumpulan data

Selalu datang tepat waktu dan hasil wawancara observasi yang dilakukan pada tanggal 09 Oktober 2021 di kelas. Anak datang di sekolah dengan di antar oleh orang tua , ksaka, ataupun keluarga yang lain menggunakan sepeda motor mobil ataupun dengan berjalan kaki. Anak sudah terlihat sudah mampu tiba di sekolah pukul tuju dan sisanya tiba di sekolah pukul tuju lewat beberapa menit indikator bersifat kooperatif dengan teman dan hasil obeservasi sudah terlihat 5 mulai berkembang , 7 berkembang sesuai harapan dan 2 anak berkembang sangat baik.

Dari hasil wawancara yang telah di lakukan pada tanggal 9 Oktober 2021 dengan ibu ida di TK Padu Annisa yaitu:

“iya, setiap kali anak menggunakan dengan durasi yang terlalu lama maka saya menberikan arahan dan nasihat- nasihat kepada anak aplikasi yang sering di gunakan oleh anak yaitu video dan you tobe”.

Dari hasil observasi dan hasil wawancara yang telah di lakukan terdapat adanya kesesuaian antara hasil observasi dan wawancara dapat di

(52)

simpulkan bahwa dengan adaya selalu menberikan nasehat-nasehat yang di lakukan oleh orang tua dan kemunikasi yang baik dengan guru makan dapat terjalin kerja sama yang baik.

2. Reduksi data

Dari semua data yang di dapatkan selama saya meneliti yaitu obsevasi, wawancara dan dokumentasi dan itu data-data yang paling penting dan paling pokok dalam penelitian dan data-data yang tidak penting maka data itu sayang tidak amabil agar semua data saya dapatkan bisa lebih menfokuskan kejudul.

3. Penyajian data

Setelah observasi dan wawancara dengan guru TK Padu, Annisa melanjutkan wawancara dengan orang tua anak-anaknya untuk mengetahui apakah penggunaan gadget mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.. Berikut ini hasil observasi dan wawancara orang tua anak di TK Padu Annisa. Pertama hasil observasi dan wawancara Ibu Wahida selaku orang tua dari Anggi pada tanggal 13,Oktober,2021 tentang bagaimana dampak penggunaan gadget pada perkembangan sosial emosional terhadap anak, beliau mengatakan:

“iya, berdampak karna anak-anak yang usianya masih 5 tahun pada umumnya aktif bermain diluar rumah bersama teman-temannya, mulai mengenal dan berinteraksi dengan orang-orang yang baru. Hal ini dikarenakan supaya anak mempunyai perkembangan sosial dan emosional yang sebagaimana semestinya. Ketika anak saya sudah mulai mengenal gadget menjadi jarang sekali keluar bermain bersama teman-temannya, lebih sering bermain di dalam

(53)

rumah dan terkadang kurang merespon ketika orang tuanya memanggil”.

Hasil wawancara dan observasi kedua dari Ibu Siti selaku orang tua dari Novia, pada tanggal 13,Oktober, 2021 beliau megatakan:

“Iya, berdampak, ketika anak sedang bermain gadget, dia sama sekali tidak ingin diganggu, jadi jika Anda mengajaknya mengobrol atau mengalihkan perhatiannya untuk bermain game lain di luar rumah, anak itu tidak mau, hanya sesekali saja. pertanyaan. Jika anak-anak saya menghalangi saat memainkan perangkat, mereka mencari tempat di mana mereka bisa merasa lebih aman. B. Di dalam kamar, ruang TV, dll.

Selanjutya hasil wawancara dan observasi Ketiga dari Ibu Indri selaku orang tua dari Nurul pada tanggal 03,Oktober,2021beliau mengatakan

Iya berdampak, karna gadget itu mempegaruhi perkembangan sosialemosional anak saya, karna gadget akan membuat ketergantungan anak saya dan dengan gadget anak saya cenderung menghabiskan waktu di kamar dan kurang berinteraksi dengan orang lain, bahkan anak akan sulit bersosialisasi dengan teman sekolah dan keluarga, dan anak saya marah jika diganggu saat bermain dengan perangkatnya.

Hasil wawancara dan observasi Keempat dari Ibu Naira selaku orang tua dari Guntur pada tanggal 13,Oktober beliau mengatakan:

(54)

Iya berdampak, Karna bermain gadget anak saya cenderung mengisolasi dirinya, anak saya menjadi kurang peduli dan kurang peka terhadap lingkungan, marah bila sudah terobsesi dengan peralatan, menjadi mudah tersinggung, mudah marah dan histeris ketika alat elektronik kesayangannya hilang

.

Hasil wawancara dan observasi Kelima, dari Ibu hudaya selaku orang tua dari Musnadi pada tanggal 14,Oktober,2021 beliau mengatakan

Iya berdampak, ketika anak saya tidak bermain gadjed anak saya sering marah-marah yang tidak jelas, menangis dan bisa saja ketika anak saya sedang bermain gadjed dan tiba – tiba jaringan jelek maka anak saya marah dan melemparkan hpnya.

Hasil wawancara dan observasi Keenam, dari Ibu Ismiatun selaku orang tua dari Malika pada tanggal 14,Oktober,2021 beliau mengatakan

“tidak berdampak, karna gadget bukan penghambat perkembangan sosial emosioanl anak karena ketika anak bermain gadget terkadang masih merespon ketika di ajak mengobrol, dengan durasi penggunan yang tidak terlalu lama maka kemungkinan tidak mengganggu perkembangan sosial emosioanl anak. Media yang dapat mengganggu perkembangan sosial anak selain gadget yaitu televisi”

Hasil wawancara dan observasi Kedelapan, dari Ibu Yuli selaku orang tua dari Rais pada tanggal 14,Oktober,2021 beliau mengatakan:

Tidak berdampak, Karena kami tidak berada dalam jarak yang dekat di mana semua anggota keluarga dapat dengan mudah bertemu, dan anak-anak kami dapat mempelajari hal-hal baru dengan bantuan perangkat. Di zaman dengan semua teknologi ini, anak-anak tidak dapat mengembangkan keterampilan mereka hanya dengan mengandalkan kelas sekolah, dan apa yang dapat mereka pelajari di Internet seringkali tidak diperoleh melalui pendidikan formal. Anak saya bisa belajar membuat robot

(55)

atau berwirausaha, tapi tidak semua sekolah punya kesempatan itu.

Hasil wawancara dan observasi Kesebilan, dari Ibu Mega selaku orang tua dari Amelpada tanggal 14,Oktober,2021 beliau mengatakan:

Tidak berdampak, karna dengan gadget anak saya dapat mencari informasi atau jawaban dari tugas yg diberikan, anak saya jgadapat melakukan interaksi dengan banyak orang dan gadget sebagai sarana hiburan buat anak saya di rumah

Berdasarkan wawancara dan data observasi di atas, TK Padu Annisa menunjukkan bahwa dampak penggunaan gawai pada masa bayi berpengaruh signifikan terhadap perkembangan sosial-emosional pada masa bayi. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting. Karena orang tua adalah guru pertama tumbuh kembang anak.. Pengawasan penggunaan gadget oleh anak- anak sangat penting dan ada kekhawatiran bahwa anak-anak dapat menyalahgunakan gadget atau melihat konten yang tidak sesuai dengan usianya.

4. Penarikan kesimpulan

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh orang tua dan peneliti siswa TK Padu Annisa, ditemukan bahwa selalu ada nasehat orang tua kepada anak, sehingga anak biasanya belajar membedakan yang baik dan yang buruk, dan jika anak terlalu lama menggunakan perangkat, orang tua Tunjukkan bahwa Anda memberikan arahan kepada anak-anak.

Saya mengerti konsekuensi buruk dari menggunakannya terlalu lama.

Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial dan emosional anak. Mengawasi anak menggunakan gadget sangat penting karena orang tua

(56)

adalah subjek pendidikan pertama saat anak mereka tumbuh dewasa. Karena di mana anak Anda kecanduan, anak Anda dapat menyalahgunakan gadget atau melihat konten yang tidak sesuai usia.

Adapun dampak positif dan negative gadget terhadap anak usia dini di Tk Padu Annisa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba

1. Dampak positif gadged

Memudahkan kemunikasi menjadi lebih praktis, anak yang bergaul dengan dunia cenderung lebih kreatif serta juga memudahkan seseorang anak yang mengasah kreativitas dan kecerdasan anak, seperti adanya aplikasi mewarnai, belajar menbaca dan menulis huruf dan tentunya juga menberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak.anak-anak tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar menbaca, menulis di buku kertas, anak-anak juga akan lebih semangat untuk belajar karna aplikasi yang semacam you tobe ini biasanya dilengkapi oleh gambar- gambar yang menarik.selain itu juga, kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasa dan anak juga menjadi lebih pintar berinovasi akibat adanya perkembangan gadget (smartphone).

a. Untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan kecerdasan anak

b. Melatih kecerdasan, ( dalam hal ini anak terbiasa dengan tulisan, angkah, dambar yang menbantu melatih proses belajar).

(57)

c. Meningkatkan rasa percaya diri,( saat anak menenagkan suatu permainan akan termotivasi untuk menyelesaikan permainan).

d. Kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi dan memiliki jalan cerita yang beragam berkembangnya imajinasi, (melihat gambar kemudian menggambarkan sesuai imajinasinya yang melatih daya fikir tanpa dibatasi oleh kenyataan ).

e. Mengembangkan kemampuan menbaca, dalam hal ini anak akan timbul sifat dasar rasa ingin tahu akan suatu hal yang menbuat anak akan muncul kesadaran kebutuhan belajar dengan sendirinya tanpa perlu di paksakan.

2. Dampak negarif gadget

a. Malas menulis dan menbaca , (hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya pada saat anak menbuka video da aplikasi you tube.

b. Kecanduan dalam bermain gadget dan juga akan mengurandi waktu bermain dengan teman-teman sebaya nya dan teman kelasnya sehingga anak akan tumbuh dengan kondisi kekurangan bersosialisasi.

c. Segi kesehatan akan berdampak buruk ketika kecanduan bermain gadget seperti, peningkatan kanker akibat radiasi,

Referensi

Dokumen terkait

SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI - BERSIH. URAIAN NILAI (RUPIAH) URAIAN

Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan ini agar dapat tejangkau oleh masyarakat tentunya dibutuhkan suatu organisasi kesehatan yang dapat memberikan pelayanan terpadu

6,8 Walaupun peran umur sebagai faktor risiko penularan malaria masih dalam perdebatan namun menurut WHO umur sangat berhubungan dengan kejadian malaria terutama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kompetensi dasar Magnet pada siswa kelas V

Uraian mengenai analisis squares and strips menjelaskan bahwa alat peraga tersebut dapat digunakan untuk membantu siswa dalam belajar karena dapat memvisualisasikan

Hal ini dikarenakan melalui metode pembelajaran guided discovery yang diberikan pada anak autis melalui kegiatan pembelajaran dengan cara melibatkan secara optimal

Tidak lain ini semua berkat hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisis Yuridis Normatif Terhadap Putusan Hakim Agung

Maka dari itu, agar kedua elemen ini berfungsi dengan baik, maka masyarakat dalam hal ini mahasiswa sebagai penerima manfaat pelatihan yang diberikan perlu mengetahui