PERTI.]MBUHAN
DAhI
KETIMPA}IGAN
PEMBA}IGUNA}I
EKONOMI
AhTTAR
KOTA/KABUPATEN
DALAM
PROVINSI
DKI JAI{ARTA
TESIS
Oleh:
JOKO
PRAYITNO
07
?06
0r7
PROGR.AM
PASCASAR"IA}IA
UNIVERSITAS
A}IDALAS
,K;sryiqrb
trffi
F*
Ngi.M
v,w
Pertumbuhan
DanKetimpangan
PembangunanEkonomi
Antar
Kota/I(abupaten Dalam Provinsi
DKI
Jakarta
Oleh: Joko Prayitno
@i
bawah bimbingan Firwan Tan dan FashbirM. Noor
Sidin)RINGKASAN
Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah
satu
ukuran
keberhasilan pembangunan.Untuk
melihat
perkembangan pertumbuhanekonomi
diperlukandata
Produk Domestik RegionalBruto
(PDRB).
Sebagaiibukota
negarq DKI
Jakarta
memiliki nilai
PDRBtertinggi
dibandingkanprovinsi
lainnya.Hal
yangmenarik
adalah
DKI
Jakartaterbagi
dalam
lima
kota aan
sat.,
kabupaten Kepulauan Seribu yang resmi menjadi kabupaten tersendiri tahun 1999.Tujuan dari penelitian
ini:
1)
Menganalisa perkembangan pertumbuhanekonomi
ProvinsiDKI
iakarta
dan kota/kabupaten dalamProvinsi
DKI
Jakarta selama periode tahun 2AU-2006.2)
Mengetahui pengelompokan daerahkota
dankabupaten
dalam Provinsi
DKi
Jakafia
dengan menggunakan metode KlassenTypology.
3)
Mengidentifikasi
sektor-sektor
yang
mempunyai
keunggulankompetitif
dari
masing-masing kota/kabupaten.4)
Mengetahui
seberapa besar pengaruhdari
perekonomian nasional,struktur
dan kekhususan ekonomi daerahterhadap pertumbuhan
ekonomi.
5)
Mengetahui
seberapa besar ketimpanganpembangunan antar daerah di provinsi
DKI
Jakarta.Perkembangan perfumbuhan
ekonomi
dilihat
dari
perkembangannilai
PDRB
Harga Konstan 2000.
Daerah-daerahdikelompokkan
menggunakanKlassen
Typology. Identifrkasi
sektor-sektor unggulandilalnrakn
menggunakananalisa
Location
Quotient.
Analisa
Shift
Share digunakan
untuk
mengetahuipengaruh dari perekonomian nasional,
strukfur
dan kekhususan ekonomidaerah. S edangkan ketimpangan pembangunan
diukur
menggunakanIndeks Williamsons
dan Indeks Theil.
Dari analisis yang
dilalarkarl
DKI
Jakartamemiliki
pertumbuhan ekonomi1'ang
tinggi
dari sektor perdagangan dan pengangkutan.Untuk
daerah kota, sektor)'ang
tumbuh
paling
tinggi
adalah sektor
pengangkutan
dan
komunikasi.Sedangkan
untuk
KepulauanSeribu, sektor yang tumbuh
paling tinggi
adalahseklor
perdagangan,hotel dan
restoran serta merupakan daerahyang memiliki
pe rumbuhan terendah dibanding daerah lainnya.
Berdasarkan
Klassen
Typology,
daerah
yang maju dan
cepat
tumbuhhanya satu
yaifu
Jakarta Pusat. JakartaUtara
dan Jakarta Selatan masuk dalamdaerah
maju
tapi
tertekan. Sisanya
yaitu
Jakarta
Barat,
Jakarta
Timur
dan Kepulauan Seribu masuk dalam daerahrelatif
terbelakang.DKI
Jakarta mempunyailima
sektor unggulan dan yang
paling
ungguladalah seklor
keuangan, p€rsewaan
dan
jasa
perusahaan.
Jakarta
Selatanmempunyai
tiga
sektor
unggulan dengansektor
keuangan" persewaan dan jasaperusahaan yang paling unggul. Jakarta
Timur
memiliki
dua sektor dengan sektorindustri pengolahan lebih unggul.
Dari
dua sektor unggulan, Jakarta pusat ungguldi
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Jakarta Baratmemiliki
palingbanyak sektor unggulan dengan seklor pengangkutan dan komunikasi yang paling unggul. Jakarta
Utara
mempunyai empat sektor unggulan dengan sektor industriBAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
BelakangJakarta adalah
ibukota
negara
Republik Indonesia.
Sebagai
ibukota
menjadikan Jakarta sebagai pusat segala
aktivitas,
khususnyaaklivitas
ekonomi. Dengan luaskurang lebih
661,52kn],
DKI
Jakartamenjadi provinsi
terpadat dengan kepadatan lebih dari 13 ribu penduduk per km2.Provinsi ini
terbagi dalamlima Kota
dan satu Kabupaten,yaitu : Kota
Jakarta Selatan,Kota
JakartaTimur,
Kota
Jakarta
Pusat,Kota
JakartaBarat, Kota
Jakarta
utara
dan
KabupatenKepulauan Seribu.
untuk
menyusun
perencan&ln pembangunan
ekonomi
suatuwilayah/daeratr, diperlukan berbagai
jenis
informasi statistik, baik yang
bersifatmakro
maupunmikro
padatingkat
kabupaten/kota,regional
dan nasional yangakan digunakan
sebagai bahan analisisdalam
menentukan arah pembangunanagar
mencapaihasil dan
dayagunayang
tinggi,
serta
membawa masyarakatmenuju
kepada kehidupanekonomi maupun sosial
y"ng
lebih baik.
Apalagi
dengan semakin pesat dan meluasnya kegiatan pembangunan yang
dilah*an
di
kabupaten/kota
pada
era
otonomi
daerah.
Indikator
ekonomi
yang
seringdigunakan
untuk
mengukur
kinerja ekonomi suatu daerah adalah
produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Sebagai
ibukota
negara,DKI
Jakarta tumbuhsebagai
provinsi
yang mempunyai PDRBtertinggi
dibandingkanprovinsi lain
di
Kalimantan
Timur.
Selainitu,
ProvinsiDKI
Jakarta mempunyai satu kabupaten,yaitu
Kabupaten Kepulauanseribu
yangmemiliki nilai
PDRB relatif
jauh
lebihrendah daripada
kota
yanglain di
Provinsi
DKI
Jakarta
Hal
ini
seperti terlihat padatabell.l.
Tabel
l.1
PDRB
danPertumbuhan Ekonomi
Tahun
2006Provinsi
DKI
Jakarta,
Kota
danKabupaten
Pro vinsi/Kota,/Kabupaten PDRB Harga Berlaku 2006 (Juta Rupiah) PDRB Harga Konstan 2000 Tahun 2006 (Juta Rupiah) Pertumbuhan Ekonomi 2006 (%)
Provinsi
DKI
Jakarta 50r584808 312700303 5.90 Kota Jakarta Pusatl29t4ts9t
80548626 6.03 Kota Jakarta Utara 95243720 59105200 5.87 Kota JakartaTimw
8s592702 53489027 5.93Kota Jakarta Selatan 110746864 69798073 5.84 Kota Jakarta Barat 74004476 46798827 5.95 Kabupaten Kepulauan
Seribu 2634912
t072t23
2.to
Sumber: BPS Provinsi DKI JakartaKarena itu" sangat diperlukan dalampemb4ngruum provinsi
DKI
Jakafia ke deparqpembangunan
yang
terintegrasidan
merata sehinggatidak
ada kotalkabupaten yang tertinggaljauh
daripada yang lain.Daerah
yang
sudah
berkembangseperti
DKI
Jakarta"
sektor
primer (pertanian) sudahtidak
menjadi
andalandalam
pertumbuhanekonomi.
Sekrorsekunder
(industri)
dan tersier (perdagangan dan jasa) yang menggantikan sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomidi DKI
Jakarta
Hal
ini
juga
berlaku bagiSecara teoritis, pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses
di
manapemerintah daerah
dan seluruh kornponen
masyarakat mengelola
berbagaisumberdaya yang ada dan membentuk suatu
pola
kemitraanuntuk
menciptakan suatu lapangan pekerjaan baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut(Lincolin Arsyad,l999); Blakely E.
J.,
19g9).Tolok ukur
kebrhasilan
pembangunandapat
dilihat
dari
pertumbuhanekonomi,
strukturekonomi
dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor.suatu
ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan
yang, berkembangapabila tingkat kegiatan ekonominya lebih
tinggi
daripada apa yang dicapai padamasa
sebelumnya. Pertumbuhanekonomi
adalahproses kenaikan
output
perkapita
dalamjangka
panjang. Parateoritikus
menyatakan bahwa pertumbuhanekonomi
tidak
hanyadiukur
dengan pertambahanProduk
Domestik
RegionalBruto
(PDRB) saja akan tetapijuga diberi
bobot yang bersifat immaterial(faktor
non ekonomi) seperti kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan dengan rasa aman
dan
tenteramyang
dirasakanoleh
masyarakatluas (Lincolin Arsyad,
1999). Pertumbuhanekonomi yang
berbeda-bedaintensitasnya
akan
menyebabkanterjadinya ketimpangan ekonomi dan ketimpangan pembangunan antar daerah.
Proses akumulasi dan mobilisasi sumber-sumber berupa akumulasi modal, ketrampilan tenaga kerja dan sumber daya alam yang
dimiliki
oleh suatu daeratr merupakan pemicu dalam laju pertumbuhan ekonomiwilayah
yang bersangkutan.4
kecenderungan terjadinya ketimpangan
antar
daerahdan antar sektor
ekonomi suatu daerah.Masalah
ketimpangan(inequality) ekonomi antar
daerahtidak
hanya tampak padawilayah
kecamatan, kabupaten atauprovinsi
melainkanjuga
padaantar
pulau
Jawa dan luar pulauJaw4
Kawasan Barat IndonesiaKabadn)
danKawasan
Timur
Indonesia(Katimin),
Berbagai program
yang
dikembangkanuntuk
mengurangi maupun menghilangkan ketimpangan antar daerah selamaini
ternyata belum mencapai hasil yang memadai.Bertitik
tolak dari kenyataan tersebut, kesenjangan atau ketimpangan antardaerah merupakan konsekuensi
logis
pembangunan dan merupakan suatu tahap perubahan dalam pembangunanitu
sendiri. Perbedaantingkat
kemajuan ekonomiantar
daerah
yang
berlebihanakan
menyebabkanpengaruh
yang
merugikan (bach,tash effects) mendominasi pengaruh yang menguntungkan (spreadfficts)
terhadap
pertumbuhan daeralr,
dalam
hal ini
mengakibatkan
prosesketidakseimbangan. Pelaku-pelaku
yang mempunyai kekuatan
di
pasar secaranormal
akan
cenderung meningkat bukannya
menurur!
sehingga
akan mengakibatkan peningkatan ketimpangan antar daerah. Tujuan utamadari
usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tinginya"harus
pula
menghapusdan
menguangi
tingkat
kemiskinan"
ketimpanganpendapatan
dan
tingkat
pengangguran. Kesempatankerja
bagi penduduk
atau masyarakat akan memberilGn pendapatanuntuk
memenuhi kebuhrhan hidupnyaBAB
VI
KESIMPULAN DAN
SARAN
6.1.
Kesimpulan
setelah dilakukan analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa
Sektor yang mengalami perfumbuhan paling
tinggi
di DKI
Jakarta adalahsektor pengangkutan dan komunikasi.
setiap
kotalkabupaten
di
provinsi
DKI
Jakarta
mempunyai
sektorunggulan masing-masing pada tlap-tlap tahun
penelitia4
yaitua.
Kota
Jakarta
selatan
mempunyai
tiga
sektor
unggulan
di
sektorbangunan, sektor keuangaq persewaan dan jasa perusahaan dan sektor
jasa-jasa" kecuali pada tahun 2003 ditambah dengan sektor pertanian.
b.
Kota
JakartaTimur
mempunyai
dua
sektor
unggulanyakni
sektorindustri pengolahan dan sekror pengangkutan dan komunikasi, kecuali
pada
tahun 20aL2aa3
ditambah
dengan sektor jasa-jasadan
padatalrun 20A3-2004 ditambah dengan sektor pertanian
Kota
Jakarta Pusat
memp'nyai dua sektor
unggulanpada
sektorftsrrengan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa_jasa
Kota Jakarta Barat
n*mpunyai
paling banyak sektor ungguran.sektor-sektor tersebut ada
lim4
yaitu
sektor pertanian, sekrorlistrik,
gas danairbersih,sektor
sektorperdagangan,hoteldanrestorandan84
3.
sektor pengangkutan dan komunikasi, kecuali pada tahun
2000,
200r,
2A02 dan2006 ditambah dengan sektor jasa-jasa.e.
Kota
Jakarta
Utara
memiliki
empat sekfor
,,ngguranyakni
sertor
pertanian" sektor
industri
pengolahan,sertor ristrik
gas danair
bersih dan sektor pengangkutan dan komunikasi.f.
Kabupaten KepurauanSeribu
memiliki
satu sektor
unggulanyakni
sektor pertanian
wilayah
kota sangat dipengaruhi oleh kebijakan provinsi.Hal
ini
terlihat
besarnya perarun National share pada setiap kotalkabupaten.
Dari
seluruhdaerah yang
di
provinsi
DKI
Jakafta hanya Jakarta Selatan dan JakartaPusat yang
memiliki
potensi khususdaerah-Ketimpangan pembangunan
di
Provinsi
DKI
Jakarta
cenderung mengalami pen i n
gkatan-Berdasarkan
Klassen
Typology,
d.aerahdi
provinsi
DKI
Jakarta yangmengalami cepat maju dan cepat tumbuh (high
growth high
income)banya
satu
yakni kota
Jakarta pusat. Daerah yang dikategonkan sebagai daerah berkembang dan cepattumbuh (high growth but
row income)tidak
ada.
untuk
daerah yang dikategorikan daerah maju tetapi tertekan(high income
but low
growth)
adalah
kota
Jakartautara
dan
kota
Jakafta
seratan.Sedangkan daerah lainnya merupakan daerah yang
relatif
tertinggal(low
growth
andlow
income)yaitu kota
Jakarta Timur, kota Jakarta Barat dan4.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
Lincolin,
1999,
pengantar perencuuuuuldan
pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi pertama" BPFE, yogyakartaAswandi,
H
dan
Kuncoro, Mudrajad, 2002,
Evaruasi penetapan
KawasanAndalan:
studi
Empiris
di
Kalimantan Selatan
lgg3-lggg,
Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesi4
Vol.
17,No.
1, 2A02,27 _ 45Badan Pusat
statistik,
20a6, Statistik Indonesia 200s/2a06, Badan pusat Statistik, JakartaBadan Pusat
statistik
provinsi
DKI
JakaxtL
2000, Jakarta Daram
Angka
2Q00, Badan pusat Statistikprovinsi
DKI
JakartaBadan Pusat
staristik
provinsi
DKI
Jakart4
200r,
JakartaDalam
Angka 2a0r,
Badan pusat Staiistik
provinsi
DKI
JakartaBadan Pusat
statistik
provinsi
DKI
Jakart4
2002, Jakarta
Dalam
Angka
2002,Badan pusat Statistik
provinsi
DKI
JakartaBadan Pusat
statistik
provinsi
DKI
Jakarta,2003,
Jakarta Daram
Angka
2003,Badan Pusat Statistik
provinsi
DKI
JakartaBadan Pusat
statistik
provinsi
DKI
Jakart4
2004, Jakarta DaramAngka
2084,Badan Pusat Statistik
provinsi
DKI
JakartaBadan Pusat
statistik provinsi
DKI
Jakart4
2a0s, JakartaDalam
Angka
200s,Badan Pusat Statistik
provinsi
DKI
JakartaBadan Pusat