MEKANISME PERTAHANAN EGO (DAS ICH) TOKOH
PADA CERITA PENDEK “MENGAWINI IBU”, “LEBANG DAN HATINYA”, DAN “HATI PEREMPUAN SUNYI” KARYA KHRISNA PABICHARA
(KAJIAN PSIKOSASTRA DENGAN TEORI PSIKOANALISIS)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra
oleh
Raden Sayidatun Fajarrosi
0808456
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu MEKANISME PERTAHANAN EGO (DAS ICH) TOKOH
PADA CERITA PENDEK “MENGAWINI IBU”, “LEBANG DAN HATINYA”, DAN “HATI PEREMPUAN SUNYI” KARYA KHRISNA PABICHARA
(KAJIAN PSIKOSASTRA DENGAN TEORI PSIKOANALISIS)
oleh
Raden Sayidatun Fajarrosi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
©Raden Sayidatun Fajarrosi 2012
Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
MEKANISME PERTAHANAN EGO (DAS ICH) TOKOH
PADA CERITA PENDEK “MENGAWINI IBU”, “LEBANG DAN HATINYA”,
DAN “HATI PEREMPUAN SUNYI” KARYA KHRISNA PABICHARA
(KAJIAN PSIKOSASTRA DENGAN TEORI PSIKOANALISIS)
oleh
RadenSayidatunFajarrosi 0808456
Disetujuidandisahkanoleh: Pembimbing I,
Drs. MemenDurachman, M. Hum. NIP 19630608 198803 1 002
Pembimbing II,
NendenLilisAisyah, M. Pd. NIP 19710926 200312 2 001
Diketahuioleh
KetuaJurusanPendidikanBahasadanSastra Indonesia FakultasPendidikanBahasadanSeni
UniversitasPendidikan Indonesia,
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Karya sastra merupakan cerminan pemikiran, perasaan, kepribadian, dan pengalaman hidup pengarang. Setiap karya sastra baik cerpen maupun novel, tentu menghadirkan tokoh sebagai pelaku cerita. Sebagai subjek yang berperan menjalankan cerita, tokoh merupakan bagian unsur intrinsik yang selalu dikaji pada berbagai pendekatan pengkajian sastra. Analisis penokohan dalam unsur intrinsik cerpen biasanya hanya membahas karakter atau perilaku manusia secara permukaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan yang mengkaji lebih dalam mengenai kepribadian manusia dari alam bawah sadarnya.
Penelitian ini mengangkat permasalahan mekanisme pertahanan ego (das ich) yang terjadi pada tokoh ketika berada dalam tekanan dan kecemasan. Penelitian diawali dengan menganalisis unsur intrinsik cerpen yang terdiri dari pengaluran dan alur, tokoh, latar tempat dan latar waktu, kehadiran penceritaan dan tipe penceritaan. Penelitian dilanjutkan dengan menganalisis struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan mekanisme pertahanan ego (das ich) yang terjadi pada tokoh.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui struktur cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara, (2) untuk mengetahui struktur kepribadian dari setiap tokoh pada cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara, (3) untuk mengetahui dinamika kepribadian dari setiap tokoh pada cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara, (4) untuk mengetahui mekanisme pertahanan ego tokoh pada cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi pustaka, yaitu dengan menelaah buku-buku dan literatur yang memuat tentang psikoanalisis dari Sigmund Freud.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
i DAFTAR GAMBAR ... xi
ii DAFTAR ISTILAH ... xi
v BAB 1 PENDAHULUAN ... ....1
1.1Latar Belakang ... ....1
1.2Batasan Masalah ... ....4
1.3Rumusan Masalah ... ....5
1.4Tujuan Penelitian... ....5
1.5Manfaat Penelitian... ....6
1.6Definisi Operasional ... ....6
BAB 2 IHWAL CERPEN DAN PSIKOANALISIS ... ....8
2.1 Cerita Pendek ... ... …8
2.1.1 Pengertian Cerita Pendek ... ....8
2.1.2 Unsur-unsur Cerita Pendek ... ..10
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.2.2 Tokoh ... ..12
2.1.2.3 Latar ... ..13
2.1.2.4 Tema ... ..14
2.1.2.5Penceritaan ... ..15
2.2 Pendekatan Psikoanalisis ... ..15
2.2.1 Struktur Kepribadian ... ..17
2.2.1.1Id (Das Es), Aspek Biologis Kepribadian ... ..18
2.2.1.2Ego (Das Ich), Aspek Psikologis Kepribadian ... ..19
2.2.1.3 Superego (Das Ueber Ich), Aspek Sosiologis Kepribadian……….…20
2.2.2 Dinamika Kepribadian ... .22
2.2.2.1 Insting ... .22
2.2.2.2 Distribusi dan Penggunaan Energi Psikis ... .24
2.2.2.3 Kecemasan ... .25
2.3.1 Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) ... .26
2.3.1.1 Represi ... .27
2.3.1.2 Pemindahan Objek (Displacement) ... .27
2.3.1.3 Identifikasi ... .27
2.3.1.4 Introyeksi ... .28
2.3.1.5 Rasionalisasi ... .29
2.3.1.6 Penyangkalan (Denial) ... .29
2.3.1.7 Agresi dan Apatis ... .30
2.3.1.8 Pembentukan Reaksi ... .30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ... 31
3.2 Sumber Data ... 31
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.4 Teknik Pengolahan Data ... 32
BAB 4 ANALISIS STRUKTUR DAN MEKANISME PERTAHANAN EGO
PADA CERPEN “MENGAWINI IBU”, “LEBANG DAN HATINYA”, DAN
HATI PEREMPUAN SUNYI” KARYA KHRISNA PABICHARA ... 36
4.1Analisis Cerpen “Mengawini Ibu” ... .36
4.1.1 Analisis Struktur Cerpen “Mengawini Ibu” ... .37
4.1.1.1 Pengaluran dan Alur ... .37
4.1.1.1.1 Pengaluran ... .37
4.1.1.1.2 Alur ... .40
4.1.1.2 Tokoh ... .43
4.1.1.2.1 Rewa ... .43
4.1.1.2.2 Ayah ... .44
4.1.1.2.3 Ibu ... .46
4.1.1.2.4 Nadira ... .47
4.1.1.2.5 Perempuan-perempuan Berinisial “N” ... .48
4.1.1.3 Latar ... .49
4.1.1.3.1 Latar Tempat ... .49
4.1.1.3.2 Latar Waktu ... .50
4.1.1.4 Penceritaan ... .51
4.1.1.4.1 Kehadiran Pencerita ... .52
4.1.1.4.2 Tipe Penceritaan ... .52
4.1.2 Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh Pada Cerpen “Mengawini Ibu” ... 59
4.1.2.1 Struktur Kepribadian ... 60
4.1.2.1.1 Rewa ... 60
4.1.2.1.2 Ayah ... 61
4.1.2.1.3 Ibu ... 62
4.1.2.1.4 Nadira ... 65
4.1.2.1.5 Perempuan-perempuan Berinisial “N” ... 65
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.2.2.1 Rewa ... 66
4.1.2.2.2 Ayah ... 71
4.1.2.2.3 Ibu ... 73
4.1.2.2.4 Nadira ... 74
4.1.2.2.5 Perempuan-perempuan Berinisial “N” ... 75
4.1.2.3 Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) ... 76
4.1.2.3.1 Rewa ... 76
4.1.2.3.2 Ayah ... 80
4.1.2.3.3 Ibu ... 81
4.2 Analisis Cerpen “Lebang dan Hatinya” ... 85
4.2.1 Analisis Struktur Cerpen “Lebang dan Hatinya” ... 85
4.2.1.1 Pengaluran dan Alur ... 85
4.2.1.1.1 Pengaluran ... 85
4.1.1.1.2 Alur ... 88
4.2.1.2 Tokoh ... 91
4.2.1.2.1 Lebang ... 91
4.2.1.2.2 Rangka ... 92
4.2.1.2.3 Tutu ... 94
4.2.1.2.4 Dua Perempuan ... 95
4.2.1.2.5 Ibu dan Bapak ... 96
4.2.1.2.6 Teman Bisnis Rangka ... 97
4.2.1.3 Latar ... 98
4.2.1.3.1 Latar Tempat ... 98
4.2.1.3.2 Latar Waktu ... 100
4.2.1.4 Penceritaan ... 100
4.2.1.4.1 Kehadiran Pencerita ... 100
4.2.1.4.2 Tipe Penceritaan……….. 100
4.2.2.1 Struktur Kepribadian ... 105
4.2.2.1.1 Lebang ... 105
4.2.2.1.2 Rangka ... 106
4.2.2.1.3 Tutu ... 108
4.2.2.1.4 Dua Perempuan ... 108
4.2.2.1.5 Ibu dan Bapak ... 108
4.2.2.1.6 Teman Bisnis Rangka ... 108
4.2.2.2 Dinamika Kepribadian ... 109
4.2.2.2.1 Lebang ... 109
4.2.2.2.2 Rangka ... 111
4.2.2.2.3 Tutu ... 112
4.2.2.2.4 Dua Perempuan ... 112
4.2.2.2.5 Ibu dan Bapak ... 113
4.2.2.2.6 Teman Bisnis Rangka ... 113
4.2.2.3 Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) ... 114
4.2.2.3.1 Lebang ... 114
4.3Analisis Cerpen “Hati Perempuan Sunyi” ... 117
4.3.1 Analisis Struktur Cerpen “Hati Perempuan Sunyi” ... 117
4.3.1.1 Pengaluran dan Alur ... 117
4.3.1.1.1 Pengaluran ... 117
4.3.1.1.2 Alur ... 119
4.3.1.2 Tokoh ... 122
4.3.1.2.1 Lebang ... 123
4.3.1.2.2 Rangka ... 124
4.3.1.2.3 Tutu ... 126
4.3.1.2.4 Tayu dan Caya... 127
4.3.1.2.5 Dua Teman Bisnis Rangka ... 128
4.3.1.3 Latar ... 129
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.3.1.3.2 Latar Waktu ... 131
4.3.1.4 Penceritaan ... 131
4.3.1.4.1 Kehadiran Pencerita ... 132
4.3.1.4.2 Tipe Penceritaan ... 132
4.3.2 Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh Pada Cerpen “Hati Perempuan Sunyi” ... 136
4.3.2.1 Struktur Kepribadian ... 136
4.3.2.1.1 Lebang ... 137
4.3.2.1.2 Rangka ... 137
4.3.2.1.3 Tutu ... 138
4.3.2.1.4 Tayu dan Caya... 138
4.3.2.1.5 Dua Orang Teman Bisnis Rangka ... 138
4.3.2.2 Dinamika Kepribadian ... 139
4.3.2.2.1 Lebang ... 139
4.3.2.2.2 Rangka ... 141
4.3.2.2.3 Tutu ... 142
4.3.2.2.4 Tayu dan Caya... 142
4.3.3.2.5 Dua Orang Teman Bisnis Rangka ... 142
4.3.2.3 Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) ... 143
4.3.2.3.1 Lebang ... 143
4.3.2.3.2 Tayu dan Caya... 144
BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan ... 147
5.2 Rekomendasi ... 154
DAFTAR PUSTAKA ... .155
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Analisis Struktur Cerpen………... 33
Tabel 3.2 Pedoman Analisis Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh-Tokoh
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan
imajinasi. Karya sastra merupakan cerminan pemikiran, perasaan, kepribadian, dan
pengalaman hidup pengarang. Cerita pendek atau cerpen merupakan salah satu karya
sastra. Cerpen adalah cerita atau narasi yang fiktif serta relatif pendek. Meskipun
demikian, cerpen memiliki struktur seperti tokoh, alur, latar, sudut pandang sehingga
suatu cerpen memiliki keutuhan, mampu dinikmati pemerhati dan layak untuk diteliti.
Dalam setiap karya sastra berupa cerpen ataupun novel, tokoh merupakan
bagian yang krusial sebagai pelaku cerita. Pada berbagai pendekatan pengkajian
sastra, penokohan merupakan bagian unsur intrinsik yang akan selalu dikaji sebab
penokohan merupakan subjek yang berperan menjalankan cerita dalam karya sastra
tersebut. Analisis penokohan dalam unsur intrinsik cerpen biasanya hanya membahas
karakter atau perilaku manusia secara permukaan. Tokoh-tokoh rekaan tersebut
menampilkan berbagai watak dan perilaku yang terkait dengan kejiwaan dan
pengalaman psikologis atau konflik-konflik sebagaimana dialami oleh manusia di
dalam kehidupan nyata. Problem-problem kejiwaan berupa konflik, kelainan
perilaku tentunya menimbulkan pertanyaan, mengapa kondisi tersebut bisa terjadi,
apakah yang melatarbelakangi hal tersebut? Menurut Minderop (2011: 1), hal
2
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu dibutuhkan suatu pendekatan yang mengkaji lebih dalam mengenai
kepribadian manusia dari alam bawah sadarnya, yakni teori Psikoanalisis yang
dipelopori oleh Sigmund Freud.
Teori psikoanalisis banyak memberikan kontribusi dan mengilhami pemerhati
psikologi sastra. Dengan pertimbangan Freud bahwa karya sastra mengandung
aspek-aspek kejiwaan yang sangat kaya. Psikoanalisis menghadirkan manusia sebagai
bentukan dari naluri-naluri dan konflik-konflik struktur kepribadian. Konflik struktur
kepribadian timbul dari pergumulan antara id, ego, dan superego. Ego berusaha
sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungan dengan realitas, id, dan superego.
Ketika kecemasan menguasai, ego harus berusaha mempertahankan diri. Secara tidak
sadar, ego akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan atau dengan
menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang dapat diterima dan
tidak terlalu mengancam. Cara ini disebut mekanisme pertahanan ego (Zaviera: 2008:
98).
Mekanisme pertahanan mengacu pada proses alam bawah sadar seeorang
yang mempertahanannya terhadap kecemasan. Mekanisme ini melindunginya dari
ancaman-ancaman eksternal atau adanya impuls-impuls yang timbul dari kecemasan
internal. Semua mekanisme dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari orang-orang
normal. Dewasa ini, manusia berupaya meningkatkan kepuasan hidupnya, oleh
karena itu dibutuhkan penyesuaian diri. Bila mekanisme menjadi keutamaan dalam
3
menyesuaikan diri. Pemahaman dalam teori kepribadian menyatakan bahwa
mekanisme pertahanan merupakan karakteristik yang cenderung kuat dalam dilri
setiap orang. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa seseorang kerap
bersandar pada mekanisme ketika ia bergumul dengan masalah.
Permasalahan tekanan dan kecemasan pada manusia dalam kehidupan nyata
tercermin pada tokoh dalam karya sastra. Konflik-konflik yang kerap terjadi seperti
perselingkuhan, pengkhianatan, balas dendam, kawin paksa, menjadi tema yang
menarik bagi karya sastra baik berupa novel atau pun cerpen.
Kumpulan cerpen Mengawini Ibu adalah salah satu karya fiksi yang
mengangkat konflik-konfik kejiwaan. Kumpulan cerpen karya Khrisna Pabichara
yang memuat dua belas cerita pendek ini diterbitkan tahun 2010. Cerpen-cerpen
dalam antologi ini merupakan cerminan adat di Makassar dan sarat dengan nuansa
kultur Bugis-Makassar. Beberapa sastrawan mengemukakan pendapatnya tentang
cerpen Khrisna Pabichara ini. Menurut Hanna Fransisca, Mengawini Ibu adalah
sebuah ketaklaziman, kelancangan, dan keanehan, sedangkan menurut Linda
Christanty, kisah-kisah Khrisna mengetengahkan tema keseharian di dalam
masyarakat Bugis-Makassar yang patriarkis: poligami, kawin paksa, dan balas
dendam (Pabichara, 2010).
Cerpen-cerpen dalam antologi Mengawini Ibu sarat akan konflik kejiwaan. Di
antara kedua belas cerpen yang ada, peneliti memilih tiga cerpen, yakni: “Mengawini
4
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengangkat konflik perselingkuhan, kawin paksa, dan balas dendam. “Mengawini
Ibu”, mengangkat tema perselingkuhan, “Lebang dan Hatinya” dan “Hati Perempuan
Sunyi” mengangkat tema kawin paksa
Pernyataan Linda Christanty mengenai tema poligami, kawin paksa, balas
dendam yang terdapat pada cerpen-cerpen Khrisna Pabichara memperkuat alasan
bagi peneliti untuk mengkaji cerpen-cerpen dalam antologi Mengawini Ibu dengan
pendekatan psikoanalisis. Peneliti memandang bahwa konflik-konflik yang membuat
tokoh tertekan akan mengakibatkan terjadinya mekanisme pertahanan ego yang
merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan.
Konflik-konflik yang terjadi berdampak pada psikis tokoh-tokoh sehingga mereka melakukan
mekanisme pertahanan dengan cara yang berbeda.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan penelitian ini
dengan judul:
Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh pada Cerita Pendek “Mengawini
Ibu, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Krishna
Pabichara (Kajian Psikosastra dengan teori Psikoanalisis).
1.2 Batasan Masalah
Peneliti membatasi jenis karya sastra yang diteliti, yaitu cerita pendek.
Adapun cerita pendek yang diteliti adalah “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”,
5
Penelitian dalam cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Perempuan Sunyi” ditekankan pada analisis struktur cerpen, struktur kepribadian,
dinamika perkembangan kepribadian, dan mekanisme pertahanan ego (das ich)
tokoh-tokoh.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, berikut rumusan masalah dari penelitian ini:
a. bagaimana struktur cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara?
b. bagaimana struktur kepribadian dari setiap tokoh pada cerpen “Mengawini Ibu”,
“Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara?
c. bagaimana dinamika kepribadian yang terjadi dari setiap tokoh pada cerpen
“Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”karya
Khrisna Pabichara?
d. bagaimana mekanisme pertahanan ego (das ich) tokoh pada cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna
Pabichara?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. mengetahui struktur cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
6
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. mengetahui struktur kepribadian dari setiap tokoh pada cerpen “Mengawini Ibu”,
“Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara,
c. mengetahui dinamika kepribadian dari setiap tokoh pada cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna
Pabichara,
d. mengetahui mekanisme pertahanan ego (das ich) tokoh pada cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna
Pabichara.
1.5 Manfaat Penelitian
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kajian
sastra yaitu kajian psikoanalisis khususnya mengenai mekanisme pertahanan tokoh
dalam menghadapi tekanan dan kecemasan. Penelitian ini juga diharapkan mampu
menjadi salah satu bukti bahwa psikologi dan sastra berkaitan erat.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang kajian psikoanalisis dan menjadi salah satu sumber dalam memahami
perilaku manusia baik bagi kalangan akademik maupun masyarakat luas.
1.6 Definisi Operasional
Beberapa istilah yang berkaitan langsung dengan judul penelitian ini
didefinisikan secara operasional untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman
7
1. Mekanisme Pertahanan Ego (Das ich)
Mekanisme pertahanan yang terjadi pada tokoh ketika berada dalam kondisi tertekan.
2. Cerita Pendek
Cerita pendek atau cerpen adalah cerita atau narasi fiktif yang pengembangan
unsur-unsurnya sederhana dan tidak kompleks.
3. Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan pendekatan yang dipelopori oleh Sigmund Freud.
Pendekatan ini menekankan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh
alam bawah sadar sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak
disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
4. Psikosastra
Psikosastra merupakan pendekatan sastra yang bertolak dari psikologi. Pada
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang
kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2006: 53).
Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, peneliti bermaksud
mendeskripsikan masalah-masalah dalam antologi cerpen Mengawini Ibu karya
Khrisna Pabichara. Metode deskriptif ini digunakan untuk memecahkan masalah
dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, kemudian
menginterpretasikannya.
3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” dari antologi cerpen
Mengawini Ibu karya Khrisna Pabichara yang diterbitkan pada tahun 2010 oleh
penerbit Kayla Pustaka.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi pustaka, yaitu
32
3.4 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Psikosastra
khususnya Psikoanalisis untuk mendeskripsikan tokoh yang akan diteliti.
Gambar 3.1 Teknik Pengolahan Data Cerpen
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini dimodifikasi dari instrument penelitian yang ditulis
oleh Nenden Lilis Aisyah dalam laporan penelitian Kajian Sosio Psikologi Sastra
tahun 2012. Struktur Cerpen 1. Tokoh
2. Alur dan Pengaluran 3. Latar
4. Penceritaan 5. Gaya Bahasa
Kajian Psikoanalisis 1. Struktur Kepribadian 2. Dinamika Kepribadian 3. Mekanisme Pertahanan
Mekanisme Pertahanan Ego (das ich)Tokoh-Tokoh dalam Cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang
33
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Pedoman Analisis Struktur Cerpen
No Aspek Acuan Analisis
1 a.Pengaluran Bagaimanakah pengaluran dalam cerpen “Mengawini Ibu”,
“Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya
Khrisna Pabichara?
b.Alur Bagaimanakah alur dalam cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang
dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”karya Khrisna
Pabichara?
2 a.Tokoh -Siapakah tokoh-tokoh dalam cerpen “Mengawini Ibu”,
“Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”karya
Khrisna Pabichara?
-Bagaimanakah gambaran fisik dan psikis tokoh-tokoh dalam
cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara?
-Bagaimanakah watak tokoh-tokoh dalam cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”
karya Khrisna Pabichara?
-Metode apakah yang digunakan pencerita dalam menyajikan
karakter tokoh-tokoh cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan
Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”karya Khrisna
34
3 Latar -Di manakah tempat berlangsungnya peristiwa dalam cerpen
“Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara?
-Kapankah terjadinya peristiwa dalam cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”
karya Khrisna Pabichara?
4 Penceritaan -Bagaimanakah kehadiran pencerita dalam cerpen
“Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara?
-Bagaimanakah tipe penceritaan dalam cerpen “Mengawini
Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi”
karya Khrisna Pabichara?
Tabel 3.2. Pedoman Analisis Mekanisme Pertahanan Ego (Das Ich) Tokoh-Tokoh dalam Cerpen
No Aspek Acuan Analisis
1 Struktur kepribadian
-Bagaimanakah gambaran id (das es) pada tokoh-tokoh
dalam cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan
Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna
Pabichara?
-Bagaimanakah ego (das ich) pada tokoh-tokoh dalam
35
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Hati Perempuan Sunyi”karya Khrisna Pabichara?
-Bagaimanakah superego (das ueber ich) pada
tokoh-tokoh dalam cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan
Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna
Pabichara?
2
Dinamika
kepribadian
-Bagaimanakah gambaran insting hidup dan insting
mati pada tokoh-tokoh dalam cerpen “Mengawini Ibu”,
“Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan
Sunyi”karya Khrisna Pabichara?
-Bagaimanakah gambaran pendistribusian dan
penggunaan energi psikis pada tokoh-tokoh dalam
cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan
“Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna Pabichara?
-Bagaimanakah gambaran kecemasan pada
tokoh-tokoh dalam cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan
Hatinya”, dan “Hati Perempuan Sunyi” karya Khrisna
Pabichara?
3
Mekanisme
pertahanan ego
Bagaimanakah gambaran mekanisme pertahanan ego
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerpen
“Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan, peneliti
mengemukakan simpulan sebagai berikut.
5.1.1 Cerpen “Mengawini Ibu”
Cerpen ini menceritakan kisah Rewa yang menjadi saksi mata atas
pengkhianatan ayahnya dan kesetiaan ibunya. Sejak Ibu tak bisa melayani berahi
Ayah yang berlebihan akibat terjatuh dari tangga, Ayah Rewa berpaling pada
perempuan-perempuan lain. Sejak itulah dendam Rewa bermula. Tetapi pada suatu
hari, ketika Rewa melihat ada seorang perempuan di kamarnya, Rewa seolah dirasuki
„roh‟ ayahnya. Rewa menggauli perempuan tersebut, lalu menjadi kecanduan
setelahnya.
Terdapat 17 sekuen dan 17 fungsi utama. pada cerpen ini. Pengaluran cerpen
ini terbentuk oleh teknik linear dan teknik lamunan. Teknik lamunan/ ingatan
terdapat pada sekuen 4 dan sekuen 10, selebihnya menggunakan teknik linear. Pada
alur, titik masuk cerita ini adalah rasa benci Rewa terhadap Ayah kandungnya yang
tak menghargai Ia dan ibunya.
Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Rewa. Tokoh tambahannya adalah
148
Latar yang terdapat di cerpen ini adalah rumah Rewa, di kota Makassar.
Latar waktu yang digambarkan adalah malam hari.
Kehadiran pencerita pada cerpen “Mengawini Ibu” adalah pencerita intern.
Pencerita menggunakan sudut pandang orang pertama „aku‟, dengan Rewa sebagai
tokoh utamanya. Terdapat wicara yang dilaporkan, wicara yang dinarasikan, dan
wicara alihan. Tipe wicara alihan mendominasi dalam keseluruhan teks. Hal tersebut
disebabkan kehadiran pencerita intern, sehingga keseluruhan cerita selalu diiringi
oleh pemikiran dan perasaan tokoh utama yang serba tahu.
Struktur kepribadian tampak pada kelima tokoh dalam cerpen ini. Pada
tokoh Rewa, id, ego dan superego. Pada tokoh Ayah, ego selalu dikuasai oleh id,
sebab superego tidak berperan. Pada tokoh Ibu, ego selalu dikendalikan oleh
superego. Sedangkan pada tokoh Nadira dan perempuan-perempuan berinisial “N”
yang tampak hanyalah id.
Melihat dari keseluruhan tokoh, insting yang dominan muncul adalah insting
kehidupan. Insting seksual tampak pada semua tokoh, yakni Rewa, Ayah, Ibu,
Nadira, dan perempuan-perempuan berinisial “N”. Kecemasan yang tampak pada
cerpen ini adalah kecemasan moral yang terjadi pada Rewa dan Ibu.
Tokoh-tokoh yang mengalami mekanisme pertahanan ego pada cerpen
“Mengawini Ibu” adalah tokoh Aku (Rewa), tokoh Ayah, dan tokoh Ibu. Sedangkan
pada tokoh Nadira dan perempuan-perempuan berinisial “N” tidak terjadi mekanisme
149
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
represi, pemindahan objek, identifikasi, dan introyeksi. Mekanisme yang dilakukan
oleh Ayah adalah pemindahan objek, sedangkan pada Ibu adalah pembentukan
reaksi.
5.1.2 Cerpen “Lebang dan Hatinya”
Cerpen ini menceritakan kisah Lebang yang hidup menderita sebagai istri
Rangka. Penderitaan Lebang bermula sejak Ia dan kekasihnya menghadiri acara
pernikahan putri Pak Camat. Pada saat itu, Tutu, kekasih Lebang mengikuti
pertarungan abbatte melawan Rangka. Mereka menjadikan Lebang sebagai taruhan.
Pertarungan dimenangkan oleh Tutu. Sementara Tutu kegirangan merayakan
kemenangannya, Rangka diam-diam memantrai Lebang, hingga Lebang
mengikutinya tanpa ada yang menyadari kepergian Lebang. Lebang tersadar dari
mantra ketika dirinya sudah berada dalam sekapan Rangka. Lebang tidak menerima
kenyataan bahwa Ia telah dinikahi Rangka. Lebang mencoba melarikan diri, namun
gagal. Penderitaan demi penderitaan dilalui oleh Lebang semenjak hidup bersama
Rangka dan dua orang istri lainnya. Untuk melupakan penderitaannya, Lebang
meminum-minuman keras. Suatu hari, Rangka memaksa Lebang untuk melayani
hasrat teman bisnisnya, namun Lebang menolak. Penolakan Lebang berakhir dengan
amarah Rangka hingga Rangka menancapkan badik di tubuh Lebang dan nyawa
Lebang melayang.
Terdapat 12 sekuen dan 16 fungsi utama pada cerpen ini. Pengaluran cerpen
150
sekuen 2. Pada fungsi utama, yang menjadi titik masuk cerita ini adalah kebencian
Lebang pada Rangka yang telah membuatnya menderita.
Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Lebang. Tokoh tambahannya yaitu
Rangka, Tutu, Dua Perempuan, Ibu dan Bapak, dan Teman Bisnis Rangka.
Latar yang terdapat di cerpen ini adalah tempat berlangsungnya pesta
pernikahan putri Pak Camat, Rumah Rangka, dan Rumah Lebang . Latar waktu yang
digambarkan adalah malam hari.
Kehadiran pencerita pada cerpen “Lebang dan Hatinya” adalah pencerita
intern. Pencerita menggunakan sudut pandang orang pertama „aku‟, dengan Lebang
sebagai tokoh utamanya. Terdapat wicara yang dilaporkan, wicara yang dinarasikan,
dan wicara alihan. Tipe wicara alihan mendominasi dalam keseluruhan teks. Hal
tersebut disebabkan kehadiran pencerita intern, sehingga keseluruhan cerita selalu
diiringi oleh pemikiran dan perasaan tokoh utama
Struktur kepribadian dalam cerpen “Lebang dan Hatinya” hanya tampak
pada Lebang, Rangka, dan teman bisnis Rangka. Struktur kepribadian yang tampak
pada Lebang adalah id dan superego. Pada tokoh Rangka, struktur kepribadian yang
tampak adalah id dan superego, namun energi dikuasai oleh id. Sedangkan pada
tokoh teman bisnis Rangka, struktur kepribadian yang tampak adalah id.
Dinamika kepribadian yang tampak pada tokoh dalam cerpen “Lebang dan
Hatinya” adalah insting dan kecemasan. Insting seksual tampak pada Lebang,
151
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Rangka. Pendistribusian energi psikis hanya tampak pada Rangka, sebab hanya
Rangka yang struktur kepribadiannya utuh. Kecemasan yang tampak pada tokoh
dalam cerpen ini adalah kecemasan neurotik yang terjadi pada Lebang.
Pada cerpen “Lebang dan Hatinya”, mekanisme pertahanan ego (das ich)
hanya terjadi pada Lebang. Mekanisme pertahanan ego yang terjadi pada Lebang
adalah pengalihan objek, rasionalisasi, dan agresi. Minuman keras menjadi objek
Lebang dalam melakukan mekanisme pertahanan ego.
5.1.3 Cerpen “Hati Perempuan Sunyi”
Cerpen “Hati Perempuan Sunyi” masih berkaitan dengan cerpen “Lebang
dan Hatinya”. Kedua cerpen ini berkisah tentang penderitaan Lebang di bawah
tekanan Rangka yang telah menikahinya dengan paksa. Cerpen “Hati Perempuan
Sunyi” menceritakan peristiwa pernikahan Lebang dan Rangka di Paris. Setelah
menikah, Lebang tetap disekap oleh Rangka. Sejak itu, Lebang sering mencoba
bunuh diri, namun selalu gagal. Suatu hari Lebang berhasil melarikan diri setelah
mencampuri obat tidur pada minuman dua istri Rangka yang lainnya. Dalam
pelariannya, Lebang tidak tahu mesti ke mana, segalanya menjadi buntu. Ketika
melintasi sebuah kafe, Lebang melihat Rangka bersama dua orang lelaki Indonesia.
Lebang menguping pembicaraan mereka tentang bisnis jual beli perempuan
Indonesia. Amarah Lebang memuncak, tanpa sadar Ia mengumpat sehingga Rangka
dan dua orang temannya mengetahui keberadaan Lebang. Rangka menodongkan
152
Terdapat 17 sekuen dan 17 fungsi utama pada cerpen ini. Pengaluran cerpen
ini terbentuk oleh teknik linear, teknik prospektif (bayangan), dan teknik lamunan.
Teknik bayangan tampak pada sekuen 5, sedangkan teknik ingatan tampak pada
sekuen 7, dan selebihnya adalah pengaluran realitas/ linear. Pada fungsi utama, yang
menjadi titik masuk cerita ini adalah keputusasaan Lebang akibat Rangka yang telah
membuatnya menderita.
Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Lebang. Tokoh tambahannya yaitu
Rangka, Tutu, Tayu dan Caya, dan Dua Teman Bisnis Rangka.
Latar tempat yang terdapat pada cerpen ini adalah ruang penyekapan, Mesjid
Raya Paris, dan Berlin . Latar waktu yang digambarkan adalah siang hari, sore hari,
dan malam hari.
Kehadiran pencerita pada cerpen “Hati Perempuan Sunyi” adalah pencerita
intern. Pencerita menggunakan sudut pandang orang pertama „aku‟, dengan Lebang
sebagai tokoh utamanya. Terdapat wicara yang dilaporkan, wicara yang dinarasikan,
dan wicara alihan. Tipe wicara alihan mendominasi dalam keseluruhan teks. Hal
tersebut disebabkan kehadiran pencerita intern, sehingga keseluruhan cerita selalu
diiringi oleh pemikiran dan perasaan tokoh utama
Struktur kepribadian yang tampak dalam cerpen “Hati Perempuan Sunyi”
hanya tampak pada Rangka, dan kedua teman bisnis Rangka. Struktur kepribadian
153
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan pada kedua teman bisnis Rangka, struktur kepribadian yang tampak
adalah id.
Pada analisis dinamika kepribadian, insting seksual tampak pada Rangka, dan
Kedua Teman Bisnis Rangka, sedangkan insting kematian pada tokoh Lebang dan
Rangka. Kecemasan yang tampak dalam cerpen ini adalah kecemasan neurotik dan
kecemasan realistik yang terjadi pada Lebang.
Mekanisme pertahanan ego (das ich) pada cerpen “Hati Perempuan Sunyi”
terjadi pada Lebang, Tayu dan Caya. Mekanisme yang terjadi pada Lebang adalah
denial. Sedangkan pada Tayu dan Caya adalah introyeksi dan pemindahan objek.
Demikianlah analisis mekanisme pertahanan ego (das ich) yang terjadi pada
tokoh dalam cerpen “Mengawini Ibu”, “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati Perempuan
Sunyi”. Peneliti menyimpulkan, dari ketiga cerpen tersebut tidak semua tokoh
melakukan mekanisme pertahanan ego. Tokoh-tokoh yang melakukan mekanisme
pertahanan ego adalah Rewa, Ayah, Ibu, Lebang, Tayu dan Caya. Mekanisme
pertahanan ego (das ich) pada tokoh-tokoh disebabkan oleh tekanan dan kecemasan
Mekanisme pertahanan ego yang tampak mendominasi dari ketiga cerpen tersebut
adalah mekanisme pemindahan objek.
5.2 Rekomendasi
Penelitian sastra dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra khususnya
154
sastra dengan pendekatan psikoanalisis, peneliti harus mempunyai pemahaman
terhadap teori sastra dan teori psikoanalisis yang mumpuni.
Kepribadian tokoh dalam cerpen “Lebang dan Hatinya”, dan “Hati
Perempuan Sunyi” belum tergali secara utuh, sebab setelah dianalisis, struktur
kepribadian dan dinamika kepribadian tokoh pada dua cerpen ini tidak terlalu krusial
sehingga penggambaran kepribadian tidak utuh. Peneliti merekomendasikan pada
peneliti lainnya agar menganalisis cerpen/ novel yang penggambaran kepribadian
tokoh baik struktur kepribadian ataupun dinamika kepribadiannyanya lebih kentara
dan signifikan agar analisis kepribadian tergali dengan mendalam.
Pemanfaatan teori psikologi khususnya psikoanalisis dalam karya sastra dapat
memperluas wawasan peneliti maupun penikmat sastra dengan memahami karakter
dan kepribadian tokoh yang merupakan pengejawantahan dari kepribadian manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi dunia pendidikan, tokoh-tokoh dalam karya sastra
Raden Sayidatun Fajarrosi , 2013
Mekanisme Pertahanan ego pada tokoh dalam cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nenden Lilis. 2012. “Penggambaran Perilaku Agresif dan Destruktif Manusia Serta Penyebabnya dalam Cerita Pendek Indonesia (Kajian Sosio-Psikologi Sastra terhadap Cerpen Karya Agus Noor dan Joni Ariadinata)”. Laporan Penelitian. Tidak diterbitkan.
Bertens, K. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud (terjemahan). Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Durachman, Memen. 1996. “Khotbah di atas Bukit; Novel Gagasan Karya Kuntowijoyo”. Tesis pada Program Studi Ilmu Susastra Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana Universitas Indonesia Depok: tidak diterbitkan
Fauzi, Agus. 2010. “Kajian Psikoanalisis Cerpen-Cerpen dalam Antologi Membunuh Orang Gila Karya Sapardi Djoko Damono”. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Freud, Sigmund. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Friedman, Howard. 2008. Kepribadian Teori Klasik dan Modern Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Fromm, Erich. 2006. Pengantar Umum Psikoanalisis Sigmund Freud (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Georgee, Boeree. 2010. Personality Theories. Jogjakarta: Primasophie.
Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta: Obor.
Moesono, Anggadewi. 2003. Psikoanalisis dan Sastra. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, Kutha Nyoman. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan (terjemahan). Jakarta: Gramedia.
156
Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.
Setiadi Arif, Iman. 2006. Dinamika Kepribadian, Gangguan, dan Terapinya. Bandung: PT. Refika Aditama.
Simbolon, Rosepani. 2011. Kecemasan Tokoh dalam Kumpulan Cerpen Penembak Misterius Karya Seno Gumira Ajidarma (Suatu Kajian Psikoanalisis). Skripsi pada Fakultas Ilmu Budaya UNPAD Jatinangor: tidak diterbitkan.
Sumardjo. J dan K.M. Saini. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.
Sri Budiarti, Yanti. 2009. Representasi Citra Guru dalam Tujuh Novel Indonesia Modern Pascaproklamasi Kemerdekaan. Tesis padaProgram Studi Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Todorov, Tzvetan. 1985. Tata Sastra. Terjemahan Okke K. S. Zaimar, dkk. Jakarta: Djambatan.
Yusuf-LN, S. dan Juntika Nurihsan, A. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.