• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINUSITIS DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINUSITIS DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SINUSITIS DI

Sinusitis adalah salah satu gangguan pernapasan bagian atas dimana terjadi sebuah

peradangan mukosa sinus paranasal. Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi

menjadi sinusitis maksila, sinusitis ethmoid, sinusitis frontal, dan sinusitis sfenoid.

Sinusitis dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya,

terutama pada daerah fossa kanina dan menyebabkan sekret purulen, nafas bau, post nasal

drip. Penyebab utama terjadinya sinusitis dapat berupa virus atau bakteri. (Adams et al,

2000)

Insiden kasus sinusitis di Amerika Serikat menunjukan 1 dari 7 orang dewasa

terkena sinusitis dengan lebih dari 30 juta penderita didiagnosa setiap tahunnya. Di sana,

sinusitis sering terjadi pada awal musim gugur hingga awal musim semi. Pada tahun

2009 Global Reseacrh In Allergy menyebutkan insidens sinusitis di Amerika pada tahun

1997 yaitu sekitar 14,7% atau 31 juta kasus per tahun. (Desrosiers et al, 2011)

Menurut Depkes RI (2003) penyakit sinusitis menempati urutan ke 25 dari 50 pola

penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit. Hal

ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat luas yang menderita sinus hingga saat

(2)

penelitian dari sub bagian Rinologi Departemen THT FKUI-RSCM, dari 496 pasien

rawat jalan ditemukan 50 persen penderita sinusitis kronik. Angka tersebut lebih besar

dibandingkan data di negara-negara lain. (Arivalagan dan Rambe, 2011)

Sambuda (2008) menyebutkan bahwa sinusitis lebih sering ditemukan pada

kelompok usia 21-30 tahun dengan presentase 27,5% dan pada kelompok umur 51-60

tahun dengan presentase 7,5%. Selain pada populasi dewasa, sinusitis juga dapat

menyerang anak-anak, hal ini dapat terjadi karena anak-anak mengalami infeksi saluran

napas 6-8 kali per tahunya. Diperkirakan 5-10% anak-anak yang mengalami infeksi

saluran napas atas akan mengalami sinusitis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di

Rumah Sakit Santa Elisabeth, didapatkan jumlah total pasien sinusitis berjenis kelamin

laki-laki lebih banyak dari pada perempuan yaitu 59 orang (57,8%) (Yopa, 2006).

Sinusitis dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian yang pertama adalah sinusitis akut

yaitu suatu proses infeksi di sinus yang berlangsung dari 1 hari sampai 3 minggu, yang

kedua sinusitis sub akut yaitu suatu proses infeksi dalam sinus yang berlangsung selama

3 minggu sampai 3 bulan, dan yang ketiga adalah sinusitis kronik yaitu suatu proses

infeksi pada sinus yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Secara epidemiologi yang

paling sering terkena adalah sinus maksila, kemudian etmoidalis, frontalis, dan

sfenoidalis yang termasuk dalam bagian sinusitis akut. Sinus maksila lebih sering

terinfeksi karena sinus ini merupakan sinus terbesar dan dasarnya berhubungan dengan

dasar akar gigi rahang atas. (Wijaya, 2009)

(3)

yang sering menyebabkan sinusitis adalah infeksi pada gigi geraham atas yaitu gigi pre

molar dan molar, sedangkan sinusitis tipe rinogen terjadi disebabkan karena perluasan

infeksi yang berasal dari hidung. Sinusitis rinogen lebih sering terjadi bila dibandingkan

dengan sinusitis dentogen. (Soetjipto dan Mangunkusumo, 2007)

Gejala-gejala sinusitis yang biasanya muncul adalah batuk atau pilek yang

menahun, sakit kepala, demam dan nyeri. Gejala tersebut sering kali diabaikan oleh

penderia sinusitis sehingga pasien datang kerumah sakit sudah dengan komplikasi seperti

osteomyelitis, kelainan orbita, kelainan intracranial, infeksi telinga tengah, infeksi

tenggorokan, gangguan pernapasan danlain sebagainya. (Lindbakc dan Hickner, 2005)

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: Bagaimana kualitas hidup penderita sinusitis berdasarkan sosiodemografi dari

segi usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dan status perkawinan di

Poliklinik Telingga Hidung dan Tenggorokan RSUP Sanglah Denpasar pada periode

Januari-Desember 2014

I.3 Tujuan Penelitian

I.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup penderita sinusitis

berdasarkan sosiodemografi di Poliklinik Telingga Hidung dan Tenggorokan RSUP

(4)

I.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kualitas hidup penderita sinusitis kronis di Poliklinik Telingga

Hidung dan Tenggorokan RSUP Sanglah Denpasar pada periode

Januari-Desember 2014

2. Mengetahui distribusi proporsi pasien sinusitis kronis berdasarkan usia, jenis

kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dan status perkawinan di Poliklinik

Telingga Hidung dan Tenggorokan RSUP Sanglah Denpasar pada periode

Januari-Desember 2014

I.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Pendidikan dan Ilmu Kedokteran

Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar membuktikan tingkat kualitas hidup

penderita sinusitis kronis dalam mengembangkan konsep penatalaksanaan dan

pencegahan terhadap sinusitis kronis dan bahan utama penyuluhan kesehatan terhadap

sinusitis.

1.4.2 Manfaat Metodologi

Hasil penelitian ini juga berguna sebagai data dasar atau referensi penelitian berikutnya

dengan j umlah sampel penelitian yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih lama, dan

tempat penelitian yang lebih banyak.

(5)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yaitu

menambah informasi dan pengetahuan tentang penyakit sinusitis. Sehingga diharapkan

masyarakat mampu mendampingi dan membantu anggota keluarganya yang mengalami

sinusitis kronis untuk melakukan pengelolaan secara mandiri sebagai tindakan

pencegahan risiko terjadinya komplikasi.

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan mengenai gambaran jumlah kasus

sinusitis di Poliklinik Telingga Hidung dan Tenggorokan RSUP Sanglah Denpasar pada

periode Januari-Desember 2014. Penelitian ini juga dapat menjadi awal dari

Referensi

Dokumen terkait

Pembekalan PPL merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pihak LPPMP sebagai lembaga yang menangani program PPL di Universitas Negeri Yogyakarta melalui Dosen

Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit sebagai komite yang bertanggung jawab kepada

a) Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota, RS

Selain itu, hasil penemuan kajian ini boleh digunakan oleh Pihak Pengurusan Sumber Manusia di Kementerian Belia & Sukan, Majlis Belia Malaysia (MBM), Badan Gabungan

Dalam pandangan Islam, negara bertanggung jawab untuk memelihara akidah Islam dan melaksanakan hukum-hukum Allah secara sempurna ditengah-tengah kehidupan termasuk

Kacariyos ing nalika Kanjeng Sunan Benang muruk dateng Sunan Kalijaga kasebut ing nginggil, sayid Ngalimukid, inggih punika saderekipun Jeng Sunan Ngampel sanes

Peran Kemandirian dan Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Diri pada Siswa Asrama Tahun Pertama SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar.. Ni

dengan tepung tempe dan konsentrasi maltodekstrin tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan melarut, kadar serat, kadar pati, kadar protein, warna, aroma, rasa dan