Jl. SSukabumi II Kav. Blo E-m ok I Cilego ail : bps3 on, Tel.(02 3672@m 254) 38552 mailhost.b 24, 385040 bps.go.id 0 Fax. (025 d 54) 3850400
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Pusat Statistik yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Cilegon, 20 Januari 2016
Kepala,
(Nandang Efendi, S.Si.) NIP . 19590809 198501 1 001
Kata Daft Pern Ring I. II. III. IV. V. A VI. L a Penganta tar Isi nyataan Ta gkasan Laporan R Neraca Laporan O Laporan P Catatan at A. Penjela B. Penjela C. Penjela D. Penjela E. Penjela F. Pengun Lampiran d ar anggung J Realisasi A Operasiona Perubahan tas Lapora asan Umu asan atas asan atas asan atas asan atas ngkapan P dan Daftar awab Anggaran al Ekuitas an Keuanga m Pos-pos L Pos-pos N Pos-pos L Pos-pos La Penting Lai an Laporan Re Neraca aporan Op aporan Pe nnya ealisasi An perasional erubahan E ggaran Ekuitas Ha ii iii xi 1 3 4 5 6 7 7 26 34 44 49 51 l i 6 4 4 9 1
LAPO Catata Catata Catata Catata Catata NERA Catata Catata Catata Catata Catata Catata Catata Catata Catata Catata Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat ORAN REA an B.1 an B.2 an B.3 an B.4 an B.5 ACA an C.1 an C.2 an C.3 an C.4 an C.5 an C.6 an C.7 an C.8 an C.9 an C.10 an C.11 tan C.12 tan C.13 tan C.14 tan C.15 tan C.16 tan C.17 tan C.18 tan C.19 tan C.20 tan C.21 tan C.22 tan C.23 tan C.24 LISASI AN Penda Belanj Belanja Belanja Belanj Kas di Kas di Kas La Piutang Bagian Ganti R Bagian Penyis Belanja Persed Tagiha Tagiha Penyis Tanah Perala Gedun Jalan, Aset T Konst Akumu Aset T Aset L Akum Uang Utang GGARAN apatan a a Pegawai a Barang a Modal Bendahara Bendahara ainnya dan S g Bukan Pa n Lancar Ta Rugi (TP/ TG n Lancar Tag ihan Piutan a Belanja dib diaan n Tuntutan an Penjualan sihan Piuta h atan dan Me ng dan Ban Irigasi dan Tetap Lainn ruksi dalam ulasi Penyu Tak Berwuju Lain-Lain ulasi Penyu Muka dari K Kepada Pi a Pengeluar a Penerimaa Setara Kas ajak agihan Tuntu GR) gihan Penju g Tak Terta bayar di Mu Perbendah n Angsuran ang Tak Ter
esin ngunan n Jaringan nya m Pengerjaa usutan Aset ud usutan dan KPPN hak Ketiga ran an utan Perben ualan Angsu agih - Piutan ka araan/Tunt rtagih – Piu an (KDP) Tetap Amortisasi ndaharaan/T uran ng Jangka P utan Ganti R tang Jangk Aset Lainny Tuntutan Pendek Rugi (TP/TG ka Panjang ya Halama 26 27 31 32 33 34 34 34 35 35 35 36 36 36 GR) 37 37 37 37 38 39 39 39 39 40 40 41 42 42 42 an
LAPO Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat LAPO Catat Catat Catat Catat Catat Catat Catat ORAN OPE tan D.1 tan D.2 tan D.3 tan D.4 tan D.5 tan D.6 tan D.7 tan D.8 tan D.9 tan D.10 tan D.11 tan D.12 tan D.13 ORAN PERU tan E.1 tan E.2 tan E.3 tan E.4 tan E.5 tan E.6 tan E.7 RASIONAL Penda Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Kegiat Pos Lu UBAHAN E Ekuita Surplu Korek Korek Korek Korek Ekuita L apatan Pene n Pegawai n Persediaa n Jasa n Pemelihar n Perjalanan n Barang un n Bantuan S n Penyusuta n Penyisiha n Lain-Lain tan Non Op uar Biasa EKUITAS as Awal us (Defisit) L si Nilai Pers si Aset Teta si Atas Beb si Atas Pen as Akhir erimaan Ne an raan n Dinas ntuk Diserah Sosial an dan Amo n Piutang T perasional LO sediaan ap ban ndapatan egara Bukan hkan kepad ortisasi Tak Tertagih n Pajak a Masyarak h kat 44 44 45 45 46 46 46 47 47 47 47 48 48 49 49 49 49 49 50 50
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran 31 Desember 2015 dan
31 Desember 2014 2 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 : : :
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Ringkasan Laporan Operasional per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Ringkasan Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
3 4 5
Tabel 5 : Penggolongan Kualitas Piutang 20
Tabel 6 : Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap 21
Tabel 7 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 23
Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 22
Tabel 9 : Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 24
Tabel 10 : Rincian Belanja Berdasarkan Program dan Jenis Belanja 31
Desember 2015 25
Tabel 11 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program
TA 2015 26
Tabel 12 : Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 28
Tabel 13 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2015
dan 31 Desember 2014 28
Tabel 14 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2015 dan
31 Desember 2014
29
Tabel 15 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2015 dan
31 Desember 2014
29
Tabel 16 : Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 30
Tabel 17 : Rincian Kas di Bendahara Penerimaan 30
Tabel 18 : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31
Tabel 19 : Rincian Piutang Bukan Pajak 31
Tabel 20 : Rincian Persediaan 32
Tabel 21 : Rincian Tagihan TP/TGR 33
Tabel 22 : Rincian Tanah 34
Tabel 23 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 36
Tabel 24 : Rincian Aset Tak Berwujud 37
Tabel 25 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 38
Tabel 26 Tabel 27
: :
Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014
39 40
Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 : : : : : :
Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014 Rincian Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014
Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2015 dan 2014
41 41 42 42 44 44
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik1 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015 28
DAFTAR LAMPIRAN
!
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
3. LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan 4. Neraca
5. Neraca Percobaan
6. Laporan Barang Pengguna 7.
8.
Laporan Posisi Barang MIlik Negara di Neraca
Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas 9. Laporan Persediaan
10. Berita Acara Opname Fhisik 11. Laporan Kondisi Barang 12. Laporan Terkait Penyusutan
13. Laporan CRBMN dan Laporan CaLBMN 14. Berita Acara Rekonsiliasi SAK
15. Berita Acara Rekonsiliasi BMN (BPS - KPKNL) 16. Berita Acara Rekonsiliasi Internal (BPS)
17. Surat Pernyataan Rekening Bendaharawan dan Daftar Rekening 18. Rekening Koran
19. Monitoring Uang Persediaan (UP)
20. SSBP untuk Pendapatan yang Diterima pada Semester I TA 2015 21. Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
22. LPJ Bulan Juni 2015
23. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 24. Lampiran Pendukung Lainnya : Dokumen Pendukung LK
DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BPS
BPK
: :
Badan Pusat Statistik
Badan Pemeriksa Keuangan
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran CaLK : Catatan Atas Laporan Keuangan SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
TP : Tuntutan Perbendaharaan
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
KDP : Konstruksi Dalam Pengerjaan
UP : Uang Persediaan
SSBP : Surat Setoran Bukan Pajak
DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BPS
BPK
: :
Badan Pusat Statistik
Badan Pemeriksa Keuangan
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran CaLK : Catatan Atas Laporan Keuangan SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
LRA : Laporan Realisasi Anggaran PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
TP : Tuntutan Perbendaharaan
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
KDP : Konstruksi Dalam Pengerjaan
UP : Uang Persediaan
SSBP : Surat Setoran Bukan Pajak
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Cilegon, 20 Januari 2016 Kepala,
(Nandang Efendi, S.Si.) NIP . 19590809 198501 1 001
BPS KOTA CILEGON
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.065.520, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp3.761.578.104 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(3.759.512.584). Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp506.705 dan defisit sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(3.759.005.879)
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar Rp1.544.080.891 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp(3.759.005.879) kemudian ditambah dengan Penyesuaian Nilai Aset senilai Rp1.963.000, koreksi-koreksi senilai Rp6.145.277 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp3.737.125.601 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp1.530.308.890.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CILEGON LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dalam Rupiah)
TA 2014
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak ‐ 2,572,225 0.00 3,237,636 JUMLAH PENDAPATAN ‐ 2,572,225 0.00 3,237,636 BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 1,886,947,000 1,851,314,196 98.11 1,564,114,752
Belanja Barang 1,964,631,000 1,893,596,409 96.38 768,428,090 Jumlah Belanja Operasi 3,851,578,000 3,744,910,605 97.23 2,332,542,842
Belanja Modal
Belanja Modal lainnya ‐ ‐ 0.00 46,500,000 Jumlah Belanja Operasi ‐ ‐ 0.00 46,500,000
JUMLAH BELANJA 3,851,578,000 3,744,910,605 97.23 2,379,042,842 % thd Angg
CATATAN
II. NERACA
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CILEGON NERACA
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Dalam Rupiah)
CATATAN 2015 2014
Kas di Bendahara Pengeluaran ‐
Persediaan 140.630.910 82.117.560 Jumlah Aset Lancar 140.630.910 82.117.560
Tagihan TP/TGR ‐
Jumlah Piutang Jangka Panjang ‐ ‐
Tanah 119.600.000 119.600.000 Peralatan dan Mesin 1.164.919.173 1.123.426.394 Gedung dan Bangunan 973.129.000 973.129.000 Aset Tetap Lainnya 62.573.022 56.427.745 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (959.379.715) (854.453.121) Jumlah Aset Tetap 1.360.841.480 1.418.130.018 ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud 98.345.458 98.345.458 Aset Lain‐Lain 65.046.640 21.155.299 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya (63.238.391) (20.207.604) Jumlah Aset Lainnya 100.153.707 99.293.153 JUMLAH ASET 1.601.626.097 1.599.540.731
Uang Muka dari KPPN ‐
Utang kepada Pihak Ketiga 71.317.207 55.459.840 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 71.317.207 55.459.840
71.317.207 55.459.840 Ekuitas 1.530.308.890 1.544.080.891 JUMLAH EKUITAS 1.530.308.890 1.544.080.891 1.601.626.097 1.599.540.731 URAIAN KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET
ASET TETAP ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS
III. LAPORAN OPERASIONAL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CILEGON
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah)
CATATAN 2015 2014
Penerimaan Negara Bukan Pajak 2,065,520 ‐
2,065,520 ‐ Beban Pegawai 1,866,906,944 ‐ Beban Persediaan 73,238,375 ‐ Beban Jasa 961,707,475 ‐ Beban Pemeliharaan 141,628,853 ‐
Beban Perjalanan Dinas 535,430,200 ‐
Beban Barang Untuk Diserahkam Kepada Masyarakat 35,318,627 ‐
Beban Penyusutan dan Amortisasi 147,347,630 ‐
3,761,578,104
‐
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (3,759,512,584) ‐
Pendpatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 506,705 ‐
Defisit Penjualan Aset Non Lancar ‐ ‐
Defisit Selisih Kurs ‐ ‐
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL 506,705 ‐
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (3,759,005,879) ‐
Beban Luar Biasa ‐ ‐
SURPLUS/DEFISIT LO (3,759,005,879) ‐ URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CILEGON
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2015 2014
EKUITAS AWAL 1,544,080,891 ‐
SURPLUS/DEFISIT LO (3,759,005,879) ‐ PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN 1,963,000
PENYESUAIAN NILAI ASET 1,963,000 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR 6,145,277 LAIN‐LAIN
SELISIH REVALUASI ASET TETAP ‐ ‐ KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI 6,145,277 ‐
KOREKSI LAIN‐LAIN ‐ ‐ Jumlah Lain‐Lain 6,145,277 ‐ TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 3,737,125,601 ‐ KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS (13,772,001) ‐ EKUITAS AKHIR 1,530,308,890 ‐
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 05/PMK.05/2010 tentang Perubahan atas PMK Nomor
57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik
Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara. 11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah. 14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah.
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara. 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara. 20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga.
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat.
23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga
24. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 25. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.06/2013 tentang
Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
26. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KM.6/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang
Milik Negara.
27. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
28. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementeriaan Keuangan NomorPER-01/KN/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur jenderal Kekayaan Negara Nomor Per-07/KN/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 29. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan.
30. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga.
31. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga.
32. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-85/PB/2011 tentang Pedoman Penatausahaan Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga.
33. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK Entitas dan
Rencana Strategis
Dalam mendukung Visi Pembangunan Indonesia 2005-2025 yaitu “Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur” dan visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, BPS berupaya meningkatkan kontribusinya dalam hal pembangunan nasional di bidang statistik. Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti 1. Reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi
daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil; 2. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat terhadap data dan informasi; dan 3. Kesiapan SDM penyelenggara statistik dalam penyediaan data yang berkualitas. Upaya BPS untuk meningkatkan penyediaan data yang berkualitas sejalan dengan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdaya saing” sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.
Dengan memperhatikan misi pembangunan nasional dan pencapaian BPS pada Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode kedua 2010-2014, BPS menetapkan visi tahun 2015-2019:
“Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua” (“The Agent of Trustworthy Statistical Data for All”) Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya” yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata “untuk semua” dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial) baik pengguna data nasional maupun internasional. Dengan visi BPS 2015-2019, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. Di samping itu, visi BPS juga memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. isi BPS dirumuskan dengan memperhatikan misi RPJMN 2015-2019 dan tugas, fungsi, dan kewenangan BPS. Perumusan misi
BPS juga dilakukan dengan memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk dapat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis.
Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a) mencakup semua pesan yang terdapat dalam visi, (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana termasuk instansi pemerintah yang akan dilayani oleh, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari para pemangku kepentingan.
Pernyataan misi BPS yang dikaitkan dengan Visi BPS djabarkan sebagai berikut:
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang
berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam penyelenggaraan statistik.
Rumusan Tujuan BPS untuk mendukung upaya pencapaian visi dan misi BPS dapat dijelaskan melalui pemaparan bagan di bawah ini.
VISI BPS 2015-2019
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua
MISI BPS 2015 -2019 1. Menyediakan data
statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang
berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
TUJUAN 2019
1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas
2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik
4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Adapun tujuan BPS dalam rangka mencapai Visi BPS dan mewujudkan Misi BPS untuk kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.
Tujuan 1 : Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas, terkait dengan:
Misi ke-1 : Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional,
Tujuan 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait dengan:
Misi ke-2 : Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik,
Tujuan 3 : Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik, terkait dengan:
Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
Tujuan 4 : Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, terkait dengan: Tujuan pertama pembangunan statistik menuntut BPS untuk meningkatkan kualitas data statistik. Tujuan pertama ini akan didukung dan diupayakan dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statistical Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia) kerangka penjaminan kualitas.
Tujuan kedua berupa peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. Keberhasilan upaya peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik tidak terlepas dari dukungan dan peranan TIK, yang diwujudkan melalui pembangunan arsitektur dan kerangka TIK dan manajemen informasi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan TIK statistik. Tujuan kedua ini akan diperkuat oleh komponen kedua Statcap CERDAS yaitu Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sistem Informasi Manajemen Statistik.
Tujuan ketiga Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik, di dalam tujuan tersebut memuat misi BPS untuk meningkatkan peran BPS: sebagai Pusat Rujukan Statistik dalam terselenggaranya SSN, sebagai koordinator penyelenggaraan statistik di Indonesia, baik statistik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah ataupun masyarakat. Dengan demikian, fungsi BPS sebagai Pusat Rujukan Statistik dapat menghasilkan data dan informasi statistk yang diperlukan oleh semua pihak. Tujuan ketiga ini akan diperkuat oleh komponen keempat Statcap CERDAS yaitu penguatan kelembagaan.
tujuan tersebut terkait dengan misi membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Untuk itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di pusat maupun daerah harus terus dilakukan. Tujuan keempat ini diperkuat dengan komponen ketiga Statcap CERDAS yaitu pengembangan sumber daya manusia.
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK
Badan Pusat Statistik sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 mempunyai Perwakilan BPS di Daerah yang merupakan Instansi Vertikal BPS di Daerah.
Organisasi dan tata kerja BPS di daerah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di Daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut :
Gambar 1. Struktur Organisasi BPS Kota Cilegon Kepala Kantor Subbagian Tata Usaha SeksiStat. Sosial Seksi Produksi SeksiStat. Distribusi Seksi Nerwilis Seksi IPDS Tenaga Fungsional/KSK
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2015 ini merupakan laporan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan
Pusat Statistik Kota Cilegon. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis Akuntansi
A.4. Basis Akuntansi
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar Pengukuran
A.5. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi
A.6. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban (4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga
disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti
Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d.
tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak
dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang
nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan
nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
Penyusutan
Aset Tetap Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah;
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali
(8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Selama periode berjalan, Badan Pusat Statistik Kota Cilegon telah
mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan Pendapatan Jasa 0 -Pendapatan Lain-lain 0 -Jumlah Pendapatan - -Belanja Belanja Pegawai 1,820,247,000 1,886,947,000 Belanja Barang 1,384,888,000 1,964,631,000 Belanja Modal 0 -Jumlah Belanja 3,205,135,000 3,851,578,000 2015 Uraian Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp.2.572.225,- B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp2.572.225,- atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan sebesar Rp.0,-. Pendapatan Negara dan Hibah Badan Pusat Statistik Kota Cilegon terdiri dari pendapatan dari penjualan buku publikasi dan CD publikasi, sewa rumah dinas, penerimaan kembali belanja pegawai TAYL, dan TGR atas laptop kantor BPS Kota Cilegon. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 2,065,520 ∞
2. Pendapatan Lain-lain - 506,705 ∞
Jumlah - 2,572,225 ∞
Uraian
2015
Anggaran Realisasi % Real
Berdasarkan Tabel 8 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2015 mengalami penurunan sebesar -20,55 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2014. Hal ini disebabkan karena TGR atas laptop kantor BPS Kota Cilegon sudah lunas di semester I TA 2015;
Pada TA 2015, Badan Pusat Statistik Kota Cilegon memperoleh pendapatan dari pengelolaan BMN sebesar Rp2.065.520,-. yang terdiri dari Penjualan Buku Publikasi dan CD Publikasi sebesar Rp830.000,- dan Sewa Rumah Dinas BPS Kota Cilegon sebesar Rp1.235.520,-. Badan Pusat Statistik Kota Cilegon juga memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp506.705,-, yaitu dari penerimaan kembali belanja pegawai TAYL sebesar Rp1.333,- dan TGR atas laptop kantor BPS Kota Cilegon sebesar Rp505.372,-.
Tabel 8. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014
NAIK (TURUN)
% 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 2.065.520 1.721.520 19,98 2. Pendapatan Lain-lain 506.705 1.516.116 -66,58 Jumlah 2.572.225 3.237.636 -20,55 Realisasi Belanja Negara Rp 3.774.054.107,- B.2. Belanja
Realisasi Belanja BPS Kota Cilegon pada TA 2015 adalah sebesar
Rp3.774.054.107,- atau 97,99% dari anggaran belanja sebesar
Rp3.851.578.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah
sebagai berikut:
Tabel 9 Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015
URAIAN
2015
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Belanja Pegawai 1.886.947.000 1.880.457.698 99.66
Belanja Barang 1.964.631.000 1.893.596.409 96.38
Belanja Modal 0 0 0.00
Kom Angg dapa Tabe Pro DM PPI Jum PSP mposisi angg garan dan r at dilihat pad el 10 Rincian ogram K PTL 1. B 2. B 3. B J S 1. B 2. B 3. B mlah PA 1. B Jumlah Jumlah B Pengemb Jumlah N 500.000.0 1.000.000.0 1.500.000.0 2.000.000.0 garan dan re Grafik 1 An realisasi be da tabel be Belanja Ber Kelompok Be Belanja Pegaw Belanja Baran Belanja Moda Jumlah Belanja Pega Belanja Baran Belanja Moda Belanja Moda ruto balian Belanja Netto ‐ 000 000 000 000 Belanj Komposi ealisasi bel nggaran da elanja TA 20 rikut ini rdasarkan Pr elanja wai (51) ng (52) al (53) awai (51) ng (52) al (53) al (53) a ja Pegawai si Anggaran Angga anja dapat n Realisasi 015 berdas rogram dan J Anggara 1.886.947 362.934 2.249.881 1.601.697 1.601.697 3.851.578 3.851.578 Belanja Baran dan Realisa aran Realis dilihat dala Belanja TA arkan prog Jenis Belanja n R 7.000 1. 4.000 -1.000 2. -7.000 1. -7.000 1. -8.000 3. -8.000 3. ng Belanja si Belanja TA sasi m grafik be A 2015 ram dan je a TA 2015 Realisasi .880.457.698 359.629.459 .240.087.157 .533.966.950 .533.966.950 .774.054.107 29.143.502 .744.910.605 a Modal A 2014 erikut ini: nis belanja Persen 8 99,66 9 99,09 - 7 99,56 - 0 95,77 - 0 95,77 - - 7 97,99 2 5 97,23
Penyerapan terbesar berdasarkan program dan jenis belanja adalah pada program DMPTTL dan jenis belanja pegawai dan barang sebesar 99,56 persen dari total penyerapan anggaran. Adapun penyerapan dari Program PPIS sebesar 95,77 persen berasal dari belanja barang, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 11. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program 31 Desember Tahun 2015
No. Uraian Anggaran Daya Serap % Daya Serap
A Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS 2.249.881.000 2.240.087.157 99,56
1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
1.886.947.000 1.880.457.698 99,66 2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 359.794.000 357.327.459 99,31 3. Penyusunan Renstra BPS 2015‐2019 3.140.000 2.302.000 73,31 4. Penyusunan SHBJ 0 0 0
B Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur BPS ‐ ‐ ‐
C Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik
1.601.697.000 1.533.966.950 95,77
1 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN
13.640.000 12.321.400 90,33
2 PENYUSUNAN STATISTIK DAERAH
59.760.000 59.160.000 99,00
3
PENINGKATAN PELAYANAN METADATA KEGIATAN STATISTIK
DASAR,, SEKTORAL DAN KHUSUS 3.090.000 2.550.000 82,52
4 SURVEI KEPUASAN KONSUMEN
30.000.000 29.260.000 97,53
5 PENYUSUNAN KOMPONEN PENGELUARAN TRIWULANAN DAN
TAHUNAN 4.520.000 4.520.000 100,00
6
PENYUSUNAN NERACA RUMAHTANGGA DAN INSTITUSI
NIRLABA 660.000 660.000 100,00
7
KONSOLIDASI PDRB TRIWULANAN DAN TAHUNAN MENURUT
PENGELUARAN 12.670.000 12.392.000 97,81
8
PENYUSUNAN PDRB TAHUNAN DAN TRIWULANAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN DASAR
2010 = 100 (SKNP) 39.550.000 38.579.000 97,54
9 KOMPILASI DATA TRANSPORTASI
2.790.000 2.010.000 72,04
10
PENGADAAN DATA IKK 2015 DALAM RANGKA KEBIJAKAN DANA
11 SURVEI HARGA KONSUMEN DAN SURVEI VOLUME PENJUALAN
ECERAN BERAS 91.026.000 89.498.200 98,32
12 SURVEI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG BULANAN
22.100.000 20.625.000 93,33
13 SURVEI INDUSTRI BESAR/SEDANG TAHUNAN
9.520.000 6.820.000 71,64
14 SURVEI KONSTRUKSI
5.835.000 5.406.600 92,66
15
SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL ( SAKERNAS )
SEMESTERAN 14.670.000 14.228.000 96,99
16
SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL ( SAKERNAS )
TAHUNAN 15.300.000 15.150.000 99,02
17 SURVEI SOSIAL EKONOMI
NASIONAL KOR DAN KONSUMSI TAHUN 2015
59.122.000 58.900.200 99,62
18 SUSENAS PANEL 2015 3.215.000 3.090.000 96,11
19 SURVEI SOSIAL EKONOMI
NASIONAL KONS7MSI DAN MSBP TAHUN 2015
15.725.000 15.600.000 99,21
20 PENYUSUNAN STATISTIK POLITIK
DAN KEAMANAN 550.000 550.000 100,00
21 SURVEI PERILAKU ANTI KORUPSI 2015
1.740.000 1.390.000 79,89
22 SURVEI STATISTIK BADAN USAHA DAN PASAR MODAL 330.000 0 0,00
23 SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1.140.000 620.000 54,39
24 SURVEI BIDANG JASA DAN PARIWISATA 13.260.000 12.748.200 96,14
25 SURVEI PERUSAHAAN PETERNAKAN DAN RPH/TPH 1.065.000 440.000 41,31
26 SURVEI PERUSAHAAN PERIKANAN, TPI/PPI/PP 3.385.000 2.550.000 75,33
27 SURVEI PERUSAHAAN KEHUTANAN 829.000 0 0,00
28 SURVEI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN UBINAN 18.290.000 13.477.000 73,69
29 SURVEI HORTIKULTURA DAN INDIKATOR PERTANIAN 3.954.000 2.894.000 73,19 30 SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 38.708.000 30.299.400 78,28
31 PELAKSANAAN SUPAS 2015 136.470.000 135.982.000 99,64
32 PENGOLAHAN SUPAS 2015 17.568.000 16.548.800 94,20
33 PENGGAMBARAN PETA BS BERMUATAN KEGIATAN EKONOMI 37.730.000 36.570.000 96,93 34 PEMBENTUKAN MASTER FRAME BLOK SENSUS SE2016 2.606.000 1.325.000 50,84
36 UPDATING DIREKTORI USAHA/PERUSAHAAN TAHAP II 950.000 0 0,00
37 PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015 748.397.000 721.052.150 96,35
TOTAL 3.851.578.000 3.774.054.107 97,99
Dibandingkan dengan TA 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 57,41% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pelaksanaan SUPAS 2015
2. Pelaksanaan Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015
Tabel 12. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK (TURUN) % Belanja Pegawai 1,851,314,196 1,564,114,752 18.36 Belanja Barang 1,893,596,409 768,428,090 146.42 Belanja Modal - 46,500,000 ∞ Jumlah 3,744,910,605 2,379,042,842 57.41 Belanja Pegawai Rp.1.851.314.196,- B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.851.314.196,- dan Rp.1.564.114.752,-. Realisasi belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 18,36 persen dari TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Kenaikan gaji pokok pegawai
Tabel 13. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 (TURUN) NAIK
% Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1,880,457,698 1,606,486,309 17.05 Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS - - -Belanja Honorarium - - -Belanja Lembur - - -Belanja Vakasi - -
-Jumlah Belanja Kotor 1,880,457,698 1,606,486,309 17.05
Pengembalian Belanja Pegawai (29,143,502) (42,371,557) (31.22)
Jumlah Belanja 1,851,314,196 1,564,114,752 18.36
Belanja Barang
Rp1.893.596.409,- B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.893.596.409,- dan Rp768.428.090,-. Realisasi Belanja Barang TA 2015 mengalami kenaikan 146,42% dari Realisasi Belanja Barang TA 2014. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja barang non operasional yang cukup signifikan disamping meningkatnya belanja jasa dan biaya perjalanan dalam negeri sepanjang tahun 2015.
Tabel 14. Perbandingan Belanja Barang TA 2015 dan TA 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014
NAIK (TURUN)
%
Belanja Barang Operasional 159,822,960 158,107,210 1.09
Belanja Barang Non Operasional 712,378,550 211,555,000 236.73
Belanja Barang Persediaan 260,455,500 0
-Belanja Jasa 89,241,346 29,944,539 198.02
Belanja Pemeliharaan 136,267,853 131,310,341 3.78 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 535,430,200 237,511,000 125.43 Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masy. - -
-Jumlah Belanja Kotor 1,893,596,409 768,428,090 146.42
Pengembalian Belanja -
Belanja Modal
Rp0,- B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan TA 2014 masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp46.500.000,00,-. Pada TA 2015 tidak tersedia Belanja Modal , adapun Belanja Modal pada TA 2014 berupa belanja meubelair. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 15. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014
Uraian Jenis Belanja
Realisasi T.A. 2015
Realisasi
T.A. 2014 Naik/Turun %
Belanja Modal Tanah 0 0 0
-Belanja Modal Peralatan dan
Mesin 0 46.500.000
0
46.500.000 93 838 000
∞
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan 0 0
0
0 258 005 600
-Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 0
-Realisasi Belanja Kotor 0 46.500.000 46.500.000
Pengembalian Belanja 0 0 0
-Realisasi Belanja Bersih 0 46.500.000 46.500.000
∞
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp0,-
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,- yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Keterangan TH 2015 TH 2014
Bank BRI Cabang Cilegon No.Rek.
0188-01-000302.30-5 - -Uang Tunai - -Jumlah - -Kas di Bendahara Penerimaan Rp0,-
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Di BPS Kota Cilegon tidak terdapat Bendahara Penerimaan atau dirangkap oleh Bendahara Pengeluaran, Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar masing-masing Rp0,- dan Rp0,-. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Tabel 17. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Keterangan TH 2015 TH 2014
Bank BRI Cabang Cilegon No.Rek.
0188-01-000302.30-5 -
-Uang Tunai -
-Jumlah -
-Kas Lainnya dan
Setara Kas Rp0,- C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo
rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Jenis TH 2015 TH 2014
Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara -
-Pajak PPh yang belum disetor -
-Honor kegiatan yang belum dibagikan -
-Pengembalian belanja belum disetor ke kas negara -
-Jumlah -
-Piutang Bukan Pajak
Rp0,-C.4 Piutang Bukan Pajak
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
adalah sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau
pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang Bukan Pajak disajikan sebagai berikut:
Tabel 19. Rincian Piutang Bukan Pajak
Uraian TH 2015 TH 2014 Piutang PNBP ‐ ‐ Piutang Lainnya - -Jumlah - -Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
Rp0,-C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 30 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang.
Bagian Lancar TPA
Rp.0,-C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31
Bagian Lancar TPA merupakan TPA yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang dengan rincian sebagai berikut:
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek
Rp 0,-
C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek per 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp0,- dan
Rp.0,-Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek adalah merupakan
estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur.
Belanja Dibayar di
Muka Rp0,- C.8 Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah sebesar Rp0,- dan Rp.0,-. Belanja Dibayar di Muka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya.
Persediaan
Rp140.630.910,- C.9 Persediaan
Nilai Persediaan per 31Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp140.630.910,-dan Rp82.117.560,-
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Rincian Persediaan
Persediaan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Barang Konsumsi 27.741.200 13.991.650 Barang untuk Pemeliharaan 211.000 668.000 Aset Tetap lainnya untuk diserahkan ke masyaraka 102.541.160 57.320.360 Barang Persediaan lainnya untuk diserahkan ke ma 10.137.550 10.137.550