• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABI PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BABI PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN

Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang menyeJenggarakan pendidikan tinggi melaJui kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat (Rahmat). Tujuan dan tugas perguruan tinggi secara jelas tercantum dalam PP No. 60 Tahun 1999, bahwa selain diberi tugas untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi, perguruan tinggi juga mengemban tugas pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia, pengembangan kerjasama internasional, kedamaian dunia dan kesejahteraan lahir batin umat manusia. Untuk mendukung tujuan dan tugas tersebut, perguruan tinggi perlu didukung oleh beberapa sumberdaya baik yang bersifat fisik dan non fisik seperti : sumberdaya manusia, dana, sarana dan prasarana serta Jainnya.

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting di perguruan tinggi dalam keseluruhan pusat sumber belajar. Perpustakaan perguruan tinggi adalah satu atau sekelompok perpustakaan yang didirikan dan dikelola oleh perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen (Direktorat Pendidikan Tinggi, 1994 ).

Pada masa sekarang, perguruan tinggi menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan masa-masa sebelumnya, baik yang timbul dari dinamika internal maupun eksternal (Lien, 2002). Dalam menghadapi tantangan tersebut, sebuah perguruan tinggi dituntut untuk menjadi suatu "learning organization"

(2)

yaitu organisasi yang terampil dalam menghasilkan, mendapatkan, dan mentransfer pengetahuan, dan mengubah perilakunya sesuat dengan pengetahuannya yang baru. Perpustakaan perguruan tinggi sesungguhnya sudah sejak dulu melakukan sebagian dari apa yang sekarang dikenal dengan istilah "Knowledge Management" atau pengelolaan pengetahuan terutama pengetahuan yang eksplisit. Dalam konteks "Knowledge Management", perpustakaan harus melihat kegiatan penggunanya sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu sebagai proses pengetahuan yang meliputi penciptaan, perekaman, penyebaran, pemanfaatan, dan penciptaan kembali pengetahuan (Malhotra, 1998). Fungsi staf perpustakaan dan organisasi perpustakaan sangat strategis dalam meningkatkan kecerdasan bangsa, maka sepantasnyalah staf perpustakaan beserta organisasi perpustakaan mendapat porsi perhatian yang cukup besar dari semua pihak baik dari pihak perguruan tinggi ataupun institusi terkait dalam hal ini Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) yang diharapkan juga memberikan perhatian lebih kepada staf perpustakaan beserta organisasi perpustakaan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Perpustakaan perguruan tinggi sangat menunjang proses kegiatan akademik di dalam perguruan tinggi, mulai dari tersedianya berbagai buku ilmu pengetahuan untuk digunakan sebagai teori pendamping mahasiswa dalam mengikuti proses kegiatan akademik sampai dengan tersedianya buku refrensi yang dapat menunjang dosen dalam melakukan penelitian (UU Perpustakaan No.43, 2007). Oleh karena itu peran perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dan sangat vital, sehingga dapat juga disebut sebagai organ jantung di dalam

(3)

sebuah perguruan tinggi, sehingga jantung tersebut harus senantiasa memompakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang segar dan selalu terbarukan kepada para mahasiswa dan pengguna jasa perpustakaan lainnya (Brodjonegoro, 2002). Perpustakaan perguruan tinggi juga sangat berkontribusi untuk peningkatan dalam penguasaan teori dan pengembangan penalaran bagi kalangan mahasiswa dan dosen yang sangat aktif dalam kegiatan ilmiahnya. Sehingga, perpustakaan menjadi sangat penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional. Kehadiran perpustakaan selalu di dambakan banyak kalangan (Larabeng, 2013).

Oleh karena itu, perpustakaan perguruan tinggi perlu mengoptimalkan kinerja organisasi dan kinerja stafnya. Kinerja karyawan pada suatu organisasi akan mempengaruhi kinerja organisasi keseluruhan. Kinerja karyawan itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain motivasi kerja, (AI Jishi, et al, 2009) yang menyatakan bahwa kinerja seorang karyawan dipegaruhi signifikan oleh motivasi kerja. Dan juga kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh komitmen organisasi (Zabil, 2003 ), dimana komitmen organisasional mampu memediasi variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (Widyaningrum, 2011 ). Faktor lain yang memepengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja (Marsudi, et al ,2012), dan lingkungan kerja itu dapat mempengaruhi komitmen organisasi (Kurniasari dan Halim, 2013). Selanjutnya, faktor tingkat kesejahteraan karyawan juga sangat mempengaruhi kinerjanya (Endang, 2012). Sedangkan tingkat kesejahteraan karyawan juga dapat mempengaruhi komitmen organisasi (Chandra). Yang terakhir dikatakan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi

(4)

oleh Kepemimpinan (Purba, 2004, & Rahmat, 2006). Serta Kepemimpinan itu sangat berpengaruh terhadap komitmen organisasi (Yuliawan dan Suparta).

Penelitian tentang sumberdaya manusia perpustakaan perguruan tinggi pernah dilakukan oleh Ose dan Jerome (20 11) yang meneliti tentang pengaruh faktor motivasi terhadap kinerja staf perpustakaan di Universitas Benson Idahosa, Nigeria. Hasil penelitian Ose dan Jerome (2011) menunjukkan bahwa faktor-faktor motivasi seperti kepuasan diri dalam bekerja, penempatan kerja yang hati-hati, pembayaran tunjangan tepat waktu, promosi staf dan pelatihan kerja untuk staf perpustakaan berpengaruh terhadap kinerja staf perpustakaan. Selanjutnya untuk penelitian mendatang, Ose dan Jerome (2011) merekomendasikan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menguji pengaruh beberapa variabel antara lain kesejahteraan staf, manajemen yang partisipatif, kompensasi pada staf yang kerja lembur, pelatihan kerja untuk staf, serta motivasi kerja pada staf perpustakaan. Atas dasar rekomendasi dari penelitian oleh Ose dan Jerome (20 11) dan permasalahan yang ditemukan pada saat survei awal di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi Universitas Airlangga Surabaya, maka peneliti melakukan pengembangan penelitian tentang pengaruh faktor motivasi, lingkungan kerja, kesejahteraan dan kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja staf perpustakaan perguruan tinggi Universitas Airlangga Surabaya melalui komitmen organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

(5)

2. Apakah terdapat pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

3. Apakah terdapat pengaruh langsung kesejahteraan terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

4. Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Air1angga Surabaya?

5. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung motivasi dengan melalui komitmen organisasi terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

6. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung lingkungan kerja dengan melalui komitmen organisasi terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

7. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kesejahteraan dengan melalui komitmen organisasi terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

8. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan partisipatif dengan melalui komitmen organisasi terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya

2. Untuk mengetahui pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya

(6)

3. Untuk mengetahui pengaruh langsung kesejahteraan terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya

4. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya

5. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung motivasi terhadap kineija staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya melalui komitmen orgamsas1

6. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung lingkungan kerja terhadap kineija staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya melalui komitmen organisasi

7. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung kesejahteraan terhadap kinelja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya melalui komitmen organisasi

&. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung kepemimpinan partisipatif terhadap kineija staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya melalui komitmen organisasi

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis adalah bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan seni dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya manusia yang ada di dalam suatu institusi perguruan tinggi

2. Manfaat secara praktis antara lain:

a. Sebagai bahan masukan bagi Universitas Airlangga Surabaya dalam pengoptimalan kineija staf perpustakaannya

(7)

b. Sebagai dasar untuk bahan pertimbangan bagi Universitas Airlangga Surabaya dalam memberikan perhatian terhadap staf perpustakaan yang berkinetja baik dengan memberikan rekomendasi pengangkatan staf perpustakaan yang masih berstatus honorer dan memberikan rekomendasi melanjutkan studi, agar dapat mengoptimalkan kinerja organisasi perpustakaan secara keseluruhan

c. Memberikan pemahaman bahwa kinetja staf perpustakaan juga dapat mempengaruhi kinerja perguruan tinggi

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan pada lingkungan kampus Universitas Airlangga Surabaya

2. Penelitian ini dibatasi pada peliputan subjek penelitian yaitu staf perpustakaan yang bekerja di Universitas Airlangga Surabaya

3. Penelitian ini dibatasi mengkaji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yang melalui komitmen organisasi dari keempat faktor yaitu motivasi, lingkungan ketja, kesejahteraan dan kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja staf perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya

4. Penelitian ini dibatasi menggunakan empat variabel independen yaitu motivasi, lingkungan ketja, kesejahteraan dan kepemimpinan partisipatif, serta satu variabel dependen yaitu kinerja, disamping itu juga ditambahkan variabel intervening yaitu komitmen organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Banyak keuntungan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, menurut Rusmana (2005: 78), di antaranya: 1) bimbingan kelompok lebih efektif dan efisien; 2)

Prioritas Penggunaan Dana Desa Dalam Pembangunan Gampong Rukoh tahun anggaran 2019 telah sesuai dengan pedoman Permendes PDTT Nomor 16 Tahun 2018, hal ini dapat

4 Melihat fenomena tersebut, dimana ada keterkaitan yang kuat antara penggunaan media sosial dengan citra diri, penulis tergerak untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

1.Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang

perbaikan di bengkel disimulasikan dengan kondisi beban vertikal dalam keadaan kosong, sedangkan simulasi di lapangan dilakukan dengan kondisi beban vertikal

Penyediaan / pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena pen 2.000.000.000,00... Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Berdasarkan pengolahan Peta digital Kabupaten Pasuruan dan data persebaran permasalahan pertanahan Kabupaten Pasuruan didapatkan jumlah sebanyak 26 kasus berada

Dalam penelitian ini akan dibandingkan hasil peramalan dengan menggunakan model Singular Spectrum Analysis (SSA) dengan model Fourier Series Analysis (FSA).. Kedua