• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Kemajuan teknologi yang demikian pesat

mendorong persaingan yang ketat di antara para pelaku bisnis di dunia termasuk di Indonesia. Hal ini menuntut perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas serta optimalisasi kinerja dari semua lini dalam menjalankan proses bisnisnya. Modernisasi perangkat BSC (Base Station Controller) merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh PT. XYZ untuk bertahan dalam persaingan global. Namun, melakukan modernisasi saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, perlu dilakukan perencanaan yang matang dalam menghadapi perubahan yang terjadi secara terus menerus. Perencanaan ini harus diiringi dengan pengukuran kinerja untuk memastikan bahwa program kerja yang diambil sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

IT Balanced Scorecard merupakan salah satu metode untuk mengukur kinerja IT di suatu perusahaan. Metode ini memiliki empat perspektif, yaitu 1) Corporate Contribution, 2) User Orientation, 3) Operational Exellence, dan 4) Future Orientation. Tiap-tiap perspektif memiliki beberapa ukuran dan target yang harus dicapai oleh sebuah perusahaan yang diperoleh dari visi, misi, dan strategis perusahaan.

Metode penelitian pada tugas akhir ini dimulai dengan studi literatur, wawancara dan peninjauan lapangan, identifikasi masalah untuk mengetahui latar belakang dilakukannya moderinisasi perangkat, menyusun perangkat evaluasi untuk menentukan ukuran-ukuran dan target yang harus dicapai perusahaan, melakukan evaluasi dengan metode IT BSC, menyusun rekomendasi perbaikan berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dan penyusunan buku tugas akhir.

Hasil yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah sebuah evaluasi kinerja IT perusahaan serta rekomendasi perbaikan kinerja IT. Melalui metode ini, maka PT. XYZ dapat menentukan dan mengetahui kinerja IT perusahaan setelah melakukan modernisasi perangkat serta menyusun perbaikan yang akan dilakukan dengan adanya rekomendasi perbaikan kinerja IT.

Kata Kunci— modernisasi, pengukuran kinerja, IT Balanced Scorecard, Evaluasi kinerja IT.

I. PENDAHULUAN

EIRING dengan berkembangnya teknologi informasi di era global saat ini, memungkinkan adanya pertukaran arus informasi yang sedemikian cepat dan pesat dimana arus informasi tersebut bebas masuk ke suatu negara. Persaingan

yang semakin kompetitif dan ketat membuat perusahaan-perusahaan lokal harus meningkatkan kualitas pelayanannya dengan mengandalkan teknologi informasi karena sesuai dengan perkembangan jaman, yang menguasai perkembangan teknologi informasi lah yang dapat bertahan di tengah panasnya kompetisi global, terlebih lagi untuk perusahaan yang menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai proses bisnis utama. Mau tidak mau, mereka harus melakukan perencanaan matang terkait dengan kemungkinan perubahan yang terjadi secara terus-menerus di masa depan. Perencanaan matang yang terkait ini berhubungan erat dengan pengukuran kinerja di suatu perusahaan.

Selama ini, faktor finansial menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan, namun pengukuran secara tradisional seperti itu sudah tidak dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan nyata yang terjadi saat ini. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa sudut pandang lain agar perusahaan dapat melakukan perencanaan secara matang dalam menghadapi perubahan yang terjadi secara terus menerus.

PT. XYZ adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia. Saat ini, PT. XYZ sedang melakukan modernisasi di area Madiun. Modernisasi yang dilakukan adalah dengan mengganti perangkat BSC (Base Station Controller ) NSN denga.n BSC Huawei. Namun, sampai saat ini, belum ada pemantauan dan evaluasi lebih lanjut apakah dengan terjadinya penggantian perangkat tersebut, tujuan bisnis telah tercapai. Sehingga, dibutuhkan suatu evaluasi sebagai sistem pengukuran kinerja di PT. XYZ area Madiun.

Balanced Scorecard merupakan solusi mengenai perencanaan yang baik dalam hal pengukuran kinerja [1]. Balanced Scorecard adalah serangkaian pengukuran kinerja perusahaan yang diukur dari empat perspektif berbeda, yakni perspektif financial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan perkembangan.

Selanjutnya, pembentukan Balanced Scorecard dilakukan setelah menjabarkan visi, misi, dan strategi perusahaan. Strategi objektif perusahaan inilah yang nantinya akan dijabarkan ke dalam empat perspektif yaitu perspektif financial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran. Keberhasilan penerapan Balanced Scorecard bergantung pada proses

Evaluasi Kinerja IT pada PT. XYZ

menggunakan IT Balanced Scorecard

Khikmatul Maula, dan Khakim Ghozali

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: khakim@is.its.ac.id

(2)

pembentukan dan penyusunan Balanced Scorecard itu sendiri,

Gambar 1 Perubahan Perspektif BSC Tradisional menjadi IT BSC

apabila penerapan ini gagal, maka perusahaan akan dihadapkan kembali pada model pengukuran yang tidak mampu menjelaskan strategi perusahaan. Keunggulan pendekatan Balanced Scorecard adalah mampu menghasilkan rencana strategi yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Komprehensif, Koheren, Seimbang, dan Terukur [2].

Balanced Scorecard juga dapat diterapkan untuk fungsi IT dan prosesnya. Namun akhir-akhir ini BSC telah diaplikasikan ke dalam dunia Information Technology dan lebih dikenal dengan IT BSC (Information Technology Balanced Scorecard).

Uraian sistematika penulisan pada tugas akhir ini bertujuan agar proses pengukuran kinerja IT beserta proses pembuatan rekomendasi perbaikan kinerja IT di PT. XYZ yang dibahas menjadi lebih mudah dipahami, jelas, dan sistematis untuk tiap-tiap atau subbab bahasan yang terdiri atas PENDAHULUAN, METODE PENELITIAN, PENYUSUNAN PERANGKAT EVALUASI, HASIL EVALUASI, REKOMENDASI DAN PERBAIKAN, KESIMPULAN/RINGKASAN.

II. METODE PENELITIAN A. Studi Literatur

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mempelajari literature yang berhubungan dengan Evaluasi Kinerja IT dan Balanced Scorecard. Dengan mempelajari literature ini, diharapkan dapat mengetahui gambaran evaluasi kinerja berdasarkan IT Balanced Scorecard.

B. Pengumpulan Data dan Informasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Data primer adalah data yang yang secara khusus dikumpulkan oleh penulis dari hasil wawancara dengan beberapa sumber yang terkait dengan bahan penelitian, sedangkan data sekunder adalah data yang berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan.

Sedangkan metode pengumpulan data adalah wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan kepada beberapa pihak, antara lain Manajer Resource Performance Assurance, Head

of Inventory&Budgeting, Staff Sales and Customer Service Jawa Timur Region, dan Supervisor RAN (BSS) Madiun. C. Penyusunan Perangkat Evaluasi

Pada tahap ini, hal yang pertama kali dilakukan adalah menganalisis tujuan bisnis perusahaan yang meliputi visi, misi, tujuan strategis, proses bisnis. Kemudian mulai menentukan ukuran dari masing-masing perspektif berdasarkan visi dan misi perusahaan, lalu langkah berikutnya yaitu menyusun pembobotan berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan pada masing-masing parameter.

D. Hasil Evaluasi

Proses evaluasi dilakukan dengan menilai keadaaan yang ada di PT. XYZ setelah melakukan modernisasi perangkat berdasarkan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan.

E. Rekomendasi dan Perbaikan

Tahap selanjutnya yaitu menyusun rekomendasi perbaikan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Rekomendasi ini dibutuhkan untuk dapat merealisasikan tujuan strategis perusahaan.

III. PENYUSUNANPERANGKATEVALUASI 3.1. Profil PT. XYZ

PT. XYZ adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia. PT. XYZ menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM. PT. XYZ ini mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, dengan 51,3 juta pelanggan dan market share sebesar 51% pada (Maret 2008) [3].

Pada akhir Maret 2008, PT. XYZ telah memiliki 51.3 juta pelanggan yang berdasarkan statistik industri mewakili perkiraan pangsa pasar hampir 51%. Sedangkan pada akhir 2010, PT. XYZ mengukuhkan diri menjadi operator seluler terdepan dengan 94 juta subscriber dengan market share sebesar 46% [3].

PT. XYZ menyediakan layanan selular GSM di Indonesia, yang secara nasional melalui jaringan GSM dual band 900/1800 MHz dan yang secara internasional melalui 288 mitra roaming international di 155 negara (pada akhir 2007). Pada September 2006, PT. XYZ menjadi penyelenggara pertama di Indonesia dengan meluncurkan layanan 3G [3].

PT. XYZ memiliki berbagai area cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Studi kasus pada tugas akhir ini menggunakan permasalahan yang ada di PT. XYZ area Madiun yang telah melakukan modernisasi perangkat Base Station Controller (BSC) yang semula menggunakan BSC NSN ke BSC Huawei, dimana modernisasi ini diselenggarakan pada bulan pada bulan Juli-Agustus 2011. Adapun visi dan misi PT. XYZ adalah sebagai berikut.

(3)

Provider gaya hidup mobile terbaik di kawasan regional. PT. XYZ menyediakan solusi untuk :

· Kualitas terbaik dan kepuasan untuk pelanggan. · Gaya hidup pelanggan.

Misi :

Menyediakan layanan gaya hidup mobile dan solusi secara unggul yang melebihi perkiraan pelanggan, menciptakan nilai bagi semua stakeholder, dan perkembangan ekonomi bagi Negara.

3.2. Proses Bisnis PT. XYZ

Tiap tahunnya, Direktur Utama menetapkan target perusahaan yang disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan, misalnya Target Revenue dan Target Subscriber. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut, masing-masing direktorat juga menetapkan target masing-masing agar sejalan dengan target perusahaan. Tiap direktorat juga memiliki Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur pencapaian target.

Misalnya, untuk mencapai target revenue sebesar Rp X trilliun dan target subscriber sebesar Y juta subs, maka langkah yang perlu dilakukan oleh tiap direktorat antara lain :

· Niaga : Apa saja layanan yang perlu dikembangkan?

· Operasi : Jaringan apa yang akan disediakan? · Perencanaan dan Pengembangan : Teknologi

apa yang bisa diberikan?

· Keuangan : Fungsi kontol budgeting dan resource

· Non Direktorat : Mendukung fungsi bisnis yang sedang berjalan

Target Revenue dan Target Subsciber itu dibagi lagi ke dalam empat area :

· Area 1 : Sumatera (Sumatra bagian utara (Sumbagut), Sumatra bagian tengah (Sumbagteng), Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) )

· Area 2 : Jabodetabek (Jabotabek dan Jawa Barat) · Area 3 : Jawa Bali (Jawa Tengah & DIY, Jawa

Timur ,dan Bali NusaTenggara)

· Area 4 : Pamasuka (Kalimantan dan Sumatra) Dari masing – masing area akan dibagi lagi ketingkatan regional, cabang, sehingga informasi dan beban kerja dapat terdistribusi secara efektif untuk mencapai hasil yang optimal.

Target Revenue dan Subscriber dibagi per Area berdasarkan potensi dari masing-masing area tersebut. Inilah yang menjadi tugas dari Divisi Customer Relationship Management (CRM), yakni untuk menyediakan profil pelanggan kepada perusahaan serta melakukan identifikasi pelanggan di masing-masing area, tujuannya adalah untuk mengarahkan target agar sesuai dengan potensial pelanggan.

3.3. Menentukan misi dan ukuran dari perspektif IT BSC

Tujuan dari masing-masing perspektif IT BSC diturunkan dari visi dan misi PT. XYZ. tujuan dan ukuran dari perspektif IT BSC ini berguna dalam mengevaluasi kinerja IT apakah sesuai dengan visi dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. 3.4. Menentukan Parameter

Tahap berikutnya dari penyusunan perangkat evaluasi adalah menentukan parameter. Parameter ini berguna untuk memberikan batasan evaluasi apa saja yang akan diukur dari keempat perspektif IT BSC.

3.5. Menyusun Pembobotan

Pada pembahasan penyusunan pembobotan, ada beberapa tahap yang dilakukan oleh penulis, antara lain :

- Survei

Survei dilakukan kepada 30 karyawan PT. XYZ untuk menentukan ranking atau prioritas parameter pada tiap perspektif IT BSC. Survei bertujuan untuk menentukan prioritas serta bobot pada tiap matriks pada suatu parameter. Bobot diketahui setelah menjumlahkan nilai yang terakumulasi pada masing-masing matriks. - Menentukan skor dan range tiap matriks

Setelah mengetahui nilai masing-masing matriks, maka dilakukan penentuan skor dan range tiap matriks. Skor didapatkan dari nilai akhir hasil survei pada masing-masing matriksnya.

Tabel 1 Pembobotan Perspektif IT Balanced Scorecard Parameter Perspektif Bobot

Corporate Contribution Kebijakan 74 - Visi PT. XYZ 28 - Misi PT.XYZ 24 - Business – IT Alignment 22 Struktur Organisasi 49 - Kejelasan wewenang Direktur IT 25 - Pembagian wewenang yang jelas di masing-masing sub direktorat 24 Investasi 77 - Anggaran IT 77 Cashflow 100 - Pencapaian Target Pendapatan 53 - Pencapaian

(4)

Parameter Perspektif Bobot Customer Orientation Kepuasan Pelanggan 98 - Kualitas produk&layanan serta responsivitas 53 - Harga produk&layanan 45 Keunggulan Layanan 81 - Produktivitas perangkat yang dihasilkan 81 Hubungan dengan Pelanggan 66 - Program CRM yang dijalankan 16 - Ketanggapan dalam menghadapi complain pelanggan 25 - Pelayanan pelanggan 25 Kerjasama dengan

partner bisnis lain 55

- Adanya Service Level Agreement 55 Operational Excellence Ketersediaan Akses Jaringan 45 - Availability Network 45 Kualitas Jaringan 49 - Quality of Service 49 Future Orientation Manajemen SDM 98 - Kemampuan karyawan 53 - Latar belakang pendidikan karyawan 43 Kepuasan Karyawan 78 - Kompensasi 32 - Jenjang karir 23 - Suasana kerja 23 Knowledge Management 75 - Lingkungan kerja 36 - Level kompetensi karyawan 39 Proyek IT 51 - Sosialisasi Modernisasi 18 - Modernisasi Perangkat 20 - Kepuasan karyawan terhadap perangkat baru 13 Total 994

IV. HASILEVALUASI

Proses evaluasi ini dilakukan setelah melewati proses penyusunan perangkat evaluasi serta proses pengumpulan data dan informasi yang meliputi: wawancara, survey, dan kuisioner.

Proses evaluasi ini dibedakan menjadi empat perspektif sesuai prisip IT BSC, yakni Corporate Contribution, Customer Orientation, Operational Exellence, dan Future Orientation.

Perspektif Corporate Contribution memiliki empat parameter: Kebijakan, Struktur Organisasi, Investasi, dan Cashflow. Perspektif Customer Orientation juga memiliki empat parameter: Kepuasan Pelanggan, Keunggulan Layanan, Hubungan dengan Pelanggan, dan Kerjasama dengan Partner Bisnis Lain. Sedangkan untuk perspektif Operational Excellence, hanya terdiri dari dua parameter saja, yakni Ketersediaan Akses Jaringan dan Kualitas Jaringan. Perspektif terakhir, Future Orientation memiliki empat parameter: Manajemen SDM, Kepuasan Karyawan, Knowledge Management, dan Proyek IT.

A. Perspektif Corporate Contribution

Perspektif ini secara umum sudah menunjukkan hasil yang maksimal, hal ini dapat dilihat dari total poin yang didapatkan, yakni 271 dari total bobot 300. Namun, beberapa matriks menunjukkan hasil yang belum maksimal, antara lain: Visi PT. XYZ, Misi PT. XYZ, Business-IT Alignment, serta Kejelasan Wewenang Direktur IT.

B. Perspektif Customer Orientation

Perspektif ini secara umum sudah menunjukkan hasil yang maksimal, hal ini dapat dilihat dari total poin yang didapatkan, yakni 258 dari total bobot 300. Beberapa matriks yang belum maksimal antara lain Kualitas Produk & Layanan dan Ketanggapan dalam menghadapi complain pelanggan.

C. Perspektif Operational Excellence

Perspektif ini mendapatkan total poin 89 dari total bobot 94, yang menunjukkan bahwa perspektif Operational Excellence sudah berjalan dengan maksimal.

D. Perspektif Future Orientation

Perspektif ini mendapatkan total 225 dari 300 total bobot, yang mengindikasikan bahwa pencapaian dari perspektif Future Orientation di PT. XYZ masih belum maksimal. Beberapa matriks yang belum maksimal pencapaiannya antara lain: Latar Belakang pendidikan karyawan, Lingkungan Kerja, Level Kompetensi, Modernisasi Perangkat dan Kepuasan Karyawan terhadap Perangkat Baru.

V. REKOMENDASIDANPERBAIKAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai rekomendasi dan perbaikan kinerja yang dapat dilakukan oleh PT. XYZ untuk dapat merealisasikan tujuan bisnis perusahaan. Rekomendasi

(5)

dan perbaikan ini dibuat berdasarkan hasil evaluasi kinerja IT yang telah dilakukan.

Setelah melakukan evaluasi kinerja IT, maka dapat diketahui beberapa matriks yang masih belum maksimal. Adapun rekomendasi untuk matriks – matriks tersebut adalah sebagai berikut.

5.1. Visi PT. XYZ

PT. XYZ perlu melakukan analisis mengenai tren apa yang sedang berkembang pesat di dunia telekomunikasi. Kemudian mulai membidik pasar yang potensial. PT. XYZ juga bisa melakukan riset untuk meluncurkan program atau layanan baru yang dapat menarik minat berbagai kalangan customer manapun.

5.2. Misi PT.XYZ

PT. XYZ segera membutuhkan transformasi capability dari Human Resource, yang artinya perlunya update kemampuan dan informasi bagi karyawan untuk semakin meningkatkan SDM 5.3. Business-IT Alignment

Untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap Master Plan IT, yang perlu dilakukan adalah monitoring dan controlling secara berkala.

5.4. Kejelasan Wewenang Direktur Utama

Direktur Utama serta seluruh manajemen perlu

melakukan peningkatan monitoring dan

controlling terhadap kebijakan yang ada yang berhubungan dengan kinerja IT di perusahaan.

5.5. Kualitas Produk&Layanan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi complain pelanggan, antara lain : mengenal karakter pelanggan, mengklasifikasi keluhan, dan meningkatkan profesionalitas karyawan.

5.6. Ketanggapan dalam Menghadapi Complain Pelanggan

Untuk meningkatkan dan mempercepat waktu penanganan keluhan pelanggan, maka PT. XYZ perlu meningkatkan kemampuan karyawan, untuk meningkatkan kemampuan karyawan ini, dibutuhkan kerja keras dari segenap elemen perusahaan untuk bersama meningkatkan kemampuan pribadi secara individu.

5.7. Latar Belakang Pendidikan Karyawan

Rekomendasi untuk matriks ini adalah dengan

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan

karyawan yang bergelar Sarjana, apabila ilmu Sarjana sudah cukup mampu mengatasi pekerjaan yang diberikan, maka karyawan tidak perlu melanjutkan ke gelar yang lebih tinggi, namun, jika karyawan ingin meningkatkan level kompetensi yang dia miliki, maka perusahaan berhak memberikan rekomendasi dan kemudahan bagi karyawan untuk menuntut ilmu lebih tinggi, seperti memberikan

beasiswa dan tunjangan pendidikan pada karyawan tersebut.

5.8. Lingkungan Kerja

Untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh PT. XYZ, antara lain: meningkatkan kenyamanan fasilitas kerja, pemberian renumerasi, memberikan pelatihan, meningkatkan kenyamanan situasi kerja, pemberlakuan mutasi, dan meningkatkan komunikasi yang baik.

5.9. Level Kompetensi

Untuk meningkatkan level kompetensi karyawan, pertama perlu diadakan pengukuran level kompetensi karyawan (competency mapping) untuk memetakan kemampuan masing-masing karyawan. Hal ini dilakukan agar HRD dapat menempatkan karyawan sesuai dengan bidang minat dan kompetensi yang dia miliki. Langkah kedua adalah dengan melakukan pelatihan secara berkala. Pelatihan yang diberikan berbeda-beda berdasarkan jabatan serta bidang kerja karyawan. PT. XYZ juga perlu bekerja sama dengan berbagai vendor untuk memberikan sertifikasi kepada karyawan atas pelatihan yang telah diselenggarakan.

5.10. Modernisasi Perangkat

Hal yang dapat dilakukan oleh PT. XYZ adalah melakukan proses monitoring, controlling dan evaluasi secara berkala dilakukan untuk memantau proses modernisasi serta meminimalisir resiko yang ada agar proses berjalan tepat waktu dan biaya dan sesuai dengan target dan rencana.

5.11. Kepuasan Karyawan terhadap Perangkat Baru Metode handover perlu diperbaiki, dan itu tidak terbatas pada proses sosialisasi saja, tapi juga fundamental perangkat modernisasi. Selain itu, vendor juga harus melakukan sosialisasi sampai tahap practical, yakni memantau pelaksanaan modernisasi secara langsung serta memberikan pengarahan secara intensif.

VI. KESIMPULAN/RINGKASAN

Simpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi kinerja IT menggunakan IT Balanced Scorecard adalah salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengukur apakah fungsi IT dan prosesnya telah berjalan sesuai dengan visi perusahaan atau tidak.

2. Modernisasi perangkat BSC (Base Station Controller) merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh PT. XYZ untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta meningkatkan kualitas layanan. Hal ini sesuai dengan misi PT. XYZ yaitu menyediakan layanan gaya hidup mobile dan solusi secara unggul yang melebihi perkiraan pelanggan, menciptakan nilai bagi semua

(6)

stakeholder, dan perkembangan ekonomi bagi Negara.

3. Penyusunan perangkat evaluasi dengan metode IT Balanced Scorecard dimulai dari menganalisis tujuan bisnis perusahaan yang meliputi visi, misi, tujuan strategis, proses bisnis. Kemudian mulai menentukan ukuran dari masing-masing perspektif berdasarkan visi dan misi perusahaan, lalu langkah berikutnya yaitu menyusun pembobotan berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan pada masing-masing parameter. 4. Hasil evaluasi kinerja IT menggunakan IT

Balanced Scorecard pada PT. XYZ menghasilkan kesimpulan bahwa fungsi IT dan proses yang selama ini dilakukan, dalam studi kasus ini adalah modernisasi perangkat BSC, sudah sangat baik dan sesuai dengan visi dan tujuan perusahaan, walaupun dalam prosesnya masih ada beberapa kendala dan kesulitan yang ada, namun sudah dapat ditangani dengan baik. Rekomendasi dibuat berdasarkan hasil evaluasi kinerja IT PT. XYZ yang telah dilakukan. Secara umum, hasil evaluasi kinerja IT PT. XYZ menunjukkan nilai yang sangat baik, yakni 865 dari total bobot 994. Namun, beberapa matriks menunjukkan hasil yang belum maksimal. Semua program sudah dijalankan, namun belum dipantau dengan baik. Untuk itu, hal yang perlu dilakukan oleh PT. XYZ ialah dengan meningkatkan proses control dan evaluasi terutama oleh pihak manajemen untuk memastikan bahwa program yang ada telah dijalankan dan sesuai dengan visi serta target yang telah direncanakan.

5. Rekomendasi dibuat berdasarkan hasil

evaluasi kinerja IT PT. XYZ yang telah dilakukan. Secara umum, hasil evaluasi kinerja IT PT. XYZ menunjukkan nilai yang sangat baik, yakni 865 dari total bobot 994. Namun, beberapa matriks menunjukkan hasil yang belum maksimal. Semua program sudah dijalankan, namun belum dipantau dengan baik. Untuk itu, hal yang perlu dilakukan oleh PT. XYZ ialah dengan meningkatkan proses control dan evaluasi terutama oleh pihak manajemen untuk memastikan bahwa program yang ada telah dijalankan dan sesuai dengan visi serta target yang telah direncanakan.

UCAPANTERIMAKASIH

Dengan ini, penulis hendak menyampaikan penghormatan dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan secara langsung maupun tidak langsung antara lain kepada :

1. Allah SWT, atas segala bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ilmiah ini.

2. Bapak, Ibu, Kakak, dan Adik yang telah memberikan dorongan dan motivasi terbesar dalam proses pengerjaan jurnal ilmiah ini.

3. Bapak Khakim Ghozali selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, pencerahan, dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

4. Bapak I Ketut Widya N, dan segenap karyawan PT. XYZ yang telah meluangkan waktu memberikan data-data yang diperlukan selama ini, terima kasih atas partisipasinya yang sangat besar sehingga penelitian jurnal ilmiah ini dapat terseleseikan. 5. Rekan-rekan 8ioS yang selalu memberikan semangat

dan motivasi yang tiada tara selama ini.

6. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu. Terima kasih telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini.

DAFTARPUSTAKA

[1] Chen, F. H., Hsu, H. T., & Tzeng, G.-H, “A balanced scorecard approach to establish a performance evaluation and relationship model for hot spring hotels based on a hybrid MCDM model combining DEMATEL and ANP” International Journal of Hospitality Management, (2011) 908 - 932. [2] Wijaya, R., Linear Networks and Systems (Book style). Jurnal Sistem

Informasi Universitas Kristen Maranatha (2007) 1907-1221. [3] Annual Report PT. XYZ. (2010).

Gambar

Gambar 1 Perubahan Perspektif BSC Tradisional menjadi IT BSC

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang akan digunakan untuk peramalan jumlah penumpang pesawat terbang dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh adalah: pertumbuhan Jumlah Penduduk

Adapun beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain: pemerintah desa segera memetakan potensi ekowisata yang ada pada kawasan hutan Selelos dan merancang serta

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat-Nya, rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga terselesainya Skripsi ini dengan judul: Pengaruh

Penelusuran ini dimulai dari pertemuan Sungai Kahayan dengan sungai kuna di Desa Mentaren di bagian tenggara lokasi penelitian sampai dengan Handil Saka Kamis yang

Penyetaraan (equating) UASBN SD tahun 2009/ 2010 yang dilakukan untuk setiap mata pelajaran menggunakan propinsi Jawa Barat sebagai acuan, pemilihan Jawa Barat sebagai

Nilai sudut yang dibangun oleh dua bidang (yang direntang

Jadi berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa jenis- jenis hukuman dalam membentuk perilaku disiplin pada anak usia 5-6 tahun adalah bentuk hukuman yang

Hasil pengalaman kami dengan produk ini dan pengetahuan kami mengenai komposisinya kami menjangka tidak terdapat bahaya selagi produk ini digunakan dengan cara yang sesuai