• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING..."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN JUDUL PRASYARAT... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... v

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Manfaat Penelitian... 8 1.5. Sistematika Penulisan... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya... 11

2.2 Tinjauan Konsep... 16

2.2.1 Tinjauan Tentang Potensi Wisata ... 16

2.2.2 Tinjauan Tentang Karakteristik Wisatawan... 19

2.2.3 Tinjauan Tentang Persepsi ... 20

2.2.4 Tinjauan Tentang Paket Wisata... 22

2.2.5 Tinjauan Tentang Wisata Tracking... 32

2.2.6 Tinjauan Tentang Konsep Tri Hita Karana... 33

2.2.7 Tinjauan Tentang Model Saluran Distribusi Produk Pariwisata ……….. 35

2.2.8 Tinjauan Tentang Wisatawan... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 38

3.1 Lokasi Penelitian... 38

3.2 Definisi Operasional Variabel... 38

3.2.1 Potensi ... 38

3.2.2 Persepsi Wisatawan... 39

3.2.3 Pengemasan Paket Wisata Tracking... 42

3.2.4 Konsep Tri Hita Karana... 42

3.2.5 Saluran Distribusi Produk Wisata... 44

(2)

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 44

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 45

3.5 Teknik Penentuan Informan... 46

3.6 Teknik Pengambilan Sampel... 47

3.7 Teknik Analisis Data... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 51

4.1 Gambaran Umum Penelitian... 51

4.1.1 Sejarah Kepariwisataan Desa Munduk... 51

4.1.2 Letak Geografi Desa Munduk... 52

4.2 Potensi Wisata Tracking di Desa Munduk... 52

4.2.1 Natural Attraction... 52

4.2.1.1 Air Terjun... 52

4.2.1.2 Hutan Munduk... 53

4.2.2 Cultural Attraction... 53

4.2.2.1 Gamelan Tradisional Rindik... 53

4.2.3 Social Attraction... 54

4.2.3.1 Area Persawahan... 54

4.2.3.2 Perkebunan Kopi dan Cengkeh... 54

4.2.3.3 Pasar Tradisional Desa Munduk... 55

4.2.4 Built Attraction... 55

4.2.4.1 Pura Kopi dan Pura Bedugul... 55

4.2.4.2 Pesanggrahan Desa Munduk... 56

4.3 Persepsi Wisatawan Terhadap Potensi Wisata Tracking di Desa Munduk... 56

4.3.1 Persepsi Wisatawan Terhadap Kondisi Fisik Wisata Tracking Di Desa Munduk... 63

4.3.2 Persepsi Wisatawan Terhadap Kondisi Non Fisik Wisata Tracking Di Desa Munduk... 64

4.4 Pengkemasan Paket Wisata Tracking Dengan Konsep Tri Hita Karana di Desa Munduk... 66

4.4.1 Pengkemasan Paket Wisata Munduk Waterfall Tracking. . 68

4.4.2 Pengkemasan Paket Wisata Munduk Rice Field Tracking. 74 4.5 Saluran Distribusi Pemasaran Paket Wisata Tracking di Desa Munduk .……… 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 84

5.1 Simpulan··· 84

5.2 Saran··· 85

(3)

DAFTAR PUSTAKA··· 86

DAFTAR INFORMAN··· 88

DAFTAR RESPONDEN··· 89

LAMPIRAN··· 93

(4)

ABSTRACT

Tourism Faculty

Bachelor S1 Tour & Travel Industry Program Udayana University

Thesis

A. Writer : Nyoman Surya Maha Putra

B. Title : The Packaging of Tracking Package Tour with The Concept of Tri Hita Karana in Munduk Village-Buleleng

C. Number of pages : xv+119

D. Summary :

Munduk village is located in the district of Banjar, Buleleng regency, which has a variety of attractions that can be developed. The purpose of this study was to determine the potential of tourism, the perception of tourists about tracking tours, packaging of tracking package tour with the concept of Tri Hita Karana in Munduk, marketing distribution channels tracking package tour. The location of this research was conducted in the village of Munduk, Buleleng.

The sampling and informants technique used in this research is purposive sampling. The informants in this research consisted of The chief of Munduk village, leaders community, and local guides. While the sample used are foreign tourists who have conducted two types of tracking activities in the village of Munduk. The number of respondents used in this research were 110 respondents. The analysis data technique used is descriptive qualitative and quantitative descriptive with using Likert scale measurement.

The results of this research indicated that Munduk has tourism potential in terms of natural landscapes, arts, local community trust , habits of the population, and historic buildings. This is supported by the perceptions of foreign tourists, that the physical condition and non-physical condition of tracking tours in Munduk village, in terms of facilities to services have already it can be said good. Based on this potential and perceptions, tracking activities in Munduk village will packed into a tour packages by applying the concept of Tri Hita Karana. The tracking tour packages packed consisting of Munduk Waterfall Tracking and Munduk Rice Field Tracking. The distribution channel tracking tour packages consists of two ways, either directly or indirectly (through the travel agent or travel bureau).

Keywords: Potential, Perception Traveler, Tour Package, Distribution Channel

(5)

ABSTRAK Fakultas Pariwisata

Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayana

Skripsi

A. Penulis : Nyoman Surya Maha Putra

B. Judul : Pengkemasan Paket Wisata Tracking Dengan Konsep Tri Hita Karana Di Desa Munduk-Buleleng

C. Jumlah halaman : xv+119 D. Ringkasan :

Desa Munduk merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dimana memiliki berbagai daya tarik wisata yang dapat dikemas. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi wisata, persepsi wisatawan terhadap wisata tracking, pengemasan paket wisata tracking dengan konsep Tri Hita Karana di Desa Munduk, dan saluran distribusi pemasaran paket wisata tracking.

Penentuan sampel dan informan menggunakan teknik Purposive Sampling. Informan dalam penelitian ini terdiri atas Kepala Desa Munduk, tokoh masyarakat, dan guide lokal. Sedangkan sampelnya adalah wisatawan mancanegara yang melakukan dua jenis wisata tracking di Desa Munduk. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 110 responden. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode pengukuran skala likert.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Munduk memiliki potensi wisata alam, kesenian, kepercayaan masyarakat, kebiasaan penduduk, dan bangunan bersejarah. Hal ini didukung dengan persepsi wisatawan mancanegara, bahwa kondisi fisik dan non fisik wisata tracking di Desa Munduk, dari segi fasilitas hingga pelayanan dapat dikatakan baik. Berdasarkan potensi dan persepsi tersebut, maka wisata tracking di Desa Munduk dikemas ke dalam paket wisata dan diinovasi dengan konsep Tri Hita Karana. Paket wisata tracking yang dikemas terdiri atas Munduk Waterfall Tracking dan Munduk Rice Field Tracking. Adapun saluran distribusi paket wisata tracking terdiri atas dua cara yaitu baik langsung maupun tidak langsung (melalui perantara travel agent atau biro perjalanan wisata).

Kata Kunci : Potensi, Persepsi Wisatawan, Paket Wisata, Saluran Distribusi

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada saat ini kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pemasukan devisa bagi negara. Hal tersebut dapat terjadi karena Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata. Ini bisa dilihat dari indahnya berbagai macam pemandangan alam, kebudayaan, sejarah bangsa, festival-festival atau upacara-upacara daerah yang unik, berbagai macam seni lukis, kerajinan tangan, dan banyaknya tempat yang sangat menarik bagi para wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi destinasi wisata di setiap daerahnya.

Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata terbaik di Indonesia, dimana terdapat berbagai potensi wisata. Melihat potensi yang dimiliki Bali dari keindahan alam, keramah-tamahan penduduk, seni budaya dan adat-istiadatnya yang khas, membuat sektor pariwisata mendapat perhatian yang khusus dan serius dari pemerintah daerah Provinsi Bali. Banyaknya kunjungan wisatawan baik dari luar maupun dalam negeri yang datang, membuat industri-industri di bidang pariwisata bermunculan seperti hotel, biro perjalanan wisata, restoran, SPA, dan lain-lain. Tentunya hal ini adalah peluang yang sangat besar bagi para pengusaha asing ataupun lokal untuk berlomba dalam meraih keuntungan besar di sektor pariwisata.

Kabupaten Buleleng merupakan satu dari delapan kabupaten di Bali yang dikenal oleh wisatawan mancanegara sebagai destinasi wisata yang menarik, dimana daerah tersebut memiliki bermacam seni, kebudayaan, dan daya tarik wisata alam. Pembangunan sarana dan prasarana juga terus dilakukan oleh pemerintah daerah,

(7)

2

masyarakat lokal, dan para pengusaha. Tentunya dengan adanya kontribusi tersebut akan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng. Dampak positif tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 tentang perkembangan jumlah wisatawan di Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 hingga 2016.

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Kabupaten Buleleng Tahun 2012 - 2016

No Tahun Wisatawan Jumlah Persentase

Domestik Mancanegara Pertumbuhan

1 2012 268.794 266.053 534.847 23,65% 2 2013 349.981 288.166 638.147 10,33% 3 2014 372.814 291.012 663.826 4,02% 4 2015 402.639 300.305 702.944 5,89% 5 2016 504.145 301.313 805.458 14,6% Total 1.898.373 1.446.849 3.345.222 58,49% Rata-Rata 379.675 289.370 669.044 11,7% Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, 2016

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan baik itu domestik dan mancanegara ke Kabupaten Buleleng terus mengalami peningkatan yang cukup baik di setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi terhadap sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Buleleng tidak kalah menarik dengan kabupaten lain yang terletak di Provinsi Bali. Kedatangan wisatawan mancanegara tersebut juga terus memberikan peluang tersendiri bagi masyarakat lokal untuk dapat meraih keuntungan. Adapun data perkembangan lima besar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Buleleng pada tahun 2012 hingga 2016 dan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2

Data Perkembangan Lima Besar Wisatawan Mancanegara Ke Kabupaten Buleleng 2012 - 2016

1

(8)

3

Peringkat Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Negara Jumlah Negara Jumlah Negara Jumlah Negara Jumlah Negara Jumlah I Belanda 57,824 Belanda 19,540 Prancis 44,830 Prancis 51,683 Prancis 51,683 II Prancis 47,772 Prancis 17,340 Jerman 32,478 Belanda 38,894 Belanda 38,894 III Jerman 35,276 Jerman 15,770 Belanda 27,916 Jerman 35,753 Jerman 35,753 IV Belanda 14,688 Australia 11,230 Australia 11,631 Australia 14,638 Australia 14,638 V Denmark 9,572 Denmark 9,340 Malaysia 7,171 Rusia 6,638 Rusia 6,638

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, 2016

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas, dapat dilihat bahwa lima besar kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Buleleng yang berasal dari Negara Belanda, Prancis, Jerman, dan Australia selalu mendominasi, kemudian diikuti oleh Negara Denmark, Malaysia dan Rusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Buleleng lebih banyak berasal dari Benua Eropa dan Australia, kemudian diikuti oleh Asia dan Amerika.

Wilayah Kabupaten Buleleng dibagi menjadi sembilan kecamatan, yaitu kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, Sukasada, dan Tejakula. Kecamatan Banjar sendiri terdiri dari banyak kelurahan atau desa, salah satunya yaitu Desa Munduk. Desa tersebut dapat ditempuh sekitar dua jam dari Denpasar, dengan menggunakan kendaraan bermotor dan mobil. Masyarakat lokal di Desa Munduk sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, pekerja di industri pariwisata seperti home stay, SPA, dan restoran.

Desa Munduk memiliki bermacam tourist attraction yang terdiri atas kesenian atau budaya dan pemandangan alam, berupa perbukitan, persawahan, dan air terjun yang menjadi ciri khas di desa tersebut. Akses jalan untuk dapat berkunjung ke Desa Munduk juga sudah banyak mengalami perbaikan, sehingga tentunya dapat memudahkan wisatawan yang ingin datang untuk menikmati pemandangan alam dan

(9)

4

budaya di Desa Munduk. Lokasi desa tersebut berada di kawasan yang strategis, akses atau jalur untuk menuju ke Desa Munduk juga merupakan salah satu jalur alternatif atau jalur penghubung bagi wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata yang ada di kawasan Bedugul dengan objek wisata Pantai Lovina. Adapun jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Munduk dalam lima tahun terakhir, dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.3

Data Kunjungan Wisatawan Ke Desa Munduk Tahun 2012 - 2016

No Tahun Wisatawan Jumlah Persentase (%)

Domestik Mancanegara Pertumbuhan

1 2012 4.514 16.807 21.321 6,80% 2 2013 4.034 21.108 25.142 17,92% 3 2014 1.417 20.432 21.849 (-13,09%) 4 2015 4.585 21.659 26.244 20,11% 5 2016 5.012 23.678 28.690 9,32% Total 19.562 103.684 123.246 41,05% Rata-Rata 3.912 20.736 24.649 8,21%

Sumber: Arsip Data Kunjungan Wisatawan ke Desa Munduk, 2016

Berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Munduk di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan baik itu domestik dan mancanegara yang juga didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Negara Belanda, Prancis, Jerman, Denmark, dan Australia terus mengalami peningkatan pada tahun 2012 hingga 2013. Pada tahun 2014 jumlah kedatangan wisatawan ke Desa Munduk mengalami penurunan sebesar 3.293 wisatawan, dikarenakan bencana alam yang menyebabkan akses menuju Desa Munduk ditutup. Pada tahun 2015 dan 2016, jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Munduk kembali meningkat. Kembali meningkatnya kunjungan

(10)

5

wisatawan mancanegara ke Desa Munduk merupakan hal positif dan tentunya peluang besar yang harus dimanfaatkan masyarakat lokal dengan baik.

Desa Munduk juga memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata, namun hal tersebut kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat lokal. Potensi alam yang terdapat di desa tersebut tentunya akan mampu memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Perkembangan industri pariwisata di Desa Munduk, seperti home stay, SPA, dan restoran, harus diimbangi dengan pemanfaatan potensi alam yang dikelola secara baik, sehingga terciptanya pariwisata yang berkelanjutan.

Konsep Tri Hita Karana merupakan landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari masyarakat lokal di Desa Munduk. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana masyarakat menjaga hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Namun seiring berkembangnya pariwisata di Desa Munduk, membuat kesadaran masyarakat sedikit berkurang, khususnya dalam hal menjaga dan merawat alam.

Wisata tracking merupakan solusi tepat dalam memanfaatkan potensi alam yang belum diketahui luas oleh banyak wisatawan yang berkunjung ke Desa Munduk, dimana kegiatan wisata tracking nantinya juga semakin terlihat menarik minat wisatawan, apabila kegiatan tersebut dipadukan dengan konsep Tri Hita Karana yang menjadi keunikan tersendiri, serta memberikan contoh kepada masyarakat lokal dan dampak wisata tracking tersebut juga tentunya akan memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Wisata tracking juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat desa itu sendiri, dikarenakan wisata tracking akan membuat waktu tinggal wisatawan di Desa Munduk semakin bertambah.

(11)

6

Bertambahnya waktu tinggal wisatawan di Desa Munduk, tentunya akan berdampak kepada usaha-usaha masyarakat lokal dalam mendapatkan keuntungan.

Wisata tracking di Desa Munduk tersebut tentunya sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik, dimana akses jalur wisata tracking sudah dibuat oleh kelompok sadar wisata (DARWIS) yang dibentuk pada tahun 2003. Seiring berkembangnya pariwisata di Desa Munduk dibentuklah kelompok Giri Sutha yang terdiri dari perkumpulan guide lokal yang menjadi pemandu wisatawan mancanegara yang ingin melakukan kegiatan wisata tracking di Desa Munduk.

Dalam mencapai pasar sasarannya, paket wisata tracking yang akan dikemas tentunya harus memiliki saluran distribusi yang baik, sehingga produk wisata yang dihasilkan nantinya dapat dijual dan sampai kepada konsumen, yaitu wisatawan mancanegara. Adanya saluran distribusi yang baik diharapkan mampu memberikan efek positif terhadap kepariwisataan di Desa Munduk.

Dalam hal ini peneliti memilih Desa Munduk sebagai objek penelitian, alasan peneliti yaitu dikarenakan Desa Munduk memiliki potensi wisata untuk dapat dikemas ke dalam paket wisata tracking. Desa Munduk juga memiliki akses yang strategis, dimana desa tersebut terletak di jalur utama bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke pusat objek wisata di Kabupaten Buleleng, yaitu objek wisata Lovina. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan melakukan pengemasan paket wisata tracking dengan konsep Tri Hita Karana di Desa Munduk.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(12)

7

1. Apakah potensi wisata tracking yang terdapat di Desa Munduk untuk dapat dikemas ke dalam paket wisata?

2. Bagaimanakah persepsi wisatawan terhadap potensi wisata tracking di Desa Munduk?

3. Bagaimanakah pengkemasan paket wisata tracking dengan konsep Tri Hita Karana di Desa Munduk?

4. Bagaimanakah saluran distribusi pemasaran paket wisata tracking di Desa Munduk?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui potensi wisata tracking yang terdapat di Desa Munduk agar dapat dikemas ke dalam paket wisata.

2. Untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap potensi wisata tracking di Desa Munduk.

3. Untuk mengetahui pengkemasan paket wisata tracking dengan konsep Tri Hita Karana di Desa Munduk.

4. Untuk mengetahui saluran distribusi pemasaran paket wisata tracking di Desa Munduk.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti: 1. Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memilki kegunaan dalam memberikan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana mengemas sebuah

(13)

8

paket wisata khususnya tracking di sebuah daerah yang memiliki potensi wisata. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai referensi tambahan bagi perpustakaan yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam proses belajar mengajar, khususnya pada jurusan Industri Perjalanan Wisata.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh dalam memanfaatkan atau mengelola daerah-daerah di Bali yang memiliki potensi wisata, sehingga kunjungan wisatawan ke Bali dapat tersebar secara merata dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengelola pariwisata di Bali.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menguraikan mengenai tinjauan penelitian sebelumnya dan berbagai tinjauan konsep yang mendukung penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai lokasi penelitian, definisi operasional variable, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel, dan analisa data.

(14)

9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang jawaban dari permasalahan yang diteliti dengan mencantumkan analisis data yang diperoleh.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan simpulan dari pembahasan masalah dan saran sebagai masukan.

Referensi

Dokumen terkait

Kenyataan yang terjadi di SMAN 14 Gowa yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan salah satu peserta didik bernama Muhammad Iqbal kelas XI IPS 2

Fungsi dari Satlantas pada tingkat Polres, termasuk Polrestabes tersebut adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 59 ayat (3) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor

Siahaan tanggal dan hari tidak diingat sekitar bulan No vember 2010 yang pergi ke Desa Pematang Johar untuk menjumpai seseorang yang akan menjual tanah, kemudian karena tanahnya

Decongestants/ untuk batuk berdahak =ekspektoran Pseudoephedrine Sudafed, Halofed, Novafed, Actifed Approved C L3 (for acute use) L4 (for chronic use) Diabetes meds/ obat

Pada bagian ini peneliti menguraikan sepak terjang masyarakat sipil (MCW) di Kota Malang dalam melakukan gerakan sosial dengan misi mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk memberikan layanan informasi pelanggan telepon PT Telkom dapat dibuat layanan berbasis WAP sehingga informasi mengenai

Berdasarkan data hasil pengukuran kandungan Total Suspendid Solid/TSS tersebut, dapat diketahui bahwa Total Suspendid Solid/TSS di Pantai Labuhan Haji termasuk agak

Berdasarkan hasi lpenelitian, analisis, dan pembahasan mengenai tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman ubi kayu di Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu