• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN WISATA AGRARIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN WISATA AGRARIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN WISATA

AGRARIS

2.1 Pengertian Wisata Agraris

Wisata Agraris merupakan salah satu dari beberapa wisata alternatif yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Sebelum membahas lebih jauh tentang Wisata Agraris, disini penulis akan menerangkan secara rinci tentang pengertian Wisata Agraris dan juga menerangkan tentang pengertian pariwisata. Hal ini dikarenakan menerangkan tentang Wisata Agraris harus berdasarkan dengan konsep – konsep kepariwisataan yang telah diatur oleh Undang-Undang.

2.1.1 Pengertian Pariwisata

Istilalah pariwisata terdiri dari dua suku kata, yaitu “pari” dan “wisata”. Pari yang berarti lengkap, banyak, berputar-putar, dan wisata yang artinya perjalanan atau berpetgian. Dengan demikian maka secara tata bahasa arti pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan yang lengkap. Pengertian lengkap disini adalah berangkat dari rumahnya sampai ke tujuan dan kembali lagi kerumahnya dengan tidak ada maksud untuk tinggal menetap di daerah tersebut.

Pada tahun 1960 istilah pariwisata mulai dipakai untuk menggantikan istilah bertamasya, melancong, atau piknik yang lazim dipakai pada waktu itu yang pengertiannya sempit dan sederhana yang diartikan sebagai berpergian ke suatu tempat untuk sekedar menikmati keindahan alam, pergi untuk makan dan minum di alam terbuka, bersantai, disamping itu tempat yang menjadi tujuan pun tidak jauh.

(2)

sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di zaman pemerintahan Presiden Soeharto. Sejak saat itu istilah pariwisata resmi menjadi pengganti turism untuk pengembangan kegiatan wisata di Indonesia.

Menurut undang-undang No. 9 Tahun 1990 objek dan daya tarik wisata diklasifikasikan sebabagai berikut ;

1. Objek dan daya tarik wisata terdiri dari .

a. Objek dan daya tarik ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna

b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, seni budaya, agrowisata taman rekreasi dan tempat hiburan

2. Pemerintah menetapkan objek dan daya tarik wisata selain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b.

Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang terdapat disuatu daerah yang memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk dikunjungi

Secara garis besar ada dua jenis objek dan daya tarik wisata yaitu; yang pertama keindahan alam dari kekayaan alam, dan yang kedua adalah hasil karya manusia. Keindahan alam dapat berupa pegunungan yang hijau, lembah, air terjun, pantai yang berpasir putih, dan berbagai panorama. Kekayaan alam dapat berupa Taman Nasional yang berisi flora dan fauna.

2.1.2 Pengertian Wisata Agraris

Pengklasifikasian jenis wisata dari kegiatan kepariwisataa dilihat dari objek apa yang ditawarkan disana, salah satunya adalah wisata agro. Wisata agro adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengalaman rekreasi dan hubungan usaha dibidang agro.

(3)

Objek wisata agro dapat dikembangkan pada kawasan usaha pertanian dan perkebunan yang telahada sebagai kegiatan tambahan, maupun kawasan baru yang khusus untuk wisata agro. Pengembangan dan pembinaanwisata agro adalah segala upaya memperkenalkan, membimbing, menumbuhkan, memperluas, dan mengendalikan kegiatan wisata agro yang dilakukan secara terus menerus.

Di dalam Undang-Undang No.9 tahun 1990 berisi tentang kepariwisataan yang menyatakanbahwa objek dan daya tarik wisata terdiri dari :

a) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujuf keadaan alam, serta flora dan fauna.

b) Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.

Disisi lain wisata agro merupakan perluasan dari kegiatan agro bisnis yang memanfaatkan aset pertanian dan perkebunan sebagai objek wisata. Jadi pertanian dan perkebunan memegang peranan penting falam pengembangan kegiatan pariwisata Indonesia.

2.1.3 Potensi dan Daya Tarik Wisata Agro

Pengembangan dan peningkatan pertanian dan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan pendapatandan tarag hidup petani, peternak, dan nelayan, memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, menunjang pembangunan industry, serta meningkatkan ekspor, maka dari itu usaha yang dilakukan harus benar- benar terarah dan seimbang agar tidak terjadi ketimpangan antara usaha yang dilakukan dan hasil yang didapat, tapi, hal penting yang harus dilakukan adalah tetap menjaga kondisi tanah, air, dan memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta mempertahankan pola kehidupan masyarakat setempat.

(4)

Begitu juga dengan potensi pertanian dan perkebunan yang dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata yang menonjol dari perkebunan, baik yang dikelola oleh negara, swasta, dan perkebunan rakyat yaitu :

- Kelapa Sawit - Karet - Coklat - The - Kelapa - Kopi - Tembakau - Aren - Cengkeh - Jeruk

Komoditi-komoditi di atas yang dapat dipromosikan daya tariknya sebagai objek wisata agro karena keunikan, keaslian, kelangkaan, keindahan, cita rasa, serta dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.

Selain adanya komoditi-komoditi yang dimiliki dalam pengembangan wisata agro maka diperlukan juga fassilitas-fasilitas dan pelayanan dari objek wisata agro seperti :

1. Sarana dan prasarana

- Akomodasi, yaitu berupa penginapan yang disediakan bagi wisatawan yang berkunjung yang dapat memberikan rasa nyaman dan ketenangan

- Makan dan minum, jenis dan cara penyajian sesuai dengan daerah setempat - Tempat penjualan hasil pertanian

(5)

- Fasilitas pengelolaan berupa kantor pengelolaan, pusat informasi,dan fasilitas lainnya berupa air bersih, listrik, sarana komunikasi, dan sarana pengaman.

2. Tenaga kerja

Pengelolaan secara terpadu dan terarah sangat diperlukan dalam keberhasilan pembangunan objek wisata agro, yang terdiri dari tenaga pembina, pelaksana-pelaksana, pemandu wisata local, untuk itu sangat diperlukan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya.

3. Keamanan dan Keselamatan

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan jiwa wisatawan diperlukan pengaturan untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak unsure objek wisata agro tersebut, ketenangan bagi pengunjung, maka dari itu perlu adanya penyediaan fasilitas informasi yang jelas bagi pengunjung

2.1.4 Landasan Hukum Wisata Agro

Landasan hukum pengembangan wisara agro didasarkan atas putusan bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi yakni No. 204/KPTS/HK.050/4/1989 tentang kordinasi pengembangan wisata agro. Maksud dan tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan koordinasi antar Departemen Pertanian dan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam rangka memanfaatkan pertanian sebagai objek wisata agro untuk pengembangan produk wisatayang menyatakan tentang antara lain :

- Objek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya rarik untuk dikunjungi para wisatawan baik lokal maupu asing.

(6)

- Sumber daya wisata adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai objek wisata

- Daya tarik wasata adalah sifat yang dimiliki suatu objek berupa keunikan, keaslian, kelangkaan, yang menimbulkan semangat dan nilaio bagi wisatawan

- Produk wisata adalah seluruh unsur kepariwisataan baik berupa jasa dan pelayanan, dan fasilitas-fasilitas wisata dan kemudahan-kemudahan yang dinikmati wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnyasampai ia kembali.

2.1.5 Arah dan Azas Wisata Agro a) Arah

Arah pengembangan dari wisata agro adalah pada terciptanya penyelenggaraan dan pelayanan wisata agro yang baik sehingga wisata agro sebagai salah satu produk wisata dapat dilestarikan dalam rangka menunjang usaha pertanian dan periwisara. Pelaksanaan dari arah tersebut diatas ditempuh dengan upaya :

1. Peningkatan sarana dan prasarana yang ada pada objek wisata agro

2. Peningkatan sikap kesediaan dalam berperan serta untu; melestarikan potensi wisata agro dan lingkungan hidup serta manfaat yang diperoleh.

3. Peningkatan sikap, daya kreasi dan inovasi para pengusaha/pemilik usaha dibidang agro dan kepariwisataan.

4. Peningkatan mutu asesibilitas dan bahan-bahan promosi untuk mendorong usaha wisata agro.

(7)

Pengembangan wisata agro didasarkan kepada azas manfaatdan pelestarian seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. Azas manfaat

Dalam arti bahwa penyelenggaraan program wisata agro diarahkan agar dapat memberikan manfaat dan dampak positif baik politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan.

2. Azas pelestarian

Dalam arti bahwa pwnyelenggaraan program wisata agro diarahkan agar berperan dalam meningkatkan pelestarian plasma nutfah sebagai sumber daya utama bagi kelestarian alam lingkungan.

Kegiatan kepariwisataan tidak akan berjalan lancar apabila unsur-unsur yang mendukungnya tidak lengkap, seperti sarana dan prasarana, misalnya, merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan pariwisata, yang mana sarana dan prasarana tersebut harus diusahakan untuk lebih ditingkatkanbaik dari segi kualitas maupun kuantitas agar dapat memuaskan para wisatawan yang berkunjung.

Pengertian sarana (superstructure) yaitu semua fasilitas dan perusahaan yang disediakan dan beroperasi langsung dalam kegiatan kepariwisataan. Sarana kepariwisataan ini dibagi dalam tiga kelompo besat yaitu :

a. Sarana pokok kepariwisataan (main tourism superstructure) yang artinya adalah perusahaan-perusahaan yqng hidup dan kehidupannya sangat bergantung kepada lalu lintas wisatawan, yang mana fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan, dimana pembangunan sarana ini harus diadakan, pembangunan harus diarahkan apalagi dalam rangka hendak menariklebih banyak wisatawan. Yang termasuk kedalam sarana ini adalah Biro Perjalanan Umum, Hotel, (akomodasi), restoran, bar, dan

(8)

b. Sarana pelengkap kepariwisataan (supplementing tourism superstructure)

Yang dimaksud dengan sarana pelengkap kepariwisataan adalah fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok, sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya.

c. Sarana penunjang kepariwisataan (supporting tourism superstructure)

Yang dimaksud dengan sarana penunjang kepariwisataan ini adalah fasilitas yang diperlukan wisatawan yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkaptetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisarawan lebih banyak membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjunginya tersebut.

Prof. Salah Wahab membagi sarana kepariwisataan dalam tiga kelompok, yaitu 1. Receptive Tourist Plant

Segala bentuk badan usaha atau organisasi yang mengurus kedatangan wisatawan, seperti biro perjalanan umum, dan agen perjalanan.

2. Residential Tourist Plant

Semua fasilitas yang disiapkan utuk menampung wisatawan seperti hotel, restoran dan sejenisnya.

3. Recreative dan Sportive Tourist Plant

Semua fasilitas yang dapat digunakan untuk kegiatan olah raga seperti lapangan golf dan kolam renang.

Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana (infrastructure) adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancarsedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi, fungsinya adalah melenkapi sarana kepariwisataan sehingga memberikan pelayanan sebagaimana mestinya.

(9)

a) Prasarana umum (general infrastructure)

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya :

- Sistem penyediaan air bersih - Pembangkit tenaga listrik - Jalan raya dan jembatan

- Airport, Seaport, Terminal, dan Stasiun - Sistem telekomunikasi

- Kapal ferry, kereta api, kapal terbang.

b) Kebutuhan masyarakat banyak (basic needs of civilized life)

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan termasuk dalam kelompok ini adalah :

- Rumah sakit - Apotik - Bank - Kantor pos

Jadi secara umum pembatasan sarana kepariwisataan itu adalah : semua fasilitas yang memungkinkan secara kepariwisataan dapat hidup dan berkembang, serta dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan untuk bermacam-macam kebutuhan mereka dalam perjalanan wisata.

2.2 Pengertian Potensi dan Pengembangan

Potensi dan pengembangan mempunyai hubungan yang erat dalam wisata agro.hal ini dikarenakan kedua faktor ini saling mendukung satu sama lainnya.

2.2.2 Pengertian Potensi

(10)

untuk dikembangkan. Atau dalam arti yang lain potensi mempunyai arti kekuatan, kesanggupan, atau daya.

Dalam dunia pariwisata kata potensi mempunya fungsi yang sangat mendukung dalam hal pengembangan kepariwisataan itu sendiri. Dari arti kata potensi itu sendiri kita dapat menarik kesimpulan bahwa dituntut kekuatan dan kesanggupan berbagai pihak untuk menembangkan potensi dari suatu objek wisata. Begitu pula dalam wisata agro, diperlukan kemampuan untuk mengembangkan suatu daerah yang akan dijadikan objek wisata agro.

Hal diatas berarti dituntut kerja sama yang sangat mendasar dan sangat menyeluruh dalam berbagai bidang antara pihak pemerintah, swasta, maupun masyarakat sekitar daerah yang akan dijadikan objek wisata agro tersebut. Kalau tidak adakerja sama yang baik dari ketiga pihak di atas maka ppotensi dari kawasan tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan sacara maksimal.

2.2.3 Pengertian Pengembangan

Kata pengembangan berasal dari bahasa Indonesia asli. Atau dari melayu deli yangmempunyai dasar kata kembang yang ditambahkan imbuhan peng dan an. Arti dari kata pengembangan itu sendiri adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan teratur yg menjurus ke sasaran yg dikehendaki. Dapat diartikan bahwa kata atau arti kata pengembangan adalah membuat atau mengembangkan sesuatu menjadi atau kearah yang lebih baik. Dalam dunia pariwisata kata pengembangan berarti mengolah, membuat atau mengembangkan suatu daerah tujuan wisata menjadi jauh lebih baik

Jika digabungkan kata potensi dan pengembangan dalam wisata agro berarti kemampuan untuk membuat atau mengembangakan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata agro yang yang layak dan pantas dikunjungi oleh para wisatawan baik itu wisatawan local maupiun wisatawan asing.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana membuktikan terjadinya konkurensi tiga buah garis pada segitiga sama sisi dengan menggunakan titik singgung incircle yang dirotasi 180 o pada

Banyak hal yang dapat dilakukan pada saat menggunakan situs jejaring sosial seperti mencari teman, berkirim pesan, foto, video, melakukan bisnis, quiz, games, chat, dan

Mosher (1987:198) memberi batasan bahwa petani adalah manusia yang bekerja memelihara tanaman dan atau hewan untuk diambil manfaatnya guna menghasilkan

Prestasi kerja penulis dalam kegiatan pemupukan tanah adalah 0.15 ha/HK, sedangkan untuk kegiatan pemupukan daun 0.014 ha/HK Beberapa alat yang digunakan dalam kegiatan

Hasil uji organoleptik terhadap nilai aroma bakso kijing yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9.. Tingkat penerimaan

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : “ Bahwa model pembelajaran kooperatif Group Investigation dapat

Pada penelitian ini, metode matriks kontradiksi TRIZ dipilih sebagai alternatif proses penggalian ide di fase kreatif VAVE dengan menggunakan Root Conflict

Dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan pasti ada suatu hal yang dirasa menjadi kelebihan dan kekurangan, termasuk dalam kegiatan PPM ini, adapun