• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis Kantor 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi Geografis Kantor 1"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI KANTOR PEMERINTAH DENGAN DUKUNGAN PERANGKAT MOBILE

(MOBILE DEVICE) DAN PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT (ANT COLONY )

Hardianto1, Muhammad Alhan2

1)

Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Bontang, Kaltim, Indonesia

2)

Teknik Elektro, Politeknik Pratama Mulia Surakarta, 57149, Indonesia ABSTRACT

Government office is a public facilities that exist in every town. Such facilities were built at every strategic location, easily accessible by every society, but not all residents know the location of government offices. The progress of information technology so rapidly and the potential for widespread utilization, opening opportunities for access, management, and utilization of information in large volumes quickly and accurately increase the use of the global Internet, which integrate with mobile technology has put this technology in a real option.

Seeing the development of these technologies, this research will concentrate in the manufacture of a Geographic Information System in Government Offices which can be accessed via mobile devices that have internet connection facilities using SVG Tiny as the representation of spatial map data with vector data model, so that the resulting system is expected as the central government office location information with digital mapping support and assist in determining the optimal path to reach a government office locations. The system is built to be used in applications of mobile devices, so users get real-time information from the GIS Web server.

Geographic Information System built a client-server system, consisting of a Web application server (ServerMap) to generate the maps stored in the database server and an application Mobile Client (MobileMap) to request pata to the server and display the response from the server. Map displayed in the SVG XML format that can be read by the Mobile Client.

Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis, SVG Tiny, Sistem Client-server, Server Map, Mobile Client(MobileMap), XML SVG, real-time

(2)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 2 PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat (Titah dan Barki, 2005). Peningkatan penggunaan internet

secara global, yang

mengintegrasikan dengan teknologi

mobile telah menempatkan

teknologi ini pada suatu pilihan yang nyata.

Melihat perkembangan teknologi mobile dan internet, dimana hampir sebagian orang memanfaatkan teknologi ini, dan kemampuan sebuah handphone yang sudah mampu mengaskses layanan internet, sehingga memungkinkan data dan informasi dapat diakses secara cepat dan kapan saja. Data dan informasi yang dipublikasikan di internet tidak hanya data tekstual tetapi juga data visual seperti Sistem Informasi Geografis (SIG). Perkembangan SIG sangat pesat hingga tahun 90-an, arsitektur SIG difokuskan pada lingkungan

standalone (statis). Arsitektur ini telah diubah agar aplikasi SIG pada

workstation berubah menjadi

aplikasi SIG pada mobile device (Solyman, 2006). Untuk

merepresentasikan data spasial pada SIG ke dalam format web yang mampu dibaca oleh mobile

device diperlukan beberapa cara, salah satunya adalah dengan cara merepresentasikan data spasial tersebut ke dalam bentuk XML. Karena XML bersifat general, maka untuk keperluan grafis diperkenalkan suatu subset XML yaitu SVG (Scalable Vector Graphics), suatu standar terbuka untuk grafik 2D yang merupakan rekomendasi dari W3C.

Penggunaan SVG dalam SIG telah memberikan dampak terutama terhadap aplikasi webmap SVG yang memungkinkan penggunaan vektor memberikan banyak keunggulan dibanding format raster yang selama ini kita kenal. SVG juga dilengkapi dengan SVG DOM (Document Object

Model) untuk membuat peta yang interaktif. Terdapat juga spesifikasi untuk mobile devices (SVG tiny). SVG tiny dibuat untuk memenuhi permintaan pengembang SVG, agar bentuk SVG dapat menampilkan grafik vektor pada perangkat mobile (mobile device).

Selama ini untuk mendapatkan informasi lokasi kantor pemerintah masyarakat harus aktif bertanya kepada masyaraat sekitar sedangkan tidak semua masyarakat tahu akan lokasi kantor pemerintah.

(3)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 3

Hal ini akan mempersulit bagi masyarakat pendatang yang ingin mendapatkan informasi tersebut secara langsung. Untuk itu dibutuhkan suatu system informasi geografis yang dapat diakses secara mudah oleh masyakat untuk mendapatkan informasi lokasi kantor pemerintah dengan menggunakan suatu teknologi yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat, salah satunya perangkat mobile (mobile device). Perumusan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada perancangan Sistem Informasi Geografis untuk pencarian lokasi kantor pemerintah dengan server

Web-GIS yang dapat diakses

perangkat mobile dengan memanfaatkan SVG Tiny untuk mempresentasikan data spasial agar dapat dibaca pada sisi perangkat

mobile, maka permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian adalah :

Bagaimana membangun sebuah sistem informasi geografis untuk mempermudah memberikan informasi jalur terpendek menuju lokasi kantor pemerintah bagi pengguna perangkat mobile yang memiliki fasilitas koneksi internet.

Tinjauan Pustaka

Hasil telaah literatur penelitian tentang Sistem Informasi Geografis sudah banyak dilakukan oleh sejumlah peneliti untuk menggambarkan pengembangan Sistem Informasi Geografis dan Pencarian jalur optimal dengan algoritma semut (ant colony) dengan berbagai pendekatan. (Watimena, 2004), ini memberikan informasi dalam bentuk data parsial berupa peta distrik di kabupaten Marauke dan informasi lain yang meliputi data kependudukan, curah hujan, struktur tanah, hasil pangan, bahasa yang dipakai, pertanian, peternakan, budidaya perikanan dan pariwisata.

Hartono (2005) Penulis meneliti masalah penentuan lokasi yang tepat untuk membangun sekolah baru dimana rancangan system diimplementasikan dalam bentuk program aplikasi yang berbasis SIG yang akan menghasilkan suatu lokasi pemilihan untuk sibangun sekolah berdasarkan criteria yang ditetapkan pada setiap factor.

Yuhanto (2008) Penulis meneliti masalah pencarian informasi, lokasi dan daerah cakupan masing-masing radio tersebut yang berbasis pemetaan geografis yang digunakan untuk

(4)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 4 membantu BALMON (Balai

Monitoring Spektrum dan Orbit Satelit) untuk mencari radio berdasarkan Kabupaten/kodya, nama radio, frekuensi, dan nama jalan, serta untuk memonitoring field strength radio wilayah D.I.Yogyakarta.

Muklis (2006) Dalam penelitiannya SIG yang telah dibuat digunakan sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah dengan memvisualisaikan penyebaran sekolan dasar di Banjarbaru serta data atribut dari setiap sekolah dasar serta data kondisi fisik setiap sekolah sehingga diharapkan sebaran dana bantuan bagi sekolah dapat merata untuk setiap wilayah di kota Banjarbaru.

Liu (2002) memaparkan teknik untuk meningkatkan performa

client pada system komputasi

mobile mapping, dengan cara

caching, prefetching, dan kompresi yang akan diadaptasikan ke dalam aplikasi kepariwisataan. Dalam tesis ini dijelaskan pula bahwa aplikasi mobile mapping yang diimplementasikan pada sisi client, telah terintegrasi dengan GPS (Global Positioning System) yang secara otomatis akan melakukan pengunduhan peta dari internet

map server, ketika user atau mobile

device itu bergerak.

Pujisusilo dan Binanto (2008) mengembangkan sebuah user interface pelayanan pada perangkat

mobile sebagai fitur tambahan untuk proses bisnis sistem yang telah ada. Namun pada penerapannya masih terbatas pada pelayanan di bidang pendidikan dan halaman yang ditampilkan hanya berupa informasi-informasi.

Dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari hasil penelusuran literatur penelitian di atas, maka pada penelitian ini penulis mencoba mengembangkan SIG yang dapat diakses dengan menggunakan mobile device yang memiliki fasilitas koneksi dengan internet dan dapat mengetahui jalur optimal untuk menuju lokasi dengan algoritma semut (ant

colony).

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi geografis lokasi kantor pemerintah yang dapat diakses dengan perangkat mobile (mobile device), sehingga memudahkan masyarakat untuk mencapai lokasi kantor pemerintah yang dituju dengan rute terpendek.

Manfaat Penelitian

Penilitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

(5)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 5

a. Bagi Masyarakat, memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lokasi kantor

pemerintah dengan

menggunakan mobile device. b. Bagi Akademisi, memberikan

sumbangan pemikiran untuk pengembangan implementasi Sistem Informasi Geografis pada penelitian selanjutnya. METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jalan yang ada di kota Bontang dan letak kantor-kantor pemerintahan. Kemudian dari data tersebut dibuat aturan-aturan bisnis sistem agar dapat memberikan informasi kantor pemerintahan yang ada di kota Bontang beserta rute perjalanan yang dapat dilalui dengan dukungan algoritma untuk melakukan pencarían rute optimal. Penelitian ini juga menggunakan studi literatur berupa artikel, buku teks, dan referensi yang dapat menunjang penelitian.

Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

1. Satu unit komputer Pentium 4 Ram 1Gb

2. Softwere PostgreSQL, PHP dan APACHE

3. Java (J2ME)

4. Netbeans 5.5, JDK 1.5, Wireless Toolkit 2.5, Netbeans Mobility 5.5

Penelitian yang dilakukan yaitu membuat suatu rancangan sistem yang dapat diimplementasikan menjadi aplikasi perangkat mobile untuk memberikan informasi geografis mengenai lokasi kantor pemerintahan yang ada di kota Bontang. Untuk itu dilakukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data nama jalan dan lokasi kantor pemerintah

2. Menganalisa proses bisnis yang akan diterapkan dalam sistem

3. Melakukan perancangan sistem

4. Menganalisa permasalahan yang timbul

5. Mencari dan menerapkan solusi permasalahan

6. Membuat kesimpulan penelitian

Rancangan Sistem Use Case

Use case merupakan deskripsi perilaku sistem seperti menanggapi permintaan yang berasal dari luar sistem itu. Dengan kata lain, sebuah use case menggambarkan "yang" bisa melakukan "apa"

(6)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 6 dengan sistem yang bersangkutan.

Use case menggambarkan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem itu sendiri, yang digambarkan sebagai urutan langkah-langkah sederhana. Use

case untuk perancangan sistem server ini dapat dilihat pada gambar 2. Sedang untuk perancangan klien dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 2. Use case server system

Gambar 3. Use case client system Konteks Diagram

Diagram konteks ini akan menggambarkan penjabaran sistem secara umum, proses request dan

respon yang terjadi dalam sistem dalam mengakses aplikasi SIG. Diagram konteks sistem seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Konteks diagram

Data Flow Diagram (DFD) level 0 DFD level 0 merupakan penjabaran yang lebih rinci dari diagram konteks, DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 5.

Client System

User

Menampilkan Map dari data store

Menampilkan map dari server Mencari jalur optimal Memperbesar / memperkecil map Menggeser map

Membaca map dari data store

Membaca map dari server «uses» «uses» «uses» «uses» «uses» «uses» «uses» «uses»

User (cleint) Sistem Informasi Geografis Admin

Data request lokasi

Data lokasi kantor Data info dan

lokasi kantor

Data request lokasi

(7)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 7

Gambar 5. DFD level 0 DFD level 1

DFD Level 1 pengolahan data referensi peta merupakan penjabaran dari DFD level 0 pada proses nomor 1. Pengolahan data referensi peta pada dasarnya adalah memasukkan data yang akan digunakan di dalam sistem oleh admin dan permintaan data yang dilakukan oleh user. Gambar DFD level 1 pengolahan data referensi peta dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. DFD level 1

Rancangan Basis Data

Dalam Sistem Informas Geografis adanya data merupakan satu hal yang sangat penting, data yang digunakan dibagi menjadi dua jenis, yaitu data spatial dan non-spatial. Data spatial berupa data geometri yang diperlukan sistem untuk merepresentasikan sebuah peta digital. Sedangkan data non-spatial merupakan data pendukung berupa tekstual atau gambar bukan peta yang dapat menjelaskan objek pada peta. Dari data yang disebutkan tersebut, maka rancangan basis data untuk menggambarkan hubungan relasi antar tabel dapat dilihat pada Gambar 7.

Implementasi Hasil Penelitian Dan Pembahasan.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dihasilkan berupa sebuah SIG berbasiskan

client-server tediri dari satu aplikasi server berbasiskan web dan aplikasi mobile. Pada sisi

server, system akan melakukan manipulasi data spasial dan non-spasial beserta perhitungan pencarian jalur optimal dan analisis jarak lokasi kantor pemerintah. Pada sisi client, aplikasi mobile dibangun dengan

Admin User

Pengolahan data ref. peta

Menampilkan peta Pengolahan rute optimal

Data request rute lokasi Data jalan, lokasi

Data rute lokasi

Data algoritma

Data rute optimal

Data gambar rute optimal Data gambar rute optimal

1

2

3

Mdt_lokasi Mdt_jalan

Merekam data jalan

Merekam data lokasi

Mdt_jalan

Mdt_lokasi

Menentukan rute yang dilalui Admin User Data jalan Data lokasi Data jalan Data lokasi

Data request rute lokasi

Data jalan Data lokasi 1.1

1.2

(8)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 8 Gambar 7. Relasi Tabel MobileMap

menggunakan bahasa

pemrograman JAVA (J2ME)

configuration CLDC, profile MIDP dengan dukungan JSR 226 untuk dukungan grafik 2D SVG serta menggunakan kXML sebagai

parser respons XML dari server. Digitasi Peta

Sistem Informasi Geogerafis yang dibangun memerlukan data peta berupa data spasial yang akan disimpan dalam database

PostgreSQL pada sisi server. Data yang akan disimpan harus dalam bentuk Well-Known Binary

(WKB), merupakan salah satu standar objek spasial dari openGIS. Sebelum data dapat digunakan oleh

system maka dibutuhkan beberapa tahapan konversi dan penyimpanan data ke dalam database

PostgreSQL, yaitu

1. Melakukan digitasi peta dari model data raster (gambar dalam format *.jpg, *.gif, *.bmp dan lainnya) ke dalam bentuk data vektor (titik, garis, area) disimpan dalam bentuk format file berektensi *.shp dengan aplikasi ArcView.

2. Data peta dalam bentuk *.shp dikonversi kembali menjadi data WKB menggunakan tool shp2psql yang merupakan tool bawaan dari PostgreSQL . 3. Hasil konversi disimpan dalam

format file yang berekstensikan *.sql, file ini berisikan data geometri dalam bentuk WKB termasuk Data Definition

Language (DDL) untuk

membentuk satu tabel baru pada

database PostgreSQL yang

dapat menampung data spasial atau geometri peta.

4. Tahapan selanjutnya adalah melakukan eksekusi hasil konversi pada Database Manager PostgreSQL agar data konversi tersimpan dalam

database, yang nantinya akan digunakan kembali oleh system (aplikasi server) yang telah dibangun menjadi sebuah tampilan peta dan informasi

(9)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 9

pendukung sesuai permintaan dari aplikasi client.

Analisis system

Pencarian kantor pemerintahan bagi pendatang baru awalnya dilakukan secara manual, dimana untuk mencari alamat harus bertanya dan jalur yang dilalui tidak optimal sehingga membutuhkan waktu yang lama. Aplikasi SIG mobile yang dikembangkan merupakan sebuah cara dalam pengembangan encarian kantor pemerintahan disuatu daerah, khususnya bagi pendatang baru yang ingin berurusan dengan pemerintahan setempat. Pada prinsipnya sistem SIG mobile dikembangkan untuk melakukan pencarian rute optimal yang dapat dilalui untuk menuju ke kantor yang dimaksud.

Aplikasi SIG mobile untuk pencarian kantor pemerintahan yang dikembangkan secara umum telah berjalan dengan baik, hal ini ditunjukkan dari ujicoba yang dilakukan pada webserver menggunakan browser mozila firefox untuk menampilkan halaman peta untuk admin. Dan untuk mobile client dilakukan dengan menggunakan simulator wireless toolkit 2.5. Aplikasi MobileMap (mobile client) yang telah dibangun dapat diinstall pada

ponsel yang mendukung aplikasi berbasiskan Java dengan minimal persyaratan CLDC 1.1, profile MIDP 2.0 atau lebih tinggi, mendukung API JSR 226 khusus untuk SVGT.

Analisis kemampuan sistem Analisa untuk kemampuan system mengacu pada rancangan system, dimana system dirancang untuk untuk menampilkan peta. Dari spesifikasi kebutuhan dan tahapan perancangan system diperoleh hasil kemampuan yang bisa dilakukan oleh system baik dari sisi sever maupun client. Analisa untuk hasil dapat dilihat pada Tabel 1.

(10)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 10 Analisis pencarian rute

terpendek

Analisis rute terpendek yang dilakukan oleh sistem adalah cara melakukan pencarian rute terpendek yang akan dilalui dengan menggunakan algoritma Ant Colony System (ACS). Langkah-langkah dalam menentukan jalur optimal oleh sistem adalah :

1. Menginisialisasi parameter-parameter yang diperlukan, yaitu :

a. Intensitas jejak semut antar titik (τij) dan perubahannya untuk menentukan jumlah intensitas jejak semut antar

titik sehingga diketahui jalur optimalnya.

b. n (banyak titik) termasuk x dan y (koordinat) atau dij. c. Q (tetapan siklus), α (tetapan

pengendali intensitas jejak semut), β (tetapan pengendali vibilitas), ηij (visibilatas antar titik=1/dij), dan ρ (tetapan penguapan jejak semut). d. m (banyak semut), jumlah

semut yang akan digunakan menyelusuri jalur bisa bernilai sembarang tergantung oleh pengguna. e. NCmax (jumlah siklus

maksimum). Tabel 1. Analisis Kemampuan system

Aplikasi Kemampuan

Aplikasi web server • Mengolah data spasial yang dapat dibaca oleh mobile client.

• Mampu menganalisis data spasial jalan menjadi system pendukung keputusan dalam penentuan rute optimal yang dapat dilalui pengguna dan menampilkannya dalam bentuk rute visual.

• Menyediakan fasilitas untuk pengguna yang berhak untuk :  Mengolah data peta (menambah dan hapus peta)

 Mengolah data perkantoran dan informasi deskripsi (edit, tambah, dan hapus data perkantoran).

• System dapat menerima permintaan dari client

Aplikasi mobile client • Melakukan permintaan data spasial ke server serta menerima respon dari server • Menampilkan hasil respon peta dan meminta pencarian rute terpendek ke server serta

menampilkan ke dalam bentuk peta digital.

• Mengunduh peta dan menyimpannya dalam record stored piranti mobile, yang nantinya dapat dipanggil kembali untuk ditampilkan.

(11)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 11

2. Menempatkan kelompok semut tersebut pada titik awal.

3. Melakukan penyusunan rute yang dilalui dari titik awal ke titik tujuan dengan jalur yang didapatkan tidak harus melewati semua titik, persamaan yang digunakan untuk menentukan probabilitas tersebut, yaitu:

  

. 

. 

  !" # $%& (1) 4. Menghitung panjang perjalanan

dari masing-masing semut dan kemudian ditentukan jalur optimal berdasarkan τij (nilai intensitas kaki semut). Persamaan yang digunakan untuk menghitung perjalanan masing-masing semut yaitu : '  ()*+,-./,)*+,-1/2

∑.51361()*+,-3/,)*+,-341/ (2)

( 7-8# 8/92 -:# :/9 (3)

Δ<=> ∑A@61Δτ=>@ (4)

Δ<=>@ CBD (5)

5. Menghitung harga intensitas jejak kaki semut antar kota untuk siklus selanjutnya, hal ini dihitung dengan persamaan : τij=ρ.τij+∆τij (6)

Misalkan pengguna akan mencari rute terpendek dari titik a’ dengan

tujuan a” yang dilakukan system adalah

1. Inisialisasi node awal dan node tujuan

2. Set a’ menjadi Node awal seperti pada Gambar 8

Gambar 8 Set node awal

3. Memilih titik tujuan berikutnya dengan memperhatikan nilai probabilitas terbesar dari titik awal a’, dari hasil perhitungan

dengan menggunakan

persamaan 4.1 titik probabilitas yang terbesar yaitu titik A, maka graph yang dihasilkan seperti pada gambar 9 a B C A a F D E 1.1 0.4 0.8 0.3 0,6 0.6 0.7 0.4 0.4

(12)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 12 Gambar 9. Pemilihan jalur berdasarkan

hasil perhitungan probabilitas terbesar 4. Memilih titik tujuan berikutnya

dengan memperhatikan nilai probabilitas terbesar dari titik awal A, dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan 4.1 titik probabilitas yang terbesar yaitu titik C, maka graph yang dihasilkan seperti pada Gambar 10.

Gambar 10 Pemilihan jalur berdasarkan hasil perhitungan probabilitas terbesar

5. Memilih titik tujuan berikutnya dengan memperhatikan nilai probabilitas terbesar dari titik awal C, dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan 4.1 titik probabilitas yang terbesar yaitu titik a”, maka graph yang dihasilkan seperti pada Gambar 11.

Gambar 11 Hasil akhir pencarian rute optimal Dari hasil perhitungan probabilitas dari titik awal a’ ke titik tujuan a” yaitu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5. Dan graph yang diperoleh seperti yang terlihat pada Gambar 11. Untuk contoh perhitungan, data jarak yang digunakan seperti yang terlihat pada Tabel 2. 1.1 0.4 0.8 0.3 0,6 0.6 0.7 0.4 0.4 a B C A a F D E 1. 0. 0. 0. 0, 0. 0. 0. 0. a B C A a F D E 1.1 0.4 0.8 0.3 0,6 0.6 0.7 0.4 0.4 a B C A a F D E

(13)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 13

Tabel 2. Jarak antar node dalam satuan kilometer

Perhitungan jarak rute optimal dengan menggunakan algoritma semut (ant

colony). Dalam aplikasi yang

dibangun untuk pencarian jalur optimal dengan algoritma semut, perhitungan jarak rute terdapat tiga tahapan yaitu:

1. Tahapan pemilihan titik yang akan dituju

Pada tahap ini user yang berada pada suatu tempat pada titik r memilih untuk menuju ke titik s

dengan menerapkan aturan

persamaan (4.1) Analisa perhitungan :

Pada perhitungan ini, titik awal lokasi user untuk menjalani turnya berawal dari lokasi (a’).

a. Sebelum memasuki perhitungan pada tahap satu dalam algoritma semut terlebih dahulu dilakukan

perhitungan awal untuk

menghitung visibilitas antar node. -E-, F// antar tiap titik berdasarkan tabel sebagai berikut:

E-, F/ *G*-),,/1

Perhitungan E-, F/ pada titik E(a’ A) :

E-$H, I/  1

*G* -*,J/ K.LKM1 

3.247

Hasil keseluruhan dari invers jarak -E-, F// dapat dilihat pada Tabel 3

Jarak a' A B C D E F a" a' 0 0.308 0 0 0 0 0.845 0 A 0.308 0 0.606 0.622 0 0 0 0 B 0 0.606 0 0.465 0 0 0 0 C 0 0.622 0.465 0 0.791 0 0 0.409 D 0 0 0 0.791 0 1.184 0 0 E 0 0 0 0 1.184 0 0.445 0 F 0.845 0 0 0 0 0.445 0 0 a" 0 0 0 0.409 0 0 0 0

(14)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 14 Tabel 3 Visibilitas antar node -E-, F//

a' A B C D E F a" a' 0 3.247 0.000 0 0.000 0.000 1.183 0.000 A 3.247 0 1.650 1.608 0 0.000 0.000 0.000 B 0.000 1.650165017 0 2.150537634 0.000 0.000 0 0 C 0.000 1.608 2.150537634 0 1.264 0.000 0.000 2.445 D 0.000 0 0.000 1.264 0 0.845 0.000 0.000 E 0.000 0.000 0.000 0.000 0.845 0 2.247 0.000 F 1.183 0.000 0.000 0.000 0.000 2.247 0 0.000 a" 0.000 0.000 0.000 2.445 0.000 0.000 0.000 0

Nilai dari semua pheremon (<) pada awal perhitungan ditetapkan dengan angka yang sangat kecil. pada perhitungan penelitian ini nilai pheremon awal menggunakan nilai < awal sebesar 0,01. Penetapan nilai

pheremon awal dimaksudkan agar tiap-tiap ruas memiliki ketertarikan untuk dikunjungi oleh tiap semut. Nilai pheremon untuk semua titik dapat dilihat pada Tabel 4.

< a' A B C D E F a" a' 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 A 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 B 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 C 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 D 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 E 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 F 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 a" 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001

b. Tabel 4. Pheromon (</ awal c. Tahapan pemilihan titik yang akan

dituju

Dalam pemilihan titik selanjutnya

yang akan dituju dengan

menggunakan rumus probabilitas pada persamaan 4.1. Dari hasil perhitungan probabilitas untuk menentukan titik

(15)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 15

yang dituju adalah nilai probablitas terbesar.

Contoh perhitungan probabilitas serta hasilnya pada Tabel 5.

  

. 

 . 

J,R1 0.006220.01536

J,R1  0.4049

Hasil perhitungan probabilitas rute untuk semua jalur titik awal sampai dengan titik tujuan ditampilkan pada Tabel 5.

Tabel 5 rute yang akan dilewati Titik awal Titik selanjutnya

a’ A

A C

C a”

Kesimpulan

Setelah penelitian dilakukan dan diuji coba, selanjutnya dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1.Terciptanya sistem layanan informasi geografis yang real time, dan sistem navigasi yang bisa diakses dengan telepon seluler yang mampu menunjukan rute yang paling pendek, serta dapat menunjukan rute alternative jika terjadi kemacetan atau terjadi kecelakaan disalah satu ruas jalan atau di suatu lokasi.

2.Algoritma semut dapat

diimplementasikan untuk

pencarian rute terpendek, dalam proses pencarian rute tersebut ada

faktor yang berpengaruh

diantaranya jarak antar node dan feremon.

3.Hasil pencarian rute dengan memanfaatkan aplikasi SIG akan

mempermudah user untuk

menunjukkan lokasi kantor pemerintah sesuai dengan hasil pencarian rute yang ada pada data .Saran

Beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan pengembangan system selanjutnya menambahkan deteksi GPS atau Cellid tower jaringan komunikasi pada sisi aplikasi

Mobile Client.

2. Mengingat sistem mempunyai

kemampuan untuk dapat

memberikan informasi mengenai

jalur terpendek maka

pengembangan system

selanjutnya adalah mengenai jalur yang lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA Achour, M., dkk, 1997, PHP Manual, PHP Documentation Group. Aronoff, S., 1989, Geographic Information System : a Management perspective, WDL Publications.

(16)

Sistem Informasi Geografis Kantor… 16 Aziz, M., dan Pujiono, S., 2006,

Sistem Informasi Geografis, Gava Media, Yogyakarta. Cho, I., 2006, Web-tier Programming

Codemap II, Sun Microsystems. Inc.

Demers, M.N., 1997, Fundamentals of Geographic Information System. John Wiley and Sons.

Hartono, 2005, Penentuan Lokasi Sekolah Dengan Pendekatan Geografis, Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Harmon, J.E. dan Anderson, S.J., The

Design and Implementation of Geographic Information System, John Wiley & Son, Inc., Hoboken, New Jesey.

Hui, L,. 2006, Design and Implement

a Cartographic Client

Application For Mobile Device using SVG Tiny and J2ME, Stuttgart.

Januar, M.A, 2008 Pengantar Scalable Vector Graphic (SVG), Ilmu Komputer.com

Knudsen, J., 2002, Parsing XML in J2ME, Sun Microsystems Inc. Laurini, R., dan Thomson, D., 1992,

Fundamentals of Spatial Information Systems, Academic Press, San Diego.

Liu, J., 2002, Mobile Map: A Case Study in the Design & Implementation of a Mobile

Application, Carleton

University, Canada.

Mufidah, 2003, Pengantar GIS (Geographical Information System) Ilmukomputer.com

Muklis, 2006, Sistem Informasi Geografis Sebagai Alat Bantu Untuk Menentukan Lokasi Pemberian Dana Bantuan SD di Banjar Baru Kalimantan selatan Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Pujisusilo, Neira Anjar 2008. Perancangan Prototype Aplikasi Berbasis Web Mobile Untuk

Memeberikan Layanan

Akademik Kepada Mahasiswa Melalui Internet. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Shalahudin, M., dan Rosa, 2006,

Pemrograman J2ME Belajar Cepat Pemrograman Perangkat

Telekomunikasi Mobile,

Informatika, Bandung.

Solyman, A.A., 2006, Mobile map – Technology for Application, Deutsche Gesellschaft Fuer Technische Zusammenarbeit (GTZ),

http://www.gisdevelopment.net/t echnology/mobilemapping/solyp f.htm

Solyman, A.A., 2006, Mobile map – Technology for Application, Deutsche Gesellschaft Fuer Technische Zusammenarbeit (GTZ),

http://www.gisdevelopment.net/t echnology/mobilemapping/solyp f.htm

Sun Microsystems, 2009, Java ME Technogy,

http://java.sun.com/javame/tech nology/index.jsp

(17)

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

Sistem Informasi Geografis Kantor… 17

Sun Microsystems, 2009, Java ME Technogy- Mobile Services Architecture,

http://java.sun.com/javame/tech nology/index.jsp

Sun Microsystems, 2009, What is Java

Mobile Technogy,

http://www.java.com/en/downlo ad/faq/what_mj.xml

W3C, 2003, Mobile SVG Profile : SVG Tiny and SVG Basic, http://www.w3.org/TR/2003/RE C-SVGMobile-2003114 W3C, 2004, About SVG 2d Graphics in XML, http://www.w3.org/Graphics/SV G/About

(18)

Gambar

Gambar 2. Use case server system
Gambar 5. DFD level 0
Gambar 7. Relasi Tabel MobileMap
Gambar 8 Set node awal
+3

Referensi

Dokumen terkait

Karena kasus yang diangkat dalam artikel itu adalah pembohongan publik melalui pencitraan diri, maka kedua pernyataan yang dikemukakan mahasiswa tersebut adalah relevan dan

Pemikiran feminisme dalam Hubungan Internasional menyatakan bahwa telah terjadi diskriminasi atas keberadaan perempuan dalam politik internasional yang disebabkan oleh beberapa

Dari hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan melalui 2 siklus dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan

Sampai dengan saat ini, desa Muara memiliki kelembagaan yang aktif diantaranya adalah kelembagaan pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,

Dalam penentuan pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi disiapkan 7 buah Erlemeyer 250 mL, ke dalam masing- masing Erlenmeyer ditambahkan 0,25 gram sampel arang batang

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak (ETR). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan

Dan untuk kayu meranti basah yang diketam menggunakan ketam mini memiliki kekasaran yang tidak sebanding terhadap ketam mesin dan memiliki kekasaran yang rendah

cendawan patogen penyebab penyakit tanaman budidaya yang diharapkan efektif mengendalikan serangan cendawan patogen Colletotricum gloeosporioides pada buah cabai serta aman