• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas. ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas. ABSTRACT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TIKET PADA

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) STASIUN KRANJI

Yuka Adi Nugraha (21208326)

Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2012

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sedang berjalan pada Stasiun Kranji dan untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada Stasiun Kranji sudah berjalan secara efektif. Dari hasil penelitian diketahui dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada Stasiun kranji tidak berjalan secara efektif. Ini terlihat dari prosedur penerimaan kas hanya terdiri dari dua bagian yang terkait, yaitu bagian loket dan bagian kasir. Dalam bagian kasir terjadi penumpukan tugas dan tidak jelas dalam pembagian tugasnya sehingga dinilai dapat menimbulkan manipulasi data. Oleh karena itu, bagian yang diusulkan dalam penelitian sistem informasi akuntansi penerimaan kas terdiri dari prosedur bagian loket, prosedur bagian kasir, dan prosedur bagian akuntansi serta penulis juga merubah sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang semula manual menjadi terkomputerisasi dengan menambahkan database dalam penelitian yang dapat diharapkan agar sistem informasi akuntansi penerimaan kas dapat berjalan secara efektif.

Kata Kunci : Perancangan, Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas.

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine how cash receipts accounting information system that is running on the Kranji Station and to determine whether the accounting information system of cash receipts at Kranji station has been running effectively.

The survey results revealed the accounting information system of cash receipts at Kranji station did not operate effectively. This is evident from the cash receipts procedure only consists of two related parts, the parts counter and the cashier. In the cashier section there is a concentration task and it is not clear in the division of duties so that votes can lead to data manipulation. Therefore, the research proposed in the accounting information system consists of cash receipts from the procedure section counter, the cashier procedures, and procedures for the accounting department and the author also change the accounting information system of the original cash receipt manually by adding a computerized database that can be expected in the study that cash receipts accounting information system can work effectively.

(2)

PENDAHULUAN

PT. Kereta Api (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berada di bawah naungan Departemen Perhubungan PT. Kereta Api (Persero) ditunjuk

oleh pemerintah untuk

menyelenggarakan layanan jasa

transportasi darat.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir

semua jalur yang beroperasi

memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur. Stasiun merupakan

sarana/ tempat menaikan dan

menurunkan penumpang. Dengan

adanya stasiun, para pengguna

(Penumpang) jasa kereta api akan dimudahkan dalam menggunakan transportasi darat tersebut.

Dalam penjualan tiket di stasiun Kranji masih terdapat beberapa kelemahan yang bisa berdampak buruk bagi PT. Kereta Api. Masih manualnya pelayanan penjualan tiket kereta yang belum terkomputerisasi, kartu debit komet sering terjadi error sehingga penjualan tiket kereta menjadi terhambat.

Penjualan merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang sangat rentan terhadap adanya penggelapan/

memanipulasi data. Penjualan

merupakan suatu kegiatan

operasional perusahaan yang akan

berpengaruh terhadap asset

perusahaan dalam hal ini adalah kas.

Jika penjualan yang dilakukan

perusahaan berhasil atau lancar maka kas yang dihasilkan pun akan besar

dan berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa

keberhasilan suatu penjualan tiket

menentukan sangat besar atau

kecilnya laba yang akan diperoleh PT.Kereta Api, dan laba merupakan salah satu penentu suatu perusahaan dalam melaksanakan kelangsungan kegiatan operasionalnya. Penghasilan utama suatu perusahaan adalah dari penjualan. Agar penjualan dapat dicatat secara wajar maka perlu diciptakan hubungan antara fungsi akuntansi yang bertanggung jawab

atas keterangan-keterangan

mengenai seluruh transaksi penjualan

yang akhirnya disajikan dalam

laporan keuangan.

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara

harmonis dalam suatu wadah

organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur pula. Salah satu sistem akuntansi yang diperlukan perusahaan adalah sistem akuntansi penerimaan kas. Kas adalah aktiva yang paling liquid dalam arti paling sering berubah karena hampir pada setiap transaksi

dengan pihak luar selalu

mempengaruhi kas. Pengertian kas dari sudut pandang akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan dan dapat pula diterima sebagai setoran ke bank

sebesar nilai nominalnya atau

disimpan di bank ataupun tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Kas mempunyai beberapa fungsi dan salah satunya yang paling

(3)

pembayaran untuk kegiatan operasional perusahaan.

Sitem Informasi Akuntansi

Menurut Krismiaji (2005 : 4)

sistem informasi akuntansi

merupakan sistem yang memproses

data dan transaksi guna

menghasilkan transaksi yang

bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.

Bisa disimpulkan sistem

informasi akuntansi merupakan

kumpulan dari sumber-sumber

seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya kepada para pembuat keputusan.

Untuk mendapatkan

informasi yang diperlukan oleh pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

a. Mengumpulkan transaksi dan

data lain dan memasukkannya

kedalam sistem.

b. Memproses data transaksi.

c. Menyimpan data untuk keperluan dimasa yang akan datang.

d. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan dikomputer. e. Mengendalikan seluruh proses

sedemikian rupa sehingga

informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

Sistem

Development

Life

Cycle (SDLC)

SDLC merupakan siklus

pengembangan sistem.

Pengembangan sistem teknik

(engineering sistem development).

SDLC adalah tahapan-tahapan

pekerjaan yang dilakukan oleh

analisis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi : a. Melakukan survei dan menilai

kelayakkan proyek

pengembangan sistem informasi. b. Mempelajari dan menganalisis

sistem informasi yang sedang

berjalan.

c. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.

d. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.

e. Menentukan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software)

f. Merancang sistem informasi

baru.

g. Membangun sistem informasi baru.

h. Mengkomunikasikan dan

mengimplementasikan sistem

informasi baru.

i. Memelihara dan melakukan

perbaikan/penngkatan sistem

informasi baru bila diperlukan. Dalam sebuah siklus SDLC terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara

umum adalah sama. Langkah

tersebut adalah

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis kerja manajemen yang sedang berjalan.

2. Spesifikasi kebutuhan sistem,

yaitu melakukan perincian

mengenai apa saja yang

dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.

(4)

3. Perancangan Sistem, yaitu membuat desain aliran kerja

manajemen dan desain

pemrograman yang diperlukan

untuk pengembangan sistem

informasi.

4. Pengembangan sistem, yaitu

tahap pengembangan sistem

informasi dengan menulis

program yang diperlukan.

5. Penguji sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.

METODOLOGI

PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek dari penelitian yang akan diteliti adalah sistem informasi

akuntansi penerimaan kas dari

penjualan tiket pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Stasiun Kranji yang beralamatkan di Jalan Jendral Sudirman, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Data / Variabel yang Digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berupa keterangan–keterangan dari bagian – bagian yang terkait, seperti prosedur sistem informasi akuntansi yang sedang berjalan di

PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Data sekunder yaitu data yang sudah tersedia sehingga kita hanya mencari dan mengumpulkan, seperti

buku-buku yang mendukung

penelitian.

Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis yang menggunakan data yang diperoleh penulis, kemudian dibandingkan dengan teori-teori. Deskriptif merupakan penyajian data yang dihasilkan dari penelitian dengan memberikan gambaran apa adanya atau sesuai dengan kenyataan. Berdasarkan analisis yang telah dibuat kemudian penulis berusaha untuk memberikan usulan pemecahannya. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1.Sistem Analisis

Pada tahap ini penulis melakukan investigasi (pemeriksaan awal) dan survei sistem untuk mengumpulkan data tentang sistem manual penerimaan kas yang berasal dari penjualan tiket secara tunai pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 2.Desain Sistem

Pada tahap ini penulis mulai merancang sistem dengan membuat Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi, pemodelan proses (dengan menggunakan Data Flow

Diagram) dan normalisasi. Lalu

setelah itu dilanjutkan dengan desain database, input, dan output.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi

BAGAN ALIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA STASIUN KRANJI

BAGIAN LOKET BAGIAN KASIR

KETERANGAN

2. Bagian Kasir membuat dokumen 220 sebagai persediaan karcis. Kemudian bagian kasir mengeluarkan karcis dari gudang untuk diserahkan ke Bagian Loket sesuai dengan kebutuhan.

Menyesuaikan Dokumen 501 (Buku Setoran)

215

9. Membuat dokumen 570 (analisa gabungan piutang) setiap 1 bulan sekali.. Membuat dokumen 212 (neraca).

6. Bagian Kasir menyesuaikan Dokumen 501 (Buku Setoran). Kemudian membuat Dokumen 581 (Catatan Kas) berdasarkan Buku setoran.

501

221

5. Kemudian Mencatat Buku Setoran (501) berdasarkan DokDas (215). Kemudian menyetor Buku Setoran ke Bagian Kasir.

234

501 220

581 7. Membuat berita acara atau bukti setor. Bukti setor dan

dokumen 581

8. Kemudian membuat dokumen 576 (buku kas), B13 dan B15 berdasarkan dokumen 581setiap 4 hari.

581 4. Bagian Loket melakukan Open Shift, melakukan

penjualan, memasukkan hasil penjualan ke dalam Dokumen Dasar (215)

Membuat berita acara atau bukti

setor

Bukti Setor 3. Bagian Loket mencatat sebagai dokumen 221 berdasarkan

dokumen 220 sebagai persediaan karcis di loket.

10. Kemudian mengarsip tetap dokumen 581, 576, 570, 212, BS. 1. Menerima dokumen 234 dari juanda. Serta

menandatangani dokumen 234. 570 576 B13 B15 N Bukti Setor 212 581 576 570 212 Menandatangani dokumen 234

(6)

Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Usulan

BAGAN ALIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA STASIUN KRANJI USULAN

BAGIAN KASIR BAGIAN LOKET BAGIAN AKUNTANSI KETERANGAN

1. Bagian Akuntansi menerima dokumen 234 dari juanda, serta menandatangani dokumen 234. Kemudian menyerahkan salinan 234 ke bagian Kasir untuk membuat daftar persediaan karcis.

2. Bagian Kasir membuat dokumen 220 sebagai persediaan karcis di gudang. kemudian menyesuaikan dokumen 234

dengan dokumen 220. dokumen 234 dengan menyesuaikan dokumen 220 3. Bagian Loket mencatat sebagai dokumen 221 berdasarkan

dokumen 220 sebagai persediaan karcis di loket. Bagian Loket melakukan Open Shift, melakukan penjualan, memasukkan hasil penjualan ke dalam Dokumen Dasar (215)

221

4. Kemudian Mencatat Buku Setoran (501) berdasarkan DokDas (215). Kemudian menyetor Buku Setoran ke Bagian Kasir.

501

501 234

215

5. Bagian Kasir menyesuaikan Dokumen 501 (Buku Setoran). Kemudian membuat Dokumen 581 (Catatan Kas) berdasarkan

Buku setoran. Menyesuaikan Dokumen 501 (Buku Setoran)

581 6. Bagian Akuntansi membuat berita acara atau Bukti

Setor. Bukti setor diserahkan ke bagian Kasir. Kemudian digunakan sebagai menyetor uang ke Bank.

Membuat berita acara atau bukti

setor

Bukti Setor 581

Bukti Setor 581 7. Bagian Akuntansi menerima Bukti setor dan dokumen 581 dari

bagian kasir. Kemudian membuat dokumen 576, B13 dan B15 berdasarkan dokumen 581setiap 4 hari.

8. Membuat dokumen 570 setiap 1 bulan sekali.. Membuat dokumen 212. 576 B13 B15 570 212 9. Kemudian mengarsip tetap dokumen 581, 576, 570, 212, BS.

N Bukti Setor 581 576 570 212 Bukti Setor Bukti Setor Bank Menandatangani dokumen 234 234 220 220 234

(7)

Model Logika dari Sistem yang Diusulkan Kantor Pusat 0 Sistem Penerimaan kas Manajemen Tiket Order LPK

Gambar 3 Diagram Konteks Sistem Penerimaan Kas Usulan

Kantor Pusat Tiket Order 2 Proses entry data order 1 Proses Persd. Karcis 3 Proses Pembayaran 4 Proses Penjurnalan 5 Proses Cetak Lap Manajemen Data persediaan Data Order Dok Das Jurnal LPK F. Persediaan F. Pelanggan F. Tiket F. Pendapatan F. Transaksi F. Jurnal F. Laporan

Gambar 4 Diagram Zero Sistem Penerimaan Kas Usulan Normalisasi

(8)

Gambar 5 Bentuk Unnormal

(9)

Gambar 7 Bentuk Normal Kedua (2NF) Desain Database yang Diusulkan

Tabel Persediaan

(10)

Tabel Tiket

No Nama Field Type data Field Size Format Keterangan

1 no_karcis*

Text 10 Nomor

karcis 2

tgl_karcis Date/Time Short date

18/07/90 Tanggal karcis

3 jurusan Text 25 Jurusan

4 jns_kereta Text 15 Jenis kereta

5 hrg_karcis Currency “Rp “#,###.00 Harga karcis

Tabel Pendapatan

No

Nama Field Type data

Field Size Format Keterangan 1 jml_tiket terjual*

Number Byte Jumlah tiket terjual 2 jns_tiket Text 15 Jenis tiket

3 tgl_transaksi

Date/Time Short date 18/07/90 Tanggal Transaksi

4 debet Currency “Rp “#,###.00 Debet

5

saldo Currency “Rp “#,###.00 Saldo

Tabel Transaksi

No Nama Field Type data Field Size Format Keterangan

1 hrg_karcis* Currency “Rp “#,###.00 Harga karcis

2 no_karcis

Text 10 Nomor karcis

3 jns_kereta Text 15 Jenis kereta

(11)

5 jml_tiket

terjual Number Byte Jumlah tiket terjual

6 no_rek Number Byte

7 tgl_transaksi Date/Time Short date

18/07/90

Saldo

8 saldo Currency “Rp “#,###.00

9

id_petugas Text 30 Identitas Petugas

Tabel Jurnal

No Nama Field Type data Field Size Format Keterangan

1 tgl_transaksi*

Date/Time Short date 18/07/90 Tanggal transaksi

2 no_rek

Number Byte Nomor

rekening 3 keterangan Text 50 Keterangan 4 debet Currency “Rp “#,###.00 Debet 5 kredit Currency “Rp “#,###.00 Kredit 6 saldo Currency “Rp “#,###.00 Saldo Tabel Laporan

No Nama Field Type data Field Size Format Keterangan

1 no_persediaan*

Text 10 Nomor

persediaan

2 jns_kereta*

Text 15 Jenis kereta

3 no_karcis*

Text 10 Keterangan

4 jml_tiket

terjual* Number Byte Jumlah tiket

terjual

5 hrg_karcis* Currency “Rp “#,###.00 Harga karcis

6 tgl_transaksi* Date/Time Short date 18/07/90 Tanggal transaksi

(12)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan uraian

yang telah dikemukakan

dalam bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi

akuntansi penerimaan kas

dalam penjualan tiket

yang saat ini sedang di terapkan distasiun kranji

belum efektif karena

masih banyak terdapat kelemahan yang terjadi di stasiun kranji.

2. Tidak terdapat

keunggulan dari sistem

informasi akuntansi

penerimaan kas di stasiun kranji yang sedang di terapkan, tetapi terdapat kelemahan dalam sistem

informasi akuntansi

penerimaan kas yang

sedang diterapkan.

Kelemahan dari sistem

informasi akuntansi

penerimaan kas yang

sedang diterapkan antara lain : a. Tidak terdapatnya standar operasional perusahaan yang membuat pekerjaan tidak terorganisasi dengan baik. b. Terdapat kerangkapan

tugas yang terjadi

seperti di bagian kasir tidak ada perbedaan

antara atasan dan

bawahan.

c. Terlalu sedikitnya

bagian yang terkait

dalam sistem

penerimaan kas.

d. Masih manualnya

proses pencatatan

penerimaan kas yang

membuat waktu

pengerjaan menjadi

lama.

3. Peranan manajer terhadap

kelangsungan sistem

informasi akuntansi

penerimaan kas dari

penjualan tiket yang saat ini sedang berlangsung

belum begitu efektif

karena masih belum

terorganisasi dan

terkoordinasi dengan baik

setiap pekerjaan yang

dilakukan oleh bawahan.

4. Perlu diadakan

pembaharuan dalam

sistem informasi

penerimaan kas yang

lebih baik dalam

menunjang pengembangan

perusahaan karena masih manual dalam pencatatan akuntansinya yang belum terkomputerisasi. Karena dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi dapat mengefektifkan sistem informasi penerimaan kasnya.

(13)

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Perlunya diterapkan

standar operasional

perusahaan (SOP) dalam

sistem informasi

akuntansi penerimaan kas agar berjalan lebih efektif

yang membuat

pembagian tugas menjadi

lebih jelas dan

mengerjakannya sesuai

dengan prosedurnya. 2. Stasiun kranji diharapkan

mengembalikan bagian

akuntansi dalam sistem

penerimaan kas, yang

berfungsi untuk

menghindari tumpang

tindih perkerjaan dalam

bagian kasir yang

menyebabkan kerangkapan tugas.

3. Manajer sebaiknya lebih

memperhatikan kinerja

dari setiap bagian-bagian yang terkait dalam sistem

informasi akuntansi

penerimaan kas agar

berjalan lebih efektif

sehingga memiliki

pegawai yang cakap serta

kompeten yang baik

terutama dalam hal

perilaku atau attitude dan terorganisasi lebih baik

agar tidak terjadi

kerangkapan tugas serta tanggungjawab.

4. Stasiun kranji diharapkan membuat dan merancang

sistem informasi

akuntansi penerimaan kas yang lebih baik dengan

membuat sistem

informasi akuntansi yang

telah terkomputerisasi

demi kelangsungan hidup perusahaan menjadi yang lebih baik.

Gambar

Gambar 1 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi
Gambar 2 Bagan Alir Sistem Informasi Usulan
Gambar 3 Diagram Konteks Sistem Penerimaan Kas Usulan
Gambar 5 Bentuk Unnormal
+4

Referensi

Dokumen terkait

a) Sehubungan dengan perkembnagan kognisi anak pada masa kanak-kanak awal, pendidik perlu mendorong anak melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar

4 Fasilitas pelengkap yang disediakan oleh Ultra Disc (kursi, meja, AC) bersih dan dalam keadaan baik sesuai dengan harapan. 5 Koleksi film Ultra Disc yang selalu up-to- date

76 Di sisi lain, pergaulan yang terjadi antara masyarakat suku Sakai (Proto Melayu) dengan masyarakat pengguna dialek Melayu gelombang kedua (Deutro-Melayu), juga

24 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah Dan Rujuk Di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cileunyi

sanitizer yang mengandung alkohol 70% dan triklosan 0,05% memiliki kemampuan daya hambat lebih baik terhadap.. pertumbuhan

Prosedur ini sama dengan prosedur yang dilakukan untuk struktur yang baru, termasuk perhitungan beban dan faktor keamanan, analisa desain ini digunakan untuk

Pelaksanaan tugas dan wewenang Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam penerbitan Izin Usaha Perikanan sejauh ini efektif dan berjalan sesuai dengan prosedur yang

Sebagian besar proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi didasarkan atas hasil penelitian (teaching based research), akan lebih baik apabila penelitian itu dilakukan