• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS KOMPOSISI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

11 BAB III

ANALISIS KOMPOSISI

Konsep Penyusunan Komposisi “Fantasia in C Major” ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo band yang terdiri dari Keyboard, Bass Elektrik, Gitar Elektrik dan Drum set.

Pada Movement 1 terdiri dari struktur A, A¹, B, C. Pada movement 1 ini diawali dengan solo Keyboard sebanyak 8 birama setelah itu pengulangan kembali dengan melodi utama yang sama dimainkan Keyboard tetapi diiringi dengan Bass, Gitar dan Drum set. Pada Movement 1 ini terjadi beberapa modulasi setiap pergantian struktur lagu. Diawali dengan nada dasar C Mayor kemudian berganti ke nada dasar A Minor dan modulasi kembali ke nada Dasar C Mayor.

Pada Movement 2 terdiri dari struktur A, B, C, Bridge, D , dan A¹ . Pada Movement 2 ini terdapat banyak pengembangan dan variasi. Selain modulasi nada dasar dari C Mayor ke A Minor juga terdapat variasi berupa unison dan melodi yang dimainkan oleh gitar elektrik. Pada movement 2 ini Gitar elektrik memainkan sebagian besar melodi utama karena komposisi di movement 2 ini menggambarkan suasana yang ceria dan bersemangat.

Pada Movement 3 ini lagu dimainkan dengan tempo lambat dan Keyboard memainkan melodi utama di bagian awal lagu, dimainkan dari nada dasar C mayor dan beberapa kali mengalami modulasi nada dasar. Struktur lagu ini adalah A, A¹, B, Bridge, C, D. didalam movement 3 ini suasana lagu berganti beberapa kali sesuai dengan perubahan struktur lagu. Diawali dengan suasana yang lembut dan diakhiri dengan suasana yang megah. Sehingga lagu ini lebih bervariasi dalam struktur maupun modulasi nada dasarnya.

(2)

12 A. Movement 1

Tabel 3.1 Analisis Struktural “Fantasia in C Major Movement 1”

Bagian A dalam Movement 1 ini diawali dengan solo keyboard dengan ketukan 4/4 dan dimainkan menggunakan tempo 70. Diawali dengan nada dasar C major kemudian bergerak ke B, Bb, A minor, D minor, F, G, E minor, A minor ,kembali ke D minor G dan C. setelah itu masuk ke bagian A¹ (Gambar 3.1)

Gambar 3.1.

Setelah itu mulai masuk ke bagian A¹ yang menggunakan motif melodi yang sama dimainkan keyboard tetapi di bagian ini gitar, bass, dan drum mengikuti sebagai pengiringnya. (Gambar3.2)

Bagian A Birama 1-8

Bagian A¹ 9-16

Bagian B 18-28

(3)

13

Gambar 3.2.

Di bagian A¹ ini berfungsi juga sebagai jembatan untuk beralih ke bagian B. selain

Gambar 3.3

itu didalam bagian A¹ suasana lagu mulai megah karena solo keyboard diiringi dengan bass, gitar,dan drum. Bagian A¹ ini terdiri dari birama 9-16 . (Gambar 3.3)

(4)

14

Selanjutnya pada bagian B terjadi modulasi dari nada dasar C mayor berpindah ke nada Dasar A minor. Bagian B terdiri dari birama 18-28. Suasana pada bagian ini dibuat megah karena gitar elektrik menggunakan distorsi. (Gambar 3.4)

Gambar 3.4.

Pada Birama ke 20 bagian B menggunakan melodi dengan not ¼ dan not 1/8 sehingga menambah variasi melodi pada bagian B (Gambar3.5) pada bagian B ini keyboard tetap memegang melodi utama. Gitar elektrik berfungsi sebagai pengiring melodi utama dan menggunakan distorsi. Melodi utama pada keyboard menggunakan tangga nada pentatonis.

(5)

15

Gambar 3.5.

Selanjutnya pada Bagian C ini adalah bagian terakhir dalam movement 1 . dimulai dari birama ke 30 dan berakhir di birama 45. Pada bagian C gitar elektrik memainkan melodi utama. Dengan teknik distorsi. Keyboard, bass, dan Drum menjadi pengiring melodi utama. (gambar 3.6)

(6)

16

Pada Birama ke 37 keyboard yang pada birama sebelumnya memainkan not not ¼ berubah menjadi not 1/8. Tujuannya agar mendapatkan suasana yang megah menjelang berakhirnya komposisi movement 1. (gambar 3.7)

(Gambar 3.7.)

Bagian Kadens dimulai dari birama ke 44 dengan menggunakan sinkopasi. Keyboard,gitar, bass dan drum memainkan sinkopasi secara bersamaan. (gambar 3.8)

(7)

17

Gambar 3.8.

B. Movement 2

Tabel 3.3 Analisis Struktural “Fantasia in C major Movement 2”

Bagian A Birama 1-8 Bagian B 10-20 Bagian C 21-39 Bridge 41-48 Bagian D 49-66 Bagian A¹ 67-76

Struktur lagu pada movement 2 lebih bervariasi dengan beberapa modulasi dan unison. Dimainkan dengan tempo 100 dan gitar lebih banyak memainkan melodi utama. Genre pop dan fusion disatukan agar menambah variasi dalam lagu.

(8)

18

Gambar 3.9.

Pada Birama 1 gitar memainkan melodi utama dan sebagai motif utama pada bagian A. Keyboard memainkan chord dari nada dasar C major dengan not 1/8. Bass juga memainkan not 1/8 agar sejalan dengan patern drum. Bagian A terdiri dari Birama 1-8 (gambar3.10.)

(9)

19

Pada bagian B mengalami perubahan tonalitas. Dari C major ke A minor. Dimulai dari birama ke 10. Gitar memainkan melodi utama dengan suara distorsi. Dengan motif melodi not 1/8. Keyboard, bass, drum set berfungsi sebagai pengiring. Bass memainkan not 1/8. (Gambar 3.11)

Gambar 3.11.

(10)

20

Pada birama ke 13 drum memainkan fill in sebagai jembatan menuju birama selanjutnya (gambar 3.12)

Pada birama ke 18 keyboard, gitar,bass, dan drum set memainkan unison triplet 1/8 dan dilanjutkan unison pada birama ke 19 sebagai jembatan ke bagian C. (Gambar 3.13 dan gambar 3.14.)

Gambar 3.13

(11)

21

Pada bagian C movement 2 ini dimulai pada birama ke 21. Keyboard,bass dan drum set memainkan instrument pada bagian ini sementara gitar elektrik dalam posisi istirahat. Selanjutnya gitar elektrik akan mengisi melodi utama di birama ke 25. (gambar 3.15)

Gambar 3.15.

Pengembangan variasi pada drum pada birama ke 33. Yang sebelumnya hanya menggunakan hi-hat dan bass drum di birama 33 di variasikan dengan memainkan snare(gambar 3.16). Gitar tetap memainkan melodi utama hingga bagian C selesai di birama ke 39 (Gambar 3.17)

(12)

22

Gambar 3.16.

(13)

23

Bridge difungsikan sebagai jembatan antara bagian C ke bagian D dalam movement 2 ini. Penggunaan bridge bertujuan untuk perubahan tonalitas agar lebih nyaman untuk dimainkan dan di perdengarkan. Bridge ini terdiri dari birama 41 sampai birama 48 dimainkan dengan not 1/8 dengan teknik unison. (Gambar 3.18) (Gambar 3.19)

Gambar 3.18.

(14)

24

Bagian D pada movement 2 ini bernuansa megah dan sebagai penanda akhir dari Movement 2 ini. Bagian D terdiri dari birama 49-66. Di birama 49 Gitar yang pada bagian sebelumnya mengisi melodi utama dengan distorsi di bagian ini berubah menjadi menggunakan suara clean (Gambar 3.20). Progresi Chord dimulai dari F, G, A minor, C dan polanya tetap sama sampai pada birama ke 62, tetapi ada pengembangan dari patern drum yang di ikuti oleh keyboard dan bass. Gambar (3.21)

(15)

25

Gambar.3.21.

Bagian D di akhiri dengan modulasi ke chord G# dan A# kemudian masuk ke bagian A¹. (Gambar 3.22)

(16)

26

Bagian A¹ pada movement 2 ini sebagai penutup dan motifnya sama dengan bagian A tetapi ada beberapa pengembangan chord dan kadens. Pengembangan progresi chord terletak pada birama ke 71. (Gambar 3.23)

(17)

27

Di akhir lagu juga ada variasi chord di birama 73 dan kembali ke tonalitas C mayor. (Gambar 3.24)

Gambar 3.24.

(18)

28 C. Movement 3

Tabel 3.3 Analisis Struktural “Fantasia in C major movement 3”

Bagian A Birama 1-11

Bagian A¹ Birama 12-21

Bagian B Birama 22-35

Bridge Birama 36-43

Bagian C Birama 44-51

Bagian D Birama 52-69

Movement 3 pada bagian A motif utama Terletak pada birama 1 dengan nada dasar C mayor. Kemudian dikembangkan hingga birama ke 11. Dengan Keyboard sebagai melodi utamanya. (Gambar 3.25)

(19)

29

Gitar menggunakan suara clean sedangkan bass dan drum berfungsi sebagai pengiring melodi utama. (Gambar3.26)

Gambar 3.26

Pada Bagian A¹ motif melodi tetap sama seperti bagian A. tetapi pengembangan terletak pada gitar yang menggunakan suara distorsi dan memainkan melodi utama. Selain itu Drum juga mengalami perubahan patern. (Gambar 3.27)

(20)

30

Gambar. 3.27.

Bagian A¹ dimulai dari birama ke 12 dan berakhir di birama 21 kemudian masuk ke bagian B. (Gambar 3.28)

(21)

31

Pada bagian B movement 3 ini motif hanya ada pada birama ke 22 setelah itu motif melodi bergerak bebas akhirnya berubah tonalitas ke D mayor. (Gambar 3.29) (Gambar 3.30)

Gambar 3.29.

(22)

32

Setelah perubahan tonalitas di bagian B ini memainkan melodi Pentatonis yang dimainkan oleh Keyboard. Gitar memakai suara distorsi.

Bagian Bridge pada Movement 3 ini memakai modulasi Chord dan menjadi jembatan untuk masuk ke bagian C movement 3 dimulai pada birama 36 (Gambar 3.31)

Gambar 3.31

Pada Bagian C dimulai birama ke 44 dengan Keyboard sebagai melodi utama dan gitar memakai suara clean. Sebelum masuk ke bagian C ditandai dengan fill in dari drum set.(Gambar 3.32.)

(23)

33

Gambar 3.32.

Birama 49 gitar memainkan melodi utama sedangkan keyboard, bas, dan drum set sebagai pengiringnya. Setelah itu menggunakan kuartal sebagai jembatan pergantian bagian C ke bagian D. (gambar3.33)

(24)

34

Pergantian tonalitas ada di bagian D yang sekaligus mengakhiri movement 3. Bagian D ini dimainkan pada nada dasar A minor. Keyboard dan gitar bergantian memainkan melodi utamanya. (Gambar 3.34) (Gambar3.35)

Gambar. 3.34

(25)

35

Di bagian akhir movement 3 ini di variasi dengan menggunakan modus Lydian di birama ke 69 (Gambar 3.36)

Gambar

Tabel 3.1 Analisis Struktural “Fantasia in C Major Movement 1”
Tabel 3.3 Analisis Struktural “Fantasia in C major Movement 2”

Referensi

Dokumen terkait

Nama Anggota Kehormatan dan Anggota luar biasa yang telah diterima dicatat dalam Buku Daftar Anggotab. Membayar Simpanan Pokok dan

Berdasarkan PP Nomor 4 Tahun 2012 dan Peraturan Daerah Perubahan Nomor 24 Tahun 2012 tentang Pemekaran kelurahan dan Kecamatan Kota Bandar Lampung dan tentang perubahan

Apabila jumlah starter yang diberikan pada media kurang akan menyebabkan produksi pigmen tidak maksimum karena jumlah mikroba yang ada dalam medium tidak

Pada bulan Maret 2017 kelompok-kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,3326 persen; kelompok makanan jadi, minuman,

Strategi pemasaran juga merupakan alat yang penting agar perusahaan mampu memenangkan persaingan.Seringkali seseorang menganggap bahwa pesaing hanya merupakan

Sehingga sangat diperlukan penanganan agar individu dapat menerima dirinya atau meningkatkan penerimaan dirinya, dalam penelitian ini psikoterapi positif akan digunakan

Model hubungan yang dikembangkan oleh peneliti merupakan model secara teoritis diasumsikan benar, artinya semua variabel dianggap akan memiliki pengaruh

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara statistik parameter diameter telur sebelum ovulasi (Gambar 1) didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata