• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

IV.

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor (nasabah Bank Rakyat Indonesia dijadikan sebagai responden). Pertimbangan yang mendasari pemilihan lokasi ini yaitu Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank pemerintah tertua yang ada di Indonesia dengan jaringan usaha yang sangat luas di seluruh Indonesia, yaitu mencakup 30 cabang dan lebih dari tiga ribu unit desa yang tersebar Iuas. Di wilayah Kabupaten ataupun Kodya Bogor, usaha kecil sangat banyak tersebar di seluruh kecamatan, sehingga memerlukan perhatian dan pembinaan dari pemerintah daerah setempat.

Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Agustus tahun 200 1. Untuk pengolahan data dan penulisan, diperlukan waktu sekitar 2 bulan, yaitu dari bulan September sampai dengan bulan November.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini mengambil kasus pada Kredit Usaha Kecil yang diperuntukkan untuk usaha kecil. Jenis kredit merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia, yang berlokasi di Bogor. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoIeh dengan mengadakan wawancara langsung dengan sampel pengusaha kecil dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (kuesioner).

Data sekunder diperoleh dari dokumen instansi yang terkait dengan penelitian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Perindustrian dan

(2)

Perdagangan (Deperindag) baik pusat maupun cabang, dan Kantor Bank Rakyat Indonesia sendiri baik pusat maupun cabang.

Untuk menganalisis sejauh mana pengaruh Kredit Usaha Kecil dan faktor- faktor yang mempengaruhinya terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan digunakan data-data yang didapat dari hasil wawancara (identifikasi nasabah). Untuk memperoleh gambaran umum usaha kecil yang memperoleh

Kredit Usaha Kecil, hasil dari wawancara ditabulasikan dalam bentuk rata-rata, kemudian di analisis secara deskriptif. Data yang digunakan, berdasarkan dari tahun awal sampel pengusaha kecil mengambil kredit sampai saat ini.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Umum, meliputi data jenis industri dan jumlahnya, potensi daerah penelitian, dan sebagainya.

2. Data mengenai Identifikasi nasabah Kredit Usaha Kecil, meliputi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, urnur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga. Informasi mengenai keadaan debitur merupakan ha1 penting yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor, karena informasi tersebut memberitahukan apakah calon debitur tersebut layak atau tidak untuk diberikan kredit.

3. Data mengenai keragaan usaha industri kecil, seperti sejarah perkembangan usaha, pengalaman usaha, kegiatan atau proses produksi, penggunaan faktor produksi (bahan, tenaga ke j a , kapital) dan sebagainya.

4. Data yang berkaitan dengan permintaan kredit, seperti besar kredit yang diambil, prosedur dan persyaratan kredit, jangka waktu kredit, alasan mengambil kredit dan sebagainya.

(3)

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Unit analisis dalam penelitian ini adalah usaha industri kecil di lokasi Bogor. Kriteria industri kecil yang digunakan dalam memilih contoh industri kecil yaitu menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Dagang Kecil, industri kecil adalah suatu kegiatan usaha industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp. 200 juta tidak terrnasuk tanah dan bangunan tempat usaha (Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 254/MPP/Kep/7/1997, tanggal 28 Juli 1997). Sedangkan kriteria pemberian kredit untuk usaha kecil dari Bank Rakyat Indonesia adalah dengan plafon < 350 juta. Kriteria industri kecil menurut Badan Pusat Statistik yaitu unit usaha yang memiliki tenaga kerja 5

-

19 orang. Karenanya dalam penelitian ini ketiga kriteria tersebut digunakan.

Pemilihan sarnpel pengusaha industri kecil di Bogor dilakukan secara purposive (secara sengaja). Dalarn hal ini pihak bank membantu dalam pengambilan sample frame tapi dengan memberikan batasan sesuai dengan metode pengambilan sampel yang telah ditetapkan oleh penulis. Dari populasi nasabah BRI sebanyak 120 orang yang meminjam Kredit Usaha Kecil (per Juni 2001) dipilih secara purposive sebanyak 63 orang. Dari jumlah tersebut yang berhasil ditemui dan diwawancarai adalah sebanyak 50 orang. Dari 50 orang responden ini penulis membagi berdasarkan sektor, yaitu 10 orang yang bergerak di sektor pertanian, 12 orang di sektor industri dan 28 orang yang bergerak di sektor perdagangan. Dengan pemilihan sampel ini diharapkan sudah dapat mewakili dari populasi nasabah Bank Rakyat Indonesia.

(4)

4.4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif tabulasi dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif tabulasi dilakukan untuk menjelaskan gambaran umum usaha kecil yang memanfaatkan Kredit Usaha KeciI. Hal ini dapat dijelaskan sesuai dengan kejadian atau fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Sedangkan analisis kuantitatif dipakai dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan Kredit Usaha Kecil terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan

.

Analisis gambaran umum usaha kecil, antara lain dilihat dari keragaan usaha industri kecil, seperti : (1) sejarah perkembangan usaha, (2) pengaIaman usaha, (3) kegiatan atau proses produksi, dan (4) penggunaan faktor produksi (bahan, tenaga kerja dan kapital). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan Kredit Usaha Kecil terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan melalui pendekatan dengan model regresi persamaan simultan, dimana dependent variable dan variabel-variabei bebas (independent variaber) saling pengaruh mempengaruhi dalam konteks sistim persamaan.

Menurut Koutsoyiannis (1977), apabila kriteria secara ekonomi sudah memenuhi maka perlu diaplikasikan dengan kriteria statistik dan ekonometrika. Untuk menguji apakah peubah penjelas secara bersarna-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap peubah endogen, maka pada masing-masing persamaan digunakan uji F. Kemudian untuk menguji apakah masing-masing peubah penjelas secara individual berpengaruh nyata atau tidak terhadap peubah endogen pada masing-masing persamaan digunakan uji statistik t.

(5)

4.5. Perumusan Model

Model adalah suatu representasi dari fenomena aktual yang berupa suatu sistim atau proses aktual yang dapat dipergunakan untuk menyederhanakan dunia nyata. Model ekonometrika adalah suatu tipe khusus dari model aljabar yang bersifat stokastik yang mencakup satu atau lebih peubah acak (Intriligator, 1978). Model ekonomi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan pada usaha kecil yang terjadi akibat adanya kredit, dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan simultan. Dalam penelitian ini terdapat empat persamaan struktural. Keterkaitan antara peubah endogen dan eksogen dapat terlihat pada Gambar 5.

4.5.1. Penyerapan Tenaga Kerja dari Dalam Keluarga

Penyerapan Tenaga Kerja dari Dalam Keluarga (PTKd) diduga merupakan fungsi dari penyerapan tenaga kerja luar keluarga, besar kredit, dan dummy pekerjaan utama. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

PTKd =

ao

+ a, PTKlk + a2 BK f as DPU + UI

...

(9) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : a2, a3 > 0 ; a, 0

dimana :

PTKd = Penyerapan tenaga kerja dalam keluarga (Orang) PTKlk = Penyerapan tenaga kerja luar keluarga (Orang)

BK = Besar kredit (Juta rupiah per tahun) DPU = Dummy pekerjaan utama;

DPU = 1, pekerjaan utarna DPU = 0, pekerjaan diluar usaha

(6)

Besar Kredit

Pengalaman Usaha

Penyerapan Tenaga

Penyerapan Tenaga

Ke j a Dalam Keluarga

Dummy Pekerjaan

Dummy

Utama

4

Sektor

Pendidikan Pemilik

r-z-lkl

I

I

0

=

Peubah Eksogen

I

=

Peubah Endogen

Gambar 5. Model Ekonomi Dampak Kredit Usaha

Kecil

Terhadap Penyerapan Tenaga Ke rja dan Peningkatan Pendapatan

(7)

4.5.2. Penyerapan Tenaga Kerja dari Luar Keluarga

Penyerapan Tenaga Kerja dari Luar Keluarga (PTKlk) diduga merupakan fungsi dari penyerapan tenaga ke rja dari dalam keluarga, besar kredit, pengalaman usaha, d m dummy pekerjaan utama. Perssunaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

...

PTKlr = b o + b l P T K d + b 2 B K + b 3 P U + b4 D P U + U2 (10) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : b2

.

b3 , b4 > 0 ; bl < 0

dimana :

PU = Pengalaman usaha (Tahun) DPU = Peubah dummy pekerjaan utama

4.5.3. Upah Tenaga Kerja

Upah Tenaga Kerja (UTK) dalarn ha1 ini dianalisa dari pendapatan yang

diterima oleh tenaga kerja perbulannya. Diduga merupakan fimgsi dari pendidikan pekerja, besar kredit, nilai penjualan, dan urnur pekerja. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

UTK = co

+

c l P P K + c z B K + c 3 N P + c 4 AGPK+ U3

...

(11) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : cl

.

c2 , c3

.

c4 > 0

dimana :

UTK = Upah tenaga kerja (Rupiah per bulan) PPK = Pendidikan peke j a (Tahun)

NP = Nilai penjualan (Rupiah per bulan) AGPK = Umur pekerja (Tahun)

(8)

4.5.4. Pendapatan Pemilik Usaha

Pendapatan Pemilik Usaha (PDPU) diduga merupakan fungsi dari pendidikan pekerja, besar kredit, pendidikan pemilik usaha, pendidikan pekerja, nilai penjualan, pengalaman usaha, dan dummy sektor. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

PDPU = do

+

dl BK

+

d2 PPU

+

d3 PPK

+

d4 NP + dsPU

+

d6 DSK

+

Uq

...

...

...

...-..

(12) Tanda parameter dugaan yang diharapkan : dl , d2 , d3 , d4 , ds

.

ds > 0

dimana :

PDPU = Pendapatan pemilik usaha (Rupiah per bulan)

PPU = Pendidikan Pemilik Usaha (Tahun)

DSK = Dummy Sektor, dimana :

DSK = 1, Sektor Pertanian DSK = 2, Sektor Industri DSK = 3, Sektor Perdagangan

4.6. Definisi Operasional :

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Dampak Kredit Usaha Kecil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Peningkatan Pendapatan ada beberapa konsep pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

1. PTKd adalah Penyerapan Tenaga Ke j a Dalam Keluarga, dilihat dari berapa orang tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga (orang). Jurnlah tenaga kerja keluarga menunjukkan banyaknya tenaga kerja yang dimiliki dan bisa

(9)

dipekerjakan didalam usaha tersebut. Jumlah anggota keluarga yang dimiliki ini merupakan potensi yang dimiliki oleh pemilik usaha.

2. PTKIk adalah Penyerapan Tenaga Kerja Luar Keluarga, dilihat dari berapa orang tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga (orang), yang dipekerjakan didalam usaha tersebut.

3. UTK adalah Upah Tenaga Kerja (Rphulan). Upah tenaga kerja dalam ha1 ini dianalisa dari pendapatan yang diterima oleh tenaga ke rja perbulannya.

4. PDPU adalah Pendapatan Pemilik Usaha (Rp/bulan). Pendapatan dalam model ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha dari usaha yang ditekuninya tersebut.

5. BK adalah Besar Kredit yang diterima (BK) satuannya juta rupiah, menunjukkan jurnlah kredit yang diberikan kepada pemilik usaha. Diharapkan dengan adanya kredit ini dapat meningkatkan skala usaha. Apabila skala usaha meningkat maka jurnlah tenaga kerja yang diserap akan meningkat pula. 6. PPU adalah Tingkat Pendidikan Pemilik Usaha (PPU) satuannya tahun.

Pendidikan pemilik usaha menunjukkan tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh pemilik usaha. Seperti halnya pada tingkat pendidikan pekerja, dengan adanya peningkatan jenjang pendidikan formal, akan mudah menerapkan materi keterampilan yang diberikan kepada para pekerja.

7. PPK adalah Tingkat Pendidikan Pekerja (PPK) satuannya tahun. Pendidikan disini menunjukkan tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh para pekerja. Dengan adanya peningkatan keterampilan para pekerja ini akan mempengaruhi pada besarnya jumlah produksi. Peningkatan jumlah produksi

(10)

ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang diterima oleh pemilik usaha.

8 . NP adalah Nilai Penjualan yang diterima (NP) satuannya Rphulan. Pesanan dalam model ini dihitung dari nilai pesanan yang diterima per-bulan. Diduga dengan semakin meningkatnya nilai pesanan perbulan, pendapatan pemilik usaha ini juga akan meningkat.

9. PU adalah Pengalaman Usaha yang dimiliki oleh pengusaha satuannya tahun. Lamanya seseorang dalam berusaha, dapat menunjukkan perkembangan proses produksi dari usahanya tersebut. Diduga dengan semakin lamanya pengalaman usaha maka semakin cepat perlcembangan dalam produksi, dan kebutuhan akan tenaga kerja akan semakin meningkat.

10. AGPU adalah Umur Pemilik Usaha satuannya tahun. Diduga semakin matang

usia pemilik usaha kematangan dalarn berusaha semakin bagus.

11. AGPK adalah Umur Tenaga Kerja (pekerja) satuannya tahun. Umur disini sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja dari seorang tenaga kerja.

4.7. Prosedur Analisis

Dalam penelitian ini sebelum melakukan analisis dan pendugaan model, terlebih dahulu dilakukan identifikasi model, setelah dilakukan identifikasi barulah dilakukan pendugaan model, evaluasi model, dan terakhir pendugaan elastisitas.

(11)

4.7.1. Identifikasi Model

Identifikasi model dapat ditentukan melalui Order condition (kondisi tingkatan), yaitu bahwa suatu persamaan dapat diidentifikasikan, jika banyaknya peubah yang terdapat diluar persamaan (peubah eksogen) tersebut lebih besar dari atau sarna dengan banyaknya persamaan dalarn model simultan dikurangi satu (Koutsoyiannis, 1977). Untuk memahami kondisi tingkatan tersebut, kita memperkenalkan notasi berikut ini :

K = banyaknya peubah eksogen yang terdapat dalam model k = banyaknya peubah eksogen yang terdapat dalam persamaan

m = banyaknya peubah endogen yang terdapat dalam persamaan Dari ketiga notasi diatas, rumus identifikasi model struktural adalah :

K-k,m-1

Hasil dari identifikasi dapat berbentuk :

1. Exactly Identzpedjika K - k = m - 1

2. OverIdent[fied j i k a K - k > m - 1 3 . UnderIdenfiJied j i k a K - k < m - 1

Under Identzfied merupakan petunjuk bahwa model yang dispesifikasikan tidak dapat diduga. Exactly identified merupakan petunjuk bahwa model yang dispesifikasikan dapat diduga dan hasil dugaannya tepat. Sedangkan Over Idenfffied merupakan petunjuk bahwa model yang dispesifikasikan dapat diduga dan hasil dugaannya lebih dari satu.

Dalam penelitian ini, Model Ekonomi Penyerapan Tenaga Kerja dan Pendapatan pada usaha kecil terdiri dari 5 peubah endogen dan 8 peubah eksogen,

(12)

sehingga jumlah seluruh peubah dalam model ini adalah 13 peubah. Mengikuti rumus identifikasi model diatas, diketahui bahwa semua persamaan yang terdapat dalam kedua model adalah Over Identz3ed.

4.7.2. Pendugaan Model

Menurut Koutsoyianis (1977), penggunaan metode pendugaan persamaan simultan sangat tergantung pada hasil identifikasi. Apabila suatu persamaan simultan dalam keadaan Exactly Identz3ed, maka metode pendugaan persamaan simultan yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil tidak langsung (Indirect Least Squares, ILS). Sedangkan jika model tersebut Over Identified maka dapat digunakan metode kuadrat terkecil dua tahap (Two-Stage Least Squares, 2SLS) atau metode kuadrat terkecil tiga tahap (Three-Stage Leasf Squares. 3SLS). Mengikuti rumus identifikasi model diatas, diketahui bahwa semua persamaan yang terdapat dalam kedua model adalah Over IdentiJied, oleh karena itu metode pendugaan yang dapat digunakan adaIah 2SLS (Two-Stage Least Squares) atau 3SLS (Three-Stage Least Squares). Penelitian ini menggunakan metode 2SLS yang mempunyai ciri-ciri diantaranya yaitu (Gujarati, 1988) : (1) menawarkan suatu metode yang ekonomis (dalam menduga model ekonometrika yang melibatkan sejumlah besar persamaan), dan (2) hanya memberi satu dugaan parameter. Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SAS/ETS dengan prosedur SYSLIN.

(13)

4.7.3. Evaluasi Model

Ada tiga kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi model yaitu : (1) kriteria ekonomi, (2) kriteria statistik, dan (3) kriteria ekonometrika (Koutsoyianis, 1977). Dalam kriteria ekonomi model dievaluasi dengan melihat apakah tanda dan besarnya parameter dugaan peubah-peubah penjelas dalam persamaan-persamaan struktural sesuai dengan hipotesis.

Pada kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi

( R ~ ) dan nilai uji-F, koefisien determinasi berguna untuk mengetahui berapa besar proporsi keragaman peubah endogen yang dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelasnya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh peubah lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan, jika hasilnya semakin tinggi, maka semakin baik karena semakin besar keragaman dari peubah endogen yang dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang masuk dalam model, kemudian melalui nilai statistik uji-F dapat diketahui nyata tidaknya peranan peubah penjelas secara bersama-sama terhadap peubah endogen.

Dalam kriteria statistik, parameter dugaan dievaluasi dengan melihat nilai statistik uji-t. Uji-t ini digunakan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh

masing-masing peubah penjelas terhadap peubah endogen. Pengujian kontribusi atau peranan peubah-peubah penjelas terhadap keragaman peubah endogen pada suatu persamaan dilakukan dengan menggunakan uji-F dengan hipotesis (2 arah) yang dirumuskan sebagai berikut :

H, : a , = O ; j = 1 , 2 , 3

,...,

k

(14)

dimana :

aj = parameter peubah penjelas ke-j Rumus uji F adalah :

F hitung = Jumlah kuadrat renresi/ k

Jumlah kuadrat sisa/ (n-k- 1) dimana :

n = jumlah pengamatan (i = 1,2, 3,

..

.,

n) k = jumlah peubah p e n j e l a d = 1, 2, 3,

....

k) Bila, F h,t > F ,,b,l; (a/2 ; n-k-1) maka H, ditolak

F hit < F tabel ; (a/2, n-k-1) maka H, diterima

Pengujian terhadap parameter dugaan dilakukan untuk mengetahui apakah peubah-peubah penjelas yang dimasukkan dalam persarnaan tertentu berpengaruh (nyadtidak) terhadap peubah endogennya. Pengujian terhadap parameter dugaan dilakukan dengan menggunakan uji-t, dengan hipotesis (1 arah) yang dirumuskan sebagai berikut :

H, : a, = 0

H I : a, < 0, atau H, : a, = 0. H, : a, > 0

Uji statistiknya adalah :

t hitung =

3

*

(15)

dimana :

S$ = Standar error dari parameter dugaan aj Bila, t hit > t tabel, (a ; n-k-1) maka tolak Ho

t hit < t tabel, (a ; n-k-1) maka terima Ho

4.7.4. Pendugaan Elastisitas

Untuk mengetahui derajat kepekaan (respon) peubah endogen terhadap perubahan peubah-peubah penjelas maka digunakan nilai elastisitas. Rurnus untuk menduga nilai elastisitas adalah :

Exy =

4

(my)

dimana :

Exy = Elastisitas peubah endogen Y terhadap peubah penjelas X

-

X = Nilai rata-rata peubah penjelas X ke-j

-

Y = Nilai rata-rata peubah endogen Y

C

a, = Parameter dugaan peubah penjelas ke-j

Jika Exy lebih besar dari satu berarti peubah endogen Y elastis (responsif) terhadap perubahan peubah penjelas Xj. Jika Exy lebih kecil dari satu berarti

peubah endogen Y tidak elastis (tidak responsif) terhadap perubahan peubah penjelas Xj

.

Referensi

Dokumen terkait

Makna yang timbul dari idiom bahasa Jepang dengan menggunakan unsur binatang. Analisis idiom bahasa Jepang yang menggunakan unsur binatang pada

Menurut Dutka (1994) dalam Foedjiawati (2005) ada 3 atribut yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen yaitu : 1) Atribut Produk (suatu atribut

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Hasil penelitian menunjukan bahwa level penambahan molasses tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap warna, tekstur dan keberadaan jamur pada silase tetapi berpengaruh

Remaja yang memiliki konsep diri yang negatif akan menjadi sulit untuk menerima diri dengan apa adanya, tidak yakin terhadap dirinya sendiri, dan menyangka orang

Nilai efisiensi yang rendah di tahun 2016 menjelaskan bahwa ketiga daerah tersebut tidak efisien dalam alokasi belanja kesehatan.. Kabupaten Tanjung Jabung Barat di tahun

pengumpulan data utama ( primary data collection) yang mana ia merupakan satu kaedah yang asli digunakan oleh para pengkaji dengan menggunakan soal selidik. Kelebihan

Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada saat sebelum dilaksanakan penerapan metode eksperimen dan penggunaan alat peraga manik-manik dalam mata pelajaran matematika