• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI MANAJEMEN LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Oleh: Didik Nurhadi

Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik E-mail: [email protected]

Abstrak: Jurusan Teknik Mesin memiliki laboratorium Teknik Mesin yang mendukung kegiatan praktik pembelajaran di jurusan. Laboratorium Teknik Mesin yang terdiri dari 10 laboratorium, yaitu pemesinan, CNC, kerja bangku, pengecoran, pengelasan, otomasi, computer, metrology, dan MKE. Keberadaan laboratorium Teknik Mesin yang semakin kompleks masih terjadi permasalahan-permasalahan meskipun manajemen laboratorium telah dilakukan selama ini. Kondisi ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dilaboratorium terkadang kurang nyaman, sehingga perlu dilakukan evaluasi tentang manajemen laboratorium yang telah dilaksanakan. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian evaluasi manajemen laboratorium di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, meliputi 10 laboratorium, yaitu (1) Pemesinan, (2) Pengelasan, (3) CNC, (4) Pengecoran, (5) Otomotif, (6) Komputer, (7) Otomasi, (8) Kelistrikan, (9) Pengujian Bahan, dan (10) Kerja Bangku yang masuk kategori pada umumnya efektif dengan persentase 82,15%.

Abstract: The Department of Mechanical Engineering laboratories which have supports learning practice activities in the Department. The laboratories of Mechanical Engineering consist of 10 laboratories, namely machining, CNC, work benches, foundry, welding, automation, computer, metrology, and MKE. The existences of the laboratories of mechanical engineering of increasingly complex problems still occur despite laboratory management has been done so far. This condition resulted in the learning activities conducted in laboratories sometimes less comfortable, so evaluation needs to be done about the laboratories management has been implemented. The design of this research uses qualitative descriptive descriptive techniques. Evaluation of the management results of research laboratory in the Department of Mechanical Engineering of the State University of Malang, includes 10 laboratories, namely (1) Machining, (2) Welding, (3) CNC, (4) Casting, (5) Automotive, (6) Computer, (7) Automation, (8) Electrical, (9) Testing of materials, and (10) A Work Bench enters the category generally effective percentage of 82,15%.

Kata Kunci: evaluasi laboratorium, teknik mesin

Laboratorium sebagai perangkat keleng-kapan akademik dalam menunjang kegi-atan pembelajaran di lembaga/institusi. Laboratorium memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkopeten dibidangnya.

Laborato-rium juga merupakan tempat melakukan aktifitas praktikum untuk mengaplikasi-kan teori ke dalam praktek.

Menurut Konsorsium Ilmu Pendi-dikan (Perdana, 1988), laboratorium diartikan sebagai sarana, prasarana dan

(2)

mekanisme kerja yang menunjang secara unik satu atau lebih dharma perguruan tinggi melalui pengalaman langsung dalam membentuk keterampilan, pema-haman, dan wawasan dalam pendidikan dan pengajaran serta dalam pengem-bangan ilmu dan teknologi dan pengabdian pada masyarakat. Sedangkan menurut PP No.25 Tahun 1980, pasal 27, laboratorium/studio adalah sarana penun-jang jurusan dalam satu atau seni tertentu yang sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan.

Laboratorium sebagai sarana penunjang perlu didukung oleh layanan yang baik. Layanan yang baik berarti mutu manajemen laboratoriumnya baik. Mutu manajemen yang baik tercermin dari manajemen material yang baik, manajemern peralatan yang baik, fisik gedung yang baik, lingkungan yang kondusif, SDM yang berkompeten, dan prosedur yang terstandarisasi. Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami perangkat-perangkat manaje-men laboratorium, yaitu tata ruang, alat yang baik dan terkalibrasi, infrastruktur, administrasi laboratorium, organisasi laboratorium, fasilitas pendanaan, inventarisasi dan keamanan, pengamanan laboratorium, disiplin yang tinggi, dan keterampilan SDM (Suyanta, 2010).

Di Jurusan Teknik Mesin memi-liki laboratorium Teknik Mesin yang mendukung kegiatan praktik pembela-jaran di jurusan. Laboratorium Teknik Mesin yang terdiri dari 10 laboratorium, yatu pemesinan, CNC, kerja bangku, pengecoran, pengelasan, otomasi, kom-puter, metrology, dan MKE.

Keberadaan laboratorium Teknik Mesin yang semakin kompleks masih

terjadi permasalahan-permasalahan mes-kipun manajemen laboratorium telah dilakukan selama ini. Kondisi ini menga-kibatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dilaboratorium terkadang kurang nyaman, sehingga perlu dilakukan evaluasi tentang manajemen laboratorium yang telah dilaksanakan.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian ini menggu-nakan deskriptif kualitatif yang meng-gambarkan evaluasi manajemen labora-torium di Laboralabora-torium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Adapun obyek penelitian ini adalah laboratorium Pemesinan, Penge-lasan, CNC, Pengecoran, Otomotif, Komputer, Otomasi, Kelistrikan, Pengu-jian Bahan, dan Kerja Bangku. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan survey. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dalam penelitian evaluasi manajemen labora-torium di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, meliputi 10 laboratorium, yaitu (1) Laboratorium Pemesinan, (2) Labora-torium Pengelasan, (3) LaboraLabora-torium CNC, (4) Laboratorium Pengecoran, (5) Laboratorium Otomotif, (6) Labora-torium Komputer, (7) LaboraLabora-torium Otomasi, (8) Laboratorium Kelistrikan, (9) Laboratorium Pengujian Bahan, dan (10) Laboratorium Kerja Bangku. Seluruh data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan angket terhadap 50

(3)

sampel yang terdiri dari 10 dosen, 10 laboran, dan 50 mahasiswa.

Deskripsi variabel-variabel pene-litian hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 1. Dalam Tabel tersebut antara lain dapat dilihat kategori kecen-derungan tiap-tiap subvariabel penelitian, mean, deviasi standar, skor minimum-maksimum. Hasil perhitungan data dari seluruh data penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rangkuman Kategori Kecenderungan Variabel-variabel Penelitian

Berpedoman pada kategori kecenderungan setiap variabel penelitian, maka deskripsi data yang disajikan dalam Tabel 1 menunjukkan terdapat enam sub variabel penelitian termasuk kategori pada umumnya efektif, tiga pada umumnya sangat efektif, dan satu sub variabel termasuk kategori sebagian besar cukup efektif. Sub variabel yang termasuk ke dalam kategori pada umunya sangat efektif adalah pada laboratorium pemesinan, pengelasan, dan kerja bangku. Enam variabel yang termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif adalah laboratorium CNC, pengecoran, otomatif, komputer, otomasi, dan

kelistrikan. Satu sub variabel yang termasuk kategori sebagian besar cukup efektif adalah laboratorium pengujian bahan. Dengan demikian dapat dinya-takan bahwa persepsi dosen, laboran, dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang tentang evaluasi laboratorium termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif. Pernyataan ini menjelaskan evaluasi tentang sarana laboratorium selama ini memberikan dampak cukup baik terhadap pembela-jaran di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

Evaluasi Laboratorium Pemesinan

Untuk mengungkap tentang eva-luasi laboratorium pemesinan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Uni-versitas Negeri Malang dilakukan penin-jauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan perala-tan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di labora-torium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium pemesinan dengan mean 8,59 dan deviasi standar 0,81 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (86%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses penga-daan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pemesinan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang

(4)

diharapkan pengguna laboratorium peme-sinan (Tabel 2).

Tabel 2 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Pemesinan

Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan labo-ratorium pemesinan dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (85,4%). Kecenderungan proses penga-daan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan proses per-baikan dan perawatan peralatan laboratorium pemesinan dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium pemesinan dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (75,6%). Kecende-rungan peranan kepala laboratorium di laboratorium pemesinan dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah

termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium pemesinan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium pemesinan dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium pemesinan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium Pengelasan

Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium pengelasan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium pengelasan dengan mean 17,63 dan deviasi standar 1,46 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (88,2%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan,

(5)

proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengelasan telah dipersiap-kan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium pengelasan (Tabel 3).

Tabel 3 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Pengelasan

Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan labora-torium pengelasan dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (85,4%). Kecenderungan proses penga-daan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan proses perbaik-an dperbaik-an perawatperbaik-an peralatperbaik-an laboratorium pengelasan dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan eva-luasi yang dilakukan di laboratorium pengelasan dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada

umumnya efektif dengan harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan pera-nan kepala laboratorium di laboratorium pengelasan dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecende-rungan aturan di laboratorium pengelasan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecende-rungan SOP di laboratorium pemesinan dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium pengelasan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium CNC

Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium CNC di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium CNC dengan mean 8,47 dan deviasi

(6)

standar 1,06 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (84,8%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium CNC telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium CNC (Tabel 4).

Tabel 4 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium CNC

Pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium CNC dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (78,4%). Kecenderungan proses pengadaan pera-latan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (77,2%). Kecende-rungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium CNC dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan

pengguna (87,8%). Kecenderungan eva-luasi yang dilakukan di laboratorium CNC dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (75,6%). Kecen-derungan peranan kepala labora-torium di laboratorium CNC dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan atu-ran di laboratorium CNC dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium CNC dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium CNC di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Uni-versitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium Pengecoran

Untuk mengungkap tentang eva-luasi laboratorium pengecoran di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan pera-latan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di

(7)

laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium pengecoran dengan mean 10,09 dan deviasi standar 1,69 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (77,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengelasan telah dipersiap-kan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium pengecoran (Tabel 5).

Tabel 5 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Pengecoran

Pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratory-um pengecoran dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (76,4%). Kecenderungan proses pengadaan perala-tan dengan mean 7,21 dan deviasi sperala-tandar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan

pengguna (77,2%). Kecenderungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium pengecoran dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan eva-luasi yang dilakukan di laboratorium pengecoran dengan mean 5,55 dan devi-asi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala labora-torium di laboratorium pengecoran dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan atu-ran di laboratorium pengecoatu-ran dengan mean 9,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (77,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium pengecoran dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umum-nya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium pengecoran di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang cukup sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium Pengujian Bahan

Untuk mengungkap tentang eva-luasi laboratorium pengujian bahan di

(8)

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium pemesinan dengan mean 19,09 dan deviasi standar 1,46 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya cukup efektif (65,8%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengujian bahan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium pengujian bahan (Tabel 6).

Tabel 6 Rangkuman Kategori Kecenderungan indikator Laboratorium Pengujian Bahan

Pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan

laboratori-um pengujian bahan dengan mean 2,50 dan deviasi standar 1,03 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (67,6%). Kecenderungan proses penga-daan peralatan dengan mean 2,45 dan deviasi standar 0,86 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (68,7%). Kecenderungan proses perbaik-an dperbaik-an perawatperbaik-an peralatperbaik-an laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,89 dan deviasi standar 1,00 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (65,2%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,42 dan deviasi standar 0,86 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (65,2%). Kecende-rungan peranan kepala laboratorium di laboratorium pengujian bahan dengan mean 2,67 dan deviasi standar 1,04 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (64,8%). Kecenderungan aturan di laboratorium pengujian bahan dengan mean 4,29 dan deviasi standar 0,53 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (75,2%). Kecende-rungan SOP di laboratorium pengujian bahan dengan mean 3,30 dan deviasi standar 0,97 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (65,2%).

Evaluasi Laboratorium Komputer

Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium komputer di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

(9)

Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium komputer dengan mean 15,59 dan deviasi standar 1,83 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (82%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses penga-daan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium komputer telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium kom-puter (Tabel 7).

Tabel 7 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Komputer

Pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratori-um komputer dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif

dengan harapan pengguna (79,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (77,2%). Kecende-rungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium komputer dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan eva-luasi yang dilakukan di laboratorium komputer dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (75,6%). Kecende-rungan peranan kepala laboratorium di laboratorium komputer dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium komputer dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium komputer dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium komputer di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

(10)

Evaluasi Laboratorium Dasar Otomasi

Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium dasar otomasi di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan pera-latan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variabel laboratorium dasar otomasi dengan mean 15,59 dan deviasi standar 1,83 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (82%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium dasar otomasi telah dipersiapkan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium dasar otomasi (Tabel 8).

Tabel 8 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Dasar Otomasi

Pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan labo-ratorium dasar otomasi dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (78,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan peng-guna (77,2%). Kecen-derungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium dasar otomasi dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecen-derungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium dasar otomasi dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (75,6%). Kecenderungan peranan kepala laboratorium di labo-ratorium dasar otomasi dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium dasar otomasi dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (85,2%). Kecende-rungan SOP di laboratorium dasar otomasi dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium dasar otomasi di

(11)

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas pera-latan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium Kelistrikan

Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium kelistrikan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variabel laboratorium kelistrikan dengan mean 10,09 dan deviasi standar 1,69 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (77,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pengelasan telah dipersiap-kan dengan cukup baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium kelistrikan (Tabel 9).

Pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laborato-rium kelistrikan dengan mean 6,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Tabel 9 Rangkuman Kategori Kecenderungan Indikator Laboratorium Kelistrikan

Kecenderungan proses pengadaan pera-latan dengan mean 7,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (77,2%). Kecende-rungan proses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium kelistrikan dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (84,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium kelistrikan dengan mean 5,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,6%). Kecende-rungan peranan kepala laboratorium di laboratorium kelistrikan dengan mean 5,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (74,6%). Kecenderungan atur-an di laboratorium kelistrikatur-an dengatur-an mean 9,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan peng-guna (77,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium kelistrikan dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah

(12)

termasuk ke dalam kategori pada umum-nya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium kelistrikan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang cukup sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium Otomotif

Untuk mengungkap tentang evaluasi laboratorium otomotif di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variable laboratorium otomotif dengan mean 8,59 dan deviasi standar 0,81 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (86%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di laboratorium pemesinan telah dipersiapkan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium otomotif (Tabel 10).

Tabel 10 Rangkuman Kategori Kecende-rungan Indikator Laboratorium Otomotif

Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium otomotif dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (85,4%). Kecenderungan proses penga-daan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan proses per-baikan dan perawatan peralatan laboratorium otomotif dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan evaluasi yang dilakukan di laboratorium otomotif dengan mean 4,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (82,6%). Kecenderungan pe-ranan kepala laboratorium di laborato-rium otomotif dengan mean 4,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (84,6%).

(13)

Kecenderungan aturan di laboratorium otomotif dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan SOP di laboratorium otomotif dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium otomotif di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

Evaluasi Laboratorium Kerja Bangku

Untuk mengungkap tentang eva-luasi laboratorium kerja bangku di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dilakukan peninjauan terhadap (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan pera-latan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa kecenderungan variabel laboratorium kerja bangku dengan mean 17,63 dan deviasi standar 1,46 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif (86,2%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya data peralatan, proses pengadaan peralatan, proses perbaikan dan perawatan peralatan, evaluasi yang dilakukan, peranan kepala

laboratorium di laboratorium, aturan di laboratorium, dan SOP yang ada di labo-ratorium pemesinan telah dipersiap-kan dengan baik sehingga sesuai dengan yang diharapkan pengguna laboratorium kerja bangku (Tabel 11).

Tabel 11 Rangkuman Kategori Kecenderung-an Indikator Laboratorium Kerja Bangku

Pada Tabel 11, dapat dilihat bahwa kecenderungan data peralatan laboratorium kerja bangku dengan mean 4,14 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (85,4%). Kecenderungan proses pengadaan peralatan dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecenderungan pro-ses perbaikan dan perawatan peralatan laboratorium kerja bangku dengan mean 4,27 dan deviasi standar 0,52 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,8%). Kecenderungan eva-luasi yang dilakukan di laboratorium kerja bangku dengan mean 4,55 dan deviasi standar 0,54 adalah termasuk ke

(14)

dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (85,6%). Kecenderungan peranan kepala labo-ratorium di labolabo-ratorium kerja bangku dengan mean 4,63 dan deviasi standar 0,55 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (84,6%). Kecenderungan aturan di laboratorium kerja bangku dengan mean 4,21 dan deviasi standar 0,82 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya sangat efektif dengan harapan pengguna (87,2%). Kecende-rungan SOP di laboratorium kerja bangku dengan mean 5,39 dan deviasi standar 0,73 adalah termasuk ke dalam kategori pada umumnya efektif dengan harapan pengguna (79,4%).

Dari deskripsi-deskripsi di atas menunjukkan bahwa secara menyeluruh evaluasi laboratorium kerja bangku di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang sesuai dengan harapan mahasiswa. Namun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan perlu dikembangkan secara terus menerus.

PENUTUP Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian evaluasi manajemen laboratorium di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yang meliputi 10 laboratorium, yaitu (1) Laboratorium Pemesinan, (2) Laboratorium Pengelasan,

(3) Laboratorium CNC, (4) Laboratorium Pengecoran, (5) Laboratorium Otomotif, (6) Laboratorium Komputer, (7) Labora-torium Otomasi, (8) LaboraLabora-torium Kelis-trikan, (9) Laboratorium Pengujian Bahan, dan (10) Laboratorium Kerja Bangku termasuk pada umumnya berkategori efektif dengan persentase 82,15%. Khususnya untuk laboratorium pengujian bahan perulu ditingkatkan untuk indicator (1) data peralatan, (2) proses pengadaan peralatan, (3) proses perbaikan dan perawatan peralatan, (4) evaluasi yang dilakukan, (5) peranan kepala laboratorium di laboratorium, (6) aturan di laboratorium, dan (7) SOP yang ada di laboratorium.

Saran

Bagi Jurusan sebagai pemilik laboratorium agar agar terus dikem-bangkan kualitas dan kuantitas labora-torium sehingga memberikan hasil yang maksimum sesuai dengan target tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Eva-luasi perlu dilakukan oleh semua pengguna laboratorium agar selalu me-ningkat pelayanannya.

Bagi Kepala laboratorium perlu mengkoordinir dan mengembangkan aturan dan standar-standar untuk meng-awal perkembangan laboratorium dalam mendukung kegiatan pembela-jaran. Evaluasi perlu dilakukan secara rutin permasalahan yang terjadi segera terselesaikan untuk meningkatan kualitas pelayanan laboratorium untuk pengguna.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 1993. Organisasi dan

Administrasi Pendidikan

Teknolo-gi dan Kejuruan. Jakarta: Raja

(15)

Persada, Amien, Moh. 1988. Buku

Pedoman Laboratoriun dan

Petunjuk Praktikum Pendidik-an IPA Umum Untuk Lembaga

Pendidikan Tenaga

Kependi-dikan. Jakarta: P2LPTK

Dep-dikbud.

Soemardjo, dan Sumardjito. 1996. Aturan

Perundangan Bangunan dan

Sarana/Prasarana Sekolah.

Ma-kalah disampaikan di FPTK IKIP Yogyakarta.

Soenarto dan Satunggalno. 1996. Strategi

Implementasi, Motivasi dan

Eva-luasi Kebijakan dalam Perawatan Sarana dan Prasa-rana Pendi-dikan. Makalah disampaikan di

FPTK IKIP Yogyakarta

Setiadi, Dede. 2006. Manajemen Mutu. Jakarta: Dirjen Dikti

Suyanta. 2010. Manajemen Operasional

Laboratorium. Yogyakarta:

Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Gambar

Tabel 1  Rangkuman Kategori Kecenderungan  Variabel-variabel Penelitian
Tabel 2 Rangkuman Kategori Kecenderungan  Indikator Laboratorium Pemesinan
Tabel 3 Rangkuman Kategori Kecenderungan  Indikator Laboratorium Pengelasan
Tabel 4 Rangkuman Kategori Kecenderungan  Indikator Laboratorium CNC
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan upaya pencarian representasi terhadap pemikiran feminisme Barat, maka penulis akan mengelompokkan menjadi dua pokok dari segi bagaimana sumber utama opresi terhadap

“Untuk penentuan nomor klas pada bahan pustaka kami tidak menggunakan tabel pembantu atau membuka kembali bagan pada DDC akan tetapi kami langsung melakukan

Hasil Uji Skenario Perbaikan Gap Skenario Biaya Pengiriman (Rp) Waktu Pengriman (Hari) Mengurangi 5% panen periode 3 bawang merah dan periode 1 cabai untuk

Kegiatan demo masak produk sambal tuna menggunakan uji organoleptik yaitu teknik yang dilakukan dengan melihat serta merasakan kenampakan rasatekstur yang secara sadar akan

Kirjoittajat paljastavat teologisen käsityksensä eskatologiasta viimeisen tee- sin kohdalla. Vaikka he myöntävät, että juutalaisuus ja kristinusko eroavat monis- sa

Kondisi ini disebabkan beberapa aspek yaitu : penyerapan anggaran belanja modal pemerintah daerah yang relatif rendah selama triwulan III-2010 sehingga realisasi proyek

Ketika Dokter menyetujui saran dari sistem (dengan mengklik tombol setuju), sistem akan mengirim sms kepada Dokter yang meminta pengujian sampel pasien

[r]