LAMPIRAN
Catatan Perkembangan
No
Dx
Hari/
Tanggal
Pukul Tindakan
Keperawatan
Evaluasi
(SOAP)
1. Menanyakan
kemampuan klien
untuk bergerak dengan
skala 0-4 (untuk
mengetahui
kemampaun
pergerakan klien).
2. Mengajarkanklien/kel
uarga latihan
pergerakan aktif dan
pasif untuk
mempertahankan dan
meningkatkan
kekuatan dan
ketahanan otot
(misalnya
menggerakkan
ekstremitas atas dan
bawah
S : Ny. D mengatakan
bahwa ekstremitas atas
dan bawah sinistra
terasa kaku dan sulit
digerakkan.
O : Ekstremitas atas
sinistra dan ekstremitas
bawah sinistra klien
tampak kaku.
Tidak terdapat
tanda-tanda edema pada
bagian ekstremitas.
Kekuatan otot bernilai
4 pada ekstremitas atas
dextra, bernilai 2 pada
ekstremitas atas
sinistra, dan pada
bagian ekstremitas
dengancaramengangak
at, menurunkan, dan
mendekatkan siku ke
dada kemudian
meluruskan kembali).
3. Mengajarkan
klien/keluarga teknik
mengubah posisi
tubuhnya (misalnya
dari posisi tidur
terlentang ke posisi
duduk).
4. Mengukur tekanan
darah, nadi dan
pernafasan sebelum
dan sesudah aktivitas.
5. Menganjurkan/menyar
ankan klien/keluarga
untuk mengubah
posisi setiap 2 jam
(misalnya dengan
miring kanan dan
miring kiri).
6. Mengajarkan
bernilai 2 pada
ektremitas bawah
sinistra.
Tampak pada otot
ekstremitas atas sinistra
dan ekstremitas bawah
sinistra klien
mengalami pengecilan
atau athropi.
Klien tidak dapat
berdiri tegak.
Tidak dapat melakukan
pronasi dan supinasi
secara normal.
A: Masalah hambatan
mobilisasi fisik belum
teratasi.
Ekstremitas atas
sinistra dan ekstremitas
bawah sinistra tampak
kaku.
Tampak pada otot
ekstremitas atas sinistra
klien/keluarga teknik
berpindah tempat
(misal dari tempat
tidur ke kursi roda).
7. Meganjurkan kepada
keluarga untuk
mengawasi aktivitas
klien (untuk mencegah
terjadinya kecelakaan
seperti jatuh dari kursi
roda atau dari tempat
tidur).
8. Memberikan
penguatan positif
selama aktivitas
(misalnya motivasi,
memberi semangat).
9. Memberitahukan
informasi tentang
pentingnya latihan
pergerakan kepada
klien/keluarga.
(misalnya untuk
mencegah kekakuan,
sinistra klien
mengalami pengecilan
atau athropi.
Klien tidak dapat
berdiri tegak.
Tidak dapat melakukan
pronasi dan supinasi
secara normal.
P : Intervensi
dilanjutkan
Menanyakan
kemampuan klien
untuk bergerak dengan
skala 0-4 (untuk
mengetahui
kemampuan
pergerakan klien).
Mengajarkan
klien/keluarga latihan
ROM aktif dan pasif
untuk mempertahankan
dan meningkatkan
kekuatan dan
pengecilan pada
tulang).
Mengajarkan
klien/keluarga teknik
mengubah posisi
tubuhnya (misalnya
dari posisi tidur
terlentang ke posisi
duduk).
Mengukur tekanan
darah, nadi dan
pernafasan sebelum
dan sesudah aktivitas.
Menganjurkan
klien/keluarga untuk
mengubah posisi setiap
2 jam.
Mengajarkan
klien/keluarga teknik
berpindah tempat.
Meganjurkan kepada
keluarga untuk
mengawasi aktivitas
klien.
Memberikan penguatan
(misalnya motivasi,
memberi semangat).
Memberitahukan
informasi tentang
latihan pergerakan
kepada klien/keluarga
(misalnya untuk
mencegah kekakuan,
pengecilan pada
tulang).
2 1. Menanyakan
kemampuan klien
mengenai aktivitas
yang mampu
dilakukan.
2. Memberitahukan
klien/keluarga untuk
menggunakan teknik
penghematan energi
(misalnya mandi
dengan duduk,
duduk untuk
melakukan
aktivitas).
S : Ny.D mengatakan
merasa lemah, letih,
sesak dan merasa tidak
nyaman pada saat
beraktvitas.
Ny.D mengatakan
ketidakmampuan dan
ketidak berdayaan
untuk melakukan
aktivitas
O: Tirah baring atau
imobilisasi
klien tampak lemah,
3. Memberi bantuan
dengan aktivitas fisik
(misalnya berpindah,
mengubah posisi dan
perawatan personal).
4. Mengukur tekanan
darah, nadi, dan
pernafasan sebelum
dan sesudah
aktivitas.
5. Memberitahukan
klien/keluarga
penggunaan teknik
napas terkontrol
selama aktivitas
(misalnya teknik
nafas dalam)
6. Memberitahukan
informasi tentang
intoleransi aktivitas
kepada
klien/keluarga.
bergerak,tampak sesak
saat melakukan
aktivitas
RR: 21x/menit
Sebelum melakukan
aktivitas, dan sesudah
26x/menit.
Nadi melemah dan
menurun sesudah
melakukan aktivitas
(sebelum: 80x/menit
dan sesudah:
69x/menit).
TD sebelum aktivitas
140/90 mmHg,
sesudah aktivitas
160/100 mmHg
A: Intoleransi
aktivitas
P: Intervensi
dilanjutkan
Menanyakan
kemampuan klien
yang mampu
dilakukan.
Memberitahukan
klien/keluarga untuk
menggunakan teknik
penghematan energi
(misalnya mandi
dengan duduk, duduk
untuk melakukan
aktivitas).
Memberi bantuan
dengan aktivitas fisik
(misalnya berpindah,
mengubah posisi dan
perawatan personal).
Mengukur tekanan
darah, nadi, dan
pernafasan sebelum
dan sesudah aktivitas.
Memberitahukan
klien/keluarga
penggunaan teknik
napas terkontrol selama
nafas dalam).
Memberitahukan
informasi tentang
intoleransi aktivitas
kepada klien/keluarga.
3 Kamis/2
1
Mei
2015
08.00s/d
14.00
WIB
1. Menanyakan
kemampuan klien
untuk bergerak
dengan skala 0-4
(untuk mengetahui
kemampaun
pergerakan klien)
2. Mengajarkanklien/ke
luarga latihan
pergerakan aktif dan
pasif untuk
mempertahankan dan
meningkatkan
kekuatan dan
ketahanan otot
(misalnya
menggerakkan
ekstremitas atas dan
bawah dengan cara
S : Ny. D mengatakan
bahwa ekstremitas atas
dan bawah sinistra
terasa kaku dan sulit
digerakkan.
O : Ekstremitas atas
sinistra dan ekstremitas
bawah sinistra klien
tampak kaku.
Tidak terdapat
tanda-tanda edema pada
bagian ekstremitas.
Kekuatan otot bernilai
4 pada ekstremitas atas
dextra, bernilai 2 pada
ekstremitas atas
sinistra, dan pada
bagian ekstremitas
mengangakat,
menurunkan, dan
mendekatkan siku ke
dada kemudian
meluruskan kembali)
3. Mengajarkan
klien/keluarga teknik
mengubah posisi
tubuhnya (misalnya
dari posisi tidur
terlentang ke posisi
duduk).
4. Mengukur tekanan
darah, nadi dan
pernafasan sebelum
dan sesudah
aktivitas.
5. Menganjurkan/meny
arankan
klien/keluarga untuk
mengubah posisi
setiap 2 jam (misal
dengan miring kanan
dan miring kiri).
bernilai 2 pada
ektremitas bawah
sinistra.
Tampak pada otot
ekstremitas atas sinistra
dan ekstremitas bawah
sinistra klien
mengalami pengecilan
atau athropi.
Klien tidak dapat
berdiri tegak.
Tidak dapat melakukan
pronasi dan supinasi
secara normal.
A: Masalah hambatan
mobilisasi fisik belum
teratasi.
Ekstremitas atas
sinistra dan ekstremitas
bawah sinistra tampak
kaku.
Tampak pada otot
ekstremitas atas sinistra
6. Mengajarkan
klien/keluarga teknik
berpindah tempat
(misalnya dari
tempat tidur ke kursi
roda).
7. Meganjurkan kepada
keluarga untuk
mengawasi aktivitas
klien (untuk
mencegah terjadinya
kecelakaan seperti
jatuh dari kursi roda
atau dari tempat
tidur).
8. Memberikan
penguatan positif
selama aktivitas
(misalnya motivasi,
memberi semangat).
9. Memberitahukan
informasi tentang
pentingnya latihan
pergerakan kepada
sinistra klien
mengalami pengecilan
atau athropi.
Klien tidak dapat
berdiri tegak.
Tidak dapat melakukan
pronasi dan supinasi
secara normal.
P : Intervensi
dilanjutkan
Menanyakan
kemampuan klien
untuk bergerak dengan
skala 0-4 (untuk
mengetahui
kemampuan
pergerakan klien).
Mengajarkan
klien/keluarga latihan
ROM aktif dan pasif
untuk mempertahankan
dan meningkatkan
kekuatan dan
klien/keluarga
(misalnya untuk
mencegah kekakuan,
pengecilan pada
tulang).
Mengajarkan
klien/keluarga teknik
mengubah posisi
tubuhnya (misalnya
dari posisi tidur
terlentang ke posisi
duduk).
Mengukur tekanan
darah, nadi dan
pernafasan sebelum
dan sesudah aktivitas.
Menganjurkan
klien/keluarga untuk
mengubah posisi setiap
2 jam.
Mengajarkan
klien/keluarga teknik
berpindah tempat.
Meganjurkan kepada
keluarga untuk
mengawasi aktivitas
klien.
Memberikan penguatan
(misalnya motivasi,
memberi semangat).
Memberitahukan
informasi tentang
latihan pergerakan
kepada klien/keluarga
(misalnya untuk
mencegah kekakuan,
pengecilan pada
tulang).
4 1. Menanyakan
kemampuan klien
mengenai aktivitas
yang mampu
dilakukan.
2. Memberitahukan
klien/keluarga untuk
menggunakan teknik
penghematan energi
(misalnya mandi
dengan duduk,
duduk untuk
melakukan
aktivitas).
S : Ny.D mengatakan
merasa lemah, letih,
sesak dan merasa tidak
nyaman pada saat
beraktvitas.
Ny.D mengatakan
ketidakmampuan dan
ketidak berdayaan
untuk melakukan
aktivitas
O: Tirah baring atau
imobilisasi
klien tampak lemah,
3. Memberi bantuan
dengan aktivitas fisik
(misalnya berpindah,
mengubah posisi dan
perawatan personal).
4. Mengukur tekanan
darah, nadi, dan
pernafasan sebelum
dan sesudah
aktivitas.
5. Memberitahukan
klien/keluarga
penggunaan teknik
napas terkontrol
selama aktivitas
(misal teknik nafas
dalam).
6. Memberitahukan
informasi tentang
intoleransi aktivitas
kepada
klien/keluarga.
bergerak,tampak sesak
saat melakukan
aktivitas
RR: 21x/menit
Sebelum melakukan
aktivitas, dan sesudah
26x/menit.
Nadi melemah dan
menurun sesudah
melakukan aktivitas
(sebelum: 80x/menit
dan sesudah:
69x/menit).
TD sebelum aktivitas
140/90 mmHg,
sesudah aktivitas
160/100 mmHg
A: Intoleransi
aktivitas
P: Intervensi
dilanjutkan
Menanyakan
kemampuan klien
yang mampu
dilakukan.
Memberitahukan
klien/keluarga untuk
menggunakan teknik
penghematan energi
(misalnya mandi
dengan duduk, duduk
untuk melakukan
aktivitas).
Memberi bantuan
dengan aktivitas fisik
(misalnya berpindah,
mengubah posisi dan
perawatan personal).
Mengukur tekanan
darah, nadi, dan
pernafasan sebelum
dan sesudah aktivitas.
Memberitahukan
klien/keluarga
penggunaan teknik
napas terkontrol selama
nafas dalam).
Memberitahukan
informasi tentang
intoleransi aktivitas
kepada klien/keluarga.
5 Jumat
22
Mei
2015
08.00s/d
14.00
WIB
1. Menanyakan
kemampuan klien
untuk bergerak
dengan skala 0-4
(untuk mengetahui
kemampaun
pergerakan klien).
2. Mengajarkanklien/ke
luarga latihan
pergerakan aktif dan
pasif untuk
mempertahankan dan
meningkatkan
kekuatan dan
ketahanan otot
(misalnya
menggerakkan
ekstremitas atas dan
bawah
S : Ny. D mengatakan
bahwa ekstremitas atas
dan bawah sinistra
terasa kaku dan sulit
digerakkan.
O : Ekstremitas atas
sinistra dan ekstremitas
bawah sinistra klien
tampak kaku.
Tidak terdapat
tanda-tanda edema pada
bagian ekstremitas.
Kekuatan otot bernilai
4 pada ekstremitas atas
dextra, bernilai 2 pada
ekstremitas atas
sinistra. Dan pada
bagian ekstremitas
dengancaramengang
akat, menurunkan,
dan mendekatkan
siku ke dada
kemudian
meluruskan
kembali).
3. Mengajarkan
klien/keluarga teknik
mengubah posisi
tubuhnya (misalnya
dari posisi tidur
terlentang ke posisi
duduk).
4. Mengukur tekanan
darah, nadi dan
pernafasan sebelum
dan sesudah
aktivitas.
5. Menganjurkan/meny
arankan
klien/keluarga untuk
mengubah posisi
setiap 2 jam
bernilai 2 pada
ektremitas bawah
sinistra.
Tampak pada otot
ekstremitas atas sinistra
dan ekstremitas bawah
sinistra klien
mengalami pengecilan
atau athropi.
Klien tidak dapat
berdiri tegak.
Tidak dapat melakukan
pronasi dan supinasi
secara normal.
A: Masalah hambatan
mobilisasi fisik belum
teratasi.
Ekstremitas atas
sinistra dan ekstremitas
bawah sinistra tampak
kaku.
Tampak pada otot
ekstremitas atas sinistra
(misalnya dengan
miring kanan dan
miring kiri).
6. Mengajarkan
klien/keluarga teknik
berpindah tempat
(misalnya dari
tempat tidur ke kursi
roda)
7. Meganjurkan kepada
keluarga untuk
mengawasi aktivitas
klien (untuk
mencegah terjadinya
kecelakaan seperti
jatuh dari kursi roda
atau dari tempat
tidur).
8. Memberikan
penguatan positif
selama aktivitas
(misalnya motivasi,
memberi semangat).
9. Memberitahukan
sinistra klien
mengalami pengecilan
atau athropi.
Klien tidak dapat
berdiri tegak.
Tidak dapat melakukan
pronasi dan supinasi
secara normal.
P : Intervensi
dilanjutkan keluarga,
sehubungan waktu pkl
tanggal 18-22 Mei
informasi tentang
pentingnya latihan
pergerakan kepada
klien/keluarga
(misalnya untuk
mencegah kekakuan,
pengecilan pada
tulang).
6 1. Menanyakan
kemampuan klien
mengenai aktivitas
yang mampu
dilakukan.
2. Memberitahukan
klien/keluarga untuk
menggunakan teknik
penghematan energi
(misalnya mandi
dengan duduk,
duduk untuk
melakukan aktivitas.
3. Memberi bantuan
dengan aktivitas fisik
(misalnya berpindah,
S : Ny.D mengatakan
merasa lemah, letih,
sesak dan merasa tidak
nyaman pada saat
beraktvitas.
Ny.D mengatakan
ketidakmampuan dan
ketidak berdayaan
untuk melakukan
aktivitas
O: Tirah baring atau
imobilisasi
klien tampak lemah,
kesulitan dalam
bergerak, tampak
mengubah posisi dan
perawatan personal.
4. Mengukur tekanan
darah, nadi, dan
pernafasan sebelum
dan sesudah
aktivitas).
5. Memberitahukan
klien/keluarga
penggunaan teknik
napas terkontrol
selama aktivitas
(misal teknik nafas
dalam).
6. Memberitahukan
informasi tentang
intoleransi aktivitas
kepada
klien/keluarga.
aktivitas
RR: 21x/menit
Sebelum melakukan
aktivitas, dan sesudah
26x/menit.
Nadi melemah dan
menurun sesudah
melakukan aktivitas
(sebelum: 80x/menit
dan sesudah:
69x/menit).
TD sebelum aktivitas
140/90 mmHg,
sesudah aktivitas
160/100 mmHg
A: Intoleransi
aktivitas
P: Intervensi
dilanjutkan keluarga,
sehubungan waktu pkl
tanggal 18-22 Mei