• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN STANDAR GAMBAR TEKNIK PADA MATA DIKLAT DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI I PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMAHAMAN STANDAR GAMBAR TEKNIK PADA MATA DIKLAT DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI I PADANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN STANDAR GAMBAR TEKNIK PADA MATA DIKLAT DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI I PADANG Yellita 1, Indrati Kusumaningrum 2, Zahrul Harmen 3

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang

E-mail : yellita140989@gmail.com

ABSTRACT

This research was motivated by a lack of understanding of engineering drawing standards of students and the average value of daily test students still below the minimum completeness criteria for class X Building Engineering Program at SMK Negeri 1 Padang . The research question is how understanding standard engineering drawing students in the training basics of technical drawing class X Engineering Program Building at SMK Negeri 1 Padang, in the category is the understanding picture standard engineering students in the training basics of drawing techniques in class X Skills Program Building Engineering at SMK Negeri 1 Padang. Which indicator on the picture standard understanding of engineering students in the basics of training in technical drawing class X Building Engineering Program at SMK Negeri 1 Padang were categorized as very good or understand.

This is a descriptive study. The population in this study are all students of class X Building Engineering Program at SMK Negeri 1 Padang as many as 128 people. The research sample as many as 97 students were taken by proportional random sampling. The type of data used are primary and secondary data. Primary data obtained by the deployment of test with the understanding Guttman scale engineering drawing standards of students, while secondary data is absent class X Building Engineering Program. Data were analyzed using descriptive analysis and the calculation of percentages.

The results showed that the understanding of Standard Image Engineering Students In Training courses Engineering Drawing Class X Building Engineering Program at SMK Negeri 1 Padang in the category enough. Understanding results were found for the indicator introduction and use of equipment and completion of engineering drawings by 78.86% in the category enough, for the introduction of form and function indicator line drawings by 76.06% in the category enough, for the introduction of rules indicators engineering drawings for completeness of information 75.77% categorized fairly, and to indicators Images geometric constructions 64.18% categorized as poor.

Keywords: Understanding Standard Engineering Drawing, Engineering Drawing Basics.

¹ Mahasiswa Prodi Pendidkan Teknik Bangunan untuk Wisuda Periode Maret 2016

² Dosen Pembimbing I ³ Dosen Pembimbing II

(2)

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan wa-dah mencerdaskan kehidupan bang-sa sebab melalui pendidikan ter-cipta sumber daya manusia terdidik yang mampu menghadapi per-kembangan zaman yang semakin maju. Demikian juga Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendi-dikan nasional menyebutkan bah-wa : “Pendidikan nasional ber-fungsi mengembangkan kemam-puan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang ber-martabat dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa ter-hadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi war-ga yang demokratis dan ber-tanggung jawab”.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 ten-tang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah pera-turan antara lain Perapera-turan Peme-rintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pen-didikan. Peraturan Pemerintah, ya-ng telah diperbarui deya-ngan Per-mendikbud Nomor 32 Tahun 2013 ini memberikan arahan tentang per-lunya disusun dan dilaksanakan de-lapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, stan-dar pengelolaan, stanstan-dar pem-biayaan, dan standar penilaian pen-didikan.

Peraturan Mentri Pendidi-kan Dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 1 dan 2 yang membahas tentang Kerangka Dasar Dan Stuktur Kurikulum Se-kolah Menengah Kejuruan / Mad-rasah Aliyah Kejuruan menyebut-kan bahwa :

1. Kerangka dasar kurikulum Se-kolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan merupakan landasan filosofi, sosiologi, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasi-onal dan pengembangan mua-tan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah

(3)

Me-nengah Kejuruan /Madrasah Aliyah Kejuruan.

2. Stuktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan / Mad rasah Aliyah Kejuruan meru pakan pengorganisasian kom-petensi inti, mata pelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Menengah Kejuruan / Madra sah Aliyah Kejuruan.

Dengan Undang-Undang tersebut, maka kegiatan pembe-lajaran sangat perlu ditingkatkan lagi, karena kegiatan pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam proses belajar di Se-kolah Menengan Kejuruan (SMK).

SMK merupakan salah satu sekolah pendidikan formal yang mempersiapkan peserta didik teru-tama bekerja dalam bidang ter-tentu. Tujuan umum dan tujuan khusus SMK sesuai dengan yang tercantum dalam kurikulum SMK disebutkan bahwa tujuannya untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Nagara beraklak mulia, sehat, berilmu, kre-atif, mandiri, demokratis dan ber-tanggung jawab. Melalui tujuan tersebut yang dijabarkan dalam proses belajar pada berbagai prog-ram, baik dalam dasar bidang

keah-lian (C1), dasar program keahkeah-lian (C2), ataupun paket keahlian (C3) diharapkan dapat mengantarkan siswa lulusan SMK yang mem-punyai kompetensi untuk mencapai kesuksesan dalam karirnya.

Kesuksesan atau keberhasi-lan seorang siswa dalam belajar da-pat dilihat dari hasil belajar siswa. Didalam pembelajaran, siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar dan implementasinya. Hasil yang diharapkan adalah hasil belajar yang optimal sebagaimana diharapkan oleh guru, sekolah, maupun orang tua hingga masya-rakat. Antara siswa yang satu de-ngan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian hasil belajarnya. Ada yang mampu mencapai hasil balajarnya yang tinggi, tetapi ada pula siswa yang hasil belajarnya rendah. Seperti halnya yang terjadi di SMK Negeri 1 Padang.

SMK Negeri 1 Padang merupakan salah satu SMK Ne-geri di kota Padang yang mempunyai 7 Kompetensi Keah-lian yaitu Teknik Gambar Ba-ngunan, Teknik Konstruksi Batu dan Beton, Teknik Instalasi

(4)

Te-naga Listrik, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Ken-deraan Ringan, Teknik Sepeda Motor dan Teknik Otomotif In-dustri. Jurusan Teknik Bangunan mempunyai empat Kompetensi Keahlian yaitu Teknik Gambar Bangunan (TGB-A dan TGB-B), Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB), dan Teknik Konstruksi Kayu (TKK) yang tujuannya mempersiapkan peserta didik un-tuk bekerja pada bidang keah-liannya masing-masing. Salah satu mata diklat yang dipelajari adalah dasar-dasar gambar teknik.

Dasar-dasar gambar teknik merupakan salah satu mata diklat kelompok C1 dasar bidang keah-lian pada Teknik Bangunan yang harus diajarkan pada siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Untuk mengetahui hasil belajar dasar-dasar gambar teknik dapat dilihat dengan empat kategori da-lam silabus kurikulum 2013 yaitu sikap, prilaku, pengetahuan dan keterampilan siswa. Dalam hal ini hasil belajar siswa dapat diukur pada pemahaman standar dasar-dasar gambar teknik.

Pemahaman standar gam-bar teknik merupakan pengeta-huan yang dimiliki peserta didik tentang dasar-dasar gambar tek-nik. Pemahaman itu mengerti be-nar tentang standar-standar gam-bar yang ada pada dasar-dasar gambar teknik. Materi yang diajar-kan pada kelas X tentang dasar-dasar gambar teknik adalah penge-nalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar, penge-nalan bentuk dan fungsi garis gambar, pengenalan aturan ke-lengkapan informasi gambar dan gambar konstruksi geometris. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekura-ngannya terutama dalam belajar dasar - dasar gambar teknik. Setelah hal-hal tersebut terpenuhi, diharapkan siswa mampu untuk lulus pada setiap kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang telah dikuasai siswa dapat dilihat mela-lui hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa telah ditetapkan oleh kurikulum pendi-dikan SMK itu sendiri. Berhasil atau tidaknya siswa dalam pela-jaran ditentukan berdasarkan

(5)

Kri-teria Ketuntasan Minimum (KKM). Setiap mata diklat mem-punyai KKM sendiri dalam satu semester atau satu tahun pem-belajaran, KKM ini ditentukan oleh sekolah sebagai patokan guru dalam melaksanakan penilaian. KKM untuk mata diklat dasar-dasar gambar teknik adalah 75. Berikut nilai rata-rata hasil ula-ngan harian siswa pada mata diklat dasar-dasar gambar teknik di SMK Negeri 1 Padang kelas X Teknik Bangunan.

Tabel 1 Nilai Rata-rata Hasil Ulangan Harian Siswa Pada Mata Diklat Dasar-Dasar Gambar Teknik di SMK Negeri 1 Padang Kelas X Teknik Bangunan.

N o

Kelas Nilai

Rata-Rata Siswa Predikat 1. X TGB B 65,34 C+

2. X TBB 65,22 C+

Sumber:Rekapitulasi Nilai Guru Mata Diklat.

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa hasil belajar siswa masih dibawah nilai KKM yang telah ditetapkan, dan masuk ke-dalam predikat C+. Hasil belajar yang kurang maksimum ini diduga disebabkan oleh lemahnya faktor internal dan eksternal siswa dalam mata diklat dasar-dasar gambar teknik di SMK Negeri 1 Padang.

Pada saat melakukan ob-servasi awal yang peneliti laku-kan di SMK Negeri 1 Padang tepatnya di kelas X TGB-B yang sedang melaksanakan proses be-lajar mengajar, terlihat jelas bah-wa pemahaman standar gambar teknik siswa masih kurang, hal ini dilihat dari hasil kerja siswa da-lam membuat gambar. Gambar yang dibuat siswa tidak sesuai karena sebagaian besar siswa ti-dak menggunakan sepasang peng-garis dalam membuat gambar. Siswa tidak menggunakan pensil sesuai dengan yang seharusnya hal ini terlihat pensil yang digu-nakan siswa sangat pendek dan tidak wajar digunakan untuk membuat gambar. Siswa kurang memperhatikan saat guru mene-rangkan pelajaran. Siswa masih banyak bergurau disaat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu siswa sering terlambat dalam mengumpulkan tugas gambar de-ngan alasan tidak menemukan ja-waban dari tugas yang diberikan oleh guru.

Tujuan penelitian ini ada-lah untuk mengetahui

(6)

pema-haman standar gambar teknik siswa pada mata diklat dasar-dasar gambar teknik kelas X Program Keahlian Teknik Ba-ngunan di SMK Negeri 1 Padang. Pemahaman adalah ke-mampuan seseorang untuk me-ngerti atau memahami sesuatu se-telah sesuatu itu diketahui dan diingat.

B. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Padang pada sis-wa kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan mata diklat dasar - dasar gambar teknik pada tahun ajaran 2014/2015, dilakukan pada tanggal 11 Januari sampai 14 Janu-ari 2016. VJanu-ariabel penelitian ada-lah pemahaman standar gambar siswa.

Populasi penelitian adalah sis-wa kelas X Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Padang tahun ajaran 2014 / 2015 sebanyak empat kelas. Jumlah total populasi adalah 128 siswa.

Sampel penelitian ini diten-tukan dengan teknik random

Sampling, sehingga diperoleh sam-pel penelitian sebanyak 97 siswa. Untuk menentukan proporsi sam-pel untuk masing-masing kelas, digunakan teknik proporsional ran-dom sampling dan diperoleh 25 sampel kelas TGB-A, 24 siswa sampel TBG-B, 24 siswa sampel TKBB, dan 24 siswa sampel TKK. Data dalam penelitian ini ter-diri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa ja-waban responden dari setiap butir soal tes yang disebar kepada res-ponden penelitian. Data sekunder berupa data siswa yang didapat dari bagian personalia sekolah atau wali kelas berupa jumlah siswa dan hasil belajar siswa tempat pene-litian yang dilakukan di SMK Ne-geri 1 Padang.

Variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman standar gambar teknik siswa. Pemahaman standar gambar teknik siswa ditinjau dari 4 indikator, antara lain: pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik, penge-nalan bentuk dan fungsi garis gam-bar, pengenalan aturan

(7)

keleng-kapan informasi gambar teknik, dan gambar konstruksi geometris.

Uji coba instrumen dalam pe-nelitian ini menggunakan uji kevalidan dengan menggunakan ahli media yang mengajar tentang gambar teknik dengan jumlah soal tes sebanyak 38 butir, sehingga yang digunakan untuk instrument penelitian sebanyak 34 butir yang telah di uji kevalidannya oleh ahli media gambar teknik.

Untuk menentukan tingkat pemahaman responden untuk ma-sing - mama-sing pemahaman standar gambar teknik, dilakukan analisis deskriptif dengan perhitungan per-sentase. dengan rumus berikut: P = 𝐹 𝑁 x 100% Keterangan: P = Persentase Frekuensi F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden Data yang telah diperoleh dikelompokkan ke dalam 5 kategori di dalam tabel 2 berikut:

Tabel 2. Kriteria Tingkat

Ketercapaian Responden Persentase Pencapaian Kriteria 90% - 100% Sangat Tinggi 80% - 89% Tinggi 65% - 79% Sedang 55% - 64% Rendah 0% - 54% Sangat Rendah

Sumber: Sudjana Dalam Syahron Lubis (2011: 87)

C. Hasil Penelitian

Hasil analisis data persentase responden untuk masing-masing pemahaman standar gambar teknik siswa, dapat menyajikan data jumlah dan persentase siswa sesuai dengan skala guttman dengan proporsi jawaban benar dan salah. Untuk melihat tingkat pemahaman standar gambar teknik secara keseluruhan, dilakukan analisis persentase responden. Hasil analisis persentase dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Persentase Responden

Indikator P Kategori Pengenalan dan penggunaan peralatan serta kelengkapan gambar teknik 78,86 Cukup Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar 76,06 Cukup Pengenalan aturan dan kelengkapan informasi gambar teknik 75,77 Cukup Gambar konstruksi geometris 64,18 Kurang baik

(8)

D. Pembahasan

1. Pemahaman standar gambar teknik siswa

a. Indikator pengenalan dan penggunaan peralatan ser-ta kelengkapan gambar teknik.

Kriteria pencapaian skor responden menunjukkan bahwa tingkap pemahaman siswa dapat dilihat dari ana-lisis deskripsi dengan persen-tase pemahaman standar gambar siswa 78,86 % masuk kategori cukup. Siswa SMK Negeri I Padang cukup pa-ham dalam menguasai pera-latan dan penggunaan serta kelengkapan gambar teknik siswa.

Pemahaman standar gambar teknik siswa pada in-dikator pengenalan dan peng-gunaan peralatan serta ke-lengkapan gambar teknik yang dibahas masuk sebagai sub indikator adalah peng-garis, jangka, pensil, mal, penghapus dan kertas gam-bar.

Pada sub indikator penggaris diperoleh per-sentase sebesar 70,62%

ma-suk kategori cukup. Sub indi-kator jangka diperoleh per-sentasenya sebesar 69,59% masuk dalam kategori cukup. Sub indikator pensil dipe-roleh persentase sebesar 84,54% masuk kategori baik. Sub indikator mal diperoleh persentase sebesar 84,02% masuk kategori baik. Sub indikator penghapus dipe-roleh persentase sebesar 90,21% masuk kategori sa-ngat baik. Pada sub indikator kertas gambar diperoleh per-sentase sebesar 80,07% ma-suk kategori baik juga. b. Indikator pengenalan

ben-tuk dan fungsi garis gam-bar

Kriteria pencapaian skor responden menunjukkan bahwa tingkap pemahaman siswa dapat dilihat dari ana-lisis deskripsi dengan per-sentase pemahaman standar gambar siswa 76,06 % masuk kategori cukup. Siswa SMK Negeri I Padang cukup pa-ham dalam menguasai penge-nalan bentuk dan fungsi garis gambar.

(9)

Pemahaman standar gambar teknik pada indikator pengenalan bentuk dan fung-si garis gambar ini dapat dili-hat pada sub indikator garis gambar (garis kontiniu tebal), garis benda yang tertutup (garis putus-putus), garis sumbu, garis bantu, garis ar-siran, garis ukuran dan garis potongan.

Pada sub indikator ga-ris gambar (gaga-ris kontiniu tebal) diperoleh persentase sebesar 81,44% masuk ka-tegori baik. Pada sub indi-kator garis benda yang ter-tutup (garis putus-putus) diperoleh persentase sebesar 67,01% masuk kategori cu-kup. Pada sub indikator garis sumbu diperoleh persentase sebesar 63,92% masuk ka-tegori kurang baik. Pada sub indikator garis bantu di-peroleh persentase sebesar 72,16% masuk kategori cu-kup. Pada sub indikator garis arsiran diperoleh persentase sebesar 78,35% masuk ka-tegori cukup. Pada sub

indikator garis arsiran di-peroleh persentase sebesar 80,93% masuk kategori baik. Dan pada sub indikator garis potongan diperoleh persen-tase sebesar 78,35% masuk pada kategori cukup.

c. Indikator Pengenalan Atu-ran Dan Kelengkapan In-formasi Gambar Teknik

Kriteria pencapaian skor responden pada pe-mahaman standar gambar teknik siswa untuk indikator pengenalan aturan dan ke-lengkapan informasi gambar teknik menunjukkan bahwa persentase terdapat 75,77 % masuk kategori cukup.

Pemahaman standar gambar teknik siswa pada in-dikator pengenalan aturan dan kelengkapan informasi gambar teknik bisa dikatakan bahwa siswa SMK Negeri I Padang cukup pahan pada in-dikator ini. Hasil ini di-peroleh dari sub indikator hu-ruf dan angka, dan etiket gambar. Pada sub indikator huruf dan angka diperoleh

(10)

persentase sebesar 82,47 % masuk dalam kategori baik. sedangkan pada sub indikator etiket gambar persentase ya-ng diperoleh sebesar 69,07% dengan kategori cukup. d. Indikator Gambar

Kons-truksi Geometris

Pada indikator gambar konstruksi geometris dengan persentase ditemukan 64,18 % berada pada kategori ku-rang baik.

Tingkatan pemahaman siswa pada standar gambar teknik untuk indikator gam-bar konstruksi geometris ini bisa dikatakan kurang paham dalam penguasaan. Yang ter-masuk dalam indikator gam-bar konstruksi geometris ini sebagai sub indikatornya ada-lah konstruksi garis, kons-truksi sudut, konskons-truksi ling-karan, konstruksi garis sing-gung dan konstruksi gambar bidang.

Pada sub indikator ko-nstruksi garis diperoleh per-sentase sebesar 65,98% de-ngan kategori cukup. Pada

sub indikator konstruksi su-dut diperoleh persentase sebesar 65,98% dengan ka-tegori cukup. Sub indikator konstruksi lingkaran di-peroleh persentase sebesar 80,41% dengan kategori baik. Sub indikator kons-truksi garis singgung ling-karan diperoleh persentase sebesar 59,28% masuk ka-tegori kurang baik. Dan un-tuk sub indikator konstruksi gambar bidang diperoleh per-sentasenya sebesar 50,52% masuk kategori tidak baik.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pene-litian yang telah dilakukan, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu un-tuk mengetahui pemahaman stan-dar gambar teknik siswa pada mata diklat dasar-dasar Gambar Teknik kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Pa-dang, maka dapat ditarik kesim-pulan bahwa Pemahaman standar gambar teknik siswa masuk dalam kategori cukup. Dapat diartikan bahwa siswa cukup paham tentang

(11)

pemahaman standar gambar teknik, Pemahaman standar gambar teknik sangat diperlukan oleh anak SMK. Gambar teknik adalah pengetahuan dasar yang perlu dikuasai oleh siswa SMK terutama untuk Prog-ram Keahlian Konstruksi Ba-ngunan.

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:

1. Untuk siswa agar mening-katkan pemahaman tentang standar-standar gambar teknik yang sudah ada pada buku gambar teknik, dan pelajarilah dengan baik sesuai dengan standar-standar tersebut. 2. Bagi guru yang mengajar mata

diklat gambar teknik agar da-pat menerangkan dengan jelas standar - standar gambar ter-sebut, buatlah siswa mengerti akan gambar tersebut seperti cara menarik garis, meng-gunakan siku-siku yang baik, supaya siswa mengerti akan gambar tersebut.

3. Peneliti selanjutnya diha-rapkan dapat mengembangkan penelitian ini.

Catatan: artikel ini disusun berda-sarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dr. Indarti Kusumaningrum, M.Pd dan Pembimbing II Drs. Zahrul Harmen, ST.MM

DAFTAR PUSTAKA

A Muri Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian

Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press Murad. 2008. Gambar Teknik.

Padang: MRC.

Nana Sudjana. Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Riduwan, dkk. 2006. Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika . Bandung: Alfabeta

Riduwan & Engkos. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

(12)

Syahron Lubis. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press

Gambar

Tabel  2.   Kriteria Tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi menyusun tulisan dan menyajikannya dalam Bahasa Inggris tentang manfaat teknologi dalam pelbagai jenis alat keamanan untuk mengatasi tindak kejahatan di masyarakat.

Penentuan jumlah modal kerja sangatlah penting bagi perusahaan, karena jika kekurangan modal kerja maka perusahaan akan mengalami masalah likuiditas yaitu tidak bisa

Rasio keuntungan-biaya terbesar pada saluran empat diperoleh pedagang pengecer sebesar 25,60, yaitu dengan biaya sebesar Rp25,60/Kg maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp

“Metode penelitia n kuantitafi dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

USING FOUR SQUARE WRITING METHOD (A Classroom Action Research at the Eleventh Grade Students of SMAN 1 Ngemplak Boyolali in The Academic Year of 2012/2013)5. A Thesis,

Hasil perancangan dan pengembangan sistem pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan model jaringan kompetitif adalah terwujudnya aplikasi perhitungan Jaringan Syaraf

Seperti halnya penentuan notasi tentang kriteria di sub bagian 2.2, notasi dari setiap alternatif yang nantinya akan dilibatkan didalam model hasil