• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

Departemen Hatari merupakan salah satu departemen dalam kegiatan operasi penambangan di PT. Kaltim Prima Coal. Pit Inul East merupakan salah satu pit yang dioperasikan oleh Departemen Hatari. Pit ini mulai dioperasikan pada akhir tahun 2013 dengan umur tambang (Life Of Mine) sampai 4 tahun. Jumlah mineable seam di Pit Inul East terbilang banyak, hanya saja beberapa seam mempunyai interburden yang cukup tebal dan mengakibatkan tingginya stripping ratio. Selain itu terdapat sungai di area Inul East Pit yaitu Sungai Pinang, yang bisa menghambat kegiatan penambangan jika tidak ditangani dengan baik.

Tantangan yang muncul adalah bagaimana merencanakan produksi pengupasan overburden dengan menggunakan alokasi alat gali yang ada di PT. KPC untuk mendapatkan stripping ratio yang optimum dan penanganan arah aliran sungai agar target operasi tetap tercapai, dengan tetap memperhatikan masalah drainage, access dan sequence. Tahapan-tahapan penambangan yang baik dirancang dengan penempatan

alat gali yang sesuai dengan area kerja sehingga dapat dijadikan arahan dalam operasional pit.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dilakukan perencanaan tambang dan simulasi pengupasan overburden di Pit Inul East. Simulasi yang dilakukan adalah simulasi penjadwalan produksi berdasarkan skala middle time periode 2014-2015. PT. Kaltim Prima Coal secara geografis terletak pada 117º19’25’’ - 117º43’09’’ BT dan 0º32’34’’ - 0º57’17’’ LS, terletak di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

2. ANALISIS

Penelitian dilakukan pada Pit Inul East, salah satu Pit yang dioperasikan oleh Departemen Hatari. Luas area Pit Inul East ini sekitar 1.702.584 m2. Pit ini telah dioperasikan mulai akhir tahun 2013. Penelitian dilakukan dengan menyusun perencanaan produksi pengupasan overburden pada Pit Inul East untuk periode 2014-2015.

Lapisan overburden pada pit ini terdiri dari ±65% batu lempung, ±15% batu lanau serta ±10% batu pasir. Seam batubara pada Pit Inul East mempunyai

PERENCANAAN PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN

PADA TAMBANG BATUBARA PERIODE 2014-2015

DI PIT INUL EAST PT KALTIM PRIMA COAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Herna Toban, Wawong D Ratminah, Bambang Wisaksono, Dyah Probowati Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta,

Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

ABSTRAK

PT Kaltim Prima Coal adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang pertambangan batubara dengan lokasi site yang berada di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan di salah satu pit yang dioperasikan oleh Departemen Hatari, PT KPC yakni Pit Inul East. Penambangan dilakukan dengan menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode Strip Mine. Jumlah cadangan batubara yang terdapat pada Pit Inul East sebanyak 7.668.664 ton dengan jumlah overburden sebesar 87.268.166 bcm dan stripping ratio 1 : 11.38.

Dalam penelitian ini direncanakan produksi pengupasan overburden untuk tahun 2014 sampai tahun 2015. Target produksi yang digunakan untuk tahun 2014 adalah target produksi dari perusahaan, sedangkan untuk target produksi tahun 2015 direncanakan dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan beberapa parameter seperti alokasi alat gali muat, data curah hujan, faktor kesediaan alat dan rencana akses baru. Hasil produksi Pit Inul East tahun 2014-2015 dihitung menggunakan bantuan software Minex 6.2.

Jumlah total produksi tahun 2014-2015 sebesar 54.295.885 bcm overburden dengan perolehan 3.970.165 ton batubara sehingga SR rata-rata 13,67 yang mana masih dibawah batasan SR maksimum yang ditetapkan perusahaan yaitu 15,01.

Alat gali muat yang digunakan untuk penambangan adalah Shovel Liebherr R966 dengan kapasitas bucket 29 bcm, Backhoe Liebherr R966 dengan kapasitas bucket 30 bcm dan Backhoe Hitachi EX3600 dengan kapasitas bucket 22 bcm.

Penimbunan overburden dilakukan di Inul East Big Dump, yaitu out pit waste dump yang terletak disebelah barat Pit Inul East dengan kapasitas 145.518.761 bcm.

(2)

kemiringan (dip) ke arah timur. Seam-seam ini adalah bagian dari Pinang Dome (Kubah Pinang) yang berada di bagian timur. Pada umumnya interburden yang terdapat pada setiap lapisan batubara Pit Inul East adalah batu lempung.

2.1. Jumlah Overburden dan Cadangan Batubara

Penaksiran cadangan dan perencanaan penambangan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Minex 6.2 berdasarkan data bor dan topografi aktual pada saat penelitian dimulai yakni pada bulan Maret 2014. Penaksiran cadangan menggunakan bantuan perangkat lunak Minex 6.2 dan didapatkan jumlah cadangan batubara yang terdapat pada Pit Inul East 7.668.664 ton dengan jumlah overburden sebesar 87.268.166 bcm dan SR 1 : 11.38.

2.3. Waste Dump

Lokasi waste dump ditempatkan di Inul East Big Dump. Waste dump ini terletak di sebelah Barat Pit Inul East dengan jarak sekitar 4 km. Inul East Big Dump termasuk out pit waste dump yang artinya lokasi waste dump masih di luar lokasi penambangan. Big Dump ini mempunyai kapasitas 145.518.761 BCM. Dengan kapasitas sebesar itu, Inul East Big Dump mampu menampung jumlah overburden Pit Inul East tahun 2014-2015.

2.4. Penyaliran Tambang

Penyaliran tambang dalam penelitian ini hanya akan menentukan posisi sump. Sump yang direncanakan pada tahun 2014- 2015 ini hanya sump sementara. Sump bersifat sementara karena akan berubah-ubah mengikuti sequence penambangan. Penempatan sump sebaiknya juga mempertimbangkan faktor teknis, apakah sump tersebut applicable di lapangan atau tidak kaitannya dengan alat yang digunakan dan kemampuan operator. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghitung kapasitas dan dimensi sump.

2.5. Rencana Penambangan

Berdasarkan bentuk dan karakteristik lapisan batubara serta lapisan penutupnya, sistem penambangan yang akan diterapkan adalah sistem tambang terbuka dengan metode strip mine.

Desain akhir Pit Inul East dirancang oleh Mine Optimisation Department, Mine Planning Section. Selanjutnya diserahkan kepada Geotech Department untuk analisis kemiringan, jenjang, dan faktor kestabilan lereng. Pada desain ini terdapat 4 basalt seam (seam

2.2. Target Produksi

Dalam penelitian ini akan dibahas rencana pengupasan overburden dari tahun 2014 sampai tahun 2015. Untuk

perencanaan tahun 2014 yang sementara waktu telah berjalan, akan mengikuti target produksi yang telah ditentukan oleh PT. KPC, sedangkan untuk target produksi tahun 2015 adalah hasil dari perencanaan pada penelitian ini. Berdasarkan target produksi yang telah ditetapkan oleh PT. KPC, jumlah OB yang harus dibongkar dari bulan April – Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Untuk melanjutkan produksi tahun 2014 maka direncanakan target produksi untuk tahun 2015. Target produksi direncanakan dengan mempertimbangkan sequence atau tahapan penambangan tahun sebelumnya, data curah hujan dan faktor kesediaan alat yang ditetapkan dari PT KPC.

yang paling akhir di tambang) yaitu Seam B1, B2, DU dan NL. Terdapat 2 ramp disebelah Utara dan Selatan. Penambangan dimulai dengan mengupas lapisan penutup di daerah sepanjang singkapan batubara mengikuti arah strike dari batubara pada batas tertentu, kemudian diikuti dengan penggalian lapisan batubara searah dengan arah penunjaman dari lapisan batubara tersebut.

Adapun besar geometri lereng yang digunakan sebagai batasan penaksiran cadangan tertambang yang telah ditetapkan oleh PT KPC adalah sebagai berikut :

• Tinggi lereng tunggal (bench height) = 10 m • Kemiringan lereng tunggal (bench slope) = 700 • Lebar Jenjang (berm) = 10 m

• Lereng lantai batubara mengikuti kedudukan lapisan batubara

Parameter yang digunakan untuk membuat desain penambangan diperoleh dari hasil studi geoteknik. Lereng keseluruhan didesain berdasarkan rekomendasi geoteknik.

Jalan angkut yang digunakan disesuaikan dengan kriteria PT. KPC sebagai berikut:

• Lebar jalan yang digunakan = ±40 m

• Besarnya kemiringan jalan yang digunakan = <8%

• Lebar jalan tikungan yang akan digunakan = 60 m.

• Nilai superelevasi merupakan harga maksimum yaitu 9% atau 90 mm/m. Berdasarkan ketetapan dari perusahaan, lebar jalan pada tikungan sebesar 60 m, maka superelevasinya = 5,4 m.

INUL EAST Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2014

Production Days - - - 30 31 30 31 31 30 31 30 31 275 OB Removed (BCM) Coal Exposed (ton) SR - - - 18,18 15,68 15,52 14,54 15,54 14,71 15,02 14,53 12,92 14,81 1.676.390 1.771.898 2.528.035 3.023.795 - - - 1.200.033 1.692.929 1.644.830 16.994.398 1.150.000 118.000 112.000 114.000 118.000 174.000 234.000 - - - 66.000 108.000 106.000 1.715.527 1.740.961

Tabel 1. Target Produksi Tahun 2014

(3)

Rencana Penambangan Tahun 2014

Penambangan untuk tahun 2014 sudah sementara berjalan dengan rencana penambangan yang telah disusun oleh Departemen Hatari, namun pada penelitian ini akan dibuat lagi rencana penambangan baru untuk tahun 2014 yang akan dimulai dari bulan April sampai Desember 2014. Nantinya hasil dari rencana penambangan baik jumlah produksi dan sequence akan dibandingkan dengan jumlah produksi yang telah dibuat oleh Departemen Hatari adalah jumlah produksi hasil dari perencanaan tambang oleh Dept. Hatari untuk tahun 2014.

Perencanaan produksi pada penelitian ini dimulai pada bulan April 2014. Jalan angkut yang digunakan dari loading point menuju dumping point merupakan akses aktual dan hanya ada satu. Untuk jalan angkut penambangan yang berada didalam lubang bukaan tambang akan mengikuti dari tahapan penambangan karena jalan angkut tersebut nantinya akan berubah sesuai dengan tahapan penambangan (sequence). Berikut adalah alokasi alat gali muat untuk produksi overburden yang akan beroperasi pada Pit Inul East periode tahun 2014 dengan jumlah maksimum 5 unit yang telah ditetapkan oleh PT. KPC.

Rencana Penambangan Tahun 2015

Perencanaan tambang untuk tahun 2015 dibuat untuk melanjutkan produksi pengupasan overburden tahun sebelumnya. Diakhir tahun 2014, alat gali muat yang beroperasi di Pit Inul East mencapai 5 unit, sedangkan jalan angkut yang tersedia hanya ada satu. Maka dari itu, diawal tahun 2015 direncanakan untuk menambah akses lain sehingga diharapkan akses yang digunakan memiliki jarak tempuh lebih dekat sehingga cycle time yang dibutuhkan akan semakin kecil.

Alokasi alat gali muat untuk tahun 2015 akan meneruskan alokasi pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum 5 unit tiap bulannya. Alat-alat tersebut adalah 2 unit Shovel Liebherr R996 (S411 dan S402), 1 unit Backhoe Liebherr R996 (S419) dan 2 unit Backhoe Hitachi EX3600 (S322 dan S317).

Perhitungan produktivitas alat menggunakan beberapa parameter yaitu kapasitas bak, bucket fill factor, mechanical availability, effective utilization, dan cycle time alat gali muat.

Dari perhitungan produktivitas alat gali muat dan waktu kerja, kita dapat menghitung kapasitas produksi per bulan. Pertimbangan lain untuk menentukan target produksi adalah data curah hujan dan faktor kesediaan alat, sehingga dapat direncanakan target produksi untuk tahun 2015 sbb:

2.6. Sequence Penambangan

Sesuai dengan perencanaan produksi yang telah ditentukan, dilakukan simulasi operasi pengupasan overburden dengan menggunakan perhitungan volume blok model scheduling Minex 6.2. Simulasi dilakukan dengan menggunakan data-data sbb:

a. Topografi

b. Data reserve (cadangan)

Data equipment terdiri dari faktor kesediaan alat (PA, UA).

c. Final Pit Design d. Calender Time

Simulasi dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur dari PT KPC. Dari simulasi tersebut akan didapatkan volume overburden dan jumlah cadangan batubara yang bisa ditambang sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Simulasi dilakukan untuk mendapatkan sequence atau tahapan penambangan yang sesuai dengan target produksi dan jadwal yang direncanakan.

Pada simulasi penambangan ini, penempatan dan jumlah alat yang dipakai mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

a. Target produksi, semakin besar target produksi, maka kapasitas alat gali muat yang dipilih juga semakin besar.

b. Working space, penempatan alat gali muat disesuaikan dengan lebar loading point yang ada. c. Access, jumlah alat gali muat yang digunakan akan mempengaruhi jumlah truk, sehingga harus diperhatikan apakah access yang digunakan cukup untuk jumlah truk tersebut.

d. Kondisi topografi, untuk kondisi topografi asli yang elevasinya tinggi lebih aman untuk menggunakan alat gali muat yang ukurannya lebih kecil.

3. PEMBAHASAN

3.1. Penambangan Tahun 2014

Rencana penambangan untuk tahun 2014 akan mengacu pada target produksi perusahaan. Penambangan akan dibahas per-kuartal, dimana 1 tahun terdiri dari 4 kuartal, dan 1 kuartal terdiri dari 3 bulan. Untuk tahun 2014, penambangan Pit Inul East kuartal pertama telah berjalan, sehingga rencana penambangan ini akan dimulai dari kuartal kedua. Penambangan yang dilakukan untuk tahun 2014 menggunakan akses aktual atau akses yang sementara telah digunakan. Akses ini berjarak sekitar 4 km dari bukaan tambang ke waste dump. Terdapat sungai yang melintas di tengah Pit Inul East, untuk tahun 2014 penanganan terhadap sungai ini adalah pembuatan paritan untuk pemindahan sungai. Paritan ini bersifat sementara karena nantinya sungai ini akan dipindahkan lagi keluar dari pit.

A. Kuartal II Tahun 2014

Pada bulan April, hanya ada 2 unit alat gali muat yang beroperasi, yaitu 1 unit backhoe Hitachi EX3600 (S322) dan 1 unit backhoe Liebherr R996 (S419). Seam yang diekspose antara lain, seam B2, DU, K1, KL KU, NL, NU, P3, P4, P6, dan P7. Total OB yang diproduksi dikuartal ini sebesar 4.411.572 bcm dan batubara yang didapat sebanyak 288.090 ton.

(4)

B. Kuartal III Tahun 2014

Terdapat 3 unit alat gali muat yang sama dengan kuartal sebelumnya. Seam yang diekspose antara lain, seam B2, DU, DULR, FL, KL, KU, NU, P3, P4, P6 dan P7. Total OB yang diproduksi sebesar 5.122.043 dan total batubara yang didapat sebanyak 342.045 ton. C. Kuartal IV Tahun 2014

Memasuki bulan November, alat gali muat bertambah menjadi 4 unit. Alat gali muat yang ditambahkan adalah 1 unit shovel Liebherr R966 (S411), dan pada bulan Desember ditambahkan lagi 1 unit shovel Liebherr R996 (S402). Seam yang di ekspose antara lain seam B2, B2UR, DU, FL, KL, NL, NU, P3, P4, P6 dan P7. Total OB yang diproduksi pada kuartal ini sebesar 7.283.308 bcm dan total batubara yang di ekspose sebanyak 528.562 ton.

Perbandingan Hasil Rencana Penambangan Tahun 2014

Departemen Hatari juga telah menyusun rencana penambangan Pit Inul East untuk tahun 2014. Antara hasil rencana penambangan yang telah dibuat oleh Dept. Hatari dengan rencana penambangan pada penelitian ini terdapat perbedaan pada hasil produksi. Berdasarkan hasil rencana penambangan yang sama-sama dikerjakan menggunakan Minex 6.2 terdapat selisih jumlah produksi Overburden dan Batubara. Jumlah produksi oleh Dept. Hatari adalah 17.212.363 BCM overburden dengan 1.149.181 ton batubara, sedangkan jumlah produksi tahun 2014 pada penelitian ini adalah 16.816.923 BCM overburden dengan 1.158.909 ton batubara. Terdapat selisih sebesar 395.440 BCM pada volume overburden dan 9.728 ton pada perolehan batubara. Perbedaan produksi overburden dikarenakan perbedaan alokasi alat gali muat pada bulan April 2014, pada perencanaan tambang oleh Dept. Hatari masih direncanakan menggunakan 3 alat gali muat yaitu 1 unit Backhoe Liebherr R966 dan 2 unit Backhoe Hitachi EX3600 sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan 2 alat gali muat yaitu 1 unit Backhoe Liebherr R966 dan 1 unit Backhoe Hitachi EX3600. Perbedaan perolehan batubara hanya 9.728 ton, dikarenakan pada perencanaan ini banyak mengekspos seam B2 dibandingkan dengan perencanaan oleh Dept. Hatari.

3.2. Penambangan Tahun 2015

Penambangan Pit Inul East tahun 2015 akan mengacu pada target produksi tahun 2015 yang direncanakan dalam penelitian ini.

Rencana produksi pengupasan overburden untuk tahun 2015 disusun berdasarkan pertimbangan beberapa hal, sbb:

a) Alokasi alat

Alokasi alat yang akan berproduksi ditahun 2015 telah ditentukan oleh perusahaan sebanyak 5 unit tiap bulannya yang terdiri dari 2 unit Backhoe Hitachi EX3600, 1 unit Backhoe Liebherr R966 dan 2 unit Shovel Liebherr R966. Banyaknya

alokasi alat tersebut akan mempengaruhi jumlah produksi OB tiap bulannya, namun terkadang alat yang telah dialokasikan digunakan juga untuk pekerjaan selain mengupas overburden, misalnya dalam penelitian ini adalah pembuatan cut slot dan pengerjaan sump sehingga jumlah produksi overburden pun akan berbeda.

b) Faktor kesediaan alat (Availability)

Faktor kesediaan alat (Availability) yang terdiri dari Mechanical Availability (MA), Physical Availability (PA), Use of Availability (UA) dan Effective Utilization (EU) adalah salah satu parameter yang digunakan untuk perhitungan produksi alat gali. Pada perencanaan ini, masih menggunakan faktor kesediaan alat tahun 2014 dikarenakan faktor kesediaan alat tahun 2015 belum ada pada saat penelitian dilakukan, sehingga hasil perhitungan produksi pada perencanaan ini masih bisa berubah.

c) Data Curah Hujan  

Grafik yang dibuat menggunakan data curah hujan dan data produksi PT KPC pada tahun 2013 memperlihatkan bahwa curah hujan cukup sensitif memberi kontribusi terhadap besarnya produksi di PT.KPC, namun tidak mutlak hanya curah hujan, tergantung juga durasi hujan dan frekuensi hujan. Bisa jadi curah hujan yang tinggi, produksi tetap tinggi apabila ternyata curah hujan tinggi, tetapi hanya terjadi dalam frekuensi yang kecil, atau dalam waktu yang tidak terlalu lama. Biasanya durasi hujan yang lama lebih berperan terhadap menurunnya produksi, karena semakin lama hujan terjadi, mengakibatkan equipment tidak bisa beroperasi. Artinya, use of availability alat semakin kecil akibat munculnya delay hujan. Setelah hujan, alat juga tidak bisa langsung beroperasi. Semakin deras hujan, maka kondisi jalan akan semakin licin dan berlumpur. Akan muncul kembali delay “wet road” atau start up tambang setelah hujan atau pekerjaan perapihan jalan, persiapan kembali loading point, persiapan kembali dumping point, yang juga menambah waktu tunda kerja alat.

d) Akses Tambahan Tahun 2015

Rencana akses tambahan di tahun 2015 yang dibuat dari loading point menuju dumping point melalui ramp pada desain pit akan membantu menurunkan cycle time karena jarak tempuh yang lebih dekat. Apabila Cycle time kecil, maka produksi yang dihasilkan akan lebih besar.

3.3. Penambangan Berdasarkan Perencanaan Tambang Tahun 2015

Memasuki tahun 2015, penambangan telah mencapai elevasi -30 mdpl di sisi sebelah tenggara. Diawal tahun ini penambangan diarahkan untuk development di sisi sebelah utara. Selain itu juga dikerjakan pembuatan Cut Slot untuk menangani sungai yang ada di tengah pit yang akan menghambat kemajuan

(5)

tambang apabila tidak dipindahkan. Cut Slot adalah saluran/ paritan dalam water management untuk menghubungkan 2 lembah atau 2 sungai yang terhalang oleh topografi yang lebih tinggi misalnya bukit. Tujuannya untuk mengubah arah aliran air sungai. Sungai yang melintas akan dibelokkan ke luar pit dengan bantuan cut slot tersebut. Cut slot mulai dikerjakan dibulan Januari dan di estimasikan telah selesai pada awal bulan Maret.

Akses yang digunakan untuk tahun 2015 ada 2, akses aktual dan akses baru yang menghubungkan ramp pada desain sebelah selatan menuju waste dump. Akses ini mulai digunakan bulan Februari 2015. A. Kuartal I Tahun 2015

Memasuki kuartal I, alat gali muat yang beroperasi tetap 5 unit. Pada bulan Januari mulai dikerjakan cut slot untuk pengalihan arah aliran air sungai dari dalam pit ke luar desain pit, sehingga sungai tidak akan menghambat kegiatan development ke arah utara. Seam yang di exposed antara lain, seam B2, B2UR, DU, DULR FL, K1, K3, K4, KDUR, KL, KU, NL, NLUR, NU, P2, P3, P4, P6, P6UR, P6LR, dan P7. Total OB yang diproduksi sebesar 8.815.641 dengan total coal exposed 621.263 ton.

B. Kuartal II Tahun 2015

Seam yang di exposed antara lain, seam B2, B2UR, DU, FL, K1, K3, K6, KL, KU, NL, NU, P3, P4, P6, P6LR, dan P7. Total OB yang diproduksi sebesar 9.205.118 dengan total coal exposed 695.814 ton. C. Kuartal III Tahun 2015

Seam yang diekspose antara lain adalah seam DU, FL, K1, K3, K4, KL, KU, NL, NLUR, NU, P3, P4, P6, dan P7. Total produksi OB sebesar 9.810.909 bcm dengan coal exposed sebesar 729.139 ton.

D. Kuartal IV Tahun 2015

Diakhir kuartal keempat ini, penambangan telah mencapai RL -70 di sisi selatan dan elevasi tertinggi di RL 40 sisi utara. Penambangan terus memperdalam sisi selatan agar lebih dahulu selesai sehingga, nantinya diharapkan sisi selatan bisa digunakan menjadi in pit waste dump untuk menampung OB dari sisi utara. Saat menggunakan in pit waste dump, jarak dari loading point ke dumping point akan semakin dekat sehingga cycle time akan lebih kecil. Seam yang di ekspose antara lain, seam B2, DU, FL, K1, K3, K4, K6, KDUR, KL, KU, NL, NLUR, NU, P3, P4, P6, P6LR, dan P7. Total produksi OB yang dibongkar mencapai 9.647.294 bcm dan coal exposed sebesar 702.252 ton.

4. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah : a. Pada kuartal II 2014, overburden yang

terbongkar sebesar 4.411.572 bcm dan batubara tertambang 288.090 ton. Kuartal III 2014, overburden yang terbongkar sebesar 5.122.043 bcm dan batubara tertambang 342.045 ton. Kuartal IV 2014, overburden yang terbongkar sebesar 7.283.308 bcm dan batubara tertambang adalah 528.562 ton.

b. Perbandingan hasil rencana pengupasan overburden tahun 2014 dengan rencana perusahaan (Dept.Hatari) terdapat pada jumlah produksi. Hasil dari perencanaan perusahaan sebesar 17.212.363 BCM overburden dengan 1.149.181 ton batubara, sedangkan jumlah produksi tahun 2014 pada penelitian ini adalah 16.816.923 BCM overburden dengan 1.158.909 ton batubara.

c. Dalam menentukan target produksi untuk tahun 2015, mempertimbangkan beberapa hal, yaitu alokasi alat, faktor kesediaan alat (availability), data curah hujan dan akses.

d. Kuartal I 2015, overburden yang terbongkar sebesar 8.815.641 bcm dan batubara tertambang 621.263 ton. Kuartal II 2015, overburden yang terbongkar sebesar 9.205.118 bcm batubara tertambang adalah 695.814 ton. Kuartal III 2015, overburden yang terbongkar sebesar 9.810.909 bcm dan batubara tertambang 792.139 ton. Kuartal IV 2015, overburden yang terbongkar sebesar 9.647.294 bcm dan batubara tertambang 702.252 ton.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Hustrulid, W. & Kuchta, M., 1995, “Open Pit Mine Planning and Design : Vol. 1-Fundamentals”, Chapter 4. AA Balkema, Netherland.

2. Nichols.HL & Day.DA, 1998, “ Moving The Earth The Workbook Of Excavation”, 4th Ed., A division of McGraw-Hill companies, United States of America, p.18.22.

3. Partanto Prodjosumarto, 1989, “ Tambang Terbuka”, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Pertambangan ITB, Bandung.

4. Waterman Sulistyana, 2013, “Perencanaan dan Perancangan Tambang”, Jurusan Teknik Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta.

5. Yanto Indonesianto, 2013, “Pemindahan Tanah Mekanis”, UPN “Veteran” Yogyakarta.

     

(6)

                    WASTE VOLUME COAL ROM TONNES (BCM) (TON) 1 April 1-May-14 1.083.198 66.463 16,3 16,3 2 May 1-Jun-14 1.688.012 106.307 15,88 16,04 3 June 1-Jul-14 1.640.362 115.532 14,22 15,02 4 July 1-Aug-14 1.712.370 116.193 14,74 14,48 5 August 1-Sep-14 1.736.302 115.177 15,08 14,91 6 September 1-Oct-14 1.673.371 110.675 15,12 15,1 7 October 1-Nov-14 1.768.341 127.194 13,9 14,47 8 November 1-Dec-14 2.499.349 170.671 14,64 14,33 9 December 1-Jan-15 3.015.618 230.697 13,07 13,74 16.816.923 1.158.909 14,77 13,74 10 January 1-Feb-15 2.863.442 203.697 14,06 13,53 11 February 1-Mar-15 2.862.863 210.437 13,6 13,83 12 March 1-Apr-15 3.089.336 207.129 14,92 14,25 13 April 1-May-15 2.756.651 189.811 14,52 14,73 14 May 1-Jun-15 3.277.647 242.348 13,52 13,96 15 June 1-Jul-15 3.170.820 263.655 12,03 12,74 16 July 1-Aug-15 3.318.115 268.795 12,34 12,19 17 August 1-Sep-15 3.319.508 271.736 12,22 12,28 18 September 1-Oct-15 3.173.286 251.608 12,61 12,41 19 October 1-Nov-15 3.423.763 245.283 13,96 13,28 20 November 1-Dec-15 3.296.694 246.585 13,37 13,66 21 December 1-Jan-16 2.926.837 210.384 13,91 13,62 37.478.962 2.811.468 13,42 13,62 54.295.885 3.970.165 2014 2015 Grand Total PERIOD NUMBER

END DATE STRIP RATIO ACC. STRIP

RATIO MONTH Waste Volume (BCM) Coal Tonnes (Ton) Waste Volume (BCM) Coal Tonnes (Ton) April 1-May-14 1.083.198 66.463 1.455.098 66150 May 1-Jun-14 1.688.012 106.307 1.600.786 108080 June 1-Jul-14 1.640.362 115.532 1.688.908 105996 4.411.572 288.302 4.744.792 280.226 July 1-Aug-14 1.712.370 116.193 1.681.670 117212 August 1-Sep-14 1.736.302 115.177 1.770.999 110987 September 1-Oct-14 1.673.371 110.675 1.778.565 114544 5.122.043 342.045 5.231.234 342.743 October 1-Nov-14 1.768.341 127.194 1.800.978 120112 November 1-Dec-14 2.499.349 170.671 2.435.546 172900 December 1-Jan-15 3.015.618 230.697 2.999.813 233200 7.283.308 528.562 7.236.337 526.212 16.816.923 1.158.909 17.212.363 1.149.181 Produksi Hasil Penelitian Produksi Perusahaan

Kuartal II

Kuartal III

Month End Date

Kuartal IV

Grand Total

Lampiran A. Hasil Sequence Minex 6.2

Gambar

Tabel 1. Target Produksi Tahun 2014  	
  

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji Duncan yang disajikan dalam bentuk diagram batang pada Gambar 12 dapat dilihat bahwa bibit yang berasal dari sumber benih Malang pertumbuhan jumlah daun lebih besar

Jumlah plot yang dibuat untuk tiap tahun tanam adalah 1(satu) buah dengan jarak antar plot 50-100 meter, pada plot itu akan dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman terhadap

Hasil pengujian untuk kandungan nilai Fe pada air asam tambang dengan menggunakan greenhydro didapatkan kandungan Fe semakin rendah yaitu dari Fe awal 104,19

Alternatif solusi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas backhoe Liebherr R 996, yaitu mempercepat waktu edar backhoe Liebherr R 996 dan menerapkan metode pemuatan

Jarak tersebut masih jauh dari angka 300 m maka dapat dilakukan trial untuk mengurangi radius aman alat dengan perpindahan alat yang dikurangi minimum sebanyak dua kali dari lemparan

Untuk produktivitas alat angkut kedua fleet belum mencapai target yang mana nilainya untuk untuk fleet 1 sebesar 165 BCM/Jam dan fleet 2 sebesar 147 BCM/Jam.Berdasarkan hasil penelitian

Hasil Perencanaan Pencampuran Konsumen RWOOD Dari hasil perhitungan perencanaan pencampuran untuk konsumen RWOOD menggunakan perangkat lunak POM-QM Tabel 5.3 dan perangkat lunak Ms