• Tidak ada hasil yang ditemukan

K O T A S E M A R A N G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K O T A S E M A R A N G"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

K O T A S E M A R A N G

.

Bappeda Kota Semarang

(2)

VISI & MISI

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2021

MISI:

1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas;

2. Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal untuk Meningkatkan

Pelayanan Publik;

3. Mewujudkan

Kota

Metropolitan

yang

Dinamis

dan

Berwawasan

Lingkungan;

4. Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keunggulan Lokal dan

Membangun Iklim Usaha yang Kondusif.

“Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang

Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera”

(3)

Program/Kegiatan Unggulan dalam mendukung pelaksanaan

Penanggulangan Kemiskinan di Kota Semarang:

• Database Warga Miskin Kota Semarang;

• Kartu Identitas Miskin (KIM);

• Gerbang Hebat;

(4)

• Pasal 7

Pendataan, verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6, dilaksanakan oleh perangkat daerah yang menangani

urusan pemerintahan bidang sosial.

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG

*Perda yang lama  Perda No 4 Tahun 2008

• Pasal 5 ayat 1

Pemerintah Daerah melakukan pendataan dan penetapan

keluarga / warga miskin.

• Pasal 6 ayat 1

Pendataan

keluarga/rumah

tangga/warga

miskin

dilakukan

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebagaimana diatur

pada Pasal 5.

(5)

Indikator Warga Miskin:

• Pangan;

• Tempat tinggal;

• Sandang;

• Pendidikan;

• Kesehatan;

• Penghasilan; dan

• Kepemilikan.

(6)

Pangan :

• Mengkonsumsi makanan pokok (nasi, sayur, lauk sederhana) kurang dari 3 (tiga) kali sehari;

• Frekuensi makan sumber protein hewani daging sapi/kambing/jenis unggas/kelinci/telur/ikan/susu beserta

olahannya yang dimakan anggota rumah tangga kurang dari 2 (dua) kali dalam 1 (satu) minggu.

Tempat tinggal :

• Status kepemilikan rumah atau lahan tempat tinggal bukan milik sendiri;

• Rumah atau tempat tinggal berada di lokasi rawan bencana alam;

• Luas lantai rumah kurang dari 8 m

2

/anggota keluarga;

• Kondisi lantai terbuat dari (tanah/kayu/semen/keramik) dengan kondisi tidak baik dan/atau kualitas rendah;

• Mempunyai dinding rumah terbuat dari (bambu/kayu/tembok) dengan kondisi tidak baik dan/atau kualitas

rendah, termasuk tembok yang sudah usang dan/atau berlumut dan/atau tembok tidak diplester;

• Atap terbuat dari (ijuk/rumbia/genteng/seng/asbes) dengan kondisi tidak baik dan/atau kualitas rendah;

• Mempunyai penerangan bangunan tempat tinggal bukan dari listrik atau listrik tanpa meteran;

• Bahan bakar memasak menggunakan kayu bakar/gas bersubsidi.

Sandang :

• Tidak mampu membeli pakaian baru 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun untuk setiap anggota keluarga;

• Tidak memiliki pakaian berbeda untuk keperluan yang berbeda.

(7)

Pendidikan :

• Tidak mampu menyekolahkan anggota keluarga dan/atau anaknya sesuai dengan program

wajib belajar yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Kesehatan :

• Tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis kecuali Pusat

Kesehatan Masyarakat atau berobat dengan subsidi pemerintah;

• Mempunyai sumber air minum hanya berasal dari sumur atau mata air tak terlindung di

antaranya (air sungai/air hujan);

• Tidak mempunyai ketersediaan akses sanitasi yang digunakan secara umum maupun pribadi;

• Tidak ada anggota keluarga yang merokok;

• Tidak memiliki jaminan kesehatan mandiri;

• Memiliki salah satu anggota keluarga yang mengalami disabilitas.

Penghasilan :

Tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata

pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar.

Kepemilikan:

• Tidak memiliki aset produktif;

• Tidak mempunyai aset yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan dasar selama 3 (tiga)

bulan.

(8)

TIDAK MISKIN

KLASIFIKASI

WARGA MISKIN

HAMPIR MISKIN

MISKIN

SANGAT MISKIN

(9)

INSTRUMEN PENDATAANKUESIONER

(10)

INSTRUMEN PENDATAANKUESIONER

(11)

INSTRUMEN PENDATAANKUESIONER

(12)

GAMBARAN KEMISKINAN KOTA SEMARANG

HASIL VERIFIKASI DAN IDENTIFIKASI WARGA MISKIN

KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Hasil Verifikasi dan Identifikasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2015

(Keputusan Walikota Semarang Nomor 050/680/2015 tanggal 13 Juli 2015),

sebagai berikut:

Sangat Miskin

:

39 KK /

105 jiwa

Miskin

:

17.336 KK /

54.485 jiwa

Hampir Miskin

:

97.564 KK / 313.258 jiwa +

Total

:

114.939 KK / 367.848 jiwa

Dari rekapitulasi tersebut di atas, didapatkan jumlah warga miskin Kota Semarang

Tahun 2015 (yang masuk dalam kategori Hampir Miskin, Miskin, dan Sangat Miskin)

adalah sejumlah 114.939 KK / 367.848 jiwa.

Mendasarkan pada data jumlah total penduduk Kota Semarang yaitu sejumlah

1.767.086 jiwa (data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang

per 31 Mei 2015), maka didapatkan persentasi jumlah warga miskin Kota

Semarang Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

(367.848 jiwa : 1.767.086 jiwa) x 100 % =

20,82 %

(13)

PETA KEMISKINAN KOTA SEMARANG

HASIL VERIFIKASI DAN IDENTIFIKASI WARGA MISKIN

KOTA SEMARANG TAHUN 2015

(14)

DINAMIKA JUMLAH WARGA MISKIN KOTA SEMARANG 2009 - 2015

NO KECAMATAN JUMLAH KELURAHAN JUMLAH GAKIN 2009 (KK / JIWA) JUMLAH GAKIN 2011 (KK / JIWA) JUMLAH GAKIN 2013 (KK / JIWA) JUMLAH GAKIN 2015 (KK / JIWA)

1

SEMARANG BARAT

16

14.045 / 50.266

15.174 / 52.805

13.042 / 43.637

12.103 / 39.136

2

TUGU

7

3.970 / 14.413

4.443 / 15.859

3.281 / 10.933

2.973 / 9.607

3

MIJEN

14

4.936 / 16.181

5.927 / 18.694

4.658 / 14.783

4.734 / 14.605

4

NGALIYAN

10

7.259 / 25.404

8.027 / 28.044

6.477 / 20.834

6.775 / 21.372

5

TEMBALANG

12

11.265 / 39.987

13.098 / 46.374

9.961 / 33.901

10.817 / 35.537

6

BANYUMANIK

11

5.355 / 19.315

5.888 / 20.473

4.724 / 15.079

4.592 / 14.428

7

CANDISARI

7

5.451 / 19.097

7.770 / 26.675

7.415 / 24.430

7.564 / 24.220

8

GAYAMSARI

7

6.631 / 24.446

7.004 / 25.563

6.549 / 22.202

6.532 / 21.311

9

SEMARANG UTARA

9

13.275 / 47.631

15.628 / 55.458

12.676 / 42.907

13.408 / 44.595

10

SEMARANG TENGAH

15

4.807 / 16.157

5.877 / 19.392

5.702 / 16.613

5.939 / 17.791

11

GAJAH MUNGKUR

8

3.031 / 10.474

4.630 / 15.612

4.913 / 15.561

5.027 / 15.705

12

GUNUNGPATI

16

6.182 / 20.992

7.138 / 23.603

6.302 / 19.872

5.726 / 17.569

13

SEMARANG SELATAN

10

4.454 / 14.870

6.368 / 20.710

6.401 / 20.403

6.991 / 21.477

14

PEDURUNGAN

10

6.798 / 25.877

6.073 / 22.743

7.451 / 25.695

7.502 / 24.892

15

SEMARANG TIMUR

12

6.466 / 22.492

7.710 / 26.534

6.549 / 21.587

6.281 / 20.090

16

GENUK

13

7.633 / 30.407

7.892 / 29.859

7.158 / 24.541

7.973 / 25.507

J U M L A H

177

111.558 / 398.009

128.647 / 448.398

113.259 / 373.978 114.939 / 367.848

(15)

PERSENTASE WARGA MISKIN

KOTA SEMARANG 2009 - 2015

2009  26,54 %

2011  26,44 %

2013  21,49 %

2015  20,82 %

2017  ?

Oleh Bappeda

(16)

Tujuan Penandaan Warga Miskin

Kota Semarang adalah memberikan

identitas warga miskin yang

berwujud Kartu Identitas Warga

Miskin sebagai usaha dalam

mempermudah pemberian akses

warga

miskin

yang

akan

memperoleh pelayanan dasar

,

fasilitas

dan

program

penanggulangan kemiskinan dari

Pemerintah Kota Semarang serta

monitoring perkembangan dan

pergerakan warga miskin.

PENANDAAN WARGA MISKIN KOTA SEMARANG

KARTU IDENTITAS WARGA MISKIN KOTA SEMARANG PERIODE TAHUN 2016-2017

(17)

Penyerahan Simbolis KIM

Pada Tanggal 20 April 2016

Kepala Bappeda Kota Semarang (1), Walikota Semarang (2), Wakil Walikota Semarang (3), Sekda Kota Semarang (4)

(18)

melalui

PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG 2016 - 2021

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun

2016-2021

mengamanahkan bahwa capaian target angka kemiskinan, yaitu:

1.

Data Warga Miskin (Bappeda Kota Semarang) : turun dari

20,82 %

di tahun

2015

menjadi

16,45 %

di tahun

2021

. Sehingga pada kurun waktu 2016-2021 diharapkan terjadi penurunan

angka kemiskinan sebesar

4,37 %

.

2.

Data Warga Miskin (BPS) : turun dari

4,97 %

di tahun

2015

menjadi

4,55 %

di tahun

2021

.

Sehingga pada kurun waktu 2016-2021 diharapkan terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar

(19)

26,54 26,54 26,44 26,44 21,49 21,49 20,82 20,82 19,02 18,30 17,62 17,03 16,45 8,56 5,12 5,68 5,13 5,25 5,04 4,97 4,97 4,94 4,89 4,65 4,60 4,55 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Versi Pemkot Semarang Versi Badan Pusat Statistik

CAPAIAN DAN TARGET PERSENTASE KEMISKINAN

KOTA SEMARANG TAHUN 2009 - 2021

(20)

Launching GERBANG HEBAT

Pada Tanggal 20 April 2016

(21)

GERBANG HEBAT

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DI KOTA SEMARANG 2016 - 2021

SINGKATAN

 Gerbang : Tempat masuk suatu kawasan.

 Hebat

: Amat Sangat.

1. Pintu masuk dalam suatu ruang lingkup untuk melakukan aktivitas dan sinergitas antara

Pemerintah Kota dan masyarakat serta stakeholder yang didasari pada komitmen bersama,

semangat yang tinggi, jujur dan ikhlas dalam melaksanakan penanggulangan kemiskinan dan

pengangguran di Kota Semarang;

2. Hebat dalam komitmen, sinkronisasi, perencanaan, sinergitas pelaksanaan, serta pemberdayaan

masyarakat yang inovatif dalam penanganan program kemiskinan dan pengangguran di Kota

Semarang.

filosofi

GERBANG HEBAT

GER

akan

B

ersama Penanggul

A

ngan Kemiskina

N

dan Pen

G

angguran melalui

(22)

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI

KOTA SEMARANG

EKONOMI:

• Pelatihan Kewirausahaan.

• Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro.

• Pelatihan Keterampilan (menjahit, salon, perbengkelan dll).

• Pengembangan Perikanan Rakyat.

• Bantuan Ternak (kambing, sapi)

• Bantuan Warung Desa Vokasi.

• Bantuan Pangan untuk Rawan Pangan.

• Distribusi Beras Sejahtera (Rastra).

• Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai.

• Pelatihan Pemagangan Berbasis Masyarakat.

• Padat Karya Produktif.

• Pembentukan Wirausaha Baru (WUB).

• Santunan Kematian bagi Warga Miskin.

EDUKASI:

• Pendampingan BOS.

• Beasiswa bagi Warga Miskin.

• Pengembangan Kelurahan Vokasi.

• Penyelenggaraan Kursus Keterampilan.

(23)

ETOS:

• Pelatihan Keterampilan Bagi PMKS.

• Pendampingan PKH.

• Pembinaan dan Pengembangan KUBE.

• Penyediaan dan Pelayanan Alat Kontrasepsi bagi Warga Miskin.

• Pendampingan Organisasi Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan.

• Fasilitasi Penunjang Program TMMD.

EKOSISTEM:

• Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin (Jamkesmaskot).

• Perbaikan Sanitasi Dasar bagi Warga Miskin.

• Penanggulangan Kekurangan Protein, Anemia, Gizi, Garam Yodium.

• Desa Mandiri Pangan.

• Perbaikan Perumahan Masyarakat Miskin (RTLH).

• Perbaikan Lingkungan Permukiman.

• Penanganan dan Penataan Pemukiman Kumuh.

• Pembuatan Sanitasi Komunal.

• Pembangunan dan Perbaikan MCK.

• Pengendalian Dampak Perubahan Iklim.

• Pembuatan Biopori.

• Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

• Transportasi Murah melalui BRT.

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI

KOTA SEMARANG

(24)

Kampung Tematik

Kampung Tematik adalah suatu wilayah bermukim di bawah administrasi

kelurahan yang menunjukkan jatidiri/identitas/makna atas suatu potensi

masyarakat atau wilayah yang diangkat dan ditonjolkan atas hasil

kesepakatan bersama.

Maksud:

1. Menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran;

2. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman;

3. Mengangkat kearifan lokal dalam mengelola potensi dan memecahkan

permasalahan lingkungan;

4. Menambah tujuan atau destinasi wisata.

Indikator Kelayakan Tema:

1. Sosial:kantong kemiskinan, memiliki potensi, pemberdayaan masyarakat,

dll;

2. Ekonomi: potensi lokal (SDM & SDA), masyarakat produktif, produk

unggulan;

3. Infrastruktur: wilayah kumuh, gersang, tidak teratur, penurunan daya

dukung.

(25)

Pentahapan:

• 2016  32 kelurahan

• 2017  80 kelurahan

• 2018  65 kelurahan

Sehingga pada tahun 2018 di Kota Semarang memiliki 177 Kampung Tematik

(yaitu 1 Kampung Tematik per 1 Kelurahan).

Dukungan Anggaran:

• Rp.200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) per kampung tematik (APBD Kota

Semarang);

• Anggaran dari Fasilitasi Musrenbang di Kecamatan, Anggaran OPD-OPD

Pendamping;

• Coorporate Social Responsibility (CSR);

• Swadaya Masyarakat.

Bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah melalui program

Arsitek Masuk Kampung (AMK), menempatkan 2 orang personel IAI / kecamatan

 total 32 orang. Membantu wilayah dari pemetaan potensi, penyusun

perencanaan hingga pendampingan pelaksanaan.

(26)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2016:

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

1 Semarang Tengah Kel. Miroto Miroto Paru-Parune Kutho Kel. Kranggan Kampung Lunpia

2 Semarang Utara Kel. Kuningan Kampung Sehat Ramah Anak Kel. Tanjung Mas Kampung Hidroponik

3 Semarang Selatan Kel. Lamper Tengah Kampung Tahu Tempe Gumregah Kel. Pleburan Kampung Taman Jahe

4 Semarang Timur Kel. Rejomulyo Kampung Batik

Kel. Mlatiharjo Kampung Ciliwung Gumregah 5 Semarang Barat Kel. Krapyak Kampung Agro

Kel. Gisikdrono Kampung Pelayanan 6 Ngaliyan Kel. Purwoyoso Kampung Serasi Berimbang

Kel. Bringin Bringin Berseri 7 Tugu Kel. Mangunharjo Kampung Mangut

Kel. Tugurejo Kampung Keset Perca 8 Mijen Kel. Mijen Kampung Anggrek

Kel. Wonolopo Kampung Jamu 9 Genuk Kel. Bangetayu Kulon Kampung Jajan Pasar

Kel. Bangetayu Wetan Kampung Bebas Jentik 10 Pedurungan Kel. Palebon Kampung Seni

Kel. Tlogomulyo Kampung Sari Mulyo 11 Gayamsari Kel. Gayamsari Kampung Kreatif

Kel. Tambakrejo Kampung Sentra Bandeng 12 Tembalang Kel. Tandang Kampung Ramah Lingkungan

Kel. Sendangguwo Kampung Bunga Ronce 13 Banyumanik Kel. Pudakpayung Kampung Jajan Pasar

Kel. Gedawang Kampung Susu Perah 14 Gunungpati Kel. Gunungpati Kampung Alam Malon

Kel. Sukorejo Kampung Jawi 15 Gajahmungkur Kel. Lempongsari Kampung Beliksari

Kel. Bendan Nduwur Kampung Kamsoli 16 Candisari Kel. Karanganyar Gunung Kampung Home Industry

(27)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2017:

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

1 Semarang Tengah

Kel. Jagalan Kampung Tempo Dulu Kel. Kembangsari Kampung Kerajinan Kel. Purwodinatan Kampung Gule Bustaman Kel. Pekunden Kampung Home Industry Kel. Kauman Kampung Kreatif dan Jajanan

2 Semarang Utara

Kel. Purwosari Kampung Petani Kota Kel. Panggung Kidul Kampung Kuliner Nasi Ayam Kel. Bandarharjo Kampung Kuliner Ikan Panggang Kel. Bulu Lor Kampung Usaha Kecil

Kel. Panggung Lor Kampung Edukasi Ramah Anak

3 Semarang Selatan

Kel. Lamper Lor Kampung Hayu Siwi Kel. Barusari Kampung Viaduct Asri

Kel. Randusari Kampung Bunga Ronce Dan Bunga Tabur Kel. Peterongan Kampung Criping

Kel. Bulustalan Kampung Aneka Upa Karya

4 Semarang Timur

Kel. Kemijen Kampung Terampil

Kel. Kebonagung Kampung Eduwisata Lunpia Kel. Mlatibaru Kampung Jajanan Tradisional Kel. Rejosari Kampung Kreatif Dan Inovatif Kel. Sarirejo Kampung Tas Leduwi

5 Semarang Barat

Kel. Salaman Mloyo Kampung Tabulapot Kel. Krobokan Kampung Bandeng Kel. Manyaran Kampung Pilah Sampah Kel. Tambakharjo Kampung Agromina Kel. Kembangarum Kampung Pertanian Kota

6 Ngaliyan

Kel. Wates Kampung Jambu Kristal Kel. Kalipancur Kampung Snack Mayangsari Kel. Gondoriyo Kampung Criping

Kel. Ngaliyan Kampung Ramah Keluarga Kel. Tambakaji Kampung Souvenir

(28)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2017:

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

7 Tugu

Kel. Mangkang Wetan Kampung Bandeng Kel. Mangkang Kulon Kampung Pilah Sampah Kel. Jerakah Kampung Ramah Anak Kel. Karanganyar Kampung Jajanan

Kel. Randugarut Kampung Ramah Keluarga

8 Mijen

Kel. Ngadirgo Kampung Anyaman Bambu Kel. Purwosari Kampung Buah

Kel. Bubakan Kampung Durian Kel. Jatibarang Kampung Pandai Besi Kel. Kedungpane Kampung Labu

9 Genuk

Kel. Karangroto Kampung Buah Mangga Kel. Genuksari Kampung Karya Usaha Kel. Banjardowo Kampung Mangga Kel. Sembungharjo Kampung Rindang Jambu Kel. Muktiharjo Lor Kampung Jahe Herbal

10 Pedurungan

Kel. Kalicari Kampung Serabi

Kel. Muktiharjo Kidul Kampung Home Industry Kel. Tlogosari Kulon Kampung Handycraft

Kel. Penggaron Kidul Kampung Wingko Dan Donat Kel. Gemah Kampung Santri

11 Gayamsari

Kel. Kaligawe Kampung Stabilizer Kel. Pandean Lamper Kampung Rambak Kel. Sambirejo Kampung Tempe

Kel. Siwalan Kampung Panganan Jadoel Kel. Sawah Besar Kampung Tas Pandansari

12 Tembalang

Kel. Kramas Kampung Temulawak Dan Jahe Kel. Mangunharjo Kampung Batik Durenan Indah Kel. Meteseh Kampung Makram

Kel. Sendangmulyo Kampung Jahe Merah Kel. Tembalang Kampung Seni Dan Budaya

(29)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2017:

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

13 Banyumanik

Kel. Banyumanik Kampung Industri Rumah Tangga Kel. Jabungan Kampung Empon-Empon

Kel. Ngesrep Kampung Kelor Kel. Pedalangan Kampung Hasta Karya Kel. Padangsari Kampung Pengrajin Tempe

14 Gunungpati

Kel. Patemon Kampung Wisata Embung Kel. Cepoko Kampung Buah

Kel. Jatirejo Kampung Olahan Kolang-Kaling Kel. Pakintelan Kampung Kerajinan Bambu Rotan Kel. Kandri Kampung Aquaponik

15 Gajahmungkur

Kel. Bendungan Kampung Batik Kel. Petompon Kampung Jamu Kel. Karangrejo Kampung Jahit

Kel. Sampangan Kampung Olahan Tempe Kel. Gajahmungkur Kampung Jajan Pasar

16 Candisari

Kel. Jatingaleh Kampung Lele Kel. Candi Kampung UMKM

Kel. Kaliwiru Kampung Seni Dan Budaya Kel. Jomblang Kampung Pilah Sampah

(30)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2018 (USULAN):

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

1 Semarang Tengah

Kel. Brumbungan Kampung Soto

Kel. Gabahan Kampung Bakul Gilo-Gilo Kel. Sekayu Kampung Wisata Religi Kel. Pandansari Kampung Ramah Lingkungan Kel. Bangunharjo Kampung Jajanan Tempo Dulu Kel. Karangkidul Kampung Kamboja

Kel. Pendrikan Kidul Kampung Ramah Iimu Kel. Pendrikan Lor Kampung Fotografi 2 Semarang Utara Kel. Dadapsari Kampung Klitikan

Kel. Plombokan Kampung 3 Dimensi 3 Semarang Selatan

Kel. Mugassari Kampung Manisan

Kel. Lamper Kidul Kampung Tahu Tempe Cempedak Kel. Wonodri Kampung Sirih Asri

4 Semarang Timur

Kel. Bugangan Kampung Lansia Kel. Karangturi Kampung Kreatif Kel. Karangtempel Kampung Ramah Anak

5 Semarang Barat

Kel. Ngemplak Simongan Kampung Ramah Anak Kel. Kalibanteng Kulon Kampung Batik Kel. Kalibanteng Kidul Kampung Rajut Kel. Bongsari Kampung Warna Kel. Bojong Salaman Kampung Greget Kel. Cabean Kampung Mangga

Kel. Karangayu Kampung Pesona Rempah Kel. Tawangsari Kampung Pepaya Pisang Kel. Tawangmas Kampung Cinderamata 6 Ngaliyan

Kel. Podorejo Kampung Olahan Gadung Kel. Bambankerep Kampung Sulam Pita Kel. Wonosari Kampung Olahan Singkong

(31)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2018 (USULAN):

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

7 Mijen

Kel. Cangkiran Kampung Sayur Kel. Karangmalang Kampung Buah Naga Kel. Polaman Kampung Tape Ketan Kel. Tambangan Kampung Bibit Kel. Wonoplumbon Kampung Mebel

Kel. Jatisari Kampung Herbal Dan Hidroponik Kel. Pesantren Kampung Telo

8 Genuk

Kel. Kudu Kampung Pengrajin Masker Kel. Gebangsari Kampung Sulam Pita Kel. Trimulyo Kampung Pemancingan Kel. Penggaron Lor Kampung Aneka Jahit Kel. Terboyo Kulon Kampung Religi

Kel. Terboyo Wetan Kampung Keterampilan Merajut

9 Pedurungan

Kel. Tlogosari Wetan Kampung Bonggol Pisang Kel. Plamongansari Kampung Rebung

Kel. Pedurungan Kidul Kampung Inovasi Seni Dan Pipa Cangklong Kel. Pedurungan Lor Kampung Krupuk Karak/Gendar

Kel. Pedurungan Tengah Kampung Tas Dan Sepatu

10 Tembalang

Kel. Rowosari Kampung Pisang Kel. Bulusan Kampung Santri Kel. Jangli Kampung Markisa Kel. Kedungmundu Kampung Dolanan Kel. Sambiroto Kampung Bina Usaha

(32)

KAMPUNG-KAMPUNG TEMATIK TAHUN 2018 (USULAN):

No Kecamatan Kelurahan Lokasi Nama Tematik

11 Banyumanik

Kel. Srondol Kulon Kampung Segala Olahan Angkringan Kel. Srondol Wetan Kampung Kreatif

Kel. Tinjomoyo Kampung Aneka Jahe Kel. Sumurboto Kampung Jajanan Rakyat

12 Gunungpati

Kel. Mangunsari Kampung Rias Kel. Plalangan Kampung Go Green Kel. Nongkosawit Kampung Tape Kel. Pongangan Kampung Bonsai

Kel. Ngijo Kampung Jeruk Dan Jambu

Kel. Sekaran Kampung Olahan Telur Aneka Rasa Kel. Sadeng Kampung Kreatif Sampah

Kel. Sumurrejo Kampung Olahan Kedelai Kel. Kalisegoro KampungInggris

(33)
(34)
(35)
(36)

Referensi

Dokumen terkait

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada KSP Utama Karya di Jepara, sehingga semakin tinggi

Melakukan diskusi cara menggunakan operasi hitung tambah, kurang, kali atau bagi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahanf. Mendiskusikan

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains untuk anak usia dini yang dimaksud dalam penulisan ini merupakan keterampilan anak dalam

adalah Maimun (Kasi Pemerintahan) dan dilanjutkan dengan penyerahan stempel kampung pemekaran yang bernama Blang mancung Timur kepada kepala kampung yang bernama Tukiran. Kasi

Meskipun sudah berusaha melawan kecanggungannya, Charlie tetap gagal karena dalam dirinya sendiri Charlie tidak memiliki keyakinan yang kuat dan keteguhan hati

Pengolahan dan analisis data akan dilakukan kepada 174 data untuk yang mengetahui produk pengganti karena ada beberapa data yang outlier sehingga 26 data yang

Puguh Wicaksono atau yang biasa dikenal dengan panggilan akrabnya Pak Puguh ini lahir di Lumajang pada 17 oktober 1984. Dialah awal mulanya yang mempunyai