i
ISSN : 2301-8828
Volume 3, nomor 2, Juli – Desember 2013
SN :
Jurnal Ilmu Ekonomi
JIE
Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail : lp2m@unsil.ac.id Analisis Sektor Unggulan Yang Berdaya Saing Ekspor
(Studi Kasus Di Kota Bandung Tahun 2008) Jumri, Encang Kadarisman, Adriana Gumbira
Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi,Indeks Pembangunan Manusia Dan Tingkat Pengangguran
Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia Periode 2004-2013 Andi Rustandi, Nanang Rusliana, Epi Dani Harison, Apriliani Dewi Wulan Ayu
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Periode
1999-2013 Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Ariyani Siti Purwanti
Analisis Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Dan Kebutuhan Investasi Di Jawa Barat Tahun 2002-2011
Aso Sukarso, Dwi Hastuti LK, Rahman Budiman
Analisis Pengaruh Aglomerasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2002-2011
Apip Supriadi, Chandra Budi LS, Ridwan Herdianto
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia Periode Tahun 2004 - 2013 )
Ade Komaludin, Budhi Wahyu Fitriadi, Rita Tri Yusnita, Elvyana Lumbantoruan
Analisis Pengaruh Crude Birth Rate Terhadap Dependency Ratio Dan Hubungannya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2001 – 2011
Noneng Masitoh, Mohammad Soleh Soe’aidy, Enung Nuryani
Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
ii
i
ISSN : 2301-8828
Volume 3, nomor 2, Juli – Desember 2013
Ketua Penyunting :
Apip Supriadi
Wakil Penyunting
Jumri
Penyunting Pelaksana:
Asep Yusup Hanapia Ade Komaludin Aso Sukarso Andi Rustandi
Pembantu Penyunting
Chandra Budhi LS Noneng Masitoh Alamat RedaksiLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail : lp2m@unsil.ac.id
ii
ISSN : 2301-8828
Volume 3, nomor 2, Juli – Desember 2013
DAFTAR ISI
DEWAN REDAKSI ... ... ..
i
DAFTAR ISI ... ...
ii
PENGANTAR REDAKSI ... ...
iii
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN YANG BERDAYA SAING EKSPOR (Studi Kasus di Kota Bandung Tahun 2008)Jumri, Encang Kadarisman, Andriana Gumbira .……….. 518 - 540
PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE 2004-2013
Andi Rustandi, Nanang Rusliana,Epi Dani Harison,Apriliani Dewi
Wulan Ayu…….…... 541 - 556
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE 1999-2013
Asep Yusup Hanapia Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Ariyani Siti
Purwanti……….……….. 557 - 573
ANALISIS FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI DI JAWA BARAT TAHUN 2002-201
Aso Sukarso, Dwi Hastuti L K, Rahman Budiman …………..………… 574 - 585
ANALISIS PENGARUH AGLOMERASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2002-2011
Apip Supriadi, Chandra Budi LS, Ridwan Herdianto……… 585 - 611
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT BANK UMUM DI INDONESIA (Studi Pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2004 - 2013 )
Ade Komaludin, Budhi Wahyu Fitriadi, Rita Tri Yusnita, Elvyana
Lumbantoruan ……… 612 - 634
Jurnal Ilmu Ekonomi
iii ANALISIS PENGARUH CRUDE BIRTH RATE TERHADAP
DEPENDENCY RATIO DAN HUBUNGANNYA TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2001 – 2011
iv
ISSN : 2301-8828
Volume 3, nomor 2, Juni – Desember 2013
Pengantar Redaksi
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT.
Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian maupun kualitas akademik.
Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, Amiin
Tasikmalaya, Desember 2013 Dewan Penyunting
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE 1999-2013
Asep Yusup Hanapia1, Iis Surgawati1, Gusti Tia Ardiani1, Ariyani Siti Purwanti2
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of population growth, labor and value added of industry to economic growth in Tasikmalaya Regency during of period 1999-2013. Analysis of the data in this study uses Multiple Linear Regression Method. Hypothesis test using partial test (t test) and simultaneous (F test). The data used in this study was population growth, labor, value added of industry and economic growth in Tasikmalaya Regency during of period 1999-2013. By using partial test (t test) which level of significant 5% is population growth has a negative effect and not significant to economic growth, labor and value added of industry has a positive effect and significant to economic growth. Simultaneously (F test) population growth, labor and value added of industry have significant on economic growth in Tasikmalaya Regency during of period 1999-2013. The dominant factor affecting economic growth in Tasikmalaya Regency the labor factor.
Keywords: population growth, labor, value added of industry and economic growth
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk, tenaga kerja dan nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, nilai tambah industri dan pertumbuhan ekonomi tahun 1999-2013. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) dengan taraf nyata 5% adalah pertumbuhan penduduk mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja dan nilai tambah industri mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013. Secara simultan (Uji F) pertumbuhan penduduk, tenaga kerja dan nilai tambah industri mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya adalah faktor tenaga kerja.
1 Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
558
Kata Kunci : pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, nilai tambah industri, dan pertumbuhan ekonomi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Masalah pertumbuhan ekonomi di suatu daerah tergantung pada banyak faktor seperti salah satunya adalah kebijakan pemerintah itu sendiri, ini harus dikenali dan diidentifikasi secara tepat supaya faktor tersebut dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya. Oleh sebab itu, setiap daerah selalu menetapkan target tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan pembangunan daerahnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.
Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumber daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat madani yang bebas kolusi, korupsi dan nepotisme. Penerapan ekonomi daerah mulai tahun 2004 sampai sekarang pada dasarnya bertujuan untuk mengefisienkan segala kebijakan yang berkaitan tentang urusan daerah, dengan harapan agar kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran dan mampu menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi masing-masing daerah, sehingga mampu mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Diharapkan dengan penerapan otonomi daerah pertumbuhan ekonomi lebih baik dari masa sebelumnya. Pembangunan ekonomi kabupaten/kota yang berlangsung di Indonesia berjalan terus menerus dalam upaya untuk
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
559 memajukan daerahnya. Hal ini
berkaitan dengan adanya kewenangan yang diberikan kepada daerah semenjak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah. Pusat pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alternatif untuk menggerakkan dan memacu pembangunan guna
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pembangunan di Provinsi Jawa Barat yang berlangsung sacara menyeluruh dan berkesinambungan telah meningkatkan perekonomian masyarakat. Pencapaian hasil-hasil pembangunan yang dirasakan masyarakat merupakan agregat
pembangunan dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang tidak terlepas dari usaha keras bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat. Namun di sisi lain berbagai kendala dalam memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber modal masih dihadapi oleh penentu kebijakan di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan peringkat ke 24 dari 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Berikut gambar laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya.
Gambar 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013 Sumber : BPS Kabupaten Tasikmalaya
Pada Gambar 1. menunjukkan bahwa pada tahun 2004 hingga 2007 pertumbuhan ekonomi kabupaten Tasikmalaya cenderung mengalami peningkatan, namun pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar 0,31 % dari
tahun sebelumnya. Kemudian kembali mengalami peningkatan pada tahun 2009, Menurut Bank Indonesia (2007), peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya tersebut didukung oleh stabilitas ekonomi
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
560
nasional yang tetap terjaga dan bersumber dari meningkatnya perdagangan luar negeri, konsumsi dan bertambahnya kegiatan investasi. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya kembali mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar 0,15 % dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor-impor serta kontraksi konsumsi pemerintah Jawa Barat dan juga kontraksi sektor pertanian serta melambatnya sektor PHR & pengangkutan dan komunikasi sehingga berdampak pada perlambatan atau penurunan laju pertumbuhan ekonomi di sebagian besar kabupaten/kota di Jawa Barat termasuk di Kabupaten Tasikmalaya.
Pertumbuhan penduduk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat sebagai penghalang bagi pertumbuhan ekonomi. Rata-rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya masih lebih kecil dari rata-rata pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Barat dalam periode waktu yang sama. Sejalan dengan percepatan pembangunan ibukota diperkirakan pertumbuhan penduduk lebih meningkat, sehubungan pertumbuhan kawasan perkotaan yang menjadi daya tarik terjadinya urbanisasi. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013 Sumber : BPS Kab Tasikmalaya
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
561 Dilihat dari gambar diatas, terjadi
peningkatan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya dari tahun 2004 hingga 2005. Pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 0,84% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya pertambahan angka kelahiran, faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang program KB. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan penduduk kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan sebesar 0,65 % dari tahun sebelumnya dan mengalami peningkatan sebesar 1,17 % pada tahun 2012. Pada tahun
2013 pertumbuhan penduduk kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan.
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya cenderung mengalami penurunan sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya yang selama 10 tahun terakhir mengalami peningkatan. Perkembangan pertumbuhan penduduk pada jangka panjang akan
mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya karena sumber daya manusia
menentukan keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi melalui jumlah dan kualitas penduduk.
Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Selain pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kabupaten Tasikmalaya, tenaga kerja yang bekerja juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kabupaten
Tasikmalaya. Semakin banyak tenaga kerja yang bekerja di Kabupaten Tasikmalaya, pertumbuhan ekonomi
juga akan semakin meningkat. Berikut gambar tenaga kerja yang bekerja di Kabupaten Tasikmalaya.
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
562
Gambar 3. Tenaga Kerja di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013 Sumber : BPS Kab Tasikmalaya
Jumlah tenaga kerja di kabupaten Tasikmalaya selama 10 tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2004 jumlah tenaga kerja di kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar 671.641 jiwa, mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2007. Terjadinya inflasi yang tinggi yang disebabkan oleh kenaikan harga sektor pangan, sehingga tenaga kerja di Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan di tahun 2008 sebesar 44.967 jiwa dari tahun sebelumnya. Tahun 2009 meningkat kembali dari tahun sebelumnya, tetapi pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan, dan kembali meningkat di tahun 2012. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 24.396 jiwa dari tahun sebelumnya.
Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Tasikmalaya selama 10 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan begitu juga dengan laju pertumbuhan ekonominya. Perkembangan tenaga kerja yang bekerja di Kabupaten Tasikmalaya pada jangka panjang mempengaruhi Laju pertumbuhan ekonomi, dengan semakin tingginya jumlah tenaga kerja yang bekerja seharusnya dapat dijadikan alat bantu oleh pemerintah kabupaten Tasikmalaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik yaitu melalui pendidikan yang tinggi maka diharapkan akan menghasilkan produktivitas tinggi pula, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonominya.
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
563 Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat dari pertumbuhan angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Saat ini umumnya PDRB baru dihitung berdasarkan dua pendekatan, yaitu dari sisi sektoral/lapangan usaha dan dari sisi penggunaan. Selanjutnya PDRB juga dihitung berdasarkan harga berlaku dan harga konstan. Total PDRB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh penduduk dalam periode tertentu. (Berita Resmi Statistik No.29/Th.V/19
Agustus 2003). Apabila sektor industri
di suatu daerah mengalami peningkatan, pastinya akan menghasilkan nilai tambah industri yang semakin meningkat pula. Peningkatan nilai tambah industri, akan meningkatkan pendapatan daerah dan kemudian menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Nilai tambah industri di kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4. Nilai Tambah Industri di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2014 Sumber : BPS Kabupaten Tasikmalaya, Tasikmalaya Dalam Angka
Pada Gambar 4 menunjukan bahwa nilai tambah industri dari tahun 2004-2008 mengalami peningkatan sedangkan di tahun 2009 mengalami penurunan sebesar Rp 4.092.550 dan kembali meningkat pada tahun 201-2011 Pada tahun 2011-2012 kembali mengalami penurunaan.
Menurut data 10 tahun terakhir, Laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Tasikmalaya cenderung meningkat diikuti dengan nilai tambah industri yang juga cenderung mengalami peningkatan. Nilai tambah adalah nilai tambah produk yang dihasilkan oleh seluruh sektor pada PDRB, jika pada jangka
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
180,000,000
200,000,000
m ba h i n du s tr i ( bi a y a f a kt or uks i) ( jut a /m il li on R p )Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
564
panjang perkembangan nilai tambah industri meningkat maka nilai tambah
PDRB sebagai laju
perkembangan/pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, dan nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya.
2. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya.
KERANGKA PEMIKIRAN
Penelitian ini didasari oleh teori yang dikembangkan oleh Solow-Swan yang memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Model neoklasik Solow-Swan secara umum berbentuk fungsi produksi, yang bisa menampung berbagai kemungkinan substitusi antar kapital dan tenaga
kerja. Dalam penelitian ini pertumbuhan ekonomi kabupaten Tasikmalaya; pertumbuhan stok modal dilihat melalui : Nilai Tambah Industri; Tenaga kerja dilihat dengan jumlah orang yang bekerja.
Secara umum pertumbuhan ekonomi merupakan tolak ukur utama berhasil atau tidaknya perekonomian suatu daerah karena berhasil atau tidaknya program-program pembangunan baik di daerah maupun nasional sering dinilai berdasarkan tinggi rendahnya tingkat output dan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang dan jangka pendek, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, nilai tambah industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat diperkirakan dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan penduduk mempunyai
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kabupaten Tasikmalaya tergolong kabupaten dengan PDRB yang cukup rendah jika
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
565 dibandingkan dengan kabupaten lain di
Jawa Barat. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan kebutuhan konsumsi lebih banyak daripada kebutuhan untuk berinvestasi sehingga sumber daya yang ada hanya dialokasikan lebih banyak ke pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi daripada untuk meningkatkan kapital kepada setiap tenaga kerja sehingga akan menyebabkan penyerapan tenaga kerja yang lambat di sektor-sektor modern dan meningkatkan pengangguran. Peningkatan jumlah tenaga kerja diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan asumsi semakin banyak jumlah tenaga kerja maka pendapatan perkapita penduduk akan meningkat dan akan memicu peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tetapi peningkatan jumlah tenaga kerja harus
dibarengi dengan sistem perekonomian yang lebih baik sehingga tenaga kerja yang ada dapat terserap secara produktif. Apabila sektor industri di suatu daerah mengalami peningkatan, pastinya akan menghasilkan nilai tambah industri yang semakin meningkat pula. Peningkatan nilai tambah industri, akan meningkatkan pendapatan daerah dan kemudian menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu, perkembangan industri
diarahkan kepada usaha yang berorientasi ekspor sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menyerap tenaga kerja yang ada.
Penelitian ilmiah sebelumnya telah banyak yang membahas pengaruh pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, dan nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor yang diteliti pada jurnal-jurnal tersebut sangat bergantung pada kondisi studi kasus daerah atau negara yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Neni Pancawati menjelaskan mengenai pengaruh rasio kapital tenaga kerja, tingkat pendidikan, stok capital dan pertumbuhan penduduk terhadap GDP Indonesia. Hasil yang didapatkan adalah bahwa rasio tenaga kerja, tingkat pendidikan, stok kapital, dan pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap pertumbuhan output. Sedangkan penelitian lainnya oleh Junawi Hartasi Saragih mengenai pengaruh nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat. Hasil yang didapatkan adalah bahwa nilai tambah industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kenaikan dan penurunan pertumbuhan ekonomi secara teori dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
566
penduduk, tenaga kerja, dan nilai tambah industri.
Berdasarkan landasan teori diatas, maka diperlukan sebuah analisa mengenai bagaimana pengaruh pertumbuhan penduduk,
tenaga kerja, nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya maka kerangka dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, nilai tambah industri dan pertumbuhan ekonomi kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013.
Metode Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain,
baik dari literatur, studi pustaka, atau
penelitian-penelitian sejenis sebelumnya yang berkaitan dalam
penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tasikmalaya dan literatur-literatur lainnya seperti buku-buku, dan jurnal-jurnal ekonomi. Data tersebut yaitu data Laju pertumbuhan ekonomi PDRB menurut harga konstan Kabupaten Tasikmalaya dari tahun 1999-2013, data jumlah tenaga kerja Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013, dan nilai tambah industri
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
567 Kabupaten Tasikmalaya tahun
1999-2013.
Metode Analisis
Untuk menguji pengaruh dari Pertumbuhan Penduduk
Tenaga Kerja, dan Nilai Tambah Industri, terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya, penulis menggunakan analisis regresi.
Model dasar dari persamaan estimasi OLS akan dikembangkan menjadi model dinamis dan menaksir variabel dependen berdasarkan Regresi. Sehingga dalam penelitian ini
akan diketengahkan model OLS sebagai berikut:
Ln Y = ln βo + β1 lnX1 + β2 lnX2 + β3 lnX3 +
𝑒𝑒
𝑖𝑖Dimana :
Y = Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya
X1 = Pertumbuhan Penduduk X2 = Tenaga Kerja
X3 = Nilai Tambah Industri β1 = Koefisien regresi βo = Konstanta
e = Variabel pengganggu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Tenaga Kerja dan Nilai Tambah Industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya periode 1999-2013
Dari hasil pengolahan data didapat data seperti ntampak pada table dibawah ini
.
Tabel 1. Hasil Regresi
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -16.74677 1.356444 -12.34608 0.0000 X1 - 0.128138 0.096955 - 1.321634 0.2131 LOG(X2) 1.290493 0.076222 16.93080 0.0000 LOG(X3) 0.187335 0.074286 2.521818 0.0284 Sumber: Data Pengolahan eviews 6
Adapun persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = - 16,74677 – 0,128138 X1 + 1,290493 log X2 + 0,187335 log X3
Berdasarkan persamaan di atas, diketahui bahwa koefisien sebesar -0,128138 untuk variabel pertumbuhan penduduk, sebesar 1,290493 tenaga kerja, sebesar 0,187335 nilai tambah industri. Yang
dimaksud koefisien dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel tetap (pertumbuhan ekonomi), maka penulis menganalisisnya sebagai berikut:
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
568
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa pertumbuhan penduduk yang diukur menggunakan laju pertumbuhan penduduk mempunyai hubungan yang tidak searah dan tidak kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Besarnya pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar -0,128138, yang artinya jika pertumbuhan penduduk naik sebesar 1 persen maka pertumbuhan ekonomi turun sebesar 0,128138 persen.
Dalam penelitian ini pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi mempunyai hasil yang tidak kuat. Tidak kuatnya pertumbuhan penduduk dapat disebabkan oleh beban ketergantungan kabupaten masih berat untuk menampung pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, oleh sebab itu walaupun pertumbuhan penduduk tinggi, tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Pengaruh tidak kuatnya laju pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan antara lain
rendahnya kualitas modal manusia angkatan kerja yang melakukan aktivitas ekonomi. Penduduk yang besar dengan kualitas penduduk yang rendah menyebabkan penduduk tersebut menjadi beban bagi pertumbuhan ekonomi dan bukan pemacu. Menurut teori-teori pertumbuhan ekonomi salah satunya ditentukan oleh laju pertumbuhan penduduk. Faktor laju pertumbuhan penduduk tidak selalu memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi ini tidak sesuai dengan penelitian Teguh Ariefiantoro dan Wyati Saddewisasi, pertumbuhan penduduk pada penelitian ini mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, karena dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk X1 adalah
20,910 dan dengan level significance (taraf signifikan) sebesar 5% diperoleh t tabel sebesar 1,8946, yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 20,910 > 1,8946. Nilai signifikan t kurang dari 5%.
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
569 Pengaruh Tenaga Kerja terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa tenaga kerja yang diukur menggunakan jumlah orang mempunyai hubungan yang searah dan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Besarnya pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 1.290493, yang artinya jika pertumbuhan penduduk naik sebesar 1 persen maka pertumbuhan ekonomi naik sebesar 1.290493 persen. Pengaruh tenaga kerja yang kuat terhadap laju pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kualitas dari tenaga kerja yang dimiliki, walaupun jumlah tenaga kerja berlimpah tidak memungkiri akan berdampak pada berkurangnya kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang nantinya akan dihasilkan jika kualitas tenaga kerja yang digunakan tidak memadai. Tenaga kerja tidak saja penting dari segi kuantitas, tetapi yang tidak kalah penting adalah kualitasnya. Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun non formal, dan dapat saja diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh swasta.
Pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi ini
juga sesuai dengan beberapa penelitian, Dwi Suryanto yang hasilnya variabel tenaga kerja berpengaruh searah dan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan
Subosukawonosraten. Deddy Rustiono dengan hasil tenaga kerja
mempunyai hubungan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat. Widyananto, harfi (2010) yang hasilnya menunjukan bahwa tenaga kerja berpengaruh kuat secara searah terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Muhammad Hidayat, Lapeti Sari, dan Nobel Alqualdo (2011), tenaga kerja berpengaruh kuat terhadap pertumbuhan ekonomi yang dibuktikan dengan t hitung > t tabel (2707 > 2,228) pada tingkat kepercayaan 95%.
Pengaruh Nilai Tambah Industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa nilai tambah industri yang diukur menggunakan biaya faktor produksi industri mempunyai hubungan yang searah dan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan besarnya pengaruh nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,586294, yang artinya jika nilai tambah industri naik sebesar 1 persen maka pertumbuhan
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
570
ekonomi naik sebesar 0,586294 persen.
Hasil ini menunjukan hubungan nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya ditunjukan dengan adanya hubungan searah dan kuat. Dengan demikian semakin tinggi nilai tambah industri di Kabupaten Tasikmalaya akan memberikan pengaruh yang tinggi pula terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian ini menjelaskan peningkatan nilai tambah industri akan meningkatkan pendapatan daerah dan kemudian menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk membangun industri yang memiliki nilai tambah yang besar, maka diperlukan modal yang besar juga, dalam kondisi ini peranan pemerintah sangat penting untuk mempermudah proses administrasi dan birokrasi pemberian kredit kepada perusahaan yang membutuhkan modal.
Pengaruh nilai tambah indsutri terhadap pertumbuhan ekonomi ini juga sesuai dengan penelitian oleh Junawi Hartasi Saragih (2010), berdasarkan hasil estimasi pengaruh nilai tambah industri terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Langkat, diketahui bahwa nilai tambah industri signifikan pada α = 1%, dengan t-hitung > t-tabel (3,485 > 2,756), dengan demikian Ha diterima. Artinya bahwa variabel nilai tambah industri berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 99%.
Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat dari hasil uji t. Berdasarkan dari hasil uji t, pertumbuhan penduduk memiliki nilai probabilitas t-statistik lebih besar dari 0,05 yang artinya faktor pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Tenaga kerja memiliki nilai probabilitas t-statistik lebih kecil dari 0,05 yang artinya faktor tenaga kerja berpengaruh secara kuat terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai tambah industri memiliki nilai probabilitas t-statistik lebih kecil dari 0,05 yang artinya faktor nilai tambah industri berpengaruh secara kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya.
Dari hasil uji t diatas dapat diketahui bahwa faktor tenaga kerja
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
571 merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini disebabkan karena sistem perekonomian daerah kabupaten Tasikmalaya mampu menyerap secara produktif peningkatan tenaga kerja.
Sementara ini belum ada penelitian terdahulu mengenai faktor dominan, jadi penulis tidak bisa membandingkan dengan penelitian yang mengenai faktor dominan. Pada hasil penelitian diketahui tenaga kerja menjadi faktor dominan diantara faktor pertumbuhan penduduk dan nilai tambah industri.
KESIMPULAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk, tenaga kerja, dan nilai tambah
industri terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya
tahun 1999-2013. Berdasarkan hasil penelitian, perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor pertumbuhan penduduk memiliki hubungan yang tidak searah dan tidak berpengaruh kuat. Tenaga kerja dan nilai tambah industri memiliki hubungan searah dan berpengaruh kuat terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013.
2. Tenaga kerja adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tasikmalaya tahun 1999-2013 dibandingkan dengan faktor lainnya, yaitu pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono. 2007. Ekonometrika
Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi
Kedua. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.
ArdyanWahyu Sandhika dan Mulyo Hendarto. 2012. Analisis
Pengaruh Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, dan Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal.
http://eprints.undip.ac.id
Arsyad, L. 1999. Pengantar Perencanaan dan
Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tasikmalaya. Berbagai Tahun
Terbitan. Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka.
BPS Kabupaten Tasikmalaya. Badan Pusat Statistik. Berbagai Tahun Terbitan. PDRB. Badan Pusat Statistik.
Boediono. 1994. Teori Pertumbuhan
Ekonomi Edisi 1.
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya 199-2013
Asep Yusup Hanapia, Iis Surgawati, Gusti Tia Ardiani, Aryani Siti Purwanti
572
Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
Dwi Suryanto. 2011. Analisis Pengaruh
Tenaga Kerja, Tingkat
Pendidikan, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Subosukawonosraten Tahun 2004-2008. http://eprints.undip.ac.id Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Ira Setiati. 1996. Pengaruh Penggunaan
Variabel Demografi dalam Model Pertumbuhan Ekonomi Kasus 25 Provinsi di Indonesia. Jinghan, M.L. 1990. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan Edisi 3.
Jakarta: Rajawali Press. Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi
dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Srategi, dan Peluang. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Lipsey, Richard G., dkk. 1992.
Pengantar
Mikroekonomi. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Mankiw, N. Greorgy. 2000. Teori Makro
Ekonomi. Edisi Keempat.
Alih Bahasa: Imam Nurmawam. Jakarta : Erlangga
Muhammad Hidayat, Lapeti Sari, dan Nobel Aqualdo. 2011.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru.
Neni Pancawati. 2000. Pengaruh
Rasio Kapital-Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Pertumbuhan GDP Indonesia.
Ria Rahayu Lestari. 2007. Dampak
Pembangunan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Kota Jakarta tahun 1989-2004.
Rustiono, Deddy. 2008. Analisis
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. http://eprints.undip.ac.id /16937/ Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses Masalah dan Dasar Kebijaksanaan.
Jakarta: Penerbit FE-UI. Sukirno, Sadono. 2000. Ekonomi
Pembangunan: Proses Masalah dan Dasar Kebijaksanaan.
Jakarta: UI-Press. Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi
Teori Pengantar edisi ketiga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Teguh Ariefiantoro dan Wyati
Saddewisasi. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Semarang. Todaro, M.P. 1995. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ke Tiga Edisi 4. Jakarta: Penerbit
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3, no 2, Juli – Desember 2013
573 Widyananto, Harfi. 2010. Pengaruh
PMDN dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Jawa Timur Tahun 1999-2008.