• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1.Perubahan Bentuk PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor pos pertama di Indonesia didirikan pada masa kekuasaan VOC oleh Gubernur Jendral G.W Baro van Imhoff tanggal 26 Agustus 1746 di kota Jakarta, yang pada saat itu masih bernama Batavia. Tujuan pendirian kantor pos tersebut adalah untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi masyarakat yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dan pergi ke negeri Belanda.

Empat tahun kemudian setelah pendirian Kantor pos Batavia, didirikan Kantor pos Semarang yang bertujuan untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat tersebut dan untuk mempercepat pengiriman yang dilakukan saat itu. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan. Saat ini kantor pos pusat PT Pos Indonesia (Persero) telah berpindah ke kota Bandung.

Sebelum memakai status Persero, PT Pos Indonesia (Persero) telah mengalami beberapa kali perubahan status perusahaan sejak awal didirikan yaitu:

(2)

1. PTT (Post, Telegraph dan Telephone)

Bentuk badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan yang jenis operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik.

2. Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel)

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 240 tahun 1961, Perusahaan negara jawatan pos, telegrap dan telepon berkedudukan di Bandung dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Segala hak dan kewajiban perlengkapan dan kekayaan serta usaha dari jawatan pos, telegrap dan telepon beralih kepada Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (LN No.306 tahun 1961 pasal 1).

3. Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)

Peraturan Pemerintah Nomor 209 tahun 1965 (LN No.62 tahun 1965) menjadi dasar pembentukan Perusahaan Negara Pos dan Giro yang terpisah dari Perusahaan Telekomunikasi yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1965.

4. Perum Pos dan Giro

Sejak tahun 1984 (UU No.6 tahun 1984 tentang Pos), Pos Indonesia telah ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro pos baik untuk hubungan dalam

(3)

maupun luar negeri. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Dinas Pos dan Giro sebagai Perusahaan Umum diganti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1984 tentang Perum Pos dan Giro.

5. PT Pos Indonesia (Persero)

Status inilah yang digunakan oleh Pos Indonesia sejak Juni 1995 sampai sekarang pada tahun 2016 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1995 tentang pengalihan bentuk Perum Pos dan Giro menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

3.2.Visi

Menjadi raksasa logistik pos dari Timur (To be the postal logistics giant from the East)

3.3.Misi

 Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara  Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan  Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan

 Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa, negara, pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham

(4)

3.4.Tagline

Kami membawa misi… (We carry missions…)

3.5.Logo PT Pos Indonesia (Persero)

Logo yang dipakai oleh PT Pos Indonesia (Persero) telah mengalami perubahan sebanyak 3 kali. Logo yang dipakai saat ini merupakan logo yang telah dipakai oleh PT Pos Indonesia (Persero) sejak tahun 1995 sampai sekarang.

Sumber: http://www.posindonesia.co.id

B. KANTOR POS SOLO 57100

Kantor pos Solo berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Nomor 8 Surakarta 57111. Kantor pos Solo merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) serta sebagai Sentral Pengelolaan Pos (SPP). Tanggal berdirinya kantor pos Surakarta secara pasti tidak diketahui, akan tetapi masyarakat mulai mengenal komunikasi melalui pos sejak tahun 1812 pada masa penjajahan Perancis di kota Surakarta yang saat itu masih berupa kerajaan.

(5)

Kantor pos Solo mengalami renovasi pada tanggal 21 Desember 1956 sampai dengan tahun 1961 dan diresmikan pada 21 Oktober 1961 oleh Menteri Perhubungan Pusat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata Letnan Jendral GP. H. Koesoemo. Pada tahun 1999 kantor pos Solo memakai nama PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos II Solo 57100 dan berganti menjadi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos III Solo 57100 pada tahun 2000. Bangunan kantor pos Solo berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Nomor 8 Solo 57111.

C. JENIS LAYANAN PT POS INDONESIA (PERSERO)

PT Pos Indonesia (Persero) memiliki bermacam-macam produk dan fasilitas pengiriman dengan keunggulan yang berbeda pada masing-masing produknya. Jenis produk-produk tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Kiriman Internasional a. EMS International

Merupakan layanan pengiriman dokumen dan barang dengan waktu tempuh kiriman H+3 sampai dengan H+5, ke 226 negara tujuan. Tingkat berat kiriman yang diterima sampai dengan 100 kg. Layanan ini merupakan jenis pengiriman luar negeri tercepat yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia (Persero) saat ini.

(6)

b. Pos Paket Internasional

Merupakan layanan pengiriman barang dengan waktu tempuh kiriman H+6 sampai dengan H+10. Tingkat berat yang dilayani sampai dengan 30 kg ke 189 negara tujuan.

c. Pos Ekspor

Merupakan layanan pengiriman barang ke luar negeri khusus untuk UMKM dengan waktu tempuh pengiriman H+4 sampai H+8.

d. Pos Tercatat

Merupakan layanan pengiriman dokumen dan barang dengan waktu tempuh kiriman H+6 sampai dengan H+10, ke 189 negar tujuan dengan berat maksimal barang kiriman sebesar 5 kg.

e. Paket Cepat PRIMA Internasional (Prepaid Parcel)

Layanan ini merupakan layanan pengiriman paket melalui kotak/ kemasan yang sudah termasuk dalam biaya pengiriman. Kemasan tersebut dapat dibeli di pusat perbelanjaan tertentu yang ditunjuk dan dapat dikirimkan langsung di tempat pembelian tersebut.

2. Kiriman Dalam Negeri a. PosExpress

Merupakan layanan yang mengutamakan akurasi pengiriman, cepat, tepat, mudah dan dengan harga yang kompetitif.

(7)

b. Paketpos Kilat Khusus

Merupakan layanan pengiriman barang dengan waktu tempuh antaran 2-4 hari sampai ke penerima paket dengan pengecualian jika penerima paket mengalami perpindahan.

c. Paketpos Kilat

Merupakan layanan pengiriman paket yang waktu pengirimannya lebih cepat dengan jaringan luas, akan tetapi waktu pengirimannya lebih lama dari Paketpos Kilat Khusus.

d. Paketpos Biasa

Merupakan layanan pengiriman paket dengan tarif lebih murah dari Paketpos Kilat dan Paketpos Kilat Khusus, akan tetapi waktu pengiriman yang dibutuhkan juga lebih lama dari kedua layanan paket tersebut.

e. Paketpos Jumbo

Merupakan layanan pengiriman paket yang beratnya melebihi 50kg. 3. Transaksi Keuangan

a. Weselpos

Layanan ini merupakan layanan penerimaan dan pengiriman uang dalam jangkauan nasional dan internasional. Layanan pengiriman dalam negeri (domestik) adalah sebagai berikut:

(8)

1) Weselpos Prima

Sarana pengiriman uang untuk tujuan seluruh Indonesia dengan standar waktu pelayanan H+1 yang menjangkau seluruh pelosok sampai kecamatan dengan Layanan diantar.

2) Weselpos Instan

Weselpos instan merupakan layanan pengiriman uang baik dari maupun ke kota dan ke desa yang pasti sampai ke alamat tujuan dengan kecepatan “Secepat mengirim SMS.”

3) Weselpos Korporat

Weselpos yang diselenggarakan untuk melayani kebutuhan mitra (Pelanggan bisnis) yang bersifat periodik/insidental yang memberikan kemudahan prosedur layanan.

4) Weselpos Kemitraan

Weselpos yang diselenggarakan untuk melayani kebutuhan mitra (Pelanggan Bisnis) yang diikat dengan perjanjian kerja sama (PKS) dengan tarif dan prosedur yang dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Layanan ini memungkinkan melayani transaksi one to many dan many to one.

Selain layanan pengiriman wesel dalam negeri, kantor pos juga melayani pengiriman wesel dari dan ke luar negeri. Jenis layanan yang disediakan oleh kantor pos adalah sebagai berikut:

(9)

1) Western Union

Western Union adalah jasa pengiriman uang dari dan ke berbagai negara di dunia. Western Union menggunakan teknologi elektronik yang secara online dan real time menjangkau ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia.

2) International Express Money Order (IEMO)

Layanan wesel ekspres internasional adalah pengiriman uang secara elektronis yang dikembangkan berdasarkan sistem keuangan internasional (International Financial System/ IFS) Universal Postal Union (UPU) dalam menggantikan wesel fisik konvensional. Sistem ini memungkinkan kiriman dapat diuangkan dalam waktu dua jam.

3) International Money Order (IMO)

IMO memiliki banyak kemiripan dengan wesel biasa kecuali fungsi IMO sebagai alat pembayaran luar negeri. Dengan menggunakan IMO pembeli yang berada di negara lain dapat dengan mudah melakukan pembayaran kepada penjual. Layanan IMO ini dianggap lebih aman karena untuk mencairkan pembayaran yang telah dilakukan, dibutuhkan pengecekan identifikasi seperti tanda tangan dan foto.

(10)

b. Giropos

Giropos merupakan layanan transaksi keuangan yang menggunakan rekening koran sebagai alternatif layanan perbankan dengan jangkauan yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia dengan memanfaat jaringan online untuk penerimaan setoran, penarikan dan pemindahbukuuan menggunakan teknologi berbasis core banking system.

4. Filateli

Filateli merupakan aktivitas mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya seperti Sampul Hari Pertama (SHP). Pengumpulan benda-benda pos itu kebanyakan mengutamakan edisi lama, meskipun edisi baru juga ikut dikumpulkan. Bagian filateli yang terdapat di kantor pos bertugas untuk mengelola dan mengembangkan bisnis filateli meliputi pengelolaan persediaan, pengelolaan data filateli dan pengawasan penjualan barang-barang filateli.

5. PosPay

Merupakan layanan penerimaan pembayaran tagihan angsuran dan setoran tabungan secara online di kantor pos.

(11)

D. STRUKTUR ORGANISASI 1. PT Pos Indonesia (Persero)

(12)

2. Struktur Organisasi Kantor Pos Solo 57100

Kepala Kantor

Wakil Kepala Kantor

Manajer Pelayanan Jasa Surat pos dan Layanan Prioritas

Manajer Paket Pos

Manajer Pelayanan Jasa Keuangan, Giro dan

Penyaluran Dana

Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan

Manajer Proses dan Distribusi Manajer Sentra Layanan

Pelanggan Korporat

Manajer Antaran

Manajer Pengawasan Pelayanan Luar dan Agenpos

Manajer Audit, Mutu, Program Kemitraan, dan Bina

Lingkungan Daerah

Manajer Sumber Daya Manusia

Manajer Sarana dan Teknologi

Manajer Keuangan dan Bpm

Manajer Akuntansi

(13)

E. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Barang kiriman yang tiba di Kantor Pos Lalu Bea ada 4 macam sesuai dengan lamanya jangka waktu pengiriman yaitu:

a. Express Mail Service (EMS) b. Paket Pos Luar Negeri (PPLN) c. Register Luar Negeri (RLN) d. Bungkusan

Alur pengiriman dan penerimaan paket-paket luar negeri yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) atas paket luar negeri dari dan ke Indonesia digambarkan dengan bagan alir sebagai berikut:

(14)

Gambar 3.1. Alur Pengiriman Surat dan Paket Ke Luar Negeri dari Kantor Pos Solo

Bagian Loket Bagian Proses Bagian Distribusi

Tidak Ya T Pengantongan (Packing) Manifest Puri Kirim MPC Jakarta Pengirim Penyerahan Barang ke Loket 5 4 3 2 Resi 1 Sudah sesuai? 3 2 R7 1

(15)

Gambar 3.2. Alur Penerimaan Surat dan Paket dari Luar Negeri di Kantor Pos Solo

Bagian Paket Kantor Pos Jakarta Bagian Paket Kantor Pos Solo Bea Cukai KP Solo

Penyerahan Barang ke MPC Jakarta 2 Manifest 1 Pemeriksaan Bea Cukai T Penerimaan Puri Kirim 2 Manifest 1 T Penerimaan barang oleh KP Solo 5 4 3 2 PPKP 1 T Pemeriksaan Bea Cukai 1 Penerima

(16)

Bagian Distribusi Bagian Antaran

Gambar 3.3. Alur Pengiriman (Lanjutan)

Penyortiran 1 Sampai? Pengiriman ke alamat masing-masing Penerima 1 Pengiriman ke KPC 3 2 R7 1 T KPC Tujuan

(17)

Keterangan:

MPC : Kantor pemrosesan, pemeriksaan dan pengantaran kiriman yang termasuk dalam wilayah tersebut.

KP : Kantor Pos.

KPC : Kantor Pos Cabang.

R7 : Bukti Paket dalam keadaan utuh dan tidak rusak.

T : Pengarsipan bukti penyerahan barang kiriman terhadap pelanggan maupun kantor pos sesuai dengan tanggal.

Manifest : Bukti terima barang kiriman dari kantor pos daerah lain.

Puri Kirim : Bukti penyerahan barang kiriman terhadap pelanggan yang biasanya menyertai barang kiriman.

(18)

Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT Pos Indonesia (Persero) dalam pengawasan dan penyelesaian proses pengiriman barang kiriman paket pos luar negeri adalah sebagai berikut:

a. AV-7 : Bukti serah dan pengantar kiriman pos udara dalam negeri.

b. CN-23 : Keterangan pabean.

c. CN-31 : Advis kiriman surat pos dalam perhubungan luar negeri. d. CN-33 : Advis kiriman tercatat dalam perhubungan luar negeri. e. CN-37 : Daftar pengantaran kiriman luar negeri yang diangkut

dengan kapal laut.

f. CN-38 : Daftar kiriman barang luar negeri yang diantar melalui jalur pesawat udara.

g. CP-71 : Kartu alamat paket pos dalam hubungan luar negeri. h. CP-72 : Keterangan pabean kiriman dari luar negeri/ luar daerah

pabean/ kartu alamat paket pos dalam hubungan luar negeri.

i. CP-86 : Advis kiriman paket pos yang dikirim dengan menggunakan kapal laut.

j. CP-87 : Advis kiriman paket pos yang dikirim dengan menggunakan pesawat udara.

k. P-6 : Berita acara tentang kerusakan atau kehilangan barang kiriman saat diangkut.

l. Pp-15 : Register paket pos yang diterima dari luar negeri yang dikenakan bea masuk maupun tidak dikenakan bea masuk.

(19)

m. Pp-22a : Buku induk merangkap daftar serah terima kiriman pabean dari petugas pos kepada Pejabat Bea dan Cukai.

n. Pp-22b : Daftar penyerahan kembali kiriman pabean yang telah diterima/ dicacah oleh Pejabat Bea dan Cukai dan telah dibebani bea masuk dan pajak atau dibebaskan dari pajak kepada petugas pos. o. Pp-23 : Daftar paket pos yang akan dikirim kembali, disusulkan

dan dibantukan.

p. PPKP : Formulir pencacahan dan pembeaan kiriman pos.

Dalam proses pengiriman paket luar negeri yang dilakukan oleh kantor pos, sering terjadi kesalahan yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang akan terjadi maupun kesalahan yang pernah terjadi terulang kembali tersebut, PT Pos Indonesia (Persero) memiliki cara-cara pencegahan seperti berikut ini:

(20)

Tabel 3.1

Kertas Kerja Penilaian Sistem Pengendalian Intern Pengiriman Paket Luar Negeri PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta Prosedur Pemegang Fungsi Dokumen/ Catatan Aktivitas Pengendalian yang Dilakukan Aktivitas Pengendalian yang Seharusnya Ada Sistem Pengendalian Intern (Kuat/Lemah) Penerimaan paket dari pengirim Bagian Loket Bukti penyerahan, Pertinggal kantor asal, Bukti pengiriman, Keterangan pabean, Keterangan pengiriman

Pengecekan isi paket berdasarkan

keterangan pengirim dan pembungkusan barang

Pengecekan isi kiriman berdasarkan keterangan tertulis di resi

SPI Kuat Penentuan barang

termasuk dalam daftar barang yang boleh dikirim ke suatu negara

Penyortiran surat dan paket Bagian Proses Bukti penyerahan, Keterangan pabean, Keterangan pengiriman Penyortiran sesuai dengan daerah tujuan barang kiriman

Pemisahan surat dan paket yang telah disortir sesuai daerah pengiriman dengan barang yang belum disortir SPI Lemah Pengantongan surat dan paket Bagian Proses Manifest Pembuatan manifest kirim setelah barang dimasukkan ke kantong kirim

Pengecekan jumlah kantong yang akan dikirim sesuai dengan jumlah di manifest

(21)

Pengiriman surat dan paket Bagian Distribusi Puri kirim, Manifest, R7

Pembuatan puri kirim dan penempelan bar code (unuk pengiriman dalam negeri) Pembuatan dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman barang yang

menggunakan bar code

SPI Kuat Pengecekan barang

(22)

Tabel 3.2

Kertas Kerja Penilaian Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Paket Luar Negeri PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta Prosedur Pemegang Fungsi Dokumen/ Catatan Aktivitas Pengendalian yang Dilakukan Aktivitas Pengendalian yang Seharusnya Ada Sistem Pengendalian Intern (Kuat/Lemah) Penerimaan surat dan paket luar negeri Bagian Paket Manifest kiriman, R6, R7 Penghitungan barang yang telah diterima sesuai dengan data

Pengecekan kesesuaian manifest pengiriman dengan barang yang ada

SPI Kuat

Pemeriksaaan jumlah surat dan paket luar negeri

Bagian

Paket Manifest kiriman

Kesesuaian jumlah barang asli dengan jumlah yang tertera di dokumen pengiriman

Pengecekan ulang data barang kiriman yang diterima SPI Lemah Pemeriksaan bea cukai Bagian Bea Cukai Pencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos (P.P.K.P) Pengecekan barang berdasarkan

keterangan paket dan menggunakan mesin scan

Pengecekan barang dilakukan secara langsung setelah barang kiriman masuk bea cukai SPI Kuat Pengiriman surat dan paket Bagian Antaran Manifest, Puri kirim Memasukkan data barang untuk pembuatan puri kirim Pengecekan data barang sesuai bar code dan data yang tertera di barang

(23)

F. TEMUAN 1. Kelebihan

a. Harga/ tarif pengiriman yang ditawarkan relatif lebih murah daripada pengiriman dengan menggunakan jasa pengiriman swasta. b. Kantor pos Indonesia bekerja sama dengan kantorpos negara lain

sehingga barang kiriman lebih cepat masuk ke negara kiriman. c. Pembayaran pajak luar negeri, bagi barang kiriman yang masuk ke

Indonesia, dapat langsung dibayarkan di kantor pos tersebut. d. Pengirim dapat mengecek keberadaan barang kirimannya dengan

menggunakan internet melalui situs website PT Pos Indonesia (http://ems.posindonesia.co.id/).

2. Kekurangan

a. Kantor pos Indonesia hanya bertanggungjawab atas barang kiriman selama barang kiriman masih berada di dalam wilayah Indonesia. b. Bar code yang diubah pada saat transit, membuat pengirim dan

penerima yang tidak tahu atas perubahan tersebut menjadi susah melakukan pemantauan atas barang kiriman tersebut.

c. Penyortiran barang kiriman dilakukan secara manual oleh satu orang operator dengan menggunakan komputer sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahan pemasukan data yang akan menyebabkan proses pengiriman barang menjadi lebih lama. d. Pemeriksaan barang di bea cukai kantor pos kebanyakan dilakukan

(24)

yang masih harus diperiksa secara manual sehingga menghabiskan waktu.

e. Kantorpos Solo hanya memiliki satu orang petugas bea cukai yang bertugas memeriksa barang kiriman luar negeri yang baru datang dan dua orang petugas paket yang masing-masing bertugas memasukkan barang kiriman (R dan EMS masing-masing).

f. Faktur kiriman yang dijadikan arsip oleh kantorpos Solo ditaruh ditempat yang sulit dijangkau dan tanpa label sehingga sulit untuk menemukan faktur yang diinginkan.

Gambar

Gambar 3.1. Alur Pengiriman Surat dan Paket Ke Luar Negeri dari Kantor Pos Solo
Gambar 3.2. Alur Penerimaan Surat dan Paket dari Luar Negeri di Kantor Pos Solo
Gambar 3.3. Alur Pengiriman (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam

Penggal I secara fungsi didominasi oleh rumah tinggal dengan wujud fisik bangunan khas rumah lama, atau rumah kampung. Atap pelana atau limasan. Dilihat dari tampilan

Sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 dan pedoman penyusunan tata ruang wilayah dari Kementrian Pekerjaan Umum bahwa rencana struktur ruang wilayah kota didefinisi

pelanggan yang mengunjungi situs e- commerce lalu memilih sebuah produk dan menyelesaikan proses pembayaran. Proses tersebut lalu dilanjutkan dengan pengiriman barang ke konsumen

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014

RIWAYAT HIDUP.. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMA Negeri 10 Makassar yang

Saat gelombang yang berjalan pada suatu saluran transmisi mencapai titik transisi, seperti suatu rangkaian terbuka, rangkaian hubungan singkat, suatu sambungan dengan saluran

Informasi tentang standar pengumuman informasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 bagi Badan Publik yang memberikan izin dan/atau melakukan perjanjian kerja2. dengan pihak lain