• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGADILAN NEGERI MAUMERE TAHUN ANGGARAN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGADILAN NEGERI MAUMERE TAHUN ANGGARAN 2020"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

.

LAPORAN

PELAKSANAAN

KEGIATAN

PENGADILAN NEGERI MAUMERE

TAHUN ANGGARAN 2020

2020

PENGADILAN NEGERI MAUMERE JALAN JENDERAL AHMAD YANI NO. 18 - MAUMERE 7/1/2020

(2)
(3)

ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN ... 1

B. VISI DAN MISI ... 3

C. RENCANA STRATEGIS (RENSTA) ... 3

BAB II A. Keadaan Perkara ... 9

B. Penyelesaian Perkara ... 10

C. Akreditasi Penjaminan Mutu ... 11

BAB III. SUMBER DAYA MANUSIA ... 12

1. Profil Sumber Daya Manusia ... 13

2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia ……… 14

3. Mutasi ... 14

4. Promosi ... 14

5. Pensiun ... 15

6. Diklat ………..15

BAB IV. PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA DAN TEKNOLOGI INFORMASI ... 16

A. Pengelolaan Keuangan ………. ... 16

B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ... 17

C. Pengelolaan Teknologi Informasi ... 18

- Implementasi e-court di Pengadilan Negeri Maumere ... 18

- Implementasi SIPP di Pengadilan Negeri Maumere... 18

BAB V PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK ... 19

- Akreditasi Penjaminan Mutu ... 19

- Pelayanan Terpadu Satu Pintu ... 19

- Inovasi Pelayanan Publik ... 20

BAB VI PENGAWASAN ... 23

A. Internal ... 23

B. Evaluasi ... 23

BAB VII PENUTUP ... 34

A. Kesimpulan ... 34

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN

Undang- Undang Dasar 1945 dalam Pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970 tentang ketentuan pokok Kekuasaan Kehakimanmenjelaskan bahwa Mahkamah agung dengan 4 (empat) badan peradilan yang berada dibawahnya adalah pelaku kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.

Adanya perubahan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung menjadi Undang-Undang Nomor 3 tahun 2009, dan adanya perubahan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986 tentang Peradilan Umum menjadi Undang-Undang Nomor 49 tahun 2009. Oleh karena itu Pengadilan Negeri Maumere juga harus mengikuti perubahan tersebut dan melaksanakannya dengan baik dengan memperhatikan tuntutan untuk menjadi badan peradilan dengan pelayanan hukum yang optimal tanpa mengesampingkan terwujudnya tujuan hukum yakni keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan.

Transparansi dan akuntabilitas merupakan salah satu prinsip untuk mendukung pemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu Pengadilan Negeri Maumere sebagai ujung tombak Mahkamah Agung RI dalamhal menerima, memeriksa, dan menyelesaikan perkara yang diajukan oleh para pencari keadilan (justiciabelen), memposisikan diri sebagai perpanjangan tangan atas “cetak biru” (blue print) yang disusun oleh Mahkamah Agung RI untuk program pembaharuan peradilan dan reformasi birokrasi sebagai upaya pencegahan atas penyimpanganyang mungkin timbul.

Sesuai dengan Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035 diperlukan usaha untuk mewujudkan suatu visi dan misi badan peradilan menjadi“Badan Peadilan yang Agung”yakni dengan cara sebagai berikut :

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara

proposional dalam APBN.

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat,

tepat waktu, biaya ringan dan proposional.

5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif bagi penyelenggara peradilan.

(5)

2

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan professional.

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan.

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi.

10. Modern dengan berbasis TI terpadu.

Pengadilan Negeri Maumere masuk dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Kupang, yang daerah hukumnya meliputi wilayah Kabupaten Sikka dengan luas wilayah kurang lebih1731.91 Km² atau 173.191 Ha, yang terbagi dalam 21 Kecamatan dengan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 160 desa/kelurahan. Dengan wilayah hukum yang demikian luas, maka untuk dapat tercapainya kinerja yang baik dalam penyelenggaraan peradilan baik teknis dan non teknis di Pengadilan Negeri Maumere yang merupakan badan peradilan di bawah Mahkamah Agung RI, sudah tentunya akan tetap konsisten dan konsekwen mengikuti dan menegakkan segala kebijakan yang telah digariskan dan ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI. maupunPengadilan Tinggi Kupang yang merupakan kawal depan dari Mahkamah Agung RI.

Pengadilan Negeri Maumere telah berupaya meningkatkan kinerjanya melalui capaian (out come)selama satu tahun anggaran sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi pada lembaga peradilan dan khususnya Pengadilan Negeri Maumere, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban Pengadilan Negeri Maumere setiap tahun menyampaikan hasil pelaksanaan tugas yang disusun dalam bentuk laporan tahunan.

Pengadilan Negeri Maumere tetap berupaya seoptimal mungkin melaksanakan tugas – tugas peradilan dan memberikan pelayanan yang baik kepada publik demi meningkatkan martabat dan wibawa Pengadilan Negeri Maumere secara khusus dan penyelenggaraan peradilan pada umumnya.Beberapa langkah dan kebijakan strategis telah dilakukan dengan mengacu pada cetak biru Mahkamah Agung RI sebagai dasar pengambilan kebijakan. Kebijakan yang diambil yakni di bidang manajemen peradilan beserta administrasinya, pengawasan internal secara berkala, mewujudkan proses perkara dengan mudah, cepat dan biaya rendah, keterbukaan informasi publik, pengadaan sarana dan fasilitas kantor yang memadai hingga kegiatan realisasi dan evaluasi.

Tentunya masih terdapat kekurangan – kekurangan yang perlu menjadi perhatian untuk dibenahi dan ditingkatkan demi kelancaran pelaksanaan tugas baik dalam penyelenggaraan peradilan, maupun dalam pengelolaan administrasi perkara dan administrasi umum.Pengadilan Negeri Maumere akan terus melakukan pembenahan secara kontinyu dan dilaksanakan dalam beberapa tahapan sampai tujuan dan sasaran akhir dapat diwujudkan.

(6)

3

B. VISI DAN MISI

Visi dan Misi Pengadilan Negeri Maumere.

Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin dicapai,sedangkan Misi adalah gambaran akan hal-hal yang harus dilaksanakan untuk mencapai Visi tersebut. Prinsip penting Negara demokrasi berdasarkan atas hukum adalah prinsip independensi peradilan dan tidak memihak.

Pengadilan Negeri Maumere sebagai salah satu kepanjangan tangan Mahkamah Agung mempunyai visi sebagai garda depan dari Mahkamah Agung, dan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman adalah badan peradilan yang bersifat independen dan tidak memihak.

Adapun visi dari Pengadilan Negeri Maumereadalah:

“Terwujudnya Pengadilan Negeri Maumere Yang Agung”

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Maumere menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan,yaitu:

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Maumere;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Maumere; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Maumere;

C. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Maumere Tahun 2020-2024 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Maumere diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang(2005-2025) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM) tahun 2020- 2024, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2020-2024.

Untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Pengadilan Negeri Maumere dan rencana serta strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada, dengan tujuan agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati, serta tegaknya supermasi hukum.

(7)

4

Tujuan dan Sasaran Strategis.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Maumere.

AdapunTujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Maumere adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan penyelesaian perkara.

2. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.

4. Peningkatan kualitas pengelolaan anggaran. 5. Peningkatan tertib administrasi perkara. 6. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Maumere adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya percepatan penyelesaian perkara. 2. Aksebilitas masyarakat atas putusan perkara. 3. Sumber daya manusia yang berkualitas. 4. Optimalisasi penyerapan anggaran. 5. Terwujudnya tertib administrasi perkara.

6. Tersedianya saran dan prasarana yang memadai.

Keenam sasaran strategis selanjutnya ditetapkan untuk dapat ditindaklanjuti sebagai bentuk program kerja melalui arah kebijakan yang telah disepakati, yaitu:

1. Peningkatan Manajemen Peradilan.

Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian halnya dengan Pengadilan Negeri Maumere yang melaksanakan tugas pokok peradilan umum yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara. Pengadilan Negeri Maumere merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat teknis kepada masyarakat pencari keadilan.

Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Pengadilan harus didukung oleh manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok Pengadilan. Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.

2. Peningkatan pelayanan prima terhadap publik serta aksesibilitas masyarakat terhadap penangan perkara dan penyelesaiannya.

Didalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses Transparansi kinerja peradilan maka Keterbukaan informasi yang efektif dan efisien

(8)

5

merupakan bagian dari komitmen Mahkamah Agung dalam rangka reformasi birokrasi, bahkan Mahkamah Agung telah lebih dahulu merealiasikan jauh sebelum Undang undang Keterbukaan Informasi Publik, sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Setelah SK 144 ditetapkan, terbit peraturan perundang-undangan yang lain yang mengatur pelaksanaan keterbukaan informasi yaitu Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik yang harus dijadikan pedoman pelayanan informasi oleh seluruh Badan Publik, termasuk Pengadilan. Mewujudkan pelaksanaan tugas dan pelayanan informasi yang efektif dan efisien serta sesuai dengan ketentuan dalam peraturan peraturan perundang-undangan, diperlukan pedoman pelayanan informasi yang sesuai dengan tugas, fungsi dan organisasi Pengadilan. Maka ditetapkan pedoman pelayanan informasi yang sesuai dan tegas melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.Masyarakat dapat dengan mudah dan leluasa untuk mendapatkan informasi tentangPengadilan Negeri Maumere melalui Meja Informasi yang telah tersedia di Pengadilan Negeri Maumere, melalui Website Pengadilan Negeri Maumere: www.pn-maumere.go.id, dan melalui media social facebook dengan akun Pengadilan Negeri

Maumere dan untuk penelusuran perkara Pengadilan Negeri Maumere yaitu melalui SIPP

(Sistem Informasi Penelusuran Perkara)/CTS (Case Tracking System) Pengadilan Negeri Maumere serta untuk Putusan dapat diunduh langsung melalui Direktori Putusan Pengadilan Negeri Maumere.

3. Peningkatan sumber daya manusia dan kinerja aparatur Pengadilan.

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Pengadilan Negeri Maumere sangat diperlukan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal guna menumbuhkan kepercayaan kepada aparatur Pengadilan Negeri Maumere dalam menegakan supremasi hukum dan keadilan.

Adapaun indikator kinerja utama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat diukur dengan pencapai sebagai berikut:

a. Prosentase pegawai yang dibina melalui Diklat; b. Prosentase pegawai yang lulus Diklat Teknis; c. Prosentase pegawai yang lulus Diklat Non Yudicial

4. Peningkatan kualitas pengelolaan dan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Cakupan pembaruan pengelolaan anggaran untuk menuju kemandirian pengelolaan anggaran Badan Peradilan meliputi :

(9)

6

a.Penyusunan standar biaya khusus bidang peradilan sebagai syarat penerapan anggaran berbasis kinerja;

b. Analisis terhadap baseline dalam rangka implementasi kerangka pengeluaran jangka menengah;

c. Restrukturisasi program dan kegiatan;

d. Evaluasi standar biaya khusus bidang peradilan; e. Penetapan baseline dalam rangka implementasi KPJM; f. Penataan Sistem dan Prosedur Pelaksanaan :

a). Perumusan mekanisme pelaksanaan DIPA;

b). Penyusunan Sistem Operating Prosedur Penerimaan dan Belanja; c). Evaluasi SOP penerimaan dan belanja

d). Memperkuat kemampuan SDM Pengelola Anggaran

Edukasi anggaran menuju independensi anggaran Peradilan Negeri Maumere dilaksanakan dengan pelatihan di bidang pengelolaan keuangan, diantaranya adalah pelatihan perencanaan anggaran berbasis kinerja, pelatihan Kuasa Pengguna Anggaran, pelatihan pejabat pembuat komitmen, pelatihan penguji tagihan, pelatihan bendahara penerimaan dan pengeluaran;

2) Mendorong Transparansi Pengelolaan Anggaran :

a. Implementasi peraturan teknis tentang kemandirian anggaran Pengadilan Negeri Maumere;

b. Perumusan kebijakan dan atau peraturan perundang- undangan tentang transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja;

c. Implementasi transparansi pengelolaan penerimaan dan belanja; 5. Peningkatan penanganan administrasi perkara dan administrasi umum.

Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian halnya dengan Peradilan Negeri yang melaksanakan tugas pokok peradilan umum.PengadilanNegeri Maumere merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat teknis kepada masyarakat pencari keadilan, oleh karenanya dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya. Adapun indikator untuk mencapai hal tersebut adalah:

a. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan oleh Majelis; b. Prosentase pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu;

c. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap;

d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak;

(10)

7

f. Prosentase penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat; 6. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai.

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sararana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Negeri Maumere sebagai badan peradilan umum dibawah Mahkamah Agung RI. Dalam menegakkan supermasi hukum dan keadilan .

Sarana dan prasarana baik yang berkaitan langsung dengan fungsi Pengadilan, maupun untuk kebutuhan aparatur Pengadilan Negeri Maumere.

Adapun untuk mengukur pencapaian dari program tersebut tersebut dengan menggunakan Prosentase Pencapaian Penyediaan Sarana Dan Prasarana yang Mendukung Penyelenggaraan Peradilan Berbasis Teknologi Informasi (TI).

Dari rencana strategis tersebut diharapkan seluruh kegiatan pelaksanaan tugas teknis yudisial maupun non yudisial dapat dilakukan dengan baik serta dapat menjadi pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), sehingga hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan dapat diminimalisir dan dapat memperkokoh pelaksanaan visi dan misi Pengadilan Negeri Maumere.

Di tahun 2020 ini yang terusmenjadi perhatian adalah mengenai pelayanan administrasi, dimana dengan adanya pelayanan IT berupa keterbukaan informasi, maka akses masyarakat terhadap berbagai pelayanan administrasi perkara dapat dengan mudah didapatkan.Demikian pula dengan Statistik perkara dan hal-hal lain yang menunjang bagi pelayanan administrasi baik pidana dan perdata.

Dalam peningkatan kinerja lembaga Mahkamah Agung beserta jajarannya yang ada di bawahnya termasuk Pengadilan Negeri Maumere, maka menjadi sorotan dari masyarakat luas mengenai lamanya waktu dalam memutus suatu perkara. Untuk itu di Tahun 2020 ini Pengadilan Negeri Maumere berusaha menargetkan mengenai jangka waktu suatu perkara harus sudah putus, yaitu 5 bulan.

Untuk dapat merealisasikan program kerja tersebut, upaya yang akan dilaksanakan adalah peningkatan kemampuan para Hakim dan Panitera Pengganti serta diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang dapat menunjang peningkatan kinerja para Hakim dan Panitera Pengganti dalam menangani suatu perkara.

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Pengadilan Negeri Maumere sebagai langkah strategis di tahun 2020 dalam penanganan perkara, yaitu :

1. Percepatan Penyelesaian Perkara

Percepatan penyelesaian perkara masih menjadi prioritas di Pengadilan Negeri Maumere sesuai dengan harapan dari Pimpinan Mahkamah Agungyang telah mendapat perhatian penting di Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum melalui monitoring di Sistem Informasi Penelusuran Perkara yaitu kepatuhan dalam penginputan dan kelengkapan data

(11)

8

yang dimasukan dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) sehingga dapat mengetahui presentase penyelesaian perkara yang telah dicapai oleh Pengadilan Negeri Maumere.

2. Pelaporan Keadaan Perkara

Salah satu fungsi laporan bulanan adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu Satker telah dapat dijalankan dengan baik. Selama tahun 2020, Pengadilan Negeri Maumere telah membuat Laporan sesuai dengan apa yang telah diintruksikan oleh Mahkamah Agung dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor: 3/DJU/HM02.3/6/2014 tanggal 20 Juni 2014 tentang Administrasi Pengadilan Berbais Teknologi Informasi di Lingkungan Peradilan Umum. Dengan demikian setiap Laporan Bulanan dibuat menggunakan aplikasi SIPP/CTS Pengadilan Negeri Maumere.Laporan bulanan tersebut belum dapat dicetak sebagai arsip karena ketidaktersedianya Printer A3 untuk pencetakan laporan bulanan yang dibuat oleh Kepaniteraan Hukum tersebut.

3. Pendayagunaan Teknologi Sebagai Alat Bantu Penyelesaian Perkara

Pada upaya percepatan penyelesaian perkara maka penyediaan teknologi menjadi sangat penting,dimana telah ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Maumere agar penggunaan teknologi benar-benar dilaksanakan dengan tertib dan baik, mulai dari proses penerimaan perkara sampai dengan putusnya perkara hingga proses minutasi perkara bisa dikontrol dengan baik, sehingga proses suatu perkara dapat berjalan dengan cepat dan tepat waktu sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.

4. Peningkatan Kemampuan SDM Kepaniteraan dalam Pendayagunaan Teknologi

Untuk meletakkan fondasi yang kuat bagi pendataan perkara di masa depan, Kepaniteraan memandang penting penyiapan SDM yang handal dan mampu melaksanakan fungsinya dengan optimal.

(12)

9

BAB II

KEADAAN PERKARA

A. KEADAAN PERKARA a. Perkara Pidana 1. Pidana Biasa/Singkat No Nama Satker

Pidana Biasa/Singkat Rasio Penyelesaian

Perkara (%) Sisa Thn

2020

Masuk Putus Cabut Sisa Thn 2020 1. Pengadilan Negeri

Maumere 2 108 99 - 11 90%

Total

2. Pidana Anak

No Nama Satker

Pidana Anak Rasio

PenyelesaianPerkra (%)

Sisa Thn. 2020

Masuk Putus Cabut Sisa Thn. 2020 1. Pengadilan Negeri Maumere - 4 4 - - 100% Total

3. Pidana Cepat/Ringan/Lalu Lintas

No. Nama Satker

PidanaCepat/Ringan/Lalu-lintas Rasio PenyelesaianPerkra (%) Sisa Thn. 2020

Masuk Putus Cabut Sisa Thn. 2020 1. Pengadilan Negeri Maumere - 1674 1674 - - 100% Total

4. Pidana Pra Peradilan

No. Nama Satker

Pidana PraPeradilan Rasio

Penyelesaian Perkara (%) Sisa

Thn. 2020

Masuk Putus Cabut Sisa Thn. 2020 1. Pengadilan

Negeri Maumere

(13)

10 b. Perkara Perdata 1. Perdata Gugatan No . Nama Satker

Perdata Gugatan Rasio

Penyelesaian Perkara (%) Sisa Thn.

2020

Masuk Putus Cabut/ Gugur Sisa Thn. 2020 1. Pengadilan Negeri Maumere 14 53 44 0 23 65,67% Total 2. Perdata Permohonan

No. Nama Satker

PerdataPermohonan Rasio Penyelesaian Perkara (%) Sisa Thn. 2020

Masuk Putus Cabut/ Gugur Sisa Thn. 2020 1. Pengadilan Negeri Maumere - 31 31 - - 100% Total B. PENYELESAIAN PERKARA

1. Jumlah sisa perkara yang diputus

Jenis Perkara Sisa Perkara yang harus diselesaikan (tahun 2020)

Sisa Perkara yang diselesaikan

Pidana 2 2

Perdata 14 14

2. Jumlah Perkara yang diputus tepat waktu

Jenis Perkara Sisa Perkara Tahun 2020

Perkara Masuk Tahun 2020

Perkara yang harus diselesaikan

Perkara yang telah selesai

Pidana 2 1786 1788 1777

Perdata 14 84 98 75

3. Jumlah Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan PK

Jenis Perkara Perkara yang telah diselesaikan

Perkara BHT Perkara lanjut upaya hukum

Pidana 1777 1773 4

Perdata 75 66 9

4. Jumlah Perkara Perdata yang berhasil di Mediasi

NO Uraian Jumlah Perkara yang berhasil diMediasi

1. Pengadilan Negeri Maumere Nihil

5. Jumlah Perkara Anak yang berhasil melalui Diversi ada

NO Uraian Jumlah Perkara yang berhasil melalui diversi

(14)

11

C. AKREDITASI PENJAMINAN MUTU

1. POSBAKUM

SATUAN KERJA PAGU REALISASI % SISA

Pengadilan Negeri Maumere

Rp28.800.000,00 Rp28.800.000,00 100 -

2. SIDANG KELILING

SATUAN KERJA PAGU REALISASI % SISA

Pengadilan Negeri Maumere

- - - -

3. PERKARA PRODEO

SATUAN KERJA PAGU REALISASI % SISA

Pengadilan Negeri Maumere

(15)

12

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MAUMERE KELAS II

BAB III SUMBER DAYA MANUSIA

KETUA

JOHNICOL RICHARD F. SINE, S.H.

WAKIL KETUA

CONSILIA INA L. PALANG AMA, S.H.

HAKIM : 1. DODI EFRIZON, S.H. 2. MIRA HERAWATY, S.H. 3. ROKHI MAGHFUR, S.H. 4. FELICIA MOSIANTO, S.H. 5. WIDYASTOMO ISWORO, S.H. 6. AGUNG SATRIO WIBOWO, S.H.

PANITERA

ANIK SUNARYATI, S.H.

SEKRETARIS YANUARTI M. K. DJAWA, S.E.

KELOMPOK FUNGSIONAL:

- PANITERA PENGGANTI PRANATA PERADILAN

1.YACOBUS KASI - 2. ELLEN L. W. M. SUPIT, S.H.

3. ALBERTUS ASAN GELI, S.H. 4. SERVASIUS FRANSO RATU, S.H.

- JURUSITA 1. RIKARDUS R. MITE 2. BUHARI WENI -JURUSITA PENGGANTI 1. MARIA NDALIA 2. H. E. DOKO PANMUD HUKUM ANTONIA L. OLA, S.H. PANMUD PERDATA YOHANA F. ITO PANMUD PIDANA LUKAS KATAN LETON

KASUBAG UMUM & KEUANGAN LUSIANY P. O. S. NAY, A.Md.

KASUBAG PERENCANAAN, TI DAN PELAPORAN JACKSON DENI FAAH, S.AP.

KASUBAG KEPEGAWAIAN DAN ORTALA

VINSENSIUS BARU

KELOMPOK FUNGSIONAL

PRANATA KOMPUTER ARSIPARIS

- -

PUSTAKAWAN BENDAHARA

(16)

13

A. SUMBER DAYA MANUSIA

1. Profil Sumber Daya Manusia

a. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

Tenaga Teknis Yudisial yang ada di Pengadilan Negeri Maumere berjumlah 20 (dua puluh) orang, yang terdiri dari:

- Ketua : 1 orang

- Wakil Ketua : 1 orang

- Hakim Pengadilan Negeri : 6 orang

- Panitera : 1 orang

- Panitera Muda Pidana : 1 orang - Panitera Muda Perdata : 1 orang - Panitera Muda Hukum : 1 orang - Panitera Pengganti : 4 orang

- Jurusita : 2 orang

- Jurusita Pengganti : 2 orang (Data per 31 Desember 2020)

b. Sumber daya Manusia Non Teknis Yudisial

Jumlah tenaga non teknis yudisial (tenaga administrasi) pada Pengadilan Negeri Maumere 21 (dua puluh satu) orang, yang terdiri dari :

- Sekretaris : 1 orang

- Kepala Sub Bagian Kepegawaian & Ortala : 1 orang - Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan : 1 orang - Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan : 1 orang - Staf Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan : - - Staf Sub Bagian Umum dan Keuangan : 1 orang

- Staf Urusan Pidana : 1 orang

- Staf Urusan Perdata : 1 orang

- Staf Urusan Hukum : - orang

- Honorer : 14 orang

(17)

14

DATA KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA PENGADILAN NEGERI MAUMERE BERDASARKAN KEPANGKATAN DAN PENDIDIKAN

SATUAN KERJA

PANGKAT /

GOLONGAN PENDIDIKAN JUMLAH

I II III IV SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 PENGADILAN NEGERI MAUMERE 0 4 21 2 0 0 11 1 15 0 0 27

2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Pengadilan Negeri Maumere membutuhkan penambahan Hakim Senior karena Hakim di Pengadilan Negeri Maumere hanya sebanyak 1 orang Hakim senior.

Susunan organisasi yang baru sesuai dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2015 telah terbentuk di Pengadilan Negeri Maumere, namun Pengadilan Negeri Maumere masih membutuhkan beberapa tenaga untuk mengisi kekosongan, yakni sebagai berikut :

1. Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana membutuhkan 1 (satu) orang sebagai staf.

2. Bagian Perencanaan, IT, dan Pelaporan membutuhkan 2 orang staf untuk tenaga IT dan Pelaporan.

3. Bagian Kepaniteraan Perdata membutuhkan 2 orang staf. 4. Bagian Kepaniteraan Pidana membutuhkan 2 orang staf. 5. Bagian Kepaniteraan Hukum membutuhkan 1 orang staf.

3. Mutasi

Mutasi alih tugas pada tahun 2020 pada Pengadilan Negeri Maumere yaitu:

- Mutasi Keluar dari Hakim Pengadilan Negeri Maumere atas nama Arief Mahardika, S.H., menjadi Hakim Pengadilan Negeri Hakim Pengadilan Negeri Martapura Kelas IB.

4. Promosi

a.Promosi Jabatan Struktural

- Promosi jabatan struktural sepanjang tahun 2020 tidak ada karena masih dalam pengusulan promosi jabatan struktural Pengadilan Negeri Maumere atas nama Jackson Deni Faah, S.AP. Kasubag PTIP Pengadilan Negeri Maumere diusulkan menjadi Sekretaris Pengadilan Negeri.

b. Promosi Jabatan Fungsional.

- Promosi jabatan fungsional sepanjang tahun 2020 tidak ada karena masih dalam pengusulan promosi jabatan fungsional atas nama Melkior Kawe dan Fransiskus Tikneon dari Staf Pelaksana Pengadilan Negeri Maumere menjadi Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Maumere.

(18)

15

5. Pensiun

Untuk Tahun 2020tidak adaHakim maupun Pegawai yang memasuki usiapensiun.

6. Diklat (SDM Teknis/Non Teknis yang telah mengikuti diklat)

No NAMA SATKER JENIS DIKLAT NAMA PESERTA 1 PENGADILAN

NEGERI MAUMERE

1.Pelatihan Mentoring Leader ( Leader A Coach ) bagi Ketua/ Kepala Pengadilan dan Pelatihan English Effective Presentation Tahun 2020 di Kampus Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI Di Megamendung Bogor. 2. Pelatihan Integrated Risk Management yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI 3. Pelatihan WEBINAR Mentoring Gelombang II, yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI

4.Pelatihan Online Manajemen Risiko Gelombang I Tahun 2020 diselenggarakan Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia di Megamendung Bogor- Jawa Barat

5.Pelatihan Webinar Nasional dengan Tema “ Mengurai Problematika Elektronik Putusan Pengadilan di Era Digital, diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Jember.

6.Pelatihan Kelas Insentif “ Berkomunikasi melalui Media Sosial

JOHNICOL R. F. SINE, S.H.

2 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Pelatihan Online Sertifikasi Hakim Pengadilan Hubungan Industrial

diselenggarakan Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik

CONSILIA INA L. P. AMA, S.H.

3 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Pendidikan dan Pelatihan Terpadu Sertifikasi Sitem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Seluruh Indonesia

MIRA HERAWATY, S.H.

4 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Pendidikan dan PelatihanTerpadu Sertifikasi Sitem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Seluruh Indonesia

ROKHI MAGHFUR, S.H.

5 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Pendidikan dan Pelatihan Terpadu Sertifikasi Sitem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Seluruh Indonesia

FELICIA MOSIANTO, S.H.

6 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Pendidikan dan Pelatihan Terpadu Sertifikasi Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Seluruh Indonesia

WIDYASTOMO ISWORO, S.H.

7 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Pendidikan dan Pelatihan Terpadu Sertifikasi Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Seluruh Indonesia

AGUNG S. WIBOWO, S.H.

8 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

1.Pelatihan Online English Effective Presentation Gelombang II Tahun 2020 diselenggarakan Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia di Megamendung Bogor- Jawa Barat

2.BimbinganTeknis Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) Berbasis Web 3. Pelatihan Online Kepemimpinan Pengawas Gelombang II Tahun 2020 diselenggarakan Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia di Megamendung Bogor- Jawa Barat

JACKSON DENI FAAH, S.AP.

9 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Peningkatan Kualitas Tenaga Teknis Bagi Panitera Pengganti di Lingkungan Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2020

ELLEN L. W. M. SUPIT, S..H.

10 PENGADILAN NEGERI MAUMERE

Peningkatan Kualitas Tenaga Teknis Bagi Panitera Pengganti di Lingkungan Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2020

(19)

16

BAB IV

A. PENGELOLAAN KEUANGAN

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA

Pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Pengadilan Negeri Maumere Belanja Pegawai dan Belanja Barang, dengan rincian pagu dan realisasidapat dilihat pada tabel dibawah ini.

a. Belanja Pegawai

NO SATKER PAGU DIPA

Rp BELANJA PEGAWAI REALISASI/PELAKSANAAN SISA S/D 31 DESEMBER 2020 Rp % Rp 1 PENGADILAN NEGERI MAUMERE 2.990.777.000 2,979,631,545 99,58 12.626.534 b. Belanja Barang

NO SATKER PAGU DIPA

Rp BELANJA BARANG REALISASI/PELAKSANAAN SISA S/D 31 DESEMBER 2020 Rp Rp % 1 PENGADILAN NEGERI MAUMERE 1.516.184.000 1.509.304.032 99,57 6.879.968

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR MAHKAMAH AGUNG

Pelaksanaan Program Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung di Pengadilan Tinggi Kupang dan Pengadilan Negeri di wilayah hukumnya, yaitu Belanja Modal, rincian pagu dan realisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. N O SATKER PAGU DIPA Rp BELANJA MODAL REALISASI/PELAKSANA AN SISA S/D 31 DESEMB ER 2020 Rp Rp % 1 PENGADILAN NEGERI MAUMERE 25.000.000 25.000.000 100 -

(20)

17

3. PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN (DIPA 03)

Pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan di Pengadilan Tinggi Kupang , rincian pagu dan realisasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

N

O SATKER

PAGU DIPA BELANJA BARANG

SISA S/D 31 DESEMBE R 2020 REALISASI/PELAKSANAA N Rp Rp % Rp 1 PENGADILAN NEGERI MAUMERE 87.650.000 85.504.260 97,55 2.145.740

B. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana gedung dikelola dan dilaksanakan sesuai pola/aplikasi Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN)/SIMAK (terlampir), dalam bentuk pembuatan laporan semester maupun tahunan (LTI) serta dibuatkan Kartu Inventaris Barang (KIB), Daftar Inventaris Barang (DIB) serta melakukan pembayaran pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya.

1. Sarana dan Prasarana Gedung a.Pengadaan

Pada tahun anggaran 2020 untuk pengadaan sarana dan prasarana gedung Pengadilan Negeri Maumere tidak mendapatkan anggaran.

b.Pemeliharaan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana gedung Pengadilan Negeri Maumere sesuai dana yang dialokasikan dalam DIPA Tahun Anggaran 2020 yaitu pemeliharaan gedung, halaman kantor, pagar gedung kantor, pos jaga dan rumah genset dengan anggaran sebesar Rp227.700.000,00 (dua ratus dua puluh juta tujuh ratus ribu rupiah)

c.Penghapusan

Bahwa pada tahun anggaran 2020 untuk penghapusan sarana dan prasarana gedung Pengadilan Negeri Maumere sampai tanggal 31 Desember 2020 tidak ada dilakukan penghapusan.

2.Sarana dan Prasarana fasilitas gedung; a.Pengadaan

Untuk Pengadaan Sarana dan prasarana fasilitas gedung pada Pengadilan Negeri Maumere untuk Tahun Anggaran 2020 mendapatkan alokasi anggaran untuk pengadaaan 2 (dua) unit PC (Personal Computer) sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

b.Pemeliharaan;

Sesuai DIPA Tahun Anggaran 2020 Pengadilan Negeri Maumere mendapat alokasi Dana untuk pemeliharaan sarana gedung dan inventaris kantor dengan alokasi

(21)

18

anggaran sebesar Rp156.944.000,00,- (seratus lima puluh enam juta sembilan ratus empat puluh empat ribu rupiah) yang peruntukannya untuk pemeliharaan peralatan dan mesin (Pemeliharaan kendaraan Roda 4 (empat) dan Roda 2 (dua), mesin foto copy, AC Split, Printer, Genset, Laptop, Komputer/PC, Tabung Pemadam Kebakaran bahan bakar genset dan Inventaris Kantor).

c.Penghapusan;

Bahwa pada tahun anggaran 2020 untuk penghapusan sarana dan prasarana fasilitas gedung Pengadilan Negeri Maumere sampai tanggal 31 Desember 2020 tidak dilaksanakan penghapusan.

C. PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Sepanjang awal hingga menjelang akhir tahun 2020 Pengelolaan teknologi informasi pada Pengadilan Negeri Maumere masih dibantu oleh seorang tenaga Pramubakti yang berlatar belakang pendidikan Strata 1 Teknik Informatika.

- Implementasi e-court di Pengadilan Negeri Maumere

Pengadilan Negeri Maumere telah melaksanakan e-court dan hingga akhir tahun 2020 telah terdaftar:

1. 52 (lima puluh dua) perkara perdata gugatan; 2. 1 (satu) perkara perdata Permohonan;

3. 4 (empat) perkara perdata Gugatan Sederhana

4. 1 (satu) perkara perdata gugatan yang mengajukan upaya hukum banding; - Implementasi SIPP di Pengadilan Negeri Maumere

Pelaksanaan SIPP di Pengadilan Negeri Maumere hingga akhir tahun 2020 menurut evaluasi dari http://evaluasi.badilum.mahkamahagung.go.id/# terkait Kinerja, Kepatuhan, Kesesuaian dan Kelengkapan mencapai point 956.82

(22)

19

BAB V

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

-

AKREDITASI PENJAMINAN MUTU

Pengadilan Negeri Maumere telah melaksanakan akreditasi Penjaminan Mutu danmendapatkan sertifikat akreditasi Penajiman Mutu dengan Nomor: TAPM. 156/QMR/Sertifikat/11/2017 dan telah dilaksanakan 3 (dua) kali asesmen surveillance oleh Pengadilan Tinggi Kupang di tahun 2018, 2020 dan 2020.

-

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pengadilan Negeri Maumere telah dilaksanakan dengan baik kepada pencari Keadilan dan Pengguna Pengadilan Negeri Maumere dengan fasilitas yang tersedia dan telah mendapatkan penambahan 4 (empat) unit Komputer untuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Penambahan Anjungan Informasi Pengadilan Negeri Maumere yang dikirimkan langsung dari Biro Perlengkapan Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia.

(23)

20

- INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI PENGADILAN NEGERI

MAUMERE

A. APLIKASI VIRAL

Sebagai wujud peningkatan pelayanan di Pengadilan Negeri Maumere khususnya pelayanan informasi terhadap masyarakat pencari keadilan dan pengguna Pengadilan sesuai dengan amanah dari Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan Negeri Maumere, maka Pengadilan Negeri Maumere meluncurkan inovasi VIRAL (Virtual Asisten Pengadilan) yaitu pemberian informasi melalui chat WhatsApp. Aplikasi ini merupakan pengembangan dari inovasi sebelumnya yang telah ada yaitu SWANGGI (SMS Gateway Pengaduan dan Informasi) namun dalam pelaksanaannya kurang begitu maksimal karena dari hasil monitoring dan evaluasi bahwa dengan kemajuan teknologi, masyarakat lebih banyak menggunakan layanan pengiriman pesan melalui chat melalui Whatsapp dibandingkan menggunakan short message services (SMS). Masyarakat pencari keadilan dan pengguna Pengadilan dapat dengan mudah menggunakan layanan ini yaitu cukup dengan mengirimkan pesat chat via Whatsapp ke nomor SMS Center Pengadilan Negeri Maumere 0811 3813 771 dengan format informasi yang dibutuhkan sebagai berikut:

1) Jadwal Sidang Mendatang ketik sidang#Nomor_Perkara 2) Biaya Perkara ketik biaya#Nomor_Perkara

3) Info Perkara ketik infoperkara#Nomor_Perkara

4) Denda Tilang ketik tilang#nomor polisi atau nomor kendaraan yang dicatat pada kertas tilang atau nomor blangko tilang contoh tilang#DH 4121 TYP

5) Layanan pada Kepaniteraan Pidana Ketik : layanan pidana 6) Layanan pada Kepaniteraan Perdata Ketik : layanan perdata 7) Layanan pada Kepaniteraan hukum Ketik : layanan hukum 8) Surat Keterangan Tidak Pernah di pidana dll Ketik : eraterang 9) Pengaduan ketik pengaduan

Inovasi ini juga merupakan implementasi jangka pendek Aksi Perubahan Peserta Diklat Pelatihan Kepemimpinan dan Pengawasan Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia Gelombang II Angkatan VI Tahun 2020 atas nama Jackson Deni Faah, S.AP., yang dalam tugas pokok dan fungsi sebagai Kepala Sub Bagian, Teknologi Informasi dan Pelaporan Pengadilan Negeri Maumere.

(24)

21

(25)

22 B. PERSIDANGAN ONLINE

Menindaklanjuti Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 1 Tahun 2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Pedoman pelaksanaan tugas selama masa pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya, Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman pelaksanaan tugas selama masa pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya, Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan umum Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor: 379/DJU/PS.00/3/2020 perihal Persidangan Perkara Pidana Secara Teleconference dan Surat Ketua Pengadilan Tinggi Kupang nomor: W26.U/803/HK.01/3/2020 tanggal 31 Maret 2020 perihal Persidangan Perkara Pidana Secara Teleconference, maka Ketua Pengadilan Negeri Maumere Johnicol R. F. Sine, S.H., setelah berkoordinasi dengan Kepala Kejaksaan Negeri Sikka dan Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Maumere sehingga terhitung sejak Senin 6 April 2020 hingga berakhirnya masa darurat bencana wabah penyakit akibat dari penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) persidangan perkara pidana oleh Pengadilan Negeri Maumere dilaksanakan secara daring (online) dengan memanfaatkan aplikasi Skype.

(26)

23

BAB VI

PENGAWASAN

A. PENGAWASAN INTERNAL

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan internal di Pengadilan Negeri Maumere, tidak hanya menyangkut penyelenggaraan peradilan melainkan juga meliputi pelaksanaan penanganan administrasi, baik administrasi perkara yang dikelola oleh bagian kepaniteraan (Pidana, Perdata dan Hukum) maupun administrasi umum yang dikelola oleh bagian kesekretariatan (Personalia, Keuangan, Umum dan lain – lain) serta tingkah laku dan perbuatan para pejabat dan para pegawai Pengadilan baik tingkah laku dalam dinas maupun di luar dinas. Dan untuk pengawasan internal tersebut telah ditunjuk Hakim Pengawas Bidang dibawah koordinasi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Maumere sebagaimana dalam tabel dibawah ini:

HAKIM PENGAWAS BIDANG

NO. NAMA/NIP BIDANG KETERANGAN

1. CONSILIA INA L. PALANG AMA, S.H. KOORDINATOR PENGAWASAN -- 2. DODI EFRIZON, S.H. WIDYASTOMO ISWORO, S.H. FELICIA MOSIANTO, S.H. KESEKRETARIATAN (Sub Bagian Umum dan Keuangan, Sub Bagian

Perencanaan, TI dan Pelaporan, dan Sub Bagian

Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana)

--

3. MIRA HERAWATY, S.H. ROKHI MAGFUR, S.H.

AGUNG SATRIO WIBOWO, S.H.

KEPANITERAAN (Kepaniteraan Muda Pidana, Kepaniteraan Muda

Perdata, dan Kepaniteraan Muda Hukum)

--

B. EVALUASI

A. Pengawasan di Bidang Teknis dan Administrasi

I. Pengawasan yang dilakukan Ketua Pengadilan Negeri terhadap : 1. Yang didelegasikan kepada Wakil Ketua Pengadilan Negeri :

a. Pelaksanaan tugas selaku koordinator pengawasan di Pengadilan Negeri;

(27)

24 di Pengadilan Negeri;

c. Pelaksanaan penyelesaian pengaduan masyarakat terhadap tingkah laku dan pelaksanaan tugas Hakim — Hakim, Kepaniteraan, dan Pegawai di Pengadilan Negeri;

2. Hakim, Hakim Pengawas dan Pengamat Narapidana, dan Hakim Pengawas Bidang :

a. Tenggang waktu penyelesaian perkara Pidana :

- Penyelesaian perkara yang berkaitan dengan masa tahanan;

- Penyelesaian/minutasi perkara.

- Penyelesaian perkara yang menarik perhatian masyarakat;

b. Tenggang waktu penyelesaian perkara Perdata :

- Penyelesaian perkara sesuai dengan SEMA No. 2 tahun 2014;

- Penyelesaian perkara sesuai dengan SOP;

c. Memantau dan mengadakan evaluasi setiap bulan terhadap laporan keadaan perkara dari Panitera Muda Pidana dan Panitera Muda Perdata;

d. Menerima laporan Hakim Pengawas dan Pengamat Narapidana, serta Hakim Pengawas Bidang;

3. Panitera:

a. Memantau pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP; b. Mengevaluasi proses penyelesaian administrasi perkara; c. Memantau pelaksanaan eksekusi putusan perkara perdata dan

grosse acte, termasuk eksekusi berdasarkan delegasi dari Pengadilan Negeri lain;

d. Memantau pelaporan pelaksanaan putusan perkara pidana yang telah berkekuatan hukum tetap dan Kejaksaan;

e. Memantau pengelolaan dan administrasi keuangan perkara perdata dan pidana, serta konsignasi;

4. Sekretaris:

a. Memantau pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

b. Mengevaluasi proses penyelesaian administrasi administrasi umum;

c. Memantau pelaksanaan Program Kerja, Pelaksanaan dan Laporan Pertanggung Jawaban DIPA;

(28)

25

II. Pengawasan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri :

a. Memantau pelaksanaan tugas - tugas Hakim, Panitera dan Sekretaris dan jajarannya pada Pengadilan Negeri;

b. Memantau pelaksanaan tugas dalam penyelesaian administrasi perkara pidana dan perkara perdata;

c. Memantau tingkah laku Aparat Pengadilan Negeri;

d. Melaksanakan penanganan pengaduan di Pengadilan Negeri berdasarkan SK KMA No. 1-144/KMA/SK/I/2011 dan Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung R.I Nomor: 1586/DJU/SK/PS01/9/2015 tentang Pedoman Standar Pelayanan Pemberian Informasi Publik untuk masyarakat Pencari Keadilan dan standard meja Informasi di Pengadilan; e. Memantau pengelolaan administrasi pengawasan oleh Panitera

Muda Hukum;

III. Pengawasan Oleh Panitera terhadap Kepaniteraan Pidana, Perdata, Hukum, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti :

1. Pelaksanaan tugas — tugas para Panitera Muda di Kepaniteraan sesuai dengan Pola BINDALMIN dan SOP;

2. Memantau pelaksanaan pengawasan dan Pembinaan oleh Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata, dan Panitera Muda Hukum terhadap kinerja Staf;

3. Penelaahan dan penelitian berkas perkara oleh Panitera Muda; 4. Penyusunan daftar kebutuhan untuk penyusunan RKAKL oleh

para Panitera Muda;

5. Pelaksanaan tugas Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti;

6. Memantau pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

7. Memantau pelaksanaan tugas - tugas dalam penyelesaian perkara;

8. Memantau penyelesaian administrasi perkara dan laporan berkala;

9. Memantau pengawasan dan pembinaan terhadap para Panitera Muda, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti; 10. Memantau pengelolaan administrasi biaya perkara dan pelaporan

keuangan perkara setiap bulannya;

IV. Pengawasan oleh Sekretaris terhadap Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan

(29)

26

Pelaporan dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.

1. Pelaksanaan tugas — tugas di Kesekretariatan sesuai dengan Pola BINDALMIN dan SOP;

2. Memantau pelaksanaan pengawasan dan Pembinaan oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terhadap kinerja Staf;

3. Pembuatan pelaporan keuangan dan barang milik negara (BMN) ke Mahkamah Agung RI dan instansi terkait;

4. Penggunaan barang inventaris dan pengelolaan administrasinya; 5. Memantau Penyusunan daftar kebutuhan untuk penyusunan

RKA-KL oleh para Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan;

6. Memantau pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP; 7. Memantau pelaksanaan DIPA;

8. Mengawasi pelaksanaan tugas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

9. Memantau pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bagian;

10. Memantau pelaksanaan tugas dibidang kebersihan, keamanan, dan ketertiban kantor;

V. Pengawasan oleh Para Panitera Muda terhadap Staf : 1. Panitera Muda Pidana :

a. Pelaksanaan registrasi perkara, Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali, Grasi, dan Pra Peradilan;

b. Pelaksanaan registrasi penahanan, perpanjangan penahanan, pengalihan penahanan, penangguhan penahanan, pelepasan dari tahanan, dan pembantaran penahanan;

c. Pelaksanaan registrasi barang bukti;

d. Pelaksanaan registrasi uang jaminan penangguhan penahanan;

e. Pelaksanaan registrasi dana bantuan hukum;

f. Pembuatan konsep - konsep surat penetapan dan pengiriman penetapan;

(30)

27 perkara kepada Majelis;

h. Penyampaian salinan dan atau petikan puttaan; i. Pelaksanaan pemberkasan perkara;

j. Mempersiapkan pengiriman berkas perkara ke Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung RI;

k. Penyerahan berkas perkara yang telah berkekuatan hukum tetap untuk diarsipkan;

l. Pembuatan konsep — konsep laporan perkara Pidana, Keuangan Perkara Pidana, dan dana bantuan hukum;

m. Pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

2. Panitera Muda Perdata :

a. Pelaksanaan registrasi perkara, banding, kasasi, peninjauan kembali, sita dan pengangkatan sita jaminan, serta eksekusi; b. Pelaksanaan jurnal biaya perkara;

c. Penyampaian berkas perkara dan surat — surat terkait dengan perkara kepada Majelis;

d. Pelaksanaan pemberkasan perkara;

e. Mempersiapkan pengiriman berkas perkara ke Pengadilan Tinggi/ Mahkamah Agung RI;

f. Ponyerahan berkas perkara yang telah berkekuatan hukum tetap untuk diarsipkan;

g. Pelaksanaan administrasi keuangan perkara;

h. Penyerahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada Bendahara Penerima;

i. Pembuatan konsep – konsep laporan perkara perdata dan biaya perkara perdata;

j. Pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

3. Panitera Muda Hukum :

a. Pembuatan konsep - konsep laporan perkara pidana dan perdata;

b. Pengiriman laporan - Iaporan setiap awal bulan ke Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung RI;

c. Pembuatan statistik perkara pidana dan perdata; d. Penyusunan dan pemeliharaan arsip perkara;

e. Pelaksanaan register Badan Hukum, surat kuasa legalisasi, dan surat - surat keterangan sesuai dengan ketentuan Undang - Undang;

(31)

28

f. Pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

4. Pengawasan oleh para Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan terhadap Staf :

1. Sub Bagian Umum dan Keuangan

a. Pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); b. Pencatatan barang persediaan;

c. Pencatatan permintaan barang persediaan;

d. Pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Negara (BMN); e. Penghapusan Barang Milik Negara (BMN);

f. Mengelola agenda surat masuk dan surat keluar; g. Pengiriman surat — surat keluar

h. Pengelolaan dan penatansahaan buku — buku perpustakaan;

i. Pemeliharaan kebersihan, ketertiban, dan keamanan kantor;

j. Pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

k. Mengatur pekerjaan petugas kebersihan, petugas keamanan kantor, dan petugas piket harian;

l. Pelaksanaan pengiriman berkas perkara PengadilanTinggi dan Mahkamah Agung RI.

m. Menjaga ketertiban di lingkungan kantor dan pelayanan untuk persidangan;

n. Pelaksanaan administrasi pengelolaan anggaran; o. Pelaksanaan penyetoran pajak;

p. Pelaksanaan penyetoran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP);

q. Pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

2. Sub BagianKepegawaian Organisasi dan Tata Laksana:

a. Pelaksanaan tugas pengelolaan surat — surat masuk; b. Pelaksanaan tugas pengelolaan file — file Kepegawaian; c. Pelaksanaan administrasi kenaikan pangkat, usulan

jabatan, usulan PNS, mutasi, cuti, pembuatan DP3, kenaikan gaji berkala, pensiun, usulan Satya Lencana, pendidikan/pelatihan/bimbingan teknis, hukuman disiplin, pembuatan konsep - konsep surat keputusan, surat tugas, dan lain - lain;

(32)

29 Hakim dan Pegawai;

e. Mempersiapkan administrasi dan pelaksanaan pengambilan sumpah, pelantikan, dan serah terima jabatan, serta prosesi purnabakti Hakim

f. Pembuatan konsep — konsep laporan;

3. Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan :

a. Pelaksanaan pembuatan konsep penyusunan RAKL; b. Pembuatan konsep – konsep laporan;

c. Pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

d. Mengelola agenda surat masuk dan surat keluar; e. Pengelolaan Website Pengadilan Negeri Maumere

B. Pembuatan Kontrak Kinerja Agar Pengawasan Berjalan Efekfif dan Efisien

Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengawasan, perlu dibuat kontrak kinerja apabila terjadi hal — hal yang tidak sesuai dengan SOP, antara :

1. Wakil Ketua Pengadilan Negeri dengan Ketua Pengadilan Negeri; 2. Hakim dengan Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri;

3. Panitera dan Sekretaris dengan Ketua Pengadilan Negeri; 4. Panitera Muda Pidana, Perdata, dan Hukum dengan Panitera;

5. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan dengan Sekretaris;

6. Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita Pengganti dengan Panitera; 7. Staff Kepaniteraan Pidana, Perdata, dan Hukum, dengan Panitera Muda

Pidana, Perdata, dan Hukum;

8. StafSub Bagian Umum dan Keuangan, Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan dengan Sub Bagian Umum dan Keuangan, Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan

C. Sanksi

Terhadap pelanggaran kontrak kinerja dapat dijatuhkan sanksi berupa : 1. Majelis Hakim yang banyak tunggakan perkara, pembagian perkara

untuk bulan berikutnya dikurangi dan berpengaruh terhadap penilaian DP3;

(33)

30

dikurangi pembagian perkaranya dan berpengaruh terhadap penilaian DP3 serta dapat diusulkan untuk pemberhentian dan jabatannya sebagai Panitera Pengganti;

3. Jurusita/Jurusita Pengganti yang tidak tepat waktu dalam penyelesaian tugasnya berpengaruh terhadap penilaian DP3 serta dapat diusulkan untuk pemberhentian dari jabatannya sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti;

4. Pegawai/Staf yang tidak memenuhi ketentuan yang telah diperintahkan oleh atasan langsungnya berpengaruh terhadap penilaian DP3 serta dapat diusulkan penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat dan penghentian tunjangamn remunerasi;

5. Hukuman disiplin lainnya sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 215/KMA/SK/XII/2008 tanggal 19 Desember 2007 tentang petunjuk pelaksanaan Pedoman Perilaku Hakim, Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 071/KMA/SK/V/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja Dalam Pelaksanaan pemberian Tunjangan Khusus Kinerja Hakim dan Pegawai Negeri pada Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan Yang Berada Di Bawahnya, sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 069/KMA/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009, serta Peraturan Pemerintah Nomor : 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

VI. KENYAMANAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN

1. KENYAMANAN LINGKUNGAN KANTOR

Dalam rangka menciptakan rasa nyaman di lingkungan kantor dilakukan langkah - langkah penanganan sebagi berikut :

 Memelihara kebersihan lingkungan kantor, dilakukan secara berkala setiap 3 jam.

 Memelihara kebersihan kamar mandi / toilet secara berkala setiap 2 jam dan tersedianya air bersih yang mencukupi.

 Memelihara taman yang asri.

 Penataan parkir dengan teratur dan rapi.  Tersedianya tempat beribadah.

 Tersedianya kantin yang bersih.

(34)

31

 Menyediakan kursi tunggu untuk tamu.

 Memasang peraturan, tata tertib dan himbauan bagi para pengunjung Pengadilan dalam bentuk stiker, paznflet dan papan pengumuman.

 Tamu mengisi formulir yang telah disediakan

 Tamu harus meninggalkan. Kartu Identitas ditempat Piket.

 Petugas Piket mencatat identitas pada buku tamu.  Petugas Piket memberikan Tanda Tamu.

 Petugas Piket terlebih dahulu menghubungi Pejabat/Pegawai yang akan dikunjungi.

 Menyediakan tempat khusus untuk merokok.

2. KENYAMANAN TEMPAT SIDANG

Untuk menciptakan kenyamanan persidangan perlu tersedia :

 Ruangan yang bersih dan sejuk.

 Kursi dan Meja untuk Majelis Hakim, Panitera Pengganti, dan Jaksa Penuntut dan Penasihat Hukum yang layak.  Kursi Terdakwa yang layak.

 Kursi Saksi yang layak.  Kursi Pengunjung yang layak.  Sound system yang memadai.  Penerangan yang memadai.

 Pembatasan antara terdakwa dan pengunjung.  Tersedianya ruang tunggu para saksi yang memadai.  Sarana dan prasarana (kelengkapan) ruang sidang yang

cukup.

3. KENYAMANAN RUANG TAHANAN

Untuk mencitakan suasana yang nyaman bagi para tahanan yang akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri diperlukan :

 Ruangan tahanan yang memadai, bersih, dan sejuk.  Kamar mandi/toilet yang bersih.

 Bangku yang cukup.

(35)

32

 Tersedianya tempat untuk keluarga yang bertemu para tahanan yang memadai.

 Tersedianya tempat sampah yang memadai.

 Tersedianya tempat ibadah untuk tahanan (untuk S.H.olat dan sebagainya).

4. KENYAMANAN RUANG TUNGGU

Dalam rangka memberikan pelayanan flan menciptakan kenyamanan runag tunggu bagi tamu/pencari keadilan diperlukan :

 Ruang tunggu yang bersih, sejuk dan cukup.  Tersedianya air minum untuk pengunjung.  Bangku pengunjung yang cukup.

 Papan pengumuman dan meja informasi.

 Jadwal persidangan yang dimuat pada sarana elektronik (Desk Information) termasuk tempat dan waktu persidangan sudah terpasang sehari sebelum persidangan dimulai.

 Media elektronik seperti televisi dan surat kabar/majalah.  Kamar mandi/toilet yang bersih.

A. KEAMANAN DAN KESELAMATAN 1. Keamanan Umum

 Petugas keamanan yang cukup.  Pagar keliling kantor.

 Pintu darurat.  Pos Keamanan.

 Tempat Parkir Pegawai dan Tamu.  Hand Metal Detector.

 Pengontrolan lingkungan kantor secara berkala setiap 2 jam.  Tersedianya penerangan dimalam hari yang memadai.

 Berkoonlinasi dengan Aparatur Keamanan terkait (POLRES, POLSEK, KODIM, Koramil dan lainnya ).

 Larangan bagi pedagang/ sales untuk berjualan dilingkungan kantor.  Mengkoodinir Petugas Keamanan dan Petugas Kebersihan Setiap

(36)

33

2. PENGAMANAN PERSIDANGAN

 Ada pintu darurat untuk Hakim dan Ruang Sidang.  Ada Penanggung Jawab Ruang Sidang.

 Tersedianya Petugas Pengamanan yang cukup khususnya untuk persidangan yang menarik perhatian masyarakat.

 Tersedianya bangku pengunjimg yang dipasang permanen sehingga sulit untuk diangkat/dipindahkan.

 Diluar Ruang Sidang dipasang Tata Tertib Persidangan dan Tata Tertib Pengunjung.

 Pengunjung sidang sebelum masuk ruang sidang/mengikuti persidangan terlebih dahulu diperiksa oleh petugas (sebelum diperkenankan memasuki ruang sidang).

 Setelah persidangan selesai Penanggung Jawab Ruang Sidang bertanggung Jawab atas sarana ruang sidang termasuk kebersihan kemudian mengunci ruang sidang untuk persiapan persidangan selanjutnya.

 Tersedianya CCTV untuk memonitor jalannya persidangan.  Tersedianya keamanan dari pihak Kepolisian setempat.

3. PENGAMANAN TAMU

 Tamu sebelum memasuki lingkungan kantor, khusus yang membawa mobil kaca jendela harus dibuka Petugas/Satuan Pengamanan (SATPAM) memeriksa tamu dengan Car Metal Detector kemudian diberikan tanda parkir

 Menempatkan parkir kendaraan tamu terpisah dengan parkir kendaraan Pegawai/Karyawan.

 Petugas Keamanan memeriksa Tamu dengan Hand Metal Detector.

 Tamu tidak diperbolehkan. membawa Tas/bungkusan yang dianggap mencurigakan bagi Petugas Keamanan dan harus dititipkan kepada Petugas Piket dan disimpan pada locker yang telah disediakan.

 Setiap tamu yang meningplicnn linglamgan kantor yang membawa kendaraan harus menunjukan STNK kepada Petugas.  Apabila terjadi hal — hal diluar kemampuan Petugas Piket

(37)

34

BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri Maumere telah berupaya secara maksimal untuk mewujudkan visi dan misi Pengadilan melalui renstra yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan SDM serta data yang tersedia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik Hakim maupun Pejabat Struktural dan Fungsional serta staf, diupayakan melalui pertemuan sosialisasi dan pembekalan secara berkala dan berkesinambungan;

2. Pelayanan hukum terhadap masyarakat khususnya masyarakat pencari keadilan dan pengguna Pengadilan sudah maksimal yaitu dengan telah dipertahankan penilaian akreditasi tetap dengan predikat A “Excellent” sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 dan setelah dicanangkan Tahun 2019, Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada Pengadilan Negeri Maumere terus ditingkatkan demi terwujudnya Indonesian Court Perfomance Excellent;

3. Proses penyelenggaraan administrasi peradilan maupun administrasi umum telah berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat berbagai kekurangan karena terbatasnya sumber daya manusia dan anggaran;

4. Seluruh kegiatan penyelenggaraan peradilan sudah berjalan dengan baik tidak terlepas dari pengawasan internal yang dilakukan oleh Pimpinan Pengadilan Negeri Maumere dan Hakim Pengawas Bidang;

5. Penyerapan Realiasasi Anggaran cukup baik, dimana penyerapan Anggaran secara keseluruhan untuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang terdiri dari belanja pegawai, belanja modal dan belanja barang telah mencapai 99,71% dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Unit Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia yang terdiri dari belanja barang mencapai 97,10 %

B. REKOMENDASI

1. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi penyelenggaraan peradilan, perlu secara bertahap diupayakan ketersediaan dana, sarana dan prasarana SDM baik secara kwantitas maupun kualitas yang memadai guna menunjang kelancaran, kenyamanan, intensitas dan kualitas kerja terutama untuk menambah kenyamanan publik pencari keadilan.

(38)

35

2. Penambahan jumlah Hakim pada Pengadilan Negeri Maumere dan Pengisian jabatan fungsional yang masih kurang seperti Panitera Pengganti, Jurusita Pengganti dan Pranata Peradilan dan untuk kesekretariatan 3 (tiga) jabatan fungsional tersebut belum terisi yaitu Pustakawan, Arsiparis dan Pranata Komputer.

3. Pengadaan CPNS baru yang memiliki kompentensi dibidang IT dan akuntansi keuangan.

4. Adanya Alokasi dana pada DIPA bagi Renovasi atap gedung kantor Pengadilan Negeri Maumere demi pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.

Gambar

Gambar 1: Brosur VIRAL

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran pemecahan masalah mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga berdampak pada hasil

Prinsip kerja dari metode tahanan jenis ini adalah megalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui dua elektdoda arus, kemudian beda potensialnya diukur melalui dua

Pengadilan Negeri Sei Rampah sebagai lembaga Peradilan di bawah Mahkamah Agung, sejak sekitar bulan Desember tahun 2018 sudah mulai menerapkan standar PTSP sesuai

Perbedaan dengan penelitian ini adalah, penelitian ini menggunakan metode cross sectional serta subjek pada penelitian ini merupakan pasien diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2,

Dalam pembuatan film animasi 3 dimensi, untuk mendapatkan kualitas gambar dan pencahayaan yang bagus di butuhkan rendering dengan mesin render yaitu mental ray.. Mental

23 Tahun 2002 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, yaitu: 1) Unsur barangsiapa; 2) Unsur dengan sengaja; 3) Unsur melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak; 4)

Penelitian ini ditujukan untuk dapat melihat peranan program COOP dalam sebagai media yang digunakan dalam membangun sumber daya manusia yang disiapkan dengan serangkaian

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020 ini adalah bentuk informasi dari Pengadilan Negeri Jakarta Timur Kelas 1A Khusus sebagai bentuk tanggung jawab riil kepada