• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR. /JUKLAK/SESMENIo/2I2O2O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOMOR. /JUKLAK/SESMENIo/2I2O2O"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

-r

,

KEMENTERIAN

PERTNCANAAN PEMBANGUNAN

NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK

INDONESIA

PETUNJUK

PELAKSANAAN

NOMOR.

/JUKLAK/SESMENIo/2I2O2O

TENTANG

PENTELENGGARAAN

EVALUASI

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

DI

KEMENTERIAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN ITASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Menimbang

bahwa dalam

rangka

melaksanakan

amanat

Pasal

5

ayat

(1)

huruf

a

Peraturan Menteri

Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional Nomor

10

Tahun 2Ol7

tentang

Penyelenggaraan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

Kementerian

Perencanaan Pembangunan

Nasional/Badan

Perencanaan

Pembangunan Nasional,

perlu

menetapkan

Petunjuk

Pelaksanaan

tentang

Penyelenggaraan

Evaluasi

Lingkungan

Pengendalian

di

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan Nasional/Badan

Perencanaan

Pembangunan Nasional;

Mengingat

1.

2.

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2OO4

tentang

Perbendaharaan

Negara

(Lembaran

Negara

Repubtik

Indonesia

Tahun

2OO4

Nomor

5,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia

Nomor a355);

Peraturan

Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008 tentang

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2008 Nomor

127,

Tambahan

(2)

4

-2-Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Nomor a890);

Peraturan

Presiden

Nomor

65

Tahun

2015

tentang

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun

2015

Nomor

Il2);

Peraturan

Presiden

Nomor

66 Tahun 2015

tentang

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun

2Ol5

Nomor 113)

sebagaimana

telah diubah

dengan

Peraturan

Presiden

Nomor

20 Tahun 2016

tentang

Perubahan

atas

Peraturan

Presiden Nomor 66

Tahun

2015

tentang Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2016

Nomor 43);

Peraturan

Presiden

Nomor

67 Tahun 2019

tentang

Penataan

Tugas

dan

Fungsi Kementerian

Negara

Kabinet Indonesia

Maju

Periode

Tahun

2Ol9-2O24;

Peraturan

Presiden

Nomor

68 Tahun 2019

tentang

Organisasi Kementerian

Negara;

Peraturan

Menteri

Perencanaan

Pembangunan

Nasional/Kepala

Badan

Perencanaan Pembangunan

Nasional

Nomor

10 Tahun 2Ol7

tentang

Penyelenggaraan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

di

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan/Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional (Berita

Negara

Republik

Indonesia Tahun

2Ol7

Nomor

14451.

5

6.

7

8

MEMUTUSKAN

(3)

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

-3-MEMUTUSKAN:

PETUNJUK

PELAKSANAAN

TENTANG

PENTELENGGARAAN

EVALUASI

LINGKUNGAN

PENGENDALIAN

DI

KEMENTERIAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

NASIONAL/BADAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL.

Menetapkan

Petunjuk

Pelaksanaan

tentang

Penyelenggaraan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

di

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional/Badan

Perencanaan Pembangunan

Nasional,

sebagaimana

tercantum

dalam

Lampiran

yang

merupakan satu kesatuan dan

bagian

tidak

terpisahkan

dari Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

Petunjuk

Pelaksanaan

ini

mulai

berlaku sejak

tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan

di

Jakarta

pada

tanggal

Februari

2O2O

HIMAWAN

HARIYOGA

SEKRETARIS KEMENTERIAN

PEREITCANAAN

PEMBANGUNAN

NASIONAL/

"/11''

SEKRETARIS UTAMA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

(4)

LAMPIRAN

PETUNJUK

PELAKSANAAN

NO.

/JUKLAK/SESMEN

l02

l2O2O

TANGGAL

FEBRUARI

2O2O

PENYELENGGARAAN

EVALUASI

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

DI

KEMENTERIAN

PERTNCANAAN PEMBANGUNAN

NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(5)

DAFTAR

ISI

DAFTAR

ISI

DAFTAR

ANAK

LAMPIRAN

BAB

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

B. Tujuan dan Manfaat

C.

Ruang

Lingkup...

D. Definisi

E. Sistematika

Pembahasan

....

BAB

II

PROSES

EVALUASI LINGKUNGAN

PENGENDALIAN

A. Ketentuan Umum...

B.

Proses

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian...

1.

Persiapan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

2.

Pelaksanaan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

3.

Pelaporan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

BAB

III

PENUTUP

.11 .8 .8

..11

..11

..12

,,,14

,,,17

3 3 4 5 5 6

i

(6)

1

DAFTAR ANAK LAMPIRAN

Formulir

Penyelenggaraan

Evaluasi

Lingkungan

Pengendalian

1.1

Formulir

ELP

1

Hasil

Identifikasi

Awal

Kondisi

Lingkungan

Pengendalian

1.2

Formulir

E.LP

2

Kuesioner Evaluasi

Lingkungan

Pengendalian

1.3

Formulir

ELP

3

Rekapitulasi

Hasil

Kuesioner Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

1.4

Formulir ELP

4

Analisis

dan

simpulan

Evaluasi

Lingkungan

Pengendalian

1.5

Formulir

ELP

5

Rencana

Tindak

Penguatan

Lingkungan

Pengendalian

Format

Pelaporan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

2

(7)

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Dalam rangka

mencapai

pengelolaan

keuangan negara

yang

efektif,

efisien,

transparan,

dan

akuntabel,

Menteri

Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Menteri

PPN/Kepala Bappenas)

telah

menyelenggarakan

pengendalian intern

proses

penyusunan

perencanaan

pembangunan nasional.

Pengendalian

intern

tersebut

diatur

dengan Peraturan Pemerintah

(PP)

Nomor

60

Tahun

2008

tentang

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

(SPIP)

dan

Peraturan

Menteri

Perencanaan

Pembangunan

Nasional/Kepala

Badan

Perencanaan Pembangunan

Nasional

Nomor

10

Tahun 2Ol7

tentang

Penyelenggaraan

Sistem

Pengendalian

Intern

Pemerintah

di

Kementerian

PPN/Bappenas.

Berdasarkan

peraturan-peraturan

tersebut,

SPIP

terdiri

atas lima

unsur yaitu: lingkungan

pengendalian,

penilaian

risiko,

kegiatan

pengendalian,

informasi

dan

komunikasi,

serta

pemantauan pengendalian intern.

Penerapan sPIP

yang

kuat di

kelima

unsur

tersebut

akan

mendukung

percepatan pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

yang

hakikatnya

merupakan

upaya

untuk

melakukan pembaharuan

dan

perubahan

mendasar

terhadap sistem

penyelenggaraan

pemerintahan

terutama

menyangkut

aspek-aspek

kelembagaan

(organisasi),

ketatalaksanaan

(business

prosess)

dan

sumber daya manusia

aparatur

dalam

rangka

mervujudkan tata

kelola

pemerintahan

yang

baik

(good

gouernancei.

SPIP

mendorong

peningkatan

kualitas

layanan

publik

dan

akuntabilitas

pengelolaan

instansi

pemerintah.

Unsur

SPIP

pertama

yaitu

lingkungan

pengendalian,

adalah

kondisi

dalam

Instansi

Pemerintah yang memengaruhi

efektivitas

pengendalian

intern.

Lingkungan pengendalian merupakan

unsur

pengendalian

intern

yang memberikan fondasi

bagi

empat

unsur

pengendalian

intern

yang

lain. Unsur

ini

menekankan bahwa Pimpinan

Instansi

Pemerintah

(8)

-3-dan seluruh

pegawai

harus

menciptakan

dan

memelihara keseluruhan

lingkungan

organisasi,

sehingga

dapat menimbulkan perilaku

positif

dan

mendukung

pengendalian

intern

dan manajemen yang

sehat.

organisasi harus memiliki lingkungan

pengendalian

yang

kuat.

oleh

karenanya,

ELP

diperlukan

untuk

mengidentifikasi

lingkungan

pengendalian

yang masih

lemah

dan membutuhkan

penguatan

lebih

lanjut

sehingga penyelenggaraan

Splp dapat

lebih

baik.

Penyelenggaraan ELP

akan berhubungan erat

dengan

penyelenggaraan

unsur

SPIP

lainnya

(penilaian

risiko,

rencana

tindak

pengendalian,

informasi

dan

komunikasi,

serta

pemantauan).

pedoman

Penyelenggaraan

Evaluasi Lingkungan

pengendalian

(ELp)

ini

akan

melengkapi

Pedoman

Penyelenggaraan

Penilaian Risiko

clan

Pedoman

Penyelenggaraan

Pemantauan Pengendalian

Intern

Melalui

Evaluasi

Sistem Pengendalian

Intern

Pemerintah.

pedoman penyelenggaraan ELp

ini

bukanlah

pedoman

yang

berdiri

sendiri dalam rangka pembangunan

SPIP

di

Kementerian

PPN/Bapenas,

melainkan

untuk

melengkapi

pedoman

yang

telah

ada.

B.

Tujuan

dan Manfaat

1. Tujuan

petunjuk

pelaksanaan

ini

adalah memberikan

panduan

bagi

tim

ELP

maupun fasilitator

dalam melakukan evaluasi

lingkungan

pengendalian

untuk

menyusun

peta kondisi

lingkungan

pengendalian

dan

rencana

tindak

penguatan

lingkungan

pengendalian.

2.

Manfaat yang

diharapkan dari

pedoman

ini

adalah:

a.

adanya

keseragaman

langkah dalam

melakukan

ELp;

b.

kementerian/unit

kerja

mengetahui

kondisi

lingkungan

pengendalian

di

kementerian/unit

kerja yang

bersangkutan

sehingga

dapat diambil

langkah-langkah penguatan

lingkungan

pengendalian

bagi lingkungan

pengendalian

yang masih

lemah

sehingga

tujuan

organisasi dapat tercapai; dan

c.

kementerian/unit

kerja

mampu memberikan penilaian

secara

berkala terhadap

kondisi lingkungan

pengendalian

(9)

-4-C.

Ruang

Lingkup

Ruang

lingkup

petunjuk

pelaksanaan

ini

mencakup langkah

yang

harus

ditempuh dalam tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan terhadap

ELP

di tingkat

Kementerian PPN/Bappenas

maupun

tingkat Unit

Kerja

Eselon

I.

Unit

kerja

Eselon

II

dapat

menggunakan

Petunjuk

Pelaksanaan

ini

sebagai

referensi pelaksanaan

ELP

di lingkungan

unit

kerjanya.

D.

Definisi

Definisi atas

istilah

yang

digunakan

dalam pedoman

ini,

adalah

sebagai

berikut:

1.

Sistem Pengendalian

Intern

Pemerintah, selanjutnya

disingkat

SPIP,

adalah proses

yang

integral pada

tindakan

dan

kegiatan

yang

dilakukan

secara

terus

menerus oleh

pimpinan

dan

seluruh

pegawai

untuk

memberikan keyakinan

memadai

atas

tercapainya

tujuan

organisasi

melalui

kegiatan yang efektif

dan

efisien,

keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan

aset

negara,

dan

ketaatan

terhadap

peraturan

perundang-undangan.

2.

Lingkungan

Pengendalian adalah

kondisi

dalam

instansi

pemerintah

yang

memengaruhi efektivitas

pengendalian

intern.

Lingkungan

Pengendalian

terdiri

dari 8

sub

unsur yaitu:

a.

penegakan

integritas

dan

nilai

etika;

b.

komitmen

terhadap

kompetensi;

c.

kepemimpinan yang kondusif;

d.

pembentukan

struktur

organisasi

yang

sesuai

dengan

kebutuhan;

e.

pendelegasian wewenang

dan

tanggung

jawab

yang

tepat;

f.

pen5rusunan

dan

penerapan

kebijakan

yang

sehat

tentang

pembinaan sumber

daya

manusia;

g.

penvujudan

peran

aparat

pengawasan

intern

pemerintah

yang

efektif,

dan

r

h.

hubungan

kerja yang

baik

dengan

instansi

pemerintah terkait.

(10)

5-3.

Penyelenggaraan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian,

selanjutnya

disingkat

ELP,

adalah

kegiatan evaluasi

atas

lingkungan

pengendalian

suatu

organisasi

yang

bertujuan

untuk

membandingkan

kondisi lingkungan

pengendalian

yang

ada

pada

suatu

organisasi

dengan

kriteria

yang telah

ditetapkan dari

masing-masing subunsur dalam

lingkungan

pengendalian

sehingga

diperoleh gambaran kondisinya

dan

masukan

bagi

manajemen

dalam

perbaikan lingkungan

pengendalian.

4.

Unit

Kerja

adalah

Unit

Kerja Eselon I

di Kementerian

PPN/Bappenas.

5.

Tim

ELP

adalah

satgas SPIP

Kementerian/satgas

SPIP

UKE

I untuk

Lingkungan

Pengendalian Kementerian PPN/Bappenas

atau

Tim

yang dibentuk oleh

Sesmen PPN/Sestama

Bappenas/Tim

yang

dibentuk oleh

Pejabat

Pimpinan

Tinggi

Madya

untuk

Lingkungan

Pengendalian

tingkat Unit

Kerja.

6.

Fasilitator adalah

tim

atau

perorangan

yang memiliki

kualifikasi

atau kompetensi

sebagai

pendamping dalam

penyelenggaraan

ELP.

7.

Kementerian adalah Kementerian

PPN/Bappenas.

8.

Pimpinan

Kementerian adalah Menteri

dan

Pejabat

Tinggi

Madya

di

Kementerian.

9.

Pimpinan

Unit

Kerja mencakup

Pejabat

Tinggi

Madya

dan

Pejabat

Tinggi Pratama

di Unit

Kerja bersangkutan.

E.

Sistematika

Pembahasan

Pedoman Penyelenggaraan

ELP

disusun dalam

struktur

bab

dengan

pembahasan

sebagai

berikut:

Bab

I

:

Pendahuluan

Dalam

bab

ini

diuraikan

mengenai

latar

belakang,

tujuan dan

manfaat,

ruang lingkup, definisi

dan

sistematika

pembahasan.

Bab

II

:

Proses

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

Bab

ini

menjelaskan mengenai

ketentuan umum

dan

proses

ELP yang

meliputi

tahap

persiapan,

pelaksanaan dan

pelaporan.

(11)

-6-3

Bab

III

Lampiran

Anak Lampiran

Penutup

Bab

ini

berisi simpulan dan

penegasan

pelaksanaan

ELP.

(12)

BAB

II

PROSES

EVALUASI

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

A.

Ketentuan

Umum

1.

Pasal

4 Peraturan

Pemerintah

(PP)

Nomor

60

Tahun

2008 mengatur

bahwa pimpinan

instansi

Pemerintah

wajib

menciptakan

dan

memelihara

lingkungan

pengendalian

yang

menimbulkan

perilaku

positif dan kondusif

untuk

penerapan

Sistem

Pengendalian

Intern

dalam

lingkungan

kerjanya, melalui:

a.

penegakan integritas

dan nilai

etika,

yaitu

menerjemahkan

integritas

dan nilai

etika ke dalam

suatu

kode

etik atau

aturan

perilaku,

serta menerapkannya

secara

konsisten dalam

kegiatan

sehari-hari;

b. komitmen terhadap

kompetensi,

yaitu

adanya

kemauan/kesadaran

dari

pimpinan dan

pegawai

suatu instansi

pemerintah

untuk

bersama-sama

dan

bertanggung

jawab

akan

bertindak

(perilaku)

guna mewujudkan

visi, misi,

dan tujuan

instansinya yang wajib

disesuaikan dengan

visi misi

Presiden

dan Wakil

Presiden,

dengan

melakukan tugas/jabatan

sesuai

dengan

peran

dan

fungsinya

yang

sebanding

dengan

pengetahuan,

serta

keahliannya;

c.

kepemimpinan yang

kondusif

yaitu

kepemimpinan yang mampu

menciptakan

iklim

kerja yang

baik

dan

nyaman

untuk

melaksanakan

program

dan

kegiatan

dalam rangka

pencapaian

tujuan

organisasi, memberikan keteladanan (lead

by

example)

kepada

bawahannya

melalui

berbagai kebijakan

yang

mendukung

terlaksananya

SPIP

secara

efektif

dan

mempertimbangkan

risiko

dalam pengambilan keputusan;

d.

pembentukan

struktur

organisasi

yang

sesuai

dengan

kebutuhan,

yaitu struktur

organisasi

yang

sesuai dengan peran,

tanggung

jawab dan

wewenang

organisasi,

menggambarkan

hubungan

kerja antar

unit

kerja,

serta

dievaluasi

dan

disesuaikan

dengan

perubahan

lingkungan

strategis;

(13)

-8-e.

Pendelegasian wewenang

dan

tanggung

jawab yang

tepat,

yaitu

proses pengalokasian

wewenang

dan

tanggung

jawab

kepada

orang

lain

secara

tepat

dan

sah

untuk

melakukan

berbagai

aktivitas

yang

ditujukan

untuk

pencapaian

tujuan

organisasi;

f.

penyusunan

dan

penerapan kebijakan

yang

sehat

tentang

pembinaan sumber

daya

manusia,

yaitu

suatu

rangkaian

konsep

beserta pelaksanaannya

tentang

bagaimana

mengatur

potensi

yang

dimiliki

oleh individu dalam

organisasi

sejak

rekrutmen

sampai dengan pemberhentian

pegawai

untuk

dapat

digunakan

secara

maksimal

mencapai

tujuan

organisasi;

g.

perwujudan

peran

aparat

pengawasan

intern

pemerintah

(ApIp)

yang

efektif,

yaitu

APIP

yang dapat

memberikan

keyakinan

memadai atas ketaatan,

kehematan,

efisiensi

dan

efektivitas

pencapaian

tujuan

organisasi

serta

Aplp

yang

mampu

memberikan peringatan

dini

dan

meningkatkan

efektivitas

manajemen

risiko

dalam

penyelenggaraan

tugas

dan

fungsi

organisasi;

dan

h.

hubungan

kerja yang

baik

dengan

instansi

pemerintah terkait,

yaitu

hubungan antar

Kementerian

dengan

Kementerian/Lembaga

lain dalam rangka

koordinasi,

sinkronisasi

dan

harmonisasi

pelaksanaan

program

dan

kegiatan serta dalam melaksanakan mekanisme saling

uji.

2.

Huruf

a

sampai dengan

hururf

h

angka

1

merupakan

delapan

subunsur

lingkungan

pengendalian.

Dalam setiap

subunsur

lingkungan

pengendalian tersebut, terdapat

dua

jenis

pengendalian,

yaitu

hard

control

dan

so/

control.

3.

Hard

control

merupakan

bersifat formal,

objektif

dan

dapat

dikuantifikasi. Karena

itu,

pengendalian

tipe

ini

mudah untuk

dibuktikan

keberadaannya.

4.

Sementara

itu

soft control

merupakan

pengendalian yang

didasarkan

pada faktor-faktor

yang

intangible seperti

kejujuran

dan

etika.

Pengendalian

tipe

ini

bersifat

informal

dan

cenderung

subjektif

(14)

9-serta

tidak

dapat dikuantifikasi

sehingga

lebih

sulit

dibuktikan

keberadaannya.

5.

Metode Pelaksanaan ELP

Dalam pedoman

ini,

ELP

dilakukan melalui reviu

dokumen,

survei

persepsi,

dan

/ocus

group discusslon (FGD).

Survei

dilakukan untuk

menggali persepsi responden atas

kondisi lingkungan

pengendalian

yang

hasilnya kemudian didiskusikan

untuk

merumuskan

rencana

tindak

atas kelemahan

lingkungan

pengendalian.

6.

Pelaksana ELP

ELP

dilaksanakan

oleh

Tim

ELP

di

tingkat

Kementerian

dan

Tim

ELp

tingkat Unit

Kerja

Eselon

L

Struktur Tim

ELP

paling

sedikit terdiri

atas

Ketua,

Sekretaris

dan

Anggota.

Ketua

Tim

ELP

berkualifikasi

paling

kurang dijabat

oleh Pejabat

Tinggi Pratama

(Pejabat Eselon

II).

7.

Peran

Fasilitator

Fasilitator

berperan mendampingi

tim

ELp

dalam

proses ELp.

8.

Peserta

Survei

Persepsi

Peserta

survei

merupakan

ASN

yang telah

berada

di

kementerian/unit

kerja

yang

dievaluasi

dalam

jangka

waktu

minimal

3

tahun.

9.

Waktu

Pelaksanaan ELP

Penyelenggaraan ELP

dilakukan

secara

periodik minimal

setahun

sekali.

IO. Outpu, ELP

Dengan

dilakukannya ELP, dapat

diketahui kondisi

lingkungan

pengendalian

sehingga

terhadap

lingkungan

pengendalian

yang

teridentilikasi

masih

lemah

dapat

segera

dilakukan

langkah-langkah

penguatan.

oleh

karenanya,

kegiatan

ELP

akan menghasilkan

dua

output

utama, yakni:

a.

Peta

kondisi lingkungan

pengendalian.

Peta

yang

menunjukkan

kondisi

atas

kedelapan

subunsur

lingkungan

pengendalian,

yaitu kuat

atau

lemah.

b.

Usulan

rencana

tindak

penguatan

lingkungan

pengendalian

(15)

-10-B

Rencana

tindak

penguatan lingkungan

pengendalian

adalah

komitmen pimpinan

kementerian/unit

kerja

untuk

memperbaiki

kelemahan

lingkungan

pengendalian

yang

telah teridentifikasi.

Proses

Evaluasi

Lingkungan

Pengendalian

Dalam

pelaksanaannya,

ELP terbagi

dalam tiga tahap

yang

dapat

dilihat

pada

Gambar

1

berikut:

Gambar

1

Langkah Kerja Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

Pelaksanaan

Pelaporan

Penyusunan Peta Kondisi Lingkungan Pengendalian Penyusunan Usulan Rencana Tindak Penguatan Pengendalian Penyusunan

Laporan

Hasil ELP

Pengomunikasian

Laporan

Hasil ELP

1.

Persiapan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

a.

Persiapan

internal

1)

Pembentukan

tim

ELP

2)

Penyiapan

kuesioner dan

formulir-formulir

3)

Pengumpulan data

awal yang

antara

lain

berupa:

(a)

hasil

Penilaian

Risiko,

hasil

penilaian

ELp

tahun

sebelumnya dan laporan

penyelenggaraan Splp;

(b) hasil audit/pengawasan

lain dari

eksternal auditor/APlP

terhadap

kementerian/unit

kerja yang dievaluasi;

(c)

berita yang

bersifat negatif (misalnya

kasus

hukum,

keluhan

masyarakat tentang

pelayanan)

maupun

berita

yang

bersifat positif

(misalnya

prestasi/penghargaan

yang

Persiapan lnternal Pembahasan Awal

dengan

Pimpinan Kementerian/ Unit Kerja

(16)

-11-diterima

oleh

kementerian/unit

kerja maupun individu

di

dalamnya, komentar positif)

kementerian/unit

kerja

yang

dievaluasi

yang dapat

berasal

dari

koran,

majalah,

internet maupun

media lainnya;

(d) laporan

RTP

tahun

sebelumnya;

dan

(e)

sumber data lain yang

relevan.

b.

Pembahasan

awal

dengan

pimpinan

kementerian/unit

kerja

Tim

ELP

melakukan

pembahasan

awal

dengan

pimpinan

kementerian/unit

kerja

yang

akan dievaluasi.

Pembahasan awal

tersebut meliputi:

1)

tujuan

kegiatan

ELP;

2l

ruang

lingkup

yang

akan dievaluasi

(secara

keseluruhan atau

hanya pada bagian/unit tertentu

dari

kementerian/unit

kerja);

3)

penentuan

peserta yang

akan mengisi survei

persepsi; dan

4l

waktu

pelaksanaan evaluasi; dan

5)

kebutuhan

data dan dokumen.

2.

Pelaksanaan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

a.

Penyusunan

Peta

Kondisi Lingkungan

Pengendalian

1)

Identifikasi

awal

kondisi lingkungan

pengendalian

(a)

Identifikasi

awal

kondisi

lingkungan

pengendalian

dilakukan melalui

reviu atas

dokumen

yang

telah

diperoleh

pada

tahap persiapan.

Uraian hasil identifikasi

dapat dijabarkan

menggunakan

formulir

BLP

1

pada

Anak

Lampiran

I yang

merupakan

satu

kesatuan

dengan

Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

(b)

Tim

ELP

melakukan penilaian terhadap

permasalahan

dan/atau

kekuatan

pada

masing-masing

subunsur

lingkungan

pengendalian.

Jika

suatu subunsur terkait

dengan

satu atau

beberapa

informasi

negatif

(permasalahan),

maka dapat

diidentifikasikan

bahwa

pada

subunsur tersebut terdapat

permasalahan

lingkungan

pengendalian.

Sebaliknya

jika

suatu

(17)

-L2-subunsur terkait

dengan

satu atau

beberapa informasi

positif

(kekuatan)

maka dapat diidentifikasikan

bahwa

pada

subunsur

tersebut terdapat

kekuatan

lingkungan

pengendalian.

(c)

Hasil

identifikasi

sebagaimana

dimaksud

pada

huruf

(b)

didukung

dengan

uraian

yang

merangkum

berbagai

permasalahan/kekuatan

yang ada pada

suatu

subunsur.

2)

Penilaian

kondisi lingkungan

pengendalian

(a) Penilaian terhadap

lingkungan

pengendalian

berupa

so/,

control

maupun hard

control

dilakukan dengan

survei

persepsi

menggunakan

kuesioner

sebagaimana

tercantum dalam

Formulir

F.LP

2

pada

Anak Lampiran

I

yang

merupakan

satu

kesatuan dengan

Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

(b)

Survei

persepsi memberikan

informasi

kondisi

lingkungan

pengendalian

yang

diperoleh

dengan

memahami

apa

yang

dialami/dirasakan

pegawai.

(c)

Jawaban kuesioner

ditabulasi

ke dalam

Formulir

ELP

3

pada

Anak

Lampiran

I

yang merupakan satu

kesatuan

dengan

Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

(d)

Selanjutnya

tim

ELP

membuat penilaian

mengenai

kuat/lemahnya

masing-masing

subunsur

lingkungan

pengendalian.

3)

Analisis

dan penyusunan simpulan

(a) Berdasarkan

hasil

identifikasi

sebagaimana

tertuang

pada Formulir

ELP

1 dan

hasil

survei

persepsi

sebagaimana

tertuang pada Formulir

ELP

3,

Tim

ELP

membuat

analisis

dan

simpulan

untuk

mendapatkan

peta kondisi

lingkungan

pengendalian

yang ada

dan

dituangkan

dalam

formulir

ELP

4

pada

Anak

Lampiran

I

yang

merupakan

satu

kesatuan dengan

Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

(18)

-13-(b) Tim

ELP

dapat

melakukan

focus

group discussion

(FGD)

atau

mengumpulkan

data lanjutan

untuk

klarifikasi

dengan

melibatkan fasilitator

dan

pihak terkait.

b.

Penyusunan

Usulan

Rencana

Tindak

Penguatan

Lingkungan

Pengendalian

1)

Jika

simpulan

ELP

menunjukkan

bahwa

lingkungan

pengendalian

masih lemah,

perlu disusun

rencana

tindak

dalam rangka penguatan

lingkungan

pengendalian.

2)

Rencana

tindak

dapat dikelompokkan menjadi

dua

kategori

utama

yaitu:

prioritas

dan

tidak prioritas.

(a)

Rencana

tindak prioritas

merupakan rencana

tindak

yang

perlu

segera

dilakukan oleh

manajemen

karena

sudah

terjadi

permasalahan

yang

berhubungan

dengan

lingkungan

pengendalian,

menjadi sumber

risiko

bagi

pencapaian

tujuan,

ataupun

dianggap

penting

oleh

pimpinan

instansi.

(b)

Rencana

tindak tidak

prioritas adalah

rencana

tindak

yang disusun

meskipun

belum

terjadi

permasalahan

ataupun

dianggap

belum memerlukan tindakan

segera

oleh

pimpinan

kementerian/unit

kerja.

3)

Tim

ELP

mengusulkan

rencana

tindak

yang

perlu dilakukan

dalam

rangka

penguatan

lingkungan

pengendalian. Usulan

rancangan

rencana

tindak

tersebut

dituangkan

ke

dalam

formulir

ELP

5

pada

Anak Lampiran I

yang

merupakan

satu

kesatuan

dengan

Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

4l

Pimpinan

kementerian/unit

kerja perlu menyepakati rencana

tindak

tersebut

sebelum melaporkan

hasil

ELP

ke

atasan

langsung.

3.

Pelaporan

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

a.

Penyusunan Laporan Hasil

ELP oleh

Tim

ELP

1)

Laporan

hasil

ELP

disusun

oleh

Tim

ELP.

2l

Laporan

disampaikan

dengan

segera

kepada

pimpinan

kementerian/unit

kerja

sehingga

dapat

segera

ditindaklanjuti

(19)

-14-3)

Laporan

hasil

ELP disusun dalam

bentuk

surat

dan

sekurang-kurangnya

harus

berisi

sebagai

berikut:

a)

Dasar

Pelaksanaan

Memuat dasar

pelaksanaan

ELP

di

kementerian/unit

kerja,

misalnya

surat

penugasan

b)

Kementerian/Unit

Kerja

yang Dievaluasi

Menguraikan gambaran umum

mengenai

kementerian/unit

kerja yang

dievaluasi,

tingkatan

kementerian/unit kerja yang dievaluasi dan

gambaran

singkat

mengenai

kementerian/unit

kerja

tersebut.

c)

Tujuan/Sasaran,

Ruang

Lingkup dan

Metodologi

ELP

Menjelaskan

tujuan

pelaksanaan

ELP,

ruang lingkupnya

serta

metodologi yang

digunakan

dalam

ELP.

d)

Pelaksanaan ELP

di

Lingkungan Kementerian/Unit

Kerja

yang Dievaluasi

Menjelaskan

uraian

pelaksanaan

ELP

di

kementerian/unit kerja

yang dievaluasi, berupa waktu,

langkah

kerja, jadwal

pelaksanaan,

hambatan

pelaksanaan dan

lain-lain.

e)

Hasil

Evaluasi Lingkungan

Pengendalian

Menguraikan kesimpulan

atas

kondisi

lingkungan

pengendalian berupa

kekuatan

dan kelemahannya.

0

Usulan

Rencana

Tindak

Penguatan

Lingkungan

Pengendalian

Menguraikan

usulan

rencana

tindak yang

perlu

dilakukan

dalam rangka

penguatan

lingkungan

pengendalian

dan

jadwal

pelaksanaannya.

Format laporan hasil

ELP

dapat

disesuaikan

dengan

praktik

yang

berlaku

di

kementerian/unit kerja, tetapi

untuk

keseragaman

dapat

mengacu pada

format

laporan yang

tercantum

dalam

Anak

Lampiran

2

yang merupakan

satu

kesatuan dengan Petunjuk

Pelaksanaan

ini.

(20)

-15-b.

Pengomunikasian Laporan Hasil

ELP

1)

Laporan disampaikan kepada pimpinan kementerian/unit

kerja

sehingga

dapat

segera

ditindaklanjuti.

Dalam

kondisi tertentu,

pelaporan kelemahan

yang

terkait

dengan lingkungan

pengendalian

dapat

juga

dilakukan

secara

verbal

kepada

pimpinan.

2)

Penyampaian

laporan

hasil

ELP oleh

Tim

ELP

adalah

sebagai

berikut:

a)

hasil

ELP

tingkat

kementerian

dilaporkan

oleh

Tim

ELp

kepada Sekretaris Kementerian

PPN/Sestama Bappenas.

b)

hasil

ELP

tingkat

unit

kerja dilaporkan oleh

Tim

ELp

kepada

Pejabat Pimpinan

Tinggi

Madya

yang

bersangkutan.

3)

Selanjutnya, hasil

ELP

dari

masing-masing

kementerian/Unit

kerja

berupa Peta Kondisi Lingkungan

Pengendalian

dan

Rencana

Tindak

Penguatan

Lingkungan

Pengendalian

yang

telah disepakati,

dilaporkan

oleh

pimpinan

kementerian/unit

kerja

kepada atasan langsungnya, dengan

hierarki

sebagai

berikut:

a)

hasil

ELP

tingkat

kementerian

dilaporkan

oleh Sekretaris

Kementerian/Sestama

Bappenas

kepada

Menteri

PPN/Kepala

Bappenas.

b)

hasil

ELP

tingkat

unit

kerja

dilaporkan

oleh

pejabat

Pimpinan

Tinggi

Madya kepada

Menteri

PPN/Kepala

Bappenas dengan tembusan

kepada

Sekretaris

Kementerian/Sestama

Bappenas

dan

Inspektur

Utama.

(21)

-16-BAB

III

PENUTUP

petunjuk

Pelaksanaan

ini

merupakan pelaksanaan Pasal

5

ayat

(1)

huruf

a

peraturan Menteri

ppN/Kepala Bappenas

Nomor

10 Tahun

2Ol7

tentang

Penyelenggaraan SPIP

di

Kementerian

PPN/Bappenas'

PetunjukPelaksanaaninimengaturlangkahyangdiperlukandalam

mengevaluasi

dan

memperkuat

lingkungan

pengendalian

di

tingkat

Kementerian serta

unit

kerja

(Eselon I)'

Lingkunganpengendalianmerupakanpondasibagiefektifitasseluruh

unsur

sistem pengendalian

intern lainnya.

oleh

karena

itu,

kondisi

lingkunganpengendalianyangadaharusdipertimbangkandidalam

proses rancangan

implementasi

unsur-unsur

sPIP

lainnya'

Lingkunganpengendalianyangsudahmemadaiperludipertahankan

sedangkan

terhadap

lingkungan

pengendalian yang

masih lemah perlu

dilakukan

upaya-upaya perbaikan'

Dengan diberlakukannya Petunjuk

Pelaksanaan

ini,

maka

setiap

penyelenggaraanELPdilingkunganKementerianPPN/BappenaS

didasarkan

pada

Petunjuk

Pelaksanaan

ini'

SEKRETARIS KEMENTERIAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

NASIONA'I,N

SEKRETARIS UTAMA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL'

(22)

,6

S c

X-7

)-(U0_

de.s

EEEE

PCH:

>o6.lJ G-qP O

E

gfi

5

r L -C\l

=

8-b

6

S cf

E

E

SI

r

U---:

E-=$E

E

6=€E

EE

:qox

'6E

EE

Etr

E

I

I

E:5

e,*

E

i

E

#

e

8.rE

*

EE,g

BE

B:

#

*

!

5$

s-

:E

e

qE co-

.g.S

c

.= -.om

$E.g

E E

9

99=

EE

AEE

E'6

9'

E

E

[#

!

iI

E

E,gE

BPg

o 6 c e

=-i

E

E

EBs*

-Pg-,

rp

9.E

-

=E.E

E

E,EH

;#E

I

sg

3

=

E

q L dr-Y c =9.i

€4_g-

d_9_9

c

H

c c

?o

o O\-(E!.=>>

=cv12u)cc

+E

A-9

E€€

E o y.-

Y o

o

AEE:

BT

T

EPE,gIffiJI

sts^Li:oEll

E o I

=

N -'F'd

fi

g

Hfi

$

*

E

E

Pg

gs

x

r::

=

B

H

E

_qE

E

f

E

fdoalYtgg

i

AE

H*::

Z

A'* E

H T

I

E

E

E

3;-E*EEXE$8

z E'a,'R t2'6 U 'A o o

Ha65E5I6*{

Y

f

7-cl

<o

$E-=EE

E

EU,E

Foo

o

o

o

tuooooo

ILYV

Y

:<

Y

=

o .vL o (,) C o c .g (! ro C o o) c o o-C (! o, c .v. C,) ,= :l o C -o :J o

o

o o) U' a o (E c o o E '6 o f co d c c o -c o E o) 0) lz c o-:, o E c G (s -v o lz .Y '6 -o

.q o ro o o) C

o--o-E o

6o

orJ

=0)

!Y

P6

,=o

C, OE _vL 'ii ,q) .Er

:

=(tr .!Y -(E6

-(tr

Ai(,

aP

_L 3^o -c*

-o

9o

=6(UE L(I) fF

z

f

o-=

U' tu

v

z

J

o

z

uJ

o

z

UJ

o-z

o

z

f Y (9

z

J

a

o

z

o

Y

=

o

Y

tr

tr

z

IJJ

o

a

J-;

o

UJ

t

J f

=

t

o

lt E o LL

z

J

o

z

uJ

o

z

UJ (L

z

o

z

f

Y (9

z

=

E

f

a

z

l

z

o

z

LU

lo

z

F Y x. uJ F tu Y I I @ f

a

t-f

a

o

(o l

o

O) () f

a

@ $

:)

a

F-cf) l

o

@ N l

a

l.r) l U)

s

u-uJ x. CO

z

uJ l Y

o

o

l

LU

t

J

a

I N

o

z

(23)

Formulir 2.1

FORMULIR ELP 2: KUESIONER EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN TINGKAT KEMENTERIAN

A. PENGANTAR

BapaUibu yang terhormat, terima kasih sudah bersedia mengisi kuesioner

ini.

Kuesioner ini

bertujuan

untuk

keperluan

internal

dan

dimaksudkan

untuk

melihat kondisi

lingkungan pengendalian di kementerian BapaUlbu.

Mengingat pentingnya data dari kuesioner ini, diharapkan Bapak/lbu mengisinya dengan benar dan

jujur sesuai dengan kondisi saat ini.

Kami

menjamin kerahasiaan

identitas

BapaUlbu

dan

rekapitulasi kuesioner

tidak

akan mencantumkan data diri BapaUlbu sekalian.

B. IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tickmark untuk pilihan yang paling tepat.

t.

Q

eejaOat struktural

Z.

Q

eejabat fungsional tertentu (Perencana, Auditor, Arsiparis, Widyaiswara)

3.

Q

PejabaUpegawai lainnya

C. PETUNJUK PENG]SIAN

1. lsilah dengan memberikan tickmark

({)

pada salah satu kotak pilihan jawaban.

2. Bapak/lbu dapat menambahkan narasi lain terkait kondisi lingkungan pengendalian pada bagian

akhir kuesioner ini.

3. Evaluasi lingkungan pengendalian dapat dilakukan di tingkat kementerian maupun tingkat unit kerja

4. Pimpinan kementerian meliputi Menteri dan jajaran Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

NO. Pernyataan Pilihan Jawaban

A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA

1 Kode Etik dan Kode Perilaku

disosialisasikan kepada

pegawai/perencana

Tidak Tahu

Tidak pernah disosialisasikan

Jaranq Sering Rutin

2 Media komunikasi

(majalah/buletin/papan pengumuman,

situs resmi, dan lainnya) telah

menginformasikan pelaksanaan kode etik dan kode perilaku oleh pegawai

Tidak Tahu

Tidak pernah Jarang Serinq Rutin

3 Pimpinan kementerian memberikan keteladanan dalam hal integritas dan

etika pada tingkah laku sehari-hari

Tidak Tahu

Tidak pernah Jaranq Sering Selalu 4 Pegawai menandatangani pakta

i nteg ritas/komitmen kepatuhan atas

kode etik dan kode perilaku

Tidak Tahu

Tidak pernah

Jarano, sebaqian oeqawai Rutin, sebaqian pegawai Rutin, seluruh peqawai

5 Pegawai berperilaku sesuai dengan Kode Etik dan Kode Perilaku

pegawai/perencana

Tidak Tahu

Tidak ada

Sebagian kecil pegawai

Sebagian besar peqawai

(24)

NO Pernyataan Pilihan Jawaban

A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 6 Kementerian telah memberikan

penghargaan kepada pegawai untuk

mendorong pegawai mematuhi

nilai-nilaietika Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Sering Selalu

7 Pimpinan kementerian memantau

apakah seluruh pegawai

melaksanakan kode etik dan kode perilaku

Tidak Tahu

Tidak pernah dipantau Jarang dipantau Serinq dipantau Selalu dipantau

8 Terdapat tim/unit yang kompeten dan independen yang menangani

pengaduan atas pelanggaran kode

etik dan kode perilaku

Tidak Tahu

Tidak ada tim/unit

Pengaduan/pelanggaran tidak ditangani/diinvestigasi

Ada, dilakukan oleh tim/unit yang tidak kompeten atau tidak independen

Ada, dilakukan oleh tim/unit yang kompeten dan independen

9 Pelanggaran kode etik dan kode perilaku telah ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jarang Serino Selalu

10 lnvestigasi atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku telah dilakukan oleh tim/unit yang kompeten dan independen

Tidak Tahu

Tidak pernah dilakukan investigasi

Dilakukan oleh tim/unit yang tidak kompeten dan tidak independen

Dilakukan oleh tim/unit yang tidak kompeten atau tidak independen

Dilakukan oleh tim/unit yang kompeten dan independen

B. KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI

1 Kementerian memiliki standar

kompetensi pegawai yang sesuai dengan tugas dan fungsinya

Tidak Tahu

Tidak ada standar kompetensi

Dalam proses penyusunan Sudah, belum lengkap

Sudah, lenqkap

2 Kompetensi yang dibutuhkan dalam

setiap posisidi kementerian telah

didefinisikan secara tepat

Tidak Tahu

Tidak ada uraian kompetensi

Sebagian kecil posisi sudah dibuat uraian kompetensinya

Sudah dibuat uraian kompetensi setiap posisi dengan tepat

3 Terdapat perencanaan pelatihan bagi pegawai

Tidak Tahu Belum Ada

Dalam proses penyusunan

Sudah ada tapi belum diformalkan

Sudah ada dan diformalkan

4 Pelatihan yang memadai dilakukan

sebelum pegawai menduduki jabatan tertentu

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jarang Serinq

Selalu dan terjadwal

5 SDM yang memadaitersedia untuk

melaksanakan strategi dan perencanaan organisasi Tidak Tahu Sanqat Kuranq Kurang Memadai Cukup Memadai Memadai

(25)

NO. Pernyataan Pilihan Jawaban

B. KOMITMEN TERHADAP KOM PETENSI 6 Para pegawai telah ditempatkan

sesuai dengan kompetensi dan

pengalaman mereka

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setuiu Sanqat Setuiu

7 Prosedur penilaian kompetensi pegawai telah memadai dan

dimutakhirkan secara periodik

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuiu Sangat Setuju

8 Penilaian kompetensi pegawai telah

dilakukan secara periodik dan

didokumentasikan secara lengkap

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jaranq Sering

Selalu dan teriadwal

c.

KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF

Pimpinan kementerian meliputi Menteri dan jajaran Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

1 Pimpinan kementerian

mengkomunikasikan secara efektif tujuan pengendalian intern kepada para pegawai

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuiu Sanqat Setuiu

2 Pimpinan kementerian

mengikutsertakan pegawai dalam

penyelenggaraan pengendalian intern

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setuiu Sangat Setuju

3 Pimpinan kementerian menekankan

pentingnya pencapaian tujuan organisasi

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuiu Setuju Sanqat Setuiu 4 Pimpinan kementerian

mempertimbangkan risiko dalam

pengambilan keputusan

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuiu Sangat Setuju

5 Pimpinan kementerian memantau kinerja organisasi

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuiu Sanqat Setuiu

6 Pimpinan kementerian menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setuiu Sanqat Setuiu

7 Pimpinan kementerian membentuk

dan memfungsikan satgas SPIP kementerian

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuiu Setuiu Sangat Setuiu

(26)

NO. Pernyataan Pilihan Jawaban

c

KEPEMIMPINAN YAN KONDUSIF

Pimpinan kementerian meliputi Menteri dan jajaran Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

8 Pimpinan kementerian menekankan

pentingnya penyelenggaraan SPI P

dalam setiap kegiatan organisasi

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuju

Tidak Setuju Setuiu

Sansat Setuiu

D. PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

1 Struktur organisasi telah dirancang

sesuai dengan peran, tanggung

jawab dan wewenang organisasi

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setulu Sanoat Setuiu

2 Struktur organisasi telah

menggambarkan hubungan kerja

antar unit kerja.

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuju

Tidak Setuju

ietuiu

Sangat Setuju

3 Pimpinan kementerian telah memperhitungkan risiko dalam

penyusunan struktur organisasi

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuiu Setuiu Sangat Setuiu 4 Struktur Organisasi telah dilengkapi

dengan penjelasan peran dan tanggung jawab masing-masing

jabatan

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setuiu

Sangat Setuju

5 Uraian tugas untuk masing-masing jabatan telah ditetapkan dan

dimutakhirkan

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuiu Sanqat Setuiu

6 Struktur Oganisasi telah dievaluasi

secara berkala sesuai dengan kebutuhan Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Sering Selalu

E. PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT

1 Pembagian wewenang dan tanggung

jawab telah ditetapkan secara tepat

dan diformalkan

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuju Sanqat Setuiu

2 Pejabat yang diberiwewenang telah

memahami wewenang dan tanggung

jawabnya

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setuiu Sangat Setuju

3 Pejabat yang diberi wewenang telah melaksanakan wewenang dan tanggung jawab secara tepat

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuju Setuiu

(27)

NO Pernyataan Pilihan Jawaban

E. P ENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB YANGTEPAT 4 Pimpinan kementerian telah

melakukan pemantauan dan evaluasi

secara berjenjang terhadaP pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab bawahannya

Tidak Tahu

Tidak Pernah Se

Selalu

5 Pimpinan kementerian telah

membahas efektivitas wewenang dan tanggung jawab (sebagai bentuk

pengendalian intern) Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Sering Selalu

F PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT TENTANG PENGELOLAAN/PEMBTNAAN SUMBER DAYA MANUSIA

1 Kementerian telah menetapkan

secara formal kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM (antara lain

kebijakan rekrutmen, rotasi dan

mutasi, pengembangan SDM,

penilaian kinerja, reward and

punishment, serta pemberhentian pegawai)

Bila jawaban "belum", langsung ke nomor 5 Tidak Tahu Belum Sebaqian kecil Sebagian besar Seluruhnya

2 Kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM tersebut telah disosialisasikan

kepada seluruh pegawai

Tidak Tahu Belum

Sebagian kecil kebijakan dan proseQur

Sebagian besar keb'tjakan dan r

Seluruhnya

3 Keb'l.lakan dan prosedur pengelolaan

SDM tersebut telah dimutakhirkan sesuai kebutuhan Tidak Tahu Belum Sebaqian kecil Sebagian besar Seluruhnya

4 Kementerian melaksanakan rotasi dan mutasi pegawai

Tidak Tahu Belum Sebagian kecil Sebaqian besar Seluruhnya 5 Kementerian menempatkan JPT

Madya/Pratama melalui fit and proper test Tidak Tahu Belum Sebaqian kecil Sebagian besar Seluruhnya 6 Pengembangan SDM telah

dilaksanakan berdasarkan Human

Capital Development Plan

Tidak Tahu Belum

Sebaqian kecil Sebagian besar

Seluruhnya

7 Setiap pegawai telah mendapatkan

kesempatan yang cukup untuk

mengikuti program pendidikan dan pelatihan Tidak Tahu Belum Sebasian kecil Sebaqian besar Seluruhnya Jarano

(28)

NO. Pernyataan Pilihan Jawaban

F PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT TENTANG PENGELOLAAN/PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Program pelatihan yang dilaksanakan

telah mendorong peningkatan

kompetensi pegawai Tidak Tahu Belum Sebagian kecil Sebaqian besar Seluruhnya

9 Kementerian PPN/Bappenas telah

mengalokasikan anggaran yang

memadai untuk program

pengembangan SDM

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuiu Setuju Sanqat Setuiu

10 Pimpinan kementerian telah memberikan penghargaan atas kinerja pegawai Tidak Tahu Belum Sebaqian kecil Sebaqian besar Seluruhnva

G PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) YANG EFEKTIF

1 I nspektorat melaksanakan

pengawasan dengan

mempertimbangkan risiko

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu

Tidak Setuiu Setuiu Sangat Setuiu

2 I nspektorat melakukan pengawasan

keuangan secara periodik

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jarang Serinq Selalu

3 I nspektorat melakukan pengawasan

kinerja secara periodik

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jarang Serinq Selalu 4 lnspektorat melakukan evaluasi atas

efektivitas SPIP secara periodik

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jaranq Sering Selalu

5 Temuan dan saran/rekomendasi pengawasan I nspektorat telah

ditindaklanjuti. Tidak Tahu Belum Sebaqian kecil Sebagian besar Seluruhnya

6 lnspektorat mampu memberikan saran/rekomendasi yang tepat terkait

penyelenggaraan tugas dan fungsi unit kerja Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Serinq Selalu

7 I nspektorat melakukan peran

konsultasi/pendampingan dalam

pengendalian intern di unit kerja

Tidak Tahu

Tidak Pernah Jaranq Sering Selalu

(29)

NO. Pernyataan Pilihan Jawaban

H. HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT

I

Kementerian membina hubungan kerja yang baik dengan mitra kerja

l(UPemda atau mitra pembangunan

lain Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Serinq Selalu

2 Kementerian membina hubungan kerja yang baik dengan instansi yang

terkait atas fungsi pengawasan (BPKP dan BPK) Tidak Tahu Tidak Pernah Jarang Sering Selalu

Hal-hal lain yang terkait kondisi lingkungan pengendalian yang belum tercakup dalam pernyataan-pernyataan di atas:

Unit kerja:

(30)

Formulir 2.2

FORMULIR ELP 2: KUESIONER EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN TINGKAT UNIT KERJA

A.

PENGANTAR

Bapak/ibu

yang

terhormat,

terima kasih sudah

bersedia mengisi kuesioner

ini.

Kuesioner ini

bertujuan

untuk

keperluan

internal

dan

dimaksudkan

untuk

melihat kondisi

lingkungan

pengendalian di unit kerja Bapat</lbu.

Mengingat pentingnya data dari kuesioner ini, diharapkan Bapak/lbu mengisinya dengan benar dan

jujur sesuai dengan kondisi saat ini.

Kami

menjamin kerahasiaan

identitas

Bapak/lbu

dan

rekapitulasi kuesioner

tidak

akan mencantumkan data diri Bapak/lbu sekalian.

B. IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tickmark untuk pilihan yang paling tepat.

1.

Q

Pejabat struktural

Z.

Q

Pejabat fungsionaltertentu (Perencana, Auditor, Arsiparis, Widyaiswara) 3.

Q

PejabaUpegawai lainnya

C. PETUNJUK PENGISIAN

1. lsilah dengan memberikan tickmark

({)

pada salah satu kotak pilihan jawaban.

2. Bapak/lbu dapat menambahkan narasi lain terkait kondisi lingkungan pengendalian pada bagian akhir kuesioner ini.

3. Evaluasi lingkungan pengendalian dapat dilakukan di tingkat kementerian maupun tingkat unit kerja

4. Pimpinan unit kerja meliputi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya beserta seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di unit kerja Bapak/lbu

NO Pernyataan Pilihan Jawaban

A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA I Kode Etik dan Kode Perilaku

disosialisasikan kepada pegawai/perencana

Tidak Tahu

Tidak pernah disosialisasikan Jaranq

Sering

Rutin 2 Media komunikasi

( majalah/bu letin/papan

pengumuman, situs resmi, dan

lainnya) telah menginformasikan pelaksanaan kode etik dan kode perilaku oleh pegawai

Tidak Tahu Tidak pernah Jarang Serinq

Rutin

3 Pimpinan unit kerja memberikan keteladanan dalam hal integritas dan etika pada tingkah laku sehari-hari

Tidak Tahu Tidak pernah Jaranq Serinq Selalu

4 Pegawai menandatangani pakta integritas/komitmen kepatuhan atas kode etik dan kode perilaku

Tidak Tahu Tidak pernah

Jarang, sebagian pegawai Rutin, sebagian pegawai Rutin, seluruh pegawai

5 Pegawai berperilaku sesuai dengan Kode Etik dan Kode Perilaku pegawai/perencana

Tidak Tahu Tidak ada

Sebagian kecil pegawai Sebagian besar pegawai Seluruh pegawai

(31)

NO. Pernyataan Pilihan Jawaban

A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 6 Kementerian telah memberikan

penghargaan kepada pegawai untuk mendorong pegawai mematuhi nilai-nilaietika Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Serinq Selalu

7 Pimpinan unit kerja memantau apakah seluruh pegawai

melaksanakan kode etik dan kode perilaku

Tidak Tahu

Tidak pernah dipantau Jaranq dipantau Serinq dipantau Selalu dipantau

8 Terdapat tim/unit di dalam kementerian yang menangani pengaduan atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku

Tidak Tahu Tidak ada

Ada, tapi belum berfungsi Ada, tapibelum optimal Ada, dan sudah optimal

I

Pelanggaran kode etik dan kode perilaku telah ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku

Tidak Tahu Tidak Pernah Jarang Serinq Selalu

10 lnvestigasi atas pelanggaran kode etik dan kode perilaku telah dilakukan oleh tim/unit yang kompeten dan

independen

Tidak Tahu

Tidak pernah dilakukan investigasi

Dilakukan oleh tim/unit yang tidak kompeten dan tidak independen

Dilakukan oleh tim/unit yang tidak kompeten atau tidak independen

Dilakukan oleh tim/unit yang kompeten dan

independen

B KOMTTMEN TERHADAP KOMPETENSI

1 Kementerian memiliki standar

kompetensi pegawai yang sesuai dengan tugas dan fungsinya

Tidak Tahu

Tidak ada standar kompetensi Dalam proses penyusunan Sudah, belum lengkap Sudah, lenqkap

2 Kompetensi yang dibutuhkan dalam setiap posisi di unit kerja telah didefinisikan secara tepat

Tidak Tahu

Tidak ada uraian kompetensi

Sebagian kecil posisi sudah dibuat uraian kompetensinya

Sudah dibuat uraian kompetensi setiap posisi denqan tepat

3 Terdapat perencanaan pelatihan bagi

pegawai

Tidak Tahu Belum Ada

Dalam proses penyusunan Sudah ada tapi belum diformalkan Sudah ada dan diformalkan

4 Pelatihan yang memadai dilakukan sebelum pegawai menduduki jabatan tertentu

Tidak Tahu Tidak Pernah Jaranq Serinq

Selalu dan teriadwal

5 SDM yang memadaitersedia untuk melaksanakan strategi dan

perencanaan organisasi Tidak Tahu Sanqat Kuranq Kurang Memadai Cukup Memadai Memadai

(32)

NO. Pernyataan Pitihan Jawaban

B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI

6 Para pegawai telah ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan

pengalaman mereka

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

7 Prosedur penilaian kompetensi pegawai telah memadai dan

dimutakhirkan secara periodik

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuiu

Setuju

Sangat Setuju

8 Penilaian kompetensi pegawai telah dilakukan secara periodik dan didokumentasikan secara lengkap

Tidak Tahu Tidak Pernah Jarang Serinq

Selalu dan teriadwal

c.

KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF

Pejabat Pimpinan Tinggi Madya beserta seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di unit kerja Bapak/lbu

1 Pimpinan unit kerja

mengkomunikasikan secara efektif tujuan pengendalian intern kepada para pegawai

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuiu

Setuiu

Sangat Setuju

2 Pimpinan unit kerja mengikutsertakan pegawai dalam penyelenggaraan pengendalian intern

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuiu

Setuju

Sangat Setuju

3 Pimpinan unit kerja menekankan pentingnya pencapaian tujuan organisasi

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuiu

Sanqat Setuiu

4 Pimpinan unit kerja

mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu Tidak Setuju

Setuju

Sangat Setuju

5 Pimpinan unit kerja memantau kinerja unit kerja

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuiu

Sangat Setuiu

6 Pimpinan unit kerja menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan

nyaman

Tidak Tahu

Sanqat Tidak Setuiu Tidak Setuiu

Setuiu

Sanqat Setuiu

7 Pimpinan unit kerja membentuk dan memfungsikan satgas SPIP unit kerja

Tidak Tahu

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Setuju

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, setiap jenjang pendidikan kewarganegaraan yang akan mengembangkan kecerdasan peserta didik melalui pemahaman dan pelatihan intelektual”. Guru sebagai

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Unsharp masking adalah sebuah metode yang meningkatkan kualitas ketajaman garis (edge) dan elemen gambar dengan frekuensi tinggi lainnya melalui suatu prosedur yang

Oleh sebab itu Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Negara, untuk mempertanggungjawabkan

bahwa ketentuan yang menyangkut pembayaran dan pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 11 Tahun 2010

Menurut Price (2005) pneumonia adalah peradangan pada  parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi..  parenkim paru yang biasanya berasal dari

Biaya yang dikeluarkan PT Alove Bali dalam pelaksanaan kegiatannya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni biaya investasi, dan biaya operasional.Biaya investasi merupakan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh teratasi dengan criteria hasil :. 1. Tanda-tanda vital dalam