• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan sebagian kecil dari kurnia Tuhan Yang Maha Esa. pada jaman sekarang ini kemajuan dan perkembangan teknologi begitu pesat, maka untuk mengimbangi hal tersebut di perlukan suatu kemampuan dari seseorng yang tidak hanya memiliki latar belakang pendidikan (teori) yang memadai, tetapi juga harus memiliki keahlian di bidang pengetahuan di lapangan (praktek).

Politeknik pertanian Negeri samarinda merupakan salah salah satu perguruan tinggi pendidikan non gelar yang di harapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan memiliki keahlian dibidangnya masing-masing.

Untuk mencapai hal tesebut maka Politeknik Pertanian Negeri Samarinda kushusnya Program Studi Budi Daya Tanaman Perkubunan melakukan penerapan kepada setiap mahasiswa melalui kegiatan pengelaman kerja praktek lapangan kegiatan tersebut merupakan persyaratan suatu kelulusan mahasiswa secara perorangan untuk mendapatkan bekal pengalaman dan ketrampilan di lapangan sesuai dengan bidangnya masing- masing melalui kegiatan ini mahasiswa tidak hanya dihadapkan pada teori yang di dapat dari bangku kuliah semata melainkan terjun langsung dengan bentuk-bentuk kegiatan lapangan dan masalah- masalah ataupun kenyataan yang akan di hadapi kelak apabila mahasiswa bekerja pada suatu perusahaan.

(2)

B. Tujuan Praktek

1. Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan yang ada di perkebunan

2. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang di peroleh di perkuliahan dan praktek langsung di lapangan

3. Mahasiswa dapat memahami tata cara penggunaan alat-alat bahan dan sarana yang ada dilapangan

4. Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu berpikir secara praktis dalam mengenal kegiatan yang sesungguhnya terjadi di lapangan

C. Hasil yang diharapkan

1. Mahasiswa dapat mengusai kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahan 2. Mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih

3. Menjadi mahasiswa yang terampil berjiwa bersih dan mempunyai kedisiplinan dalam melakukan kegiatan

(3)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Fairco Agro Mandiri Estate adalah perusahan kelapa sawitt yang terdiri dari beberapa divisi khususnya di Kalimantan Timur yang dulunya berada di bawah naungan PT Kebun Mandiri Sukses dan sekarang beralih kepada PT. Fairco Agro Mand iri Estate yang berlokasi di Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang, Kabupataen Kutai Timur dengan luas areal perkebunan 532,32 ha. di dalam operasionalnya PT. Fairco Agro Mandiri terdiri dari 6 divisi dan pembibitan.

B. Manajemen Perusahaan di PT. Fairco Agro Mandiri 1. Estate Maneger

Merupakan pemegang jabatan tertinggi di PT. Fairco Agro Mandiri yang saat ini dijabat oleh Bapak Mulyanto dengan membawahi seluruh organisasi lainnya yang bertanggung jawab pada semua kegiatan dilapangan dan administrasi

2. Asisten Kepala

Merupakan pemegang jabatan terringgi kedua setelah mane ger, Askep atau Aseisten Kepala yang saat ini dijabat oleh Bapak Mulyanto yang membawahi seluruh Asisten Divisi dan kegiatan yang ada di kantor

(4)

3. Kase Admistrasi

Kasier administrasi atau kepala tata usaha yang bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada di kantor besar seperti maslah pembukuan, bagian tanaman dan personalia.

C. Tempat dan waktu kegiatan PKL

Adapun tempat dan waktu kegiatan kerja lapangan(PKL) di :

Desa : Kaliorang

Kecama tan : Kalioarang Kabupaten : Kutai Timur Propinsi : Kalimantan Timur

Kegiatan di mulai pada tanggal 05 Maret 2009 sampai dengan tanggal 02 April 2009.

(5)

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Pembibitan

1. Pengendalian Gulma Dengan menggunakan herbisida a. Tujuan

Menghindari persaingan penyerapan unsur hara, air dan intensitas penyinaran matahari.

b. Dasar teori

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak diinginkan oleh manusia. Pengendalian gulma pada prinsifnya adalah usaha untuk meningkatkan daya saing tanaman pokok terhadap gulma. Pengendalian gulma bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual dan cemis (Pahan, 2008)

c. Alat dan bahan

Alat : kep, drum, takaran gerigen dan pengaduk. Bahan : herbisida Gulof 480 AS dan air

d. Prosedur kerja

1) Menentukan plot yang akan dikerjakan 2) Menentukan tingkat pertumbuhan gulma 3) Persiapan alat dan bahan

a) Masukan air kedalam drum sampai 0,5 bagian

b) Campurkan herbisida kedalam drum yang telah diisi air dengan konsentrasi 7,5-10 cc/liter air

(6)

c) Aduk dan tambahkan air sampai drum penuh 4) Penyemprotan

a) Masukan larutan semprot kedalam kep

b) Penyemprotan dilakukan pada jalur hoyu, dan alikasi dirahkan pada gulma di luar large bag dengan ketinggian semprot lebih kurang 25 cm secara merata.

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai perorang karyawan 1HK/4400Ha dengan target kerja yang ditentukan oleh perusahaan sebanyak 30Ha/Hk sedangkan hasil mahasiswa mendapatkan dalam 1 HK/ sesuai dengan target yang di berikan oleh

2. Penyiraman Bibit a. Tujuan

- Untuk menjaga media tanam agar tetap lembab - Untuk memudahkan penyerapan unsur hara a. Dasar teori

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore hari kecuali bila hari hujan >7 mm. Air merupakan kebutuhan utama bagi pembibitan karena sangat diperlukan dalam proses fisiologis. Penyiraman kurang sempurna akan mengakibatkan kelainan dan bahkan bisa menyebapkan kematian (Anonim, 2005).

b. Alat dan bahan

(7)

Bahan : air, solar dan oli.

c. Prosedur kerja

1. Pengecekan mesin (silar, oli dan air radiator) 2. Menghidupkan mesin

3. Mebuka kran-kran penyiraman secara bergantian menurut plot yang akan disiram dan lamanya penyiraman 1 jam/plot.

d. Hasil yang dicapai

Semua plot pembibitan berhasil disiram dengan target yang ditentukan oleh prusahaan 1 plot/HK.

B. Pemeliharaan TBM di lokasi PKL berumur 3 tahun

Menurut Risza (1995), yang di maksud tanaman belum menghasilkan adalah mulai penanaman sanpai tanaman berumur 36 bulan (3 tahun) kegiatan dari pemelihaaraan tanaman belum menghasilkan yaitu tanaman mucuna (brata), pasang pancang, cemis/penyemprotan, garuk piringan, drainse/irigasi, penanaman bunga praneraatau bunga pukul sembilan, pemupukan, tanam sisip, pembuatan teras manual, konsolidasi.

Tujuan dari perawatan tanaman belum menghasilkan (TBM) yaitu: Mendorong pertumbuhan vegetatif, menjamin tanaman yang homogen dan menjamin blok tunas.

(8)

1. Tanam Sisip a. Tujuan

- Menjaga jumlah populasi tanaman kelapa sawit

- Untuk mendapatkan produksi perhektar yang maksimal

b. Dasar teori

Penyisipan dilaksanakan setiap selesai pelaksanaan sensus pokok.penyisipan bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati,kerdil sehingga standar perhektar sesuai dengan norma yang di tetapkan.

Pelaksanaan penyisipan sebaiknya dapat di lakukan di musim hujan dengan bibit berumur 14-20 bulan penyisipan dapat di lakukan semasa tanaman dikategorikan TBM (Yundatara, 1998).

c. Alat dan bahan

Alat : cangkul dan parang

Bahan : bibit kelapa sawit,klerat dan pupuk Roks Pospat (RP) d. Prosedur kerja

1) Pembuatan lubang tanam menggunakan cangkul.. 2) Lubang tanam diberi pupuk RP

3) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dalam posisi tegak dengan terlebih dahulu melepas polybag bibit.

4) Lubang ditimbun kembali dengan tanah galian dan dipadatkan, hingga lubang galian benar-benar tertutup.

(9)

Hasil kerja mahasiswa sebanyak 1 hari kerja sesuai dengan yang ditargetkan prusahaan untuk mahasiswa.

2. Pegendalian Gulma a. Tujuan

- Untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan anak kayu

- Mencegah pesaingan tanaman dan gulma dalam perolehan unsur hara.

b. Dasar teori

Menurut Anonim (2008), pengendalian gulma secara kimia di lapangan untuk semprot piringan tanaman < 12 bulan menggunakan jenis herbisida kontak, untuk tanaman yang = 12 bulan menggunakan herbisida sistemik, pada jalan rintis dan gawangan menggunakan herbisida kontak atau sistemik sesuai dengan jenis gulma yang menjadi sasaran.

c. Alat dan bahan

Alat : kep dengan merek SOLO, takaran 120 ml, ember wadah air Bahan : herbisida supremo 500 cc dan Trap 20 wp.

d. Prosedur kerja

1) Masukan air kedalam kep mengunakan ember sebanyak tiga ember sehingga mencapai 12 liter.

2) Campurkan kedua herbisida (yaitu Supremo dan Trap 20 wp) kedalam kep sesuai dengan takaran yang di berikan oleh perusahaan

3) Setiap karyawan di berikan oleh mandor satu jalur tanaman kelapa sawit.

(10)

e. Hasil yang dicapai

Hasil kerja yang diproleh sebanyak 30 Ha untuk satu hari kerja (HK) dimana masing masing karyawan diberi target 7-9 kep/HK.

3. Pemupukan a. Tujuan

Untuk menjamin ketersedian unsur hara dalam tanah b. Dasar teori

Pemupukan adalah salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah untuk kesuburan tanah. Selain itu pemupukan juga bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman pada proses pertumbuhan vegetatif maupun generatif, serta menambah daya tahan tana man terhadap penyakit dan pengaruh ik lim yang tidak menguntungkan (Pahan, 2008).

c. Alat dan bahan

Alat : ember wadah pupuk Bahan : pupuk (NPK) d. Prosedur kerja

1) Pembagian jaluar dima masing- masing pekerja mendapat 1 jalur tanaman.

(11)

2) Masukan pupuk kedalam ember 3) Aplikasi pupuk

Pupuk ditebar mengelilingi piringan tanaman kelapa sawit dan jangan sampai mengenai daun atau pelepah dengan jarak pemupukan lebih kurang 1-2 m dari pangkal tanaman kelapa sawit e. Hasil yang dicapai

Hasil kerja masing- masing karyawan berhasil menyelesaikan 20-30 pokok tana man dalam 1 kali masuk. Pemupukan dilakukan dengan rotasi 2 bulan 1 kali.

4. Kastrasi a. Tujuan

- Untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanman kelapa sawit - Untuk menyeragamkan waktu panen

- Untuk membentuk organ kelapa sawit sehingga pada saat tanman mulai menghasilkan , fisik tanaman sudah cukup kuat.

b. Dasar teori

Kastrasi adalah pembuangan bungan jantan dan betina pada saat tanaman berumur 18-24 bulan dengan rotasi 1 kali 1 bulan dan dihentikan ketika tanaman tanaman berumur 24 bulan sehingga panen dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 30 bulan (Anwar, 2007).

c. Alat dan bahan

Alat : dodos dan gancu Bahan : pokok kelapa sawit d. Prosedur kerja

(12)

1) Persiapan alat keperluan kastrasi

2) Karyawan memasuki jalur yang telah ditentukan oleh mandor dimana satu jalur dekerjakan oleh 1 orang karyawan.

3) Melakukan pemotongan semua bunga jantan dan betina mengunakan dodos kecil Semua bunga jantan dan betina yang telah terpotong dibuang kepasar mati.

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai 15 pokok tanaman perorang karyawan dari target yang ditentukan oleh prusahaaan yaitu 15 pokok/HK.

5. Sanitasi a. Tujuan

- Untuk mempermudah plaksanaan potong buah - Untuk meningkatkan penyerbukan alami - Untuk mempermudah pemupukan b. Dasar teori

Sanitasi adalah kegiatan yang dilakukan 3-4 bulan menjelang panen perdana dimulai yang meliputi kegiatan membuang tandan parthenocarpy, tandan busuk terutama yang terserang tirataba, pembuangan pelepah kering pada pangkal pohon dan dilarang memotong pelepah segar, membersihkan semua sampah di sekitar pohon kelapa sawit (Anonim, 2008).

c. Alat dan bahan

(13)

Bahan : pokok kelapa sawit d. Prosedur kerja

1) Persiapan alat untuk keperluan sanitasi

2) Karyawan memasuki jalur yang telah ditentukan oleh mandor 3) Karyawan memotong semua buah busuk, buah parthenocarpy,

pelepah kering atau pelepah yang tidak aktif menggunakan dodos dan membuangnya kegawangan mati.

4) Semua sampah yang ada di piringan kelapa sawit dibersihkan sampai bersih mengunakan garuk.

e. Hasil yang dicapai

Target kerja per HK yang ditentukan oleh karyawan adalah sebanyak 1 Ha/HK sedangkan rata-rata karyawan hanya memperoleh 0,5 Ha.

C. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan ( TM )

1. Pegendalian Gulma Di Pasar Rintis, Piringan dan TPH (cemis) a. Tujuan

- Menekan populasi gulma

- Mempermudah pengangkutan buah ke TPH - Memudahkan pengutipan brondol

- Menghindari persaingan tanaman dan gulma dalam ppenyerapan unsur hara.

(14)

Menurut Pahan (2008), piringan pasar rintis dan TPH merupakan saran penting dari produksi dan perawatan. piringan berfungsi sebagai tempat untuk menyebarkan pupuk dan sebagai tempet jatuhnya brondol. Pasar rintis berfungsi sebagai jalan untuk mengankut buah. Sementara TPH sebagai tempat penumpukan hasil panen yang akan diangkut ke PKS. Agar berpungsi sebagaimana mestinya, sarana tersebut mutlak untuk mendapatkan perawatan.

c. Alat dan bahan

Alat : kep, drum, gembor, drigen, pengaduk dan takaran. Bahan : herbisida Gulof 480 AS dan air.

d. Prosedur kerja

1) Menentukan blok yang akan disemprot 2) Persiapan alat dan bahan

a) Masukan air kedalam drum sampai 0,5 bagian

b) Campurkan herbisida kedalam drum yang telah diisi air dengan konsentrasi 7,5-10 cc/liter air

c) Aduk dan tambahkan air sampai drum penuh 3) penyemprotan

d) Masukan larutan semprot kedalam kep

e) Penyemprotan dilakukan pada jalur pasar rintis, piringan dan TPH.

(15)

e. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai perorang karyawan 1 HK dengan target kerja yang ditentukan oleh perusahaan sebanyak 1Ha/Hk

2. Pemeliharaan Titi Panen a. Tujuan

- Memudahkan pekerjaan pengangkutan hasil - Mempermudah kontrol pekerjaan

b. Dasar teori

Menurut Rizsa (1995), titi panan adalah jembatan yang terbuat dari papan kayu dengan tebal >5 cm dengan konstruksi yang sangat sederhana pada parit yang memotong pasar rintis. Berdasarkam lebar pari dan sungai titipanen dibedakan menjadi 2 ya itu :

- Titi panen tunggal jika lebar parit berukuran < 4 m. - Titi panen sambung jika lebar parit berukuran > 4 m. c. Alat dan bahan

Alat : gergaji, palu, cangkul dan meteran. Bahan : paku, papan dan balok.

d. Prosedur kerja

1) Persiapan alat dan bahan

2) Penentuan blok titipanen yang akan dilakukan perbaikan 3) Pengancakan kariyawan

4) Pengerjaan

(16)

b) Titi panen yang patah disambung dengan balok c) Titi panen yang miring ditegakkan

e. Hasil yang dicapai

Selama 1 hari kerja masing- masing karyawan berhasil menyelesaikan 4 perbaikan titipanen. Target prusahaan 4 titi panen /HK.

3. Pemupukan a. Langsir Pupuk

1) Tujuan

- Untuk memudahkan aplikasi pupuk dilapangan

- Untuk mempermudah pencapaian target kerja pemupukan. 2) Dasar teori

Kendaran pengankut dari gudang sentral ke lapangan harus sudah dipastikan kesiapanya sehari sebelum pemupukan (sorehari diminta kebagian traksi melalui buku permintaan kendaran afdeling). Pupuk harus tiba dilapangan tepat pukul 07.00 dan pengeceran pupuk dari atas kendaraan harus ditangani oleh petugas yang terlatih dan diletakkan pada tempat pengeceran yang sudah ditentukan. Tumpukan untilanpupuk yang diecer harus diletakan disekitar piringan dan tidak dibenarkan diletakkan di jalan (Pahan, 2008).

(17)

3) Alat dan bahan

Alat : truk dan tractor Bahan : pupuk

4) Prosedur kerja

1) Menentukan blok yang akan dipupuk 2) Pemuatan pupuk ke tractor atau truk 3) Pengangkutan pupuk ke blok

4) Pengeceran pupuk di sepanjang CR 5) Hasil yang dicapai

Setiap kali brangkat kendaran berhasil mengangkut dan mengecer pupuk sebanyak 150 untilan dimana target kerja per HK sebanyak 150 untilan.

b. Aplikasi Pupuk 1) Tujuan

- Untuk menambahkan unsur hara dalam tanah - Untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman - Untuk meningkatkan produkasi kelapa sawit 2) Dasar teori

Pemupukan adalah salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah untuk kesuburan tanah. Selain itu pemupukan juga bertujuan untuk menambah unsur hara yang

(18)

dibutuhkan oleh tanaman pada proses pertumbuhan vegetatif maupun generatif, serta menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan (Pahan, 2008).

3) Alat dan bahan

Alat : takaran dan karung Bahan : pupuk

4) Prosedur kerja

1) Menentukan blok yang akan dilakukan aplikasi pemupukan 2) Memepersiapkan alat dan bahan

3) Memindahkan pupuk dari karung untilan ke tas karung 4) Pengancakan pekerja

5) Pekerja memasuki pasar rintis dan kemudian menuju pokok sawit dan menebarkan pupuk merata merata mengelilingi pokok sawi dengan jarak kurang lebih 30 cm dari tajuk terluar. 5) Hasil yang dicapai

Rata-rata karyawan berhasil menebar pupuk sebanyak 250-300 kg dengan target yang ditentukan oleh perusahaan sebanyak 250-300 kg/HK.

(19)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan perbandingan teori dan Praktek Kerja Lapang yang telah di laksanakan di PT. Fairco Agro Mandiri Estate dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pembibitan

1. Sebelum melakukan pekerjaan maka perlu di ketahui presedur pekerjaan 2. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Fairco Agro Mandiri

meliputi: a. Pembibitan

b. Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan c. Pemeliharaan tanaman menghasilkan

Secara teknis pekerjaan di dalam perkebunan kelapa sawit saling berhubungan membentuk suatu sistem sehingga keggagalan di dalam menyelesaikan suatu pekerjaan akan mengakibatkan kegagalan pada pekerjaan lainya.

B. Saran

1. Mahasiswa harus benar- benar mempelajari teknis kerja di lapangan serta cara penggunaan alat dan bahan sehingga dapat dengan mudah mempraktek kanya. sebelum melaksanakan PKL

(20)

2. Sebaik nya POLTANESA memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk menggadakan praktek dengan tujuan memberikan gambaran kebun di benak mahasiswa/i sehingga dapat melaksanakan PKL dengan baik

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005. Draft Budidaya Tanaman Kelapa Sawit PT. Jaya Mandiri Sukses. Anonim, 2008. Pedoman Teknis Budidaya Kelapa Sawit PT. Jaya Mandiri

Sukses.

Anwar, R. 2007. Diktat Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Samarinda.

Pahan, I. 2008. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir. Jakarta.

Rizsa, S. 1995. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta

Yudantara I. 1999. pedoman praktis Budidaya tanaman kelapa sawit. Bedugul corpotation palntion&Trading company. Jakarta.

(22)
(23)
(24)

Lampiran 4 tanaman sawit

(25)

Gambar

Gambar Bibit tanaman sawit di daerah rawa

Referensi

Dokumen terkait

Kepala madrasah berperan penting serta mempunyai tanggungjawab tidak hanya dalam aspek manajerial dan operasional madrasah yang dipimpinnya, melainkan sebagai pemimpin

Tujuan Penelitian Menguji pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Menguji pengaruh motivasi kerja dan pengalaman kerja pada komitmen

Denzin (Moleong, 2010:330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi

Hyundianto Arif Gunawan, III/b PRFN Pasca Sarjana Perekayasa Ahli Pertama Saya bekerja di PRFN yang Hadir.. S.T.,M.T Teknik Mesin mendapat tugas

Bapak Ahmad Syawqi, S.Ag S.IP, M.Pd.I, selaku Kepala Perpustakaan Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari, beserta seluruh stafnya yang telah memberikan pelayanan

Dalam penelitian ini Algoritma Latent Semantic Analysis (LSA) dapat melakukan proses reduksi kalimat dengan lebih baik dibandingkan algoritma Feature Based sehingga mendapatkan

31 dalam Meningkatkan Laba dan Market Share pada Produk Pembiayaan Mudharabah (Studi PT. Bank BNI Syariah cabang Makassar) dalam penelitian ini adalah kualitatif

Setelah dingin masukkan larutan NaOH ke dalam labu takar ukuran 1000 ml dan tambahkan aquadest sampai tanda batas.. Segera pindahkan larutan ke dalam botol reagen tutup plastik