• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa ini, terutama pada sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa ini, terutama pada sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Persaingan antar pedagang besar farmasi (PBF) di Indonesia semakin ketat dewasa ini, terutama pada sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi menjadi salah satu motor penggerak dalam rangka menjalankan aktifitas dan rutinitas perusahaan. Jika dalam suatu organisasi tidak memperhatikan kesejahteraan sumber daya manusianya, maka sumber daya manusia tersebut akan keluar dari perusahaan tersebut guna mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik di perusahaan lain. Hal tersebut dapat mendorong tingginya tingkat seseorang untuk keluar dari industri farmasi tersebut. Tingginya tingkat seseorang atau karyawan yang keluar dari suatu perusahaan dapat mendorong lemahnya daya saing di industri tersebut baik secara internal dan eksternal. Seorang karyawan akan bersemangat menjalankan pekerjaannya demi mencapai tujuan yang diharapkan dengan adanya motivasi untuk meningkatkan kinerja. Timbulnya dorongan tersebut dapat membuat seseorang dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya. Seseorang akan menjalankan pekerjaannya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi karena pekerjaan tersebut merupakan suatu tugas yang harus diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Lingkungan kerja dan fasilitas dapat mendukung timbulnya motivasi yang tinggi bagi pekerja untuk melakukan pekerjaan yang baik bagi perusahaan dan menjadi kepuasan bagi dirinya (Siagian, 2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1148 (Departemen Kesehatan, 2011),

(2)

Pedagang Besar Farmasi atau yang biasa di singkat PBF adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Di Indonesia terdapat PBF dalam jumlah yang besar, sehingga hal ini dapat memacu masing – masing PBF saling bersaing secara sehat satu dengan yang lainnya agar tetap survive. Masing – masing PBF dalam memberikan pelayanan, didukung peran serta sumber daya manusia didalamnya. Sehingga sumber daya manusia menjadi faktor utama yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. Perusahaan yang baik ialah perusahaan yang dapat mengelola dengan baik sumber daya manusia didalamnya. Sumber daya manusia yang terkelola dengan baik, dapat menghasilkan kinerja yang memuaskan bagi perusahaan didukung dengan adanya motivasi kerja dari manusia tersebut dan lingkungan pekerjaannya.

Salah satu contohnya ialah PT. Anugrah Argon Medica ( AAM ) yang sudah berdiri sejak tahun 1980, yang berpusat di jakarta dan memiliki kantor cabang lebih dari 40 di seluruh Indonesia. PT. AAM merupakan distributor resmi produk dan alat farmasi dari PT. Dexa Medica. PT. AAM tidak hanya mendistribusikan produk dari PT. Dexa Medica saja, tetapi juga dari produk lain yang berasal dari mitra kerja baik perusahaan nasional ataupun asing. PT. AAM didirikan pada tanggal 27 September 1980 sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk farmasi. Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan PT. AAM berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan pelanggan dan mitra bisnis

(3)

secara terus menerus. PT. AAM mendistribusikan sekitar 2400 jenis produk farmasi dan kesehatan.

Visi dan misi yang dimiliki PT. AAM sama dengan yang dimiliki PT. Dexa Medica Group. Visinya ialah menjadi perusahaanterkemuka yang didedikasikanuntuk menyediakannilaitambah penting bagikepentingan pelanggan, mitra bisnis, dan semuapemangku kepentinganmelalui tindakanyang efektif, efisien, danberkelanjutan, demi mencapaiderajat kesehatan yang lebih baik secaranasional, sertaregional dan global. Sedangkan misi yang diusung oleh PT. AAM ialah dapat memuaskan pelanggan, mitra bisnis, dan pemegang saham secara efektif dan efisien dengan menyediakan penyebaran yang luas dan sistem informasi yang canggih dan dapat diandalkan.

Menurut (Robbins dan Judge, 2009) Motivasi merupakan suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuan. (Mathis dan Jackson, 2002)Motivasi ialah hasrat yang ada di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Sehingga motivasi berfokus pada cara untuk mengarahkan daya dan potensi karyawan, agar dapat bekerja sama dengan karyawan lain atau atasan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan bersama. Motivasi berasal dari kata “ movere ” dalam bahasa latin yang artinya bergerak. Hal ini berhubungan dengan definisi motivasi yang didalamnya terdapat tiga komponen yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan merupakan komponen utama dari motivasi, yang timbul dari dalam diri seseorang apabila orang tersebut merasa ada kekurangan yang berasal dari dalam dirinya. Untuk mengatasi kekurangan

(4)

yang muncul dari masing – masing diri seseorang dibutuhkan suatu dorongan untuk mengarahkan kekurangan tersebut. Dorongan yang ada dapat berasal dari dalam diri seseorang atau dari luar diri seseorang. Dorongan dapat berorientasi pada tindakan seseorang yang dapat menjadikan timbulnya motivasi.

Jenis Motivasi ada 2 yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi instrinsik merupakan suatu bentuk perilaku karena ada suatu kepentingan secara individu, sehingga timbul kepuasan untuk melakukan pekerjaan. Motivasi ektrinsik merupakan suatu bentuk perilaku yang terbentuk karena faktor diluar masing – masing individu, yang dapat membuat seorang termotivasi. Dalam teori motivasi, tujuan merupakan segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan. Tujuan yang tercapai akan mengurangi atau menghilangkan dorongan tertentu untuk melakukan sesuatu (Siagian, 2012). Penelitian yang dilakukan Anwar Prabu mengenai Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim menyimpulkan bahwa semakin tinggi faktor-faktor motivasi yang diberikan maka akan semakin tinggi juga kepuasan kerja pegawai (Prabu, 2005).

(Nitisemito, 2000) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada dilingkungan pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas. Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat dan bahan didalam lingkungan kerja, dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok dengan kondisi lingkungan kerja baik akan menunjang produktivitas karyawan yang pada akhirnya berdampak

(5)

pada kenaikan tingkat kinerja karyawan. Lingkungan kerja terdiri dari jenis yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.. Lingkungan kerja non-fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan (Sedarmayanti, 2001). Penelitian ini berfokus pada indikator lingkungan kerja fisik contohnya ialah Penerangan, Temperatur udara, Kelembaban, Sirkulasi udara, Kebisingan, Getaran mekanis , Tata warna, Dekorasi, dan Keamanan. Variabel lingkungan kerja terdiri dari dua kategori yaitu lingkungan sosial pekerjaan ( lingkungan kerja terdekat dan tindakan orang sebagai keseluruhan serta kondisi fisik pekerjaanya). Banyak penelitian mengemukanan bahwa hubungan antar rekan kerja dalam lingkungan kerja memiliki hubungan terhadap motivasi dan kinerja karyawan tersebut. Terciptanya lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan menyenangkan merupakan salah satu cara perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja para karyawan.

Kinerja (Mangkunegara, 2010)ialah hasil kerja yang baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Kinerja merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai tujuan perusahaan, jika kinerja karyawan buruk maka produktivitas dalam perusahaan juga akan berkurang dan sebaliknya. Agar tercipta kinerja yang diharapkan, suatu perusahaan yang diwakili dari pihak manejemen harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif

(6)

dan peka terhadap kondisi karyawan didalam perusahaan tersebut. Kinerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain ialah faktor motivasi kerja dan lingkungan kerja dalam perusahaan tersebut.

PT. AAM merupakan salah satu distributor besar di Indonesia, dan juga merupakan distributor resmi dari PT. Dexa Medica. PT. AAM mendistribusikan mulai dari produk kesehatan hingga alat kesehatan di seluruh Indonesia. Survey yang telah dilakukan peneliti kepada beberapa konsumen yang menggunakan jasa PT. AAM menyebutkan bahwa kinerja yang diberikan PT. AAM bagus bagi sebagian konsumen dan kurang bagus bagi sebagian konsumen. Keluhan konsumen yang banyak dikeluhkan antara lain dalam hal pengiriman barang ke konsumen. Berdasarkan asumsi yang diperoleh peneliti dari beberapa konsumen PT. AAM dilapangan, peneliti ingin mengetahui apakah kinerja yang dihasilkan PT. AAM berhubungan dengan adanya motivasi, lingkungan kerja atau keduanya dari dalam perusahaan tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, terdapat beberapa rumusan masalah didalam penelitian ini :

1. Apakah motivasi kerja karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawanPT. Anugrah Argon Medica?

2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Anugrah Argon Medica?

3. Apakah motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawanPT. Anugrah Argon Medica?

(7)

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. Anugrah Argon Medica

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang berhubungan dengan motivasi kerja dan lingkungan kerja.

2. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang managemen sumber daya manusia, khususnya dalam hal motivasi kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

3. Bagi Akademika

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian penelitian lain mengenai motivasi dan lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh motivasi kerja karyawan terhadap kinerja karyawanPT. AAM.

2. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. AAM.

3. Mengetahui pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja karyawan PT. AAM terhadap kinerja karyawanPT. AAM.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. AAM Yogyakarta, sebelumnya belum pernah dilakukan. Penelitian lain yang sejenis antara lain :

(8)

1. (Saputri, 2014) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil penelitian yang dilakukan Saputri menyatakan bahwa motivasi dan budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. (Hayati, 2013)dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Dan Pengalaman Kerja Pada Komitmen Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) Di PT Berlico Mulia Farma. Hasil penelitian yang diperoleh Hayati ialah motivasi kerja dan pengalaman kerja mempengaruhi karyawan berkomitmen terhadap Komitmen Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB). 3. (Marhaendra, 2011) dengan judul Studi Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kepuasan Karyawan Di PT KMK Global Sport. Penelitian Marhaendra memiliki hasil bahwa motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Karyawan Di PT KMK Global Sport. Adapun perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Saputri, Hayati dan Marhaendra yaitu terlihat dalam Tabel 1 dibawah ini :

(9)

Tabel 1. Perbedaan Penelitian Ini dengan Penelitian Sebelumnya

No. Saputri Hayati Marhaendra Penelitian ini 1. Obyek Karyawan RSUP

Dr. Soeradji Tirtonegoro Karyawan PT Berlico Mulia Farma Karyawan PT KMK Global Sport Karyawan PT. AAM

2. Tempat Klaten Yogyakarta Jakarta Yogyakarta

3. Waktu 2011 2013 2011 2015 4. Tujuan Penelitian Menguji pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Menguji pengaruh motivasi kerja dan pengalaman kerja pada komitmen pedoman cara pembuatan obat yang baik (CPOB) Menganalisis Pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan karyawan Mengetahui Pengaruh Motivasi dan lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria ini dilihat dari hasil validasi yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan meliputi RPS, Buku Ajar, LKM, dan Lembar Penilaian dapat disunakan oleh dosen

Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data ada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data yang digunakan menggunakan metode pengamatan dan observasi serta analisa

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Riau pada 10 tahun tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor migrasi dari pulau jawa yang sangat tinggi

As well, the optimum temperature of the protease enzyme treatment given media exposure results Fe magnetic field reaches a temperature of 55 0 C with protease activity of 0.13

menerbitkan obligasi ketimbang saham adalah karena perusahaan tidak ingin adanya intervensi pihak luar perusahaan yang lebih besar lagi. Seperti yang kita ketahui, jika

 Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas.  Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi

Faktor pendukung dalam pembelajaran shalat bagi anak tunarungu ialah guru menggunakan metode, tehnik dan strategi yang sesuai dengan kondisi anak tunarungu serta

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, koefisien regresi untuk variabel struktur modal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,839 dengan nilai t hitung